Tanaman: Cabai

  • Sepedas Rasanya, Harga Cabai Rawit Tembus Rp90.000 di Pasar Tumenggungan Kebumen

    Sepedas Rasanya, Harga Cabai Rawit Tembus Rp90.000 di Pasar Tumenggungan Kebumen

    TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN – Harga komoditas cabai rawit di Pasar Tradisional Tumenggungan, Kebumen, terus merangkak naik pasca perayaaan Natal dan Tahun Baru hingga minggu kedua Januari ini. 

    Pedagang berharap harga cabai turun.

    Mereka juga berharap pasokan komoditas tersebut lebih stabil.

    “Dibanding komoditas lain, harga cabai rawit yang paling terasa naik. 

    Sebelum tahun baru, harga cabai rawit sekitar Rp58.000 per kilogram.

    Nah, setelah tahun baru bahkan sampai hari ini, harga naik sampai Rp90.000 per kilogram,” jelas salah satu pedagang cabai di Pasar Tradisional Temenggungan, Khasanah (65).

    Harga komoditas cabai rawit di Pasar Tradisional Tumenggungan, Kebumen, terus merangkak naik pasca perayaaan Natal dan Tahun Baru hingga minggu kedua Januari ini. (Tribun Jateng/Intan Aulia Naharwati)

    Cabai keriting merah dan cabai hijau juga mengalami kenaikan, walaupun tidak sebesar cabai rawit.

    Harga cabai keriting merah Rp60.000 per kilogram dan cabai hijau sebesar Rp25.000 per kilogram. 

    Menurut pedagang, kenaikan harga ini disebabkan oleh ekstremnya cuaca, pasokan bahan, hingga lokasi supplier pertama. 

    “Harga naik paling menonjol disebabkan karena stok cabai yang menipis dari supplier.

    Ada yang panennya tersendat karena cuaca yang tidak menentu ini atau ada pula karena serangan hama pada panennya.

    Inilah yang membuat stok menjadi langka,” ujar khasanah (65).

    Para pedagang Pasar Temenggungan biasanya mengandalkan pemasok dari Jawa Timur, Jawa Tengah, atau lokal (wilayah Kebumen).

    “Biasanya pemasoknya memang lokal, ya dari wilayah Kebumen saja.

    Kalau wilayah supplier nya dekat, harga akan lebih murah dibanding mengambil supplier yang lebih jauh dari Kebumen,” ucap Ari (32), pedagang komoditas bahan pokok dan sembako di Pasar Temenggungan.

    “Lokasi supplier juga bisa membuat harga tidak menentu.

    Biasanya saya ambil pemasok dari Prembun atau Petanahan, lokal, tapi karena memang sedang sedikit langka, saya kemarin ambil dari Magelang, jadi memang sedikit mahal.

    Kalau dari lokal saja, harga cabai rawit paling Rp85.000,” tambah Khasanah (65)

    Kedua pedagang tersebut berharp harga segera turun, karena permintaan dari konsumen juga menjadi sedikit.

    Selain itu, walaupun harga komoditas bahan pokok terutama cabai rawit melambung tinggi, mereka berharap agar pasokan cabai dapat lebih stabil, sehingga dapat menutupi kerugian yang ada. (ian)

  • Kenaikan Harga Cabai di Kebumen Buat Pedagang Makanan Risau

    Kenaikan Harga Cabai di Kebumen Buat Pedagang Makanan Risau

    TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN – Kenaikan harga cabai rawit yang mencapai Rp90.000 per kilogram berdampak pada permintaan konsumen yang kian menurun.

    Begitu pula dengan kerisauan para pedagang makanan atas dampak yang dihadapi.

    Mereka terpaksa memangkas pembelian cabai rawit yang menjadi kebutuhan sehari-hari mereka.

    “Walaupun harga naik, cabai rawit memang jadi kebutuhan sehari-hari saya sebagai pedagang ayam geprek.

    Jadi, mau tidak mau memang harus selalu membeli.

    Tidak ada strategi pastinya, tapi paling tidak saya harus memangkas pembelian cabai rawit saya yang tadinya beli 5 kg bisa jadi 3-4 kg saja,” kata pembeli cabai rawit sekaligus pedagang ayam geprek yang ditemui di Pasar Temenggungan, Kebumen, Ani (42)

    Hal senada disampaikan Toyibah.

    Pedagang bakso dan mi ayam di Pasar Tumenggungan, Kebumen, itu mengatakan, kenaikan harga cabai membuatnya risau. 

