Tanaman: Cabai

  • Harga Pangan Hari Ini (12/11): Beras Medium Turun, Cabai hingga Telur Naik

    Harga Pangan Hari Ini (12/11): Beras Medium Turun, Cabai hingga Telur Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Kenaikan harga pangan terjadi pada komoditas berbagai jenis cabai, bawang, minyak goreng hingga telur.

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, Rabu (12/11/2025) pukul 07.56 WIB, harga beras premium stagnan Rp15.539 per kg dan beras medium turun 0,17% menjadi Rp13.514 per kg hari ini.

    Sementara itu, harga beras SPHP meningkat berada di kisaran Rp12.736 per kg atau naik tipis 0,01% dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga cabai merah keriting turun 0,68% menjadi Rp53.227 per kg. Harga cabai merah besar naik 2,77% menjadi Rp53.574 per kg dan harga cabai rawit merah naik 0,35% menjadi Rp38.103 per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol naik secara nasional sebesar 0,19% menjadi Rp36.666 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,25% menjadi Rp39.238 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni naik 0,08% menjadi Rp135.115 per kg. Harga daging ayam ras naik 0,01% menjadi Rp36.896 per kg dan harga telur ayam ras naik 0,15% menjadi Rp30.429 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,26% menjadi Rp10.643 per kg, sedangkan harga gula konsumsi turun 0,01% menjadi Rp17.948 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan stagnan di kisaran Rp20.896 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 0,29% menjadi Rp17.517 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yaitu harga tepung terigu curah turun 0,13% menjadi Rp9.718 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 0,35% menjadi Rp12.898 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,16% menjadi Rp6.807 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung turun 0,55% menjadi Rp42.664 per kg dan ikan tongkol naik 0,41% menjadi Rp35.291 per kg, sementara ikan bandeng naik 0,33% menjadi Rp35.624 per kg.

  • Mentan: Kopdes Merah Putih jadi solusi atasi fluktuasi harga cabai

    Mentan: Kopdes Merah Putih jadi solusi atasi fluktuasi harga cabai

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih menjadi solusi mengatasi fluktuasi harga cabai melalui fasilitas cold storage yang menjaga pasokan stabil saat panen dan paceklik.

    “Ini solusi ke depan adalah kalau Koperasi Desa/Kelurahan Merah putih sudah jalan, itu kan punya cold storage. Jadi kalau panen puncak masuk di penyimpanan. kemudian kalau off season kita keluarin,” kata Mentan ditemui seusai penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Perum Bulog di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Selasa.

    Mentan menyampaikan hal itu ketika awak media mengkonfirmasi mengenai kondisi harga komoditas cabai yang saat ini menyentuh angka sekitar Rp50 ribuan per kilogram di pasaran.

    Mengenai hal itu, Amran menegaskan pemerintah terus memantau pergerakan harga cabai yang belakangan mulai naik dan memastikan langkah antisipasi telah disiapkan untuk menjaga stabilitas pasokan.

    Menurutnya harga cabai yang kini mencapai sekitar Rp50 ribu per kilogram masih tergolong dinamis karena sebelumnya harga sempat berada di angka rendah, bahkan pernah mencapai Rp3 ribu per kilogram.

    Amran menjelaskan, solusi jangka panjang untuk mengatasi fluktuasi harga cabai adalah dengan memperkuat peran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang memiliki fasilitas penyimpanan berpendingin atau cold storage.

    Dengan adanya fasilitas tersebut, hasil panen cabai saat musim puncak dapat disimpan terlebih dahulu, kemudian dikeluarkan kembali saat musim paceklik untuk menjaga kestabilan harga di pasaran.

    Ia menambahkan, kenaikan harga cabai saat ini juga dipengaruhi faktor cuaca, terutama tingginya curah hujan yang berdampak pada distribusi hasil panen dari sentra produksi ke berbagai wilayah.

    “Ini mungkin karena sekarang kondisi distribusinya, karena hujan kan,” beber Amran.

    Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia, dilansir di Jakarta, Selasa (11/11) sekitar pukul 22.42 WIB, mencatat harga komoditas cabai rawit merah mencapai Rp39.950 per kilogram (kg).

