Tanaman: Bawang merah

  • Harga daging sapi murni turun jadi Rp131.500 per kg pada Minggu

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp131.500 per kg pada Minggu

    Suasana lapak pedagang daging sapi di Pusat Ikan Mentaya (PIM), Sampit, Selasa (9/4/2024). ANTARA/Devita Maulina.

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp131.500 per kg pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Minggu, 17 November 2024 – 12:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Minggu (17/11) pagi, daging sapi murni turun menjadi Rp131.500 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp28.740 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.30 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik tipis 0,65 persen atau Rp100 menjadi Rp15.550 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,52 persen atau Rp70 menjadi Rp13.560 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.570 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 1,33 persen atau Rp500 menjadi Rp36.970 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,56 persen atau Rp230 menjadi Rp41.170 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun di harga 1,99 persen atau Rp570 menjadi Rp28.070 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 1,67 persen atau Rp700 menjadi Rp41.220 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni turun di level 2,52 persen atau Rp3.400 menjadi Rp131.500 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp36.030 per kg; sedangkan telur ayam ras naik 1,23 persen atau Rp350 menjadi Rp28.740 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,09 persen atau Rp10 menjadi Rp10.550 per kg; sedangkan gula konsumsi naik tipis di level 0,33 persen atau Rp60 menjadi Rp18.010 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau naik 0,44 persen atau Rp80 menjadi Rp18.420 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,71 persen atau Rp460 menjadi Rp16.530 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,68 persen atau Rp170 menjadi Rp9.950 per kg; tepung terigu non curah juga turun 1,60 persen atau Rp210 menjadi Rp12.880 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 1,51 persen atau Rp90 menjadi Rp6.040 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 0,87 persen atau Rp100 menjadi Rp11.640 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 0,68 persen atau Rp250 menjadi Rp37.210 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 0,33 persen atau Rp100 menjadi Rp30.640 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 2,71 persen atau Rp900 menjadi Rp32.280 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Sepekan: Telur, Beras, hingga Daging Ayam Naik

    Harga Pangan Sepekan: Telur, Beras, hingga Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional mengalami penurunan selama sepekan terakhir atau periode 11-17 November 2024. 

    Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapans), Minggu (17/11/2024) pukul 08.20 WIB harga beras premium naik 1,81% menjadi Rp15.730 per kilogram (kg) dan dan beras SPHP naik 0,24% menjadi Rp12.590per kg. 

    Sementara, harga beras medium naik 1,48% menjadi Rp13.690 per kg. Harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan, masing-masing naik 1,17% menjadi Rp37.910 per kg dan naik 0,95% menjadi Rp41.330 per kg. 

    Harga pangan lainnya yang naik yaitu cabai rawit merah naik sebesar 2,34% menjadi Rp42.900 per kg. Sedangkan, harga cabai merah keriting naik 0,14% menjadi Rp28.680 per kg.

    Tak hanya itu, harga daging ayam ras mengalami kenaikan 1,86% menjadi Rp36.710 per kg. Sedangkan harga daging sapi murni turun 1,72% menjadi Rp132.580 per kg dan harga telur ayam ras naik 2,54% menjadi Rp29.110 per kg.

    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,09% menjadi Rp10.570 per kg dan harga gula konsumsi naik 0,61% menjadi Rp18.060 per kg. 

    Harga minyak goreng kemasan sederhana juga naik 0,98% menjadi Rp18.520 per liter, sementara itu harga minyak goreng curah turun 2,12% menjadi Rp16.630 per liter. 

    Lebih lanjut, harga pangan jagung tingkat peternak naik 5,88% menjadi Rp6.300 per kg dan harga tepung terigu curah turun 0,49% menjadi Rp10.070 per kg. Sedangkan tepung terigu kemasan turun 0,61% menjadi Rp13.010 per kg.

    Untuk harga pangan ikan bervariasi. Harga ikan kembung naik 1,62% menjadi Rp37.560 per kg, harga ikan tongkol turun 0,65% menjadi Rp30.540 per kg, dan ikan bandeng turun 1,36% menjadi Rp32.730 per kg. 

  • Lezatnya Mangut Pari Pasir, Kuliner Tradisional Khas Bangka

    Lezatnya Mangut Pari Pasir, Kuliner Tradisional Khas Bangka

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Di tengah pesona alam yang memukau, Bangka Belitung juga menyimpan kekayaan kuliner yang layak untuk dijelajahi. Salah satu hidangan khas yang wajib dicicipi adalah mangut pari, makanan legendaris dengan cita rasa kaya rempah yang diolah secara tradisional menggunakan kayu bakar. 

