Tanaman: Bawang merah

  • Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp134.500 per kg

    Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp134.500 per kg

    Daging sapi yang dijual pedagang di Pasar Jaya Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/12/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp134.500 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 14:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Jumat (6/12), daging sapi murni turun menjadi Rp134.500 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.450 per kg.

    Kemudian beras medium naik 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.460 per kg; lalu beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.500 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 1,65 persen atau Rp650 menjadi Rp39.960 per kg; begitu pun bawang putih bonggol juga naik 1,03 persen atau Rp430 menjadi Rp42.170 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,09 persen atau Rp330 menjadi Rp30.510 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 1,33 persen atau Rp510 menjadi Rp38.750 per kg. Kemudian, harga daging sapi murni turun 0,12 persen atau Rp160 menjadi Rp134.500 per kg; lalu daging ayam ras turun 0,57 persen atau Rp210 menjadi Rp36.410 per kg; sedangkan telur ayam ras naik 1,16 persen atau Rp330 menjadi Rp28.660 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau stabil di harga Rp10.450 per kg; lalu gula konsumsi turun 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp17.940 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,32 persen atau Rp60 menjadi Rp18.480 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 0,23 persen atau Rp40 menjadi Rp17.270 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.040 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 0,69 persen atau Rp90 menjadi Rp12.990 per kg. Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 3,37 persen atau Rp200 menjadi Rp6.140 per kg; lalu harga garam halus beryodium turun 0,52 persen atau Rp60 menjadi Rp11.490 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,31 persen atau Rp860 menjadi Rp38.050 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 0,76 persen atau Rp240 menjadi Rp31.340 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 1,10 persen atau Rp370 menjadi Rp33.240 per kg.

    Sumber : Antara

  • Cuaca Buruk Landa Selat Sunda Ganggu Pasokan Sembako di Lampung

    Cuaca Buruk Landa Selat Sunda Ganggu Pasokan Sembako di Lampung

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Cuaca buruk di Selat Sunda tidak hanya menghambat arus penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten, tetapi juga berdampak signifikan pada pasokan sembako di Lampung.

    Beberapa bahan pokok, seperti cabai, minyak, dan bawang merah mengalami keterlambatan pengiriman, sehingga pasokan di pasar berkurang. Meskipun demikian, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Lampung terpantau masih stabil.

    Dari pantauan Beritasatu.com di Pasar Jatimulyo, Jati Agung, Lampung Selatan, pada Sabtu (7/12/2024), tidak ditemukan lonjakan harga. Namun, kondisi keterlambatan pengiriman ini tetap merugikan pedagang.

    Sulistyo (45), pedagang cabai di Pasar Jatimulyo mengungkapkan, cabai merah yang diterima dari Pulau Jawa banyak yang rusak akibat keterlambatan pengiriman.

    “Pasokan cabainya agak berkurang, dan banyak cabai yang rusak karena terlambat. Seharusnya sampai sini jam 10 malam, tetapi baru tiba jam delapan pagi,” ujar Sulistyo.

    Untuk mengurangi kerugian, Sulistyo terpaksa menjual cabai merah dengan harga lebih murah.

    “Harga cabai merah tetap normal, tidak ada kenaikan, tetapi kami rugi karena banyak cabai yang rusak,” katanya.

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, membenarkan bahwa cuaca buruk memengaruhi pasokan bahan pokok di Lampung.

    “Karena adanya ombak besar dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, otomatis berdampak pada adanya beberapa pasokan yang terlambat datang ke Lampung,” kata Evie.

    Cuaca buruk tidak hanya menghambat pasokan sembako ke Lampung, tetapi juga mengganggu pengiriman produk dari Lampung ke Pulau Jawa. Untuk mengantisipasi lonjakan harga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung memiliki sejumlah petugas yang rutin memantau stok dan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional.

    Evie menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan BMKG untuk menghadapi kondisi ini.

    “Kondisi ini (cuaca buruk) terjadi hanya sementara, dari 1 sampai 7 Desember 2024. Kapal yang berlayar terhambat pada waktu malam hari saat ombak sangat besar,” ungka Evie.

