Tanaman: Bawang merah

  • Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Inflasi Kota Kediri Tetap Terkendali, BPS Optimis Berlanjut di 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengumumkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Desember 2024, yang mencatat kenaikan dibanding bulan sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Kediri, Emil Wahyudiono, dalam konferensi pers daring menjelaskan, bahwa peningkatan ini wajar terjadi akibat meningkatnya permintaan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Pada Desember 2024, inflasi month-to-month (m-to-m) di Kota Kediri mencapai 0,52 persen, sementara secara year-on-year (y-on-y) dan year-to-date (y-to-d), Kota Kediri menempati posisi terendah kedua di Jawa Timur dengan angka 1,19 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional dan provinsi.

    Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga selama Desember 2024 meliputi penyesuaian harga BBM non-subsidi, kenaikan harga telur ayam ras, minyak goreng, serta komoditas hortikultura.

    Di sisi lain, harga emas mengalami penurunan, demikian pula tarif angkutan udara akibat penyesuaian tarif tiket pesawat sebesar 10 persen yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    “Kenaikan harga telur ayam ras dipicu oleh meningkatnya harga pakan, sementara harga cabai naik karena musim hujan yang mempercepat pembusukan, ditambah peningkatan permintaan dari konsumen,” jelas Emil.

    Komoditas utama penyumbang inflasi m-to-m di Kota Kediri pada Desember antara lain:

    Telur ayam ras (0,10 persen)
    Cabai rawit (0,07 persen)
    Cabai merah (0,05 persen)
    Terong (0,04 persen)
    Minyak goreng, kangkung, bawang merah, kacang panjang, dan sawi hijau (masing-masing 0,03 persen)
    Jagung manis, perawatan kendaraan, semangka, ketimun, beras, kelapa, wortel, dan ikan nila (masing-masing 0,01 persen)

    Sementara itu, beberapa komoditas justru mengalami deflasi, seperti emas perhiasan (-0,02 persen), pepaya (-0,01 persen), dan alpukat (-0,01 persen).

    Emil menekankan pentingnya langkah-langkah antisipatif dari Pemkot Kediri untuk menjaga stabilitas harga pada Januari 2025. “Distribusi komoditas harus dipastikan tetap lancar. Lebih baik lagi jika tersedia cold storage untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak agar harga tetap terkendali,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk mulai membiasakan substitusi komoditas segar dengan yang lebih tahan lama, seperti mengolah cabai menjadi cabai kering.

    Sementara itu, Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus Sekretaris TPID Kota Kediri, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sehingga inflasi tahunan tetap berada di angka 1,19 persen.

    Erwin optimis stabilitas ekonomi ini akan berlanjut pada 2025, terutama dengan kebijakan pemerintah yang hanya menaikkan PPN pada barang mewah, bukan pada kebutuhan pokok, sehingga keterjangkauan harga tetap terjaga.

    Di akhir wawancara, ia menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat, seperti pemberian makanan bergizi gratis dan pelatihan keterampilan kerja.

    “Semoga program pemerintah di 2025 dapat meringankan kebutuhan masyarakat, meningkatkan daya beli, serta memperkuat daya saing kita semua,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Harga Cabai Mulai Tidak Pedas Hari Ini

    Harga Cabai Mulai Tidak Pedas Hari Ini

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin mencatat, harga pangan secara umum mayoritas turun, bahkan cabai rawit merah turun drastis Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kilogram (kg), dari hari sebelumnya tercatat Rp64.490 per kg.
     
     

     
    Melansir Antara, berdasarkan data Panel Harga Bapanas yang dilansir pukul 06.50 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, yakni:

    Beras premium turun 11,93 persen atau Rp1.840 menjadi Rp13.580 per kg.
    Beras medium turun 9,99 persen atau Rp1.350 menjadi Rp12.170 per kg.
    Beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di Rp12.500 per kg.
    Bawang merah terpantau naik 5,65 persen atau Rp2.340 menjadi Rp43.730 per kg.
    Bawang putih bonggol naik 0,70 persen atau Rp300 menjadi Rp42.990 per kg.
    Cabai merah keriting turun hingga 40,25 persen atau Rp20.970 menjadi Rp31.130 per kg.
    Cabai rawit merah juga turun di level 44,01 persen atau Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kg.
    Daging sapi murni turun 9,96 persen atau Rp13.440 menjadi Rp121.560 per kg.
    Daging ayam ras juga turun 3,86 persen atau Rp1.460 menjadi Rp36.320 per kg.
    Telur ayam ras juga turun 10,51 persen atau Rp3.230 menjadi Rp27.500 per kg.
    Kedelai biji kering (impor) juga terpantau turun 4,24 persen atau Rp440 menjadi Rp9.940 per kg.
    Gula konsumsi juga turun 1,73 persen atau Rp310 menjadi Rp17.650 per kg.
    Minyak goreng kemasan sederhana turun 1,52 persen atau Rp390 menjadi Rp18.820 per kg.
    Minyak goreng curah turun 11,20 persen atau Rp1.980 menjadi Rp15.700 per kg.
    Tepung terigu curah turun 6,38 persen atau Rp630 menjadi Rp9.240 per kg.
    Terigu noncurah turun 4,27 persen atau Rp550 menjadi Rp12.320 per kg.
    Jagung di tingkat peternak naik hingga 22,20 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.430 per kg.
    Garam halus beryodium turun 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.530 per kg.
    Ikan kembung terpantau turun 1,40 persen atau Rp530 menjadi Rp37.400 per kg.
    Ikan tongkol turun 4,96 persen atau Rp1.580 menjadi Rp30.280 per kg.
    Ikan bandeng naik 6,19 persen atau Rp2.070 menjadi Rp35.500 per kg.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Kabar Gembira, Bansos Beras Diperpanjang Jadi 6 Bulan – Page 3

    Kabar Gembira, Bansos Beras Diperpanjang Jadi 6 Bulan – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo mengungkapkan akan menugaskan Bulog untuk menjalankan bantuan pangan beras untuk 16 juta Penerima Bantuan Pangan 10 kg selama Januari dan Februari 2025.

    “Bantuan pangan di bulan Januari dan Februari ini sudah diperintahkan juga oleh Pak Presiden kemarin, bahwa Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk menjalankan bantuan pangan beras untuk 16 juta PBP sebanyak 10 kg,” ujar Arief dalam konferensi pers, Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

    Pada kesempatan yang sama, Arief menjelaskan terkait kenaikan PPN 12 persen tidak akan ada pengenaan PPN untuk komoditas strategis seperti bahan-bahan pokok termasuk bawang merah, bawang putih, semua jenis cabai, telur, ayam, daging, dan sebagainya. 

    “Jadi tidak ada pengenaan, karena kemarin ada yang menanyakan apakah komoditas strategis dikenakan PPN 12 persen, jadi tidak ada,” jelas Arief.

     

  • Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin

    Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

    Harga cabai rawit merah turun Rp30.170 jadi Rp38.380/kg pada Senin
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 06 Januari 2025 – 08:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin mencatat, harga pangan secara umum mayoritas turun, bahkan cabai rawit merah turun drastis Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kilogram, dari hari sebelumnya tercatat Rp64.490 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir pukul 06.50 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 11,93 persen atau Rp1.840 menjadi Rp13.580 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 9,99 persen atau Rp1.350 menjadi Rp12.170 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.500 per kg.

    Meski begitu komoditas bawang merah terpantau naik 5,65 persen atau Rp2.340 menjadi Rp43.730 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,70 persen atau Rp300 menjadi Rp42.990 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 40,25 persen atau Rp20.970 menjadi Rp31.130 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun di level 44,01 persen atau Rp30.170 menjadi Rp38.380 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 9,96 persen atau Rp13.440 menjadi Rp121.560 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 3,86 persen atau Rp1.460 menjadi Rp36.320 per kg; begitu pun telur ayam ras juga turun 10,51 persen atau Rp3.230 menjadi Rp27.500 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) juga terpantau turun 4,24 persen atau Rp440 menjadi Rp9.940 per kg; lalu gula konsumsi juga turun 1,73 persen atau Rp310 menjadi Rp17.650 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,52 persen atau Rp390 menjadi Rp18.820 per kg; begitu pun minyak goreng curah turun 11,20 persen atau Rp1.980 menjadi Rp15.700 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 6,38 persen atau Rp630 menjadi Rp9.240 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 4,27 persen atau Rp550 menjadi Rp12.320 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 22,20 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.430 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.530 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,40 persen atau Rp530 menjadi Rp37.400 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 4,96 persen atau Rp1.580 menjadi Rp30.280 per kg; sedangkan ikan bandeng naik 6,19 persen atau Rp2.070 menjadi Rp35.500 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Bawang Melonjak di Senin Pertama 2025, Cabai Rawit Turun – Page 3

