Tanaman: Cabai

  • Menko Pangan Minta Banyuwangi Tularkan Program Regenerasi Petani Muda ke Daerah Lain

    Menko Pangan Minta Banyuwangi Tularkan Program Regenerasi Petani Muda ke Daerah Lain

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi program pengembangan regenerasi petani muda di Kabupaten Banyuwangi. Menko yang akrab disapa Zulhas itu meminta agar Banyuwangi menularkan program tersebut ke daerah-daerah lain.

    “Saya apresiasi program ini dan kami minta kepada Ibu Bupati agar ilmunya di-share kepada yang lain agar petani-petani muda tumbuh di banyak daerah,” ujar Zulhas, saat berdialog bersama para kelompok tani di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/2/2025).

    Kabupaten Banyuwangi memang memiliki banyak program yang mendukung munculnya petani-petani usia muda. Salah satunya, program Jagoan Tani. Dalam program itu, pemkab mendampingi para muda-mudi untuk berwirausaha di sektor pertanian.

    Digagas sejak 2021, Jagoan Tani telah menelurkan ratusan petani milenial daerah. Mereka eksis mulai dari sisi hulu hingga hilir pertanian. Mulai dari terjun langsung menanam hingga memasarkan produk olahan.

    Menurut Zulhas, petani muda dibutuhkan untuk melanjutkan sektor pertanian. Apalagi, pertanian menjadi salah satu prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

    Hubungan antara petani senior dan junior itu dianggap penting untuk saling berbagi ilmu. Petani muda memiliki banyak kelebihan. Salah satunya, mereka cakap memanfaatkan teknologi.

    “Ada yang nanamnya pakai mesin, memupuknya pakai drone, marketingnya pakai platform digital. Itu yang petani lama-lama tidak bisa. Itu yang perlu ditularkan,” sambung dia.

    “Ini sudah dikembangkan di Banyuwangi, mudah-mudahan nanti bisa ditransfer ke daerah-daerah lain,” imbuh Menko.

    Di Banyuwangi telah berdiri Koperasi Petani Milenial Banyuwangi yang sebagian besar anggotanya merupakan alumnus program Jagoan Tani Banyuwangi. Ahmad Maulana, Ketua Koperasi Petani Milenial “Jenggirat Tangi Banyuwangi Nusantara” mengaku Pemkab Banyuwangi terus mendukung para anak muda yang memiliki passion di bidang pertanian, lewat program Jagoan Tani.

    “Koperasi ini kami bentuk berfokus untuk mendukung pemasaran produk-produk bidang pertanian yang dihasilkan oleh rekan-rekan alumni Jagoan Tani. Kami membantu pemasaran baik secara online maupun offline. Saat ini anggota kami berjumlah 170 orang dan usianya rata-rata di bawah 40 tahun,” kata Ahmad Maulana.

    Sejumlah produk pertanian alumni anggota Jagoan Tani yang dipasarkan di antaranya susu, jamur, cabai, dan buah naga. Juga ada produk olahan seperti sale buah naga, keripik buah naga, dan sale pisang.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat kepada Banyuwangi.

    “Bagi Banyuwangi, sektor pertanian menjadi salah satu perhatian dan perlu dipikirkan regenerasinya. Salah satunya program pertanian untuk anak-anak muda, karena kami sadar mereka adalah tulang punggung pangan ke depan. Selain itu, pertanian juga termasuk penggerak utama ekonomi daerah,” kata Ipuk. [ian]

  • Inflasi Capai Titik Terendah karena Diskon Listrik, Kemenkeu: Jaga Daya Beli Masyarakat

    Inflasi Capai Titik Terendah karena Diskon Listrik, Kemenkeu: Jaga Daya Beli Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mengungkapkan kebijakan program diskon tarif listrik sebesar 50% mampu menekan inflasi tahunan, bahkan terjadi deflasi bulanan, di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas pangan akibat musim hujan.

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan kebijakan diskon tarif listrik selama Januari dan Februari 2025 merupakan bagian dari program Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi dan telah dirasakan oleh sebagian besar pengguna layanan.