    Pantauan di Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu (7/12/2024) menunjukkan kondisi arus penyeberangan dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa sudah kembali normal. Tidak ada lagi penumpukan kendaraan di pelabuhan, dan distribusi kebutuhan pokok dipastikan berjalan lancar. Evie menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok kebutuhan pokok masih mencukupi dan harga tetap terjaga, meskipun sempat ada masalah pada pasokan sembako di Lampung.

  • Harga Bahan Pokok di Kulon Progo Masih Terkendali, Bawang Merah Naik

    Harga Bahan Pokok di Kulon Progo Masih Terkendali, Bawang Merah Naik

    Liputan6.com, Yogyakarta – Menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 harga komoditas bahan pokok masih terkendali. Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) Setda DIY, Yuna Pancawati, pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di Kulon Progo ini untuk memastikan dengan monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan pasokan bahan pokok. “Stok terutama beras, sudah sangat cukup dan aman pada Natal dan Tahun Baru nanti,” kata Yuna di Pasar Wates, Kulon Progo pada Rabu 04 Desember 2024.

    Yuna menjelaskan hasil pantauannya di Pasar Wates harga beras medium Rp. 11.800,00, beras SBHP seharga Rp 12.000,00 dan beras premium di harga Rp 15.000,00. Sementara harga cabai keriting, di kisaran harga Rp 15.000,00, cabe rawit antara Rp 20.000,00 – Rp 25.000,00, bawang putih, harga stabil di Rp 40.000,00/kg. “Telur tetap di harga Rp 25.000,00-Rp 26.000,00. Ayam tetap pada harga Rp 35.000, dan ikan juga tidak mengalami perubahan harga, begitu pula dengan daging sapi.”

    Sementara kenaikan ada di komoditas bawang merah dari sebelumnya yaitu antara Rp30.000,00 – Rp 35.000,00, lalu sekarang di harga Rp 40.000,00 – Rp 42.000,00. Hal ini menurut Yuna salah satunya dipengaruhi karena musim panen sudah berlalu. Namun, Yuna menyebut, hal ini menjadi perhatian, agar tidak terjadi kelangkaan.

    “Bawang merah menjadi perhatian karena kenaikannya cukup lumayan. Tapi ada pasokan bawang merah yang didatangkan dari Bima. Ini diharapkan bisa ada kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Kulon Progo dengan Bima itu akan lebih intensif lagi inisiasinya. Karena Bima memang merupakan daerah produksi bawang merah,” jelas Yuna terkait bahan pokok.

    Yuna mengatakan, kondisi di Kulon Progo kurang lebih sama dengan di Gunungkidul di mana daya beli masyarakat memang sedikit menurun. Walaupun terjadi penurunan namun tidak drastis, dan masih dalam tahap normal. “Kita upayakan bagaimana bisa meningkatkan daya beli masyarakat kepada pedagang-pedagang ini, dengan harga-harga yang memang sebenarnya ada kenaikan, namun tidak tinggi. Insya Allah untuk daya beli akhir tahun naik lagi karena ada Natal dan tahun baru, ada liburan panjang juga. Mudah-mudahan daya beli lebih meningkat,” harap Yuna.

    Yuna yang mengunjungi Gapoktan Beras Ngesti Raharjo, Ngestiharjo, Wates ada 30 ton gabah tersedia di Gapoktan tersebut dan akan ada tambahan stok karena ada panen 7 hektare sawah. Kondisi ini membuat stok beras akan sangat melimpah bahkan sampai Februari 2025 mendatang. “Gapoktan ini juga sudah menerapkan teknologi canggih yang mampu mengeringkan gabah tanpa tergantung pada musim dan cuaca. Pengeringan gabah dilakukan dengan mesin otomatis di dalam ruangan, dengan kurun waktu kurang dari 24 jam sebanyak 8 ton. Kadar air pun lebih sedikit, yaitu hanya 12% saja, dari standar Bulog yang 14 %.”