    Harga Bawang Melonjak di Senin Pertama 2025, Cabai Rawit Turun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah komoditas pangan di pasaran seperti bawang merah dan bawang putih terkena lonjakan harga di hari Senin pertama tahun 2025, tepatnya pada 6 Januari. Sebaliknya, beberapa produk dapur semisal harga cabai rawit merah justru turun drastis.

    Mengutip data Panel Harga Badan Pangan Nasional, Senin (6/1/2025), harga bawang merah naik 2,68 persen atau Rp 1.110 menjadi Rp 42.500 per kg dari hari sebelumnya, Minggu, 5 Januari 2025.

    Kenaikan harga lebih tinggi dialami komoditas bawang putih, yang secara harga rata-rata meroket 3,07 persen atau sekitar Rp 1.310 menjadi Rp 44.000 per kg.

    Komoditas bahan pangan lain yang secara harga terkerek, antara lain gula konsumsi, naik 2,06 persen (Rp 370) menjadi Rp 18.330 per kg. Lalu, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,93 persen (Rp 560) menjadi Rp 19.670 per liter, dan tepung terigu melonjak 8,11 persen (Rp 800) menjadi Rp 10.670 per kg.

    Senada, harga jagung di tingkat peternak melambung hingga 22,20 persen (Rp 1.350) menjadi Rp 7.430 per kg, harga ikan tongkol 15,10 persen (Rp 4.810) menjadi Rp 36.670 pet kg, dan ikan bandeng 6,19 persen (Rp 2.070) menjadi Rp 35.500 per kg.

    Turun Harga 

    Di sisi lain, harga komoditas pangan utama seperti beras dan kedelai impor terpantau turun. Harga beras premium melemah -11,93 persen (Rp 1.840) menjadi Rp 13.580 per kg, dan beras medium -7,77 persen (Rp 1.050) menjadi Rp 12.470 per kg. Harga kedelai biji kering impor juga turun hingga -17,15 persen (Rp 1.780) menjadi Rp 8.600 per kg.

    Begitu pula harga cabai, komoditas daging hingga telur ayam yang cenderung merosot. Harga cabai rawit merah turun drastis -46,27 persen (Rp 31.720) menjadi Rp 36.830 per kg. Penurunan harga lebih tajam pun dirasakan cabai merah keriting, -51,06 persen (turun Rp 26.600) menjadi Rp 25.500 per kg.

    Penurunan harga juga dirasakan produk daging sapi murni, terpangkas -15,80 persen (Rp 21.330) menjadi Rp 113.670 per kg. Juga harga daging ayam ras yang turun -16,89 persen (Rp 6.380) menjadi Rp 31.400 per kg, dan harga telur ayam ras -12,14 persen (Rp 3.730) menjadi Rp 27.000 per kg.

    Berbeda dengan minyak goreng kemasan, harga minyak goreng curah terpantau turun -11,20 persen (Rp 1.980) menjadi Rp 15.700 per liter. Begitu pun harga garam halus beryodium yang terpotong -17,82 persen (Rp 2.060) menjadi Rp 9.500 per kg, dan harga ikan kembung -1,40 persen (Rp 530) menjadi Rp 37.400 per kg.

