Tanaman: Bawang merah

  • Harga pangan di Selasa fluktuatif, telur ayam jadi Rp31.690 per kg

    Harga pangan di Selasa fluktuatif, telur ayam jadi Rp31.690 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Selasa (17/12), beras premium, bawang merah, bawang putih turun sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp31.690 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp15.360 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 1,93 persen atau 260 menjadi Rp13.210 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.440 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 4,61 persen atau Rp1.850 menjadi Rp38.280 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 1,80 persen atau Rp760 menjadi Rp41.450 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 3 persen atau Rp1.050 menjadi Rp33.940 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 4,28 persen atau Rp1.780 menjadi Rp43.410 per kg.

    Sementara itu, harga daging sapi murni naik 1,17 persen atau Rp1.570 menjadi Rp136.010 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 0,43 persen atau Rp160 menjadi Rp36.990 per kg; begitu pula telur ayam ras naik 5,92 persen atau Rp1.770 menjadi Rp31.690 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,54 atau Rp160 menjadi Rp10.560 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 1,84 persen atau Rp330 menjadi Rp18.290 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana naik 1,67 persen atau Rp310 menjadi Rp18.920 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 4,02 persen atau Rp700 menjadi Rp16.720 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,37 persen atau Rp240 menjadi Rp9.880 per kg; begitu pula terigu non curah turun 2,75 persen atau Rp360 menjadi Rp12.710 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 21,70 persen atau Rp1.300 menjadi Rp7.290 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 2,52 persen atau Rp290 menjadi Rp11.240 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,09 persen atau Rp1.160 menjadi Rp38.730 per kg; begitu pun ikan tongkol naik 3,22 persen atau Rp1.020 menjadi Rp32.680 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 1,79 persen atau Rp600 menjadi Rp32.990 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Cabai Rawit Makin Pedas Hari Ini

    Harga Cabai Rawit Makin Pedas Hari Ini

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (16/12), cabai rawit merah naik Rp10.840 menjadi Rp51.090 per kilogram (kg).
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, seperti dikutip dari Antara, Senin, 16 Desember 2024, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 8,65 persen atau Rp1.330 menjadi Rp16.700 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 5,50 persen atau 740 menjadi Rp14.200 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,88 persen atau Rp110 menjadi Rp12.610 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 0,15 persen atau Rp60 menjadi Rp40.010 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 5,53 persen atau Rp2.330 menjadi Rp44.480 per kg.
     
    Selanjutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 31,06 persen atau Rp10.470 menjadi Rp44.180 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik hingga 26,93 persen atau Rp10.840 menjadi Rp51.090 per kg.
     
    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,55 persen atau Rp2.090 menjadi Rp132.790 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 22,52 persen atau Rp8.250 menjadi Rp44.890 per kg; begitu pula telur ayam ras naik 11,49 persen atau Rp3.410 menjadi Rp33.100 per kg.
     

     

    Minyak goreng naik 10%

    Lalu, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,44 atau Rp150 menjadi Rp10.590 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 7,74 persen atau Rp1.390 menjadi Rp19.350 per kg.
     
    Minyak goreng kemasan sederhana naik 10,83 persen atau Rp2.020 menjadi Rp20.670 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 3,21 persen atau Rp560 menjadi Rp16.880 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah naik 2,77 persen atau Rp280 menjadi Rp10.380 per kg; sedangkan terigu non curah naik 4,52 persen atau Rp590 menjadi Rp13.650 per kg.
     
    Adapun harga jagung di tingkat peternak naik 31,66 persen atau Rp1.890 menjadi Rp7.860 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 10,54 persen atau Rp1.220 menjadi Rp12.790 per kg.
     
    Kemudian, harga ikan kembung terpantau naik 18,92 persen atau Rp7.090 menjadi Rp44.560 per kg; begitu pun ikan tongkol naik 23,47 persen atau Rp7.340 menjadi Rp38.620 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 31,70 persen atau Rp10.620 menjadi Rp44.120 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Masyarakat Segera Dibebani Pajak 12 Persen Mulai 1 Januari 2025

    Masyarakat Segera Dibebani Pajak 12 Persen Mulai 1 Januari 2025

    ERA.id – Pemerintah resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penetapan PPN 12 persen sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    “Sesuai dengan amanah Undang-Undang tentang Harmoni Peraturan Perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari (2025),” kata Airlangga dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Meskipun demikian, untuk barang dan jasa yang bersifat strategis, pemerintah tetap melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan PPN.