    Menurutnya, Gapoktan tersebut juga sudah memiliki Rice Milling Unit (RMU) atau penggiling padi, adalah mesin pertanian yang berfungsi untuk mengupas kulit gabah menjadi beras. Hal ini sangat efektif dan efisien untuk menyediakan pasokan beras. “Gapoktan beras Ngestiharjo minggu ini tersedia 100 ton gabah dan ini mencukupi sampai dengan Februari. Di sana juga sangat bagus sekali karena ada RMO yang baru sehingga hilirisasi pangan ini bisa terorganisir dengan baik,” jelas Yuna soal bahan pokok.

    Selain 2 tempat tersebut, Yuna dan rombongan juga mengunjungi Pangkalan LPG Uni Suswantoro di Temon. LPG 3 kg tersedia cukup banyak dengan dengan harga Rp15.500. “Alhamdulillah, semua masih aman, harga tetap terkendali. mudah-mudahan lancar. Penjualan juga tetap sesuai dengan prosedur,” tutup Yuna.

  • Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru

    Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 23:10 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok menjelang momentum Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami mengimbau Pemerintah untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok demi memastikan masyarakat dapat menikmati momen Natal dan pergantian tahun tanpa kekhawatiran kenaikan harga-harga komoditas,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/12). 

    Salah satu yang menjadi sorotan Puan adalah harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita yang belakangan dikeluhkan masyarakat sebab melesat tinggi dari harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita hargai upaya Pemerintah dalam mengatasi persoalan kenaikan harga minyak goreng rakyat, tapi juga harus dipastikan pasokan MinyaKita merata ke seluruh daerah, bahkan sampai ke wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan),” ujarnya.

    Selain masalah harga MinyaKita yang melebihi HET, Puan mengingatkan soal adanya manipulasi minyak goreng yang dilakukan oleh oknum nakal dengan menjualnya ke luar luar negeri dalam bentuk minyak jelantah atau memperdagangkannya sebagai minyak goreng curah dengan harga lebih tinggi.

    Hal itu dilakukan karena harga minyak bekas atau jelantah untuk bahan baku biodiesel di pasar internasional cukup tinggi, yakni berkisar Rp18.000 per liter. Kecurangan tersebut menyebabkan stok minyak goreng rakyat yang seharusnya melimpah menjadi tidak bisa dirasakan oleh masyarakat.

    “Kecurangan-kecurangan seperti ini harus jadi perhatian Pemerintah, penegak hukum, dan stakeholders terkait lainnya. Akibat permainan oknum-oknum tak bertanggung jawab, masyarakat jadi kesulitan mendapat minyak goreng murah,” tuturnya.

    Untuk itu, dia meminta adanya intervensi untuk mengatasi manipulasi atau penyelewengan minyak seperti itu “Kelangkaan juga membuat harga minyak jadi lebih tinggi. Ujung-ujungnya, rakyat lagi yang menjadi korban,” katanya.

    Selain itu, Puan mengingatkan soal kenaikan harga sejumlah barang komoditas, meski Perum Bulog menyatakan pasokan dan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025 cukup aman. Misalnya, bawang merah, tepung terigu curah, cabai rawit merah, hingga telur ayam ras.

    “Momen akhir tahun biasanya terjadi kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Ini yang harus menjadi perhatian Pemerintah agar bagaimana bisa menjaga tren kenaikan harga-harga komoditas,” ucapnya.

    Puan lantas mengingatkan pentingnya kerja sama Pemerintah dengan produsen untuk meningkatkan produksi bahan pangan dan memastikan distribusinya merata sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga komoditas.

    Saat ini, rakyat menghadapi gejolak perekonomian yang masih cukup membebani. Mulai dari, daya beli masyarakat menurun, fenomena PHK massal yang meningkatkan jumlah pengangguran, hingga inflasi.

    “Kalau harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi, tentunya hal ini akan semakin memberatkan beban hidup rakyat. Maka sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah menjawab tantangan-tantangan tersebut demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    Dia mendorong pula adanya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap tren harga dan permintaan barang komoditas utama demi memastikan kebijakan tetap efektif dan relevan dengan kondisi pasar.

    Menurut dia, pemerintah harus meningkatkan kerja sama dalam pengawasan harga dan penanggulangan inflasi di tingkat lokal, khususnya untuk mendukung masyarakat kelas menengah ke bawah.

    “Dengan langkah-langkah ini, kami berharap pemerintah dapat melindungi kepentingan masyarakat di momen-momen akhir tahun,” urainya.

