Tanaman: Bawang merah

  • Terungkap Alasan RI Masih Buka Keran Impor di Tengah Wacana Swasembada Pangan

    Terungkap Alasan RI Masih Buka Keran Impor di Tengah Wacana Swasembada Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) ungkap alasan mengapa pemerintah masih membuka keran impor untuk sejumlah komoditas pangan di tengah wacana swasembada pangan.

    Pengamat Pertanian dari AEPI Khudori menyampaikan, kegiatan importasi untuk sejumlah komoditas pangan memang perlu dilakukan lantaran kurangnya produksi dalam negeri ataupun produk tersebut tidak dapat dihasilkan oleh Indonesia.

    “Misal jagung, yang diimpor itu jagung pangan bukan untuk pakan. Bawang putih ya produksi lokal hanya 4%-5%, mau enggak mau ya impor,” kata Khudori kepada Bisnis, Kamis (17/4/2025).

    Untuk komoditas pangan lainnya, Khudori melihat adanya peluang untuk mencapai swasembada. Misalnya untuk daging dan kedelai, Khudori melihat adanya peluang untuk mencapai swasembada, meski diakuinya tidak mudah. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan kebijakan yang konsisten dan komprehensif. 

    Dalam catatan Bisnis, Indonesia berencana mengimpor tujuh komoditas pangan untuk memenuhi stok cadangan pangan tahun ini. Komoditas itu mulai dari beras khusus, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi.

    Merujuk Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Maret 2025, pemerintah berencana mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 416.220 ton hingga Desember 2025.

    Namun, impor beras pada 2025 hanya untuk kebutuhan beras industri dan beras khusus. Mengingat, Indonesia tahun ini telah berkomitmen untuk menutup keran impor beras umum atau cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Tidak ada impor beras umum atau CBP 2025, impor beras 2025 hanya merupakan impor beras industri dan beras khusus,” demikian bunyi Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diterima Bisnis dari Bapanas, Jumat (11/4/2025).

    Lebih lanjut, pemerintah hingga akhir 2025, juga berencana untuk mendatangkan 859.933 ton jagung dari luar negeri, 2,05 juta ton kedelai, 495 ton bawang merah, dan 587.277 ton bawang putih. 

    Kemudian, 485.031 ton daging ruminansia seperti daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi sebanyak 190.000 ton tahun ini.  

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menegaskan, pemerintah tetap mengutamakan produksi pangan dalam negeri. Neraca komoditas yang disusun pun, kata dia, tentunya selalu mengusung semangat melindungi petani dan peternak Indonesia. 

    “Produksi dalam negeri itu selalu menjadi yang utama. Nomor satu itu. Adapun kalau belum cukup atau insufficient, nah itu baru dipikirkan pengadaan dari luar negeri. Jadi pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir,” jelas Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/4/2025).

  • Cabai rawit Rp76.944/kg, telur ayam Rp28.073/kg

    Cabai rawit Rp76.944/kg, telur ayam Rp28.073/kg

    Cabai rawit merah, cabai merah keritng, dan bawang merah dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Cabai rawit Rp76.944/kg, telur ayam Rp28.073/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 17 April 2025 – 08:58 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp76.944 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp82.582 per kg, sedangkan telur ayam ras turun menjadi Rp28.073 per kg dari sebelumnya Rp28.984 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 06.21 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.175 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.558 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.262 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.727 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.686 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.599 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.142 per kg turun dari sebelumnya Rp6.178 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.706 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.642 kg.

    Berikutnya bawang merah Rp42.926 per kg turun dari sebelumnya Rp45.563 per kg; bawang putih bonggol di harga Rp43.111 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.925 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.704 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp58.965 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp46.792 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp51.959 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp125.214 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.379 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp34.397 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.291 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.052 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.552 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.437 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.763 per liter; minyak goreng curah di harga Rp16.883 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.929 per liter; Minyakita di harga Rp17.133 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.623 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.693 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.832 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.155 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.983 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp32.640 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp40.957 per kg; ikan tongkol di harga Rp30.963 per kg turun dari sebelumnya Rp34.293 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp32.105 per kg turun dari sebelumnya Rp34.453 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.370 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.619 per kg.

    Sumber : Antara

  • Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cek Daftar Lengkapnya agar Kantong Aman!

    Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cek Daftar Lengkapnya agar Kantong Aman!