    Airlangga merinci pemerintah bakal memberikan fasilitas dengan membebaskan PPN untuk sebagian barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting).

    Adapun beberapa barang kebutuhan pokok yang tidak dikenakan PPN yakni; beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, telur ayam ras, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir.

    Selain itu, tepung terigu, Minyakita, dan gula industri menjadi bahan pokok yang diberikan fasilitas berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 1 persen, yang artinya tarif PPN dikenakan tetap di 11 persen.

    “Stimulus ini untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pokok, dan secara khusus, gula industri yang menopang industri pengolahan makanan minuman yang perannya terhadap industri pengolahan cukup tinggi, yaitu 36,3 persen, juga (PPN) tetap 11 persen. Kemudian juga akan ada bantuan pangan dan beras bagi desil 1 dan 2 ini sebesar 10 kg per bulan,” jelas Airlangga.

    Lebih lanjut, beberapa jasa yang bersifat strategis juga mendapatkan fasilitas pembebasan PPN dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2024.

    Jasa tersebut di antaranya jasa pendidikan, jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial, jasa angkutan umum, jasa keuangan, dan jasa persewaan rumah susun umum dan rumah umum.

    Sejumlah fasilitas perpajakan itu diusulkan pemerintah bersama dengan paket kebijakan insentif fiskal lainnya untuk tahun 2025 mendatang.

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa penetapan kebijakan perpajakan dilakukan dengan tetap memerhatikan azas keadilan, keberpihakan kepada masyarakat, serta gotong royong.

    “Setiap tindakan untuk memungut (pajak) harus dilakukan berdasarkan undang-undang. Dan bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu akan dilindungi atau bahkan diberikan bantuan. Di sinilah prinsip negara hadir. Ini azas keadilan yang akan kita coba terus. Tidak mungkin sempurna tapi kita coba mendekati untuk terus menyempurnakan dan memperbaiki,” ucap Sri Mulyani.

  • Harga cabai rawit naik Rp10.840 jadi Rp51.090 per kg pada Senin

    Harga cabai rawit naik Rp10.840 jadi Rp51.090 per kg pada Senin

    Ilustrasi – Seorang pedagang memilih cabai rawit di pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

    Harga cabai rawit naik Rp10.840 jadi Rp51.090 per kg pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 16 Desember 2024 – 09:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (16/12), cabai rawit merah naik Rp10.840 menjadi Rp51.090 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 8,65 persen atau Rp1.330 menjadi Rp16.700 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 5,50 persen atau 740 menjadi Rp14.200 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,88 persen atau Rp110 menjadi Rp12.610 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik 0,15 persen atau Rp60 menjadi Rp40.010 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 5,53 persen atau Rp2.330 menjadi Rp44.480 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 31,06 persen atau Rp10.470 menjadi Rp44.180 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik hingga 26,93 persen atau Rp10.840 menjadi Rp51.090 per kg.

    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,55 persen atau Rp2.090 menjadi Rp132.790 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 22,52 persen atau Rp8.250 menjadi Rp44.890 per kg; begitu pula telur ayam ras naik 11,49 persen atau Rp3.410 menjadi Rp33.100 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,44 atau Rp150 menjadi Rp10.590 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 7,74 persen atau Rp1.390 menjadi Rp19.350 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana naik 10,83 persen atau Rp2.020 menjadi Rp20.670 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 3,21 persen atau Rp560 menjadi Rp16.880 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah naik 2,77 persen atau Rp280 menjadi Rp10.380 per kg; sedangkan terigu non curah naik 4,52 persen atau Rp590 menjadi Rp13.650 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 31,66 persen atau Rp1.890 menjadi Rp7.860 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 10,54 persen atau Rp1.220 menjadi Rp12.790 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 18,92 persen atau Rp7.090 menjadi Rp44.560 per kg; begitu pun ikan tongkol naik 23,47 persen atau Rp7.340 menjadi Rp38.620 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 31,70 persen atau Rp10.620 menjadi Rp44.120 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Beras hingga Daging Sapi Merangkak Naik Jelang Akhir Tahun

    Harga Beras hingga Daging Sapi Merangkak Naik Jelang Akhir Tahun

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Minggu (15/12), yaitu beras premium, bawang putih, cabai dan daging sapi naik. Sedangkan telur ayam ras turun menjadi Rp29.650 per kilogram (kg).
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, dikutip dari Antara, Minggu, 15 Desember 2024, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp15.410 per kg.
     