    Terakhir, Puan menekankan pentingnya Pemerintah membuat kebijakan yang efektif agar tidak ada dampak terhadap kehidupan masyarakat yang membuat beban hidup mereka semakin berat.

    “Kemudian pastikan semua dalam kondisi stabil, baik perekonomian, sosial, politik, dan keamanan sehingga masyarakat dapat merasakan momen Natal dan Tahun Baru dengan nyaman dan tenteram,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Jelang Akhir Tahun 2024, Tingkat Inflasi Kota Kediri Duduki Urutan Terendah Kedua Se-Jatim

    Jelang Akhir Tahun 2024, Tingkat Inflasi Kota Kediri Duduki Urutan Terendah Kedua Se-Jatim

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan November 2024 menunjukkan inflasi yang stabil. Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, menyampaikan bahwa inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,17 persen, menjadikan Kota Kediri sebagai daerah dengan inflasi terendah kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi.

    Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan angka nasional (0,30 persen) maupun Jawa Timur (0,24 persen). Secara year-on-year (y-on-y), inflasi Kota Kediri tercatat sebesar 0,78 persen, menjadikannya yang terendah di Jawa Timur.

    Emil mengamati beberapa peristiwa yang menjadi catatan pada Bulan November 2024 yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya: perkembangan harga BBM non-subsidi yang mengalami penyesuaian harga, kenaikan harga emas secara global, kenaikan harga daging ayam ras yang dipengaruhi oleh kenaikan harga di tingkat peternak, kenaikan harga bawang merah dan tomat akibat penurunan kualitas barang, serta kenaikan harga minyak sawit mentah di pasar internasional.

    Berikut ini komoditas penyumbang inflasi secara m-to-m di Bulan November, antara lain: bawang merah menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen; tomat dan daging ayam ras sebesar 0,05 persen; emas perhiasan sebesar 0,03 persen; jeruk, bawang putih, tarif kereta api masing-masing 0,02 persen; serta minyak goreng sebesar 0,01 persen.

    Sementara itu terdapat pula komoditas yang menjadi penghambat inflasi, yaitu: cabai rawit mengalami deflasi -0,06 persen; beras sebesar -0,05 persen; telur ayam ras, alpukat, melon, bayam, dan kentang masing-masing mengalami deflasi sebesar -0,01 persen.

    Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pasokan bahan pangan di Kota Kediri, karena TPID Kota Kediri telah berupaya melakukan pemantauan harga komoditas di pasar dan menggelar Operasi Pasar Murni (OPM) secara berkala.

    “Dengan demikian semoga melalui Berita resmi Statistik ini dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan bagi Pemkot Kediri,” pungkasnya.

    Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus selaku Sekretaris TPID Kota Kediri.

    Sementara, saat dihubungi secara terpisah, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus selaku Sekretaris TPID Kota Kediri menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru ini rata-rata masih menunjukkan trend yang stabil, hanya terjadi kenaikan harga di komoditas bawang merah yang mulai menyentuh harga Rp39.000 per kg setelah beberapa bulan yang lalu kecenderungannya menunjukkan penurunan harga, Jumat (6/12/2024).

    Kenaikan harga bawang merah ini disebabkan oleh penurunan pasokan meskipun masa panen tengah berlangsung di wilayah sentra seperti Kabupaten Nganjuk tetapi produksi mengalami penurunan karena adanya serangan hama dan kondisi cuaca hujan. Komoditas lain seperti cabai rawit, harganya masih stabil rendah karena masih berlangsungnya masa panen terutama di Kabupaten Kediri.

    Erwin memastikan bahwa TPID Kota Kediri tetap melaksanakan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting secara rutin di Pasar, melakukan sidak di beberapa distributor bahan pokok, di pasar modern dan pasar tradisional untuk memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga.

    Selain itu TPID juga akan melaksanakan Operasi Pasar Murni dengan 4 komoditas yaitu Beras, Minyak Goreng, Telur Ayam Ras dan Gula di 15 titik kelurahan di tiga kecamatan di Kota Kediri mulai tanggal 9-13 Desember 2024 nanti.