  • Harga pangan Minggu, bawang putih Rp42.450/kg-cabai rawit Rp64.490 /kg

    Harga pangan Minggu, bawang putih Rp42.450/kg-cabai rawit Rp64.490 /kg

    Seorang pedang bawang mengatur dagangannya di Pasar Karang Anyar, Jakarta, Minggu (5/1/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Minggu, bawang putih Rp42.450/kg-cabai rawit Rp64.490 /kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 05 Januari 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum turun, bawang putih menjadi Rp42.450 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah Rp64.490 per kg, per Minggu, 5 Januari 2025.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 1,30 persen atau Rp200 menjadi Rp15.210 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 1,48 persen atau Rp200 menjadi Rp13.320 per kg; begitu pun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog turun 0,88 persen atau Rp110 menjadi Rp12.410 per kg.

    Selanjutnya, komoditas bawang merah terpantau turun 1,86 persen atau Rp770 menjadi Rp40.580 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 1,26 persen atau Rp540 menjadi Rp42.450 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting turun 4,32 persen atau Rp2.220 menjadi Rp49.160 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 2,44 persen atau Rp1.610 menjadi Rp64.490 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,05 persen atau Rp2.770 menjadi Rp132.110 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,66 persen atau Rp250 menjadi Rp37.410 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 2,49 persen atau Rp770 menjadi Rp30.130 per kg.

    Sementara itu, komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,19 persen atau Rp20 menjadi Rp10.440 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp17.960 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,68 persen atau Rp130 menjadi Rp18.980 per kg; begitu pun minyak goreng curah turun 0,91 persen atau Rp160 menjadi Rp17.350 per kg.

    Kemudian, komoditas tepung terigu curah juga turun 3,21 persen atau Rp320 menjadi Rp9.650 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 3,41 persen atau Rp440 menjadi Rp12.480 per kg.

    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 1,29 persen atau Rp80 menjadi Rp6.130 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 1,04 persen atau Rp120 menjadi Rp11.400 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 0,92 persen atau Rp350 menjadi Rp37.560 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 2,87 persen atau Rp920 menjadi Rp31.130 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 3,32 persen atau Rp1.110 menjadi Rp32.360 per kg.

    Sumber : Antara

  • Korem 051/Wkt tanam jagung di lahan pertanian Bekasi

    Korem 051/Wkt tanam jagung di lahan pertanian Bekasi

    Prajurit Korem 051/Wijayakarta bersama petani lokal membersihkan area tanaman jagung dari gulma di lahan pertanian perkotaan Kampung Puloturi, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Sabtu. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Korem 051/Wkt tanam jagung di lahan pertanian Bekasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 04 Januari 2025 – 17:25 WIB

    Elshinta.com – Komando Rayon Militer (Korem) 051/Wijayakarta turut mengembangkan sektor pertanian masyarakat dengan melakukan penanaman komoditas jagung di lahan urban farming Kampung Puloturi, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.

    “Selain masih terus mengembangkan pertanian modern melalui tanam komoditas bawang merah, kami juga tengah menggarap tanaman jagung,” kata Komandan Korem (Danrem) 051/Wijayakarta Brigjen TNI Riyanto di Cikarang, Sabtu.

    Ia mengatakan kegiatan pertanian di area perkotaan ini dalam rangka mendukung swasembada pangan sekaligus menjaga keberlangsungan pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi.

    Usai melakukan penanaman, kegiatan pertanian kali ini dilanjutkan ke tahap perawatan tanaman jagung agar terbebas dari gulma yang dapat menyebabkan hama serta penyakit hingga menurunkan kapasitas produksi hasil pertanian.

    Tahapan perawatan dilakukan dengan cara pembersihan gulma oleh sejumlah prajurit anggota Korem 051/Wijayakarta sebagai wujud komitmen membatu para petani lokal agar dapat meningkatkan hasil pertanian.

    “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan lahan jagung dapat tumbuh dengan optimal tanpa ada gangguan dari gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman,” katanya.

    Kegiatan perawatan tanaman jagung ini juga melibatkan masyarakat setempat yang turut serta membersihkan lahan. Kerja sama antara TNI dan masyarakat diharapkan dapat mempererat hubungan sekaligus meningkatkan kesadaran akan penting menjaga lahan pertanian untuk mendapat hasil maksimal.

    Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi bagi anggota TNI untuk memberikan edukasi kepada petani mengenai teknik pertanian yang baik dan benar.

