Tanaman: Bawang merah

  • Mudahkan Petani, Mentan Amran Tegaskan Penebusan Pupuk Subsidi Hanya Pakai KTP – Page 3

    Mudahkan Petani, Mentan Amran Tegaskan Penebusan Pupuk Subsidi Hanya Pakai KTP – Page 3

    ”Pak Menko lapor, kita buka-bukaan makanya ke depan ini harus satu komando, tapi komandonya 7 (kementerian/lembaga). Kami kirim pupuk itu sejak Januari ya, keputusan (penambahan kuota pupuk subsidi) Januari, sekarang sudah bulan 11 tapi ini tidak sampai. Tambahan 100 persen, tapi kalau bupatinya tidak tandatangan pupuk itu tidak ada. Padahal pupuk numpuk,” jelasnya.

    Kebijakan pupuk bersubsidi diatur pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024. Pada beleid ini, petani yang berhak mendapatkan alokasi subsidi pupuk adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam RDKK.

    Pupuk bersubsidi ini diberikan bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, serta subsektor tanaman hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, dan subsektor perkebunan seperti tebu rakyat, kakao, dan kopi.

    Dari jenis-jenis usaha tani tersebut, ditetapkan kriteria luas lahan yang diusahakan maksimal 2 hektar termasuk di dalamnya petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pada aturan baru ini, penginputan data petani pada RDKK dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan. Dengan kata lain, petani yang belum mendapatkan alokasi bisa menginput pada proses pendaftaran pada proses evaluasi di tahun berjalan.

     

  • Harga Pangan RI Disebut Paling Mahal di Asia, Bos Bapanas Jawab Begini

    Harga Pangan RI Disebut Paling Mahal di Asia, Bos Bapanas Jawab Begini

    Jakarta

    Harga pangan di Indonesia disebut termahal di Asia Tenggara. Hal tersebut membuat pengeluaran masyarakat Indonesia untuk makan lebih tinggi dibandingkan negara tetangga.

    “Laporan FAO disebut bahwa harga pangan bergizi Indonesia tertinggi di antara Asia Tenggara. Untuk mendapatkan pangan bergizi masyarakat kita harus mengeluarkan US$ 4,47 atau Rp 69.000 per hari,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Riyono dalam rapat dengar pendapat dengan Bapanas dan Barantin, Rabu (6/11/2024).

    Sementara negara tetangga angkanya lebih rendah dibandingkan Indonesia. Seperti pengeluaran makan di Thailand US$ 4,3, Filipina US$ 4,1, dan Malaysia US$ 3,5.

    “Sementara ada 183 juta penduduk kita tidak bisa mengakses pangan bergizi,” tambahnya.

    Menanggapi itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan telah mengecek langsung harga pangan di negara tetangga seperti di Singapura, Malaysia, hingga Korea. Menurutnya harga pangan di sana lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

    “Harga di rak itu (ritel) semua, kalau kita konversi lebih tinggi dari kita. Saya foto-foto satu-satu, semua menunjukkan bahwa harga pangan kita sebenarnya tidak terlalu mahal,” ungkap dia.

    Dalam paparannya, harga beras premium di ritel Malaysia Rp 14.104/kg-Rp 17.272/kg, harga telur Rp 28.000 sampai Rp 30.600/10 butir, gula Rp 18.900-Rp 20.700/kg, minyak goreng sawit Rp 19.152/liter-Rp 25.344/liter, bawang putih Rp 55.440/kg, bawang merah Rp 46.285/kg, dan cabai merah keriting Rp 93.000/kg.

    Sementara di Indonesia, harga beras di ritel telah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET), seperti harga beras premium Rp 14.900/kg dan beras medium Rp 12.500/kg. Untuk secara rata-rata nasional harga beras premium saat ini Rp 15.480/kg dan medium Rp 13.530/kg.

    Lebih lanjut, dikutip dari Panel Harga Pangan Nasional, bawang merah rata-rata nasional Rp 34.020/kg, bawang putih Rp 40.370/kg, cabai merah keriting Rp 39.570/kg, gula konsumsi Rp 17.990/kg, dan harga telur ayam Rp 28.570/kg.