    Kemudian harga cabai merah besar mencapai Rp57.900 per kg, cabai merah keriting Rp54.950 per kg, dan cabai rawit hijau Rp36.650 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kisah Jaenuri, Relawan SBMI yang Tak Diupah tapi Selamatkan Banyak PMI
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        11 November 2025

    Kisah Jaenuri, Relawan SBMI yang Tak Diupah tapi Selamatkan Banyak PMI Bandung 11 November 2025

    Kisah Jaenuri, Relawan SBMI yang Tak Diupah tapi Selamatkan Banyak PMI
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Akhmad Jaenuri (42) adalah Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu. Bersama rekan-rekannya, ia membantu keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami masalah di luar negeri, mulai dari hilang kontak hingga persoalan pemulangan jenazah. Semua dilakukan tanpa bayaran.
    “Kita semua di sini nggak digaji, kita juga nggak minta tarif ke keluarga korban yang minta bantuan,” kata Jaenuri saat ditemui di Sekretariat DPC
    SBMI

    Indramayu
    di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Selasa (11/11/2025).
    Menurut Jaenuri, banyak
    PMI
    bermasalah yang berangkat dengan cara unprosedural, tanpa pelatihan, tanpa perlindungan, hingga masuk dalam jeratan tindak pidana perdagangan orang (
    TPPO
    ).
    Ia menyebut, prinsip SBMI adalah memastikan setiap PMI mendapat hak perlindungan yang sama sebagai warga negara.
    Jaenuri mengaku tergerak bergabung dengan SBMI karena pengalaman pribadi. Pada 2014, istrinya batal berangkat ke Taiwan dan diminta membayar biaya ganti rugi Rp 13 juta oleh perusahaan penyalur. SBMI saat itu membantu tanpa meminta imbalan.
    “Jadi untuk balas budi saya waktu itu, saya memutuskan untuk bergabung menjadi anggota SBMI,” ujarnya.
    Sejak itu, banyak kisah yang membekas. Salah satunya saat SBMI membantu PMI asal Kecamatan Cantigi yang baru bekerja satu bulan di Timur Tengah dan ingin pulang setelah mendapat perlakuan tidak baik dari majikan. Perusahaan justru meminta ganti rugi Rp 60 juta.
    “Singkat cerita setelah kita advokasi, istrinya alhamdulillah bisa pulang,” tuturnya.
    Keluarga PMI tersebut kemudian datang ke Sekretariat SBMI membawa makanan untuk dimakan bersama sebagai bentuk terima kasih. “Walau sederhana tapi mendapat perlakuan itu kami merasa sangat senang,” kata Jaenuri.
    Ada pula kasus PMI asal Kecamatan Lelea yang ditahan polisi di Uni Emirat Arab setelah dituduh mencuri. SBMI berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri hingga PMI itu dibebaskan dan kembali ke Tanah Air.
    Jaenuri mengatakan, ia tidak pernah mempermasalahkan membantu tanpa dibayar. Kadang ia bahkan mengeluarkan biaya sendiri. Namun ia tetap yakin bahwa rezeki datang dari jalan lain.
    “Kalau ditanya siapa sih orang yang nggak mau uang. Tapi balik lagi, yang ngasih makan kita itu bukan atasan, tapi Yang Maha Kuasa,” kata dia.
    Sudah lebih dari sepuluh tahun Jaenuri berkegiatan di SBMI. Ia menghidupi keluarga dari hasil bertani dan ternak.
    “Kadang saya dapat rezeki dari pertanian walau sawah nggak punya, tapi saya cabai gadai. Sekarang lagi mau coba ternak entok,” ucapnya.
    Dia menyebut, banyak relawan SBMI adalah mantan PMI atau keluarga PMI yang pernah mengalami masalah serupa, lalu memilih membantu orang lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting Kendalikan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting Kendalikan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kegiatan berlangsung di Pendopo Lokatantra, Selasa (11/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu mengatakan, HLM menjadi forum penting untuk menjaga stabilitas inflasi di Kabupaten Lamongan dengan meninjau berbagai faktor, seperti data produksi, pasokan, distribusi barang, biaya transportasi, serta harga kebutuhan pokok di pasar lokal.

    “Pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama. Upaya pengendalian tersebut dapat diawali melalui HLM, karena arah dan integrasi data bisa dilakukan,” ujar Pak Yes.