    “Termasuk bagaimana cara menjaga kesehatan tanaman agar terhindar dari gulma, hama dan penyakit sehingga mampu meningkatkan hasil panen,” kata dia.(KR-PRA).

    Sumber : Antara

  • Harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi masih tinggi

    Harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi masih tinggi

    Penjual telur di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sedang melayani pembeli. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

    Harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi masih tinggi
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 04 Januari 2025 – 17:41 WIB

    Elshinta.com – Harga bahan pokok mulai dari minyak, telur, cabai, daging hingga bawang di sejumlah pasar tradisional wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpantau masih tinggi pada pekan perdana tahun 2025.

    Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Helmi Yenti menjelaskan, tinggi harga bahan pokok akibat dari kondisi inflasi yang dialami wilayah itu sejak pekan ketiga Desember 2024.

    “Beberapa harga barang telah melebihi acuan pemerintah di pasar. Pada akhir Desember, inflasi tercatat dengan indeks harga mencapai +1,52 pada minggu ketiga dan +2,12 untuk minggu keempat,” katanya di Cikarang, Sabtu.

    Ia menjelaskan pemicu inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pada sedikitnya delapan komoditas bahan pokok meliputi minyak goreng rakyat dengan harga tertinggi mencapai Rp21.000 perkilogram dan daging ayam potong seharga Rp47.000 satu kilogram.

    Kemudian komoditas lain juga dalam satuan kilogram yakni telur ayam ras Rp33.000, cabai keriting Rp70.000, cabai merah besar Rp70.000, cabai rawit hijau Rp50.000, cabai rawit merah Rp75.000 dan bawang putih Rp45.000.

    Ia pun menyebutkan bahwa faktor kondisi alam yakni cuaca ekstrem di sejumlah daerah pemasok sejak pekan-pekan akhir tahun lalu berdampak pada hasil pertanian sehingga harga komoditas bahan pokok turut melonjak.

    “Pengaruh cuaca ekstrem. Kita banyak memasok dari Garut dan Madura. Di wilayah itu harga naik, jumlah produsen pun berkurang. Mereka cenderung memprioritaskan kebutuhan lokal terlebih dahulu, baru kemudian mengirim ke luar daerah. Akibatnya, meski stok memadai, tinggi permintaan menyebabkan harga tetap tinggi,” ucapnya.

    Helmi mengaku pemerintah daerah telah menyiapkan strategi khusus mengatasi lonjakan harga dimaksud. Salah satunya melalui penetrasi pasar menyasar para pedagang serta operasi pasar murah kepada masyarakat.

    “Operasi pasar ini juga akan menyasar pedagang serta distributor, termasuk memastikan ketersediaan seluruh komoditas,” ucapnya.

    Pedagang Pasar Tambun Epi (41) mengungkapkan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga secara bertahap sejak sebelum Hari Raya Natal 2024 sampai tahun baru 2025.

    “Cabai merah sampai tembus Rp100.000 per kilogram dari sebelumnya Rp60.000. Bawang merah semula Rp30.000 menjadi Rp40.000. Kenaikan harga ini juga tidak sebanding dengan pembeli yang justru sepi,” katanya.

    Kondisi serupa dirasakan pedagang telur ayam Pasar Tambun Aan (38) yang mengaku terpaksa menjual seharga Rp31.000 per kilogram dari harga semula hanya Rp26.000 sejak sepekan menjelang Hari Raya Natal 2024.

    “Hingga awal Januari ini, harga telur ayam belum juga mengalami penurunan. Tinggi harga mempengaruhi pembeli. Penurunan pembeli 30 sampai 40 persen karena berbarengan juga sama liburan anak sekolah,” ucapnya.

    Sementara seorang warga setempat Clara (29) berharap harga bahan pokok segera turun karena dirinya terpaksa mengatur ulang pengeluaran sejak terjadi kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti cabai, bawang merah dan telur.

