Tanaman: Bawang merah

  • Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 100 Ribu/Kg di Momen Lebaran Idulfitri

    Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 100 Ribu/Kg di Momen Lebaran Idulfitri

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Harga komoditas cabai di Kota Semarang menunjukkan kenaikan saat momen Lebaran Idulfitri 2025 ini.

    Pantauan Tribun Jateng di pasar tradisional, kenaikan harga utamanya pada cabai merah yang saat ini menyentuh Rp 100.000/Kg.

    Hal itu diakui Kas, pedagang di pasar Gang Baru. Ia menyebutkan, harga cabai rawit merah menempati angka tertinggi dengan kisaran harga Rp 100.000/Kg.

    Kemudian disusul keriting merah Rp 90.000/Kg.

    Ia menyebutkan, harga berlaku saat ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan momen Ramadan lalu.

    “Harga cabai rawit setan Rp 100.000/Kg dan merah keriting Rp 90.000/Kg. Lebaran ini harga cabai setan paling mahal, dibandingkan ramadan harganya Rp 50.000 – Rp 60.00/Kg,” kata Kas di lapaknya, Rabu (2/4/2025).

    Kenaikan harga cabai di momen Lebaran ini juga diakui Mila, pedagang di Pasar Johar Semarang. 

    Menurut Mila, meski mengalami kenaikan, harga berlaku pada hari ketiga Lebaran ini sudah mengalami penurunan dibandingkan kemarin.

    Ia menyebutkan, pada hari kedua Lebaran, rawit merah sempat menyentuh Rp 150.000/Kg. Kemudian keriting merah menyentuh Rp 120.000/Kg.

    Adapun hari ini, disebutkan sudah mengalami penurunan hampir separuhnya.

    “Harga rawit merah hari ini Rp 80.000/Kg, kemarin sampai Rp 150.000/Kg.

    Keriting merah kemarin Rp 120.000/Kg, hari ini Rp 60.000/Kg,” sebutnya.

    Sementara itu, ia menyebutkan, untuk harga jenis cabai lainnya cenderung lebih rendah meski sama-sama mengalami kenaikan.

    “Harga cabai keriting hijau biasanya Rp 25.000/Kg, naik jadi Rp 30.000/Kg. Harganya naik soalnya kosong.

    Kemudian teropong merah, sebelum lebaran Rp 55.000/Kg, (pas lebaran) jadi Rp 60.000/Kg. Kalau rawit putih sebelum lebaran Rp 50.000/Kg, sekarang kehabisan barang,” jelasnya.

    Mila menyebutkan, selain komoditas cabai, harga komoditas bawang juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan.

    Disebutkan, harga bawang merah saat ini menyentuh Rp 40.000/Kg dan Rp 42.000/Kg. Sedangkan harga bawang putih menyentuh Rp 45.000/Kg.

    “Harga bawang naik sedikit, sekitar Rp 2000 sudah kemarin,” sebutnya.

    Sementara itu, Mila menambahkan, harga komoditas cabai memang biasa mengalami kenaikan di momen Lebaran.

    Hal itu sebab minimnya pasokan di tengah banyaknya pemasok yang libur.

    “Ini masih ada yang libur. Nanti hari ke-5 Lebaran, pasokan dan harga biasanya sudah normal,” imbuhnya. (idy)

  • Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg

    Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp91.950 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp29.450 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Rabu pukul 10.00 WIB selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp50.150 per kg, bawang putih di harga Rp46.150 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.950 per kg; beras kualitas medium I Rp14.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp13.800 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.250 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp51.750 per kg; cabai merah keriting Rp53.200 per kg; dan cabai rawit hijau Rp43.600 per kg. Kemudian, daging ayam ras di harga Rp38.350 per kg, daging sapi kualitas I Rp135.950 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp124.150 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.550 per kg; gula pasir lokal Rp18.550 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.700 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.350 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.300 per liter.

    Sumber : Antara

  • Hari Ketiga Lebaran, Daging Sapi Rp 135.950 per Kilogram, Cabai Rawit Dibanderol Rp 91.950 per Kg – Halaman all

    Hari Ketiga Lebaran, Daging Sapi Rp 135.950 per Kilogram, Cabai Rawit Dibanderol Rp 91.950 per Kg – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga pangan H+2 Lebaran pada Rabu (2/4/2025), berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga daging sapi kualitas I Rp 135.950 per kilogram (kg) dan daging sapi kualitas II di harga Rp 124.150 per kg.