    Jakarta: Kabar terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pagi ini, Rabu 16 April 2025, mencatatkan berbagai pergerakan harga pangan di pasar. 
     
    Fluktuasi ini penting untuk diperhatikan agar kamu bisa mengatur ulang strategi belanja harian atau bulanan dengan lebih cermat.
    Harga cabai dan telur 
    Merangkum Antara, Rabu, 16 April 2025, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp74.167 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp81.691 per kg. Kabar baik buat pecinta pedas! Tapi, telur ayam ras naik tipis jadi Rp29.276 per kg dari Rp29.054 per kg.

    Harga beras dan daging 
    Harga beras premium naik ke Rp16.033 per kg, beras medium juga ikut naik ke Rp14.300 per kg. Namun, beras SPHP Bulog justru turun ke Rp12.486 per kg.
     
    Untuk daging, sapi murni dibanderol Rp140.455 per kg (naik dari Rp136.035), dan daging ayam ras naik sedikit ke Rp35.581 per kg.
     

    Harga bawang, cabai merah, dan kedelai
    Bawang merah: Rp46.000 per kg (naik sebelumnya Rp45.486)
    Bawang putih: Rp46.222 per kg (naik sebelumnya Rp44.870)
    Cabai merah keriting: Rp56.077 per kg (turun sebelumnya Rp59.021)
    Cabai merah besar: Rp56.364 per kg (naik sebelumnya Rp51.795)
    Kedelai impor: Rp10.200 per kg (turun)
    Harga minyak, gula, dan tepung
    Gula konsumsi: Rp18.618 per kg (turun tipis dari sebelumnya Rp18.534)
    Minyak goreng kemasan: Rp18.412 per liter (turun dari sebelumnya Rp20.759)
    Minyak goreng curah: Rp16.818 per liter (turun dari sebelumnya Rp17.942)
    Minyakita: Rp16.625 per liter (turun dari sebelumnya Rp17.636)
    Tepung terigu curah: Rp9.971 per kg (turun)
    Tepung terigu kemasan: Rp12.324 per kg (turun dari sebelumnya Rp12.962)
     

    Harga ikan-ikanan 
    Ikan kembung: Rp45.000 per kg (naik dari sebelumnya Rp41.436)
    Ikan tongkol: Rp42.231 per kg (naik dari sebelumnya Rp34.506)
    Ikan bandeng: Rp44.300 per kg (naik naik dari sebelumnya Rp34.640)
    Garam konsumsi: Rp11.813 per kg (naik dari sebelumnya Rp11.664)
    Tips atur belanja di tengah fluktuasi harga
    Dengan naik-turunnya harga pangan hari ini, kamu bisa mulai mencatat komoditas yang sedang turun harganya dan memperbanyak stok sesuai kebutuhan. 

    Untuk yang naik, atur porsinya dan pertimbangkan alternatif yang lebih hemat. Pantau terus harga lewat sumber resmi seperti Panel Harga Bapanas agar bisa belanja dengan lebih bijak.
     
    Tetap cermat mengatur anggaran belanja agar dompet tetap aman dan kebutuhan dapur tetap terpenuhi!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Cabai Turun, Telur dan Daging Naik

    Harga Cabai Turun, Telur dan Daging Naik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan pergerakan harga sejumlah komoditas pangan utama pada Rabu (16/4), dengan tren fluktuasi bervariasi di tingkat pedagang eceran secara nasional. Data tercatat pada pukul 06.21 WIB dari Panel Harga Bapanas.

    Cabai rawit merah mengalami penurunan signifikan dari Rp81.691 per kilogram (kg) menjadi Rp74.167 per kg. Namun, sejumlah komoditas lain mengalami kenaikan, seperti telur ayam ras yang naik dari Rp29.054 menjadi Rp29.276 per kg.

    Di sektor beras, beras premium naik menjadi Rp16.033 per kg dari sebelumnya Rp15.562, dan beras medium naik ke Rp14.300 dari Rp13.718 per kg. Sementara itu, beras SPHP Bulog justru turun tipis ke Rp12.486 dari Rp12.611 per kg.

    Untuk bumbu dapur, bawang merah naik dari Rp45.486 ke Rp46.000 per kg, dan bawang putih bonggol naik dari Rp44.870 ke Rp46.222 per kg. Harga cabai merah keriting turun menjadi Rp56.077 per kg, sedangkan cabai merah besar naik ke Rp56.364 dari sebelumnya Rp51.795 per kg.

