Tanaman: Cabai

  • Daftar Harga Bahan Pokok di Awal Tahun 2025

    Daftar Harga Bahan Pokok di Awal Tahun 2025

    Jakarta

    Awal tahun 2025 diwarnai dengan fluktuasi harga sejumlah bahan pokok. Kenaikan signifikan terjadi pada harga cabai yang mencapai Rp 140.000/kg. Kemudian harga ayam juga mengalami kenaikan. Sementara untuk harga beras dan daging sapi masih stabil.

    Kenaikan harga tersebut terjadi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan Pasar Palmerah pada Kamis (2/1/2025). Dari pantauan detikcom, harga cabai kini mengalami kenaikan hingga Rp 30.000/kg.

    Di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, harga cabai rawit merah Rp 140.000/kg, dari harga sebelum pergantian tahun Rp 100.000/kg. Untuk cabai rawit hijau dibanderol Rp 80.000, dari sebelumnya Rp 50.000/kg, cabai merah keriting Rp 80.0000 dari sebelumnya Rp 50.000/kg.

    Kenaikan juga terjadi pada harga bawang merah dan bawang putih. Bawang putih kini dibanderol Rp 60.000/kg, dari harga sebelumnya Rp 55.000/kg. Dan bawang merah Rp 50.000/kg.

    Kenaikan juga terjadi di Pasar Palmerah, harga cabai rawit merah dibanderol Rp 110.000/kg, dari harga sebelumnya Rp 100.000/kg.Kemudian untuk cabai rawit ijo kini Rp 70.000/kg dari sebelumnya Rp 40.000/kg. Dan untuk cabai merah keriting Rp 60.000/kg. Sementara untuk bawang putih Rp 45.000/kg dan bawang merah Rp 42.000/kg.

    Untuk harga ayam di kedua pasar tersebut juga mengalami kenaikan harga di kisaran Rp 1.000/kg.

    Di Pasar Kebayoran Lama, harga ayam potong per kilogramnya dibanderol Rp 29.000 sampai Rp 30.000. Sementara di Pasar Palmerah Rp 30.000 sampai Rp 31.000/kg.

    Kemudian harga daging sapi di Pasar Kebayoran Lama dijual dengan harga Rp 120.000/kg. Untuk harga daging di Pasar Palmerah di jual dengan harga Rp 130.000.

    Untuk telur di kedua pasar tersebut masih menjual di atas harga Rp 30.000/kg. Di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan harga tertinggi untuk telur Rp 31.000/kg. Sementara di Pasar Palmerah Rp 32.000/kg.

    Hal yang sama juga terjadi di harga beras, kedua pasar tersebut menjual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yakni Rp 12.000/kg. Harga ini masih berada di bawah Harga Eceran tertinggi yakni Rp 12.500/kg

    (kil/kil)

  • BPS: Inflasi Tahun 2024 Capai 1,57 Persen, Lebih Rendah Dibanding 2023 – Halaman all

    BPS: Inflasi Tahun 2024 Capai 1,57 Persen, Lebih Rendah Dibanding 2023 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Desember sebesar 0,44 persen. Sedangkan secara tahunan mencapai 1,57 persen.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, nilai inflasi pada tahun 2024 ini justru lebih rendah dibandingkan tahun 2023.

    “Secara tahunan, inflasi tahun 2024 lebih rendah dari tahun 2023,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Kamis (2/1/2025).

    Pudji menyatakan, penyumbang inflasi pada Desember 2024 ini adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,55 persen.

    Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah sigaret kretek mesin dengan andil sebesar 0,13 persen, serta minyak goreng dengan andil sebesar 0,11 persen. 

    “Komoditas lain yang memberikan andil inflasi cukup besar adalah beras, kopi bubuk, bawang merah, ikan segar, daging ayam ras, dan bawang putih,” jelas Pudji.

    Pudji menyebut, komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan sebesar 0,35 persen dan nasi dengan lauk sebesar 0,06 persen.

    Sementara itu, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi dengan andil deflasi sebesar 0,04 persen. 

    “Deflasi tersebut didorong oleh deflasi pada komoditas tarif angkutan udara di bulan desember 2024,” terangnya.

    Adapun inflasi pada Desember secara bulanan didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,38 persen. 

    Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain adalah temur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan bawang merah.

  • Cabai Rawit dan Telur Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi Desember 0,44%

    Cabai Rawit dan Telur Ayam Jadi Biang Kerok Inflasi Desember 0,44%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) memcatat Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan inflasi yang terjadi utamanya didorong oleh inflasi komponen bergejolak.

    Pudji menyebutkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,33%.

    “Komoditas yang memberikan andil inflasi untuk komponen harga bergejolak ini adalah telur ayam yang ras, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih,” kata dia di Kantor BPS, Kamis (2/1/2025).

    Sementara berdasarkan komponen inflasi Desember 2024, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan dan kopi bubuk,” terangnya.

