Tanaman: Bawang merah

  • Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Ilustrasi – Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

    Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp28.692 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp29.100 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp84.751 per kg dari sebelumnya Rp80.170 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.303 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.551 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.426 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.690 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.519 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.694 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.091 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.704 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.667 kg. Berikutnya komoditas bawang merah di harga Rp43.346 per kg turun dari sebelumnya Rp45.266 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.609 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.936 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp55.575 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp56.972 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.251 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp51.913 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.433 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.472 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp35.476 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.917 per kg.

    Lalu komoditas gula konsumsi di harga Rp18.370 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.537 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.086 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.637 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.485 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.958 per liter; Minyakita di harga Rp17.368 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.638 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.580 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp9.807 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.940 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.502 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp41.764 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.622 per kg turun dari sebelumnya Rp34.656 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.470 per kg turun dari sebelumnya Rp34.731 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.504 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.715 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp106.533 per kg turun dari sebelumnya Rp107.000 per kg; lalu daging kerbau segar lokal di harga Rp120.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.972 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, hingga minyak goreng Minyakita secara nasional masih merangkak naik pada akhir pekan ini. Namun, harga pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging sapi, daging ayam ras, serta telur ayam mulai melandai.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (13/4/2025) pukul 09.00 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp82.292 per kilogram di tingkat konsumen.

    Padahal, semestinya harga acuan penjualan (HAP) nasional cabai rawit merah adalah di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Adapun, harga cabai rawit merah termahal mencapai Rp141.667 per kilogram di Papua Tengah, sedangkan harga termurah dibanderol Rp52.500 per kilogram di Sulawesi Barat.

    Sementara itu, harga rata-rata cabai merah keriting juga terpantau sedikit melampaui harga acuan penjualan (HAP) Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Rata-rata harganya adalah Rp56.574 per kilogram. Untuk harga rata-rata cabai merah besar di tingkat konsumen dibanderol Rp48.736 per kilogram.

    Kenaikan harga pangan juga terjadi bawang merah dengan harga rata-ratanya dibanderol Rp43.536 per kilogram. Untuk diketahui, HAP nasional bawang merah di tingkat konsumen adalah Rp36.000–Rp41.500 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata bawang putih bonggol secara nasional adalah Rp43.868 per kilogram. Harganya juga melampaui HAP nasional yang semestinya di rentang Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Jika menengok pangan lainnya, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen secara nasional mencapai Rp15.435 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) adalah Rpp14.900 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras medium juga naik secara nasional menjadi Rp13.569 per kilogram, sedangkan HET nasional adalah Rp12.500 per kilogram. Untuk harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di tingkat konsumen dibanderol Rp12.585 per kilogram.

    Harga rata-rata minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter. Terpantau, harga rata-rata Minyakita dibanderol Rp17.446 per liter di tingkat konsumen secara nasional. Harga Minyakita termahal tembus Rp19.000 per liter di Maluku dan terendah Rp15.500 per liter di Papua Barat Daya.

    Di sisi lain, harga rata-rata untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.304 per liter dan Rp17.612 per liter di tingkat konsumen.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.418 per kilogram dan garam konsumsi seharga Rp11.492 per kilogram. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dibanderol Rp12.632 per kilogram dan Rp9.586 per kilogram.

    Untuk harga pangan yang bersumber protein hewani seperti daging sapi murni di tingkat konsumen mulai melandai. Harga rata-rata daging sapi murni dibanderol Rp137.035 per kilogram. Harganya berada di bawah HAP nasional di level Rp140.000 per kilogram.

    Kendati demikian, daging sapi murni termahal mencapai ke harga Rp170.000 per kilogram di Kalimantan Selatan, sedangkan harga daging sapi murni terendah dipatok Rp96.000 per kilogram di Maluku.

    Lebih lanjut, harga daging ayam ras secara rata-rata nasional dibanderol Rp35.634 per kilogram, atau berada di HAP nasional Rp40.000. Sementara itu, harga rata-rata telur ayam ras sedikit di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.006 per kilogram secara nasional.

