Tanaman: Bawang merah

  • Ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 di bawah 5,0 persen

    Ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 di bawah 5,0 persen

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 di bawah 5,0 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 14:01 WIB

    Elshinta.com – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 bisa di bawah 5,0 persen.

    Salah satu faktor utama adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat berkurangnya stimulus ekonomi berupa bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya hadir di awal 2024.

    “Jika kita berbicara data year-on-year (yoy), sulit bagi daya beli rakyat awal tahun 2025 untuk melampaui awal tahun 2024 mengingat pada awal 2024 puluhan triliun bansos dibagikan dalam rangka Pilpres dan Pileg. Faktor ini tidak lagi muncul di awal 2025,” ujar Wijayanto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Selain itu, deflasi tahunan yang terjadi di awal tahun 2025 turut mencerminkan adanya tekanan pada permintaan domestik.

    Sebagaimana diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09 persen secara tahunan (yoy) pada Februari 2025, yang merupakan pertama kali sejak Maret 2000.

    Deflasi ini sebagian besar dipengaruhi oleh diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan PLN dengan daya 2.200 volt ampere (VA) atau lebih rendah.

    Selain itu, suplai bahan pangan yang stabil dan penurunan daya beli masyarakat turut berkontribusi menyebabkan deflasi bulan ini.

    “Bagaimana dengan bulan Maret 2025? Kemungkinan akan mengalami inflasi year on year (yoy) yang tipis, mengingat diskon listrik sudah berakhir dan Lebaran terjadi di bulan Maret, maju 11 hari dari tahun sebelumnya di bulan April,” tuturnya.

    Adapun Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi sebesar 9,02 persen (yoy), memberikan kontribusi deflasi sebesar 1,77 persen (yoy). Namun, dua komponen lainnya, yaitu inflasi inti dan harga bergejolak, masih mencatat kenaikan harga secara tahunan.

    Sejumlah komoditas pangan, seperti cabai rawit, bawang putih dan ikan segar, masih mengalami kenaikan harga, memberikan kontribusi terhadap inflasi tahunan.

    “Biasanya daya beli itu dikaitkan dengan komponen inti. Komponen inti ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil (kontribusi) terhadap (nilai) inflasi (tahunan) sebesar 1,58 persen,” ucapnya.

    Ia mengatakan bahwa sejumlah komoditas pangan dan tembakau juga masih mengalami inflasi secara tahunan, seperti cabai rawit, bawang putih, kangkung, bawang merah, ikan segar, minyak goreng, kopi bubuk, sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret kretek mesin (SKM), sehingga menyebabkan inflasi pada komponen harga bergejolak.

    “Komponen harga bergejolak mengalami inflasi (tahunan) sebesar 0,56 persen (yoy) dengan andil (kontribusi terhadap nilai) inflasi (tahunan) hanya sebesar 0,10 persen,” tuturnya.

    Amalia menyampaikan bahwa pada Februari 2025 terjadi deflasi secara bulanan sebesar 0,48 persen secara bulanan (mtm) dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,99 pada Januari 2025 menjadi 105,48 pada Februari 2025.

    “Secara year-on-year (tahunan) juga terjadi deflasi sebesar 0,09 persen dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) mengalami deflasi sebesar 1,24 persen,” ujarnya.

    Data menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) secara year-to-date (ytd) hingga Februari mencatat deflasi sebesar 1,24 persen. Diskon tarif listrik sendiri menyumbang deflasi sebesar 1,47 persen pada Januari dan 0,67 persen pada Februari. Jika tidak memperhitungkan dampak dari kebijakan tersebut, inflasi ytd seharusnya mencapai 0,9 persen.

    Sumber : Antara

  • Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok

    Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok

    Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan sidak pasar di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2025). ANTARA/Aris Wasita

    Wamendag: Butuh kerja sama untuk antisipasi kenaikan harga bahan pokok
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 14:49 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan, butuh kerja sama untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok selama Ramadhan.

