Tanaman: Bawang merah

  • DKI prediksi saat Ramadhan permintaan daging sapi naik paling tinggi

    DKI prediksi saat Ramadhan permintaan daging sapi naik paling tinggi

    permintaan komoditas ini naik sebanyak 1.028 ton dari kebutuhan normal yakni 5.901 ton per bulan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi saat Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah daging sapi merupakan komoditi yang mengalami peningkatan permintaan paling tinggi di masyarakat yakni mencapai 17,38 persen dari kebutuhan normal.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan permintaan komoditas ini naik sebanyak 1.028 ton dari kebutuhan normal yakni 5.901 ton per bulan.

    Menurut Eliawati, permintaan komoditas pangan lainnya juga akan mengalami kenaikan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

    Adapun komoditas pangan lainnya yang juga naik permintaannya saat Ramadhan dan Idul Fitri yakni daging ayam. Permintaan daging ayam naik 17,20 persen atau 1.652 ton, sementara kebutuhan normal 9.602 ton per bulan.

    Lalu, bawang merah yang naik 10,67 persen atau 245 ton, sementara kebutuhan normal 2.300 ton per bulan.

    Eliawati memastikan ketersediaan atau stok pangan strategis tersebut saat Ramadhan dan Idul Fitri cukup aman.

    “Baik swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan saat ini sudah melakukan antisipasi melalui pengisian di gudang-gudang penyimpanan,” kata dia.

    Eliawati menambahkan Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD secara rutin melakukan pangan keliling sepanjang tahun yang dilaksanakan di kantor kelurahan atau kecamatan serta rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

    Bahan pangan yang tersedia antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, terigu, telur, cabe, bawang, produk peternakan (aneka jenis daging sapi daging ayam serta olahan peternakan) dan produk perikanan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Ramadan, Polres Malang Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil

    Jelang Ramadan, Polres Malang Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil

    Malang (beritajatim.com) – Menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 H, Polres Malang melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kepanjen dan sejumlah ritel modern di wilayah Kepanjen, Kamis (13/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok di pasaran aman dan stabil.

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Muchammad Nur menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap distribusi dan harga bahan pangan guna menghindari potensi kelangkaan maupun kenaikan harga yang tidak wajar.

    “Kami ingin memastikan pasokan bahan pokok di wilayah Kabupaten Malang dalam kondisi aman. Dari hasil sidak, stok pangan masih mencukupi dan harga relatif stabil,” ujar AKP Nur di Polres Malang, Kamis (13/2/2025).

    Berdasarkan hasil pengecekan, stok beras di Pasar Kepanjen masih tersedia dalam jumlah yang cukup. Untuk beras medium, terdapat sekitar 1.500 kg dengan harga Rp 12.500 – Rp 13.000 per kg, sedangkan beras premium mencapai 2.000 kg dengan harga berkisar Rp 14.500 – Rp 16.500 per kg.

    Selain itu, minyak goreng curah tersedia sebanyak 1.000 kg dengan harga Rp 20.000 per kg, sementara gula pasir lokal dijual Rp 17.000 per kg dengan total stok 100 kg.

    Harga cabai kecil mencapai Rp 48.000 per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 40.000 per kg. Daging ayam dijual Rp 32.000 per potong, telur ayam Rp 26.000 per kg, dan daging sapi bertahan di harga Rp 115.000 per kg.

    “Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga normal, masing-masing berada di kisaran harga Rp 28 ribu dan Rp 38 ribu per kilogramnya,” tegasnya.

    Muhammad Nur menjelaskan, hingga saat ini, tidak ditemukan indikasi kelangkaan atau kenaikan harga yang mencolok. Polres Malang juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar menjelang Ramadan dan Idulfitri.

    Pengawasan di pasar tradisional maupun ritel modern akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pangan bagi masyarakat. “Harga kebutuhan pokok masih berada dalam batas wajar dan stoknya mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan dengan menimbun barang atau memainkan harga,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Menjelang Ramadan 1446 H, Satgas Pangan Polres Malang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kepanjen dan sejumlah ritel modern di wilayah Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025).

    Sidak dilakukan untuk memastikan harga bahan pokok stabil jelang Ramadan.  

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk pengawasan terhadap distribusi dan harga bahan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.  

    “Kami pastikan bahan pokok di wilayah Kabupaten Malang aman jelang bulan puasa. Hasilnya, stok pangan aman dan tercukupi. Serta harganya stabil,” kata Nur.  