    Sedangkan beras medium stabil di harga Rp13.480 per kg; begitu pun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.520 per kg.
     
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,25 persen atau Rp149 menjadi Rp40.040 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,07 persen atau Rp30 menjadi Rp42.280 per kg.
     
    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 0,98 persen atau Rp330 menjadi Rp33.880 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 1,38 persen atau Rp550 menjadi Rp40.430 per kg.
     
    Selanjutnya, harga daging sapi murni juga naik 0,07 persen atau Rp100 menjadi Rp135.230 per kg; lalu daging ayam ras juga naik 0,14 persen atau Rp50 menjadi Rp36.740 per kg; sedangkan telur ayam ras turun 0,17 persen atau Rp50 menjadi Rp29.650 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng turun
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,29 atau Rp30 menjadi Rp10.450 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp17.970 per kg.
     
    Minyak goreng kemasan sederhana turun 0,48 persen atau Rp90 menjadi Rp18.620 per kg; sedangkan minyak goreng curah naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp17.440 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 0,39 persen atau Rp40 menjadi Rp10.120 per kg; sedangkan terigu non curah stabil di harga Rp13.100 per kg.
     
    Kemudian harga jagung di tingkat peternak turun 2,45 persen atau Rp150 menjadi Rp5.960 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.630 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 0,21 persen atau Rp80 menjadi Rp37.600 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,26 persen atau Rp400 menjadi Rp31.260 per kg; lalu ikan bandeng juga turun 0,59 persen atau Rp200 menjadi Rp33.480 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Nasi Dagang Khas Melayu Lingga, Menu Sarapan Tradisional Masyarakat Kepri

    Nasi Dagang Khas Melayu Lingga, Menu Sarapan Tradisional Masyarakat Kepri

    Liputan6.com, Kepri – Nasi dagang merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Melayu Lingga di Kepulauan Riau. Kuliner khas ini sudah lama ada dan merupakan warisan zaman dahulu.

    Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, keberadaan nasi dagang sudah ada sejak zaman Kerajaan Lingga-Riau. Sesuai namanya, nasi dagang menjadi makanan yang sering dijual di kedai-kedai kopi untuk santapan sarapan.

    Penamaan nasi dagang memang merujuk pada kebiasaan masyarakat setempat yang menjadikan nasi dagang sebagai makanan yang lazim untuk dijual atau diperdagangkan. Namun tak hanya diperjualbelikan, nasi dagang juga menjadi makanan jamuan kenduri kendara untuk mempererat silaturahmi.

    Nasi dagang adalah kuliner berupa nasi lemak yang dipadukan dengan lauk. Nasi tersebut dibungkus dengan daun pisang dalam bentuk tertentu.

    Nasi lemak untuk nasi dagang ada yang menggunakan santan dan ada yang tidak. Adapun daun pisang yang biasa digunakan sebagai pembungkus nasi dagang adalah daun pisang nipah atau pisang menggala.

    Daun tersebut memiliki ukuran yang lebih lebar dibandingkan daun pisang lainnya. Agar tidak mudah terbuka, bagian bungkusan diberi tusukan lidi pohon kelapa.

    Untuk membuat nasi dagang dibutuhkan beberapa bahan, seperti beras, bawang putih, bawang merah, serai, alba, cengkih, bunga lawing, buah pelage, kayu manis, dan minyak goreng atau mentega. Proses pembuatannya adalah dengan menumis semua bahan, kecuali beras.

    Setelah agak matang, masukkan air tawar. Selanjutnya, masukkan beras untuk ditanak hingga matang.

    Setelah dirasa matang, selanjutnya nasi dibungkus dengan daun pisang. Tak lupa, lauk ikan atau daging diletakkan di dalam bungkusan.

    Nasi dagang pun siap dinikmati sebagai menu sarapan tradisional khas Melayu Lingga. Tak hanya sebagai santapan, nasi dagang juga memiliki makna memberi kemudahan, bersatu padu, dan keharmonisan.

