Tanaman: Bawang merah

  • 5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    Jakarta, Beritasatu.com – Menu Lebaran adalah hidangan istimewa yang selalu dinantikan. Namun, banyak hidangan Lebaran yang tinggi kolesterol dan kurang sehat.

    Oleh karena itu, penting untuk memilih menu yang lebih sehat tanpa mengurangi cita rasa khas Lebaran. Berikut ini lima resep menu Lebaran sehat tanpa kolesterol yang tetap lezat dan menggugah selera.

    Menu Lebaran Sehat

    1. Satai dada ayam

    Dada ayam merupakan pilihan daging rendah lemak yang cocok untuk hidangan satai. Dengan bumbu yang tepat, satai ini tetap lezat tanpa meningkatkan kadar kolesterol.

    Bahan-bahan:

    2 dada ayam, potong kecil.1 buah paprika, potong kecil.1 siung bawang putih, cincang.1/2 sdt bubuk jintan.1 sdm air lemon.1 sdt jahe parut.1/2 sdt bubuk cabai.1 sdt garam.1 sdm minyak.Tusuk satai.

    Cara Membuat:

    Campurkan semua bumbu dengan ayam dan paprika, lalu diamkan beberapa jam.Tusukkan ayam dan paprika ke tusuk satai.Panggang di atas wajan selama 5 menit hingga kecokelatan.Sajikan dengan sambal kecap atau saus sambal.

    2. Soto ayam tanpa santan

    Menghilangkan santan dari soto ayam dapat mengurangi asupan lemak jenuh.

    Bahan-bahan:

    1 kg ayam, potong-potong.3 cm jahe, keprek.2 lembar daun salam.5 lembar daun jeruk.2 batang serai, keprek.4 cm lengkuas, keprek.2 batang daun bawang.Garam dan kaldu bubuk secukupnya.Air secukupnya.9 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 5 cm kunyit, 3 butir kemiri,1/2 sdt merica (haluskan).Soun dan tauge.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam hingga matang, buang air rebusan pertama.Tumis bumbu halus, lalu masukkan ke dalam rebusan ayam.Tambahkan garam, kaldu bubuk, dan daun bawang, lalu masak hingga ayam empuk.Sajikan dengan soun, tauge, dan perasan jeruk nipis.

    3. Ketupat beras merah

    Ketupat beras merah lebih sehat karena kaya serat dan antioksidan.

    Bahan-bahan:

    10 buah cangkang ketupat.1,5 kg beras merah.1 sdt garam.

    Cara Membuat:

    Cuci beras merah, tambahkan garam, lalu masukkan ke cangkang ketupat.Rebus dalam panci presto selama 45 menit.Angkat, bersihkan, dan tiriskan sebelum disajikan.

    4. Opor ayam tanpa santan

    Menggunakan rempah-rempah sebagai pengganti santan membuat opor ayam tetap lezat tanpa lemak berlebih.

    Bahan-bahan:

    500 gram ayam.5 potong tahu putih.4 butir telur ayam.4 butir bawang merah.3 siung bawang putih.1 ruas lengkuas.1 batang serai.1/2 sdt kunyit bubuk2 lembar daun jeruk.2 lembar daun salam.1 ruas jahe.3 butir kemiri.1/3 sdt ketumbar bubuk (haluskan).3 sdm fiber cream.Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam dan tahu setengah matang, rebus telur lalu kupas.Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan air.Masukkan ayam, tahu, dan telur, lalu tambahkan garam dan kaldu.Terakhir, masukkan fiber cream, aduk rata, dan sajikan.

    5. Bakso ikan

    Bakso ikan lebih sehat karena rendah lemak dibandingkan bakso sapi.

    Bahan-bahan:

    400 gram ikan tenggiri, haluskan.100 gram tepung sagu.1 butir telur.700 ml air.1/4 sdt merica putih.1 sdt minyak wijen.1 sdt kecap asin.1 sdt garam.1 ruas jahe, keprekBihun dan daun seledri

    Cara Membuat:

    Campurkan ikan, tepung sagu, telur, garam, dan merica.Bentuk bulatan kecil, lalu rebus dalam air mendidih dengan jahe.Tambahkan lada putih, kecap asin, dan minyak wijen.Sajikan dengan bihun dan taburan daun seledri.