    “Cabai memang jadi kebutuhan berdagang saya sehari-hari.

    Saya akalin, cabai 1 kg itu saya buat untuk 4-5 bungkus sambal.

    Padahal biasanya, 1 kg cabai untuk 3 bungkus sambal.

    Lalu 1 kg cabai sendiri bisa untuk 4-5 hari stok sambal di warung,” ucap Toyibah.

    Meskipun harga cabai naik, mereka berusaha untuk tidak mengurangi kualitas dagangannya, meski harus menghadapi tantangan akibat melambungnya harga bahan baku tersebut.

    Pembeli sekaligus pedagang makanan juga berharap agar harga cabai rawit dapat kembali stabil dan dapat mengatasi kenaikan harga dengan cara menyesuaikan harga jual makanan tanpa mengurangi kualitas dagangannya. (ian)

  • Trik Pedagang Warteg Siasati Pedasnya Harga Cabai: Campur Lada dengan Sambal Instan – Halaman all

    Trik Pedagang Warteg Siasati Pedasnya Harga Cabai: Campur Lada dengan Sambal Instan – Halaman all

    Trik Pedagang Warteg dan UMKM Kuliner Siasati Pedasnya Harga Cabai, Campurkan Sambal Instan dan Lada 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Semakin pedasnya harga cabai di berbagai daerah membuat pelaku usaha kuliner berputar otak agar tak rugi. Sambal instan jadi pilihan.

    Harga cabai kini melonjak tajam di pedagang sayur.

    Pantauan di berbagai daerah, harga cabai tidak ada yang di bawah Rp100 ribu, bahkan ada daerah yang harganya tembus Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.

    Kenaikan ini berlipat-lipat, dari harga normal cabai rawit merah biasanya sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per kg.

    Kenaikan harga cabai rawit sudah berlangsung sebelum Tahun Baru 2025. 

    Umar, salah seorang pedagang di Pasar Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, mengatakan bahkan pembelian ecer Rp 5 ribu hanya bisa dapat 5 sampai 8 biji saja, tergantung dari timbangan ukuran ons.

    Harga cabai cabai rawit merah di Pasar Cileungsi, Bogor, saat ini dibanderol Rp 130 ribu per gram.

    Ia menduga, kenaikan harga cabai ini karena stok menipis imbas petani gagal panen. Sementara, daya beli masyarakat akan cabai tinggi. 

    “Faktor panen gagal sepertinya, belum panen raya juga, kalau sudah panen raya mudah-mudahan ada penurunan harga,” kata Umar, baru-baru ini.

    Trik Pedagang Makanan Siasa Pedasnya Harga Cabai, Campurkan Sambal Instan dan Lada

    Suasana di Warteg Warmo Tebet Jakarta Selatan yang mulai melayani makan di tempat, Senin (26/7/2021). Aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang berlaku dari tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 membolehkan warteg untuk melayani makan di tempat selama 20 menit untuk setiap pembeli. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Cabai bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang perdagangan makanan bak komoditas pokok yang sangat penting, layaknya beras dan minyak.

    Tak heran jika kenaikan harga cabai cukup membuat pusing dan dompet pedagang rasakan ‘pedasnya’ harga cabai.

    Taks sedikit yang berpikir keras memutar otak, bagaimana menjaga kualitas pedas pada rasa makanan yang mereka jual tanpa menguras modal. 

    “Ya harus berpikir kreatif biar makanannya tetap pedas, tapi modal gak kepedasan,” kata Inah seorang pedagang Warung Tegal (warteg) di Ciputat Tangerang Selatan.

    Bagaimana caranya?

    Ilustrasi sambal. (Istimewa)

    Pedagang menghemat belanjaan dengan membeli cabai dengan porsi secukupnya modal. 

    Dari cabai segar ini, pedagang kemudian mencampurkannya dengan sambal instan yang banyak dijual pabrikan.

    “Ya, gimana caranya biar seblak yang saya buat tetap hot, terasa pedasnya. Ada sambal instan kan, campurkan saja,” tutur Mpok Lina, pelaku usaha UMKM kuliner. 

    Tak hanya sambal instan,bubuk cabai dan lada dari pabrikan pun masuk dalam belanjaan pelaku usaha kuliner saat cabai segar harganya mencekik. 

     

    Harga Cabai di Berbagai Daerah, Tertinggi di Kabupaten Nduga Papua

    Pedagang cabai di Pasar Induk Pare di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri. (Tribunnews/Choirul Arifin)

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga cabai rawit telah naik 42 persen sejak Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025.

