Tanaman: Cabai

  • Kisah Petani Merauke Genjot Produktivitas Lewat KlasterkuHidupku BRI

    Kisah Petani Merauke Genjot Produktivitas Lewat KlasterkuHidupku BRI

    Jakarta

    Bagi banyak orang nama Isano Mbias pastinya sudah tidak asing di telinga. Sebab daerah ini merupakan sebuah perkampungan di kawasan Distrik Tanah Miring, Distrik Merauke, Papua Selatan yang memiliki daya tarik tersendiri.

    Jika menjelajah ke daerah tersebut, siapkan diri bertemu dengan wilayah yang masih dipenuhi nuansa alam, mulai dari hutan hingga lahan pertanian untuk bercocok tanam yang menjadi andalan penduduknya dalam mencari nafkah.

    Potensi lahan pertanian di desa ini memang cukup besar, sehingga tak heran jika masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai petani. Cerita menarik pun datang dari Klaster Usaha Barokah Sayur di Isano Mbias, di mana klaster ini terbentuk berkat pendampingan dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku BRI yang kemudian meningkatkan produktivitas masing-masing anggotanya.

    Ketua Klaster Usaha Barokah Sayur Fidayat Rahman bercerita bahwa awalnya kelompok usaha ini terbentuk di tahun 2023 berkat pendampingan dari seorang Mantri BRI bernama Agustina Etiwory atau yang akrab disapa Ina.

    “Awalnya saya pertama ketemu dengan Mbak Ina, beliau kan Mantri di sini. Dari beliau juga, saya diarahkan untuk membuat kelompok KlasterkuHidupku ini. Akhirnya saya mencari anggota yaitu saya sendiri dan 9 anggota lainnya dengan bimbingannya Mbak Ina juga. Jadi klaster ini pertama kali dibentuk pada 2023,” kata Fidayat dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    Fidayat menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat Isano Mbias memang lebih banyak mengarah pada bercocok tanam, ada yang menjadi petani padi maupun petani sayur.

    “Kalau untuk kegiatannya di masing-masing usaha karena kami punya lahan masing-masing. Tapi ada kalanya kami berkumpul untuk sharing demi kemajuan kelompok. Biasanya yang dibahas adalah bagaimana kedepannya supaya pertaniannya lebih baik lagi,” ungkapnya.

    Para anggota Klaster Usaha Barokah Sayur merupakan petani sayur yang menggunakan sistem pertanian hortikultura. Produk yang dihasilkan pun berbagai macam sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari seperti daun bawang, cabai, tomat, kubis, sawi, dan masih banyak lagi.

    Untuk pemasarannya sendiri sudah ada pengepul yang menerima hasil panen dari para petani untuk dijual atau didistribusikan kembali ke masyarakat. Namun, Fidayat mengakui untuk omzetnya sendiri tidak menentu karena mengikuti harga pasar yang cenderung naik turun.

    Program KlasterkuHidupku BRI Tingkatkan Kesejahteraan Anggota

    Fidayat mengatakan sejak tergabung dalam program KlasterkuHidupku dari BRI, dirinya dan anggota lainnya merasakan dampak yang lebih positif dibandingkan sebelum bergabung. Berbagai bantuan diberikan oleh BRI, termasuk pembiayaan yang menjadi tambahan pendanaan atau modal untuk masing-masing anggota dalam mengembangkan usahanya.

    “Kelompok kami juga mendapatkan bantuan dari BRI seperti mesin cultivator, tangki semprot untuk spray dan alkon untuk pompa air lengkap dengan selangnya juga. Alat-alat ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas anggota kelompok,” lanjutnya.

    Selain bantuan berupa pinjaman dan bantuan peralatan usaha, klaster usaha ini juga mendapatkan pembinaan yang meningkatkan pengetahuan anggota. Salah satunya yang sudah pernah didapatkan adalah pelatihan dalam mengatasi hama yang menjadi salah satu tantangan terbesar para petani di Isano Mbias.

    “Hama jadi salah satu tantangannya. Saat cuaca panas kalau kita tanam daun bawang, hama akan lebih susah diatasi. Dengan adanya pelatihan dari BRI yang kita dapat, kita bisa menambah wawasan,” jelasnya.

    Fidayat mengaku sangat bersyukur dengan berbagai program BRI dalam mendukung para petani di wilayah tersebut.