    Proses memasak ini tidak hanya membuat hidangan menjadi lezat, tetapi juga memberikan aroma harum yang menggugah selera.

    Seorang penikmat kuliner, April mengungkapkan pengalamannya saat mencicipi hidangan ini.

    “Aku mampir hari ini ke Lempah Habang Bumbu Tumbuk untuk cobain mangut parinya. Rempah-rempahnya berasa banget, pedasnya dapet, asamnya juga pas. Pokoknya, ini rekomendasi banget kalau kalian ke sini. Oh ya, di sini juga ada tambahan ubi dalam hidangannya,” ujarnya, Sabtu (16/11/2024).

    Mangut pari terbuat dari ikan pari segar yang dimasak dengan rempah-rempah pilihan, menciptakan cita rasa khas yang kaya dan memikat. Tak heran, hidangan ini menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner, baik penduduk lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Bangka.

    Proses Pembuatan yang Unik

    Pembuatan mangut pari melibatkan bahan-bahan segar yang mudah ditemukan di sekitar pulau. Untuk membuatnya, diperlukan rempah-rempah seperti lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, daun salam, garam, penyedap rasa, dan terasi. Semua bahan dihaluskan secara manual dengan ditumbuk, bukan menggunakan blender, untuk menjaga rasa rempah yang autentik.

    Setelah bumbu ditumbuk, bahan ditumis hingga harum. Selanjutnya, ikan pari dimasukkan bersama sedikit air. Untuk menambah cita rasa, ubi turut dimasukkan ke dalam masakan. Proses ini dilanjutkan dengan memasak hingga mendidih, dan mangut pari siap disajikan.

    Kelezatan dan Manfaat Kesehatan

    Mangut pari dikenal dengan rasa asam pedasnya yang khas. Selain memanjakan lidah, hidangan ini juga bermanfaat untuk kesehatan, karena ikan pari kaya akan protein dan omega 3 yang baik untuk tubuh.

    Adi Rizki, seorang peracik kuliner, menjelaskan keunikan mangut pari di warung Lempah Habang Bumbu Tumbuk.

    “Yang membuat beda adalah penggunaan bumbu tumbuk, bukan blender. Jadi, rasa bawang dan kunyitnya lebih terasa. Ditambah lagi, kami memasaknya menggunakan kayu bakar, sehingga aroma lempah mangutnya sangat khas,” ungkapnya.

    Simbol Kearifan Lokal

    Mangut pari tidak hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga merepresentasikan nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Bangka. Hidangan ini mencerminkan keberagaman dan kekayaan kuliner khas yang dimiliki pulau ini.

    Bagi Anda yang berkunjung ke Bangka, terutama di Kota Pangkalpinang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi mangut pari di Warung Lempah Habang Bumbu Tumbuk.

    Dengan harga Rp 40.000 per porsi, Anda sudah mendapatkan hidangan ini lengkap dengan nasi, sambal, dan lalapan yang dapat dinikmati sepuasnya.

  • Harga pangan Sabtu, cabai rawit merah naik menjadi Rp43.260 per kg

    Harga pangan Sabtu, cabai rawit merah naik menjadi Rp43.260 per kg

    Arsip foto – Komoditas pangan cabai rawit merah yang dijual pedagang di pasar yang ada di Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan

    Harga pangan Sabtu, cabai rawit merah naik menjadi Rp43.260 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 16 November 2024 – 11:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Sabtu (16/11) pagi, cabai rawit merah naik menjadi Rp43.260 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.30 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik tipis 0,78 persen atau Rp120 menjadi Rp15.540 per kg.