    Berdasarkan data SP2KP Kemendag yang diolah BPS, harga rata-rata nasionalnya telah mencapai Rp 67.816 per kilogram (kg). 

    Harga Rp 67.816 per kg tersebut sudah di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) bawah sebesar Rp 40 ribu dan HAP atas sebesar Rp 57 ribu. 

     

    “Harga cabai rawit tertinggi terjadi di Pulau Jawa untuk rata-rata. Harga tertinggi ada di Kabupaten Nduga,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (13/1/2025). 

    Harga rata-rata cabai rawit di Pulau Jawa sebesar Rp 74.262 per kg, di mana paling tinggi ada di Kota Jakarta Utara yang dibanderol Rp 110 ribu per kg. 

    Rata-rata harga cabai rawit di Pulau Sumatera sebesar Rp 56.573 per kg, di mana paling tinggi ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, sebesar Rp 113.333. 

    Untuk di luar pulau Jawa dan Sumatera, rata-ratanya sebesar Rp 69.378, di mana harga cabai rawit tertinggi ada di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yaitu sebesar Rp 180 ribu. 

    Sementara itu, untuk harga cabai merah, sejak Desember 2024 hingga pekan kedua Januari 2025 telah naik 34,55 persen. 

    “Kita bisa lihat rata-rata harga cabai pada minggu kedua Januari 2025 masih berada di dalam rentang harga acuan penjualan,” ujar Pudji. 

    Harga rata-rata cabai merah di Pulau Jawa sebesar Rp 52.421 per kg, di mana paling tinggi ada di Kota Jakarta Utara yang dibanderol Rp 78.333 ribu per kg. 

    Rata-rata harga cabai merah di Pulau Sumatera sebesar Rp 48.148 per kg, di mana paling tinggi ada di Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar Rp 103.333. 

    Untuk di luar pulau Jawa dan Sumatera, rata-ratanya sebesar Rp 53.457, di mana harga cabai rawit tertinggi ada di Kabupaten Nduga, yaitu sebesar Rp 180 ribu. 

     

    Harga Cabai Diprediksi Turun Februari

    Petani memanen cabai rawit di lahan garapan kawasan Sawah Lega, Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/1/2025). Petani cabai rawit asal Lembang ini beruntung bisa panen di saat harga cabai naik di tingkat petani Rp 90.000 per kg, dari harga normal Rp 40.000 – Rp 50.000 per kg. Namun, tidak sedikit yang gagal panen di saat harga naik akibat tanaman mereka terserang hama patek dan thrips di saat musim hujan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

    Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga cabai akan turun pada Februari mendatang.

    Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, kenaikan harga cabai pada awal tahun ini sama seperti yang terjadi pada 2024.

    “Memang di Januari tahun ini sama dengan periode sebelumnya. Rerata harganya di atas harga acuan kita,” katanya saat rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cabai, dikutip dari siaran pers pada Jumat (10/1/2025).

    “Nanti Februari mulai akan turun dan Maret akan masuk lagi ke range batas bawah dan batas atas,” lanjutnya.

     

    Ketut mengatakan, sebelum kenaikan pada saat ini, harga cabai sempat mengalami depresiasi.

    Ia menyebut harga cabai merah keriting di tingkat produsen di 2024 mulai menurun sejak September. Oktober kembali turun, lalu November harganya Rp 14.000 per kilo di petani.

    “Ini sebenarnya para sedulur petani cabai kita sedih,” ujar Ketut.

    Adapun guna mengatasi mahalnya harga cabai pada awal tahun ini, Bapanas tengah memetakan daerah mana saja yang mengalami kenaikan harga.

    Daerah dengan harga cabai tinggi itu akan didorong suplai cabai dari daerah yang surplus melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

    Ketut yakin FDP dapat mendorong kestabilan harga cabai, utamanya menjelang bulan Ramadan pada Maret mendatang.

    Untuk diketahui, sepanjang 2024, pemerintah bersama pemangku kepentingan pangan telah melaksanakan FDP yang realisasinya mencapai 750 ribu kilogram (kg).

    FDP cabai total terlaksana sebanyak 250 ribu kg. Ini terdiri dari cabai merah besar 206,4 kg, cabai merah keriting 38,7 ribu kg, dan cabai rawit merah 4,9 ribu kg.