    Untuk ikan, harga rata-rata ikan kembung mencapai Rp41.970 per kilogram, ikan tongkol Rp34.252 per kilogram, sedangkan ikan bandeng seharga Rp33.002 per kilogram.

    Selanjutnya, harga rata-rata daging kerbau segar lokal secara nasional adalah Rp137.500 per kilogram, sedangkan harga daging impor kerbau beku Rp06.433 per kilogram.

     Terakhir, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.850 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor secara nasional adalah Rp10.659 per kilogram.

  • Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp28.692 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp29.100 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp84.751 per kg dari sebelumnya Rp80.170 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.303 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.551 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.426 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.690 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.519 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.694 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.091 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.704 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.667 kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah di harga Rp43.346 per kg turun dari sebelumnya Rp45.266 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.609 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.936 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp55.575 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp56.972 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.251 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp51.913 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.433 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.472 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp35.476 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.917 per kg.

    Lalu komoditas gula konsumsi di harga Rp18.370 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.537 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.086 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.637 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.485 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.958 per liter; Minyakita di harga Rp17.368 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.638 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.580 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp9.807 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.940 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.502 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp41.764 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.622 per kg turun dari sebelumnya Rp34.656 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.470 per kg turun dari sebelumnya Rp34.731 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.504 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.715 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp106.533 per kg turun dari sebelumnya Rp107.000 per kg; lalu daging kerbau segar lokal di harga Rp120.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.972 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi

    Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sambal telah menjadi pelengkap bagi beragam hidangan khas Nusantara, termasuk bagi sebagian besar masyarakat Betawi. Meski identik dengan rasa pedas, tetapi tidak semua sambal menggunakan cabai. Salah satunya adalah sambal jahe khas Betawi yang merupakan cikal bakal kuliner pecak khas Betawi.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, dalam Kuliner Cita Rasa Pedas Gigitan Nikmat yang Selalu Memikat (2019) tertulis bahwa cita rasa pedas digunakan sebagai penanda munculnya era sambal. Pada era yang berlangsung setelah 1600 M itu, bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan bangsa lainnya datang ke Indonesia untuk berburu rempah.

    Sebenarnya sejak abad ke-13, cita rasa pedas dan kata sambal sudah dikenal di Indonesia. Namun, saat itu belum diketahui secara pasti bagaimana cita rasa pedas itu tercipta.

    Pada era selanjutnya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia juga telah mengenal sambal. Sambal kerap menjadi pelengkap hidangan Indonesia, seperti rijstaffel yang dikenal oleh bangsa Belanda.

    Seiring berjalannya waktu, sambal semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hampir di setiap penjuru Nusantara terdapat tanaman cabai, termasuk cabai rawit, cabai merah, cabai keriting, dan cabai hijau yang kerap digunakan sebagai bahan pembuatan sambal.

    Dalam Eten en drinken in het Oude Java (makanan dan minuman pada masa Jawa Kuno, 2005), ahli arkeologi Jawa Kuno dari Leiden University Prof. H.I.R. Hinzler mengatakan bahwa masa Jawa Kuno (sebelum 1600) adalah masa yang merujuk pada era pra-sambal. Hal ini ditandai dengan hadirnya makanan yang didominasi warna kuning yang dihasilkan dari efek kunyit.

    Pada masa ini, sensasi pedas pada makanan diperoleh dari bagian rimpang tanaman jahe. Selainmemberi cita rasa pedas, jahe juga memberikan efek hangat.

    Jauh sebelum cabai dari Amerika Selatan masuk ke Indonesia, orang Indonesia telah memanfaatkan jahe sebagai pemberi rasa pedas. Cara ini banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa.

    Hal ini juga tertulis dalam naskah sastra kuno dari Jawa Timur, Kakawin Bhomantaka (atau Bhomakawya). Terdapat jenis sambal bernama sambal jahe. Sambal jahe menggunakan bahan berupa bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan jahe.