    Dengan memilih menu Lebaran sehat tanpa kolesterol ini, Anda tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa mengorbankan kesehatan. Selamat menikmati Lebaran dengan lebih sehat!

  • Harga Pangan H-1 Lebaran 2025: Cabai Merah Keriting Kian Pedas, Tembus Rp60.436/Kg

    Harga Pangan H-1 Lebaran 2025: Cabai Merah Keriting Kian Pedas, Tembus Rp60.436/Kg

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, harga komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami peningkatan jelang hari raya Idulfitri 1446H/2025M. Harga berbagai jenis cabai melonjak, dibanding hari sebelumnya, termasuk cabai merah keriting.

    Merujuk Panel Harga Bapanas, Minggu (30/3/2025) pukul 09.52 WIB, harga cabai merah keriting di tingkat konsumen tembus Rp60.436 per kilogram (kg) atau naik signifikan 3,68% dibanding hari sebelumnya Rp58.289 per kg.

    Harga cabai merah besar pagi ini dibanderol sebesar Rp60.062 per kg atau naik 2,24% dibanding hari sebelumnya Rp58.745 per kg dan cabai rawit merah mencapai Rp89.598 per kg atau naik 1% dibanding hari sebelumnya Rp88.712 per kg.

    Peningkatan harga turut terjadi pada komoditas beras. Bapanas merekam, harga beras premium pagi ini berada di level Rp15.594 per kg atau naik 0,24% dibanding hari sebelumnya Rp15.556 per kg.

    Harga beras medium jelang Lebaran 2025 mencapai Rp13.725 per kg di tingkat konsumen, atau naik 0,15% dari sebelumnya Rp13.704 per kg. Harga beras SPHP juga meningkat 0,18% menjadi Rp12.592 per kg dari sebelumnya Rp12.570 per kg.

    Selanjutnya, Bapanas mencatat harga jagung di tingkat peternak turun pagi ini. Komoditas ini turun tipis 0,06% menjadi Rp6.253 per kg dari sebelumnya Rp6.257 per kg.

    Harga kedelai biji kering impor juga tercatat turun. Pagi ini, harga kedelai biji kering impor turun 0,14% menjadi Rp10.610 per kg dari sebelumnya Rp10.625 per kg.

    Berbagai jenis cabai tercatat mengalami lonjakan harga dibanding hari sebelumnya. Harga bawang merah naik 0,56% menjadi Rp44.205 per kg dan bawang putih mengalami kenaikan harga 0,56% menjadi Rp44.919 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni naik 1,07% menjadi Rp140.843 per kg, daging ayam ras naik 1,42% menjadi Rp37.347 per kg, dan telur ayam ras turun tipis 0,04% ke level Rp29.521 per kg.

    Harga gula konsumsi di tingkat konsumen belum mengalami perubahan harga pagi ini. Komoditas ini terpantau masih berada di level Rp18.551 per kg secara rata-rata nasional.

    Harga berbagai jenis minyak goreng bervariasi. Minyak goreng kemasan dibanderol Rp20.744 per liter atau naik tipis 0,03% dari sebelumnya Rp20.737 per liter.

    Minyak goreng curah terpantau turun 0,23% menjadi Rp17.951 per liter, dan Minyakita juga turun tipis 0,07% menjadi Rp17.601 per liter.

    Kenaikan harga terjadi pada komoditas tepung terigu, baik kemasan maupun curah yang masing-masing naik sebesar 0,12% dan 0,07% dibanding hari sebelumnya.

    Demikian halnya untuk komoditas ikan. Pagi ini, Bapanas merekam harga ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 0,88% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik 0,9% menjadi Rp35.020 per kg.

    Harga garam konsumsi naik 1,13% menjadi Rp11.763 per kg. Harga daging kerbau beku impor naik 0,83% menjadi Rp110.159 per kg dan daging kerbau segar lokal naik 1,3% menjadi Rp147.121 per kg. 

