3. Barongko
Barongko, kue tradisional khas Bugis-Makassar, bukan sekadar hidangan lezat, namun juga menyimpan nilai sejarah dan filosofi yang mendalam. Sejak zaman kerajaan, barongko telah menjadi hidangan istimewa yang hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan.
Kue ini dianggap sebagai penutup hidangan yang mewah dan hingga kini tetap menjadi bagian penting dalam berbagai acara adat seperti pernikahan atau upacara adat lainnya. Terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti pisang kepok yang dihaluskan, gula, santan, dan telur, barongko memiliki cita rasa manis, legit, dan gurih yang khas.
Proses pembungkusan barongko dengan daun pisang memberikan aroma harum yang khas dan tekstur yang lembut serta kenyal. Selain kelezatannya, barongko juga sarat dengan makna filosofis.
Dalam tradisi Bugis, barongko melambangkan kejujuran, karena apa yang terlihat di luar (bungkus daun pisang) mencerminkan isi di dalamnya. Barongko juga menjadi simbol harapan akan kesejahteraan dalam rumah tangga dan kebaikan yang tercermin melalui perilaku yang baik.
4. Barobbo
Barobbo, hidangan tradisional khas Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis, merupakan bubur yang kaya akan cita rasa dan nutrisi. Bahan utama barobbo adalah jagung, baik jagung pulut putih maupun jagung kuning, yang kemudian dimasak bersama beras hingga menghasilkan bubur yang lembut dan gurih.
Untuk menambah kenikmatan, barobbo biasanya ditambahkan berbagai macam sayuran seperti labu kuning, kacang panjang, dan bayam. Cita rasa gurih barobbo berasal dari perpaduan bumbu-bumbu yang digunakan, seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya.
Teksturnya yang lembut dan kenyal membuat barobbo menjadi hidangan yang sangat nyaman dinikmati, terutama saat masih hangat. Selain itu, barobbo juga kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, dan vitamin, sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Keunikan barobbo terletak pada fleksibilitasnya. Selain bahan dasar dan sayuran yang dapat divariasikan, barobbo juga bisa disajikan dengan berbagai macam topping seperti ayam suwir, udang goreng, telur rebus, bawang goreng, perkedel, atau baby corn. Hal ini membuat barobbo menjadi hidangan yang tidak pernah membosankan dan selalu dinantikan.
Dengan cita rasa yang lezat, tekstur yang lembut, dan kandungan nutrisi yang tinggi, barobbo tidak hanya menjadi makanan pokok bagi masyarakat Sulawesi Selatan, tetapi juga telah menjadi salah satu kuliner khas Indonesia yang patut dicoba.
5. Nasu Bale Bolu
Nasu Bale Bolu, hidangan khas Bugis yang sudah sangat familiar di meja makan masyarakat Sidrap, memiliki sejarah dan karakteristik yang unik. Istilah Nasu Bale Bolu sendiri berasal dari bahasa Bugis, di mana nasu berarti memasak, bale berarti ikan, dan bolu adalah sebutan untuk ikan bandeng.
Meskipun proses memasaknya terbilang sederhana, namun cita rasa yang dihasilkan sangat khas dan menggugah selera. Ciri khas utama Nasu Bale Bolu adalah penggunaan asam, terutama asam mangga yang memberikan rasa segar dan sedikit asam.
Selain itu, hidangan ini juga sering ditambahkan irisan bawang merah, tomat, atau cabai rawit untuk menambah cita rasa. Kombinasi bahan-bahan inilah yang membuat Nasu Bale Bolu menjadi salah satu masakan ikan khas Bugis yang sangat digemari.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2909691/original/004733000_1568287806-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)