    Saksikan juga video: Menlu Ungkap Rencana Kerja Sama Ketahanan Pangan RI-Vietnam

    (ada/ara)

  • Sejak 1969, Mangut Lele Mbah Marto Berawal dari Gendongan ke Beringharjo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 November 2024

    Sejak 1969, Mangut Lele Mbah Marto Berawal dari Gendongan ke Beringharjo Yogyakarta 6 November 2024

    Sejak 1969, Mangut Lele Mbah Marto Berawal dari Gendongan ke Beringharjo
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
     Mbok Marto Ijoyo, pendiri
    mangut lele
    asal
    Bantul
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia pada Rabu (6/11/2024).
    Mangut lele
    Mbok marto merupakan
    kuliner legendaris
    asal Bantul yang sudah ada sejak 1969.
     
    Hal ini diceritakan oleh anak kelima Mbok Marto Ijoyo, Poniman.
    Tahun-tahun pertama Mbok Marto berjualan manggut lele, dia menggendong masakannya belasan kilometer ke pusat kota, Pasar Beringharjo.
    Di zaman itu, Mbok Marto tidak memiliki sepeda atau kendaraan lainnya. Namun dia tetap bersemangat membawa jualannya dari Jalan Masjid Baitussalam Panggungharjo, Sewon, Bantul ke Pasar Beringharjo sambil digendong.
    “Simbok dari keluarga yang sangat sederhana istilahnya tidak punya sepeda, ya cara berdagangnya itu digendong. Awal mulanya sampai Beringharjo lalu ke Keraton,” ujar Poniman, Rabu (6/10/2024).
    Seiring berjalannya waktu, masakan buatan mendiang ibunya semakin dikenal warga. Sehingga, Mbok Marto tidak lagi menggendong sampai ke Pasar Beringharjo.
    Saat Mbok Marto berjalan hingga daerah Gading yang berada di Jalan Patehan Kidul, Kota Yogyakarta, masakan Mbok Marto sudah habis.
    “Karena customer semakin banyak, itu sampai di Gading habis, sampai Krapyak habis. Akhirnya tahun 1986 sudah
    stay
    di kampus ISI aja, kira-kira sekitar 300 meter dari rumah.
    Lama kelamaan, akhirnya Mbok Marto memutuskan membuwa warung sederhana mangut lele di rumahnya.
    “Jadi ceritanya dari tahun 70 hingga 83 itu digendong. Wah kasihan kalau lihat simbok perjuangannya,” kata dia.
    Seiring berjalannya waktu, kondisi fisik Mbok Marto Ijoyo kian lemah.
    Meski sudah tidak kuat memasak, Mbok Marto tetap turun tangan. Meski hanya membuat tusukan untuk lele yang akan dibuat mangut atau meracik bumbu.
    “Setelah beliau nggak kuat masak, hanya buat sunduk (tusuk) itu lele,” kata dia.
    Setelah tak kuat membuat tusuk sate, Mbok Marto tetap meminta pekerjaan. Dia tetap meminta untuk dilibatkan dalam memasak, meski hanya memetik cabai dan mengupas bawang merah serta bawang putih.
    “Biasanya kan 10 kilo 12 kilo (bawang) sendiri, tapi kemarin cuma sekilo. Kami cuma memberikan kesibukan tangannya biar bergerak, biar sehat terus. Terus terakhir hanya lombok, yang ditanyakan itu hanya lombok.
    Lomboke endi, lomboke endi
    (cabainya mana), sampai tadi terakhir tadi malem juga tanya lomboknya mana kok nggak dikasih gawean (kerjaan),” beber Poniman.
    Poniman mengenang, setiap kali ibunya tidak diberi pekerjaan dapur, beliau akan marah.
    “Iya, marah nanti diunek-uneke (dimarahi), harus dikasih kerjaan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga bawang merah naik menjadi Rp35.290 per kg pada Rabu pagi

    Harga bawang merah naik menjadi Rp35.290 per kg pada Rabu pagi

    Arsip foto – Bawang merah dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga bawang merah naik menjadi Rp35.290 per kg pada Rabu pagi
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 06 November 2024 – 10:02 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Rabu pagi, bawang merah naik Rp2.010 menjadi Rp35.290 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,67 persen atau Rp720 menjadi Rp16.150 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 3,63 persen atau Rp490 menjadi Rp13.980 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 1,99 persen atau Rp250 menjadi Rp12.790 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik 6,04 persen atau Rp2.010 menjadi Rp35.290 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,30 persen atau Rp2.530 menjadi Rp42.710 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 20,06 persen atau Rp5.700 menjadi Rp34.110 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 10,83 persen atau Rp4.260 menjadi Rp43.610 per kg.