    Menurutnya, forum ini juga berfungsi untuk mengintegrasikan data dan informasi dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar kebijakan yang diambil dapat lebih terkoordinasi dan efektif.

    Pak Yes menyampaikan, pada Oktober 2025 inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 2,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,23. Sementara di Kabupaten Lamongan, melalui sister city tercatat inflasi sebesar 0,43 persen (bulan ke bulan) dan 2,83 persen (tahun ke tahun). Kelompok penyumbang inflasi terbesar berasal dari cabai rawit, cabai merah, dan minyak goreng.

    “Angka inflasi masih terkendali, namun kita harus terus menekan agar tidak terjadi lonjakan. Terlebih saat Nataru berpotensi terjadi inflasi yang tinggi,” ungkapnya.

    Sebagai langkah antisipatif, Pemkab Lamongan menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan inflasi. Di antaranya melalui program Close Loop Economy hasil kolaborasi Koperasi Merah Putih dan WASILA, efisiensi rantai pasok, serta gerakan “Lamongan Menanam Pangan” dengan kegiatan tanam serentak cabai, bawang, dan komoditas hortikultura guna memperkuat ketahanan pangan rumah tangga.

    Selain itu, Pemkab juga mengoptimalkan cadangan pangan daerah melalui sinergi Bulog, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta Disperindag. Sistem Early Warning dari BPS dan Bank Indonesia turut dimanfaatkan untuk memantau potensi gejolak harga.

    Kerja sama antar daerah di kawasan Gerbangkertosusila juga akan diperluas untuk memperlancar pasokan lintas wilayah dan mengurangi disparitas harga. Pemerintah daerah akan memanfaatkan integrasi data dan dashboard TPID yang tersinkronisasi dengan sistem SIGAP untuk pengambilan keputusan cepat dan presisi berbasis data.

    Langkah lain yang dilakukan antara lain memperkuat komunikasi publik TPID agar harga dan stok kebutuhan pokok dipublikasikan secara terbuka, mencegah spekulasi serta panic buying. Revitalisasi pasar tradisional juga menjadi fokus dengan peningkatan kenyamanan, digitalisasi transaksi, dan pengawasan harga secara ketat.

    “Seluruh OPD dan TPID bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat,” tegas Pak Yes.

    Sebagai pedoman utama, Pemkab Lamongan menerapkan prinsip 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif antar lembaga.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, memastikan stok beras di Lamongan dalam kondisi aman. “Hasil panen berupa beras sebanyak 522.524 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat Lamongan sekitar 130 ribu ton,” ujarnya. [fak/beq]

  • Harga Pangan Hari Ini (11/11): Bawang hingga Telur Turun, Cabai Naik

    Harga Pangan Hari Ini (11/11): Bawang hingga Telur Turun, Cabai Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, bawang, minyak goreng hingga gula.

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, Selasa (11/11/2025) pukul 08.12 WIB, harga beras premium turun 0,05% menjadi Rp15.539 per kg, dan beras medium turun 0,07% menjadi Rp13.530 per kg hari ini.

    Sementara itu, harga beras SPHP meningkat berada di kisaran Rp12.467 per kg atau naik tipis 0,06% dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga cabai merah keriting naik 1,11% menjadi Rp53.508 per kg. Harga cabai merah besar naik 2,77% menjadi Rp53.148 per kg dan harga cabai rawit merah turun 0,8% menjadi Rp37.800 per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 0,75% menjadi Rp36.561 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,03% menjadi Rp39.123 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni turun 0,31% menjadi Rp134.895 per kg. Harga daging ayam ras turun 0,31% menjadi Rp36.879 per kg dan harga telur ayam ras turun 0,19% menjadi Rp30.365 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,32% menjadi Rp10.667 per kg, sedangkan harga gula konsumsi stagnan Rp17.940 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan stagnan di kisaran Rp20.897 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,04% menjadi Rp17.468 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yaitu harga tepung terigu curah naik 0,06% menjadi Rp9.722 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 0,02% menjadi Rp12.932 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,84% menjadi Rp6.811 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,82% menjadi Rp42.772 per kg dan ikan tongkol naik 0,83% menjadi Rp35.091 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,01% menjadi Rp35.436 per kg.