    “Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk BRI karena sudah memberikan dukungan kepada klaster usaha kami seperti alat-alat yang diberikan sehingga membantu produktivitas kami. Lalu kami juga mendapatkan pinjaman yang bisa menambah modal. Dengan adanya BRI, kami sangat terbantu,” ungkap Fidayat.

    Dia pun berharap agar kerja sama dengan BRI bisa terus berjalan berkesinambungan dan para petani pun semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan.

    “Harapannya, ke depannya mudah-mudahan semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan modal, alat, dan bantuan lainnya. Semoga kerja samanya berjalan terus untuk membantu dan mengapresiasi petani yang lain,” tutup Fidayat.

    Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

    Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI telah memiliki 38.574 klaster usaha yang tergabung dalam program KlasterkuHidupku, dan 47,61% diantaranya merupakan klaster pertanian. Supari menambahkan bahwa program pemberdayaan klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata komitmen BRI dalam mendukung Asta Cita terutama dalam mendorong swasembada pangan.

    “Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” tutup Supari.

    (ega/ega)

  • Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 Januari 2025

    Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat Bandung 22 Januari 2025

    Dukung Swasembada Pangan Presiden, Puspomad Tanam Padi Terpadu, Libatkan Masyarakat
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (
    Puspomad
    ) menunjukkan komitmen dalam mengembangkan
    ketahanan pangan
    . Salah satunya dengan penanaman padi yang melibatkan masyarakat Kabupaten Bogor.
    Upaya tersebut dilakukan guna mendukung
    swasembada pangan
    yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat swasembada pangan.
    Dengan menggandeng ahli pertanian Universitas Brawijaya, Puspomad menanam tanaman pangan di lahan seluas 5 hektar yang berada di area kompleks perumahan Puspomad, Desa Dayeuh, Cileungsi, Kabupaten Bogor.
    “Lahan di desa Dayeuh ini kami manfaatkan untuk mendukung dan melaksanakan program ketahanan pangan karena program ini juga dari pemerintah maupun dari bapak Presiden, di mana 5 tahun ke depan kita akan menjadi swasembada pangan,” kata Ws Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana di sela-sela kegiatan Penanaman Perdana
    Swasembada Pangan
    Puspomad di Cileungsi, Selasa (21/1/2025).
    Oleh karena itu, Puspomad bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan Profesor Tri Judy Sukartono, ahli pertanian, untuk merancang konsep produksi tanaman pangan yang berkualitas.
    Dari kerja sama tersebut, kemudian tercetus konsep
    Padi Tetani Gajah Mada
    yang memiliki keunggulan mampu menghasilkan panen 10 hingga 15 ton setiap satu hektar.
    “Karena padi yang biasa ditanam oleh masyarakat itu dengan Padi Tetani Gajah Mada perbandingannya 1:5, satu hektar dari tanam padi ini kalau dipanen, 1 hektar itu 10 sampai 15 ton. Nah, hal ini saya rasa cukup bagus,” ucapnya.
    “Dalam penanaman pohon ini, untuk pupuk urea dan sebagainya yang mengandung kimia, tidak kita gunakan. Jadi, kami menggunakan pupuk yang ada di sini, memanfaatkan alam di sini, jadi tidak menggunakan bahan kimia,” ucapnya.
    Eka mengatakan, lahan seluas 5 hektar tersebut meliputi penanaman padi, buah, dan sayuran.
    Adapun rinciannya, padi, pohon melon, jagung, cabe, dan jenis-jenis sayuran lainnya.
    Penanaman perdana ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam memberi pemahaman tentang pertanian serta membantu masyarakat meningkatkan produksi tanaman pangan.
    Hasil pengelolaan atau panen ini akan didistribusikan dalam tiga bulan ke depan ke masyarakat sekitar.
    Artinya, masyarakat atau petani sekitar yang dilibatkan akan merasakan hasil jerih payah yang sudah dibuat.
    “Betul, untuk hasilnya akan kita distribusikan. Kan yang kerja di sini ada masyarakat juga, kami bekerja bersama dengan masyarakat. Mudah-mudahan apabila kami panen 3 bulan ke depan, ini bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat sekitar dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok yang saat sekarang ini mereka butuhkan,” tuturnya.
    Kegiatan ini juga menjadi percontohan bagi anggota yang sudah mengikuti tutoring, ke depan akan disebarkan ke seluruh wilayah, khususnya untuk polisi militer.
    “Jajaran kepolisian militer mempunyai aset seperti ini, kami manfaatkan. Mungkin tujuannya ke sana, ke depannya begitu sehingga akan kami terapkan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
    “Apabila ke depannya panen ini berhasil, kami coba lagi dan baru kami akan menarik satuan bawah untuk ikut di sini sebagai
    leadership
    -nya,” kata Eka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung

    Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 16:32 WIB

    Elshinta.com – Kegiatan penanaman jagung serentak 1 juta hektare kerjasama Polri, Kementerian RI, GAPKI, Perhutani, Inhutani, swasta, dan swadaya petani merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melalui Asta Cita Pangan. Di Kabupaten Kudus terdapat lahan yang telah disiapkan untuk penanaman jagung pada program ini seluas 34,5 hektare yang terbagi di Desa Terban seluas 25 hektare dan Desa Klaling seluas 9,5 hektare. 

    Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh jajaran Polres Kudus dalam mendukung kegiatan ini sebagai bukti sinergi antara masyarakat, aparat, dan instansi terkait dalam mencapai tujuan bersama. hal itu diungkapkannya saat melakukan penanaman jagung serentak di wilayah pegunungan Patiayam Dukuh Krangit baru Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Selasa (21/1).

    Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini juga, pihaknya ingin tak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah, tetapi juga untuk mencapai swasembada pangan yang dapat menunjang kesejahteraan.

    Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, pihaknya juga ingin bersama memulai kembali gerakan bercocok tanam sejak dini. Untuk itu, Dinas Pertanian diminta turun langsung dalam penyuluhan pendidikan serta mengajak masyarakat untuk menanam kebutuhan pangan sehari-hari seperti cabai, tomat, sayuran dan tanaman pangan lainnya.

    “Mari kita galakkan kembali gerakan menanam, kita ajak siswa untuk menanam di lahan kosong baik di sekolah maupun rumah sebagai bagian ekstrakulikuler ketrampilan siswa. Dengan demikian, kita dapat menciptakan kesadaran sejak dini tentang pentingnya ketahanan pangan dan gizi yang seimbang,” ajaknya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (21/1). 

    Pihaknya berharap dengan program ini, keutuhan pangan di Kabupaten Kudus, khususnya jagung, dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini tidak hanya akan menciptakan ketahanan pangan yang kokoh, tetapi juga memperkuat program makan bergizi gratis bagi siswa dan ibu hamil, sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo dalam memastikan masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus, mendapatkan asupan gizi yang memadai.

    Sementara itu, KapolresKudus AKBP Ronni Bonic mengatakan guna mendukung kemandirian pangan, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait melakukan penanaman jagung dipegunungan Patiayam Desa Terban dan Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo. Pihaknya yakin target penanaman jagung seluas 34,5 hektare yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dapat tercapai.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Hal Penting saat Menko Zulhas dan Bupati Ipuk Bahas Ketahanan Pangan

    Hal Penting saat Menko Zulhas dan Bupati Ipuk Bahas Ketahanan Pangan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya dukungan generasi muda, dalam mengembangkan sektor pertanian, untuk meningkatkan ketahanan pangan. 

    “Saat diskusi bareng Menko Zulkifli Hasan kami sampaikan pentingnya regenerasi di sektor pertanian, karena kebutuhan pangan ini sifatnya sepanjang hayat. Diperlukan pengelolaan yang baik dan dukungan dari anak-anak muda. Regenerasi di sektor pertanian sangat penting, terutama dalam aspek riset, inovasi teknologi, hingga pemasaran digital,” ujar Ipuk, Sabtu (18/1/2025). 

    Ipuk menjelaskan berbagai program pertanian terus digulirkan, utamanya regenerasi di sektor pertanian melalui Jagoan Tani. Program ini merupakan inkubasi bisnis berbasis pertanian ini untuk anak-anak muda Banyuwangi dengan menyediakan hadiah modal usaha.

