Tanaman: Bawang merah

  • Bapanas: Percepatan swasembada untuk penuhi pangan dalam negeri

    Bapanas: Percepatan swasembada untuk penuhi pangan dalam negeri

    Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong percepatan swasembada pangan sebagai langkah strategis untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri secara berkelanjutan dan mandiri.

    “Langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat kemandirian bangsa sekaligus mengimplementasikan visi Presiden Prabowo Subianto sesuai yang tertuang di dalam Asta Cita,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dengan demikian, Arief mengaku optimis tahun 2025 mendatang Indonesia mampu memenuhi pangan dalam negeri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor.

    “Tentunya semangat kita adalah swasembada. Jadi Bapak Presiden mengarahkan agar produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya. Karena itu, tahun 2025 kita optimis tidak impor. Tidak ada impor beras kecuali beras khusus (seperti beras basmati). Tidak ada impor gula konsumsi, kemudian kita juga tidak impor garam,” ujarnya.

    Menurut Arief, saat ini terdapat sejumlah komoditas yang sudah memadai untuk pemenuhan pangan dalam negeri. Di antaranya adalah daging ayam, bawang merah, telur, dan juga cabai.

    “Itu semua sudah sufficient, artinya kita tidak impor. Jadi tidak semua komoditas pangan strategis itu impor,” katanya.

    Berikutnya, kata Arief, Bapanas juga telah menugasi Bulog untuk melakukan penyerapan hasil produksi dalam negeri. Hal ini seusai dengan perintah Presiden Prabowo agar semua hasil panen petani dapat terserap secara baik.

    “Perintah Bapak Presiden semua produksi harus diserap sehingga jangan sampai produksi yang sudah baik ini turun akibat produknya tidak terserap. Yang lain adalah Cadangan Pangan Pemerintah yang diatur berdasarkan Perpres 125 Tahun 2022 dalam kondisi cukup,” terang Arief.

    Lebih lanjut, Arief menyebutkan cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi relatif aman di angka 1,7 juta ton. Dengan stok yang ada ini, masyarakat tak perlu khawatir dengan kondisi perberasan nasional.

    “Bapak Presiden sudah mengatakan tahun ini stok kita terbaik jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, di tahun 2025 kita akan setop impor beras. Ini perintah Bapak Presiden, semangatnya swasembada. Benar-benar harus mampu mandiri pangan,” ucapnya.

    Bapanas juga terus berupaya menjaga stabilitas harga agar tetap stabil baik harga di tingkat konsumen maupun produsen. Keseimbangan ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan daya beli masyarakat sehingga inflasi dapat terkendali.

    “Harus ada keseimbangan di tingkat produsen dan konsumen. Jadi Margin di tingkat petani peternak ini harus cukup/baik. Jadi jangan sampai ada yang buang-buang ayam, telur, atau cabai karena harganya sangat jatuh pada saat panen,” kata Arief.

    “Buat kami menjaga harga wajar di produsen dan konsumen ini mutlak. Jangan sampai kita jaga harga di hilir tapi itu di bawah HPP petani,” tambah Arief.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Depan Pj Gubernur, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Curhat Harga Bawang Naik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Desember 2024

    Depan Pj Gubernur, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Curhat Harga Bawang Naik Megapolitan 19 Desember 2024