    Sebagai informasi, harga pangan dalam laman tersebut akan terus bergerak seiring masuknya data dari pasar-pasar se-Indonesia, dengan harga final pada pukul 13.00 WIB.

  • Gubernur Khofifah pantau pasokan bahan pokok di Pasar Besar Madiun

    Gubernur Khofifah pantau pasokan bahan pokok di Pasar Besar Madiun

    Secara umum, kondisi pasar sangat baik, tidak ada kenaikan harga yang signifikan.

    Madiun (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau pasokan dan ketersediaan bahan pangan pokok di Kota Madiun dengan mengunjungi Pasar Besar guna memastikan distribusi aman dan harga terkendali.

    Dengan didampingi Wali Kota Madiun Maidi, Gubernur Khofifah mendatangi lapak-lapak pedagang dan berbincang untuk menanyakan pasokan barang kebutuhan pokok dalam menghadapi Lebaran 2025.

    “Semua barang kebutuhan pokok, terpantau aman. Beras, telur, minyak goreng, dan gula, harga jualnya masih di bawah HET. Yang penting, suplai bahan pangan lancar dan stok terjamin aman,” ujar Khofifah.

    Menurut dia, Pasar Besar Madiun yang merupakan salah satu pasar tradisional yang dipantau untuk pengukuran inflasi dan deflasi di Jawa Timur terlihat ramai dikunjungi oleh masyarakat. Hal itu menunjukkan daya beli masyarakat yang cukup baik, terutama menjelang Lebaran.

    “Jadi, pasar ini menjadi salah satu sampel yang diawasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam melakukan pengukuran inflasi di wilayah Jawa Timur. Tadi kami lihat pasar cukup ramai, artinya daya beli masyarakat cukup bagus,” kata Gubernur Khofifah.

    Wali Kota Madiun Maidi yang mendampingi Khofifah menyampaikan terima kasih karena Gubernur Jatim sudah memberikan perhatian pada Kota Madiun.

    Tidak hanya mengecek harga dan pasokan, Gubernur pertama perempuan di Jatim itu juga memborong berbagai produk jualan pedagang, kemudian membagikannya kepada pengunjung pasar.

    Gubernur juga membagikan bantuan sembako kepada abang becak dan santunan kepada anak-anak duafa.

    “Alhamdulillah, Bu Gubernur ke sini untuk mengecek harga kebutuhan pokok. Ke Madiun karena kota ini salah satu daerah untuk mengukur inflasi atau deflasi oleh BPS,” kata Wali Kota Maidi.

    Maidi menjelaskan bahwa pemantauan tersebut bertujuan untuk memastikan kestabilan harga serta ketersediaan bahan pangan saat Lebaran.

    “Secara umum, kondisi pasar sangat baik, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Harga-harga juga masih dalam batas wajar dan tidak terjadi inflasi tinggi,” kata Maidi.

    Ia menjelaskan bahwa kondisi harga yang cukup stabil tersebut tak terlepas dari upaya Pemerintah Kota Madiun, salah satunya melalui program Warung Tekan Inflasi. Warung itu menyediakan bahan kebutuhan pokok di sejumlah titik dengan harga lebih murah.

    “Fungsinya untuk mengendalikan harga dan menjaga daya beli masyarakat. Saat harga di pasar naik, masyarakat bisa belanja di warung tekan inflasi,” katanya.

    Pantauan harga di pasaran, harga beras medium Rp13 ribu per kilogram, gula Rp17 ribu per kilogram, minyak goreng merek Minyakita Rp15.700,00 per liter, telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram, dan daging ayam Rp35 ribu per kilogram.

    Untuk komoditas cabai, cabai rawit Rp75 ribu/kg, cabai merah keriting Rp50 ribu/kg, dan cabai merah besar Rp55 ribu/kg, sedangkan harga bawang merah Rp50 ribu/kg dan bawang putih Rp38 ribu/kg.

    Wali Kota Maidi mengatakan bahwa pasokan bahan pangan di Madiun dalam kondisi aman.

