Tanaman: Cabai

  • Beras dan Bawang Putih Naik

    Beras dan Bawang Putih Naik

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium, beras medium, Minyakita, minyak goreng curah, gula konsumsi, cabai rawit merah, cabai keriting, sampai bawang putih bonggol mengalami kenaikan per hari ini, Kamis (6/2).

    Berdasarkan data panel harga di Bapanas hari ini pukul 12.13 WIB di tingkat konsumen secara nasional, komoditas beras premium harganya naik 4,26 persen menjadi Rp15.537 per kg atau masih di atas harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp14.900 per kg.

    Lalu, harga beras medium juga melonjak hingga 9,34 persen menjadi Rp13.667 per kg atau masih di atas HET nasional Rp12.500 per kg. Adapun harga beras program stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terpantau naik 0,42 persen menjadi Rp12.552 per kg atau masih di atas HET nasional Rp12.500 per kg.

    Harga Minyakita masih naik

    Harga minyak goreng kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp20.503 per liter. Kemudian, Minyakita harganya meroket hingga 12,26 persen menjadi Rp17.625 per liter atau masih di atas HET nasional Rp15.700 per liter.

    Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun melambung tinggi sampai 13,56 persen menjadi Rp17.832 per liter. Sementara, tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp12.955 per kg.

    Adapun harga tepung terigu curah tercatat senilai Rp9.808 per kg. Sementara, gula konsumsi harganya melonjak hingga 4,59 persen menjadi Rp18.304 per kg dengan harga acuan pembelian (HAP) Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg.

    Harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting melonjak

    Lalu, harga garam halus beryodium di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp11.636 per kg. Sementara komoditas cabai rawit merah harganya melambung tinggi sampai 16,76 persen menjadi Rp66.554 per kg atau masih di atas HAP nasional yang berkisar Rp40.000–Rp57.000 per kg.

    Selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting pun melonjak hingga 5,93 persen menjadi Rp58.259 per kg atau masih di atas HAP nasional yang berkisar Rp37.000–Rp55.000 per kg. Selanjutnya, harga cabai merah besar di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp57.847 per kg.

    Sementara itu, komoditas bawang merah harganya merosot sampai 12,82 persen menjadi Rp36.180 per kg dengan HAP nasional  yang berkisar Rp36.500–Rp41.500 per kg. Sedangkan harga bawang puting bonggol meroket hingga 12,34 persen menjadi Rp42.690 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp38 ribu per kg.

    Kemudian, kedelai biji kering impor harganya merosot sampai 12,8 persen menjadi Rp10.464 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu per kg. Sementara, harga jagung tk peternak melambung tinggi hingga 13,5 persen menjadi Rp6.583 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp5.800 per kg.

    Harga daging sapi sampai telur ayam ras merosot

    Di samping itu, komoditas daging sapi murni di tingkat konsumen secara nasional harganya ikut turun sampai 3,88 persen menjadi Rp134.571 per kg dengan HAP nasional Rp140 ribu per kg. Selain daging sapi murni, harga daging ayam ras pun merosot hingga 9,46 persen menjadi Rp36.217 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg.

    Adapun telur ayam ras juga harganya terpantau turun 1,37 persen menjadi Rp29.590 per kg dengan HAP nasional Rp30 ribu per kg. Selanjutnya, komoditas ikan kembung di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp39.789 per kg.

    Lalu, harga ikan tongkol tercatat seharga Rp32.924 per kg. Sementara, ikan bandeng tercatat sebesar Rp33.657 per kg.

  • Jayawiya ajak warga pada 328 kampung tanam pangan lokal

    Jayawiya ajak warga pada 328 kampung tanam pangan lokal

    Wamena (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Papua Pegunungan mengajak warga yang bermukim pada 328 kampung untuk menanam tanaman pangan lokal di lahan tidak terpakai.

    Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayawijaya Pilatus Lagowan di Wamena, Kamis mengatakan alasannya tentang ajakan menanam tanaman pangan lokal, yakni banyak mengandung manfaat, baik ditinjau dari sektor ekonomi, sosial lingkungan dan sektor kesehatan.