    Konon, jahe berasal dari China dan Asia Selatan (India). Kemudian, jahe banyak ditanam dan akhirnya menyebar ke Indonesia. Bagian jahe yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian rimpangnya.

    Kehadiran sambal jahe di Pulau Jawa lambat laun mulai tersebar ke Betawi. Sambal jahe di Betawi kemudian bertransformasi menjadi bumbu pecak, baik itu pecak ikan mas, gurame, pecak tembang, maupum pecak lele.

    Meski berakar dari sambal jahe, pecak tetap menggunakan cabai sebagai tambahan cita rasa pedas. Bumbu pecak umumnya menggunakan bahan berupa jeruk nipis, kencur, jahe, bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah.

    Penulis: Resla

  • RI Impor 7 Komoditas Pangan Tahun Ini: Beras Khusus hingga Gula Konsumsi

    RI Impor 7 Komoditas Pangan Tahun Ini: Beras Khusus hingga Gula Konsumsi

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berencana mengimpor tujuh komoditas pangan guna memenuhi stok cadangan pangan tahun ini. Komoditas itu mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi.

    Merujuk Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Maret 2025, pemerintah berencana mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 416.220 ton hingga Desember 2025.

    Namun, impor beras pada 2025 hanya untuk kebutuhan beras industri dan beras khusus. Mengingat, Indonesia tahun ini telah berkomitmen untuk menutup keran impor beras umum atau cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Tidak ada impor beras umum atau CBP 2025, impor beras 2025 hanya merupakan impor beras industri dan beras khusus,” demikian bunyi Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diterima Bisnis dari Bapanas, Jumat (11/4/2025).

    Lebih lanjut, pemerintah hingga akhir 2025, juga berencana untuk mendatangkan 859.933 ton jagung dari luar negeri, 2,05 juta ton kedelai, 495 ton bawang merah, dan 587.277 ton bawang putih. Kemudian, 485.031 ton daging ruminansia seperti daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi sebanyak 190.000 ton tahun ini. 

    Adapun, importasi dilakukan lantaran stok yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Komoditas kedelai misalnya. Masih merujuk data Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, stok awal 2025 tercatat sebanyak 313.665 ton dengan perkiraan produksi kedelai tahun ini mencapai 78.376 ton.

    Sementara itu, kebutuhan tahunan untuk komoditas ini mencapai 2,62 juta ton sehingga diperlukan pengadaan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Adapun, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menegaskan, pemerintah tetap mengutamakan produksi pangan dalam negeri. Neraca komoditas yang disusun pun, kata dia, tentunya selalu mengusung semangat melindungi petani dan peternak Indonesia.

    “Produksi dalam negeri itu selalu menjadi yang utama. Nomor satu itu. Adapun kalau belum cukup atau insufficient, nah itu baru dipikirkan pengadaan dari luar negeri. Jadi pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir,” jelas Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/4/2025).

    Dia menuturkan, proyeksi yang disusun pemerintah memuat angka-angka yang kredibel dengan tetap melindungi kepentingan produsen dalam negeri. Arief memastikan, pengadaan luar negeri akan diupayakan tidak memberi dampak disruptif.

    Berikut daftar tujuh komoditas yang diimpor Indonesia tahun ini:

    1. Beras 416.220 ton

    2. Jagung 859.933 ton

    3. Kedelai 2,05 juta ton

    4. Bawang Merah 495 ton

    5. Bawang putih 587.277 ton

    6. Daging sapi-kerbau 485.031 ton

    7. Gula konsumsi 190.000 ton

  • Anggota DPD: Hortikultura berpeluang dikembangkan di Alahan Panjang

    Anggota DPD: Hortikultura berpeluang dikembangkan di Alahan Panjang

    Solok (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Barat Irman Gusman menyebut saat ini tanaman hortikultura memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di Nagari (Desa) Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

    “Kita melihat saat ini Alahan Panjang memiliki lahan yang subur dan berpeluang besar untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura,” kata Irman saat mengunjungi ladang kentang Kelompok Tani Sang Surya Pondok Pesantren M Natsir, di Alahan Panjang, Jumat.