    Pada pukul 11.00 WIB, cabai rawit merah di harga Rp 91.950 per kg. PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp 51.750 per kg; cabai merah keriting Rp 53.200 per kg; dan cabai rawit hijau Rp43.600 per kg.

    Sedangkan, bawang merah di harga Rp50.150 per kg, bawang putih di harga Rp 46.150 per kg. Untuk beras kualitas bawah I di harga Rp 13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp 13.950 per kg; beras kualitas medium I Rp 14.350 per kg.

    Kemudian, beras kualitas medium II di harga Rp 13.800 per kg. Sedangkan, beras kualitas super I di harga Rp16.250 per kg; dan beras kualitas super II Rp 15.450 per kg.

    Daging ayam ras di harga Rp38.350 per kg, gula pasir kualitas premium tercatat Rp 19.550 per kg; gula pasir lokal Rp 18.550 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp 19.700 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp 22.350 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp 20.300 per liter.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan, harga cabai rawit melonjak dipengaruhi faktor cuaca. Dyah mengatakan kenaikan cabai akibat faktor cuaca yang tidak bisa di kontrol. Dia memastikan pihaknya akan memonitor bersama Bapanas terkait kenaikan harga cabai.

    “Kalau harga cabai itu karena faktor cuaca ya tapi kita koordinasi terus dengan Bapanas karena. Ini menjadi salah satu komoditas yang dipantau,” ujar Dyah kepada wartawan, Jakarta, Senin (31/3/2025).

  • Harga Pangan Hari Ini (2/4): Cabai dan Daging Makin Mahal H+2 Lebaran 2025

    Harga Pangan Hari Ini (2/4): Cabai dan Daging Makin Mahal H+2 Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan harga berbagai jenis cabai dan daging pada Rabu (2/4/2025) atau H+2 Lebaran 2025 secara rata-rata masih tinggi.

    Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, Rabu (2/4/2025) pukul 09.30 WIB, harga berbagai jenis cabai di tingkat konsumen secara rata-rata meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Bapanas mencatat, harga cabai merah keriting naik signifikan 3,68% menjadi Rp60.436 per kilogram (kg), cabai merah besar naik 2,24% menjadi Rp60.062 per kg, dan cabai rawit merah terkerek 1% menjadi Rp89.598 per kg.

    Tidak jauh berbeda, harga berbagai jenis daging juga masih tinggi. Di tingkat konsumen, harga daging ayam ras mencapai Rp37.347 per kg atau naik 1,42% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Seturut dengan itu, harga daging sapi murni naik 1,07% menjadi Rp140.843 per kg, harga daging kerbau beku impor naik 0,83% menjadi Rp110.159 per kg, dan daging kerbau segar lokal melonjak 1,3% menjadi Rp147.121 per kg.

    Lantas, bagaimana dengan harga komoditas lainnya?

    Bapanas mencatat, harga beras premium mencapai Rp15.594 per kg atau naik 0,24% dari hari sebelumnya. Kemudian, harga beras medium naik tipis 0,15% dari hari sebelumnya menjadi Rp13.725 per kg dan beras SPHP naik sebesar 0,18% menjadi Rp12.592 per kg.

    Begitu juga dengan harga berbagai jenis ikan kompak mengalami peningkatan harga. Bapanas mencatat, harga ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 0,88% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik 0,9% menjadi Rp35.020 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak turun tipis 0,06% menjadi Rp6.253 per kg dan kedelai biji kering impor turun 0,14% menjadi Rp10.610 per kg.

    Di sisi lain, berbagai jenis bawang kompak terkerek 0,56% dibandingkan dengan hari sebelumnya, menjadi Rp44.206 per kg untuk bawang merah dan bawang putih bonggol Rp44.919 per kg.

    Kemudian, telur ayam ras turun tipis 0,04% menjadi Rp29.521 per kg, gula konsumsi masih stabil di level Rp18.551 per kg, sedangkan garam naik 1,13% menjadi Rp11.763 per kg.

    Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan pagi ini naik tipis 0,03% menjadi Rp20.744 per liter, minyak goreng curah turun 0,23% menjadi Rp17.951 per liter, dan minyakita turun tipis 0,07% menjadi Rp17.601 per liter.

    Sebagai informasi, harga pangan dalam laman Bapanas tersebut akan terus bergerak seiring dengan masuknya data dari pasar-pasar se-Indonesia, dengan harga final pada pukul 13.00 WIB.

  • Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Jakarta

    Harga sejumlah bahan pangan terpantau masih merangkak naik di pasar, salah satunya di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Terpantau, harga cabai rawit merah hingga daging sapi naik tinggi dibandingkan harga normal.

    Menurut pantauan detikcom, Selasa, 1 April 2025, harga cabai keriting merah per kilogramnya dipatok seharga Rp 100 ribu. Lalu, harga tertinggi didapuk oleh cabai rawit merah dengan nominal Rp 150 ribu per kilogramnya.

    “Kalau cabai keriting hijau Rp 70 ribu per kilo, cabai rawit hijau Rp 80 ribu per kilo, dan cabai rawit putih Rp 60 ribu per kilo,” ujar Fitri, salah satu pedagang sayur-mayur di Pasar Rumput.

    Fitri bilang, harga yang masih tinggi tersebut karena kondisi pasar induk di momen Lebaran tidak banyak yang berjualan, sehingga stok cabai cenderung sulit didapat.

    “Biasanya kalau lagi tidak momen Lebaran, cabai keriting merah itu cuma Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah ada yang Rp 40 ribu-Rp 50 ribu,” katanya merinci.

    Segelintir harga sayuran juga terpantau naik. Beberapa di antaranya adalah kentang dan daun seledri. Per kilogram kentang jadi seharga Rp 25 ribu, dan daun seledri juga naik jadi Rp 60 ribu per kilogramnya.

    Sementara harga bawang juga tergolong tinggi. Harga bawang merah mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya. Padahal di luar momen Lebaran biasanya hanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram.

    Fitri bilang, harga biasanya mulai mengerem lagi di seminggu pasca-Lebaran.

    Tidak cuma itu, harga daging ayam ras terpantau berada di angka Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu di pasaran. Salah satunya, di kios ayam milik Syifa, salah satu pedagang yang juga berada di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

    Dari pengamatan langsung detikcom, harga daging ayam ras yang dijual Syifa ada yang seharga Rp 35 ribu per ekor, dan Rp 50 ribu per ekornya. Syifa bilang, harga ini tergantung dari ukuran unggas yang ia jual, yang besar punya harga lebih mahal ketimbang ukuran yang lebih kecil.

    Syifa mengaku, harga ayam cenderung mengalami kenaikan saat momen Lebaran. Ia bilang, kisaran nominal kenaikannya berada di angka Rp 5 ribu per kilogramnya.

    “Untuk harga ayam itu naiknya sekitar Rp 5.000 per kilogram,” katanya.

    Sementara itu, harga daging sapi menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogramnya. Kisaran harga berbeda-beda, tergantung jenis daging dan bagian daging yang dijual.

    Untuk harga daging sapi bagian paha depan dibanderol seharga Rp 145 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk bagian paha belakang lebih mahal, yakni di harga Rp 150 ribu per kilogram.

    “Harganya beda-beda, ya. Ada yang Rp 145.000, ada yang Rp 150.000. Karena masih harga Lebaran. Itu beda harganya karena ada yang daging paha depan, ada daging paha belakang. Kalau yang paha depan Rp 145 ribu, kalau yang daging paha belakang Rp 150 ribu. Ini harga daging sapi saja,” ujar pria pedagang daging yang enggan menyebutkan namanya.

    Ada pula daging kerbau yang dibekukan dan sudah dalam kemasan plastik vakum. Harga daging kerbau beku ini dipatok sebesar Rp 100 ribu per kilogramnya.

    Sedangkan harga telur ayam di hari kedua Idulfitri tercatat mencapai angka Rp 32 ribu per kilogramnya. Biasanya, di luar momen Lebaran, kisaran harga telur ayam berada di angka Rp 29 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

    (eds/eds)

  • Harga Pangan Bergejolak Saat Lebaran, Wamendag: Kita Pantau!

    Harga Pangan Bergejolak Saat Lebaran, Wamendag: Kita Pantau!

    Jakarta

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, mengaku terus memantau harga bahan pokok saat libur Lebaran 2025. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    “Jadi intinya kalau untuk harga bahan pokok di pasar, kita harus koordinasi dengan Bapanas,” kata Roro saat ditemui wartawan usai mengikuti open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut, Roro mengatakan sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga bahan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat dengan menggelar operasi pasar di 3.992 titik. Menurutnya langkah ini terbukti sukses menjaga harga dan daya beli.