    Hasilnya Banyuwangi terus menunjukkan capaian positif dalam produksi pangan. Data Neraca Pangan Kabupaten Banyuwangi 2024 menyebut, produksi gabah kering giling (GKG) mencapai 794.783 ton atau setara 508.820 ton beras, meningkat dari 788.704 ton pada 2023. Surplus beras mencapai 341.074 ton setelah kebutuhan masyarakat lokal yang sebesar 167.746 ton terpenuhi.

    “Banyuwangi memiliki lahan pertanian yang subur. Surplus beras yang kami hasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga daerah lain,” tambah Ipuk.

    Selain beras, sejumlah komoditas lain juga mencatatkan surplus. Cabai merah, misalnya, mengalami peningkatan produksi menjadi 18.111 ton, surplus sebesar 13.926 ton. Cabai rawit naik dari 15.231 ton menjadi 19.578 ton, surplus 16.055 ton.

    Selain Jagoan Tani, berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian. Seperti memanfaatkan lahan non-sawah area Perhutan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),  meningkatkan indeks tanam, menggunakan bibit unggul, serta menerapkan mekanisasi modern.

    Upaya peningkatan kesuburan tanah juga dilakukan melalui bantuan pupuk organik cair pada petani. Sepanjang 2024 sebanyak 137.130 liter pupuk organik cair telah didistribusi untuk lahan seluas 13.713 hektare. Dinas Pertanjan juga aktif memberikan pelatihan pembuatan pupuk alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk bersubsidi.

    “Kami terus berupaya agar sektor pertanian Banyuwangi terus terjaga, dan menjadi salah satu penopang ekonomi daerah,” kata Ipuk.

     

    Detik-Detik Nelayan Terpental dan Tenggelam Usai Kapalnya Dihantam Ombak Pantai Sodong Cilacap

  • Pelaku Penyiraman Cairan Berbahaya ke Anggota Polsek Ciputat Timur Berhasil Ditangkap – Halaman all

    Pelaku Penyiraman Cairan Berbahaya ke Anggota Polsek Ciputat Timur Berhasil Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi telah menangkap pelaku penyiraman cairan berbahaya ke Anggota Polsek Ciputat Timur.

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan pelaku telah dibekuk Unit Reskrimnya.

    “Alhamdulillah berkat bantuan dan informasi serta dukungan dengan doa masyarakat pelaku berhasil oleh tim gabungan Satreskrim Polres Tangsel dan Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur,” katanya kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

    Bambang menuturkan pelaku saat ini masih diperiksa di Polsek Ciputat Timur.

    “Pelaku masih dalam proses pemeriksaan,” tuturnya.

    Pihaknya belum dapat berbicara lebih lanjut terkait jumlah pelaku dan motif. 

    Sebelumnya, dua orang korban penyiraman air keras yang terjadi di perbatasan Jalan Cirendeu Raya dengan Jalan Cabe, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). 

    Kedua korban itu diketahui berinisial FR (32), merupakan seorang polisi dan DS (26) mitra dari Polsek Ciputat Timur.

    “Kejadiannya Kamis 16 Januari 2025 pukul 05.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi. 

    Korban mengalami luka pada kedua mata akibat terkena siraman air keras. 

    Kemudian salah satu korban juga mengalami luka di lengan sebelah kanan akibat sabetan senjata tajam (sajam).

    Ade Ary menjelaskan, keduanya menjadi korban penyiraman air keras itu ketika hendak membubarkan kelompok pemuda
    dengan menggunakan motor berjumlah 30 unit yang berboncengan dan membawa senjata tajam. 

    Diduga hendak melakukan aksi tawuran.

    “Saat itu keduanya tengah bersama tim lainnya melakukan penghalauan gerombolan tersebut, tapi saat hendak dibubarkan, posisi kendaraan korban FR dan DS berada di depan langsung disiram dengan air keras sebanyak 2 botol oleh gerombolan itu dan korban juga sempat dikeroyok,” jelasnya.

    Dia menambahkan, motor yang dibawa oleh korban pun ikut dibawa kabur oleh para pelaku penyiraman air keras tersebut.

    “Melihat korban diserang, salah satu perwira yang hendak menolong pun diserang juga oleh pelaku. Motor dari perwira itu pun ditinggalkan untuk membantu korban lari dari TKP,” urainya.