    Komoditas protein hewani juga mengalami kenaikan. Daging sapi murni kini di harga Rp140.455 per kg dari sebelumnya Rp136.035, sementara daging ayam ras naik tipis menjadi Rp35.581 dari Rp35.537 per kg.

    Harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan. Minyak goreng kemasan turun ke Rp18.412 per liter, minyak curah turun ke Rp16.818, dan Minyakita berada di Rp16.625 per liter.

    Sementara itu, tepung terigu curah turun ke Rp9.971 per kg, dan tepung kemasan turun ke Rp12.324 per kg. Harga gula konsumsi juga sedikit turun menjadi Rp18.618 per kg dari sebelumnya Rp18.534.

  • Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg

    Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg

    Pedagang menunjukkan bawang merah di Pasar Senen, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom/pri.

    Bapanas: Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 15 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen Rp42.267 per kilogram (kg) ketimbang hari sebelumnya Rp45.431 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi Rp73.733 per kg dari sebelumnya Rp81.561 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 06.12 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp14.680 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.556 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.067 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.709 per kg, lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.400 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.613 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.600 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.281 per kg, dan kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.110 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.693 kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.500 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp45.013 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp48.333 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp58.540 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp40.000 per kg turun tipis dari hari sebelumnya tercatat Rp52.971 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp123.100 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp135.689 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp33.250 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.761 per kg.

    Lalu telur ayam ras di harga Rp27.316 per kg turun dari sebelumnya Rp29.113 per kg, gula konsumsi di harga Rp17.688 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.538 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.063 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.728 per liter; minyak goreng curah di harga Rp16.936 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.894 per liter; MinyaKita di harga Rp16.940 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.250 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.819 per kg, lalu tepung terigu kemasan di harga Rp11.844 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.964 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp35.071 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.446 per kg, dan ikan tongkol di harga Rp29.667 per kg turun dari sebelumnya Rp34.681 per kg, lalu ikan bandeng di harga Rp32.019 per kg turun dari sebelumnya Rp34.625 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp9.219 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kemdagri dorong pemda tanam komoditas strategis kendalikan inflasi

    Kemdagri dorong pemda tanam komoditas strategis kendalikan inflasi

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Tomsi Tohir mendorong pemerintah daerah (pemda) agar aktif menanam komoditas pangan strategis seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Senin, langkah ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan masing-masing daerah dan menjaga stabilitas harga.

    “Kita selalu tidak lepas dari tiga hal tersebut berkaitan dengan harga cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Kemudian tidak bosan-bosannya kami juga selalu mengajak Bapak-Ibu sekalian kepala daerah cobalah untuk menanam [komoditas tersebut],” kata Tomsi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Sosialisasi Penyelenggaraan Sekolah Unggulan Garuda di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin.

    Ia menekankan bahwa proses penanaman komoditas tersebut tidaklah sulit selama direncanakan dengan baik, terutama di daerah yang memiliki curah hujan cukup.

    “Daerah-daerah yang normal-normal saja, yang curah hujannya cukup, tentunya dapat melaksanakan penanaman dengan baik,” ujarnya.

    Dia menambahkan penanaman komoditas utama tidak hanya membantu menjaga stabilitas harga, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan daerah. Upaya ini bisa menjadi solusi bagi kepala daerah, khususnya yang baru menjabat, untuk mengendalikan harga komoditas penting di wilayahnya.

    Dalam forum yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan data dan analisis inflasi nasional pada Maret 2025.

    Dia menjelaskan bahwa secara bulanan (month to month) inflasi tercatat sebesar 1,65 persen, sedangkan secara tahunan (year on year) sebesar 1,03 persen.

    Amalia menekankan pentingnya memahami inflasi sebagai cerminan perubahan harga, bukan tingkat harga itu sendiri. “Bisa saja tercermin dalam inflasinya adalah inflasinya rendah, tetapi sebenarnya level harganya itu dia sudah tinggi,” jelas Amalia.

    Sebagai contoh, dirinya menyebut harga cabai merah dan cabai rawit yang tetap tinggi meskipun tercatat mengalami deflasi atau inflasi rendah. Hal ini sering menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat.