     

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Galuh Widya Wardani)

     

  • Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

    Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah Regional 15 Januari 2025

    Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com

    Pupuk Indonesia
    berkomitmen mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo pada 2027.
    Dukungan ini diwujudkan dengan menjamin ketersediaan
    pupuk bersubsidi
    serta kemudahan dalam penyalurannya kepada petani.
    “Harapan kami stok selalu tersedia. Petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Tentunya program ketahanan pangan, swasembada pangan itu harus bisa tercapai,” ujar Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto, saat ditemui di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (9/1/2025).
    Saat ini, stok pupuk bersubsidi di Gudang Lini III Klaten mencapai 3.500 ton, yang merupakan 210 persen dari ketentuan kebutuhan untuk Januari 2025.
    Sementara, kapasitas gudang tersebut adalah 7.000 ton.
    “Ini untuk melayani wilayah Klaten dan sebagian Boyolali,” ungkap dia.
    Antonius menjelaskan bahwa gudang tersebut melayani pendistribusian pupuk bersubsidi ke 153 kios di wilayah Klaten dan Boyolali.
    “Sudah dipermudah untuk penebusan pupuk bersubsidi saat ini,” katanya.


    KOMPAS.com/Labib Zamani Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto mengecek stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025).
    Petani dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios tersebut dengan menggunakan KTP, asalkan mereka terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian (Simluhtan).
    “Cukup menunjukkan KTP untuk bisa menebus pupuk bersubsidi,” tambahnya.
    Ada sembilan komoditas pangan yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, tebu, dan kopi.
    Alokasi pupuk bersubsidi yang disalurkan meliputi urea, NPK, dan pupuk organik.
    Harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2025 tetap sama seperti tahun lalu, yaitu urea Rp 2.250 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp 800 per kilogram.
    Antonius juga mengungkapkan bahwa realisasi pupuk bersubsidi 2024 untuk wilayah Jawa Tengah mencapai sekitar 73 persen, sedangkan di wilayah Klaten sekitar 85 persen.
    “Jadi serapan pupuk bersubsidi terhadap alokasi yang 9,5 juta itu masih tersisa. Tahun ini kami berharap yang kami sediakan dan dialokasikan bisa maksimal terserap melebihi tahun lalu,” ujarnya.
    “Kami sebagai operator yang ditugaskan siap menyalurkan pupuk bersubsidi yang sudah ditentukan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian. Apa pun nanti kebijakannya kita akan mengikuti. Yang jelas kami siap menyiapkan pupuknya dan mengikuti ketentuannya,” sambungnya.
    Sementara itu, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, Penyuluhan, dan Pengembangan Usaha Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Erni Kusumawati, menyampaikan bahwa ada 80.927 petani di Klaten yang diusulkan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi dengan luas tanam mencapai 101.364 hektar.
    “Usulan kita kemarin untuk Urea 26.165 ton, NPK 26.657 ton. Tapi untuk realisasi alokasi Urea kita hanya mendapatkan 22.500 ton, dan NPK-nya 16.250 ton,” kata Erni.
    Pihaknya mengingatkan para petani untuk menebus dan memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.
    “Kami menyampaikan kepada teman-teman PPL dan juga petani untuk menebus sesuai dengan kebutuhannya, sesuai dengan rekomendasi yang sudah disampaikan PPL ke petani. Jangan berlebih penggunaannya,” ungkapnya.
    “Jika petani tidak memiliki kartu tani, mereka bisa menebus dengan KTP, tetapi syaratnya tetap harus terdaftar dalam kelompok dan masuk dalam e-RDKK,” tambahnya.
    Lebih lanjut, Erni menyampaikan luas baku sawah di Klaten sekarang sebanyak 30.680 hektar.
    “Target tanamnya memang untuk padi saja. Kita memang sekarang target di 2025 lumayan tinggi 91.000 luas tanam. Harapan kami dengan target yang tinggi itu nanti kebutuhan pupuk khususnya untuk tanamam padi itu nanti bisa tersalurlan semua,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berburu Sarapan Gecok, Kuliner Khas Sumbawa Murah Langganan ASN 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

    Berburu Sarapan Gecok, Kuliner Khas Sumbawa Murah Langganan ASN Regional 15 Januari 2025