    “Kami titip di daerah agar kemudian bisa stabil harganya. Dalam hal ini butuh koordinasi, kita ada satgas pangan, kalau melonjak terlalu tinggi aparat turun kami menindaknya agar harga kembali normal,” katanya di sela melakukan sidak bahan pokok di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Selasa.

    Meski demikian, dikatakannya, pada sidak pasar yang dilakukan kali ini, sejumlah harga bahan pokok masih stabil.

    “Kami punya mandat, kalau Kemendag salah satu komoditas yang jadi tanggung jawab kami adalah Minyakita, tepung, dan gula industri. Kalau cabai, telur, beras, bawang ada di bawah naungan Badan Pangan Nasional,” katanya.

    Terkait hal itu, dikatakannya, Kementerian Perdagangan, Bapanas, Kementerian BUMN melakukan rapat agar harga di lapangan stabil jelang Idul Fitri dan selama Ramadhan.

    “Kami pantau semua stabil, kecuali di atas HET (harga eceran tertinggi) ada bawang putih dan bawang merah di atas harga acuan, kalau Minyakita stabil,” katanya.

    Terkait hal itu, ia berpesan kepada pemerintah daerah agar bisa menstabilkan harga bahan pokok.

    “Dalam hal ini butuh koordinasi, kita ada Satgas Pangan, kalau melonjak terlalu tinggi aparat turun, kami menindaknya agar harga kembali normal,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus berkoordinasi untuk memastikan stok dan pengendalian harga.

    “Kami akan kejar distributor yang tidak sesuai aturan, seperti di perminyakan sesuai Permendag ada distributor 1 dan distributor 2, harga sudah diatur, kalau tidak sesuai aturan sudah melanggar pidana, maka kami kejar dengan aparat penegak,” katanya.

    Selanjutnya, jika ada kelangkaan komoditas tertentu dan harga yang tidak stabil maka akan disampaikan ke pemangku kebijakan yang ada di pusat.

    “Kemendag memastikan dari atas, kami dari bawah. Kami ada ULAS, masyarakat bisa laporan di situ. Apabila ada laporan soal harga atau kelangkaan akan kami notice,” katanya.

    Sementara itu, dari hasil sidak tersebut diketahui harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan, yakni dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg. Sedangkan komoditas cabai merah besar juga naik harga dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg.

    “Kalau harga cabai rawit turun, kemarin harganya Rp100.000/kg, sekarang turun jadi Rp90.000/kg,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bulan Febuari 2025 Kota Malang alami deflasi

    Bulan Febuari 2025 Kota Malang alami deflasi

    Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.

    Bulan Febuari 2025 Kota Malang alami deflasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang mencatat tekanan inflasi Kota Malang pada Januari 2025 tercatat masih terkendali. Hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID yang diwujudkan melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi.

    “Salah satunya adalah pelaksanaan sidak pasar untuk pemantauan harga dan ketersediaan stok barang menjelang bulan Ramadhan pada 26 – 28 Februari 2025. Operasi pasar murah di Kantor Pos kota Malang tgl 24-28 Februari 2025; pemantauan ketersediaan gas LPG 3 kg di pasar dan penjual eceran, pemantauan harga bahan pangan pokok selama bulan Februari 202, rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri pada bulan Februari 2025,” kata Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Selasa (4/3).

    Selain itu, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan Februari 2025 mengalami deflasi bulanan sebesar 0,69% (mtm) lebih dalam dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,60% (mtm). Dengan capaian tersebut, Kota Malang tercatat mengalami deflasi tahunan sebesar 0,22% (yoy).

    “Deflasi periode Februari 2025 terutama didorong oleh penurunan harga pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Lainnya dengan andil -0,70% (mtm). Deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi yang terjadi pada kelompok Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya dengan andil 0,11% (mtm),” katanya. 

    Berdasarkan komoditas penyebabnya, deflasi terbesar Kota Malang didorong oleh penurunan tarif listrik, penurunan harga komoditas bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit dan kacang panjang masing-masing dengan andil -0,79%, -0,06%, -0,04%, 0,03% dan 0,02% (mtm). Penurunan tarif listrik seiring masih berlanjutnya kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% pada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku sejak Januari 2025.