    Sedangkan beras medium turun tipis 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.480 per kg, berbeda dengan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.590 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,93 persen atau Rp1.100 menjadi Rp38.130 per kg, begitu pula bawang putih bonggol naik 1,72 persen atau Rp700 menjadi Rp41.490 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun di harga 1,51 persen atau Rp430 menjadi Rp28.100 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik 3,15 persen atau Rp1.320 menjadi Rp43.260 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni turun 0,58 persen atau Rp780 menjadi Rp133.780 per kg, sedangkan daging ayam ras naik 1,89 persen atau Rp680 menjadi Rp36.650 per kg, lalu telur ayam ras juga naik 1,48 persen atau Rp420 menjadi Rp28.740 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik tipis 1,14 persen atau Rp120 menjadi Rp10.660 per kg, begitu juga gula konsumsi naik tipis di level 0,39 persen atau Rp70 menjadi Rp17.990 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau naik 0,44 persen atau Rp80 menjadi Rp18.430 per kg, sedangkan minyak goreng curah turun 1,47 persen atau Rp250 menjadi Rp16.730 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,38 persen atau Rp140 menjadi Rp9.970 per kg, tepung terigu non curah juga turun 0,99 persen atau Rp130 menjadi Rp12.960 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 1,18 persen atau Rp70 menjadi Rp5.990 per kg, sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,17 persen atau Rp20 menjadi Rp11.480 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,53 persen atau Rp930 menjadi Rp37.460 per kg, lalu ikan tongkol juga naik 1,69 persen atau Rp520 menjadi Rp31.250 per kg, sedangkan ikan bandeng turun 4,39 persen atau Rp1.460 menjadi Rp31.820 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 16 November: Bawang, Cabai, hingga Beras Naik

    Harga Pangan Hari Ini 16 November: Bawang, Cabai, hingga Beras Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini mayoritas mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Beberapa komoditas pangan yang harga nya naik yaitu beras, kedelai biji kering, bawang, hingga cabai. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (16/11/2024) pukul 07.35 WIB, harga beras medium mengalami kenaikan sebesar 1,85% menjadi Rp13.750 per kg. 

    Harga beras SPHP juga naik 1,28% menjadi Rp12.700 per kg dan harga beras premium naik 2,79% dari hari sebelumnya menjadi Rp15.850 per kg. 

    Sementara, komoditas yang harganya meningkat yaitu bawang putih bonggol naik 4,07% menjadi Rp42.450 per kg, sementara bawang merah naik 5,10% menjadi Rp38.920 per kg.

    Tak hanya itu, kedelai biji kering impor juga naik harganya 3,70% menjadi Rp10.930 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 11,15% menjadi Rp6.580 per kg. 

    Adapun, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan 5,89% menjadi Rp30.210 per kg dan harga cabai rawit merah naik 6,91% menjadi Rp44.840 per kg. 

    Di samping itu, harga daging ayam ras naik 6,98% menjadi Rp38.480 per kg. Sementara, harga telur ayam ras naik 3% menjadi Rp29.170 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,67% menjadi sebesar Rp131.060 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi naik 1,62% menjadi Rp18.210 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp18.670 per liter atau naik 1,75% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah naik 1,48% menjadi Rp10.260 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 2,59% menjadi Rp16.540 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp37.890 per kg atau naik 3,21% dari hari sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 1,86% menjadi Rp31.260 per kg dan ikan bandeng turun 8,02% menjadi Rp30.610 per kg. 

  • Asal Usul Tengkleng, Kuliner Tradisional Jadi Identitas Masyarakat Solo

    Asal Usul Tengkleng, Kuliner Tradisional Jadi Identitas Masyarakat Solo

    Liputan6.com, Jakarta – Tengkleng adalah salah satu hidangan khas Solo yang unik dan memiliki kelezatan tersendiri. Hidangan ini terbuat dari daging kambing, terutama bagian tulang atau iga, dan disajikan dengan kuah berwarna kuning yang kaya akan rempah.

    Tengkleng memiliki sejarah panjang dan dikenal sebagai kuliner rakyat. Pada zaman kolonial Belanda, daging kambing sering kali hanya dinikmati oleh kalangan elite, sedangkan rakyat biasa hanya mendapatkan bagian tulang.

    Dari situlah kreativitas masyarakat Solo muncul, mereka mengolah bagian tulang kambing menjadi hidangan yang menggugah selera. Kuah tengkleng memiliki cita rasa gurih dan pedas dengan rempah-rempah yang meresap hingga ke tulang dan dagingnya.

    Rempah utama yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan serai. Setelah daging kambing dimasak hingga empuk, kuah tengkleng dituangkan dan menyelimuti tulang-tulang yang menyisakan sedikit daging di sana.

    Tengkleng memiliki kuah yang tidak sekental gulai, lebih encer, sehingga memberikan rasa yang ringan namun tetap kaya rasa. Kepedasan dan kehangatan kuah tengkleng ini sangat pas disantap pada hari-hari yang dingin atau ketika tubuh memerlukan hidangan berenergi tinggi.

    Uniknya, tekstur daging tengkleng lembut dan memiliki aroma rempah yang sangat kuat. Saat mengonsumsinya, sensasi menghisap sumsum tulang kambing menjadi bagian tersendiri yang menambah kenikmatan hidangan ini.

