Tanaman: Cabai

  • Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg

    Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg

    Ilustrasi – Pedagang membereskan cabai yang dijualnya di Pasar Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

    Harga pangan awal 2025, cabai rawit Rp56.690/kg telur ayam Rp30.930/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada awal tahun 2025 secara umum fluktuatif, cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg pada Rabu, 1 Januari 2025. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg. Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tutup Tahun Harga Pangan Turun, Ini Daftarnya!

    Tutup Tahun Harga Pangan Turun, Ini Daftarnya!

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan turun di akhir tahun.
     
    Melansir Antara, Selasa, 31 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.350 per kg.
     
    Meski begitu beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.480 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.470 per kg.
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,86 persen atau Rp760 menjadi Rp40.070 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 1,32 persen atau Rp560 menjadi Rp42.000 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 7,71 persen atau Rp3.840 menjadi Rp45.980 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 2,66 persen atau Rp1.560 menjadi Rp57.040 per kg.
     

     

    Harga daging sapi turun
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,46 persen atau Rp620 menjadi Rp134.360 per kg; begitu pun daging ayam ras turun 0,55 persen atau Rp210 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga turun 1,79 persen atau Rp550 menjadi Rp30.250 per kg.
     
    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 3,37 persen atau Rp350 menjadi Rp10.730 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.890 per kg.
     
    Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan sederhana turun 1,92 persen atau Rp360 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,18 persen atau Rp560 menjadi Rp17.040 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp9.990 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,99 persen atau Rp390 menjadi Rp12.660 per kg.
     
    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 2,95 persen atau Rp180 menjadi Rp6.290 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,91 persen atau Rp220 menjadi Rp11.280 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,65 persen atau Rp640 menjadi Rp39.370 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 3,05 persen atau Rp990 menjadi Rp31.420 per kg; sementara itu ikan bandeng turun 4,63 persen atau Rp1.570 menjadi Rp32.340 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg

    Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg

    Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan akhir tahun, cabai rawit Rp57.040/kg, gula Rp17.890/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 31 Desember 2024 – 11:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan di akhir tahun, Selasa (31/12/2024), secara umum turun, dengan cabai rawit merah menjadi Rp57.040 per kilogram (kg), dan gula konsumsi menjadi Rp17.890 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.480 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.470 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,86 persen atau Rp760 menjadi Rp40.070 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 1,32 persen atau Rp560 menjadi Rp42.000 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 7,71 persen atau Rp3.840 menjadi Rp45.980 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 2,66 persen atau Rp1.560 menjadi Rp57.040 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,46 persen atau Rp620 menjadi Rp134.360 per kg; begitu pun daging ayam ras turun 0,55 persen atau Rp210 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga turun 1,79 persen atau Rp550 menjadi Rp30.250 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 3,37 persen atau Rp350 menjadi Rp10.730 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.890 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,92 persen atau Rp360 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,18 persen atau Rp560 menjadi Rp17.040 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp9.990 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,99 persen atau Rp390 menjadi Rp12.660 per kg.

    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 2,95 persen atau Rp180 menjadi Rp6.290 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,91 persen atau Rp220 menjadi Rp11.280 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,65 persen atau Rp640 menjadi Rp39.370 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 3,05 persen atau Rp990 menjadi Rp31.420 per kg; sementara itu ikan bandeng turun 4,63 persen atau Rp1.570menjadi Rp32.340 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mendag Siapkan Gudang SRG sebagai Penyimpanan Sementara Beras Petani

    Mendag Siapkan Gudang SRG sebagai Penyimpanan Sementara Beras Petani

    Jakarta

    Menteri Perdagangan Budi Santoso bersinergi untuk mempersiapkan gudang-gudang Sistem Resi Gudang (SRG) di wilayah Jawa Tengah agar dapat dimanfaatkan Bulog sebagai tempat penyimpanan sementara hasil panen petani.

    Kemendag mempunyai sembilan gudang SRG dan satu gudang bersistem Controlled Atmosphere Storage (CAS) di Jawa Tengah yang saat ini berstatus belum terpakai (idle). Total kapasitas mencapai 13,5 ribu ton. Di seluruh Indonesia, Kemendag mempunyai gudang SRG yang saat ini idle dan berpotensi mendukung ketahanan pangan berkapasitas 145 ribu ton.

    Hal tersebut disampaikan Mendag Busan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Selasa, (31/12) di Semarang, Jawa Tengah. Rapat membahas sinergi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mempersiapkan target swasembada pangan pada 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    “(Kapasitas gudang SRG) tidak terlalu besar, namun bisa membantu Bulog dalam menyimpan beras di Jawa Tengah. Menko Pangan telah menyampaikan kebutuhan tahun depan yang semakin meningkat, seperti untuk Lebaran sekitar bulan Maret dan Program Makan Bergizi. Kita harus bekerja keras agar suplai tidak kekurangan,” papar Mendag Busan dalam rakor seperti dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2024).