    Selanjutnya untuk komponen harga diatur pemerintah, komponen ini mengalami inflasi 0,03% dan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan terhadap inflasi.

    (ada/rrd)

  • BPS: Inflasi Desember 2024 Capai 0,44 Persen – Halaman all

    BPS: Inflasi Desember 2024 Capai 0,44 Persen – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024.

    “Pada Desember 2024 terjadi inflasi sebesar 0,44 persen secara bulanan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Kamis (2/1/2025).

    Pudji mengatakan, inflasi secara tahunan atau year on year (YoY) dan secara year to date atau tahun kalender sebesar 1,57 persen. Menurut Pudji, angka inflasi ini sama lantaran pembandingnya Desember tahun 2023.

    “Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023,” jelas Pudji.

    Berdasarkan data BPS, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,38 persen. 

    Adapun komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    Sementara itu, terdapat juga komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain adalah ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    Kemudian bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. 

    Sedangkan jika dilihat dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi bulanan yang tinggi umumnya terjadi pada periode-periode perayaan hari besar keagamaan nasional, diantaranya adalah pada momen puasa, lebaran, serta perayaan Natal dan Tahun Baru. 

    “Pada momen Nataru Desember 2024 ini, kembali terjadi inflasi sebesar 0,44 persen yang lebih tinggi dari Desember 2023, tetapi tidak setinggi posisi Desember pada Tahun 2020 hingga 2022,” papar Pudji. 

    Pudji juga bilang, bawa selama lima tahun terakhir setiap bulan Desember, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok utama penyumbang inflasi.

    “Komoditas Tarif Angkutan Udara menjadi peredam inflasi di Desember 2024 ini dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen,” ungkapnya.

  • Inflasi Desember 2024 Capai 1,57 Persen Gara-gara Telur-Cabai Mahal

    Inflasi Desember 2024 Capai 1,57 Persen Gara-gara Telur-Cabai Mahal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2024 sebesar 1,57 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Sementara secara bulanan (month to month/mtm), inflasi Desember mencapai 0,44 persen. Penyebab inflasi karena naiknya harga sejumlah bahan pokok.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan inflasi Desember secara tahunan disebabkan kenaikan tertinggi komoditas telur ayam ras dan cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen.

    “Sementara itu terdapat juga komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain ikan segar, cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen ” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (2/1).

    Komoditas lainnya yang turut mendorong inflasi antara lain bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras yang memberikan andil masing-masing 0,01 persen.

    Sementara itu, inflasi Desember secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan komoditas minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

    Berdasarkan wilayahnya, Puji mengatakan 35 provinsi mengalami inflasi dan 3 provinsi mengalami deflasi pada Desember 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 2,39 persen.

    “Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Maluku sebesar 0,41 persen,” katanya.

    (fby/pta)

  • Biang Kerok Inflasi Desember 2024: Cabai Merah & Telur Ayam!

    Biang Kerok Inflasi Desember 2024: Cabai Merah & Telur Ayam!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,44% (month to month/mtm) pada Desember 2024. p

    “Inflasi bulanan Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan November 2024, dan juga Desember 2023,” papar Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, dalam rilis BPS, Kamis (2/1/2024).

    “Berikutnya kelompok pengeluaran inflasi terbesar, adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,33% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,38%,” lanjut Pudji.

    Adapun, dia menuturkan komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, cabai merah yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,06% (mtm).

    Berdasarkan komponen inflasi Desember 2024, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,11%. dan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan dan kopi bubuk

    Selanjutnya untuk komponen harga diatur pemerintah, komponen ini mengalami inflasi 0,03% dan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan terhadap inflasi.

    Lalu, Pudji mengungkapkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04% pada Desember 2024. Komponen ini memberikan andil inflasi 0,33%. dan komoditas yang dominan. Komoditas pada komponen ini yang menyumbang inflasi a.l. telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

    (haa/haa)

  • Cabe Rawit Merah Turun, Telur Ayam Ras Naik

    Cabe Rawit Merah Turun, Telur Ayam Ras Naik

    JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada awal tahun 2025 secara umum fluktuatif, cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg pada Rabu, 1 Januari 2025.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.

    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg.

    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.

  • Kodim Pasangkayu kembangkan kebun percontohan sayuran

    Kodim Pasangkayu kembangkan kebun percontohan sayuran

    Mamuju (ANTARA) – Kodim 1427 Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengembangkan kebun percontohan sayuran di Desa Lilimori, Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu.

    Komandan Kodim (Dandim) 1427 Pasangkayu Letkol Czi Dony Siswanto, di Pasangkayu, Rabu, mengatakan Kodim Pasangkayu bersama kelompok tani mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.

    Ia mengatakan, Kodim 1427 Pasangkayu bekerja sama dan mendampingi kelompok tani untuk membangun kebun sayuran yang akan menjadi percontohan bagi masyarakat lainnya di Desa Lilimori, Kecamatan Bulutaba.