    Dengan kondisi tersebut, baik Gubernur Khofifah maupun Wali Kota Maidi berharap masyarakat dapat berlebaran dengan tenang, tanpa cemas akan kelangkaan atau lonjakan harga bahan pangan yang fantastis.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu Per Kg Menjelang Lebaran 2025 – Halaman all

    Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu Per Kg Menjelang Lebaran 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mencapai Rp 100.000 per kilogram dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews, rata-rata harga cabai rawit merah menyentuh Rp 100.000 per kg. Selain cabai merah, bawang merah juga menyentuh harga Rp 60.000 per kg.

    “Harga bawang merah Rp 60.000 per kg, bawang putih juga sama Rp 60.000 per kg. Cabai rawit merah Rp 100.000 per kg,” kata Siti, pedagang di Pasar Minggu, Sabtu (29/3/2025).

    Senada, pedagang lainnya bernama Fajar menyebut harga cabai sudah melebihi harga bawang merah maupun bawang putih. Untuk cabai rawit keriting saja Rp 80.000 per kg.

    “Cabai rawit keriting Rp 80.000 per Kg, cabai rawit Rp 100.000 per kg,” kata Fajar.

    Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga bawang merah ukuran sedang naik 4,13 persen setara Rp 1.900 menjadi Rp 47.950 per kilogram.

    Harga cabai merah besar naik 10,4 persen setara Rp 5.650 per Kg menjadi Rp 60.000. Cabai merah keriting naik 14,49 persen setara Rp 7.950 menjadi Rp 62.800 per kg. 

    Cabai rawit hijau naik 12,37 persen setara Rp 7.600 menjadi Rp 69.050 per kg, cabai rawit merah naik 10,97 persen atau setara Rp 9.700 menjadi Rp 98.150 per kg.

    Daging ayam ras segar naik 6,08 persen setara Rp 2.200 menjadi Rp 38.400 per kg, daging sapi kualitas 1 naik 5,42 persen setara Rp 7.600 menjadi Rp 147.950 per Kg.

    Gula pasir kualitas premium naik 2,02 persen menjadi Rp 20.250 per kg. Sedangkan gula pasir lokal naik 0,27 persen menjadi Rp 18.800 per kg. Harga minyak goreng curah naik 0,53 persen menjadi Rp 18.900 per kg.

    Telur ayam ras secara naik 0,83 persen menjadi Rp 30.550 per Kg serta beras kualitas bawah naik 1,44 persen menjadi Rp 14.050 per Kg.

    Sementara harga pangan yang mengalami penurunan meliputi beras kualitas bawah I turun 1,42 persen menjadi Rp 13.900 per Kg. Beras kualitas medium I turun 5,54 persen menjadi Rp 14.500 per Kg. Beras kualitas medium II turun 4,95 persen menjadi Rp 14.550 per Kg.

    Beras kualitas super U turun 3,28 persen menjadi Rp 16.200 per Kg. Beras kualitas super II turun 3,07 persen menjadi Rp 15.800. Daging sapi kualitas 2 turun 1,17 persen menjadi Rp 130.750 per Jg dan minyak goreng kemasan bermerek I turun 1,12 persen menjadi Rp 22.000 per Kg.

     

     

  • Nanti Sore Bisa Naik Lagi

    Nanti Sore Bisa Naik Lagi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang Lebaran 2025, sejumlah harga pangan di Pasar Kramat Jati mengalami kenaikan cukup signifikan. Beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang putih, dan sayuran buncis tercatat mengalami lonjakan harga cukup tinggi.

    Menurut Muhdar, seorang pedagang Pasar Kramat Jati, kenaikan harga pangan menjelang Idulfitri adalah hal yang wajar terjadi. Namun, ia mengungkapkan kenaikan harga pada 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Sebagai contoh, harga cabai merah keriting sebelumnya Rp 70.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 90.000 per kilogram. Begitu pula dengan cabai rawit yang sebelumnya Rp 120.000 per kilogram kini menyentuh harga Rp 140.000 per kilogram.