     

     

  • Jaksel gencarkan pertanian perkotaan

    Jaksel gencarkan pertanian perkotaan

    Jakarta (ANTARA) – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jakarta Selatan menggencarkan pertanian perkotaan melalui Gerakan Tanam Serentak yang dipusatkan di Kebun Berseri Bintaro, Pesanggrahan, untuk mendukung ketahanan pangan.

    “Hari ini kita lakukan serentak di 10 kecamatan, 65 kelurahan, 62 RPTRA, 450 Poktan Hatinya PKK serta seluruh RW dan para penggiat pertanian perkotaan di Jakarta Selatan,” kata Ketua TP PKK Jakarta Selatan, Essie Feransie Munjirin di Jakarta, Selasa.

    Essie mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan lokal, khususnya di Jakarta Selatan (Jaksel).

    Dia menjelaskan, di lokasi seluas 500 meter persegi (m2) di Kebun Berseri Bintaro ditanam sebanyak 1.000 benih jagung pulut dan kacang tanah, 60 pohon sukun dan 100 pohon cabai.

    “Harapannya nanti setelah tumbuh dan bisa dipanen di kemudian hari, komoditas tanaman pangan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan di pasar,” ungkapnya.

    Pada kesempatan tersebut juga dilakukan panen sebanyak 200 kilogram jagung, 25 kilogram terung, 15 kilogram selada air dan 20 kilogram kangkung.

    Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok menambahkan, Gerakan Tanam Serentak ini akan berlanjut pada 24 Januari 2025 dengan diadakan lomba menanam bawang.

    Lomba ini akan diikuti oleh seluruh Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Kelompok Tani (Poktan) dan penggiat pertanian perkotaan (urban farming) binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan.

    “Kami harapkan nanti cabai dan bawang sebagai sumber komoditas yang menyumbang inflasi di Jakarta Selatan ataupun di Provinsi DKI Jakarta bisa lebih dikendalikan, terutama pada momen tertentu,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakut gelar penanaman tanaman pangan di 93 lokasi

    Jakut gelar penanaman tanaman pangan di 93 lokasi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara menggelar penanaman tanaman pangan secara serentak pada 93 lokasi di wilayah tersebut sebagai upaya menciptakan swasembada pangan.

    “Aksi tanam serentak di wilayah Jakarta Utara berlangsung di 93 lokasi yang tersebar di 31 kelurahan,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Yenny Nursanti di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, total lahan yang digunakan untuk kegiatan tanam serentak di Jakarta Utara (Jakut) seluas 23 ribu meter persegi (m2) atau 2,3 hektare.

    Sedangkan jenis tanaman yang ditanam meliputi jagung pulut sebanyak 40 saset atau 8 ribu biji, kacang tanah 10 kilogram, cabai 1.000 batang dan sukun 500 pohon.

    “Dengan rasa syukur dan bangga, hari ini Jakarta Utara ikut mendukung program penanaman pohon untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mencapai swasembada pangan,” katanya.

    Yenny mengatakan, Jakarta Utara akan berkontribusi dalam meningkatkan produksi pangan lokal, mengembangkan agroforestri, yaitu sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman pertanian, buah atau tanaman berkayu dengan ternak dan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Selanjutnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan dan membangun komunitas yang mandiri dan berkelanjutan,” kata dia didampingi Ketua Pokja III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Ernawati.

    Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Utara berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara juga mengikuti kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta di Kebun Urban Farming Mitra Gading Villa RW 17 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI dan PKK gelar kegiatan tanam serentak di seluruh Jakarta

    Pemprov DKI dan PKK gelar kegiatan tanam serentak di seluruh Jakarta

    Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) bersama Tim Penggerak PKK DKI Jakarta melaksanakan kegiatan tanam serentak di seluruh wilayah Jakarta.

    Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan kegiatan ini merupakan tekad Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait swasembada pangan dan ketahanan pangan.

    “Hari ini kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta. Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat,” kata Eli di Jakarta, Selasa.

    Kegiatan tanam serentak ini melibatkan 3.120 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok tani (poktan), Tim Penggerak PKK, serta TNI/Polri. Kegiatan ini berlangsung di berbagai wilayah hingga Kepulauan Seribu, dan salah satunya di RPTRA Ria Damkar Joglo 2, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

    Lebih lanjut Eli menyampaikan, tanam serentak ini awalnya digagas saat pandemi COVID-19 sebagai solusi mengatasi keterbatasan interaksi fisik, dan kini terus dilanjutkan untuk mendukung pertanian perkotaan (urban farming).