    “Kebijakan ini berdampak positif bagi perekonomian sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (3/2/2025).

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2025 turun menjadi 0,76% secara tahunan atau year on year/YoY (Desember 2024 sebesar 1,57%). Secara bulanan atau month to month/MtM, terjadi deflasi sebesar 0,76%.

    Berdasarkan komponen, tren penguatan inflasi inti terus berlanjut mencapai 2,36% (YoY). Febrio menuturkan bahwa penguatan tersebut mencerminkan permintaan yang masih tumbuh.

    Beberapa kelompok yang meningkat, antara lain, pakaian dan alas kaki, pendidikan, peralatan rumah tangga, perawatan pribadi, dan jasa lainnya. Musim hujan yang masih berlangsung juga mendorong naiknya beberapa harga pangan sehingga menyebabkan peningkatan inflasi harga bergejolak mencapai 3,07% (YoY).

    Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain produk unggas, cabai rawit, dan ikan segar. Di sisi lain, komponen harga diatur Pemerintah tercatat mengalami deflasi 6,41% didorong oleh program diskon tarif listrik.

    Di sisi lain, normalisasi tarif transportasi pasca libur Nataru, seperti tarif kereta api dan angkutan udara, juga berdampak pada menurunnya inflasi kelompok jasa angkutan penumpang.

    Febrio menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali guna mendukung terjaganya daya beli masyarakat, terutama menjamin akses pangan. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi pada rentang sasaran 1,5%—3,5% dengan dukungan koordinasi pusat dan daerah melalui TPIP dan TPID.

    Pemerintah juga secara konsisten melakukan kebijakan untuk menjaga terkendalinya inflasi pangan, termasuk meningkatkan produksi dan memperkuat cadangan pangan guna mencapai ketahanan pangan. Terlebih, menjelang masa Ramadan dan Idulfitri yang akan jatuh pada Maret dan April 2025.

    “Dalam mempersiapkan Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN] Ramadan dan Idul Fitri, Pemerintah akan terus memitigasi risiko gejolak yang mungkin terjadi,” tutup Febrio.

    Adapun, diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan dengan kapasitas sampai dengan 2.200 VA (kategori pelanggan R1) merupakan kebijakan atas kompensasi kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

    Pemerintah pun mengalokasikan anggaran sekitar Rp10,8 triliun untuk memenuhi insentif yang menyasar 81,1 juta pelanggan R1 subsidi dan nonsubsidi selama Januari hingga Februari 2025.

  • BPS: Inflasi Jakarta Januari 2025 lebih rendah dibanding nasional

    BPS: Inflasi Jakarta Januari 2025 lebih rendah dibanding nasional

    Berdasarkan kelompok penyumbang utama inflasi secara tahunan pada Januari 2025 yakni makanan, minuman, dan tembakau dengan adil 0,68 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyatakan inflasi tahunan (year on year) DKI Jakarta pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,14 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan secara nasional yakni 0,76 persen.

    “Inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta tercatat sebesar 0,14 persen. Di nasional 0,76 persen. Artinya inflasi year on year (tahun ke tahun) ini lebih rendah (dibandingkan nasional),” kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan kelompok penyumbang utama inflasi secara tahunan pada Januari 2025 yakni makanan, minuman, dan tembakau dengan adil 0,68 persen, diikuti perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,54 persen), serta penyediaan makanan dan minuman atau restoran (0,25 persen).

    “Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah beras,” tutur Hasanudin.

    Sementara itu, komoditas-komoditas yang memberikan andil inflasi tahunan Jakarta yakni emas perhiasan dengan andil 0,38 persen, lalu tarif angkutan udara (0,15 persen), beras (0,14 persen), serta cabai rawit dan kopi bubuk (0,07 persen).

    Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi tahunan Jakarta pada Januari antara lain tarif listrik (1,98 persen), bensin (0,05 persen), cabai merah (0,04 persen), tomat (0,03 persen), dan tarif kereta api (0,02 persen).