    “Adapun penurunan harga komoditas bawang merah, cabai rawit dan cabai merah disebabkan oleh berlangsungnya panen hortikultura sejak akhir bulan Januari sehingga pasokan melimpah pada bulan Februari.  Penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh pasokan yang melimpah seiring penurunan harga pakan ternak,” tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Beras hingga Daging Sapi Sumbang Andil Inflasi Februari 2025

    Beras hingga Daging Sapi Sumbang Andil Inflasi Februari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 12 komoditas harga pangan bergejolak (volatile food) teratas yang menyumbang andil inflasi, meski daging ayam ras, aneka cabai, hingga telur ayam mengalami deflasi pada Februari 2025 secara bulanan (month-to-month/mtm).

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa masih ada komponen atau komoditas yang memberikan andil inflasi secara bulanan pada Februari 2025, seperti beras, wortel, kelapa, hingga daging sapi.

    Sementara itu, Amalia menyampaikan komoditas seperti daging ayam ras, cabai merah,cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, dan tomat mengalami deflasi pada periode yang sama.

    “Tidak berarti kalau komponen dari harga pangan bergejolak itu mengalami deflasi, kemudian semua harga komoditas mengalami deflasi. Karena ada komponen-komponen yang mengalami deflasi, ada komoditas-komoditas yang juga masih memberikan andil inflasi,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Selasa (4/3/2025).

    Amalia merincikan, inflasi dari komoditas wortel mencapai 18,4% mtm pada Februari 2025. Namun, mengingat proporsi atau share keranjang konsumsi masyarakat pada komoditas ini tidak terlalu besar, maka hanya menyumbang andil inflasi sebesar 0,016%.

    “Komoditas kedua yang juga mengalami inflasi walaupun tipis adalah beras dengan inflasi 0,26%. Karena inflasinya tipis walaupun di dalam share keranjang konsumsi masyarakat relatif banyak, maka andil inflasinya juga tipis yaitu 0,011%,” tuturnya.

    Selain wortel dan beras, data BPS menunjukkan kentang, bayam, hingga kangkung masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,01%, 0,007%, dan 0,006%. Sementara itu, andil inflasi dari santan jadi dan kelapa masing-masing adalah 0,004% dan 0,003%.

    Amalia menuturkan bahwa aneka ikan, seperti ikan kembung, ikan tongkol, ikan layang, dan ikan dencis turut memberikan andil inflasi yang secara berurutan sebesar 0,003%, 0,003%, 0,003%, dan 0,002%. Serta, daging sapi juga memberikan andil inflasi sebesar 0,002%.

  • Harga Bawang Merah di Semarang Tembus Rp 60.000 Per Kg, Pasokan Dikirim ke Daerah Lain
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Maret 2025

    Harga Bawang Merah di Semarang Tembus Rp 60.000 Per Kg, Pasokan Dikirim ke Daerah Lain Regional 4 Maret 2025

    Harga Bawang Merah di Semarang Tembus Rp 60.000 Per Kg, Pasokan Dikirim ke Daerah Lain
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Memasuki awal Ramadhan,
    harga bawang merah
    di sejumlah pasar tradisional Kota
    Semarang
    , Jawa Tengah naik signifikan.
    Kabid Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah, mengatakan bahwa, harga bawang di sejumlah pasar mencapai Rp 60.000 per kilogram.
    “Bawang merah naik sangat signifikan,” kata Siti saat ditemui di Pasar Karangayu Semarang, Selasa (4/3/2025).
    Dia mengungkapkan bahwa harga bawang merah sebelumnya hanya Rp 45.000 perkilogram. Saat ini ada kenaikan sekitar Rp 10.000.
    “Kebetulan hari ini harga sudah beberapa naik,” ungkapnya.
    Berdasarkan laporan para pedagang,
    pasokan bawang merah
    yang masuk ke pasar induk seperti Pasar Johar Kota Semarang berkurang.
    “Katanya ada harga di daerah lain yang lebih tinggi,” ucap Siti.
    Hal itu membuat bawang merah yang awalnya dikirimkan ke Kota Semarang dikirimkan ke daerah lain seperti Jakarta karena dibeli dengan harga lebih tinggi.
    “Sehingga mereka pada dikirim ke Jakarta,” tambahnya.
    Menurutnya, fenomena tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga bawang merah di Kota Semarang naik secara signifikan.
    “Membuat pasokan yang ada di Kota Semarang berkurang dan harganya menjadi naik,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Deflasi Lagi Gegara Diskon Tarif Listrik