    Berburu Sarapan Gecok, Kuliner Khas Sumbawa Murah Langganan ASN
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Empat pembeli tampak mengantri di lapak Ibu Uci di
    pasar Brang Biji
    , Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/1/2025).
    Mereka ingin menikmati
    gecok
    , kuliner khas Sumbawa yang terkenal dengan rasa gurihnya.
    Meskipun terletak di bagian belakang pasar, lapak tersebut tetap ramai dikunjungi, terutama oleh aparatur sipil negara (ASN) yang mencari sarapan.
    Gecok
    , yang biasanya disajikan dalam acara-acara adat seperti pesta perkawinan dan syukuran, juga menjadi pilihan populer untuk sarapan.
    Hidangan ini cukup dipadukan dengan nasi hangat, menjadikannya pilihan yang menggiurkan.
    Dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 6.000 untuk porsi kecil dan Rp 10.000 untuk porsi besar, gecok menjadi buruan banyak orang.
    Lokasi pasar Brang Biji yang strategis, hanya 300 meter dari kantor bupati Sumbawa, semakin menambah daya tarik kuliner ini.
    Ibu Uci, yang telah lama berjualan gecok dan pelu di pasar tersebut, menjelaskan bahwa resep gecok yang ia jual merupakan warisan keluarga.
    “Betul, resepnya diwariskan ibu saya. Gecok juga sangat diminati masyarakat Sumbawa,” ungkap Uci.
    Ia juga menekankan bahwa harga yang ditawarkan sengaja dibuat terjangkau agar semua kalangan bisa menikmatinya.
    “Benar, semua gecok harganya murah karena tujuannya agar laris dan enak di kantor sebagai menu sarapan,” tambahnya.
    Di pasar Brang Biji, terdapat tiga lapak yang menjual gecok, dengan keunikan masing-masing dalam hal rasa dan jenis jeroan daging sapi yang digunakan.
    Sementara itu, di pasar Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Ibu Hasri juga menjual gecok dengan harga Rp 5.000 per porsi.
    “Saya mulai berjualan dari tahun 2013 sampai sekarang. Saya buka dari jam 6 pagi sampai sore di Pasar Seketeng,” kata Ibu Hasri.
    Selain gecok, Ibu Hasri menawarkan berbagai jajanan lainnya seperti serabi, getuk, lupis, putu ayu, agar-agar, sempol dan pelcing.
    Bahan-bahan untuk membuat gecok, seperti jeroan sapi, santan, wijen hitam, belimbing wulu, dan cabai, dapat dengan mudah ditemukan di pasar.
    Proses memasak gecok pun cukup sederhana.
    Pertama, panaskan minyak goreng dan tumis bumbu halus hingga harum.
    Masukkan santan dan irisan jeroan yang sudah matang, lalu aduk rata.
    Setelah itu, taburkan wijen hitam halus dan kasar, kemudian aduk kembali.
    Gecok siap disajikan setelah santan menyusut, dan irisan cabai dapat ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa.
    Bagi yang tidak memiliki waktu untuk memasak, pasar tradisional di Kabupaten Sumbawa menjadi tempat yang tepat untuk berburu gecok.
    Penjual biasanya mangkal di pagi hari, dan jika datang siang atau sore, kemungkinan besar kuliner khas ini sudah habis.
    Namun, beberapa restoran juga menawarkan menu gecok, sehingga pembeli dapat mencari informasi dari kolega, warga lokal, atau melalui internet.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jateng panen raya jagung di Grobogan

    Gubernur Jateng panen raya jagung di Grobogan

    Semarang (ANTARA) – Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melakukan panen raya jagung bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) di lahan seluas 578 hektar di Desa Tegalsumur, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jateng, Selasa.

    Produktivitas lahan yang ditanami jagung tersebut mencapai 8 sampai 10 ton per hektare sehingga total jumlah produksi bisa sampai 4.624 – 5.780 ton.

    “Ini juga berkaitan dengan kebijakan Presiden terkait swasembada pangan. Beliau menyampaikan untuk menghentikan impor beberapa komoditas pangan. Antara lain beras, jagung, garam, dan gula,” katanya.

    “Tambahan produksi ini memperkuat Jateng sebagai salah satu provinsi lumbung pangan, (berupa, red.) padi dan jagung,” tambahnya.

    Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Grobogan terdapat 13 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, yang mengerjakan lahan seluas 3.950 ha.

    Kelompok usaha tersebut mendapat dukungan modal dari PT. BPR BKK Purwodadi yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam.

    Hasil panen jagung tersebut langsung ditampung oleh industri, yakni PT. Japfa Comfeed Indonesia, PT. Mulia Harvest Agritech, PT. CJ Feed and Care, dan PT. Malindo Feedmill, dengan nilai Rp20,49 miliar.