    Eli menjelaskan kegiatan pertanian perkotaan memberikan dampak positif dari terhadap inflasi daerah dan ketahanan pangan.

    Ia menilai minat masyarakat terhadap urban farming meningkat signifikan sejak dimulai 2020.

    “Jakarta membutuhkan sekitar sembilan ton kangkung setiap minggu, dan saat ini kita baru bisa memenuhi 2,5 ton. Ini menunjukkan masih banyak peluang untuk mengembangkan pertanian perkotaan,” jelas Eli.

    Eli berharap dengan kegiatan ini, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menggalakkan urban farming sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian pangan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

    “Di awal tahun 2025 ini, tanam serentak menjadi langkah nyata mewujudkan Jakarta yang mandiri pangan dan mendukung swasembada nasional,” kata Eli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dongkrak Sektor Pertanian, Bupati Malang Hibahkan Jalan Usaha Tani 276 Meter

    Dongkrak Sektor Pertanian, Bupati Malang Hibahkan Jalan Usaha Tani 276 Meter

    Malang (beritajatim.com) – Guna mendongkrak optimalisasi hasil pertanian, Bupati Malang HM Sanusi menghibahkan Jalan Usaha Tani bagi masyarakat di Dusun Kauman, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Senin (20/1/2025) .

    Jalan Usaha Tani tersebut, diharapkan mampu menjadi penopang hilir mudik dan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Sehingga, akses jalur transportasi hasil pertanian, bisa diangkut secepat mungkin hingga ke tangan konsumen.

    “Manfaat jalan tani ini disampaikan transportasi, untuk memudahkan para petani memindahkan hasil panen mereka menuju produksi produksi pertanian,” ungkap Sanusi.

    Dengan begitu, lanjut Sanusi, produksi hasil pertanian bagi masyarakat di Dusun Kauman, Desa Kalipare, bisa menggairahkan hasil cocok tanam petani untuk menopang ketahanan pangan secara nasional maupun swadaya.

    “Kalau jalan sudah baik, kemudahan swasembadaya pangan bisa terlaksana ke depan,” tegas Sanusi.

    Sanusi juga menyinggung soal harga cabai yang cukup mahal di pasaran. Menanggapi hal ini, Sanusi bilang pihaknya memberikan subsidi angkutan bagi petani cabai untuk menekan tingginya harga cabai.

    “Ya kita beri subsidi angkutan. Disperindag sudah saya tugasi kalau ada harga cabai yang lebih mahal atau lebih murah, kita ambil yang murah dengan kita subsidi biaya angkutannya,” ujarnya.

    Sanusi menambahkan, di Kabupaten Malang harga cabai cenderung lebih murah karena pusat tanaman cabai, juga ada di Kabupaten Malang.

    “Pusat tanaman cabai ada di Malang. Sehingga lebih murah harganya,” pungkas Sanusi.

    Adapun hibah Jalan Usaha Tani di Dusun Kauman, Desa Kalipare, Kabupaten Malang ini, sepanjang 276 meter dengan lebar lebih dari tiga meter. Kontur Jalan Usaha Tani merupakan rabat beton untuk memudahkan petani mengangkut hasil panen mereka. (yog/ian)

  • Kisah Petani di Merauke, Produktivitasnya Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

    Kisah Petani di Merauke, Produktivitasnya Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

    Merauke: Jika mendengar nama Isano Mbias, mungkin masih banyak masyarakat yang merasa asing. Daerah ini merupakan sebuah perkampungan di kawasan Distrik Tanah Miring, Distrik Merauke, Papua Selatan. Jika menjelajah ke daerah tersebut, siapkan diri bertemu dengan wilayah yang masih dipenuhi nuansa alam, mulai dari hutan hingga lahan pertanian untuk bercocok tanam yang menjadi andalan penduduknya dalam mencari nafkah.
     
    Potensi lahan pertanian di desa ini memang cukup besar, sehingga tak heran jika masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai petani. Cerita menarik pun datang dari Klaster Usaha Barokah Sayur di Isano Mbias, di mana klaster ini terbentuk berkat pendampingan dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku BRI yang kemudian meningkatkan produktivitas masing-masing anggotanya.
     