    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 0,88 persen atau Rp1.180 menjadi Rp133.470 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 11,42 persen atau Rp4.130 menjadi Rp40.310 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 10,82 persen atau Rp3.080 menjadi Rp31.540 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 4,24 persen atau Rp450 menjadi Rp11.060 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 3,07 persen atau Rp550 menjadi Rp18.490 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,96 persen atau Rp540 menjadi Rp18.770 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,16 persen atau Rp360 menjadi Rp16.340 per kg.

    Berikutnya, harga tepung terigu curah naik 5,14 persen atau Rp520 menjadi Rp10.640 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 5,04 persen atau Rp660 menjadi Rp13.760 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik signifikan hingga 22,28 persen atau Rp1.330 menjadi Rp7.300 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 4,51 persen atau Rp520 menjadi Rp12.050 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 11,19 persen atau Rp4.130 menjadi Rp41.040 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 11,31 persen atau Rp3.510 menjadi Rp34.550 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 9,44 persen atau Rp3.120 menjadi Rp36.180 per kg.

    Sumber : Antara

  • Nasi Bekepor, Kuliner Bangsawan Khas Kalimantan Timur

    Nasi Bekepor, Kuliner Bangsawan Khas Kalimantan Timur

    Liputan6.com, Jakarta – Nasi bekepor adalah salah satu kuliner khas Kalimantan Timur yang memiliki keunikan tersendiri baik dari segi penyajian maupun rasa. Hidangan ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Kutai Kartanegara sebagai salah satu hidangan tradisional yang kaya akan nilai sejarah dan budaya.

    Pada awalnya, nasi bekepor adalah makanan istimewa yang hanya disajikan untuk keluarga kerajaan atau kalangan bangsawan di Kesultanan Kutai, terutama pada saat perayaan atau upacara adat.

    Namun, seiring berjalannya waktu, nasi bekepor kini dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan menjadi ikon kuliner khas Kalimantan Timur yang digemari.Nasi bekepor memiliki rasa yang unik dan kaya berkat bumbu khas yang digunakan dalam proses memasaknya.

    Dalam pembuatannya, beras yang digunakan dimasak bersama dengan berbagai rempah seperti daun salam, serai, dan bawang merah untuk memberikan aroma yang harum. Beras yang sudah dimasak dengan rempah-rempah ini kemudian dicampur dengan minyak kelapa sehingga memiliki tekstur yang lebih lembut dan kaya rasa.

    Selain itu, nasi ini sering disajikan bersama lauk-pauk khas seperti ikan asin, daging, atau udang, serta sambal raja, sambal yang khas di Kalimantan Timur. Dalam penyajiannya, nasi bekepor biasanya disajikan di dalam daun pisang atau piring besar bersama lauk-lauk pelengkap yang mengundang selera.

    Lauk utama yang disajikan bersama nasi bekepor umumnya berupa ikan haruan atau gabus, yang merupakan ikan air tawar yang banyak ditemukan di wilayah Kalimantan. Ikan haruan ini biasanya diolah dengan cara digoreng atau dibakar dan disajikan dengan sambal terasi yang pedas dan gurih.

  • Harga Pangan Hari Ini 6 November: Harga Daging Sapi Melandai, Ikan Melambung

    Harga Pangan Hari Ini 6 November: Harga Daging Sapi Melandai, Ikan Melambung

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada hari ini, Rabu (6/11/2024). Kenaikan terjadi pada harga ikan, beras, hingga bawang, sedangkan harga daging sapi terpantau turun.

    Mengacu data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (6/11) pukul 09.05 WIB, harga daging sapi murni di pedagang eceran turun 0,53% menjadi Rp133.940 per kilogram, sedangkan harga daging ayam ras justru naik 1% menjadi Rp36.540 per kilogram.

    Selain daging ayam, harga rata-rata telur ayam ras di pedagang eceran juga naik 2,49% menjadi Rp29.170 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani mengalami kenaikan harga. Untuk harga rata-rata ikan kembung senilai Rp38.610 per kilogram, melambung 4,61%.

    Kemudian, harga rata-rata ikan bandeng juga naik 1,33% menjadi Rp33.500 per kilogram. Diikuti harga rata-rata ikan tongkol naik 2,03% menjadi Rp31.670 per kilogram.