    Akhirnya, Erwin menutup dengan berpesan agar warga Kota Kediri berbelanja bijak sesuai kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru nanti, tidak perlu melakukan panic buying karena takut kehabisan barang ataupun karena iming-iming diskon.

    “Pemerintah Kota Kediri selalu berupaya untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan stok bahan pokok yang mencukupi kebutuhan masyarakat”, pungkasnya. [nm/ian]

  • Bukan Hanya Lezat, 7 Ragam Makanan Tradisional Nusantara Ini Juga Dikenal Menyehatkan – Halaman all

    Bukan Hanya Lezat, 7 Ragam Makanan Tradisional Nusantara Ini Juga Dikenal Menyehatkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Indonesia tidak hanya terkenal akan keanekaragam budayanya, tetapi juga sebagai ‘surga’ kuliner tradisional yang khas dan autentik. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah pasti memiliki hidangan unik. Di mana, tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan identitas rasa yang menjadi ciri khas Nusantara.

    Menariknya lagi, ada berbagai makanan tradisional Nusantara yang juga dikenal menyehatkan. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari penggunaan rempah-rempah pilihan yang menjadi ciri khas masakan Nusantara. Selain itu, beberapa di antaranya diolah dengan teknik yang tidak membutuhkan waktu masak terlalu lama, sehingga kandungan nutrisinya pun tetap terjaga.

    Penasaran dengan ragam makanan tradisional Nusantara yang menyehatkan, Tribunners? Merangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/12/2024), berikut tujuh di antaranya.

    Gado-gado

    Gado-Gado. (Sajian Sedap)

    Gado-gado merupakan makanan khas Betawi alias asli dari Jakarta. Sering disebut sebagai ‘saladnya’ orang Indonesia, gado-gado menjadi salah satu makanan tradisional yang sehat karena penuh dengan sayuran yang direbus.

    Adapun sayuran yang biasa dipakai dalam seporsi gado-gado di antaranya adalah kacang panjang, tauge, kangkung, kol, hingga timun. Bukan hanya itu, ada pula sumber protein yang berasal dari tahu dan tempe yang biasa ditambahkan di dalam olahan gado-gado. 

    Ciri khas lain dari makanan ini tak lain adalah  saus kacang yang dicampur bawang putih dan bumbu lain yang dituang dan diaduk bersama sayur-sayuran yang telah direbus serta tahu dan tempe.

    2. Sayur Lodeh

    sayur lodeh tempe (Istimewa)

    Selanjutnya, ada sayur lodeh yang menjadi makanan khas dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sayur lodeh menjadi salah satu masakan khas Indonesia yang terbuat dari campuran aneka sayuran yang direbus bersama santan dan rempah-rempah lainnya.

    Ahli Gizi UGM, Aviria Ermamilia, M.Gizi., RD menyatakan bahwa sayur lodeh baik untuk kesehatan karena di dalam sayuran-sayuran yang digunakan mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh.

    “Isian dalam lodeh terdiri dari banyak sayuran sehingga cukup banyak manfaat dan kandungan gizinya,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada.

    Adapun komposisi sayuran yang digunakan dalam olahan sayur lodeh di antaranya seperti bahan kluwih, terong, labu, kacang panjang, daun melinjo, kulit buah melinjo, serta tempe. Seluruh bahan yang digunakan ini dinilai bernilai gizi tinggi karena mengandung serat, vitamin, dan mineral.

    3. Pindang Ikan

    Pindang Ikan Patin (Sriwijaya Post/Wawan Septiawan)

    Mengutip dari laman Kompas, pindang ikan juga disebut sebagai salah satu makanan khas Indonesia yang menyehatkan. Pindang ikan merupakan hidangan khas Palembang, Sumatera Selatan, yang dimasak dengan kuah yang kaya akan rempah-rempah. Adapun rempah-rempah yang digunakan seperti jahe, kunyit, dan daun jeruk.

    Sementara pilihan ikan yang digunakan biasanya ikan kakap atau nila yang rendah lemak, kaya akan protein dan juga nutrisi. Kuahnya yang ringan dan aromatik, membuat pindang ikan ini cocok dinikmati sebagai hidangan utama. 