    Penulis: Resla

  • Harga pangan Sabtu fluktuatif, cabai rawit Rp40.030 per kg

    Harga pangan Sabtu fluktuatif, cabai rawit Rp40.030 per kg

    Arsip foto – Pedagang menunjukkan cabai rawit yang dijual di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww/aa.

    Harga pangan Sabtu fluktuatif, cabai rawit Rp40.030 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Desember 2024 – 14:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Sabtu. Daging ayam, telur ayam ras dan tepung terigu turun, sedangkan cabai rawit marah naik menjadi Rp40.030 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,39 persen atau Rp60 menjadi Rp15.440 per kg.

    Beras medium juga naik 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.480 per kg; sementara beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.510 per kg. Berikutnya bawang merah naik 0,57 persen atau Rp230 menjadi Rp40.350 per kg; lalu bawang putih bonggol juga naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.440 per kg.

    Berikutnya, harga cabai merah keriting naik 0,39 persen atau Rp130 menjadi Rp33.120 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,13 persen atau Rp50 menjadi Rp40.030 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 0,53 persen atau Rp710 menjadi Rp135.690 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 0,41 persen atau Rp150 menjadi Rp36.380 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 0,20 persen atau Rp60 menjadi Rp29.450 per kg.

    Harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.400 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.030 per kg. Minyak goreng kemasan sederhana naik 0,27 persen atau Rp50 menjadi Rp18.670 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,92 persen atau Rp160 menjadi Rp17.240 per kg.

    Kemudian, tepung terigu curah turun 0,49 persen atau Rp40 menjadi Rp10.070 per kg; tepung terigu non curah juga turun 0,46 persen atau Rp60 menjadi Rp13.020 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 2,14 persen atau Rp130 menjadi Rp6.200 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium naik 0,60 persen atau Rp70 menjadi Rp11.650 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 1,26 persen atau Rp470 menjadi Rp37.840 per kg; sedangkan ikan tongkol stabil di harga Rp31.200 per kg; lalu ikan bandeng turun 0,57 persen atau Rp190 menjadi Rp33.250 per kg.

    Sumber : Antara

  • Siap-siap! Ritel Tebar Diskon hingga 70% untuk 6 Bahan Pokok saat Nataru

    Siap-siap! Ritel Tebar Diskon hingga 70% untuk 6 Bahan Pokok saat Nataru

    Bisnis.com, TANGERANG – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin memastikan sejumlah ritel bakal menggelar diskon khusus Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Solihin mengatakan, diskon tersebut akan berlaku untuk enam bahan pokok, yakni beras, minyak goreng, telur, gula, bawang merah, dan bawang putih. Dia mengatakan, program diskon ini juga didukung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso.
    Adapun, program diskon untuk enam bahan pokok itu bakal dimulai pada 22 Desember 2024.

    “Menteri Perdagangan sebagai orang tua kita, meminta kepada seluruh anggota Aprindo untuk sekali lagi melakukan sesuatu lah yang berbeda dibandingkan bulan sebelumnya, kami akan launching [program diskon] nanti pada tanggal 22 Desember insyaallah,” kata Solihin di Tangerang, Sabtu (14/12/2024).

    Kendati demikian, Solihin tak memerinci secara detail berapa diskon yang bakal diberikan. Namun, dia memastikan beberapa kebutuhan pokok akan ada yang diobral hingga 70%.

    “Ada beberapa tentunya [diskon 70%], nggak semuanya,” ucapnya.

    Menurutnya, program ini merupakan salah satu inisiatif Aprindo untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengontrol harga. Maklum, periode Nataru biasanya harga-harga melonjak dan berbuntut pada inflasi.

    Solihin juga menyebut program diskon itu tak akan membuat jaringan ritel Aprindo rugi. Malahan, dia menyebut ini salah satu pengorbanan pengusaha demi ekonomi RI.

    “Mini marketnya bisa jual 4.000-4.500 item, kalau tadi [diskon] cuma enam [item] saja kan berasanya apa? Sekali-sekali dong berkorban, jangan sampai pemerintah dulu berkorban,” ucap Solihin.