    Ia berharap panen raya jagung tersebut menjadi motivasi untuk mewujudkan swasembada pangan dan menjaga laju inflasi.

    “Saya harap ini menjadi motivasi dan pendorong untuk lebih baik. Saya minta sinergitas dan keterpaduan pemerintah, petani, dan pengusaha terus ditingkatkan, agar produktivitas (tanaman pangan, red.), seperti jagung meningkat,” katanya.

    Menurut dia, panen raya jagung tersebut merupakan tindak lanjut dari program New Food Suplay Chain pada komoditas beras, jagung dan cabai yang telah dikukuhkan tanggal 1 November 2024 lalu dalam acara “Jateng Inspiring Economic Effort Award”.

    Program tersebut, kata dia, diharapkan menjadi solusi, baik bagi petani, industri maupun masyarakat.

    Bagi petani, program tersebut akan membantu mendapat kepastian pasar dan harga, sementara bagi pengusaha dan masyarakat akan mendapat kepastian pasokan dan harga komoditas yang terjangkau karena rantai distribusinya yang pendek.

    Dengan harga yang terjangkau, Nana mengatakan, pemerintah dapat mengendalikan angka inflasi.

    Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni menambahkan bahwa penanaman jagung oleh petani dilakukan dengan sistem methuk.

    Jadi, sebelum dipanen, petani sudah menanam bibit baru sehingga masa panennya bisa lebih banyak.

    “Pemkab Grobogan dan PT BPR BKK Purwodadi berkomitmen mendampingi sektor pertanian hulu-hilir, dari tanam sampai penjualan,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyebab Harga Cabai Rawit di Gorontalo Tembus Rp70 Ribu per Kilogram

    Penyebab Harga Cabai Rawit di Gorontalo Tembus Rp70 Ribu per Kilogram

    Fatma, seorang pengusaha rumah makan di Kota Gorontalo, mengaku turut merasakan dampak dari kenaikan harga tersebut. Ia mengatakan, kelangkaan pasokan cabai dan bawang merah semakin mempersulit aktivitas usahanya.

    “Sebagai pelaku usaha kuliner, kenaikan harga ini menjadi tantangan besar. Meskipun mahal, kami tetap harus membeli karena cabai dan bawang merah adalah bahan pokok yang sangat penting,” tutur Fatma.

    Fatma berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar. Ia juga meminta agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mengambil keuntungan.

    Ahmad, seorang petani cabai di Gorontalo, menyebutkan bahwa kenaikan harga dipicu oleh panen serentak yang terjadi pada akhir tahun 2024. Akibatnya, stok hasil panen berkurang drastis saat memasuki tahun baru. Selain itu, serangan hama turut menurunkan produksi cabai.

    “Produksi cabai menurun tajam karena serangan hama. Ketika stok berkurang, harga otomatis naik,” jelas Ahmad.

    Ia berharap pemerintah memberikan dukungan kepada para petani, seperti penyediaan pestisida dan pelatihan untuk mengatasi masalah hama.

    “Jika pasokan dari petani stabil, harga di pasar juga akan ikut stabil,” tambahnya.

    Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi lonjakan harga bahan pokok.

    Langkah-langkah seperti operasi pasar, penyediaan subsidi, dan monitoring distribusi perlu dilakukan agar stabilitas harga dapat terjaga.

    Dengan begitu, masyarakat Gorontalo tidak semakin terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok.

  • 8 Menu Diet Sederhana untuk Membakar Lemak Perut Secara Efektif – Halaman all

    8 Menu Diet Sederhana untuk Membakar Lemak Perut Secara Efektif – Halaman all

    Makanan yang kita konsumsi memiliki peran penting dalam proses penurunan berat badan dan pembakaran lemak, terutama di area perut.

    Beberapa jenis makanan dapat membantu meningkatkan metabolisme, memperbaiki pencernaan, dan mengurangi penumpukan lemak.

    Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa pilihan menu yang dapat diolah dengan mudah dan cocok untuk diintegrasikan dalam program diet Anda.

    Mengapa Memilih Makanan Tertentu untuk Diet?

    Makanan yang tepat dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk:

    Meningkatkan metabolisme:

    Makanan tertentu dapat merangsang tubuh untuk membakar lebih banyak kalori.

    Meningkatkan oksidasi lemak:

    Beberapa jenis makanan membantu tubuh dalam memecah lemak lebih efisien.