    “Manfaat ekonomi dimana dapat meningkatkan pendapatan petani ketika pangan lokal seperti sayuran, cabai, tomat dan berbagai jenis umbi-umbian dijual di pasaran,” katanya.

    Manfaat kedua, kata dia dengan perkuat pangan lokal maka dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

    “Pangan lokal seperti singkong, betatas, keladi kalau dikonsumsi dengan ikan, daging maka kandungannya gizinya pun cukup tinggi,” ujarnya.

    Dia menjelaskan manfaat sosialnya, yakni meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap pangan lokal.

    Serta, mengembangkan tradisi dan budaya kuliner lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses ke pangan yang lebih sehat dan bergizi.

    “Maka kami Pemkab Jayawijaya sangat mendorong hal ini sekaligus sebagai langkah mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sini,” katanya.

    Dia menambahkan, sementara manfaat lingkungan dapat mengurangi jejak karbon dan polusi lingkungan dari transportasi pangan impor, meningkatkan kesadaran dan praktik pertanian berkelanjutan dan mengembangkan ekosistem lokal yang lebih seimbang dan beragam.

    “Kami berharap warga di 328 kampung dapat terus menanam berbagai pangan lokal, dan pasti organisasi perangkat daerah (OPD) teknis seperti Dinas Pertanian akan membantu petani,” ujarnya.

    Manfaat Kesehatan, lanjut dia, meningkatkan akses ke pangan yang lebih sehat dan bergizi, mengurangi risiko penyakit kronis dengan mengonsumsi pangan yang lebih alami dan minim proses.

    “Serta meningkatkan kualitas hidup dengan mengkonsumsi pangan yang lebih segar dan berkualitas,” katanya menjelaskan.

    Pewarta: Yudhi Efendi
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dua Truk ‘Adu Banteng’ di Bangkalan, Pengemudi Alami Luka-Luka

    Dua Truk ‘Adu Banteng’ di Bangkalan, Pengemudi Alami Luka-Luka

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, pada Rabu (5/2/2025). Dua truk terlibat tabrakan frontal atau adu banteng, menyebabkan kedua pengemudinya mengalami luka-luka.

    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika truk bermuatan cabai dengan nomor polisi M-8086-UP yang dikemudikan Moh Taufik Hidayat (41), warga Kabupaten Pamekasan, melaju dari arah timur ke barat.

    “Lalu truk cabe itu mendahului kendaraan yang ada di depannya,” terang AKP Diyon Fitrianto, Rabu (5/2/2025).

    Namun, saat melakukan manuver tersebut, dari arah berlawanan datang truk Fuso bermuatan bata ringan dengan nomor polisi N-9906-UV yang dikendarai Adimas Bayu (25), warga Kabupaten Pasuruan. Akibatnya, kedua truk bertabrakan secara frontal.

    “Keduanya saling bertabrakan hingga dua kendaraan mengalami ringsek pada bagian depannya,” imbuhnya.

    Akibat kejadian ini, kedua pengemudi mengalami luka-luka dan langsung dievakuasi ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mendapatkan perawatan medis. “Dua korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” pungkasnya. [sar/suf]

  • BI Jateng: Diskon tarif listrik turunkan tekanan inflasi

    BI Jateng: Diskon tarif listrik turunkan tekanan inflasi

    kebijakan diskon tarif listrik yang berlaku selama Januari dan Februari 2025 itu memang mempengaruhi tekanan inflasi

    Semarang (ANTARA) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebutkan bahwa kebijakan pemberian diskon tarif listrik 50 persen kepada rumah tangga pelanggan PT PLN dengan daya di bawah 2.200 VA mampu menurunkan tekanan inflasi.

    Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra di Semarang, Rabu, menjelaskan bahwa kebijakan diskon tarif listrik yang berlaku selama Januari dan Februari 2025 itu memang mempengaruhi tekanan inflasi.