    RI Deflasi Lagi Gegara Diskon Tarif Listrik

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi 0,48% secara bulanan (month to month/mtm) dan deflasi 0,09% secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari 2025. Deflasi ini utamanya dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik 50% yang berlaku pada Januari-Februari 2025.

    “Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan deflasi sebesar 3,59% dan memberikan andil deflasi 0,52% karena komoditas yang dominan mendorong deflasi kelompok ini adalah diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi sebesar 0,67%,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).

    Wanita yang akrab disapa Winny itu melanjutkan, komoditas yang juga memberikan andil deflasi secara bulanan karena penurunan harga seperti daging ayam ras, bawang merah dan cabai.

    “Komoditas yang juga memberikan andil deflasi karena penurunan harga beberapa pangan bergejolak seperti daging ayam ras yang harganya turun sehingga memberikan andil deflasi sebesar 0,06%, bawang merah dan cabai merah juga mengalami penurunan harga sepanjang Februari sehingga memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,05% dan 0,04%,” tutur Winny.

    Diskon tarif listrik 50% telah membuat deflasi bulanan terjadi selama dua bulan berturut-turut sejak Januari 2025, di mana saat itu terjadi deflasi sebesar 0,76%. Khusus tarif listrik mengalami deflasi 32,03% dan memberikan andil terhadap deflasi 1,47% pada Januari 2025.

    Diskon Tarif Listrik Bikin Fenomena 25 Tahun Lalu Terulang

    Deflasi secara tahunan merupakan fenomena cukup langka di Indonesia. Terakhir kali deflasi tahunan seperti saat ini pernah terjadi pada Maret tahun 2000.

    “Menurut catatan BPS, deflasi year on year pernah terjadi pada Maret 2000 di mana pada saat itu deflasi sebesar 1,10%, di mana deflasi itu disumbang, didominasi oleh kelompok bahan makanan,” kata Winny.

    Winny membantah jika deflasi tahunan ini terjadi karena penurunan daya beli. Hal ini disebut tejadi karena pengaruh dari kebijakan diskon tarif listrik 50% yang berlaku pada Januari-Februari 2025.

    “Ini bukan karena penurunan daya beli, tetapi karena pengaruh dari diskon tarif listrik. Ini yang memberikan andil deflasi 2 bulan berturut-turut karena ini kebijakan pemerintah melalui diskon tarif listrik 50%,” jelas Winny.

    Menurutnya, penurunan daya beli biasanya dikaitkan dengan komponen inti, namun pada Februari 2025 komponen inti masih mengalami inflasi tahunan sebesar 2,48%. Komponen ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi 1,58%, di mana komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk dan nasi dengan lauk.

    “Komponen inti masih mengalami inflasi tahunan sebesar 2,48%. Biasanya daya beli itu dikaitkannya dengan komponen inti. Komponen inti ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 1,58%,” tegas Winny.

    Komponen harga bergejolak juga masih mengalami inflasi sebesar 0,56% dengan andil inflasi sebesar 0,10%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi secara tahunan pada komponen ini adalah cabai rawit, bawang putih, kangkung dan bawang merah.

    “Untuk komponen harga bergejolak sebagian komoditas mengalami deflasi, tetapi juga ada sebagian komoditas yang masih mengalami inflasi secara yoy seperti cabai rawit, bawang putih, kangkung dan bawang merah. Oleh karena itu komponen harga bergejolak ini kalau sudah digabungkan semuanya mengalami inflasi 0,56%,” beber Winny.

    Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 9,02% dan komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 1,77%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen ini karena adanya diskon tarif listrik.

    (aid/ara)

  • Kapolres Bondowoso Sidak Harga Bahan Pokok di Pasar Induk, Imbau Warga Lapor Bila Ada Penjual Nakal

    Kapolres Bondowoso Sidak Harga Bahan Pokok di Pasar Induk, Imbau Warga Lapor Bila Ada Penjual Nakal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangestu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO –  Hari ke tiga ramadan 1446 hijriah, Polres Bondowoso bersama Dikoperindag setempat meninjau harga sejumlah bahan pokok.

    Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono didampingi oleh seluruh jajarannya mendatangi sejumlah pedagang. Menanyakan kenaikan harga-harga.

    Ia menuturkan, setelah cek semua harga masih di bawah tabel.

    “Untuk masyarakat Bondowoso kategorinya masih normal,” jelasnya pada awak media Senin (3/3/2025).

    Menurut pria asal Pamekasan ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat jika membeli harga-harga kebutuhan pakok dari harga ecerean tertinggi (HET) di salah satu penjual. 

    Hendaknya melaporkan kepada tim Satgas pangan, di antaranya yakni Polres.

    “Kami akan berpatokan pada aturan pemerintah. Bila melebihi dari harga tersebut, silahkan melaporkan ke Satgas kami,” terangnya.

    Pantauan di https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/ harga beras medium yakni Rp 12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan harganya  Rp 20.750, minyak goreng curah harganua Rp 19.250.

    Kemudian, bawang merah Rp 34.250, bawang putih Rp 37 ribu.

    Sementara itu harga cabai rawit merah di Pasar Induk Bondowoso meroket hingga Rp 150 ribu per kilogram. Kenaikan sudah terjadi sejak 2 hari terakhir, dari harga sebelumnya Rp 60 ribuan.

    Termasuk juga cabai merah besar, yang naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Dari harga sebelumnya Rp 16 ribuan.

    Menurut Sitti, kenaikan ini disebut terjadi karena panen cabai rawit merah di Bondowoso yang sedikit. Karena, cuaca yang ikut mempengaruhi. Bahkan, cabai yang dijualnya hari ini merupakan cabai kiriman Kabupaten Situbondo.

    “Rusak disini, pohon cabainya ker-ker, (keriting, red),” ujarnya dalam bahasa Madura.

    Karena kenaikan harga cabai ini, Sitti mengurangi kulakan cabainya. Dari biasanya sehari mengulak untuk dijual sebanyak 10 kilogram. Kini dikurangi jadi 50 persen.

  • Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Senin, 17 Februari 2025 12:33 WIB

    Foto udara alat berat escavator digunakan untuk membongkar pagar laut di pesisir laut Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 Km dilakukan secara mandiri oleh PT TRPN yang merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    KRI Sultan Hasanuddin-366 (ketiga kiri), Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Dewey (kedua kiri) dan kapal perang Angkatan Laut Singapura RSS Fortitude (kiri) bersama sejumlah kapal perang lainnya mengikuti International Fleet Review (IFR) saat hari pertama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di perairan Selat Badung, Bali, Minggu (16/2/2025). Kegiatan International Fleet Review tersebut melibatkan 14 KRI dan 19 kapal perang negara asing serta sejumlah kapal lembaga pemerintah dan perahu kelompok nelayan di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Tim demonstrasi udara Rajawali Laut Flight (RaLF) TNI AL†beraksi saat pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (16/2/2025). Latihan dengan tema Maritime Partnership For Peace and Stability itu diikuti 38 negara yang berfokus pada penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Suasana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (13/2/2025). Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menyebut program kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan investasi terus berjalan dalam melakukan pembangunan IKN yang diproyeksikan total KPBU senilai Rp60,93 triliun dan investasi Rp6,49 triliun bakal masuk untuk pembangunan ibu kota Indonesia pada 2025. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/YU