    “Cabai merah meskipun tinggi (harganya) tapi secara tahun ke tahun sebetulnya deflasi 0,04 persen, juga tomat deflasi 0,03 serta tarif kereta api deflasi 0,02,” ujar Hasanudin.

    Adapun angka inflasi tahunan pada Januari 2025 tercatat paling rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pada Januari 2025, tingkat inflasi tahunan DKI Jakarta sebesar 0,14 persen, sementara pada Januari 2024 tercatat sebesar 1,83 persen dan pada Januari 2023, sebesar 3,83 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPS Ungkap Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025

    BPS Ungkap Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Indonesia mengalami Deflasi pada Januari 2025. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,76 persen secara bulanan (month to month/MtM) sejak Desember 2024.

    “Pada Januari 2025 secara bulanan atau MtM dan tahun kalendar year to date (ytd) terjadi deflasi 0,76 persen atau terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025,” kata Amalia dalam konferensi pers pada Senin (3/2).

    Deflasi bulanan ini terjadi di tengah berbagai kebijakan pemerintah, seperti pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan PLN dengan daya hingga 2200 VA.

    Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, kenaikan harga eceran produk tembakau, serta curah hujan yang masuk dalam kategori menengah hingga di atas normal turut memengaruhi kondisi ini, yang berdampak pada produksi hortikultura di berbagai wilayah.

    Deflasi pada Januari 2025 ini menjadi catatan pertama dalam beberapa bulan terakhir, setelah deflasi bulanan terakhir pada September 2024. 

    “Pada Januari 25 angka bulanan (mtm) dan year to date (ytd) akan sama karena pembandingnya sama. Sementara itu, secara year on year (yoy), terjadi inflasi sebesar 0,76 persen,” ujarnya. 

    Menurut BPS, kelompok pengeluaran yang paling besar memberikan kontribusi terhadap deflasi bulanan adalah sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini mencatat deflasi sebesar 9,16 persen, yang memberikan kontribusi terhadap deflasi keseluruhan sebesar -1,44 persen.

    “Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47 persen,” kata Amalia.

    Selain tarif listrik, beberapa komoditas lain juga berkontribusi terhadap deflasi. Tomat, misalnya, memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen. Sedangkan komoditas lainnya seperti ketimun, tarif kereta api, dan tarif angkutan udara masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

    Meski demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang justru memberikan andil terhadap inflasi.

    “Namun demikian ada komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain cabai merah dan cabai rawit yang andil inflasinya masing-masing adalah sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen,” ujar Amalia.

    Selain cabai, beberapa komoditas lain yang mencatatkan kontribusi inflasi adalah ikan segar, minyak goreng, dan bensin, masing-masing dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    Dengan data tersebut, BPS menunjukkan bahwa dinamika harga di Indonesia pada awal 2025 dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi kebijakan pemerintah maupun kondisi alam. Meskipun terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas, deflasi tetap terjadi berkat penurunan signifikan pada sektor energi, khususnya tarif listrik.
     

  • BPS Ungkap Januari 2025 Terjadi Deflasi 0,76 Persen

    BPS Ungkap Januari 2025 Terjadi Deflasi 0,76 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Januari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,76%. Lalu inflasi tahun ke tahun sebesar 0,76% dan  secara tahun kalender terjadi deflasi sebesar 0,76%.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada Januari 2025 secara bulanan terjadi deflasi 0,76% atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,8 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 2025. Pada Januari 2025 inflasi bulanan dan year to date akan sama 0,76% karena perbandingannya sama yaitu di bulan Januari 2025.

    “Deflasi bulanan pada Januari 2025 merupakan deflasi pertama setelah deflasi pada September 2024,” ucap Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS  pada Senin (3/2/2025).

    Apabila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, maka kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi 9,16% dan memberikan andil deflasi 1,44%.

    “Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47%,” tutur Amalia.

    Selanjutnya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,08% dan memberikan andil deflasi 0,01%. Sedangkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 1,94% dan memberikan andil inflasi 0,56%.

    Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain cabai merah dan cabai rawit yang andil inflasinya sebesar 0,19% dan 0,17%. Ikan segar, minyak goreng, dan bensin memberikan andil inflasi 0,03%.

    “Komoditas yang memberikan andil deflasi adalah tomat dengan deflasi 0,03%, serta timun, tarif kereta api, tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing 0,01%,” kata Amalia.

    Apabila dilihat berdasarkan komponen, maka deflasi pada Januari 2025 karena didorong oleh komponen harga diatur pemerintah. Komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 7,38% dengan andil deflasi sebesar 1,44%.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api,” kata Amalia.

    Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,3% dengan andil inflasi 0,2%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah minyak  goreng, emas perhiasan, biaya sewa rumah, kopi, bubuk, mobil, dan sepeda motor.

    Komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,95% dengan andil inflasi sebesar 0,48%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen bergejolak adalah cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras

    Secara spasial dari 38 provinsi yang dipantau BPS tercatat 34 provinsi mengalami deflasi pada Januari 2025 dan empat provinsi mengalami inflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kepulauan Riau (0,43%) dan deflasi terdalam terjadi di Papua Barat (2,29%). 

  • Makanan, Minuman, Hingga Rokok Cetak Kenaikan Inflasi Tertinggi 5 Tahun, BPS: Cabai Penyumbang Utama

    Makanan, Minuman, Hingga Rokok Cetak Kenaikan Inflasi Tertinggi 5 Tahun, BPS: Cabai Penyumbang Utama

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sejumlah komoditas pangan masih mengalami kenaikan harga sehingga menjadi penyumbang inflasi pada awal Januari 2025.

    Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan sejumlah komoditas pangan yang dimaksud di antaranya cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng.

    “Penyumbang inflasi Januari 2025 pada kelompok ini adalah cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/2/2025).

    Data BPS menunjukkan ketiga komoditas itu masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,19%, 0,17%, dan 0,03% pada Januari 2025.

    Secara bulanan, Amalia menyampaikan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih mengalami lonjakan harga. Sektor ekonomi ini kembali mengalami inflasi sebesar 1,94% dengan andil sebesar 0,56% pada Januari 2025. BPS menyebut tingkat inflasi kelompok ini merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.

    Secara umum, Amalia mengatakan bahwa setiap bulan Januari pada 2021–2024, tingkat inflasi kelompok ini biasanya selalu lebih rendah dibandingkan dengan bulan Desember.

    “Akan tetapi, tingkat inflasi kelompok ini pada Januari 2025 lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Desember 2024,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Amalia juga menyampaikan bahwa jika dilihat menurut komponen secara bulanan (month-to-month/mtm), komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,95% dengan andil inflasi sebesar 0,48%.

    Di sana, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen bergejolak antara lain cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.

    Jika dilihat secara tahunan (year-on-year/yoy), BPS mengungkap tekanan inflasi komponen inti meningkat dana memberi andil terbesar pada Januari 2025. Di mana, komoditas yang dominan memebrikan andil inflasi adalah cabai rawit, beras, ikan segar, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

    Meski kelompok ekonomi makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi, secara keseluruhan IHK Januari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,76%. Kondisi deflasi atau penurunan harga ini terutama disumbang dari kebijakan penurunan tarif listrik sebesar 50%. Sedangkan inflasi year on year tercatat sebesar 0,76%.

  • Kebijakan Diskon Tarif Listrik 50 Persen Jadi Penyebab Deflasi Januari 2025

    Kebijakan Diskon Tarif Listrik 50 Persen Jadi Penyebab Deflasi Januari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebijakan pemerintah untuk memberikan diskon tarif listrik hingga 50 persen menyebabkan terjadi deflasi sebesar 0,76 persen pada Januari 2025. Pada Januari 2025 tarif listrik mengalami deflasi 32,03 persen dan andil deflasi yang mencapai 1,47 persen.