    Biasanya, tengkleng disajikan bersama nasi putih hangat, atau bisa juga dengan lontong, tergantung selera penikmatnya.

  • Harga pangan di Jumat, cabai rawit merah naik menjadi Rp42.630 per kg

    Harga pangan di Jumat, cabai rawit merah naik menjadi Rp42.630 per kg

    Arsip foto – Cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Harga pangan di Jumat, cabai rawit merah naik menjadi Rp42.630 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 15 November 2024 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Jumat pagi, cabai rawit merah naik menjadi Rp42.630 per kilogram (kg), begitu pun bawang merah naik menjadi Rp38.100 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik tipis 1,30 persen atau Rp200 menjadi Rp15.630 per kg.

    Sedangkan beras medium turun tipis 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.470 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.530 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 3 persen atau Rp1.110 menjadi Rp38.100 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 2,18 persen atau Rp830 menjadi Rp41.650 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting stabil di harga Rp28.220 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,78 persen atau Rp330 menjadi Rp42.630 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni naik 0,10 persen atau Rp130 menjadi Rp134.950 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 0,44 persen atau Rp160 menjadi Rp36.200 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 2,29 persen atau Rp650 menjadi Rp28.990 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik tipis 0,09 persen atau Rp10 menjadi Rp10.590 per kg; begitu juga gula konsumsi naik tipis di level 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp18.040 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau naik 0,55 persen atau Rp100 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah turun 0,29 persen atau Rp50 menjadi Rp16.910 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,88 persen atau Rp190 menjadi Rp9.920 per kg; tepung terigu non curah juga turun 0,99 persen atau Rp130 menjadi Rp12.980 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 3,55 persen atau Rp210 menjadi Rp6.130 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.360 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 1,56 persen atau Rp570 menjadi Rp37.220 per kg; lalu ikan tongkol turun 2,30 persen atau Rp710 menjadi Rp30.190 per kg; kemudian ikan bandeng juga turun 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp33.050 per kg.

    Sumber : Antara

  • Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Liputan6.com, Yogyakarta – Di tengah beragamnya kuliner Indonesia, Gunungkidul menyimpan hidangan unik yang mungkin membuat sebagian orang bergidik: ulat trembesi. Meski termasuk kuliner ekstrem, makanan ini sudah menjadi bagian dari kekayaan kuliner lokal yang patut dieksplorasi setidaknya sekali seumur hidup.

    Ulat trembesi, seperti namanya, merupakan ulat yang hidup di pohon trembesi. Pohon rindang yang banyak tumbuh di Gunungkidul ini menjadi habitat alami bagi ulat-ulat yang oleh masyarakat setempat diolah menjadi hidangan penuh protein.

    Menariknya, tidak semua ulat trembesi bisa dikonsumsi. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan khusus untuk memilih ulat yang aman dan layak dikonsumsi.

    Mengutip dari postingan @wonderfulljogja di Instagram, proses pengolahan ulat trembesi cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian. Langkah pertama dan paling penting adalah pencucian.

    Ulat-ulat ini harus dibersihkan dengan sangat teliti untuk memastikan kebersihannya. Setelah pencucian yang menyeluruh, ulat direbus selama kurang lebih 30 menit.

    Proses perebusan ini tidak hanya bertujuan untuk mematangkan ulat, tetapi juga untuk memastikan keamanannya untuk dikonsumsi. Setelah proses perebusan selesai, ulat trembesi bisa diolah dengan berbagai cara.

    Cara yang paling populer adalah ditumis dengan bumbu-bumbu tradisional. Bumbu yang biasa digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya yang memberikan cita rasa khas.

    Selain ditumis, beberapa variasi pengolahan lain juga bisa dicoba, seperti digoreng crispy atau dicampur dalam masakan berkuah. Dari segi nutrisi, ulat trembesi ternyata menyimpan berbagai manfaat.

    Mencicipi ulat trembesi memang membutuhkan keberanian tersendiri. Teksturnya yang unik – kenyal di luar dan lembut di dalam – mungkin akan terasa asing bagi lidah yang belum terbiasa. Namun, bagi mereka yang berani mencoba, sensasi kuliner ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

    Meski tergolong kuliner ekstrem, keberadaan ulat trembesi sebagai makanan tradisional menunjukkan kecerdasan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Ini juga menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia tidak pernah berhenti mengejutkan dengan keunikannya.