  • Cuaca Ekstrem! Harga Cabai di Jawa Timur Masih Naik Hari Ini

    Cuaca Ekstrem! Harga Cabai di Jawa Timur Masih Naik Hari Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Harga kebutuhan pokok atau sembako di Provinsi Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada Selasa (11/11/2025).

    Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), sejumlah komoditas menunjukkan tren penurunan, sementara beberapa lainnya justru naik.

    Berikut ini harga rata-rata sembako Provinsi Jawa Timur di tingkat konsumen, tanggal 11 November 2025, pukul 7.24 WIB.

    Beras

    Harga beras menjadi salah satu komoditas yang terbilang naik tipis. Untuk beras premium, dari harga Rp14.934, menjadi Rp15.200 (1,78%). Sementara itu, beras medium justru turun, dari Rp12.874 menjadi Rp12.450 per kilogram, naik 3,30 persen.

    Gula

    Komoditas gula kristal putih hari ini juga menunjukkan kenaikan tipis, dari
    Rp16.333 menjadi Rp16.750 per kilogram atau naik 2,55 persen. Kondisi ini relatif stabil dan tidak terlalu menimbulkan kekhawatiran di pasar.

    Minyak Goreng

    Untuk minyak goreng kemasan premium rata-rata naik hingga 1,78 persen. Dari harga sebelumnya yakni Rp20.141, menjadi Rp20.500 per liter. Sedangakan minyak goreng curah turun hingga 3,85 persen. Jika harga kemarin cenderung
    Rp18.668, kini Rp17.950 per kilogram. Adapun minyak goreng kemasan sederhana juga turun tipis. Dari Rp17.476 menjadi Rp17.250 per liter.

    Telur Ayam

    Untuk telur ayam kampung, harga rata-rata naik cukup signifikan hingga 24,74 persen. Dari harga sebelumnya Rp46.494 menjadi Rp58.000 per kilogram. Adapun untuk telur ayam ras terbilang stabil, hanya turun tipis sebesar 0,14 persen, dari Rp28.039 menjadi Rp28.000 per kilogram.

    Cabai

    Kenaikan harga terjadi pada hampir semua komoditas cabai. Semua jenis cabe mengalami kenaikan harga antara 2,47 hingga 13,03 persen dari kemarin. Cabai merah besar naik dari Rp54.408 menjadi Rp61.500 per kilogram, Cabe merah keriting dari Rp48.728, kini Rp52.000 per kilogram. Sedangkan cabai rawit merah juga tercatat meningkat, jika kemarin Rp22.933, kini Rp23.500 per kilogram.

    Secara umum, harga sembako di Jawa Timur hari ini masih tergolong stabil meski terjadi pergerakan naik-turun di beberapa komoditas. Pemerintah daerah bersama Siskaperbapo terus memantau perkembangan harga untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga daya beli masyarakat.

    Adapun dengan adanya informasi ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi konsumen maupun pelaku usaha untuk menyesuaikan rencana belanja dan distribusi. (fyi/ted)

  • Gerakan Pangan Murah NasDem Bantu Warga Mojokerto Hadapi Harga Kebutuhan Pokok

    Gerakan Pangan Murah NasDem Bantu Warga Mojokerto Hadapi Harga Kebutuhan Pokok

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar Partai NasDem Kabupaten Mojokerto dalam rangka HUT ke-14 menjadi angin segar bagi warga. Di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok, kehadiran pasar pangan murah ini langsung disambut antusias masyarakat Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu dan sekitarnya.

    Sejak pagi, warga terlihat antre tertib untuk mendapatkan berbagai bahan kebutuhan pokok. Seperti beras SPHP, gula pasir, minyakita, telur ayam, bawang merah, bawang putih, daging, cabai rawit, dan sayuran dijual dengan harga terjangkau di Lapangan Pohkecik. Gerakan Pangan Murah tersebut terlaksana melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, dan ID Food.