    “Deflasi ini terjadi akibat adanya diskon 50 persen bagi pelanggan dengan daya listrik sampai dengan 2.200 VA pada Januari 2025,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS pada Senin (3/2/2025).

    Pada Januari 2025 saat tarif listrik diskon 50 persen, terjadi deflasi bulanan sebesar 0,76 persen, inflasi tahun ke tahun sebesar 0,76 persen dan  secara tahun kalender terjadi deflasi sebesar 0,76 persen.

    Lebih lanjut, kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang alami deflasi 9,16 persen dan memberikan andil deflasi 1,44 persen.

    “Komoditas yang dominan menjadi pendorong deflasi kelompok ini adalah tarif listrik yang andilnya terhadap deflasi sebesar 1,47  persen,” tutur dia.

    Amalia mengatakan, secara historis dalam 5 tahun terakhir, perubahan tarif listrik juga pernah terjadi pada Juni dan Agustus 2022 karena adanya penyesuaian tarif tenaga listrik pada kuartal III 2022.   Diskon tarif listrik ini juga menjadi acuan dalam perhitungan indeks harga konsumen.

    “Artinya, diskon itu dicatat dalam perhitungan inflasi jika kualitas barang atau jasa sama dengan kondisi normal.  Harga diskon bisa didapatkan atau tersedia untuk banyak orang. Dengan demikian diskon tarif listrik sebesar 50 persen juga tercatat dalam perhitungan inflasi yang dilakukan BPS,” tutur Amalia.

    Selanjutnya, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,08 persen dan memberikan andil deflasi 0,01 persen.

    Sedangkan kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 1,94 persen dan memberikan andil inflasi 0,56 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain cabai merah dan cabai rawit yang andil inflasinya sebesar 0,19 persen dan 0,17 persen. Ikan segar ,minyak goreng, dan bensin memberikan andil inflasi 0,03 persen.

    “Komoditas yang memberikan andil deflasi adalah tomat dengan deflasi 0,03 persen, serta timun, tarif kereta api, tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing 0,01 persen,” kata dia.

    Dari 38 provinsi yang dipantau BPS tercatat 34 provinsi mengalami deflasi dan empat provinsi mengalami inflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Kepulauan Riau (0,43 persen) dan deflasi terdalam terjadi di Papua Barat (2,29 persen) saat tarif listrik diskon 50 persen.

  • Coba Sate Taichan 12 di Slawi Tegal, Harga Terjangkau dengan Bumbu Racikan Sendiri

    Coba Sate Taichan 12 di Slawi Tegal, Harga Terjangkau dengan Bumbu Racikan Sendiri

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Semakin banyak pilihan kuliner jika berkunjung ke Slawi, satu di antaranya Sate Taichan 12 yang memiliki cita rasa khas disesuaikan dengan lidah masyarakat khususnya Tegal dan sekitarnya. 

    Bagi yang penasaran ingin mencoba Sate Taichan 12, bisa langsung datang ke lokasi yang cukup strategis karena berada di kawasan Sentra Kuliner Ki Gede Sebayu, tepatnya sebelah selatan atau di depan Halte SMAN 1 Slawi. 

    Tidak sulit menemukan kedai Sate Taichan 12 karena cukup mencolok yakni memanfaatkan kontainer berwarna kuning cerah dan berada di pinggir jalan. 

    Adapun usaha Sate Taichan 12 ini milik perempuan bernama Regina Tiara Sani yang merupakan asli warga Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

    Regina mengelola usaha Sate Taichan 12 bersama sang suami dan dibantu lima karyawan yang terbagi di dua cabang. 

    Awal mula tercetus ide membuka usaha Sate Taichan di Slawi, menurut Regina berawal saat dirinya meniti karir di Jakarta sangat menyukai kuliner sate Taichan dan sering membeli. 

    Setelah pulang ke kampung halaman, Regina mencoba sate Taichan tapi tidak cocok dengan rasanya dan mulai berekreasi membuat sendiri. 