    Pengecekan bahan pokok meliputi beras, minyak goreng, gula, cabai, serta perdagingan.

    Untuk stok beras di Pasar Kepanjen tersedia dengan jumlah cupup. Yaitu untuk beras medium, terdapat sekitar 1.500 kg dengan harga Rp 12.500 – Rp 13.000 per kg, sedangkan beras premium mencapai 2 ribu kg dengan harga kisaran Rp 14.500 – Rp 16.500 per kg. 

    “Minyak goreng kami cek aman. Stok minyak goreng curah tersedia 1 ribu kg dengan harga Rp 20 ribu per kg. Kemudian gula pasir lokal dijual dengan harga Rp 17 ribu per kg dengan total stok sebanyak 100 kg,” urainya.  

    Kemudian, harga cabai kecil terpantau di harga Rp 48 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 40 ribu per kg.

    Sementara daging ayam di harga Rp 32 ribu per potong, daging sapi di harga Rp 115 ribu per kg, telur ayam seharga Rp 26 ribu per kg.

    “Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga normal, masing-masing berada di kisaran harga Rp 28 ribu dan Rp 38 ribu per kilogramnya,” jelasnya. 

    Nur menegaskan, dari hasil sidak tidak ditemukan adanya indikasi kelangkaan atau kenaikan harga bahan pokok yang mencolok.  

    “Harga kebutuhan pokok masih berada dalam batas wajar dan stoknya mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan dengan menimbun barang atau memainkan harga,” bebernya. 

    Guna memastikan pendistribusian bahan pokok menjelang Ramadan lancar, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan instansi terkait  

    Selanjutnya, pengawaaan di pasar tradisional maupun ritel modern juga terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga.

  • Satgas Pangan Polres Gresik Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan, Stok Aman dan Harga Relatif Stabil

    Satgas Pangan Polres Gresik Gelar Sidak Pasar Jelang Ramadan, Stok Aman dan Harga Relatif Stabil

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Satgas Pangan Polres Gresik menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan pasar modern.

    Sidak ini dalam rangka menjaga ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok penting (Bapokting) menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.

    Satgas Pangan Polres Gresik melakukan ke Pasar Baru Gresik dan Superindo Gresik. Kamis (13/2/2025). Sidak ini dipimpin Kanit IV Pidek Satreskrim Polres Gresik Ipda Lutfi Hadi Nugroho, bersama perwakilan dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Zaini.

    Berdasarkan hasil pengecekan, stok bahan pokok di Pasar Baru Gresik dan Superindo Gresik dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Maret 2025.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, menyatakan bahwa hingga saat ini stok bahan pokok di wilayah Gresik masih aman, dan harga relatif stabil.

    “Kami terus memantau perkembangan harga serta ketersediaan barang, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan,” ujarnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengecekan berkala guna mencegah potensi praktik penimbunan atau spekulasi harga oleh pihak tertentu yang dapat merugikan masyarakat.

    “Dengan adanya sidak ini, diharapkan harga bahan pokok tetap terkendali dan pasokan tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga atau kelangkaan bahan pokok,” imbuhnya.

    Berikut beberapa temuan terkait stok dan harga bahan pokok:

    * Beras Medium: 2 ton (Rp 12.800 – Rp 13.000/kg)
    * Beras Premium: 3 ton (Rp 14.000 – Rp 17.000/kg)
    * Minyak Goreng (Minyak Kita): 100 liter (Rp 17.000/liter)
    * Gula Pasir: 1,5 ton (Rp 17.000/kg)
    * Bawang Merah: 1,3 ton (Rp 25.000/kg)
    * Bawang Putih: 1,2 ton (Rp 40.000/kg)
    * Cabai Besar: 5 kwintal (Rp 50.000/kg)
    * Cabai Keriting: 50 kg (Rp 50.000/kg)
    * Cabai Rawit: 5 kwintal (Rp 50.000/kg)
    * Daging Ayam: 3 ton (Rp 33.000 – Rp 35.000/kg)
    * Telur Ayam: 4 kwintal (Rp 26.900 – Rp 28.000/kg)
    * Daging Sapi: 3,5 ton (Rp 105.000 – Rp 132.000/kg)

    Salah satu temuan penting dari sidak ini adalah penurunan harga beberapa komoditas, seperti:
    * Cabai Rawit, dari Rp 70.000/kg menjadi Rp 50.000/kg
    * Cabai Merah Besar, dari Rp 80.000/kg menjadi Rp 50.000/kg
    * Bawang Merah, dari Rp 45.000/kg menjadi Rp 25.000/kg

  • Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg

    Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg

    Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membayar telur ayam ras yang dibeli di Pasar Klender, Jakarta Timur, lalu dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang berdatangan di pasar tersebut, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Kamis: Cabai rawit Rp68.800/kg, telur ayam Rp29.900/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 13 Februari 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp68.800 per kilogram, dan telur ayam ras Rp29.900 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Kamis pukul 09.00 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp37.000 per kg, bawang putih Rp44.650 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.000 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg; beras kualitas medium I Rp15.300 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.200 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.650 per kg; dan beras kualitas super II Rp17.000 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp54.550 per kg; cabai merah keriting Rp54.450 per kg; dan cabai rawit hijau Rp62.850 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras segar Rp36.150 per kg; sedangkan daging sapi kualitas I Rp138.600 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp129.800 per kg. Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.600 per kg; gula pasir lokal Rp18.550 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.650 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp21.950 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.900 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg

    Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg

    Ilustrasi – Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Klender Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Rabu: Bawang merah Rp43.850/kg, cabai rawit Rp66.350/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat pada Rabu pukul 10.00 WIB, harga bawang merah Rp43.850 per kilogram dan cabai rawit merah Rp66.350 per kg. Berdasarkan data dari PIHPS, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya yakni bawang putih mencapai Rp48.800 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.500 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg; beras kualitas medium I Rp15.500 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.500 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp17.000 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp78.000 per kg; cabai merah keriting Rp61.600 per kg; dan cabai rawit hijau Rp60.550 per kg. Kemudian, daging ayam ras segar Rp35.000 per kg; sedangkan daging sapi kualitas I Rp136.950 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp130.450 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp21.300 per kg; gula pasir lokal Rp19.350 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.450 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp23.900 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp23.100 per kg.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga pangan komoditas telur ayam ras di harga Rp32.800 per kg.

    Sumber : Antara

  • Stok Pangan di Pasar Induk Kramat Jati Jelang Ramadan Terpantau Aman, Kenaikan Harga Masih Wajar

    Stok Pangan di Pasar Induk Kramat Jati Jelang Ramadan Terpantau Aman, Kenaikan Harga Masih Wajar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Ketersediaan bahan pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah masih terpantau aman.

    Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun mengatakan hingga kini pasokan komoditas cabai, bawang, sayur mayur lain dapat memenuhi permintaan pasar dan harganya pun relatif stabil.

    “Sejauh ini masih aman. Per hari ini pasokan cabai merah keriting terima 25 ton, cabai merah besar 5 ton, cabai rawit merah 24 ton,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).

    Kemudian untuk pasokan cabai rawit hijau sebanyak 7 ton, bawang merah sebanyak 89 ton, bawang putih 36 ton, kentang 90 ton, tomat 54 ton, kelapa kupas 5 ton, dan semangka 169 ton.

    Sementara untuk harga komoditas cabai relatif stabil, karena harga cabai rawit merah yang pada Januari 2025 lalu sempat menembus Rp80 ribu kini sudah turun menjadi Rp47 ribu per kilogram.

    “Harga cabai merah keriting sekarang Rp25 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp60 ribu per kilogram, bawang merah Rp17 ribu per kilogram,” ujarnya.

    Lalu bawang putih Rp33.500 per kilogram, kentang ukuran sedang Rp15 ribu per kilogram, tomat Rp9 ribu per kilogram, kelapa kupas Rp11 ribu per kilogram, semangka Rp9 ribu per kilogram.

    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Menyebut ada Raja Kecil Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran. Siapa yang Dimaksud? Ini Analisa Pengamat Politik.

    Agus menuturkan meski komoditas cabai merah keriting, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan bawang merah terjadi kenaikan namun kenaikan terbilang aman karena berkisar Rp1 ribu-Rp3 ribu.

    “Kita berharap sampai memasuki bulan Ramadan 1446 Hijriah pasokan dan harga pangan tetap stabil. Petani dan pedagang tetap dapat untung, serta masyarakat tidak terbebani,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pepes Terasi, Kuliner Tradisional Karawang yang Menggugah Selera

    Pepes Terasi, Kuliner Tradisional Karawang yang Menggugah Selera

    Karawang, Beritasatu.com – Pepes terasi merupakan salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Karawang, Jawa Barat. Selain memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera, harga makanan ini juga sangat terjangkau, sehingga menjadi favorit masyarakat setempat maupun wisatawan.