    Salah satunya dengan menyediakan pangan murah yang bisa dijangkau semua kalangan. Ketersediaan komoditas yang dihadirkan juga disesuaikan dengan kebutuhan utama masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Senam Sehat dan HUT ke-14 Partai NasDem Kabupaten Mojokerto.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Mojokerto, Muhammad Habibur Rochman menegaskan bahwa manfaat bagi warga menjadi prioritas utama. “Kami ingin masyarakat merasakan langsung kehadiran partai. Gerakan Perubahan itu bukan slogan, tetapi aksi nyata,” ungkapnya, Minggu (9/11/2025).

    Anggota DPR RI ini menegaskan bahwa Partai NasDem akan terus menjadi motor penggerak perubahan di daerah. Menurutnya, selama 14 tahun Partai NasDem berdiri dan konsisten dengan tagline Gerakan Perubahan. Melalui kegiatan tersebut, NasDem berharap masyarakat merasakan kehadiran partai bukan hanya di masa Pemilu saja, tetapi juga di setiap momentum sosial dan ekonomi.

    Selain menghadirkan pasar murah, juga menyuguhkan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan hiburan rakyat. Partai NasDem Kabupaten Mojokerto berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga pangan, sekaligus memperkuat solidaritas sosial di akar rumput.

    “Ini adalah bentuk nyata politik kemanusiaan. Kami bergerak bersama rakyat, untuk rakyat,” ujar Gus Habib, panggilan akrab Muhammad Habibur Rochman.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra yang turut hadir, mengapresiasi langkah Partai NasDem dalam membantu masyarakat menghadapi dinamika ekonomi. “Kegiatan ini menunjukkan kepedulian yang nyata. Semoga membawa keberkahan dan dapat terus berlanjut,” tuturnya.

    Lebih lanjut, bupati yang disapa Gus Barra ini menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menunjukkan komitmen Partai NasDem yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat Mojokerto. Partai NasDem Kabupaten Mojokerto telah memberikan kepedulian nyata kepada masyarakat dengan menghadirkan Gerakan Pangan Murah.

    “Semoga kegiatan seperti ini membawa manfaat bagi masyarakat dan menjadi amal baik. Mudah-mudahan di masa mendatang Partai NasDem semakin sukses dan menjadi partai pemenang di Mojokerto,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini. [tin/suf]

  • Harga Pangan Hari Ini 9 November: Beras Turun, Daging Ayam Naik

    Harga Pangan Hari Ini 9 November: Beras Turun, Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga rata-rata nasional komoditas pangan di Indonesia terpantau bervariasi pada hari ini, Minggu (9/11/2025) dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Berdasarkan aplikasi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.45 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,91% menjadi Rp15.403 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium turun 1,2% secara harian ke Rp13.400 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun 0,68% ke Rp12.383 per kilogram.

    Komoditas lainnya seperti jagung peternak naik 0,10% ke Rp6.813 per kilogram, serta kedelai biji kering impor turun 1,04% menjadi Rp10.607 per kilogram. Sementara itu, bawang merah turun 3,41% ke Rp37.782 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol juga lebih murah 2,14% ke Rp35.941 per kilogram.

    Harga cabai-cabaian terpantau kompak turun secara harian. Cabai merah keriting turun 1,01% ke Rp52.055 per kilogram, cabai merah besar turun 3,03% ke Rp49.424 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih rendah 4,9% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi Rp35.888 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni turun 1,05% menjadi Rp133.776 per kilogram. Harga daging ayam ras naik tipis 0,04% ke Rp36.813 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 0,49% menjadi Rp30.049 per kilogram.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 1,16% ke Rp139.615 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 6,24% ke Rp98.917 per kilogram.

    Lebih lanjut, gula konsumsi terpantau turun 0,72% ke Rp17.857 per kilogram, garam konsumsi turun 1,13% ke Rp11.508 per kilogram, tepung terigu curah turun 0,37% ke Rp9.698, dan tepung terigu kemasan turun 1,21% ke Rp12.801.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 0,4% dan 0,61% menjadi Rp20.839 dan Rp17.392 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 2,01% menjadi Rp17.104 per liter.

    Sementara itu, harga komoditas ikan bergerak turun. Ikan kembung turun 1,37% ke Rp41.919 per kilogram, ikan tongkol turun 5,51% ke Rp33.063 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 3,02% menjadi Rp34.083 per kilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini 8 November: Beras dan Telur Turun, Gula Naik

    Harga Pangan Hari Ini 8 November: Beras dan Telur Turun, Gula Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga rata-rata nasional komoditas pangan di Indonesia terpantau bervariasi pada hari ini, Sabtu (8/11/2025) dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan aplikasi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.00 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 1,25% menjadi Rp15.377 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium turun 1,57% ke Rp13.353 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,55% ke Rp12.416 per kilogram.

    Komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 5,03% ke Rp6.477 per kilogram, serta kedelai biji kering impor turun 0,08% menjadi Rp10.692 per kilogram. Sementara itu, harga bawang merah turun 2,17% ke Rp38.455 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol juga lebih murah 1,58% ke Rp36.262 per kilogram.

    Harga cabai serempak turun. Cabai merah keriting turun 3% ke Rp51.017 per kilogram, cabai merah besar turun 2,8% ke Rp49.526 per kilogram, dan cabai rawit merah turun 7,97% menjadi Rp34.973 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni turun 0,02% menjadi Rp135.010 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 2,91% ke Rp35.909 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 1,84% menjadi Rp29.820 per kilogram.

    Lebih lanjut, gula konsumsi terpantau naik tipis 0,28% ke Rp18.018 per kilogram, garam konsumsi turun 0,09% ke Rp11.493 per kilogram, tepung terigu curah turun 2,33% ke Rp9.495, dan tepung terigu kemasan turun 1,38% ke Rp12.760.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,44% dan turun 1,33% menjadi Rp20.623 dan Rp17.247 per liter. Sementara itu, MinyaKita turun 1,43% menjadi Rp17.187 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,09% ke Rp138.529 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 5,42% ke Rp99.129 per kilogram.

    Sementara itu, harga komoditas ikan juga bergerak beragam. Ikan kembung turun 2% ke Rp43.301 per kilogram, ikan tongkol turun 0,76% ke Rp34.493 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 6,6% menjadi Rp32.946 per kilogram.

  • IFH Mojokerto Oktober 2025 Naik 0,46 Persen, Emas Jadi Faktor Dominan

    IFH Mojokerto Oktober 2025 Naik 0,46 Persen, Emas Jadi Faktor Dominan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Indeks Fluktuasi Harga (IFH) Kabupaten Mojokerto pada Oktober 2025 tercatat naik 0,46 persen, menandakan kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar. Berdasarkan data Bappeda Kabupaten Mojokerto, tiga kelompok komoditas utama mendorong kenaikan, yaitu makanan, minuman, dan tembakau; transportasi; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Sementara delapan kelompok lain tercatat stagnan, meliputi pakaian dan alas kaki, perumahan, listrik dan bahan bakar rumah tangga, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, informasi dan komunikasi, rekreasi, pendidikan, serta restoran.

    Kenaikan juga terjadi pada komoditas pangan seperti daging ayam ras, cabai merah, beras, bawang merah, telur ayam ras, buncis, minyak goreng, solar, dan kangkung, serta emas perhiasan.

    Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan kenaikan IFH lebih dipengaruhi faktor global, terutama lonjakan harga emas perhiasan.

    “Hal ini dipengaruhi oleh harga emas dunia yang naik akibat meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global serta ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat,” ungkap Bambang, Jumat (7/11/2025).

    Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memperkuat dampak kenaikan harga emas internasional terhadap pasar lokal, termasuk Mojokerto. Bambang menegaskan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus memantau pergerakan harga dan menjaga stabilitas melalui operasi pasar, penguatan stok bahan pangan, dan distribusi antarwilayah.

    Berdasarkan data kumulatif, laju IFH tahun kalender (Januari–Oktober 2025) Kabupaten Mojokerto tercatat 1,83 persen, sementara laju IFH year-on-year (Oktober 2024–Oktober 2025) mencapai 3,06 persen.

    Beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga, antara lain tomat sayur, cabai rawit, kentang, wortel, kelapa, kol putih, kacang panjang, bandeng, udang basah, dan teri. Tomat sayur menjadi penyumbang utama penurunan harga karena melimpahnya pasokan dari sentra produksi lokal.

    “Kondisi panen raya membuat suplai meningkat tajam sehingga harga turun. Fokus kami adalah menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok. Dengan kerja sama solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, inflasi dapat terus terkendali,” pungkas Bambang. [tin/beq]