    Setelah membuat sate Taichan sendiri, Regina kemudian meminta pendapat sang suami dan ternyata direspon baik karena dinilai rasanya enak serta layak dijual. 

    Singkatnya, karena Regina sedang tidak ada kesibukan, akhirnya sepakat bersama sang suami membuka usaha Sate Taichan 12 tepatnya pada 12 Desember 2023. 

    “Awal mula membuka usaha Sate Taichan 12 karena saya suka dengan kuliner satu ini. Sehingga setelah coba buat sendiri dan menurut suami rasanya enak, akhirnya mantap memulai usaha Sate Taichan 12 pada Desember 2023,” cerita Regina, pada Tribunjateng.com, Jumat (31/1/2025). 

    Ditanya kenapa menamai usahanya Sate Taichan 12, perempuan 26 tahun ini mengungkapkan angka 12 sesuai dengan tanggal dan bulan pembukaan usahanya yakni pada 12 Desember 2023. 

    Selain itu, angka 12 juga sama dengan bulan lahir Regina dan sang suami, sehingga angka 12 memiliki makna tersendiri untuk kemudian dijadikan sebagai nama usaha mereka. 

    Membuat brand sendiri, Regina mengaku modal awal membuka usaha Sate Taichan 12 kurang lebih Rp 15 juta sampai Rp 20 juta untuk membeli kontainer kecil dan peralatan lainnya, termasuk bahan baku ayam, cabai, bumbu dan lain-lain. 

    “Kenapa Sate Taichan 12, karena angka 12 ini sesuai tanggal dan bulan saat pembukaan yaitu 12 Desember 2023. Selain itu juga sama dengan bulan lahir saya dan suami,” kata Regina. 

    Proses membuat sate Taichan 

    Membuat sate Taichan sendiri, Regina menjelaskan proses awal memotong ayam berbentuk dadu seperti sate biasa, kemudian diberi bumbu racikan sendiri (bumbu rahasia), diolah dan didiamkan di kulkas selama kurang lebih 30 menit. 

    Setelahnya proses terakhir yaitu potongan ayam dadu yang sudah dibumbui ditusuk atau siap dibuat sate Taichan dan dibakar. 

    Sedangkan untuk sambalnya terdiri dari cabai dan bawang, namun yang membedakan menurut Regina sebelumnya dimasak terlebih dahulu. 

    “Rata-rata saya bisa menjual 300-500 tusuk sate Taichan per hari. Kalau ada event besar atau libur panjang penjualan bisa lebih banyak lagi. Sejauh ini saya sudah punya dua cabang yaitu di Slawi Kabupaten Tegal dan di Kota Tegal tepatnya dekat stasiun,” jelasnya. 

    Kedai Sate Taichan 12 milik Regina buka setiap hari Selasa sampai Minggu, sedangkan hari Senin libur (tutup). 

    Buka mulai pukul 12.00-21.00 WIB. 

    Di Kedai Sate Taichan 12 menyediakan paket parah, aneka sate, tambahan dan minuman. 

    Untuk paket parah ada pilihan 5 tusuk campur plus lontong dan es teh harga Rp 17.500. 

    Ada juga 5 tusuk full daging plus lontong dan es teh harga Rp 19 ribu. 

    Indomie dan sate Taichan harga Rp 12 ribu. 

    Indomie Rp 8 ribu. 

    Sedangkan untuk harga aneka sate, 5 tusuk campur harga Rp 13 ribu, 10 tusuk sate campur harga Rp 25 ribu dan 20 tusuk sate campur harga Rp 50 ribu. 

    Ada juga 5 tusuk daging harga Rp 15 ribu, 10 tusuk daging harga Rp 28 ribu dan 20 tusuk daging harga Rp 53 ribu. 

    Kemudian 5 tusuk kulit harga Rp 15 ribu, 10 tusuk kulit harga Rp 28 ribu dan 20 tusuk kulit harga Rp 53 ribu. 

    Tambahan, ada ekstra sambal, bawang dan lontong masing-masing harga Rp 3 ribu, sedangkan nasi Rp 4 ribu. 