    Oleh karena itu, ia mengajak kelompok tani di daerah setempat untuk mampu melihat peluang yang ada serta mengelola manajemen kelompok tani dengan baik.

    “Jika kepengurusannya jelas, manajemen terkelola dengan baik. Insya Allah ke depan kelompok tani ini juga akan maju dan berkembang, dan mampu meningkatkan perekonomian anggotanya,” kata dia.

    Ia juga mengatakan bahwa kelompok tani bisa mengajukan permohonan bantuan sesuai dengan kebutuhan proposal yang diajukan.

    Selain terkenal sebagai penghasil bawang merah terbesar di Sumatera Barat, Alahan Panjang juga menghasilkan berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai, kentang, kubis, wortel, tomat, dan masih banyak lagi tanaman lainnya yang mampu meningkatkan perekonomian petani setempat.

    Sementara itu, Pembina Kelompok Tani Sang Surya Pondok Pesantren M Natsir Darman mengapresiasi kehadiran anggota DPD RI Irman Gusman dalam rangka melihat perkembangan ladang anggota kelompok tani tersebut.

    Ia berharap kehadiran Irman tersebut dapat memberikan semangat baru bagi anggota Kelompok Tani Sang Surya yang merupakan para pembina asrama pondok pesantren.

    Darman yang juga merupakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Solok tersebut menjelaskan anggota Kelompok Tani Sang Surya merupakan perkumpulan dari para pembina pondok pesantren dan jamaah Masjid Nurul Iman di daerah setempat.

    Terbentuknya Kelompok Tani Sang Surya ini berawal dari inisiatif para Pembina Pondok Pesantren M Natsir dan jamaah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pembina asrama maupun jamaah masjid.

    “Alhamdulillah, kelompok tani ini juga bekerja sama dengan Muhammadiyah sebagai pemberi modal dalam mengelola lahan kelompok tani,” kata dia.

    Ia juga mengatakan saat ini Kelompok Tani Sang Surya tersebut telah memanen kentang sekitar 1,2 ton yang ditanam di lahan seluas 1,5 hektare.

    Pewarta: Rahmatul Laila
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    Presiden kenang Titiek Puspa musisi berkontribusi besar bagi Negara

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengenang seniman legendaris Indonesia, Titiek Puspa, sebagai musisi dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi Negara, khususnya di dunia musik dan kebudayaan Indonesia

    Dalam pernyataan resminya melalui sebuah unggahan cerita pada akun Instagram @prabowo, di Jakarta, Kamis (10/4), Presiden Prabowo menyampaikan duka cita terdalam atas wafatnya penyanyi legendaris dengan lagu kenamaannya “Apanya Dong” itu.

    “Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia,” demikian tertulis dalam petikan keterangan foto di akun tersebut.

    Presiden Prabowo berharap dedikasi dan semangat Titiek Puspa akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus.

    Kepala Negara pun mendoakan agar sang seniman diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta mendoakan kepada keluarga agar diberi kekuatan dan ketabahan.

    “Dedikasi dan semangat beliau dalam berkarya akan selalu menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus bangsa,” tulis Presiden dalam unggahan cerita dalam instagramnya.

    Diketahui penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun pada Kamis pukul 16.30 WIB.

    Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Titiek juga terlibat dalam penggarapan beberapa operet seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce bersama grup Papiko yang populer di TVRI.

    Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • BI Ungkap Penyebab Indeks Harga Konsumen di Maret Alami Inflasi

    BI Ungkap Penyebab Indeks Harga Konsumen di Maret Alami Inflasi

    Jakarta

    Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2025 mengalami inflasi dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK Maret 2025 tercatat inflasi sebesar 1,65% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 1,03% (yoy).