    Di lain sisi, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,32% menjadi Rp18.470 per liter, sedangkan rata-rata minyak goreng curah turun 0,84% ke harga Rp16.560 per liter.

    Panel harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata gula konsumsi di pedagang eceran naik 0,84% menjadi Rp18.090 per kilogram. Namun harga garam halus beryodium justru turun 0,17% menjadi Rp11.510 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata tepung terigu curah naik 0,69% menjadi Rp10.190 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu kemasan (non-curah) naik tipis 0,53% menjadi Rp13.170 per kilogram.

    Adapun, harga rata-rata beras premium naik 1,10% menjadi Rp15.600 per kilogram. Disusul harga beras medium yang naik 0,67% menjadi Rp13.580.

    Berikutnya, beras SPHP Bulog juga mengalami kenaikan 0,72%. Alhasil, rata-rata harga beras SPHP dipatok menjadi Rp12.630 per kilogram.

    Kemudian, harga cabai merah keriting naik 1,83% menjadi Rp28.930 per kilogram. Diikuti harga cabai rawit merah yang turun 0,48% atau menjadi Rp39.160 per kilogram.

    Di lain sisi, kenaikan harga pangan terjadi pada komoditas bawang merah yang terkerek 3% menjadi Rp34.280 per kg, dan bawang putih bonggol naik 1,54% menjadi Rp40.800 per kg.

    Untuk harga pangan kedelai biji kering impor juga terpantau naik 2,45% menjadi Rp10.870 per kilogram. Sementara, harga jagung pakan di tingkat peternak melejit 6,20% menjadi Rp6.340 per kilogram.

  • Daging Ayam, Cabai, dan Beras Naik

    Daging Ayam, Cabai, dan Beras Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik hari ini. Daging ayam naik naik Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Selasa, 5 November 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,16 persen atau Rp640 menjadi Rp16.090 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 2,96 persen atau Rp400 menjadi Rp13.910 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.640 per kg.
     
    Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,30 persen atau Rp2.070 menjadi Rp34.950 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,94 persen atau Rp2.790 menjadi Rp43.020 per kg.
     
    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,29 persen atau Rp2.660 menjadi Rp31.280 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 0,78 persen atau Rp310 menjadi Rp39.280 per kg.
     

    Harga daging sapi murni turun
    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,43 persen atau Rp1.920 menjadi Rp132.580 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 8,80 persen atau Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 8,84 persen atau Rp2.520 menjadi Rp31.030 per kg.
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,04 persen atau Rp110 menjadi Rp10.730 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 3,51 persen atau Rp630 menjadi Rp18.600 per kg.
     
    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 6,53 persen atau Rp1.190 menjadi Rp19.420 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,81 persen atau Rp470 menjadi Rp16.250 per kg.
     
    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 1,83 persen atau Rp140 menjadi Rp10.290 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 4,27 persen atau Rp560 menjadi Rp13.680 per kg.
     
    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 26,90 persen atau Rp1.590 menjadi Rp7.500 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 5,53 persen atau Rp640 menjadi Rp12.220 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 11,01 persen atau Rp4.070 menjadi Rp41.050 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 16,77 persen atau Rp5.200 menjadi Rp36.200 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 8,40 persen atau Rp2.790 menjadi Rp36.020 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg

    Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg

    Ilustrasi – Jajaran Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan harga pangan, salah satunya daging ayam ras di salah satu pasar. ANTARA/HO-Humas Bapanas.

    Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 05 November 2024 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Selasa (5/11) pagi, daging naik naik Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,16 persen atau Rp640 menjadi Rp16.090 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 2,96 persen atau Rp400 menjadi Rp13.910 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.640 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,30 persen atau Rp2.070 menjadi Rp34.950 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,94 persen atau Rp2.790 menjadi Rp43.020 per kg.