    Seorang anggota Babinsa menaiki perahu untuk melihat kondisi banjir di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). Ratusan rumah yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu terendam banjir sejak Senin (10/2) akibat hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan terjadinya gelombang pasang air laut. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Massa memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan bambu untuk menghalangi proses eksekusi lahan di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/2/2025). Sebanyak 1.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal proses eksekusi lahan seluas sekitar 12.900 meter persegi termasuk sembilan bangunan ruko di atasnya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) menyambut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Turki ke Indonesia tersebut dalam rangka mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

    Umat Hindu etnis Tamil mengikuti perayaan Kavadi dan Allu Kutte atau Tusuk Lidah di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025). Tradisi perayaan Kavadi dan Allu Kutte dengan ritual membawa kendi dan tusuk lidah tersebut dilakukan oleh orang yang sedang memiliki nazar di bulan Muharram atau bulan Adhi (dalam bahasa Tamil). ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Sejumlah pemain membakar replika liong naga di Wihara Tri Dharma Sui Kheu Thai Pak Kung di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (12/2/2025). Sebanyak sembilan naga yang telah diarak keliling kota dan mendatangi rumah-rumah warga Tionghoa untuk menolak bala serta mengusir roh jahat tersebut dibakar untuk menandai akhir dari perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/YU

    Sejumlah warga saling siram saat membersihkan sendang (mata air) dalam tradisi Kirab Budaya dan Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2025). Tradisi yang digelar secara turun temurun dengan penyembelihan sebanyak 150 ekor ayam, menguras dan membersihkan sendang tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

    Foto udara suasana warga berebut tumpeng tempe saat ruwat desa di Lapangan Desa Sedenganmijen, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (16/2/2025). Tradisi ruwat desa dengan membuat tumpeng tempe setinggi 12 meter yang diselenggarakan setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan tersebut menjadi ajang sedekah dan sebagai bentuk rasa syukur para perajin tempe kepada Tuhan YME atas limpahan rezeki. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU

    Foto udara seorang petani mempersiapkan lahannya untuk ditanami bawang merahnya di Desa Kotarindau, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (13/2/2025). Sebagian petani di wilayah itu beralih membudidayakan tanaman bawang merah meskipun membutuhkan perawatan ekstra, namun komoditas tersebut dinilai lebih menguntungkan karena permintaan cukup tinggi dan suplai ke pasar lokal tidak pernah terpenuhi atau harus didatangkan dari luar. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

    Pembalap Indonesia Rio SB memacu mobilnya pada sesi latihan resmi South East Drift Series Round 3-4 saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Ajang balapan drift internasional South East Drift Series yang merupakan afiliasi dari Formula Drift itu di gelar hingga Minggu (16/2) di lokasi IIMS 2025. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

  • Diskon tarif listrik beri andil utama deflasi DKI dua bulan terakhir

    Diskon tarif listrik beri andil utama deflasi DKI dua bulan terakhir

    Dari 11 kelompok pengeluaran, diskon tarif listrik ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap warna inflasi Jakarta dalam dua bulan terakhir ini

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penerapan diskon tarif listrik sebesar 50 persen memberi andil pada deflasi DKI Jakarta secara bulanan yaitu pada Januari 2025 dan Februari 2025.

    Pada Januari 2025, diskon tarif listrik memberikan andil deflasi bulanan sebesar 1,94 persen, sementara pada Februari 2025 andilnya sebesar 0,91 persen.

    “Dari 11 kelompok pengeluaran, diskon tarif listrik ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap warna inflasi Jakarta dalam dua bulan terakhir ini,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.

    Adapun pada Januari 2025, DKI Jakarta mengalami deflasi bulanan sebesar 1,50 persen, sedangkan pada Februari 2025 yakni 0,29 persen.

    “Di tingkat nasional deflasinya cukup dalam di minus 0,48 persen, kita berada pada level minus 0,29 persen,” kata Hasanudin.

    Dia mengemukakan berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pada tahun ini terjadi deflasi untuk pertama kalinya pada Februari yang didorong diskon tarif listrik.