    “Kami sering ditanyakan inflasi rendah tetapi harga mahal. Ya karena perubahan harganya sedikit, tetapi level harga ataupun tingkat harga yang dibayar oleh konsumen seperti cabai merah, cabai rawit itu memang harganya levelnya tinggi,” tambahnya.

    Amalia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk lebih cermat membaca inflasi, tidak hanya berdasarkan besaran persentasenya, tetapi juga dengan memahami pergerakan dan tingkat harga komoditas di lapangan.

    “Nah ini yang mungkin kita perlu cermati. Bagaimana kita kemudian bisa mengendalikan harga, yang nanti angka inflasi ini perlu kita kombinasikan dengan pergerakan harga dan melihat level harga dan komoditas itu berada di tingkat seperti apa,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, rakor ini dihadiri secara langsung oleh Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iqbal Shoffan Shofwan, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono,

    Selanjutnya, Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Hermawan, Direktur Jenderal (Dirjen) Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Ahmad Najib Burhani, serta Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kemendiktisaintek Muhammad Hasan Chabibie.

    Sementara itu, hadir secara virtual Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Badan Urusan Logistik (Bulog) Epi Sulandari.

    Kemudian perwakilan Satgas Pangan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kejaksaan Agung. Rapat juga diikuti oleh seluruh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Bawang Merah Nasional Tembus Rp 48 Ribu Per Kilogram, KSP: Kondisi Sudah Tidak Aman – Halaman all

    Harga Bawang Merah Nasional Tembus Rp 48 Ribu Per Kilogram, KSP: Kondisi Sudah Tidak Aman – Halaman all

    Edy menjelaskan bahwa melonjaknya harga bawang merah merupakan tren kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu ke belakang.

    Tayang: Senin, 14 April 2025 17:27 WIB

    Surya/Purwanto

    HARGA BAWANG MERAH MEROKET – Pedagang Pasar Klojen menimbang bawang merah di Pasar Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/4/2024).

    Harga rata-rata bawang merah secara nasional mencapai Rp 48 ribu per kilogram (kg). KSP sebut kondisi tersebut sudah tidak aman. 

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Per Jumat(114/2025), harga rata-rata bawang merah secara nasional mencapai Rp 48 ribu per kilogram (kg). Menurut Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono fakta tersebut sudah tidak aman.

    Edy menjelaskan bahwa melonjaknya harga bawang merah merupakan tren kenaikan yang telah terjadi selama beberapa waktu ke belakang. Merujuk data SP2KP Kementerian Perdagangan (Kemendag), Edy mengungkap harga ini sudah melewati Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp 41.500 per kg.

    Harga rata-rata ini telah mengalami kenaikan sebesar 14,83 persen bila dibandingkan bulan lalu. “Ada pendatang baru yang masuk ke dalam kategori harga tidak aman, yaitu bawang merah. Ini tentu saja di satu sisi merupakan kelanjutan dari tren kenaikan harga yang terjadi sebelumnya,” kata Edy Saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Jakarta,  Senin (14/4/2025).

    Ada 10 kabupaten/kota dengan harga bawang merah tertinggi yang tercatat oleh Edy. Depok dan Jakarta Selatan (Jaksel) masuk ke daftar ini. Ada Kabupaten Merauke di Provinsi Papua yang harga bawang merahnya dibanderol sebesar Rp 73.333 per kilogram.

    Lalu, ada Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Kota Tangerang, Banten dan Kabupaten Jayawijaya, Papua yang harga bawang merah di situ dibanderol Rp 70 ribu per kg.  Kemudian, bawang merah di Kota Depok, Jawa Barat dan Kabupaten Nabire, Papua dibanderol Rp 65 ribu per kg.

    Selanjutnya, ada Jakarta Selatan dengan harga bawang merah Rp 63.750 per kg, Kabupaten Bangka Barat Rp 63.333 per kg, Kota Bogor Rp 62 ribu per kg, dan Kota Jakarta Barat Rp 61.750 per kg. “Harganya cukup jauh di atas batas harga acuan. Jakarta beberapa kali muncul ya. Mohon perhatian khusus,” ujar Edy. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kuliner Laut Sulawesi, Sate Tuna Juicy dengan Dabu-Dabu Rica Bawang

    Kuliner Laut Sulawesi, Sate Tuna Juicy dengan Dabu-Dabu Rica Bawang

    Liputan6.com, Gorontalo – Akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk mencicipi kuliner khas laut Sulawesi, salah satunya adalah sate tuna Gorontalo.