    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,29 persen atau Rp2.660 menjadi Rp31.280 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 0,78 persen atau Rp310 menjadi Rp39.280 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,43 persen atau Rp1.920 menjadi Rp132.580 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 8,80 persen atau Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 8,84 persen atau Rp2.520 menjadi Rp31.030 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,04 persen atau Rp110 menjadi Rp10.730 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 3,51 persen atau Rp630 menjadi Rp18.600 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 6,53 persen atau Rp1.190 menjadi Rp19.420 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,81 persen atau Rp470 menjadi Rp16.250 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 1,83 persen atau Rp140 menjadi Rp10.290 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 4,27 persen atau Rp560 menjadi Rp13.680 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 26,90 persen atau Rp1.590 menjadi Rp7.500 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 5,53 persen atau Rp640 menjadi Rp12.220 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 11,01 persen atau Rp4.070 menjadi Rp41.050 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 16,77 persen atau Rp5.200 menjadi Rp36.200 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 8,40 persen atau Rp2.790 menjadi Rp36.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg

    Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg

    Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/9/2024). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

    Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 04 November 2024 – 09:07 WIB

    Elshinta.com –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (4/11) pagi, cabai rawit merah naik Rp3.920 menjadi Rp43.940 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 2,66 persen atau Rp410 menjadi Rp15.840 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 1,78 persen atau Rp240 menjadi Rp13.750 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 3,20 persen atau Rp370 menjadi Rp11.930 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,95 persen atau Rp2.230 menjadi Rp34.330 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,59 persen atau Rp2.640 menjadi Rp42.740 per kg.

    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 7,40 persen atau Rp2.110 menjadi Rp30.610 per kg; lalu cabai rawit merah naik hingga 9,80 persen atau Rp3.920 menjadi Rp43.940 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni turun 5,24 persen atau Rp7.080 menjadi Rp127.960 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 5,79 persen atau Rp2.100 menjadi Rp38.390 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 6,08 persen atau Rp1.730 menjadi Rp30.190 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,28 persen atau Rp30 menjadi Rp10.680 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 2,90 persen atau Rp520 menjadi Rp18.450 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 3,85 persen atau Rp700 menjadi Rp18.880 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 3,35 persen atau Rp560 menjadi Rp16.170 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.150 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp13.230 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 19,02 persen atau Rp1.130 menjadi Rp7.070 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 3,20 persen atau Rp370 menjadi Rp11.930 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 0,52 persen atau Rp190 menjadi Rp36.680 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 7,73 persen atau Rp2.380 menjadi Rp33.180 per kg; lalu ikan bandeng turun hingga 4,84 persen atau Rp1.590 menjadi Rp31.260 per kg.

    Sumber : Antara

  • Update Harga Pangan Hari Ini 3 November 2024: Harga Beras dan Bawang Merah Naik – Page 3

    Update Harga Pangan Hari Ini 3 November 2024: Harga Beras dan Bawang Merah Naik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan peningkatan harga pada sejumlah komoditas pangan per Minggu (3/11) pagi. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, harga beberapa harga pangan hari ini, seperti bawang merah dan beras, mengalami kenaikan, sementara beberapa bahan pokok lainnya justru turun.

    Pada pukul 08.00 WIB, harga beras premium mengalami kenaikan 2,01 persen atau Rp310 menjadi Rp15.750 per kilogram (kg).

    Beras medium pun naik sebesar 2,30 persen atau Rp310 menjadi Rp13.790 per kg. Berbeda dengan beras premium dan medium, harga beras untuk stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog justru mengalami penurunan 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.510 per kg.

    Di sektor sayuran, bawang merah mencatat kenaikan signifikan hingga 6,61 persen atau Rp2.100 menjadi Rp33.870 per kg. Bawang putih bonggol juga naik sebesar 4,53 persen atau Rp1.810 menjadi Rp41.780 per kg. Sementara itu, cabai merah keriting turun 2 persen atau Rp570 menjadi Rp27.900 per kg, namun cabai rawit merah naik 1,24 persen atau Rp500 menjadi Rp40.820 per kg.

    Harga Daging Sapi 

    Pada produk daging dan unggas, harga daging sapi murni turun 2,29 persen atau Rp3.100 menjadi Rp132.040 per kg. Sebaliknya, daging ayam ras naik 2,06 persen atau Rp750 menjadi Rp37.180 per kg, dan telur ayam ras meningkat 1,86 persen atau Rp530 menjadi Rp29.030 per kg.

    Harga komoditas lainnya juga mengalami variasi. Kedelai biji kering impor naik 1,13 persen atau Rp120 menjadi Rp10.750 per kg, sedangkan gula konsumsi meningkat tipis sebesar 0,33 persen atau Rp60 menjadi Rp18.010 per kg.

    Untuk minyak goreng, kemasan sederhana naik 1,10 persen atau Rp200 menjadi Rp18.430 per kg, namun minyak goreng curah mengalami penurunan 1,38 persen atau Rp230 menjadi Rp16.450 per kg.