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan Bank Indonesia (BI) bakal menjaga stabilitas harga dan mempererat sinergi pengendalian inflasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

    “Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025,” katanya dikutip dari laman resmi BI, Kamis (10/4/2025).

    Ramdan mengatakan, inflasi inti tetap terjaga rendah pada Maret 2025 sebesar 0,24% (mtm). Kondisi ini relatif stabil dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,25% (mtm).

    Ia mengatakan, perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global dan kenaikan permintaan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

    “Realisasi inflasi inti pada Maret 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan. Secara tahunan, inflasi inti Maret 2025 tercatat sebesar 2,48% (yoy), stabil dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,48% (yoy),” katanya.

    Sementara, untuk kelompok volatile food mengalami inflasi pada Maret 2025 sebesar 1,96% (mtm), lebih tinggi dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,93% (mtm).

    Ia mengatakan inflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Kemudian adanya peningkatan harga bawang merah dan cabai rawit dipengaruhi oleh keterbatasan produksi akibat gangguan cuaca. Sementara itu, meningkatnya harga daging ayam ras didorong oleh kenaikan permintaan selama periode HBKN Idulfitri.

    Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,37% (yoy), menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,56% (yoy).

    “Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” katanya.

    Lebih lanjut, Ramdan mengatakan, kelompok administered prices mengalami inflasi pada Maret 2025 juga mengalami inflasi sebesar 6,53% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 2,65% (mtm).

    Peningkatan inflasi kelompok administered prices disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA.

    Ramdan mengatakan, inflasi administered prices yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas angkutan udara seiring dengan implementasi diskon harga tiket penerbangan berjadwal domestik kelas ekonomi selama periode HBKN Idulfitri.

    “Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat deflasi sebesar 3,16% (yoy), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 9,02% (yoy),” katanya.

    (rrd/rrd)

  • Inul Daratista Klarifikasi Kondisi Titiek Puspa Usai Operasi Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Inul Daratista Klarifikasi Kondisi Titiek Puspa Usai Operasi Akibat Pecah Pembuluh Darah

    Inul Daratista Klarifikasi Kondisi Titiek Puspa Usai Operasi Akibat Pecah Pembuluh Darah

    TRIBUNJATENG.COM – Inul Daratista membantah kabar Titiek Puspa meninggal dunia, ungkap kondisi terbaru.

    Kabar meninggalnya penyanyi legendaris Titiek Puspa yang sempat beredar luas di media sosial.

    Lewat pesan singkat kepada awak media pada Kamis (10/4/2025), Inul menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

    “Hoaks!!!” tulis Inul, dikutip Tribunjateng.com dari Tribunnews.

    Inul juga menjelaskan bahwa kondisi Titiek Puspa saat ini stabil.

    Namun masih perlu banyak istirahat usai menjalani tindakan medis serius.

    “Eyang masih baik-baik saja, cuma butuh istirahat.

    Beliau belum bisa banyak bertemu orang karena baru selesai menjalani operasi kepala.”

    “Jadi memang sedang ingin tenang dan tidak diganggu,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Titiek Puspa dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba tak sadarkan diri usai beraktivitas.

    Mia, manajer pribadi Titiek Puspa, menjelaskan bahwa sang seniman senior telah menjalani operasi pada Rabu malam (26/3/2025), yang berjalan dengan lancar.

    “Eyang sudah operasi semalam,” ujar Mia pada 27 Maret 2025.

    Ia menambahkan, tindakan medis tersebut dilakukan karena dugaan pecah pembuluh darah yang dialami oleh Titiek Puspa.

    Sebelumnya diberitakan, penyanyi senior Titiek Puspa mengalami pecah pembuluh darah akibat terjatuh dan tak sadarkan diri.

    Titiek Puspa tidak sadarkan diri saat berada di Studio Trans TV pada Kamis (27/3/2025).

    Pada dini hari di tanggal yang sama, penyanyi senior tersebut dikabarkan langsung menjalani operasi.