    Pindang ikan juga cocok banget disantap saat kamu lagi diet, Tribunners. Ini  karena pindang ikan rendah lemak dan kalori, serta mengandung protein yang tinggi. Selain itu, pindang ikan juga memiliki lemak tak jenuh yang dapat mencegah naiknya kadar kolesterol yang buruk.

    4. Rujak

    Rujak buah (resepumi.net)

    Di hampir setiap daerah di Tanah Air, pasti memiliki hidangan rujak yang menjadi ciri khas daerahnya. Meski cenderung memiliki cita rasa pedas, rujak juga menjadi hidangan yang masuk dalam daftar masakan Nusantara yang menyehatkan. 

    Ada rujak dengan bahan-bahan utama buah-buahan, hingga irisan sayur-mayur yang menyegarkan. Rujak buah biasanya menggunakan aneka buah seperti bengkoang, jambu air, jambu biji, hingga nanas.

    Mengutip dari laman Hello Sehat, buah nanas dalam rujak misalnya, kaya akan kalsium yang dapat menjaga kesehatan tulang. Nanas dan bengkoang juga kaya akan serat yang dapat membantu pergerakan usus saat proses pencernaan.

    Selain itu, kacang tanah yang menjadi bahan dasar sambal rujak memiliki kandungan zat adiktif. Senyawa resveratrol serta asam oleat dalam kacang tanah berpotensi melindungi jantung dan pembuluh darah dari kerusakan radikal bebas.

    5. Pepes Tahu

    Resep Pepes Tahu Jamur Daun Melinjo (Sajiansedap.grid.id)

    Kemudian, ada pepes tahu yang juga menjadi makanan khas tradisional yang menyehatkan. 

    Pepes tahu merupakan olahan tahu yang dibungkus menggunakan daun pisang atau daun jati, lalu dimasak dengan cara dikukus atau dibakar. 

    Hidangan ini juga memadukan tahu dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan daun jeruk, menciptakan cita rasa yang lezat dan beraroma khas. 

    Dinilai menjadi makanan yang menyehatkan, pepes tahu mengandung protein nabati dari tahu serta manfaat antioksidan dan antiinflamasi dari bumbu rempahnya. Kudapan ini juga cocok menjadi hidangan saat diet.

    6. Sayur Asem

    Sayur Asem Betawi. (sajiansedap.grid.id)

    Siapa sih yang nggak suka dengan sayur asem? Rasanya yang segar, makin nikmat ketika disantap bersama ikan asin dan sambal goreng!

    Sayur asem menjadi kudapan khas Indonesia yang populer di berbagai daerah. Mulai dari Jawa Barat, Betawi, Jawa Timur, hingga Aceh yang dikenal dengan nama sayur asem sunti di mana memiliki isian nangka muda yang lebih banyak.

    Dinilai sebagai salah satu kudapan khas yang sehat, sayur asem memiliki isian mulai dari kacang tanah, kacang panjang, nangka muda, labu siam, asam jawa, kol, jagung manis, cabai, bawang puting, hingga bawang merah.

    Menukil dari laman Halodoc, dalam satu porsi standar sayur asem, terdapat kandungan nutrisi berupa 29 kalori energi, 0,70 gram protein, 0,60 gram lemak, dan 5 gram karbohidrat. Selain itu, sayur asem juga kaya akan zat besi, vitamin B1, dan fosfor. 

    Sebagaimana  diketahui, zat besi memiliki peran penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

    7. Tinutuan

    Penampilan Tinutuan atau bubur khas Manado yang dipenuhi irisan sayur bergizi. Bubur ini paling favorit bagi masyarakat Sulawesi Utara, dan jadi hidangan populer tiap pagi. (TRIBUN MANADO/ISVARA SAVITRI)

    Tinutuan alias Bubur Manado menjadi salah satu makanan khas Nusantara yang rendah akan kalori. Tinutuan dianggap sebagai hidangan yang sangat sehat dan bergizi karena banyak mengandung sayuran segar, seperti kacang panjang, kangkung, ketela pohon, labu kuning, hingga jagung.