    Menurut dia, penurunan tekanan inflasi Januari 2025, terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi mencapai 1,13 persen (mtm).

    Bahkan, kata dia, penurunan harga listrik yang besar terhadap penurunan inflasi menyebabkan deflasi secara umum pada indeks harga konsumen (IHK) periode Januari 2025.

    Pada Januari 2025, Jateng mengalami deflasi sebesar 0,46 persen (month to month/mtm) sejalan dengan nasional yang juga mengalami deflasi sebesar 0,76 persen (mtm).

    Secara tahunan, inflasi Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,28 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,76 persen (yoy).

    Ia mengatakan bahwa secara spasial seluruh kota pantauan inflasi di Jawa Tengah mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam terjadi di Kota Semarang sebesar 0,69 persen (mtm).

    Di sisi lain, kata dia, tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,54 persen (mtm), terutama dipengaruhi oleh harga minyak goreng yang kembali meningkat disebabkan keterlambatan distribusi akibat libur panjang.

    Tekanan inflasi juga terjadi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit seiring dengan pasokan yang terbatas karena masih berada pada periode masa tanam, sedangkan masa panen cabai diperkirakan berlangsung pada Februari-Maret 2025.

    Tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kata dia, tertahan oleh penurunan harga komoditas bawang merah seiring dengan panen yang masih terjadi pada sejumlah sentra produksi di Jateng, serta penurunan harga telur ayam ras seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kenaikan harga beberapa komoditas pangan, lanjut dia, berpengaruh terhadap peningkatan harga nasi dengan lauk yang mendorong tekanan inflasi pada kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran hingga mencapai andil sebesar 0,04 persen (mtm).

    Ia menambahkan peningkatan tekanan inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa Lainnya (0,03 persen/mtm) yang disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan seiring dengan peningkatan harga emas dunia akibat ketidakpastian global.

    Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia meningkat sebesar 5,22 persen dibandingkan bulan lalu.

    Dalam rangka menjaga inflasi berada pada rentang sasaran, ia memastikan BI bersama dengan para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama.

    “Kami akan melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi, termasuk upaya mitigasi dampak deflasi, bagi masyarakat maupun pelaku usaha. Dengan demikian inflasi di Jateng dapat terjaga di rentang sasaran 2,5 plus minus 1 persen,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menko Zulhas dan Mendag ingatkan distributor Minyakita tak main-main

    Menko Zulhas dan Mendag ingatkan distributor Minyakita tak main-main

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengingatkan distributor Minyakita agar tidak main-main pada komoditas pangan tersebut.

    “Memang harus kita perhatikan, karena itu jangan sampai ada yang main-main ya soal minyak goreng apalagi menjelang puasa dan lebaran,” kata Zulhas di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan dan gas LPG 3 kg di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu.

    Zulhas menekankan hal itu menanggapi adanya temuan mafia minyak goreng rakyat (MGR) Minyakita yang sengaja menahan jalur distribusi sehingga berujung melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

    Dia memberikan peringatan keras kepada oknum yang sengaja menahan penjualan Minyakita ke konsumen. Apabila hal itu dilakukan, maka akan ditindak oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan. “(Tindakan tegasnya seperti apa) Ada Satgas kok,” tegas Zulhas.

    Ia juga menegaskan bahwa hal itu bukan hanya untuk Minyakita, tetapi berlaku untuk semua komoditas pangan lainnya seperti cabai, gula, hingga gas liquified petroleum gas (elpiji) atau LPG 3 kilogram.

    Zulhas mengaku bahwa pihaknya terus melakukan pengecekan secara langsung di beberapa wilayah, salah satunya di Kabupaten Bayuwangi, Jawa Timur, untuk mengecek ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan 2025.