    Beberapa daerah di Jawa Tengah yang mempunyai gudang SRG adalah Kudus, Demak, Pekalongan, Banjarnegara, Blora, Wonogiri, Cilacap, serta Brebes. Mendag Busan berharap, Pemerintah Daerah Jawa Tengah dapat mempersiapkan gudang-gudang tersebut untuk dimanfaatkan Bulog menjadi penyimpanan beras sementara.

    “Terdapat beberapa gudang yang kosong. Kami mohon bupati dan walikota bisa membantu membersihkannya untuk persiapan musim panen, sehingga dapat dipakai Bulog untuk penyimpanan sementara komoditas beras hasil panen petani,” lanjut Mendag Busan.

    Harga Bapok Stabil

    Dalam rakor, Mendag Busan juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Jawa Tengah yang turut menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Meskipun Ia mengamati, secara umum, memang ada beberapa komoditas yang naik harga, kenaikan harga tersebut masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) maupun harga acuan (HA) yang ditetapkan. Misalnya, cabai merah keriting sempat naik menjadi Rp46.200/kg dari Rp33.500/kg pada bulan sebelumnya.

    “Kami mengucapkan terima kasih karena harga bapok saat menghadapi Natal relatif stabil. Memang ada beberapa yang naik, namun sebagian masih di bawah HET. Misalnya, cabai merah keriting yang sempat naik tetapi masih di bawah harga acuan Rp55.000/kg,”jelas Mendag Busan.

    Untuk Jawa Tengah, lanjutnya, harga cabai juga masih di bawah harga acuan. Harga tertinggi untuk komoditas hortikultura ini tercatat sebesar Rp50.094/kg. Sementara itu, telur ayam juga masih di kisaran harga acuan yaitu Rp30.000/kg.”Khusus Jawa tengah, harga bapok relatif sama dengan secara nasional. Namun, minyak goreng MINYAKITA perlu diwaspadai karena mengalami kenaikan di atas HET,”imbuh Mendag Busan.

    Rakor dihadiri semua Kepala Daerah tingkat II di Jawa Tengah. Turut hadir dalam rapat, yaitu Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Pelaksana Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, serta Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

    (akd/ega)

  • Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian melalui Peran BPP

    Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian melalui Peran BPP

    loading…

    Acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 45, Selasa (31/12/2024), mengangkat tema bertemakan Peran BPP dalam Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian. FOTO/TANGKAPAN LAYAR

    JAKARTA – Kementerian Pertanian ( Kementan ) melakukan terobosan guna memperbaiki keberlanjutan penyuluhan pertanian . Hal ini dilakukan untuk mendukung program-program strategisnya guna peningkatan produktivitas pertanian.

    Salah satunya melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang merupakan unit penunjang penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang administrasi, pengaturan, pengelolaan dan pemanfaatannya adalah tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota.

    “Para penyuluh pertanian dan petani mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor. Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi,” kata Mentan Amran.

    Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widhi Arsanti mengatakan peran BPP sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian tidak diragukan lagi. BPP merupakan pusat pembelajaran, inovasi, dan transfer teknologi bagi penyuluh dan petani di tengah dinamika pertanian modern dan tantangan global.

    “Peningkatan kapasitas penyuluh melalui peran aktif BPP menjadi kunci untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi,” katanya.

    Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 45, Selasa (31/12/2024) bertemakan “Peran BPP dalam Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian”, menghadirkan narasumber Penyuluh BPP Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yeri Dwihastuti.

    Yeri mengungkapkan bagaimana BPP kokap menjadi BPP yang berprestasi, sesuai dengan visinya yaitu terwujudnya BPP Kapanewon Kokap sebagai tempat pelatihan para penyuluh dan pelaku utama pertanian menjadi sumberdaya manusia yang Sinergi, Inovatif, Profesional (SIP).

    Sedangkan untuk misi BPP Kokap yaitu meningkatkan pelayanan kegiatan penyuluhan dengan menjalankan administrasi yang akuntabel, mengumpulkan, melengkapi dan meningkatkan data yang diperlukan dalam penyuluhan untuk peningkatan produksi pertanian. Selain juga untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan dan penerapan teknologi tepat guna pertanian dengan melaksanakan metode penyuluhan yang tepat.