    “Kebun percontohan yang dibangun ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk mengembangkan perkebunan sayuran dalam rangka meningkatkan pangan lokal dan membangun ekonomi daerah,” katanya.

    Menurut dia, kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara TNI-AD dan masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi daerah.

    Ia menyampaikan bahwa di kebun percontohan telah dikembangkan berbagai jenis sayuran seperti terong, tomat, cabai, kacang panjang, sawi, seledri, gambas, dan pare.

    “Program ini mendapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat karena mereka merasakan langsung manfaatnya sebagai wujud nyata dari sinergi antara TNI dan masyarakat yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani melalui hasil panen yang melimpah,” katanya.

    Ia mengatakan, semangat kebersamaan dan kolaborasi antara TNI dan masyarakat telah menjadi kunci utama dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di daerah melalui pembangunan kebun percontohan ini.

    Sementara itu, salah seorang petani Hambali mengatakan, petani sangat berterima kasih atas dukungan TNI yang membantu petani mengembangkan kebun sayuran ini.

    “Berkat pendampingan dan motivasi yang diberikan, petani memahami praktik bercocok tanam yang lebih efektif untuk mendapatkan hasil panen berkualitas, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.

    Pewarta: M.Faisal Hanapi
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Merah Turun, Telur Ayam Naik

    Harga Cabai Rawit Merah Turun, Telur Ayam Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada hari pertama di 2025 secara umum fluktuatif. Cabai rawit merah turun menjadi Rp56.690 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp30.930 per kg.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, dikutip dari Antara, Rabu, 1 Januari 2025, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.350 per kg.
     
    Meski begitu harga beras medium naik 1,04 persen atau Rp140 menjadi Rp13.610 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.350 per kg.
     
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau naik 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.400 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.880 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,77 persen atau Rp1.920 menjadi Rp48.950 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 5,91 persen atau Rp3.560 menjadi Rp56.690 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2 persen atau Rp2.710 menjadi Rp132.690 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 4,06 persen atau Rp1.540 menjadi Rp39.510 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 0,23 persen atau Rp70 menjadi Rp30.930 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng kemasan turun
     
    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,99 persen atau Rp310 menjadi Rp10.670 per kg; lalu gula konsumsi juga baik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.020 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen atau Rp80 menjadi Rp18.690 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen atau Rp200 menjadi Rp17.790 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.840 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp12.960 per kg.
     
    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,98 persen atau Rp120 menjadi Rp5.930 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.820 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp420 menjadi Rp38.320 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 6,23 persen atau Rp2.030 menjadi Rp30.560 per kg; sementara itu ikan bandeng naik 1,35 persen atau Rp460 menjadi Rp34.550 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Pupuk Kujang uji coba produksi pupuk baru NPK Nitrat

    Pupuk Kujang uji coba produksi pupuk baru NPK Nitrat

    Riset ini sebagai persiapan menatap pembuatan pabrik NPK Nitrat.

    Karawang (ANTARA) – PT Pupuk Kujang melakukan serangkaian uji coba produksi jenis pupuk baru, NPK Nitrat, sebagai persiapan menyusul akan dibangunnya pabrik yang akan memproduksi pupuk jenis tersebut.

    Direktur Utama Pupuk Kujang Maryono dalam keterangannya di Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), Rabu, mengatakan bahwa saat ini di Indonesia membutuhkan pupuk NPK Nitrat. Sedangkan untuk memenuhi pupuk jenis tersebut, selama ini masih impor.

    Ia menyampaikan, pupuk jenis itu biasanya digunakan untuk tanaman hortikultura. Kini tim riset Pupuk Kujang terus melakukan serangkaian uji coba sebagai persiapan produksi pupuk jenis tersebut.

    Riset NPK Nitrat di Pupuk Kujang dimulai sejak awal tahun 2024. Dimulai dari tahap ideasi, dilanjutkan tahap formulasi, hingga uji efikasi tanaman yang hingga kini masih berlangsung.

    Pengujian dilakukan di lahan percobaan Pupuk Kujang. NPK Nitrat diaplikasikan ke berbagai tanaman seperti cabai, tomat, dan kentang.

    “Riset ini sebagai persiapan menatap pembuatan pabrik NPK Nitrat. Sehingga, saat pabrik mulai operasi, kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas baik,” katanya.

    Pabrik NPK Nitrat rencananya akan mulai dibangun pada akhir tahun 2025, dengan kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun.

    Menurut dia, potensi pupuk NPK Nitrat ini bernilai strategis. Karena pupuk jenis tersebut belum banyak diproduksi di Indonesia.

    Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan NPK Nitrat nasional yang mencapai sekitar 500 ribu ton per tahun, masih melalui impor dari negara-negara Eropa dan China.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025