    “Maka pokoknya kita lihat terus ya, kita cek lapangan, saya kemarin ngecek ke Banyuwangi, karena ini kan sebentar lagi bulan puasa, bulan puasa Ramadhan, yang agak riskan itu kadang-kadang minyak goreng, apalagi gas, itu kan menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Zulhas.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso diwawancara awak media di sela meninjau harga pangan dan gas LPG 3 kg di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Harianto

    Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku bahwa hal itu menjadi perhatian pihaknya.

    “Kemarin kan ada yang di Tangerang, sudah kita ekspos, itu menjadi perhatian kita. Jangan sampai ada distributor yang seperti itu lagi. Nah sekarang sudah kita tertibkan. Sekarang kan sudah mulai bagus, harganya tadi Rp15.700 per liter,” kata Budi.

    Dia mengaku bahwa oknum distributor yang diduga melanggar tersebut akan diproses di Bareskrim Polri. Pihaknya juga menegaskan bahwa apabila distributor tersebut terbukti bersalah maka izinnya akan segera dicabut.

    “Nanti kan itu disita ya kalau memang melanggar. Udah proses di Bareskrim Polri. Ya nanti diproses ya, nanti kalau memang (bersalah) kan izinnya bisa dicabut,” kata Budi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ramadan, Pemerintah Diminta Jamin Ketersediaan Daging Bebas PMK – Halaman all

    Ramadan, Pemerintah Diminta Jamin Ketersediaan Daging Bebas PMK – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi meminta pemerintah lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan daging nasional di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih berlangsung di Indonesia. 

    Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga menekankan pentingnya seleksi ketat terhadap negara asal impor daging agar tidak memperburuk situasi PMK di Indonesia.  

    “Kita sedang memerangi PMK di dalam negeri, tetapi di sisi lain kita mengimpor dari negara yang belum bebas PMK. Hal ini harus menjadi perhatian agar tidak memperburuk kondisi yang ada,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (3/2/2025).  

    Hal yang sama juga diungkapkan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyatakan bahwa masalah PMK menjadi perhatian utama Komisi IV.

    Ia mengingatkan agar impor daging tidak malah memperluas penyebaran wabah di dalam negeri.  

    “Masalah ini juga kami bahas karena ada Perum Bulog dan PT Berdikari sebagai mitra kerja kami. Kami berharap pemerintah benar-benar memperhatikan dampak PMK agar tidak semakin meluas dan merugikan peternak lokal,” ujar Abdul Kharis.  

    Ia menekankan bahwa jika impor tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional, maka daging harus dipastikan berasal dari negara yang sudah bebas dari PMK.

    “Kita memahami kebutuhan daging nasional, tetapi impor harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan aspek kesehatan ternak dari negara asal,” pungkasnya.  

    Sebelumnya, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor daging sapi menjelang Idulfitri 2025. 

    Arief menjelaskan bahwa impor ini bersifat reguler, seperti impor daging kerbau yang dilakukan setiap tahun untuk stabilisasi harga dan pasokan.  

    Dalam RDP yang juga melibatkan Perum Bulog, Bapanas, Pupuk Indonesia, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Komisi IV DPR RI meminta pemerintah memastikan ketersediaan komoditas pangan utama agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang bulan suci Ramadan.  

    “Kami mempertanyakan kesiapan Badan Pangan Nasional dan Bulog dalam menghadapi bulan suci Ramadan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan,” ujar Titiek Soeharto.  

    Ia menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut, Bapanas dan Bulog menjamin stok bahan pokok cukup tersedia sehingga tidak akan terjadi gejolak harga di masyarakat.  

    “Mereka menjamin bahwa pangan sudah tersedia, dan saya juga meminta agar tidak ada lonjakan harga. Semoga pemerintah dapat memenuhi harapan ini,” ungkapnya.  

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menambahkan bahwa RDP ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadan. 

     
    “Menjelang bulan suci Ramadan, kebutuhan pangan biasanya meningkat, dan harga menjadi cukup dinamis. Melalui rapat ini, kami ingin memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan dipersiapkan dengan baik agar harga tetap stabil dan tidak berfluktuasi tajam,” jelasnya.  