    Fidayat Rahman, Ketua Klaster Usaha Barokah Sayur, bercerita bahwa awalnya kelompok usaha ini terbentuk di tahun 2023 berkat pendampingan dari seorang Mantri BRI bernama Agustina Etiwory atau yang akrab disapa Ina.
     

    “Awalnya saya pertama ketemu dengan Mbak Ina, beliau kan Mantri di sini. Dari beliau juga, saya diarahkan untuk membuat kelompok KlasterkuHidupku ini. Akhirnya saya mencari anggota yaitu saya sendiri dan 9 anggota lainnya dengan bimbingannya Mbak Ina juga. Jadi klaster ini pertama kali dibentuk pada 2023,” kata Fidayat.

    Fidayat menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat Isano Mbias memang lebih banyak mengarah pada bercocok tanam, ada yang menjadi petani padi maupun petani sayur.
     
    “Kalau untuk kegiatannya di masing-masing usaha karena kami punya lahan masing-masing. Tapi ada kalanya kami berkumpul untuk sharing demi kemajuan kelompok. Biasanya yang dibahas adalah bagaimana ke depannya supaya pertaniannya lebih baik lagi,” lanjutnya.
     
    Para anggota Klaster Usaha Barokah Sayur merupakan petani sayur yang menggunakan sistem pertanian hortikultura. Produk yang dihasilkan pun berbagai macam sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari seperti daun bawang, cabai, tomat, kubis, sawi, dan masih banyak lagi.
     
    Untuk pemasarannya sendiri sudah ada pengepul yang menerima hasil panen dari para petani untuk dijual atau didistribusikan kembali ke masyarakat. Namun, diakui Fidayat untuk omzetnya sendiri tidak menentu karena mengikuti harga pasar yang cenderung naik turun.

    Program KlasterkuHidupku BRI Tingkatkan Kesejahteraan Anggota

    Diakui Fidayat, sejak tergabung dalam program KlasterkuHidupku dari BRI, ia dan anggota lainnya merasakan dampak yang lebih positif dibandingkan sebelum bergabung. Berbagai bantuan diberikan oleh BRI, termasuk pembiayaan yang menjadi tambahan pendanaan atau modal untuk masing-masing anggota dalam mengembangkan usahanya.
     
    “Kelompok kami juga mendapatkan bantuan dari BRI seperti mesin cultivator, tangki semprot untuk spray dan alkon untuk pompa air lengkap dengan selangnya juga. Alat-alat ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas anggota kelompok,” lanjutnya.
     
    Selain bantuan berupa pinjaman dan bantuan peralatan usaha, klaster usaha ini juga mendapatkan pembinaan yang meningkatkan pengetahuan anggota. Salah satunya yang sudah pernah didapatkan adalah pelatihan dalam mengatasi hama yang menurut Fidayat menjadi salah satu tantangan terbesar para petani di Isano Mbias.
     
    “Hama jadi salah satu tantangannya. Saat cuaca panas kalau kita tanam daun bawang, hama akan lebih susah diatasi. Dengan adanya pelatihan dari BRI yang kita dapat, kita bisa menambah wawasan,” jelasnya.
     
    Sebagai ketua klaster, Fidayat mengaku sangat bersyukur dengan berbagai program BRI dalam mendukung para petani di wilayah tersebut.
     
    “Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk BRI karena sudah memberikan dukungan kepada klaster usaha kami seperti alat-alat yang diberikan sehingga membantu produktivitas kami. Lalu kami juga mendapatkan pinjaman yang bisa menambah modal. Dengan adanya BRI, kami sangat terbantu,” kata Fidayat.
     

    Ia pun berharap agar kerja sama dengan BRI bisa terus berjalan berkesinambungan dan para petani pun semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan. “Harapannya, ke depannya mudah-mudahan semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan modal, alat, dan bantuan lainnya. Semoga kerja samanya berjalan terus untuk membantu dan mengapresiasi petani yang lain,” tutup Fidayat.
     
    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
     
    Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI telah memiliki 38.574 klaster usaha yang tergabung dalam program KlasterkuHidupku, dan 47,61 persen di antaranya merupakan klaster pertanian. Supari menambahkan bahwa program pemberdayaan klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata komitmen BRI dalam mendukung Asta Cita terutama dalam mendorong swasembada pangan.
     
    “Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)