    Pepes terasi adalah olahan terasi yang dibumbui dengan rempah-rempah khas, dibungkus daun pisang, dan kemudian dikukus hingga matang. Proses memasaknya yang unik ini menghasilkan aroma dan rasa yang semakin nikmat.

    Salah satu tempat yang terkenal menjual pepes terasi lezat adalah Rumah Makan Ibu Alo, yang terletak di Jalan Syeh Quro, Telagasari, Karawang. Ade Nurhayati, pemilik rumah makan tersebut, mengungkapkan bahwa pepes terasi mengingatkannya pada masa kuliah, ketika ibunya sering membawa pepes terasi untuk diserahkan saat Ade menjalani praktik kerja lapangan (PKL). 

    “Saya sangat suka terasi, dan teman-teman saya pun menyukainya,” kata Ade kepada Beritasatu.com Selasa (11/2/2025).

    Dari pengalaman tersebut, Ade pun memutuskan untuk membuka rumah makan dengan menu khas terasi begitu memiliki modal. “Alhamdulillah, kini niat tersebut bisa terwujud,” tambahnya.

    Proses pembuatan pepes terasi di rumah makan ini cukup sederhana. Terasi dihaluskan bersama bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.

    Pelanggan yang datang ke rumah makan ini tidak hanya berasal dari Karawang, tetapi juga dari daerah lain seperti Bandung, Bekasi, Purwakarta, dan Subang. Bahkan, banyak anggota dewan yang juga datang untuk mencicipi pepes terasi di rumah makan Ibu Alo.

    Salah satu pelanggan, Rosi mengungkapkan pepes terasi yang ia coba sangat lezat serta harganya pun cukup terjangkau sehingga membuat dirinya senang dan merasa kenyang.

    “Selain rasanya yang enak dan khas, makanan ini juga memiliki harga yang sangat terjangkau. Saya suka karena bau terasinya tidak terlalu kuat, dan rasa manis pedasnya pas banget,” kata Rosi.

    Menurutnya, pepes terasi sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan awalnya hanya dibuat sebagai hidangan rumahan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, makanan ini semakin populer berkat promosi dari mulut ke mulut dan media sosial.

    Selain cita rasanya yang khas dengan perpaduan gurih dan pedas, pepes terasi juga memiliki harga yang sangat terjangkau. Mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 13.000 per porsi, sedangkan untuk jam operasionalnya dibuka pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB.

    Pepes terasi Karawang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan kuliner yang harus dilestarikan. Jadi, apabila Anda berkunjung ke Karawang, jangan lupa untuk mencicipi kelezatan pepes terasi yang fenomenal ini.

  • Perbedaan Coto dan Konro, Dua Hidangan Ikonik dari Sulawesi Selatan

    Perbedaan Coto dan Konro, Dua Hidangan Ikonik dari Sulawesi Selatan

    YOGYAKARTA – Sulawesi Selatan, dengan kekayaan kulinernya, menawarkan dua hidangan beraroma dan kaya rempah yang telah melegenda: coto dan konro. Namun tidak sedikit orang tergocek dan tidak mengetahui perbedaan coto dan konro.

    Sekilas, keduanya tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan mendasar yang membuatnya unik. Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan antara kedua hidangan ikonik ini.

    Perbedaan Coto dan Konro

    Sekilas, coto dan konro tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan mendasar yang membuatnya unik. Dilansir dari laman Wikipedia, berikut perbedaan antara kedua hidangan ikonik ini:

    Coto Makassar menggunakan jeroan sapi (seperti lidah, hati, jantung, babat, paru, dan lainnya) yang direbus dalam waktu lama hingga empuk. Beberapa variasi juga menambahkan daging sapi.

    Sementara itu, konro menggunakan iga sapi sebagai bahan utama. Iga sapi direbus hingga empuk dan bumbunya meresap.

    Coto Makassar dikenal dengan penggunaan sekitar 40 macam rempah yang disebut “Rampa patang pulo”. Beberapa rempah yang dominan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, kemiri, pala, cengkeh, kayu manis, dan tauco.

    Konro juga menggunakan rempah-rempah yang kaya, meskipun tidak sebanyak coto. Beberapa rempah yang menonjol antara lain ketumbar, kluwak (yang memberikan warna hitam pada kuah), kunyit, kencur, dan kayu manis.

    Baca juga artikel yang membahas Mengenal Tradisi Nyadran dalam Masyarakat Islam di Jawa

    Kuah coto berwarna coklat dan kental, dihasilkan dari rebusan jeroan dan rempah-rempah yang kaya.