    Selain itu, harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan signifikan, masing-masing mencapai Rp 80.000 dan Rp 70.000 per kilogram. Sayuran seperti kacang panjang dan buncis meroket dengan harga yang kini mencapai Rp 30.000 per kilogram.

    Kenaikan harga pangan ini berlangsung selama empat hari terakhir, dan diperkirakan akan terus berlanjut menjelang Lebaran pada minggu depan. Menurut Muhdar, harga-harga tersebut benar-benar mengalami lonjakan tajam.

    “Meski banyak keluhan dari pembeli, sudah biasa terjadi menjelang Lebaran. Harga terus naik, dan biasanya nanti sore belanja lagi, harganya bisa naik lagi,” ujar Muhdar kepada wartawan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3/2025).

    Meski harga pangan melonjak, Muhdar menyatakan jumlah pembeli tetap tinggi karena mereka tetap perlu memenuhi kebutuhan untuk merayakan hari raya.

    Selain pangan, di sepanjang Pasar Kramat Jati juga terlihat sejumlah pengrajin dan penjual anyaman ketupat yang sudah mulai berjualan beberapa hari terakhir.

    Harga ketupat yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 10.000 per anyaman saat Lebaran.

  • Survei KPPU: Dekati Lebaran, Harga Cabai Rawit dan Bawang Putih Melonjak

    Survei KPPU: Dekati Lebaran, Harga Cabai Rawit dan Bawang Putih Melonjak

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan survei pemantauan komoditas pangan di pasar tradisional dan modern jelang hari raya Idulfitri 1446H/2025M. Cabai rawit dan bawang putih naik signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

    Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha menyampaikan survei dilakukan di pasar modern dan tradisional di 7 Kantor Wilayah KPPU yaitu di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan DI Yogyakarta.

    “Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadan,” kata Eugenia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Dari survei yang dilakukan terhadap 11 komoditas pangan, KPPU menemukan bahwa harga cabai rawit mengalami kenaikan signifikan di hampir seluruh wilayah di Indonesia. 

    Peningkatan harga utamanya terjadi di pasar tradisional di Bandung, Jawa Barat yang tercatat mencapai Rp115.000 per kg atau naik 53% dari harga saat awal Ramadan.

    Sementara, kata Eugenia, peningkatan harga cabai rawit juga terjadi di pasar modern, dengan kenaikan harga tertinggi terjadi di Samarinda yaitu mencapai Rp167.450 per kg, disusul Bandung dan Yogyakarta. 

    Bawang putih juga mengalami kenaikan harga yang signifikan dari saat awal Ramadan, dengan kisaran kenaikan harga tertinggi sebesar Rp8.000 per kg.

    “Khususnya di wilayah Surabaya, Makassar, dan DI Yogyakarta dengan variasi harga jual bawang putih sebesar Rp42.000 per kg sampai Rp47.500 per kg,” ungkapnya.

    Sementara itu di pasar modern, harga bawang putih meningkat signifikan di Rp42.000 per kg sampai Rp47.500 per kg. Kenaikan signifikan tercatat di wilayah Medan, Lampung, Makassar, dan DI Yogyakarta dengan rentang harga jual berkisar Rp46.000 per kg sampai Rp63.000 per kg.

    Eugenia menduga melonjaknya harga bawang putih disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat importir dan distributor.

    Dari sisi stok, KPPU mencatat mayoritas terpantau tersedia, baik di pasar tradisional maupun di pasar modern di seluruh Indonesia. Dengan demikian, Eugenia memastikan kebutuhan masyarakat masih dapat terpenuhi tanpa adanya indikasi kelangkaan. 

    “Keterbatasan stok hanya terjadi atas bawang merah di pasar tradisional wilayah DI Yogyakarta dan Samarinda. Sementara di pasar modern di wilayah Surabaya dan DI Yogyakarta, keterbatasan stok terjadi pada beras medium,” pungkasnya. 