    Hidangan ini menawarkan cita rasa laut yang autentik, dengan tekstur daging tuna yang lembut dan tidak terlalu dipanggang, sehingga tetap juicy di setiap gigitan.

    Berbeda dari sate pada umumnya, sate tuna khas Sulawesi lebih menonjolkan kesegaran ikan hasil tangkapan langsung dari perairan Laut Sulawesi dan Teluk Tomini.

    Daging tuna segar hanya dibakar sebentar di atas bara api kelapa, agar tidak kehilangan kelembutannya. Cita rasa semakin lengkap dengan sambal pendamping khas Sulawesi, yakni dabu-dabu rica bawang—campuran cabai rawit, bawang merah, tomat, dan perasan jeruk lokal yang menyegarkan.

    “Yang membuat khas adalah cara pembakarannya yang tidak terlalu lama. Daging tuna segar ini cukup disentuh api agar aromanya keluar, tapi tidak sampai kering. Rasa manis alami dagingnya masih terasa,” kata Rahman, Nelayan di pesisir Gorontalo Utara, Sabtu (12/04/2025).

    Menurut Rahman, tuna segar dari Laut Sulawesi memiliki tekstur daging yang berbeda dibanding jenis lainnya. Jika terlalu lama dipanggang, justru akan menghilangkan rasa khas dan membuat daging menjadi keras.

    Pecinta kuliner lokal, Ria Kadir, mengaku rutin mencari sate tuna saat akhir pekan. Ia mengatakan rasa pedas-segar dari dabu-dabu rica bawang menjadi pasangan sempurna bagi sate yang disajikan hangat.

    “Perpaduannya pas. Pedasnya nendang, ada rasa asam segar dari jeruk dan manisnya daging tuna yang baru dibakar. Cocok banget buat makan siang sambil santai di tepi pantai,” ujar Ria.

    Sate tuna biasanya dijajakan oleh pedagang kaki lima di sekitar kawasan wisata pantai maupun pasar tradisional pada akhir pekan. Harganya pun terjangkau, berkisar Rp15.000 hingga Rp25.000 per porsi, tergantung ukuran.

    Kuliner ini juga menjadi salah satu sajian andalan dalam promosi wisata kuliner bahari di Gorontalo, termasuk dalam rangkaian event pariwisata daerah.

    Pemerintah daerah terus mendorong pemanfaatan hasil laut bernilai tambah seperti tuna, untuk mendukung ekonomi pesisir sekaligus memperkenalkan cita rasa khas daerah ke kancah nasional.

    Bagi wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi, khususnya Gorontalo dan Sulawesi Utara, sate tuna dengan dabu-dabu rica bawang patut masuk dalam daftar menu yang wajib dicicipi saat menikmati akhir pekan.

     

    Murahnya Harga Lobster dan Udang di Cilacap, Ayo Beli !!!

  • Harga Pangan Hari Ini (14/4): Cabai, Bawang, hingga Beras Kompak Naik

    Harga Pangan Hari Ini (14/4): Cabai, Bawang, hingga Beras Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, bawang putih bonggol, cabai, daging hingga telur ayam. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (20/3/2025) pukul 07.45 WIB, harga beras premium berada dikisaran Rp15.5822 atau naik 0,2% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga beras SPHP secara nasional juga mengalami kenaikan 0,15% menjadi Rp12.631 per kg hari ini dan harga beras medium naik 0,33% menjadi Rp13.735 per kg. 

    Tak hanya beras, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,07% menjadi Rp44.969 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,01% menjadi Rp45.265 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami kenaikan 0,05% menjadi Rp136.546 per kg. Harga daging ayam ras naik 0,06% menjadi Rp35.940 per kg dan telur ayam ras naik 0,31% menjadi Rp29.189 per kg.

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah naik 0,83% menjadi Rp80.834 per kg, sementara harga cabai merah keriting naik 1,09% menjadi Rp57.592 per kg dan cabai merah besar naik 1,25% menjadi Rp52.564

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,4% menjadi Rp10.710 per kg, sedangkan harga gula konsumsi naik 0,06% menjadi Rp18.548 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun tipis di kisaran Rp20.638 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,13% menjadi Rp17.935 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,01% menjadi Rp9.806 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,407% menjadi Rp12.949 per kg. Harga jagung tingkat peternak naik 0,53% menjadi Rp6.123 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung turun 0,37% menjadi Rp41.610 per kg dan ikan tongkol naik 0,11% menjadi Rpa34.656 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,57% menjadi Rp34.533 per kg. 