    Terakhir, Yeri menjelaskan kegiatan BPP Kokap di antaranya bidang tanaman pangan, bidang hortikultura, bidang perkebunan, bidang peternakan dan bidang ketahanan pangan. Sedangkan untuk komoditasnya ada padi, jagung, ubi kayu, cabai, durian, manggis, alpukat, biofarma, kelapa, cengkeh, kakao dan panili.

    “Selain itu ada kambing, sapi, ayam ras, ayam buras, ayam pedaging dan burung puyuh,” katanya.

    (abd)

  • Harga Pangan Saat Nataru di Kediri Terpantau Stabil

    Harga Pangan Saat Nataru di Kediri Terpantau Stabil

    Kediri (beritajatim.com) – Guna memastikan stabilitas harga komoditas saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali menggelar monitoring harian harga di Pasar Setono Betek. Kegiatan yang merupakan agenda rutin harian DKPP tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan informasi perkembangan harga komoditas sebagai bahan rekomendasi stabilisasi pasokan dan harga pangan Pemkot Kediri.

    Secara terpisah, Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri menuturkan, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Kediri, harga komoditas di penghujung tahun 2024 ini relatif stabil, bahkan ada yang mengalami penuruan, di antaranya: minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai, kentang, dan tomat.

    “Ada juga yang sedikit mengalami kenaikan, seperti beras medium dan cabai rawit merah. Yang mana kenaikan pada cabai rawit dipicu karena faktor cuaca, selain itu juga permintaannya sedang tinggi,” imbuhnya.

    Berikut rincian data harga pada tanggal 30 Desember 2024. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan, antara lain: beras medium harga sebelumnya Rp.12.697/kg menjadi Rp.12.700/kg; serta cabai rawit merah harga sebelumnya Rp.60.278/kg menjadi Rp.62.880/kg.

    Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain: minyak goreng kemasan harga sebelumnya Rp.17.611/liter menjadi Rp.17.555/liter; minyak goreng curah dari harga Rp.18.000/liter menjadi Rp.17.950/liter; daging ayam ras dari harga Rp.34.778/kg menjadi Rp.34.667/kg; telur ayam ras dari harga Rp.29.444/kg menjadi Rp.29.223/kg; bawang merah dari harga Rp.37.778/kg menjadi Rp.37.435/kg; cabai merah besar dari harga Rp.51.502/kg menjadi Rp.50.000/kg; cabai merah keriting dari harga Rp.56.493/kg menjadi Rp.54.610/kg; kentang dari harga Rp.15.167/kg menjadi Rp.15.083/kg; serta tomat dari harga Rp.11.833/kg menjadi Rp.11.500/kg.

    Untuk menjaga stabilitas harga, Pemkot Kediri telah melakukan sejumlah upaya melalui pemantauan rutin harga di tingkat konsumen dan grosir. “Pemkot Kediri telah melakukan deteksi dini dengan mengidentifikasi indikator stabilisasi pangan dan pasokan harga pangan melalui analisis harga harian,” jelas Ridwan.

    Tak lupa, dirinya turut mengimbau masyarakat agar tidak panic buying karena pasokan bahan pangan di Kota Kediri dalam status aman. Terkait penggunaan minyak goreng, ia juga berpesan kepada masyarakat agar beralih ke minyak goreng kemasan karena harganya lebih stabil.

    Melalui kegiatan ini, Ridwan berharap apabila terjadi indikasi diperlukannya intervensi terhadap komoditas yang harganya melonjak, Pemkot Kediri dapat lebih siap melakukan intervensi. [nm/but]

  • Harga Cabai Melonjak di Aceh Besar Jelang Pergantian Tahun

    Harga Cabai Melonjak di Aceh Besar Jelang Pergantian Tahun

    Aceh Besar, Beritasatu.com – Harga cabai melonjak di Aceh Besar menjelang pergantian tahun. Saat ini, harga cabai mencapai Rp 50.000 per kilogram.

    “Sejak 27 Desember, harga cabai yang awalnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram pada 30 Desember,” ungkap Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar Trisna Darma ST, di Aceh Besar, Selasa (31/12/2024).

    Menurut Trisna, untuk bahan pokok lain seperti beras dan minyak goreng, harga masih stabil. “Beras berkisar Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram, dan minyak goreng berada di angka Rp 18.000 hingga Rp 21.000 per kilogram,” tambahnya.

    Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Lambaro Nasrul menyebutkan, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis cabai, melainkan hampir semua jenis. “Cabai merah, rawit, dan keriting semuanya naik. Ini biasa terjadi saat permintaan tinggi pada akhir tahun,” jelasnya.