    “Kemarin sudah terlaksana dengan baik, dengan sukses operasi pasar dengan langkah-langkah kita sebetulnya untuk menaikkan daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri, pas lagi kemarin bulan puasa gitu ya,” jelas Roro.

    “Jadi kita berupaya untuk menstabilkan harga juga dan itu beroperasi cukup maksimal, di 3.992 titik di seluruh Indonesia. Kita melakukan pemantauan juga semuanya kondusif,” paparnya lagi.

    Di luar itu, ia mengatakan jika memang ada harga komoditas tertentu yang mengalami kenaikan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Bapanas agar bisa segera mencarikan langkah atau solusi terbaik.

    “Selebihnya kalau misalnya ada gejolak lagi dengan harga, kita akan pantau dan kita akan koordinasi dengan Bapanas juga,” ucap Roro.

    Diketahui sejumlah harga pangan di pasar pada hari kedua Lebaran cukup tinggi. Cabai rawit merah misalnya tembus hingga Rp 150 ribu/kg, atau harga bawang merah yang mencapai Rp 100 ribu/kg.

    (igo/eds)

  • Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    JABAR EKSPRES – Harga cabai rawit merah merengsek naik pasca Lebaran 2025. Di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung, komoditas pangan tersebut kini berada di harga Rp 140 ribu per kilo.

    Salah satu pedagang, Priyatno (36) menyebut, hal ini imbas tak sebandingnya permintaan dengan pasokan bahan pangan tersebut. Terlebih, banyak pemasok yang memilih libur pasca momentum lebaran kemarin.

    “Biasanya ada yang beli Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu kita terima, tapi sekarang lagi mahal Rp 140 ribu per kilonya. Stok juga gak ada, jadi mungkin karena itu naiknya,” katanya kepada Jabarekspres, Selasa (1/4).

    Selain itu, kata dia, kenaikan juga terjadi pada komoditas bawang, di mana bawang merah yang sebelumnya Rp 45 ribu kini menjadi Rp 60 ribu. Selain itu, bawang putih yang sebelumnya Rp 38 ribu kini menjadi Rp 44 ribu.

    BACA JUGA: Upaya Pemkot Bandung Hadapi Fenomena Urbanisasi Selapas Lebaran 2025

    “Naik juga, lumayan naiknya. Yang ini mah emang dari pemasoknya udah mahal, jadi ikut kita naikin harganya,” katanya.

    Menurutnya, kenaikan bakal terus terjadi di momentum libur lebaran 2025. Bahkan diakuinya, tak menutup kemungkinan bahwa harga bahan pokok bakal jauh lebih tinggi dari harga saat ini.

    “Tahun ke tahun kaya gini, mulai turunnya pas 2 minggu udah lebaran. Sekarang emang kurang terkontrol si harganya,” ungkapnya.

    Dirinya berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa segera mengatasi kenaikan harga bahan pokok yang tengah alami kenaikan. Kata dia, hal ini guna menghindari kenaikan yang jauh lebih tinggi.

    BACA JUGA: Bandung Diprediksi Diserbu Wisatawan pada Libur Lebaran 2025, Wali Kota Siapkan Langkah Antisipasi

    “Harapannya langsung ada perhatian yah dari pemerintah, biar gak naik lagi si harganya. Kita juga bingung untuk harga jualnya soalnya, mau ngasih yang beli Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu kitanya yak rugi, kalau enggak kasihan juga. Jadi mudah-mudahan bisa ada solusinya,” pungkasnya. (Dam)

  • Mayoritas Harga Komoditas Pangan Naik saat Lebaran, Pemerintah Klaim Masih Terkendali

    Mayoritas Harga Komoditas Pangan Naik saat Lebaran, Pemerintah Klaim Masih Terkendali

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeklaim harga pangan selama hari raya Idulfitri 2025 terkendali. 

    “Pangan semua terkendali baik, harga-harga terkendali, sangat terkendali, tidak ada kejadian hal-hal yang menonjol,” kata Tito di Masjid Istiqlal, Senin (31/3/2025).

    Merujuk Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (31/3/2025) pukul 13.29 WIB, mayoritas komoditas pangan di tingkat konsumen mengalami peningkatan harga jika dibandingkan dengan rerata pekan lalu.

    Harga beras premium hari ini secara rata-rata nasional berada di level Rp15.594 per kilogram (kg) atau naik 0,21% dibandingkan rerata minggu lalu Rp15.562 per kg.