    Depan Pj Gubernur, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Curhat Harga Bawang Naik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pedagang di
    Pasar Induk Kramat Jati
    mengungkapkan keluh kesah mengenai
    kenaikan harga bawang merah
    kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta,
    Teguh Setyabudi
    .
    Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (18/12/2024) saat Teguh meninjau stok dan stabilitas harga barang pokok di pasar tersebut.
    “Bagaimana sekarang perkembangan harga bawang merah?” tanya Teguh kepada salah satu pedagang di lokasi.
    “Agak naik hari ini, Pak,” jawab pedagang tersebut.
    Teguh kemudian meminta informasi lebih lanjut mengenai harga bawang merah saat ini.
    Pedagang itu menjelaskan bahwa harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 28.000 menjadi sekitar Rp 30.000.
    “Tadinya Rp 28.000 per kilogram, sekarang naik Rp 2.000 jadi sekitar Rp 30.000,” ungkap pedagang tersebut.
    Menanggapi hal itu, Teguh menanyakan penyebab kenaikan harga bawang merah.
    Pedagang menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang sering hujan memengaruhi kualitas panen, yang berujung pada lonjakan harga.
    “Stoknya bagaimana? Permintaan masih banyak?” tanya Teguh, ingin memastikan ketersediaan bawang merah di pasar.
    Meskipun ada kenaikan harga, pedagang menilai bahwa kenaikan Rp 2.000 masih tergolong stabil, mengingat stok barang masih cukup dan permintaan tetap tinggi.
    “Masih banyak, dari Jawa juga baru panen. Permintaan masih banyak, naik Rp 2.000 masih cukup stabil,” ujar pedagang tersebut.
    Setelah mendengarkan penjelasan dari pedagang, Teguh melanjutkan peninjauan untuk memastikan kestabilan harga pangan lainnya.
    Ia juga direncanakan untuk melakukan inspeksi di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta Timur.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Petugas melayani pembelian sembako yang dijual murah (subsidi) di Ponorogo, Selasa (17/12/2024) (ANTARA/HO – Prastyo)

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 06:28 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar kegiatan pasar murah guna mengantisipasi lonjakan harga-harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Kabupaten Ponorogo, Ringga Dwi Irawan di Ponorogo, Selasa, mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ribu paket sembako murah yang disediakan ludes terjual dalam waktu singkat.

    Dikatakan, pasar murah ini bertujuan mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Paket sembako yang dijual meliputi beras premium, gula pasir, bawang merah, telur dan minyak goreng, dengan harga di bawah pasaran.

    “Harga beras premium 5 kg hanya Rp50 ribu, minyak goreng 1 liter Rp12 ribu, gula pasir 1 kg Rp14 ribu, telur ayam 1 kg Rp24.000 dan bawang merah 1 kg Rp24 ribu, ” ucap Rangga.

    Dalam pasar murah tersebut, pihaknya menyediakan 2,5 ton beras, 4.370 liter minyak goreng, 4,3 ton gula pasir, 215 kg telur, dan 200 kg bawang merah.

    Masyarakat yang ingin membeli hanya perlu membawa fotokopi KTP dan merupakan warga Ponorogo, tanpa syarat tambahan seperti BPJS.

    “Ini untuk siapa saja, bebas asalkan warga Ponorogo. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat,” tambahnya.

    Salah satu warga, Manirah (48), dari Kelurahan Surodikraman, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini.

    “Alhamdulillah, tadi antre sejak jam 7 pagi dan akhirnya dapat sembako murah. Sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

    Dari pantauan di lapangan, warga mulai berdatangan sejak pukul 06.30 WIB, dan kegiatan berlangsung aman serta kondusif. Pasar murah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.

    Sumber : Antara

  • Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Ilustrasi – Pedagang menata daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 10:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun per Rabu (18/12), daging sapi murni turun Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.390 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,89 persen atau Rp120 menjadi Rp13.370 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Sedangkan komoditas bawang merah naik 1,09 persen atau Rp440 menjadi Rp40.640 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,17 persen atau Rp70 menjadi Rp42.360 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,91 persen atau Rp1.390 menjadi Rp34.120 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 6,12 persen atau Rp2.610 menjadi Rp40.020 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 3,03 persen atau Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,42 persen atau Rp890 menjadi Rp37.730 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,06 persen atau Rp320 menjadi Rp29.800 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 atau Rp90 menjadi Rp10.500 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,72 persen atau Rp139 menjadi Rp17.850 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana turun 1,23 persen atau Rp230 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,23 persen atau Rp390 menjadi Rp17.080 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 1,87 persen atau Rp200 menjadi Rp9.940 per kg; begitu pula terigu non curah turun 2,75 persen atau Rp360 menjadi Rp12.730 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 4,30 persen atau Rp260 menjadi Rp6.310 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.500 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 4,19 persen atau Rp1.580 menjadi Rp36.150 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,42 persen atau Rp150 menjadi Rp31.260 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 4,75 persen atau Rp1.600 menjadi Rp32.060 per kg.