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, memastikan bahwa stok 12 komoditas pangan strategis akan aman dan cukup selama bulan Ramadan. 

    Namun, ia mengakui bahwa saat ini terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di atas harga yang ditetapkan pemerintah, seperti Minyakita, cabai rawit merah, cabai keriting, serta beras medium.  

    Dengan adanya koordinasi antara DPR dan pemerintah, diharapkan kebijakan pangan nasional dapat berjalan efektif, sehingga masyarakat dapat menjalani Ramadan dengan harga pangan yang stabil dan terjangkau.

     

    Foto: TITIEK SOEHARTO – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/5/2025). Titiek meminta pemerintah lebih cermat dalam memenuhi kebutuhan daging nasional jelang Ramadan. (ISTIMEWA)

  • Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Klender Jaktim, Menko Zulkifli Hasan Jajanin Emak-emak – Halaman all

    Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Klender Jaktim, Menko Zulkifli Hasan Jajanin Emak-emak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025).

    Tinjauan ini dilakukan bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Pantauan Tribunnews, pria yang akrab disapa Zulhas itu tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Ia langsung disambut Budi.

    Zulhas dan Budi kemudian memasuki Pasar Klender dan menghampiri pedagang ayam. Di situ, ia sempat bertanya berapa untuk harga satu ekor.

    Si pedagang menjawab harga ayam satu ekor dibanderol sebesar Rp 50 ribu. Zulhas kemudian mengeluarkan pecahan uang Rp 50 ribu sebanyak 10 lembar dan memberikannya ke pedagang tersebut.

    Zulhas meminta agar ayam-ayam tersebut diberikan kepada para ibu-ibu yang berdiri di sekelilingnya.

    Lanjut ke pedagang berikutnya, Zulhas dan Budi menghampiri penjual minyak goreng. Di situ ia juga menyempatkan untuk berdialog.

    Tak berlangsung lama, pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun membeli sejumlah minyak goreng dan kemudian ia bagi-bagikan juga ke pembeli di Pasar Klender.

    Setelah itu, ia berpindah ke pedagang cabai. Di situ ia juga sempat bertanya mengenai harga per kilogramnya dan sudah laku atau belum jualannya hari ini.

    “Sudah ada penglaris?” tanya Zulhas.

    “Belum nih pak. Ini bocah (menunjuk anak yang ada di sebelahnya) nungguin jajan nih pak,” jawab si pedagang.

    Singkat saja pembicaraan antara Zulhas dan si pedagang, ia langsung mengeluarkan sejumlah uang dengan pecahan Rp 100 ribu dan diberikan ke pedagang itu.

    “Alhamdulillah,” kata si pedagang dengan nada gembira, lalu ia mencium tangan Zulhas.

    Setelah tinjauan, ia menyempatkan diri melayani memberi keterangan pers terkait dengan kegiatannya pada hari ini.

    Zulhas mengatakan, harga-harga bahan pokok di Pasar Klender stabil.

    Contohnya seperti ayam satu ekor yang dibanderol Rp 50 ribu dengan berat 1,8 kilogram (kg).

    “Kalau 1,8 [kilogram] kan artinya [harganya] Rp 30 ribuan kan [per kilogramnya]? Berarti di bawah harga eceran,” kata Zulhas.

    Selain ayam, ia mengatakan harga beras juga stabil di rentang Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Minyak goreng disebut juga masih stabil, hanya minyak goreng curah yang katanya masih mahal.

    Lalu, ia juga meninjau harga cabai yang dibanderol Rp 60 ribu per kg dan bawang Rp 40 ribu, yang mana menurut dia masih sesuai dengan harga eceran yang ditentukan.

    Dirinya juga sempat meninjau stok gas elpiji 3 kg yang kini sudah bisa didapatkan kembali di pengecer.

    “Gas tadi sudah ga ada masalah tadi ibu-ibu menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden telah mengembalikan boleh lagi mereka mengambil gas kapan saja ya. Jadi alhamdulillah soal gas sudah lancar,” ujar Zulhas.