    Bagi yang ingin mencoba, pastikan untuk mengonsumsi ulat trembesi yang diolah oleh pedagang atau rumah makan yang terpercaya. Pengolahan yang benar dan higienis sangat penting untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Naik Jadi Rp37.410/Kg

    Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Naik Jadi Rp37.410/Kg

    Jakarta: Harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif hari ini. Bawang merah naik Rp890 menjadi Rp37.410 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Kamis, 14 november 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik tipis 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp15.450 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun tipis 0,44 persen atau Rp60 menjadi Rp13.440 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.560 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,44 persen atau Rp890 menjadi Rp37.410 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 0,54 persen atau Rp220 menjadi Rp41.040 per kg.
     
    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun 1,77 persen atau Rp510 menjadi Rp28.290 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 1,33 persen atau Rp560 menjadi Rp42.730 per kg.
     

    Lalu, untuk harga daging sapi murni naik 0,88 persen atau Rp1.180 menjadi Rp135.660 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,13 persen atau Rp410 menjadi Rp35.820 per kg; lalu telur ayam ras juga turun 0,53 persen atau Rp150 menjadi Rp28.330 per kg.
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik tipis 0,09 persen atau Rp10 menjadi Rp10.590 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,28 persen atau Rp50 menjadi Rp17.940 per kg.
    Harga minyak goreng kemasan terpantau turun 
    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau turun 0,27 persen atau Rp50 menjadi Rp18.320 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 0,12 persen atau Rp20 menjadi Rp16.860 per kg.
     
    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,39 persen atau Rp40 menjadi Rp10.110 per kg; sedangkan tepung terigu non curah stabil di harga Rp13.120 per kg.
     
    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 0,34 persen atau Rp20 menjadi Rp5.940 per kg; harga garam halus beryodium naik 0,87 persen atau Rp100 menjadi Rp11.610 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 1,42 persen atau Rp530 menjadi Rp36.610 per kg; lalu ikan tongkol turun 0,39 persen atau Rp120 menjadi Rp30.770 per kg; kemudian ikan bandeng juga turun 1,56 persen atau Rp520 menjadi Rp32.760 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • DP3 Sleman catat realisasi pupuk bersubsidi 5.209.260 kilogram

    DP3 Sleman catat realisasi pupuk bersubsidi 5.209.260 kilogram

    Sleman (ANTARA) – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat realisasi penebusan pupuk bersubsidi jenis urea mencapai 5.209.260 kilogram dan realisasi penebusan NPK sebesar 4.147.550 kilogram hingga akhir Oktober 2024.

     

    Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono di Sleman, Kamis, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi Kabupaten Sleman pada 2024, jenis urea sebesar 9.642.000 kilogram dan NPK 7.516.000 kilogram.

     

    “Dengan integrasi perpompaan diharapkan petani lebih mudah menebus pupuk subsidi dan bisa meningkatkan realisasi penebusan pupuk subsidi di Kabupaten Sleman,” kata Suparmono.

     

    Ia menegaskan bahwa DP3 Sleman dan seluruh jajarannya berupaya untuk mendorong petani menebus pupuk subsidi demi tercapainya peningkatan produktivitas pertanian, peningkatan produksi dan kemandirian pangan.

     

    “Kami mendorong petani segara menebus pupuk, supaya tanaman segera tumbuh dan berbuah maksimal,” katanya.

     

    Dia mengatakan pada 2024, Sleman berhasil mengusulkan pupuk subsidi untuk luasan 47.373,032 hektare usulan urea sebanyak 10.792.084 kilogram dan 12.113.293 kilogram NPK.

     

    Suparmono mengatakan usaha tani yang difasilitasi pupuk subsidi yaitu di sembilan komoditas yang telah ditentukan. Sembilan komoditas tersebut adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

     

    Selain itu, program ini ditujukan bagi petani kecil yang memang membutuhkan bantuan pupuk untuk meningkatkan hasil panen. Petani dengan luas lahan lebih dari dua hektare tidak masuk dalam kategori penerima subsidi.

    Baca juga: DP3 Sleman optimistis selesaikan usulan pupuk bersubsidi tepat waktu

    Baca juga: Pupuk Indonesia ajak petani optimalkan penyerapan pupuk bersubsidi
     
    Petani yang berhak untuk menebus pupuk subsidi adalah mereka yang sudah resmi tercatat dan bergabung dalam kelompok tani (poktan) di wilayah masing-masing. Selain itu, data petani juga harus tercatat dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan).

     

    “Data petani terintegrasi antara Simluhtan dan data Dukcapil Kemendagri,” kata Suparmono.

    Pewarta: Sutarmi
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024