    Sumber : Antara

  • Pemprov Jakarta Bakal Terapkan PPN 12% Ikuti Pemerintah Pusat

    Pemprov Jakarta Bakal Terapkan PPN 12% Ikuti Pemerintah Pusat

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bakal mengikuti kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan dirinya masih akan berkoordinasi dengan jajaran.

    “Nanti saya akan bicarakan dulu ya. Pastinya kalau itu keputusan pemerintah, namanya pemerintah daerah kan bagian dari pemerintah pusat,” kata Teguh kepada wartawan di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (18/12/2024).

    Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kepala Bapenda DKI Jakarta Lusiana Herawati mengatakan bahwa Pemprov Jakarta dipastikan mengikuti aturan Pemerintah Pusat perihal PPN 12%.

    “Kami pasti mengikuti kebijakan dari Pemerintah Pusat,” ujar Lusiana.

    Diketahui, pemerintah resmi menekan kebijakan PPN 12 persen yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Kebijakan ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    Mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat, Lusi mengatakan, Pemprov juga bakal memberikan PPN 12 persen pada barang dan jasa yang diatur dalam UU HPP.

    Ada beberapa barang yang terbebas dari PPN 12 persen, di antaranya ada daging ayam, daging sapi, ikan tongkol, bawang merah, dan gula pasir konsumsi.

    “(Untuk insentifnya) Pasti mengikuti. Untuk PPN 12 persen, Pemprov ikut dari kebijakan pusat,” kata Lusi.

    “Kalau di Pemprov sudah, untuk sosialisasi ke masyarakat (luas) itu tugasnya Dirjen Pajak dan Kementerian Keuangan karena PPN merupakan pajak pusat,” imbuhnya.

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan PPN jadi 12% penting untuk menjaga stabilitas perekonomian, perlindungan sosial sekaligus mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Hal ini diharapkan bisa terwujud melalui peningkatan pendapatan negara.

    “Peningkatan pendapatan negara di sektor pajak itu penting untuk mendorong program Asta Cita dan prioritas Pak Presiden baik untuk kedaulatan dan resiliensi di bidang pangan dan kedaulatan energi,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

    (bel/jbr)

  • Jelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Bapanas Sebut Stok Pangan Aman, Begini Detailnya – Halaman all

    Jelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Bapanas Sebut Stok Pangan Aman, Begini Detailnya – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut stok pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dalam kondisi yang aman.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyatakan bahwa stok aman bila dilihat dari proyeksi neraca pangan.

    Beberapa bahan pangan masih memiliki carry over stok yang cukup, contohnya seperti beras yang kata Ketut mencapai 8,3 juta ton hingga 2025 nanti. Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton.

    “Ini sangat cukup untuk hampir 3 bulan,” kata Ketut dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (18/12/2024).

    Lebih lanjut secara rinci untuk komoditas pangan lainnya, stok jagung pada akhir 2024 ini diproyeksikan masih cukup besar di 3,6 juta ton.

    Stok gula konsumsi di akhir 2024 dihitung masih ada di angka 1,4 juta ton. Lalu, daging ayam ras sampai akhir 2024 diestimasikan 283 ribu ton.

    Stok telur ayam ras hingga akhir 2024 sebanyak 177 ribu ton serta daging sapi dan kerbau hingga akhir tahun ini diperkirakan masih terdapat total 68 ribu ton.

    Estimasi stok hingga akhir 2024 untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing 53 ribu ton dan 26 ribu ton.

    Untuk bawang merah 22,9 ribu ton dan bawang putih 22,4 ribu ton. Sementara itu minyak goreng di 336 ribu liter dan kedelai 372 ribu ton.

    Adapun untuk harga pangan, Ketut mengklaim kondisinya secara umum terkendali. Cabai menjadi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan karena panennya terganggu akibat musim hujan.

    “Memang untuk kondisi saat ini yang perlu kita waspadai adalah cabai. Cabai ini karena musim hujan biasanya praktiknya agak terganggu, sehingga agak sedikit mengalami kenaikan, di mana pada saat beberapa waktu yang lalu harga cabai juga turun,” ujar Ketut.

    “Saya baru dapat kabar dari petani cabe rawit merah ini lagi turun. Nah, ini kami akan upayakan bagaimana agak mendongkrak sedikit naik, sehingga petani kita tidak merugi karena kita harus menjaga dua sisi antara produsen dan konsumen,” pungkasnya.