    Harga beras medium juga tercatat merangkak naik 0,13% menjadi Rp13.725 per kg dari pekan lalu, sedangkan beras SPHP tercatat turun 0,22% menjadi Rp12.592 per kg.

    Bapanas merekam, harga jagung di tingkat peternak naik 0,37% dari pekan lalu, menjadi Rp6.253 per kg. Kendati begitu, dibandingkan hari sebelumnya, komoditas ini tercatat turun tipis 0,06%.

    Komoditas pangan lain, harga kedelai biji kering impor mencapai Rp10.610 per kg atau turun tipis 0,08% dari pekan lalu Rp10.618 per kg. Peningkatan harga juga terjadi pada berbagai jenis bawang. Dibanding rerata pekan lalu, harga bawang merah naik signifikan 4,06% menjadi Rp44.206 per kg hari ini. Lalu, harga bawang putih bonggol tercatat naik 2,06% menjadi Rp44.919 per kg. 

    Berbagai jenis cabai melonjak cukup signifikan jika dibanding dengan harga rerata pekan lalu. Bapanas mencatat, harga cabai merah keriting hari ini dibanderol sebesar Rp60.436 per kg atau melonjak 21,36% dari pekan lalu Rp49.799 per kg.

    Harga cabai merah besar naik signifikan 17,54% menjadi Rp60.062 per kg, dan cabai rawit merah mencapai Rp89.598 per kg atau naik 7,49% dari pekan lalu Rp83.357 per kg.

    Bagaimana dengan harga daging? Berbagai jenis daging melonjak hari ini dibanding rerata pekan lalu. Di tingkat konsumen, harga daging sapi murni mencapai Rp140.843 per kg atau meningkat 3,41% dari pekan lalu Rp136.195 per kg.

    Harga daging ayam ras naik 3,62% menjadi Rp37.347 per kg, daging kerbau beku impor melonjak 3,58% menjadi Rp110.159 per kg, dan daging kerbau segar lokal naik signifikan 3,5% menjadi Rp147.121 per kg.

    Lebih lanjut, harga telur ayam ras hari ini naik 0,2% menjadi Rp29.521 per kg. Dibanding hari sebelumnya, komoditas ini tercatat turun tipis 0,04%. Harga gula konsumsi di tingkat nasional naik tipis 0,02% menjadi Rp18.551 per kg dan garam konsumsi naik 0,79% menjadi Rp11.763 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan naik 0,28% menjadi Rp20.744 per liter, minyak goreng curah naik tipis 0,02% menjadi Rp17.951 per liter, dan Minyakita turun 0,15% menjadi Rp17.601 per liter.Berbagai jenis tepung terigu juga mengalami peningkatan, baik curah maupun kemasan, yang masing-masing menjadi Rp9.834 per kg dan Rp12.965 per kg.

    Demikian halnya dengan berbagai jenis ikan. Di tingkat konsumen, ikan kembung naik 2,22% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 1,73% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik signifikan 2,44% menjadi Rp35.020 per kg. 

  • Bang Jago Minta THR Sambil Bawa Golok Kini Jadi Buronan Polisi

    Bang Jago Minta THR Sambil Bawa Golok Kini Jadi Buronan Polisi

    JABAR EKSPRES – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria yang nekat meminta Tunjangan Hari Raya (THR) sambil membawa golok di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, viral di media sosial.

    Kejadian ini melibatkan seorang pria berinisial A yang mengancam pemilik home industri kain pada Jumat (28/3/2025) lalu.

    Dalam rekaman video yang beredar, pria tersebut terlihat mengenakan jaket kulit hitam dan membawa senjata tajam yang diduga golok.

    Pria tersebut tampak sangat emosional, mengklaim telah dipukuli sebelumnya, dan menyebut dirinya sebagai pribumi dan pengurus karang taruna.

    BACA JUGA: Samsat Soreang Tingkatkan Fasilitas Pelayanan untuk Disabilitas, Ibu Hamil, dan Lansia

    Tak lama setelah itu, seorang pria lain mencoba menenangkan A, namun pria tersebut tetap tidak bisa menahan amarahnya dan terus meluapkan emosinya kepada pemilik usaha tersebut.

    Kapolsek Soreang, Kompol Ivan Taufiq, membenarkan kejadian ini.

    Pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.

    “Iya, benar. Pelaku masih dalam pengejaran,” ungkap Ivan saat dikonfirmasi pada Minggu (30/3/2025).