  • Harga Daging Melonjak Jelang Lebaran, Masyarakat Keluhkan Kenaikan

    Harga Daging Melonjak Jelang Lebaran, Masyarakat Keluhkan Kenaikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Tiga hari menjelang perayaan Lebaran 1446 H, harga daging menjadi salah satu komoditas yang mengalami lonjakan signifikan. Di Pasar Jatinegara, harga daging lokal kini berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 160.000 per kilogram.

    “Setiap tahun memang seperti ini, tidak ada perubahan. Harga daging paling mahal biasanya mentok di Rp 170.000. Sekarang berkisar Rp 150.000 hingga Rp 160.000,” ujar Hilal, salah satu pedagang daging di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (28/3/2025).

    Lonjakan harga daging ini merupakan fenomena tahunan yang kerap dirasakan para pedagang. Meski harga naik, mereka tidak selalu mendapatkan keuntungan lebih.

    “Kalau penyebabnya ya dari pusatnya, dari jagalnya. Kalau dari jagalnya enggak naik, ya kita juga enggak mungkin menaikkan harga,” tambah Hilal.

    Pedagang harus menyesuaikan harga dengan daya beli konsumen. Akibatnya, ketika harga dari pemasok melonjak tajam, keuntungan mereka justru semakin menipis.

    Tak hanya daging, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan harga. Cabai rawit kini menembus Rp 130.000 per kilogram, sementara bawang putih dan bawang merah masing-masing dihargai Rp 70.000 per kilogram. Kelapa pun ikut naik, dengan harga mencapai Rp 20.000 per buah.

    “Banyak banget harga yang naik. Gaji habis buat makan saja, enggak ada sisanya. Minta diturunin aja deh harga bahan pokoknya,” keluh Puroyati, salah satu konsumen.

    Masyarakat berharap pemerintah dapat terus memantau dan mengendalikan lonjakan harga daging dan komoditas lain agar tidak semakin memberatkan, terutama bagi mereka yang berada di lapisan menengah ke bawah.

  • Tumis Cengkaruk, Olahan Bunga Durian Khas Betawi

    Tumis Cengkaruk, Olahan Bunga Durian Khas Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Tumis cengkaruk merupakan kuliner khas Betawi yang kerap hadir saat musim durian tiba. Makanan ini dibuat dari bunga durian sebagai bahan dasar.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, kehadiran tumis cengkaruk tak lepas dari keahlian masyarakat betawi dalam bercocok tanam. Sejak dahulu, masyarakat Betawi memang dikenal sebagai masyarakat agraris yang mampu memanfaatkan lahan untuk menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari buah, sayur, tanaman hias, hingga obat-obatan.

    Dari beberapa tanaman yang mereka tanam, salah satu yang paling menonjol adalah buah durian. Menariknya, mereka tak hanya memanfaatkan buahnya, melainkan juga bunganya.

    Bunga durian memiliki putik berwarna putih cerah dengan panjang sekitar 4-5 cm. Pada bagian mahkota bunga ini berwarna putih kecokelatan.

    Oleh masyarakat Betawi, bunga tersebut dinamakan karuk. Ketika diolah menjadi makanan, olahan bunga karuk dinamakan tumis bunga karuk atau cengkaruk.

    Dahulu, anak-anak era 1980-an kerap berburu karuk saat musim durian. Pukul 03.00 hingga waktu Subuh, bunga durian banyak berjatuhan. Saat itulah, anak-anak berburu bunga durian.

    Anak-anak memungut bunga yang masih segar dan semerbak. Setelah terkumpul, mereka akan memberikannya kepada emak atau ibu di rumah untuk dimasak. Tak jarang, ada juga anak-anak yang memilih untuk menjual hasil bunga yang mereka kumpulkan ke pasar.

    Selain bunga durian, tumis cengkaruk juga dibuat dengan menggunakan bahan-bahan pelengkap lainnya, seperti ikan teri maupun petai. Cara memasak tumis cengkaruk mirip dengan olahan tumis pada umumnya.

    Pertama-tama, cabai, bawang merah, dan bawang putih yang sudah diiris ditumis hingga harum. Setelahnya, masukkan daun salam, daun jeruk, dan laos.