    Mengatur hormon:

    Nutrisi yang tepat dapat membantu mengontrol nafsu makan dan penyimpanan lemak.

    Berikut ini adalah delapan menu makan pilihan yang efektif untuk diet.

    1. Apa Manfaat Alpukat untuk Diet?

    Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu mengurangi lemak visceral dan meningkatkan rasa kenyang.

    Kandungan kaliumnya yang tinggi juga berperan dalam mengatur retensi air dan mengatasi kembung.

    Selain itu, serat dalam alpukat memperlambat pencernaan dan membantu menjaga kadar energi yang stabil.

    2. Bagaimana Teh Hijau Membantu dalam Penurunan Berat Badan?

    Teh hijau mengandung katekinnya yang terkenal dalam meningkatkan metabolisme dan kapasitas pembakaran lemak tubuh.

    Selain itu, antioksidan dalam teh hijau berfungsi untuk mengurangi stres oksidatif, yang sering kali menjadi faktor penyebab penumpukan lemak di perut.

    Teh hijau juga tersedia dalam bentuk ekstrak yang lebih praktis untuk gaya hidup yang sibuk.

    3. Mengapa Yogurt Yunani Menjadi Pilihan yang Baik?

    Yogurt Yunani adalah sumber protein dan probiotik yang dapat membantu menjaga massa otot sambil mendorong pembakaran lemak.

    Probiotik dalam yoghurt mendukung kesehatan mikrobiota usus, mengurangi peradangan, dan meningkatkan pencernaan—semua faktor penting dalam mengurangi lemak perut.

    4. Apa Manfaat Quinoa dalam Diet?

    Quinoa merupakan biji-bijian yang kaya akan nutrisi, memberikan keseimbangan antara protein, serat, dan asam amino esensial.

    Ini membantu mengendalikan rasa lapar dan menstabilkan kadar gula darah, sehingga membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk diet.

    5. Bagaimana Cabai Dapat Membantu Pembakaran Lemak?

    Cabai mengandung capsaicin, senyawa aktif yang meningkatkan termogenesis, yaitu proses yang membuat tubuh membakar kalori bahkan saat istirahat.

    Selain itu, capsaicin juga dapat menekan nafsu makan, sehingga mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

    6. Mengapa Buah Berry Sangat Baik untuk Diet?

    Aneka buah berry seperti blueberry, rasberi, dan stroberi kaya akan antioksidan serta serat yang membantu melawan resistensi insulin—salah satu faktor utama dalam penyimpanan lemak perut.

    Ini membuat buah berry menjadi pilihan yang ideal untuk diet sehat.

    7. Apa Keuntungan Mengonsumsi Telur dalam Diet?

    Telur kaya akan protein dan kolin, yang dapat membantu mengurangi penyimpanan lemak di sekitar hati dan perut.

    Mengonsumsi telur di pagi hari dapat meningkatkan rasa kenyang sepanjang hari, sehingga mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

    Selain itu, telur yang diperkaya dengan asam lemak omega-3 juga dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan.

    8. Mengapa Sayuran Hijau Sangat Penting dalam Diet?

    Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung adalah makanan rendah kalori namun kaya serat.

    Ini mendukung pencernaan dan mengurangi kembung, sementara kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi membantu mengatasi kekurangan yang dapat memperlambat metabolisme.

    Kesimpulan: Makanan Apa yang Akan Anda Pilih untuk Diet?

    Menambahkan menu-menu di atas ke dalam diet sehari-hari Anda bisa menjadi langkah yang cerdas untuk mendukung penurunan berat badan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    Cobalah untuk memasukkan makanan ini ke dalam menu harian Anda untuk mendapatkan manfaat maksimal.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem

    Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bapanas sebut kenaikan harga cabai karena cuaca ekstrem
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 13 Januari 2025 – 20:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan melambungnya harga cabai dikarenakan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah sentra sehingga menyebabkan penurunan produksi.

    Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan harga cabai rawit merah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku mencapai Rp160 ribu per kilogram. Harga ini naik 180,7 persen di atas harga acuan pemerintah (HAP).

    “Salah satu kenaikan cabe rawit merah khususnya karena faktor cuaca ekstrim, baik itu curah hujan tinggi, sebagian area pertanaman mengalami kebanjiran dan mungkin karena angin dan serangan hama, sehingga memang produksi atau pasokan ke masyarakat mengalami penurunan,” ujar Maino dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan minggu kedua (5-11 Januari 2025), kenaikan harga cabai rawit merah di atas HAP terjadi di 326 kabupaten/kota.