    Titiek Puspa yang mempunyai nama asli Sudarwati yang diubah menjadi Kadarwati dan terakhir diubah menjadi Sumarti.

    Ia lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, 1 November 1937.

    Saat kecil, Titiek Puspa bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak.

    Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia pun memutuskan untuk menjadi seorang penghibur.

    Ia membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun.

    Namun, orang tuanya menentang keputusannya tersebut.

    Dalam suatu kesempatan, Ia terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya.

    Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran “Titiek Puspo”.

    Nama tersebut diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan ‘Puspo’ nama bapaknya.

    Sumarti setuju dan menerjemahkan Puspo menjadi Puspa.

    Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa.

    Nama itu pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya “PUSPA SARI” yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.

    Awal karier bernyanyi Titiek Puspa dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio.

    Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, Titiek juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet.

    Seperti operet Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce.

    Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman.

    Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta.

    Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang penyiar Radio Republik Indonesia Jakarta).

    Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara.

    Barulah pada album Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu.

    Selain itu juga album Doa Ibu berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim.

    Pada 2014, Titiek membentuk sebuah grup vokal yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama Duta Cinta.

    Di 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode Pesta Sahabat dari episode 3 (Aku Anak Sehat) sampai episode 6 (Kasih Ibu).

    Namun, pada tanggal 25 Juli 2018, Duta Cinta juga hadir kembali dalam Pesta Sahabat Anak Indonesia bersama dengan Titiek.

    Sejak 2017, Titiek tampil di episode drama musikal Pesta Sahabat yang tayang di RTV mulai dari Pesta Sahabat Cinta Indonesia (kecuali Pesta Sahabat Lebaran Sebentar Lagi dan 17-an di Kampung Halaman).

    Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa.

    Penghargaan Titiek Puspa

    Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah (1954)
    BASF Award ke-10 untuk kategori “Pengabdian Panjang di Dunia Musik” (1994)
     
    Album bersama Titiek Puspa

    Mari Bersukaria dengan Irama Lenso (Irama. LPI-17588) (1965)
    Gajah Dungkul – Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP-7005) 

    (*)

  • Cabai rawit Rp80.004/kg, Minyakita Rp17.540/kg

    Cabai rawit Rp80.004/kg, Minyakita Rp17.540/kg

    Pedagang memperlihatkan minyak goreng kemasan bersubsidi Minyakita di salah satu Pasar Tradisional di Pekanbaru, Riau. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww/aa.

    Harga pangan Selasa: Cabai rawit Rp80.004/kg, Minyakita Rp17.540/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 08 April 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan secara umum turun mulai cabai rawit merah menjadi Rp80.004 per kilogram (kg) dari hari sebelumnya Rp81.743 per kg dan Minyakita juga turun menjadi Rp17.540 per kg dari sebelumnya Rp17.660 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, Selasa, pukul 10.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.551 per kg turun tipis dari hari sebelumnya di harga Rp15.591 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.663 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.755 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.588 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp12.605 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp6.003 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.191 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.604 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp10.703 kg. Berikutnya komoditas bawang merah di harga Rp42.930 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.631 per kg; lalu bawang putih bonggol di harga Rp44.364 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp45.249 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp55.221 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp57.521 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.085 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp56.347 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.268 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp137.068 per kg; lalu daging ayam ras di harga Rp36.851 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp37.286 per kg.

    Kemudian harga telur ayam ras mencapai Rp29.332 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp29.517 per kg. Lalu komoditas gula konsumsi di harga Rp18.451 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp18.580 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.479 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.723 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.818 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp17.944 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.667 per kg atau turun dari hari sebelumnya tercatat Rp9.867 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.896 per kg atau turun dari hari sebelumnya tercatat Rp12.972 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.337 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp41.969 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.589 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp35.152 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.863 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp35.360 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.737 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.772 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp104.940 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp107.545 per kg; lalu daging kerbau segar lokal di harga Rp139.696 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp141.667 per kg.

    Sumber : Antara