    “Pemerintah semoga bisa segera mengendalikan harga agar cepat turun, jangan terlalu mahal. Kita kan utama buat anak. Sekarang jadi mengurangi belanja yang tadinya beli cabai sekilo jadi seperempat. Awal tahun ini banyak pengeluaran, buat persiapan anak sekolah, belum lagi pas Rabu kemarin beli salmon buat konsumsi balita saja harganya bikin kaget,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp64.940/kg dan bawang putih Rp42.600/kg

    Harga cabai rawit Rp64.940/kg dan bawang putih Rp42.600/kg

    Ilustrasi: Seorang pedagang cabai rawit melayani pembeli di pasar Dungingi, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

    Harga cabai rawit Rp64.940/kg dan bawang putih Rp42.600/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 04 Januari 2025 – 12:27 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum fluktuatif, cabai rawit merah naik menjadi Rp64.940 per kilogram (kg), sedangkan bawang putih bonggol turun menjadi Rp42.600 per kg, per 4 Januari 2025.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.300 per kg.

    Lalu beras medium juga turun 0,52 persen atau Rp70 menjadi Rp13.410 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.470 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,36 persen atau Rp560 menjadi Rp40.620 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 0,37 persen atau Rp560 menjadi Rp40.620 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 0,45 persen atau Rp230 menjadi Rp51.270 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 1,12 persen atau Rp720 menjadi Rp64.940 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,53 persen atau Rp720 menjadi Rp134.320 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,32 persen atau Rp120 menjadi Rp37.830 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,20 persen atau Rp60 menjadi Rp30.780 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.390 per kg; lalu gula konsumsi turun 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp17.980 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,21 persen atau Rp40 menjadi Rp19.160 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,05 persen atau Rp360 menjadi Rp17.240 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,01 persen atau Rp200 menjadi Rp9.750 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 1,78 persen atau Rp230 menjadi Rp12.700 per kg.

    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak naik 1,63 persen atau Rp100 menjadi Rp6.240 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 0,52 persen atau Rp60 menjadi Rp11.550 per kg.

    Sementara itu, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,73 persen atau Rp660 menjadi Rp38.810 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 1,63 persen atau Rp520 menjadi Rp33.330 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 2,43 persen atau Rp820 menjadi Rp32.900 per kg.

    Sumber : Antara

  • Daya beli masyarakat tetap terjaga meski terjadi inflasi

    Daya beli masyarakat tetap terjaga meski terjadi inflasi

    Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat meninjau harga komoditas pangan di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, Jumat (4/1/2025). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

    Mendagri: Daya beli masyarakat tetap terjaga meski terjadi inflasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 20:46 WIB

    Elshinta.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga meski terjadi kenaikan inflasi.

    Hal ini disampaikan Mendagri saat meninjau langsung harga komoditas pangan di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, Jumat.

    “Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/1).

    Dia menjelaskan inflasi inti saat ini memang menunjukkan peningkatan, meski masih dalam batas yang terkendali. Menurutnya, indikator ini mencerminkan daya beli masyarakat untuk kebutuhan non-pokok masih dapat dipertahankan.

    “Nah kalau ingin melihat daya beli, kalau menurut saya, kita harus melihat inflasi core, inflasi inti, di luar makanan (dan) minuman,” tambahnya.

    Dalam kunjungannya, dirinya juga berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendapatkan gambaran kondisi harga dan pasokan komoditas seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan minyak goreng.

    Ia pun membandingkan data yang dipaparkan Penjabat (Pj.) Wali Kota Tangerang dengan kondisi di lapangan.

    “Saya ingin mengecek apa yang disampaikan Pak Wali Kota tadi dalam paparan, di lapangan seperti apa, di pasar ini. Tadi saya ngecek di cabai rawit, justru mengalami penurunan harga,” jelas Tito.

    Selain itu, Tito menyoroti bahwa kenaikan harga selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah pola musiman yang wajar, serupa dengan saat Lebaran.

    “Karena demand naik ya. Nah, tapi Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa kenaikan harga barang jasa meskipun ada naik, tapi relatif stabil,” ujarnya.

    Melalui peninjauan ini, dia berharap pemerintah daerah dapat terus memantau kondisi pasar, menjaga stabilitas harga, serta memastikan pasokan komoditas tetap tersedia guna mendukung daya beli masyarakat di tengah berbagai dinamika ekonomi.

    Sumber : Antara