  • Diskon 70 Persen untuk 6 Bahan Pokok di Seluruh Indonesia Jelang Akhir Tahun, Cermati Cara Mendapatkannya

    Diskon 70 Persen untuk 6 Bahan Pokok di Seluruh Indonesia Jelang Akhir Tahun, Cermati Cara Mendapatkannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) akan memberikan potongan harga hingga 70 persen untuk enam jenis bahan pokok di seluruh ritel yang tersebar di Indonesia. Program ini dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru melalui program bertajuk Every Purchase Is Cheap (EPIC).

    Direktur Bina Usaha dan Perdagangan Kemendag Septo Soeprianto menyatakan, program ini akan diluncurkan pada 22 Desember 2024 dan berlangsung hingga 31 Desember 2024.

    “Ada enam jenis bahan pokok yang akan mendapat dukungan melalui program ini, yaitu beras, minyak goreng, gula, telur, bawang merah, dan bawang putih,” ujar Septo dikutip dari Antara, Sabtu (14/12/2024).

    Menurutnya, diskon bahan pokok 70 persen ini, bertujuan untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama di tengah fluktuasi harga selama periode libur akhir tahun. Dengan penurunan harga hingga 70 persen, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat langsung berupa akses bahan pokok dengan harga terjangkau.

    Sementara, Ketua Umum Aprindo Solihin menyampaikan, program EPIC merupakan langkah inovatif yang diambil untuk menekan kenaikan harga bahan pokok selama momen Natal dan Tahun Baru.

    “Kami percaya, dengan memberikan potongan harga hingga 70 persen, program ini tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dengan lebih murah, tetapi juga dapat meningkatkan volume penjualan di sektor ritel,” ujar Solihin.

    Ia menambahkan, program diskon bahan pokok 70 persen ini akan berlaku secara nasional di semua ritel modern yang menjadi anggota Aprindo, termasuk supermarket, minimarket, dan pusat perbelanjaan lainnya.

    “Potongan harga ini dirancang agar dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi konsumen, tetapi juga mendukung stabilitas harga dan merangsang daya beli,” katanya.

    Solihin juga menekankan pentingnya peran ritel dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dengan diskon besar yang diberikan melalui program EPIC, ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja kebutuhan pokok, sehingga daya beli dapat meningkat secara signifikan.

    “Pada akhirnya, peningkatan daya beli ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor perdagangan ritel,” tambahnya.

    Selain itu, program EPIC juga mencerminkan komitmen Aprindo dan Kemendag dalam menjaga ketersediaan bahan pokok dengan harga yang stabil. Dalam situasi di mana tekanan inflasi dan kenaikan harga bahan pangan kerap terjadi menjelang libur akhir tahun, program seperti ini menjadi langkah strategis untuk melindungi konsumen sekaligus mendukung para pelaku usaha ritel.

    Tidak hanya itu, diskon bahan pokok 70 Persen diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berbelanja lebih banyak, menciptakan suasana yang lebih semarak selama periode Natal dan Tahun Baru. Dengan diskon yang berlaku di berbagai gerai ritel, masyarakat di seluruh pelosok Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati harga bahan pokok yang lebih murah.

    “Program ini merupakan bentuk dukungan konkret dari Aprindo kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok di akhir tahun. Kami optimistis, kolaborasi antara pemerintah dan sektor ritel ini akan memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian nasional,” tutup Solihin.

    Dengan peluncuran program diskon bahan pokok 70 Persen, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

  • Kunjungan ke Manado, Mendag Tinjau Kesiapan Nataru di Indonesia Timur

    Kunjungan ke Manado, Mendag Tinjau Kesiapan Nataru di Indonesia Timur

    Bisnis.com, MANADO – Menteri Perdagangan Budi Santoso hari ini, Jumat, (13/12) menggelar kunjungan kerja ke Manado, Sulawesi Utara. Dalam kunjungan kerja ini, Mendag Budi Santoso turun langsung ke lapangan untuk memastikan kesiapan Kawasan Indonesia Timur dalam menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pasar Bersehati di Kota Manado. Ia menegaskan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Manado, Sulawesi Utara secara umum stabil. Ia pun mengapresiasi distributor dan pedagang yang turut menjaga stabilitas harga bapok. Mendag Budi Santoso berharap masyarakat Manado dapat merayakan Nataru dengan tenang.