     

  • Ayam Rica-Rica, Hidangan Pedas Khas Gorontalo yang Terkenal

    Ayam Rica-Rica, Hidangan Pedas Khas Gorontalo yang Terkenal

    Dewita, seorang koki kuliner di Gorontalo, berbagi rahasia memasak ayam rica-rica yang nikmat. Menurutnya, kunci utama ada pada pemilihan bahan.

    “Gunakan ayam segar dan rempah-rempah berkualitas untuk mendapatkan hasil masakan yang optimal,” jelasnya.

    Teknik memasak juga memegang peranan penting. Kombinasi bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, dan daun kemangi harus diolah dengan tepat untuk menghasilkan rasa pedas yang seimbang dengan aroma rempah yang kuat.

    Ayam rica-rica bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi simbol kekayaan kuliner Nusantara yang terus berkembang.

    Selain menggugah selera, kandungan rempah-rempahnya juga memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh.

    Dengan bumbu rempah yang melimpah dan teknik memasak yang benar, Anda pun bisa menyajikan ayam rica-rica khas Gorontalo di rumah. Hidangan ini cocok untuk melengkapi meja makan keluarga atau disajikan saat acara spesial.

    Nikmati sensasi pedas dan aroma rempah yang otentik dari ayam rica-rica, hidangan yang mencerminkan kekayaan tradisi kuliner Gorontalo.

  • Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen

    Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga saat ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Selasa (17/12/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

    Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 20:15 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebutkan kehadiran paket insentif yang diumumkan pemerintah menjelang pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen dapat menjadi penyokong daya bagi kelas menengah menghadapi perubahan pajak tersebut.

    “Pemerintah kemarin sudah mengeluarkan paket insentif untuk memperkuat daya dorong daripada kelas menengah Dan kemarin banyak insentif diberikan,” kata Airlangga saat ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Selasa.

    Menurut Airlangga pemberlakuan PPN 12 persen merupakan kebijakan yang mengacu pada Undang-Undang yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Meski begitu, pemerintah melalui Kabinet Merah Putih berupaya agar pemberlakuan PPN 12 persen bisa berjalan dengan lancar lewat pemberian insentif berupa beberapa potongan harga untuk komoditas tertentu.

    Airlangga memberikan contoh seperti insentif 50 persen untuk 2.200 VA ke bawah menurutnya ada banyak rumah tangga yang akan terbantu lewat insentif tersebut.

    “Itu penerima manfaatnya itu mendekati 81,4 juta. Atau 97 persen dari pelanggan listrik. Nah itu sangat bisa menunjang daya konsumsi ke depan,” kata Airlangga.

    Sebelumnya, pada Senin (16/12) Pemerintah resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    “Sesuai dengan amanah Undang-Undang tentang Harmoni Peraturan Perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari (2025),” kata Airlangga dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi di Jakarta, Senin.

    Meskipun demikian, untuk barang dan jasa yang bersifat strategis, pemerintah tetap melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan PPN. Airlangga merinci, pemerintah bakal memberikan fasilitas dengan membebaskan PPN untuk sebagian barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting).

    Adapun beberapa barang kebutuhan pokok yang tidak dikenakan PPN yakni; beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, telur ayam ras, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir.

    Selain itu, tepung terigu, Minyakita, dan gula industri menjadi bahan pokok yang diberikan fasilitas berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 1 persen, yang artinya tarif PPN dikenakan tetap di 11 persen.

    Sumber : Antara

  • Mendag: Gerakan Pangan Murah upaya pemerintah meningkatkan daya beli

    Mendag: Gerakan Pangan Murah upaya pemerintah meningkatkan daya beli

    Program ini diharapkan akan memperkuat program penyediaan pangan berkualitas terjangkau bagi masyarakat.

    Medan (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa Gerakan Pangan Murah adalah salah satu upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat.

    “Program ini diharapkan akan memperkuat program penyediaan pangan berkualitas terjangkau bagi masyarakat,” ujar Mendag didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, di Medan, Selasa.

    Melalui program Gerakan Pangan Murah ini, katanya lagi, diharapkan harga pangan di pasaran dapat terjaga pada tingkat yang wajar.