    Kemudian, baru masukkan bunga durian yang sudah dicuci dan direbus terlebih dahulu. Tak lupa, masukkan teri medan yang sudah digoreng garing.

    Selanjutnya, beri air secukupnya dan bumbui masakan, lalu masak hingga matang. Tumis cengkaruk khas Betawi siap disajikan.

    Penulis: Resla

  • Harga cabai rawit Rp97.450/kg, telur ayam Rp30.200/kg

    Harga cabai rawit Rp97.450/kg, telur ayam Rp30.200/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. ANTARA FOTO/FB Anggoro

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp97.450/kg, telur ayam Rp30.200/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 14:23 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp97.450 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp30.200 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Kamis pukul 11.00 WIB selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp47.750 per kg, bawang putih di harga Rp46.950 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.100 per kg, beras kualitas bawah II Rp13.850 per kg, beras kualitas medium I Rp15.400 per kg, begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.300 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.800 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.300 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp67.300 per kg, cabai merah keriting Rp65.200 per kg, dan cabai rawit hijau Rp66.650 per kg. Kemudian, daging ayam ras di harga Rp37.600 per kg, daging sapi kualitas I Rp144.550 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp136.600 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.850 per kg, dan gula pasir lokal Rp18.650 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.950 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.500 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.350 per liter.

    Sumber : Antara

  • Jelang Lebaran Harga Daging, Cabai, hingga Ayam Meroket, Ini Daftarnya!

    Jelang Lebaran Harga Daging, Cabai, hingga Ayam Meroket, Ini Daftarnya!

    Jakarta: Lebaran tak lengkap tanpa hidangan khas yang menggugah selera. Opor ayam dengan kuah santan yang gurih, gulai dengan bumbu kaya rempah, serta semur daging yang manis legit menjadi menu andalan di meja makan keluarga.
     
    Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun, menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan saat hari raya. Namun, di balik aroma harum masakan, ada satu hal yang tak bisa diabaikan yakni biasanya harga bahan pangan yang terus bergerak menjelang Lebaran.
     
    Setiap tahun, permintaan bahan makanan meningkat drastis, menyebabkan lonjakan harga, terutama pada bahan utama seperti daging, cabai, kelapa, dan bawang.

    Tahun ini pun tak jauh berbeda. Berdasarkan data terbaru, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
     

    Harga bahan pokok hari ini
    Menjelang Lebaran, harga beberapa komoditas penting mengalami kenaikan. Berikut daftar harga terbaru di Jakarta per hari ini mengacu data Informasi Pangan Jakarta:

    Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga:

    Cabai merah keriting: Rp80.000 per kg (naik Rp11.483)
    Cabai rawit merah: Rp115.000 per kg (naik Rp3.700)
    Bawang merah: Rp60.000 per kg (naik Rp699)
    Daging sapi murni (semur): Rp150.000 per kg (naik Rp6.067)
    Ayam broiler/ras: Rp42.500 per kg (naik Rp900)
    Kelapa kupas: Rp15.000 per kg (naik Rp520)

    Bahan pokok yang mengalami penurunan harga:

    Beras IR I: Rp14.000 per kg (turun Rp1.281)
    Beras IR II: Rp13.500 per kg (turun Rp416)
    Beras IR III: Rp13.000 per kg (turun Rp1.011)
    Beras muncul I: Rp15.000 per kg (turun Rp705)
    Cabai merah besar: Rp67.500 per kg (turun Rp4.250)
    Cabai rawit: Rp65.000 per kg (turun Rp3.079)
    Bawang putih: Rp48.000 per kg (turun Rp2.447)
    Daging sapi has (paha belakang): Rp145.000 per kg (turun Rp933)
    Telur ayam ras: Rp28.000 per kg (turun Rp769)
    Minyak goreng curah: Rp19.500 per kg (turun Rp355)
     
    Meski harga bahan pangan terus bergerak, semangat menyajikan hidangan terbaik untuk keluarga tetap harus dijaga.
     
    Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menikmati opor, gulai, dan semur tanpa membuat kantong jebol. Jadi, sudah siap belanja bahan makanan untuk Lebaran tahun ini? 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)