    Kemudian kuah konro berwarna coklat kehitaman, berasal dari kluwak. Kuahnya lebih encer dibandingkan coto.

    Coto Makassar biasanya disajikan dalam mangkuk bersama ketupat atau burasa yang dipotong-potong. Taburan daun bawang dan bawang goreng, serta perasan jeruk nipis menambah cita rasa segar.

    Sedikit berbeda dengan coto, konro biasanya disajikan dengan burasa atau ketupat yang dipotong-potong. Saat ini, konro juga memiliki variasi bakar yang disajikan dengan kuah terpisah.

    Coto Makassar diperkirakan telah ada sejak abad ke-16 pada masa Kerajaan Gowa. Dulu, coto dengan daging sirloin dan tenderloin disajikan untuk keluarga kerajaan, sementara jeroan untuk masyarakat kelas bawah.

    Konro berasal dari tradisi Etnik Makassar. Sama seperti coto, konro juga merupakan hidangan berkuah yang kaya rempah. Nama “Konro” sendiri diambil dari bahasa setempat yang berarti tulang rusuk sapi, bahan utama yang memberikan cita rasa khas pada hidangan ini.

    Sup Konro telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner masyarakat Sulawesi Selatan, seringkali disajikan dalam acara-acara khusus seperti perayaan hari raya, pertemuan keluarga, dan upacara adat.

    Sup Konro terkenal dengan kuahnya yang kaya rempah dan daging sapi yang empuk. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya antara lain tulang rusuk sapi, daging iga sapi, serta rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit.

    Kedua hidangan ini memiliki sejarah yang panjang dan terkait erat dengan tradisi masyarakat Makassar. Coto Makassar dipercaya berasal dari tradisi upacara adat, di mana daging kurban diolah menjadi hidangan yang lezat.

    Sementara itu, Konro juga memiliki akar budaya yang kuat dan sering disajikan dalam acara-acara khusus.

    Jika Anda berkunjung ke Makassar, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Coto Makassar dan Konro. Kedua hidangan ini dapat ditemukan di berbagai rumah makan dan warung makan di seluruh kota.

    Selain perbedaan coto dan konro, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Khofifah: Wajah Muslimat NU Memang Kampungan, tetapi Kami Setia kepada Bangsa dan Negara

    Khofifah: Wajah Muslimat NU Memang Kampungan, tetapi Kami Setia kepada Bangsa dan Negara

    Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum PP Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesetiaan Muslimat NU kepada bangsa dan negara di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal itu disampaikan Khofifah saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU yang dihadiri langsung oleh Prabowo di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

    “Dalam hatinya Pak Presiden pasti bertanya-tanya, ibu-ibu Muslimat kok tidak ada yang cantik. Maaf Pak Presiden, wajah ibu-ibu Muslimat memang tidak ada yang cantik, rata-rata wajah kampungan seperti saya,” kata Khofifah.

    Meski wajah ibu-ibu Muslimat NU terkesan kampungan, Khofifah memastikan mereka tidak pernah pindah ke lain hati, tetap setia pada bangsa dan negara.

    “Wajahnya memang kampungan, tetapi kami tidak pernah pindah ke lain hati, Muslimat NU akan terus dan selamanya akan setia kepada bangsa dan negara,” ujar Khofifah.

    Sementara itu, Presiden Prabowo memuji Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang luar biasa.

    “Saya datang, kemudian setelah ketemu beberapa saat, saya ambil kesimpulan, Ibu Khofifah adalah seorang tokoh yang luar biasa,” katanya saat pembukaan Kongres Muslimat NU.

    Prabowo mengaku dirinya tak perlu waktu lama untuk menilai kemampuan seseorang.

    “Kita bisa ambil kesimpulan tentang kemampuan seseorang tidak usah lama-lama. Mengerti atau tidak kehidupan rakyat. Pertanian menguasai, produksi beras di kabupaten mana beliau hafal. Produksi cabai tahu, harga bawang merah. Ini pemimpin luar biasa, untung beliau dukung saya,” ujarnya.

    Kongres XVIII Muslimat NU dihadiri lebih dari 7.000 ribu peserta perwakilan dari provinsi se-Indonesia, serta dari utusan cabang istimewa luar negeri, seperti Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, hingga Jepang.

    Selain Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah Menteri juga hadir di arena Kongres Muslimat NU. Hadir juga Rais Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Akhyar serta Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

    Kongres Muslimat NU akan berlangsung hingga 15 Februari 2025 di Jatim Expo dan Asrama Haji Surabaya.