    “Kami ke Pasar Bersehati Manado untuk meninjau harga bapok. Secara umum, harga bapok stabil. Terima kasih kepada para distributor dan pedagang di pasar yang telah mendukung terbentuknya suasana pasar yang kondusif. Mudah-mudahan saudara-saudara kita di Manado dapat merayakan Nataru dengan tenang tanpa gejolak harga,” ujar Mendag Budi Santoso.

    Namun demikian, Mendag Budi Santoso menyoroti bawang merah yang harganya sedikit naik. Ia pun menegaskan akan berkoordinasi dengan distributor untuk menurunkan harga bawang merah sesuai harga acuan

    Perbesar

    “Kenaikan harga bawang merah karena pasokan berkurang dan cuaca sedang kurang bagus, sehingga pengiriman tertunda. Kami sedang berkoordinasi dengan distributor. Selain itu, sebentar lagi akan ada panen raya, sehingga bawang merah bisa segera didistribusikan ke daerah,” jelas Mendag Budi Santoso.

    Berdasarkan pantauan, beras medium dijual dengan harga Rp13.500/kg, beras premium Rp14.500/kg, beras medium Bulog Rp12.500/kg, gula pasir Rp18.000/kg, minyak goreng curah Rp18.000/liter, MINYAKITA Rp15.700/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp22.000/liter.

    Kemudian, daging sapi Rp125.000/kg, daging ayam ras Rp38.000/kg, telur ayam ras Rp30.000/kg, bawang merah Rp48.000/kg, tepung terigu Rp11.000/kg, cabai merah keriting Rp33.000/kg, cabai rawit merah Rp35.000/kg, serta bawang putih honan Rp46.000/kg.

    “Jadi, secara umum, harga beras, telur, daging ayam, daging sapi, gula pasir, dan berbagai komoditas lainnya masih normal sesuai harga acuan,” imbuh Mendag Budi Santoso.

    Turut mendampingi Mendag Budi Santoso dalam kunjungan kerja hari ini, yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang.

    Kunjungi Gudang Distributor Minyak Goreng

    Mendag Budi Santoso juga mengunjungi gudang distributor minyak goreng CV Cahaya Nabati. Kunjungan ini untuk memastikan keamanan pasokan minyak goreng merek MINYAKITA agar harganya di Manado tetap terjaga dengan baik.

    “Persediaan MINYAKITA kondisinya aman dan pasokan terus berjalan. Permintaan dari pengecer juga berjalan lancar dan mendapat pasokan setiap hari. Kami bersama dinas terkait terus memantau ketersediaan bapok jelang Nataru,” kata Mendag Budi Santoso.

    CV Cahaya Nabati merupakan salah satu penyalur MINYAKITA yang berstatus sebagai distributor kedua (D2) dalam program Minyak Goreng Rakyat (MGR). Perusahaan ini mendapatkan jumlah pasokan MINYAKITA terbanyak di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kota Manado.

    Hadiri Gerakan Pangan Murah di Manado

    Dalam kunjungan kerja kali ini, Mendag Budi Santoso juga menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Tikala Sparta, Manado. Mendag Budi Santoso menyampaikan, GPM akan memperkuat program penyediaan pangan berkualitas yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.

    “Setelah dari Pasar Bersehati untuk memantau harga bapok secara langsung, saat ini kami bersama Badan Pangan Nasional menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah. Kegiatan kali ini bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita, dalam hal ini di Manado, memperlancar perayaan Nataru,” kata Mendag Budi Santoso.

    Mendag Budi Santoso menyebutkan, GPM merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat. “GPM di Manado menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat meningkatkan daya beli dalam mempersiapkan Nataru. Sehingga, saudara- saudara kita di Manado dapat merayakan Nataru dengan tenang tanpa ada gejolak harga,” tambahnya.

    Dalam GPM di Manado, minyak goreng dijual dengan harga Rp11.500/liter, gula pasir Rp11.900/kg, beras premium Rp46.000 per 5 kilogram, beras Stabisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp58.000 per 5 kilogram, dan telur Rp28.000/kg. Selain itu, dijual juga beberapa komoditas pertanian seperti bawang merah dengan harga Rp44.000/kg, bawang Putih Rp38.000/kg, serta tomat Rp8.000/kg.