    Dalam Gerakan Pangan Murah di Taman Sakasanwira, Jalan Kapten Rahmad Buddin Medan, Mendag Budi Santoso menyerahkan minyak goreng kemasan kepada sejumlah warga.

    Adapun sejumlah bahan pokok yang dijual dengan harga acuan dalam Gerakan Pangan Murah ini, di antaranya minyak goreng kemasan Rp15.500/liter.

    Kemudian, gula pasir kemasan Rp17.500/kg, serta beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp59.000/kemasan ukuran 5 kilogram.

    Dijual juga komoditas pertanian, seperti cabai merah keriting Rp30.000/kg, cabai rawit Rp40.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, bawang putih Rp40.000/kg, tomat Rp12.000/kg, dan kentang Rp12.000/kg.

    “Hal ini diharapkan akan turut menjaga tingkat inflasi pangan pada level yang ditargetkan,” kata Budi.

    Mendag juga menyebutkan, Gerakan Pangan Murah kali ini digelar dengan harga yang terjangkau di tengah momentum perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Pihaknya juga mengungkapkan, bahwa Gerakan Pangan Murah di Kota Medan ini berlangsung selama tujuh hari terhitung sejak 16 hingga 22 Desember 2024.

    Mendag juga mengajak masyarakat setempat untuk berbelanja di pasar rakyat, karena harga bahan pokok yang dipasarkan program ini telah terpantau stabil.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gubernur Sumut dan Mendag sidak pasar pastikan harga stabil

    Gubernur Sumut dan Mendag sidak pasar pastikan harga stabil

    Sidak kali ini guna mengecek ketersediaan bahan pokok, memastikan harga kebutuhan pokok stabil. Kita mengecek satu persatu harganya.

    Medan (ANTARA) – Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Sidak kali ini guna mengecek ketersediaan bahan pokok, memastikan harga kebutuhan pokok stabil. Kita mengecek satu persatu harganya,” ujar Agus Fatoni, usai mengunjungi Pasar Sukaramai, di Medan, Selasa.

    Dalam kegiatan itu, Agus Fatoni menyebut ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang perayaan hari besar keagamaan natal dan tahun baru di wilayah ini relatif stabil.

    Dia menyebut harga daging ayam dijual Rp28.000 per kilogram, daging sapi Rp130.000/kg, beras Rp13.000-Rp15.000/kg, gula pasir Rp18.000/kg, Minyakita Rp15.700/kg.

    Dalam memastikan harga tetap stabil, dia mengaku bahwa pemerintah provinsi setempat telah melakukan berbagai upaya yang berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait.

    “Kami menggelar pasar murah dengan bersinergi bersama pemerintah kabupaten/kota, Bulog, produsen dan distributor guna memastikan ketersediaan dan harga tetap stabil,” kata dia.

    Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak khawatir karena ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayah ini akan terus pantau.

    “Jadi masyarakat diimbau tidak khawatir dengan ketersediaan bahan pokok. Cukup sampai awal tahun depan,” ujarnya pula.

    Mendag Budi Santoso mengatakan harga-harga barang kebutuhan pokok di Medan masih terkendali dan berharap stabilitas harga serta pasokan bahan pokok di Medan terus terjaga hingga Tahun Baru 2025.

    “Kami pantau Pasar Sukaramai di Medan. Pasokan cukup, harga terkendali. Beras, bawang merah, cabai, ayam, daging, telur semua harga sesuai harga acuan. Bahkan, beberapa ada yang di bawah harga acuan. Mudah-mudahan, kondisi ini terjaga selama natal dan tahun baru, sehingga saudara-saudara kita di Sumatera Utara, termasuk Medan, dapat bersuka cita merayakan momen ini,” ujar Budi Santoso.

    Ia juga menyampaikan, harga bawang merah di Medan cukup rendah, yaitu Rp32.000/kg atau di bawah rata-rata nasional.

    Menurut dia, pasokan dari sentra produksi Humbang Hasundutan yang sedang cukup melimpah menjadi alasan harganya cukup murah.

    Di sisi lain, untuk bawang putih, penurunan produksi di negara produsen yang berdampak kepada kenaikan harga internasional turut mempengaruhi harga bawang putih di Medan, yaitu menjadi Rp40.000/kg untuk jenis honan.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024