    Hasanudin lalu menyebutkan, selain tarif listrik, komoditas lain yang juga memberi andil pada deflasi Jakarta bulan Februari yakni bawang merah (0,04 persen), cabai rawit (0,03 persen), cabai merah (0,02 persen), dan tomat (0,02 persen).

    Sementara itu, secara tahunan, Jakarta juga tercatat mengalami deflasi. Hasanudin mengatakan deflasi Jakarta pada Februari 2025 secara tahunan sebesar 0,59 persen.

    Penyumbang utama deflasi bulan Februari 2025 secara tahunan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi sebesar 2,16 persen.

    Sama seperti deflasi bulanan, komoditas utama penyumbang pada kelompok ini adalah tarif listrik dengan andil 2,28 persen.

    Komoditas lainnya yang juga berkontribusi pada deflasi Jakarta secara tahunan yakni cabai merah (0,12 persen), tomat (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), dan tarif kereta api (0,02 persen).

    Pemerintah menetapkan pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA untuk pemakaian bulan Januari 2025 (yang akan dibayar pada bulan Februari 2025) dan Februari 2025 (yang akan dibayar pada rekening bulan Maret 2025).

    Sedangkan, pelanggan prabayar diberi diskon secara langsung ketika pembelian token listrik pada Januari dan Februari 2025. Dengan begitu, masyarakat cukup membayar harga token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Diskon Tarif Listrik hingga Turunnya Harga Cabai Picu Deflasi Jateng Februari 2025

    Diskon Tarif Listrik hingga Turunnya Harga Cabai Picu Deflasi Jateng Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jawa Tengah mencatatkan deflasi sebesar 0,78 persen secara month-to-month (m-to-m) pada Februari 2025.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, angka deflasi tersebut lebih dalam dari deflasi bulan Januari 2025 yang sebesar 0,46 persen.

    Deflasi ini juga lebih dalam dari angka deflasi nasional bulan Februari 2025 yang sebesar 0,48 persen.

    Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih memaparkan, deflasi secara m-to-m ini utamanya disebabkan turunnya tarif listrik, karena adanya diskon 50 persen kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik 450 VA-2200 VA.

    “Penyumbang terbesar deflasi secara m-to-m adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Utamanya karena turunnya tarif listrik.

    Kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi terbesar kedua, yang disebabkan turunnya harga bawang merah dan cabai merah,” jelas Endang saat pemaparan secara daring, Senin (3/3/2025).

    Berdasarkan komoditas penyumbang deflasi, tercatat lima terbesarnya adalah tarif listrik dengan andil -0,79 persen; disusul cabai merah dengan andil -0,08 persen; bawang merah dengan andil -0,06 persen; daging ayam ras sebesar -0,03 persen; dan cabai rawit dengan andil -0,02 persen.

    Deflasi pada cabai merah dan rawit, disebutkan, karena harga mengalami penurunan setelah Desember 2024 mengalami kenaikan cukup tinggi.

    Pasokan cabai dari petani sudah kembali normal, setelah sebelumnya berkurang karena adanya faktor cuaca.

    “Kemudian turunnya harga bawang merah kembali memberikan sumbangan deflasi setelah mengalami kenaikan harga pada September – Desember 2024. Turunnya harga bawang merah disebabkan karena pasokan cukup saat panen raya di sejumlah sentra produksi di Jateng,” terangnya.

    Sementara itu, andil inflasi terbesar Jawa Tengah pada Februari 2025 tercatat berasal dari emas perhiasan yang memberikan andil sebesar 0,06 persen.

    Disusul tarif air minum Pam sebesar 0,03 persen; bensin sebesar 0,03 persen; sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 0,01 persen; dan wortel dengan andil sebesar 0,01 persen.

    “Harga emas perhiasan menjadi penyumbang terbesar inflasi karena pergerakan harga emas memang mengikuti harga internasional, sejalan dengan peningkatan permintaan aset save haven di tengah ketidakpastian global,” jelasnya.

    Sementara itu, pada Februari 2025, Provinsi Jawa Tengah juga mencatatkan deflasi year on year (yoy) sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,75 dan deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,23 persen. (idy)