    Di sisi lain, harga bahan pokok lain seperti tomat, bawang merah, dan bawang putih juga mengalami fluktuasi, meskipun tidak sebesar cabai.

    Syahrul, seorang pedagang lainnya, mengungkapkan, harga tomat justru turun sejak awal Desember. “Awalnya Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per kilogram,” ujarnya.

    Zul, pedagang bawang di pasar yang sama, menambahkan, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, sementara bawang putih naik tipis dari Rp 40.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram. Dari sekian banyak komoditas, harga cabai yang paling melonjak di Aceh Besar.
     

  • Di Temanggung, harga cabai tembus Rp50.000 per kilogram

    Di Temanggung, harga cabai tembus Rp50.000 per kilogram

    ANTARA – Harga cabai jenis sret atau rawit di tingkat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai merangkak naik dari harga Rp12.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, Selasa (31/12). Kenaikan harga diakibatkan pengaruh cuaca yang membuat hasil panen menurun. (Firman Eko Handy/Andi Bagasela/Nanien Yuniar)

  • Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang Jadi 6 Bulan di 2025

    Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang Jadi 6 Bulan di 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto memperpanjang bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kilogram (kg) menjadi enam bulan pada tahun depan.

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bansos beras akan diberikan pada dua bulan pertama 2025. Lalu, empat bulan sisanya akan disesuaikan nanti.

    “Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama enam bulan di tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari. Kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya,” kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (31/12) dikutip Detikfinance.

    Menurutnya, Bulog siap mendistribusikan 960 ribu ton beras kepada 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP) di 2025 selama 6 bulan.

    Arief menjelaskan bansos beras ini bagian paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah, sekaligus untuk menjaga hulu dan hilir.

    “Kita pahami untuk bantuan pangan beras di 2025, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, kita fokuskan pada kelompok desil 1 dan 2, serta perempuan yang merupakan perempuan kepala keluarga yang miskin dan lansia tunggal,” ujarnya.

    Penentuan penerima bansos beras tahun depan, kata Arief, akan mengacu data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

    Rinciannya, sebanyak 15,6 juta penerima desil 1 dan 2, lalu 400 ribu penerima perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.

    Sebelumnya, pemerintah akan menyalurkan bansis beras 10 kg kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama Januari hingga Februari 2025.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut penyaluran bansos beras ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Dua bantuan pangan Januari dan Februari sudah diperintahkan presiden kemarin, bahwa Bapanas akan menugaskan Bulog untuk menjalankan bantuan beras untuk 16 juta PBP (Penerima Bantuan Pangan), masing-masing 10 kg selama dua bulan, Januari-Februari 2025,” ujar Arief di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (16/12).

    Bantuan ini diberikan setelah pemerintah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Meski begitu, Arief memastikan sejumlah komoditas strategis seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, dan telur ayam tetap bebas PPN.

    (pta/pta)

  • Harga pangan Senin, ikan tongkol Rp32.050/kg, daging ayam Rp38.120/kg

    Harga pangan Senin, ikan tongkol Rp32.050/kg, daging ayam Rp38.120/kg

    Ilustrasi – Aktivitas bongkar muat ikan di Pelabuhan Perikanan Karangsong di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Senin, ikan tongkol Rp32.050/kg, daging ayam Rp38.120/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 11:54 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum mayoritas turun, ikan tongkol menjadi Rp32.050 per kilogram (kg) dan daging ayam ras menjadi Rp38.120 per kg di Senin pagi.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.400 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 1,11 persen atau Rp150 menjadi Rp13.340 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.470 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,51 persen atau Rp210 menjadi Rp40.640 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 1,03 persen atau Rp440 menjadi Rp42.240 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 1,58 persen atau Rp760 menjadi Rp47.400 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 4,59 persen atau Rp2.660 menjadi Rp55.250 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 1,43 persen atau Rp1.940 menjadi Rp133.520 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,93 persen atau Rp350 menjadi Rp38.120 per kg; berbeda dengan telur ayam ras turun 0,29 persen atau Rp90 menjadi Rp30.810 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,58 persen atau Rp60 menjadi Rp10.390 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,28 persen atau Rp50 menjadi Rp17.970 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,75 persen atau Rp140 menjadi Rp18.630 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,02 persen atau Rp180 menjadi Rp17.420 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 1,29 persen atau Rp130 menjadi Rp9.980 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,22 persen atau Rp290 menjadi Rp12.780 per kg.

    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,81 persen atau Rp110 menjadi Rp6.200 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.410 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,06 persen atau Rp410 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,23 persen atau Rp400 menjadi Rp32.050 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 2,34 persen atau Rp790 menjadi Rp32.990 per kg.

    Sumber : Antara