    Menurut Ivan, kejadian bermula ketika A menanyakan mengenai proposal THR yang sudah diajukan kepada korban.

    Namun, karena tak mendapatkan jawaban yang memuaskan, A pun bertindak emosi, mendorong korban, dan meninggalkan rumah tersebut.

    BACA JUGA: Jelang Lebaran, Harga Cabai dan Bawang Merah di Pasar Sehat Soreang Bikin Dompet Menjerit!

    Beberapa saat kemudian, A kembali dengan membawa golok dan merusak pagar depan rumah korban.

    Tidak hanya itu, pintu depan rumah pun turut dirusak. A kemudian masuk ke dalam rumah dan menuntut kejelasan, mengaku telah dipukul dan mengejar korban sambil mengacungkan golok.

    “Pelapor pun ketakutan, namun warga setempat datang untuk melerai, dan A akhirnya pergi,” jelas Ivan.

    Korban yang merasa terancam langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Soreang. Keluarganya pun masih syok dan ketakutan setelah rumah mereka rusak.

    Pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Saat ini, polisi masih mencari keberadaan pelaku untuk proses lebih lanjut.

  • Tip Membuat Opor Ayam Lebaran yang Lezat dan Gurih

    Tip Membuat Opor Ayam Lebaran yang Lezat dan Gurih

    Jakarta, Beritasatu.com – Lebaran identik dengan hidangan khas yang menggugah selera, salah satunya adalah opor ayam. Sajian ini merupakan masakan tradisional Indonesia yang kaya akan cita rasa gurih dari perpaduan santan dan rempah-rempah.

    Opor ayam biasanya disajikan bersama ketupat, lontong, atau nasi putih, menjadikannya menu wajib dalam perayaan Idulfitri. Berikut ini tip membuat opor ayam yang lezat dan gurih di rumah.

    Cara Membuat Opor Ayam

    Untuk membuat opor ayam yang nikmat, Anda perlu menyiapkan beberapa bahan utama dan bumbu sebagai berikut ini.

    Bahan Utama:

    1 ekor ayam (sekitar 700 gram), potong menjadi 8 bagian.4 lembar daun salam.3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya dan iris tipis.2 batang serai, memarkan.400 ml santan kental.1 liter air.2 sendok makan kecap manis.1 sendok teh garam.1 sendok teh gula pasir.4 sendok makan minyak untuk menumis.

    Bumbu halus:

    10 butir bawang merah.4 siung bawang putih.3 cm kunyit.2 cm lengkuas.2 cm jahe.2 cm kencur.5 butir kemiri, sangrai.Langkah-langkah Memasak Opor Ayam

    1. Menyiapkan ayam

    Cuci bersih ayam yang telah dipotong, lalu rebus dalam air mendidih hingga setengah matang. Angkat dan tiriskan.

    2. Menyiapkan bumbu

    Haluskan semua bumbu dengan blender atau ulekan hingga menjadi pasta yang lembut.

    3. Menumis bumbu

    Panaskan minyak dalam wajan, lalu tumis bumbu halus bersama serai, daun jeruk, dan daun salam. Tumis hingga bumbu matang dan mengeluarkan aroma harum.

    4. Memasak ayam

    Masukkan potongan ayam ke dalam wajan berisi bumbu yang telah ditumis. Aduk rata agar bumbu meresap ke dalam daging ayam. Tambahkan air dan masak dengan api kecil hingga ayam menjadi empuk.

    5. Menambahkan santan

    Setelah ayam mulai empuk, masukkan santan kental secara perlahan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.Tambahkan kecap manis, garam, dan gula pasir untuk memberikan keseimbangan rasa. Masak hingga kuah mengental dan ayam benar-benar matang.

    6. Penyajian

    Angkat opor ayam yang telah matang dan 
    sajikan dalam mangkuk besar. Taburkan bawang goreng diatasnya untuk memberikan aroma dan cita rasa tambahan. Hidangkan bersama ketupat, lontong, atau nasi putih.

    Tip Opor Ayam Semakin LezatGunakan ayam kampung agar dagingnya lebih kenyal dan tidak mudah hancur saat dimasak.Tumis bumbu hingga benar-benar matang untuk mengeluarkan aroma rempah yang lebih kuat.Aduk santan secara perlahan agar tidak pecah saat dimasak.Jika ingin rasa lebih gurih, gunakan santan dari kelapa parut segar dibandingkan santan instan untuk opor ayam.