    Minuman ada es teh harga Rp 3.500, teh panas Rp 3 ribu, air mineral Rp 4 ribu, nutrisari panas Rp 4 ribu dan nutrisari dingin harga Rp 5 ribu. 

    “Kami hanya menjual sate Taichan. Tapi untuk tambahan kami ada Indomie Taichan, jadi mie goreng Indomie dikasih bumbu Taichan. Untuk harga mulai Rp 12 ribu sampai Rp 50 ribuan dan yang membedakan jumlah tusuknya, karena kami juga ada harga paketan plus minum dan lontong,” terangnya. (dta) 

  • Harga Pangan Naik? Daging Sapi Rp143.750/kg, Gula Pasir Rp18.350/kg, Cek Selengkapnya

    Harga Pangan Naik? Daging Sapi Rp143.750/kg, Gula Pasir Rp18.350/kg, Cek Selengkapnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum, daging sapi kualitas I di harga Rp143.750 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp58.700 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Senin, pukul 09.00 WIB, selain cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp37.750 per kg, bawang putih ukuran sedang di harga Rp44.000 per kg,

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.700 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.400 per kg; beras kualitas medium I Rp15.400 per kg; beras kualitas medium II Rp15.000 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.150 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.600 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp45.900 per kg; cabai merah keriting Rp43.500 per kg; dan cabai rawit hijau Rp53.850 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras segar Rp32.650 per kg; sedangkan daging sapi kualitas II Rp138.750 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp18.350 per kg; gula pasir lokal Rp18.300 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.400 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp23.350 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp19.950 per kg.

    Sedangkan, telur ayam ras segar di harga Rp29.250 per kg. (*)

  • Wamendes: Presiden Instruksikan Bahan Pangan Makan Bergizi Gratis dari Desa

    Wamendes: Presiden Instruksikan Bahan Pangan Makan Bergizi Gratis dari Desa

    Solo, Beritasatu.com – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh bahan pangan untuk program makan bergizi gratis (MBG) berasal dari desa.

    “Presiden menghendaki agar kebutuhan makan bergizi gratis  dapat dipenuhi oleh desa-desa di seluruh Indonesia,” ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2025) malam dilansir dari Antara.

    Menurut Riza, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mulai mempersiapkan diri dan berperan aktif dalam penyediaan bahan pangan untuk program tersebut.

    “Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi menjadi prioritas dalam program yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional, dengan harapan desa-desa bisa lebih berperan aktif sesuai arahan presiden,” jelas Wamendes Riza Patria.

    Melalui langkah ini, diharapkan perputaran ekonomi di desa akan meningkat hingga empat hingga tujuh kali lipat, mengingat adanya aliran dana yang beredar sebagai dampak dari program makan bergizi gratis.

    “Oleh karena itu, kami berharap seluruh desa dapat bersiap menghadapi program ini, sehingga menjadi bagian utama dalam pembangunan pedesaan,” tambahnya.

    Wamendes juga berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Permendes) Nomor 7 Tahun 2023, yang mengatur prioritas penggunaan dana desa, termasuk ketentuan batasannya.

    “Dalam regulasi tersebut, setidaknya 20% dari dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan. Desa-desa didorong untuk berkontribusi dalam upaya swasembada pangan,” paparnya.

    Selain itu, ia menyebutkan rencana pembentukan desa tematik, seperti kampung cabai, kampung padi, kampung durian, desa ikan gabus, desa ikan patin, dan sebagainya.

    “Setiap desa diharapkan dapat mengembangkan potensi unggulannya masing-masing, bahkan hingga ke tingkat ekspor. Saat ini, beberapa desa telah berhasil melakukan ekspor, dan diharapkan jumlahnya terus bertambah,” ujarnya.

    Melalui berbagai upaya ini, dalam lima tahun ke depan diharapkan jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal dapat terus berkurang. “Kita akan mendorong desa berkembang menjadi desa maju dan mandiri,” pungkas wamendes.