    Maino mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dalam satu pekan ke depan. Menurutnya, bila ditemukan harga masih tinggi, maka Bapanas akan melakukan sejumlah kebijakan.

    Adapun langkah-langkah yang akan diambil adalah memberikan bantuan subsidi transportasi, fasilitasi distribusi pangan dan melakukan gerakan pangan murah.

    “Namun demikian, perlu hati-hati karena situasinya kita mobilisasi, cabai dari wilayah sentral atau wilayah produksi Jabodetabek khususnya, jangan sampai mengganggu wilayah-wilayah yang lainnya,” katanya.

    Diketahui, Pegiat Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Teguh Suprapto memperkirakan harga cabai rawit merah segera turun dalam satu hingga dua pekan ke depan.

    “Itu karena pasokan mulai ada, daerah dataran rendah yang aman seperti Kediri dan beberapa wilayah Jawa Timur mulai panen raya,” kata Teguh Suprapto di Banjarnegara, Senin.

    Ia mengakui dalam beberapa pekan terakhir terjadi kenaikan harga berbagai jenis cabai di tingkat petani yang berdampak pada lonjakan harga di pasaran.

    Dalam hal ini, harga cabai rawit merah di tingkat petani pada pekan kedua bulan Januari 2025 berkisar Rp70.000-Rp75.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting yang dihasilkan petani di wilayah atas Banjarnegara mencapai Rp55.000/kg.

    Sumber : Antara

  • Dukung ketahanan pangan, Pemkot Jaktim panen 77 kg sayuran di KBT

    Dukung ketahanan pangan, Pemkot Jaktim panen 77 kg sayuran di KBT

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan panen serentak sayur mayur sebanyak 77 kilogram (kg) di bantaran Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur sebagai upaya mendukung ketahanan pangan.

    “Di Kanal Banjir Timur ini kita melakukan pertanian kota atau urban farming dan berbagai jenis tanaman sudah ditanam di sini. Alhamdulillah, kami panen 30 kilogram (kg) bawang merah. Total sekitar 77 kg kalau semua sayur mayur,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah usai panen di KBT Duren Sawit, Jakarta, Senin.

    Menurut Iin, bawang merah yang ditanam di KBT ini hasilnya bagus dan tidak kalah dengan bawang produksi dari daerah lain.

    Pertanian kota di KBT ini menjadi contoh bagi masyarakat agar mau bercocok tanam sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan kosong.

    “Air kali yang ada di KBT ini ternyata bagus ya, bisa digunakan untuk menyiram tanaman, sehingga bisa saling bersimbiosis mutualisme antara lingkungan yang ada di sini,” ujar Iin.

    Adapun enam lokasi di Duren Sawit yang melakukan panen sayuran, yakni Kelurahan Pondok Kopi yang memiliki hasil panen sekitar 30 kg bawang merah dan 5 kg terong, Kelurahan Malaka Sari ada bayam 3 kg dan labu air 6 kg, Kelurahan Malaka Jaya ada terong ungu panjang sebanyak 8 kg, kacang panjang 6 kg, dan kangkung 4 kg.

    Kemudian di Kelurahan Pondok Kelapa berupa labu air sebanyak 5 kg, Kelurahan Duren Sawit ada selada air sebanyak 5 kg, dan di Kelurahan Pondok Bambu panen selada air sebanyak 5 kg.

    Menurut IIn, penanaman sayur mayur ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu panjang. Pemkot Jaktim pun terus menggencarkan penanaman bawang, cabai, dan bahan lainnya yang memungkinkan mengalami kenaikan harga saat hari raya besar.

    “Pastinya ini dukungan ketahanan pangan, karena kita tentu dengan melakukan ketahanan pangan dari semua sisi. Dengan sinergitas bersama semua komponen, saya yakin Insyaallah di Jakarta Timur bisa meningkatkan ketahanan pangan. Semua jenis tanaman di urban farming ini memang dibutuhkan oleh masyarakat,” paparnya.

    Menjelang hari besar keagamaan, tambah Iin, biasanya harga komoditas naik. Namun, dengan banyaknya area urban farming diharapkan dapat menekan harga komoditas di pasaran terutama bawang merah dan cabai.

    Turut mendukung upaya ketahanan pangan itu, yakni Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur, jajaran kecamatan, kelurahan, RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan jajaran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025