  • Harga Bahan Pokok Hari Ini: Cabai Rawit Melambung Tinggi

    Harga Bahan Pokok Hari Ini: Cabai Rawit Melambung Tinggi

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan harga beberapa komoditas pangan melambung tinggi, antara lain cabai rawit merah, bawang putih bonggol, Minyakita, minyak goreng curah, hingga jagung tk peternak per hari ini, Rabu (5/2).

    Berdasarkan data panel harga di Bapanas hari ini pukul 08.04 WIB di tingkat konsumen secara nasional, harga cabai rawit merah naik 13,81 persen menjadi Rp64.873 per kilogram atau masih di atas harga acuan pembelian (HAP) nasional yang berkisar Rp40.000–Rp57.000 per kg.

    Selain cabai rawit merah, komoditas cabai merah keriting pun mengalami kenaikan 4,02 persen menjadi Rp57.209 per kg atau masih di atas HAP nasional yang berkisar Rp37.000–Rp55.000 per kg. Lalu, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp54.288 per kg.

    Selanjutnya, bawang merah harganya merosot hingga 16,98 persen menjadi Rp34.452 per kg dengan HAP nasional yang berkisar Rp36.500–Rp41.500 per kg. Sedangkan harga bawang puting bonggol melambung tinggi sampai 11,67 persen menjadi Rp42.436 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp38 ribu per kg.

    Harga beras premium dan medium naik

    Komoditas beras premium di tingkat konsumen secara nasional pun harganya naik 3,31 persen menjadi Rp15.393 per kg atau masih di atas harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp14.900 per kg. Lalu, harga beras medium melonjak hingga 7,87 persen menjadi Rp13.484 per kg atau masih di atas HET nasional Rp12.500 per kg.

    Sedangkan harga beras program stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terpantau turun 0,41 persen menjadi Rp12.449 per kg dengan HET nasional Rp12.500 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan tercatat sebesar Rp20.185 per liter.

    Harga Minyakita dan minyak goreng curah melambung tinggi

    Kemudian, Minyakita melambung tinggi harganya hingga 11,36 persen menjadi Rp17.484 per liter atau masih di atas HET nasional Rp15.700 per liter. Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun meroket sampai 11,99 persen menjadi Rp17.582 per liter.

    Lalu, tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat seharga Rp12.462 per kg. Adapun harga tepung terigu curah tercatat senilai Rp9.853 per kg.

    Sementara, gula konsumsi mengalami kenaikan harga 4,05 persen menjadi Rp18.209 per kg dengan HAP Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg. Lalu, harga garam halus beryodium tercatat sebesar Rp11.199 per kg.

    Harga daging sapi murni, daging ayam ras, dan telur ayam ras turun

    Di samping itu, harga daging sapi murni di tingkat konsumen secara nasional turun sampai 6,39 persen menjadi Rp131.048 per kg dengan HAP nasional Rp140 ribu per kg. Selain daging sapi murni, daging ayam ras juga mengalami penurunan harga hingga 9,43 persen menjadi Rp36.228 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg.

    Adapun harga telur ayam ras pun terpantau turun 2,77 persen menjadi Rp29.169 per kg dengan HAP nasional Rp30 ribu per kg. Selanjutnya, komoditas ikan tongkol di tingkat konsumen secara nasional tercatat seharga Rp39.757 per kg.

    Lalu, harga ikan tongkol tercatat sebesar Rp32.425 per kg. Sementara, ikan bandeng tercatat seharga Rp32.086 per kg.

    Kemudian, harga kedelai biji kering impor merosot hingga 14,16 persen menjadi Rp10.301 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu per kg. Namun, jagung tk peternak melambung tinggi harganya sampai 11,41 persen menjadi Rp6.462 per kg atau masih di atas HAP nasional Rp5.800 per kg.