    Sayur-sayuran tersebut tentunya mengandung serat tinggi yang dapat memperlancar pencernaan dan baik untuk sistem cerna. Selain itu juga kaya akan antioksidan yang dapat membuat penglihatan lebih baik dan kulit lebih halus.

    Itu dia deretan makanan khas Nusantara yang dinilai menyehatkan. Ada favoritmu nggak, Tribunners?

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia.

  • Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk & Nilainya

    Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk & Nilainya

    Bisnis.com, BOGOR — PT Astra International Tbk. (ASII) melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) telah mengekspor produk organik hingga US$400.000 lewat Yayasan Mitra Organik Boja Farm, Tajur Halang, Bogor.

    Sebagai gambaran, program DSA dirancang pada 2018 yang diinisiasi untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan infrastruktur.

    Program ini berfokus untuk mengembangkan potensi unggulan desa melalui tiga klaster produk yakni pertanian dan olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.

    Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa perusahaan telah membina hingga 1.397 DSA di seluruh Indonesia, termasuk Yayasan Mitra Organik Boja Farm. DSA Yayasan Mitra Organik Boja Farm sendiri merupakan wujud komitmen Astra dalam mendukung pengembangan masyarakat berkelanjutan.

    Boy menyatakan bahwa Astra berkomitmen dan mendorong masyarakat di desa binaan untuk mengekspor produk lokal ke kancah internasional.

    “Bagi kami di Astra, kami mendorong untuk masyarakat untuk bisa di desa-desa dan kampung-kampung ini bisa mengekspor kearifan lokalnya mereka. Sehingga bisa menularkan kepada kampung dan desa yang lainnya di seluruh Indonesia,” kata Boy di sela-sela acara Workshop Lingkungan Astra, di Tajur Halang, Bogor, Kamis (5/12/2024).

    Boy menegaskan Astra akan terus mengevaluasi semua DSA setiap tahun yang dilakukan oleh Divisi Environment and Social Responsibility. Namun, program ini dirancang bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melainkan juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal Indonesia.

    “Harapannya, kami akan terus mendorong kampung dan desa ini untuk bisa semakin maju, semakin bisa ekspor, semakin bisa berperan, semakin bisa mandiri,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, DSA Yayasan Mitra Organik Boja Farm juga melakukan budidaya pertanian dengan cara organik yang kemudian diproses menjadi bahan olahan. Sehingga, produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.

    Bahkan, proses pertanian secara organik yang telah dilakukan mendapat sertifikasi dari badan sertifikasi internasional seperti USDA untuk Amerika, EU untuk pasar Eropa dan JAS untuk pasar Jepang.

    Tokoh Penggerak DSA Yayasan Mitra Organik, sekaligus pemilik Boja Farm John Tumiwa mengatakan bahwa Astra berhasil membina dan membimbing desa binaan untuk menjadi pengusaha yang siap ekspor.

    “Astra itu membina dari sisi ekosistem. Ada pembinaan, pendampingan, dan business matching. Business matching yang diberikan oleh Astra itu mendapatkan hasil yaitu kita bisa mengekspor [produk organik],” paparnya.

    Saat ini, Boja Farm telah membina para petani untuk menjadi petani yang bersertifikat organik berstandar Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang. Dengan begitu, para petani mendapatkan harga yang tinggi.

    “Ekspor kita itu sudah ada yang ke Kanada, Amerika, dan Jepang. Rata-rata ekspor kita itu ada yang mencapai US$100.000–US$400.000,” ungkapnya.

    Adapun, sederet produk organik hilirisasi DSA Boja Farm mencakup bubuk cabai rawit, bubuk bawang merah, peanut butter, pasta vanila, bubuk vanila, bubuk cabai keriting, keripik ubi jalar, vanilla ekstrak, dan gula vanilla. Dari sana, John mengaku produk vanilla dan keripik buah organik menjadi produk ekspor andalan Boja Farm.

    Selain memasarkan ke luar negeri, DSA Boja Farm juga mendistribusikan produk organik ke beberapa supermarket di Indonesia.

    John bercerita, asal mula kata Boja berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tempat bahagia. Dengan tanah yang terbentang seluas 15.000 hektare itu memiliki konsep pertanian organik. Tempat ini berdiri sejak 2017 silam.