  • Menko Pangan sebut harga beras stabil jelang Ramadhan

    Menko Pangan sebut harga beras stabil jelang Ramadhan

    Beras kita lihat tadi Rp11.000 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan bahwa harga komoditas beras terpantau stabil menjelang bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Zulhas di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa berdasarkan hasil peninjauan harga pangan yang dilakukan di Pasar Klender Jakarta Timur, harga beras yang ditemukan di pasar berkisar antara Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram, menunjukkan harga yang relatif stabil.

    “Beras kita lihat tadi Rp11.000 per kg, Rp12.000 per kg, Rp13.000 per kg,” kata Zulhas.

    Tak hanya beras, Menko Pangan juga mengatakan bahwa harga daging ayam potong juga relatif stabil yang dijual dengan harga Rp50.000 per ekor, dengan berat sekitar 1,8 kilogram per ayam.

    Selain itu, cabai ditemukan dengan harga sekitar Rp60.000 per kilogram, sedangkan bawang dijual dengan harga sekitar Rp40.000 per kilogram, mencerminkan harga eceran yang sesuai.

    Kemudian, harga minyak goreng juga terlihat stabil, namun terdapat lonjakan pada harga minyak curah yang dinilai cukup mahal dan berfungsi sebagai buffer apabila terjadi kelangkaan.

    “Cuma minyak curahnya kok mahal, minyak curah itu sebetulnya untuk buffer, kalau minyak yang apa itu langka ya, ada buffer-nya,” ucap Zulhas.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan pangan dalam kondisi yang aman menjelang Ramadhan 2025.

    “Menjelang bulan suci Ramadhan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (4/2).

    Dia menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga ketersediaan pangan, stabilitas pasokan, dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari dan Desember 2025, update 21 Januari 2025, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis diproyeksikan aman dan cukup,”ujar Arief.

    Khusus untuk beras, lanjut Arief, dengan adanya carry over stock di awal tahun 2025 sebesar 8 juta ton, bisa dipastikan kebutuhan pangan untuk masyarakat tidak akan mengalami kekurangan.

    Sementara itu, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog sebesar 1,9 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga memudahkan pemerintah untuk melakukan intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di berbagai daerah.

    Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa saat ini stok beras yang dikelola mencapai 1.947.778 ton dan minyak goreng sebanyak 5.199 kilo liter.

    “Posisi stok dan sebaran komoditas secara umum komoditas beras cadangan pemerintah 1,947 juta ton, kemudian minyak goreng 5.199 kilo liter,” kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR, di Jakarta, Selasa.

    Wahyu juga menyampaikan stok pangan lainnya yang saat ini dikuasi Bulog yakni tepung terigu 117 ton, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, serta jagung PSO 54.995 ton.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Ramadan 2025, Bapanas Pastikan Ketersediaan Pangan Aman dan Harga Stabil

    Jelang Ramadan 2025, Bapanas Pastikan Ketersediaan Pangan Aman dan Harga Stabil

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan stok pangan nasional dalam kondisi aman menjelang Ramadan 2025. Pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, termasuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).

    “Menjelang bulan suci Ramadan, ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari–Desember 2025 yang diperbarui pada 21 Januari 2025, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis dipastikan aman dan cukup.

    Arief menjelaskan stok beras nasional sangat mencukupi, dengan carry over stock awal 2025 mencapai 8 juta ton. Selain itu, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog mencapai 1,9 juta ton, tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung intervensi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Di sisi lain, harga gabah di tingkat produsen sudah mencapai Rp6.498 per kg, hampir menyentuh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kg, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya swasembada beras.

    Secara umum, harga pangan nasional relatif stabil. Namun, beberapa komoditas masih di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat produsen, seperti jagung pipil kering, bawang merah, dan daging ayam ras.

    Sementara itu, di tingkat konsumen, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), di antaranya MinyaKita, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan beras medium.

    Terkait stok harga pangan Ramadan 2025, neraca pangan nasional tahun 2025 menunjukkan kondisi yang terkendali dengan stok mencukupi untuk beberapa komoditas utama, yaitu beras (9,97 juta ton), jagung (5,1 juta ton), daging sapi dan kerbau (42.867 ton).