    “Organik bukan hanya tanaman, tetapi juga tata niaga yang diperbaiki. Kami memotong rantai dari tengkulak dan trader, jadi kami hanya berdagang pada petani,” terangnya.

    Tak hanya itu, Boja Farm juga mengombinasikan pertanian dengan mengelola fasilitas wisata seperti layanan spa di area glamping, penginapan, hingga kafe.

    Di samping itu, dukungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga membantu promosi produk lokal ke pasar yang lebih luas. John mengatakan, DSA Boja Farm mengambil konsep kemitraan dengan bagi hasil sebanyak 70% untuk petani dan 30% untuk Boja Farm.

    Pendapatan warga selama satu tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, rata-rata pendapatan berada di kisaran Rp500.000–Rp1,5 juta per bulan, yang kini menjadi Rp2 juta–Rp6 juta per bulan.

  • Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis pagi mencatat, harga cabai merah keriting, daging ayam dan minyak goreng curah turun, sedangkan telur ayam naik tipis menjadi Rp28.370 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional untuk beras premium naik 0,97 persen atau Rp150 menjadi Rp15.570 per kg.

    Sedangkan beras medium stabil di harga Rp13.440 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.520 per kg.

    Komoditas bawang merah naik 0,56 persen atau Rp220 menjadi Rp39.730 per kg; begitu pun bawang putih bonggol juga naik 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp41.820 per kg. Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 0,27 persen atau Rp80 menjadi Rp29.890 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp37.960 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni naik 0,67 persen atau Rp900 menjadi Rp135.610 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg; telur ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg. Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.450 per kg; lalu gula konsumsi turun 0,95 persen atau Rp170 menjadi Rp17.800 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.600 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,87 persen atau Rp150 menjadi Rp17.150 per kg. Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 2,57 persen atau Rp260 menjadi Rp9.870 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 0,84 persen atau Rp110 menjadi Rp12.970 per kg.

    Harga jagung di tingkat peternak turun 1,34 persen atau Rp80 menjadi Rp5.910 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.340 per kg. Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,50 persen atau Rp1.300 menjadi Rp38.440 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,08 persen atau Rp340 menjadi Rp31.000 per kg; begitu pun ikan bandeng turun di level 5,15 persen atau Rp1.740 menjadi Rp32.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah

    Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah

    Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

    Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 15:15 WIB

    Elshinta.com – Pemkot Salatiga, Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan membantu distributor cabai dan bawang merah guna menekan inflasi. Bantuan yang diberikan berupa bantuan bahan bakar minyak (BBM).

    Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, untuk menstabilkan harga bukan di pengecer tapi di distributor, karena di sinilah yang mengakumulasi semua biaya baik biaya pembelian, transport, penyimpanan dan  distribusinya. 

    “Kita akan terus melakukan intervensi ini, supaya kestabilan harga jelang Nataru bisa  terjaga,dan inflasinya tidak naik lagi. Salah satunya yang sekarang kita lakukan,” jelas Yasip usai memberikan bantuan BBM kepada distributor cabe dan bawang merah di Kantor Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Rabu (4/12/2024).

    “Kita akan terus lakukan intervensi untuk komoditas barang yang naik signifikan, karena setiap Minggu ada laporan yang harus disampaikan. Ini adalah bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Salatiga bahwa kita juga berkewajiban untuk pengendalian inflasi dan akan berefek ke dalam pertumbuhan ekonomi Salatiga. Karena dari Provinsi Jawa Tengah juga memonitor terus setiap minggu dan kita harus laporan perkembangan untuk inflasinya,” imbuh Yasip. 

    Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan kepada para distributor tersebut adalah untuk mengendalikan harga-harga di pasar tradisional di Kota Salatiga.

    “Distributor cabe dan bawang merah, yang menyuplai ke Kota Salatiga akan kita fasilitasi terkait BBM, dan ini tergantung per/km jaraknya. Ada yang mengambil dari petani dari Ngablak, Kopeng dan sekitarnya, dan ada yang mengambil dari pasar legi Solo,” ungkap Aji seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Kamis (5/12). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 12:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif, seperti beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun Rp3.060 menjadi 131.700 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.

    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.

    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.

    Sumber : Antara