  • Rahasia Lezat Bebek Bumbu Hitam ala Bebek Carok Metro yang Wajib Kamu Coba!

    Rahasia Lezat Bebek Bumbu Hitam ala Bebek Carok Metro yang Wajib Kamu Coba!

    Indonesia adalah surga kuliner yang
    menyimpan beragam cita rasa khas dari berbagai daerah. Salah satu hidangan yang
    semakin populer di kalangan pencinta makanan pedas dan kaya rempah adalah bebek bumbu hitam. Sajian ini dikenal
    karena rasa gurih, aroma yang khas, dan warna gelap pekat yang menggugah
    selera. Salah satu tempat yang menyajikan versi terbaik dari menu ini adalah Bebek Carok Metro, yang kini menjadi
    destinasi kuliner wajib di kota Metro, Lampung.

    Apa yang membuat bebek bumbu hitam di Bebek
    Carok Metro begitu spesial? Mari kita bahas lebih dalam!

    1. Asal-Usul Bebek Bumbu
    Hitam

    Cita Rasa Tradisional
    Madura

    Bebek bumbu hitam berasal dari pulau Madura,
    daerah yang terkenal dengan masakan berbumbu kuat dan pedas. Ciri khas dari
    bebek bumbu hitam adalah penggunaan rempah-rempah khas seperti kluwek, kemiri,
    ketumbar, bawang merah, bawang putih, dan tentunya cabai rawit. Kombinasi ini
    menciptakan rasa yang kaya dan kompleks—manis, gurih, dan pedas dalam satu
    gigitan.

    Kluwek adalah bahan utama yang memberikan
    warna hitam pekat pada masakan ini. Biji ini dikenal memiliki rasa sedikit
    pahit dan asam, namun ketika diolah dengan benar, justru menghasilkan sensasi
    rasa yang sangat lezat. Di tangan ahli masak khas Madura, kluwek mampu menyatu
    dengan bumbu lain dan menghasilkan aroma yang menggoda.

    Teknik Memasak yang Khas

    Kunci dari kelezatan bebek bumbu hitam
    juga terletak pada teknik memasaknya. Biasanya, bebek akan diungkep terlebih
    dahulu selama beberapa jam agar empuk dan bumbu meresap. Proses ungkep ini juga
    memungkinkan daging bebek menjadi lebih lembut, tidak alot, dan mudah lepas
    dari tulangnya.

    Setelah itu, bebek digoreng sebentar
    untuk memberikan tekstur luar yang renyah. Bumbu hitamnya kemudian disiramkan
    di atas bebek goreng panas, menciptakan aroma khas yang sulit ditolak.

    2. Keunikan Bebek Carok Metro

    Lokasi dan Suasana Warung
    Bebek Carok Metro

    Bebek Carok Metro berlokasi di Kota
    Metro, Lampung. Meski tempatnya tidak mewah, suasana warungnya cukup nyaman dan
    bersih. Mengusung konsep warung makan khas Madura, tempat ini menghadirkan
    suasana sederhana yang membuat siapa pun merasa seperti makan di rumah sendiri.

    Warung ini menjadi favorit banyak orang,
    mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga wisatawan luar kota yang sengaja
    datang untuk mencicipi kelezatan bebek
    bumbu hitam.

    Menu Favorit dan
    Keunggulan Rasa

    Menu andalan di sini tentu saja bebek bumbu hitam. Porsinya besar,
    dengan bumbu hitam yang melimpah. Bumbu yang disajikan tidak hanya sebagai
    pelengkap, tetapi benar-benar menjadi pusat dari kelezatan masakan ini.

    Rasa yang dihadirkan begitu kaya dan
    kompleks. Perpaduan rasa manis, pedas, gurih, dan sedikit pahit dari kluwek
    berpadu sempurna dengan daging bebek yang empuk. Selain itu, sambal carok khas
    warung ini juga menjadi pelengkap yang tidak bisa dilewatkan.

    Para pelanggan memuji tekstur dagingnya
    yang tidak amis dan bumbunya yang benar-benar meresap hingga ke tulang. Tidak
    heran jika bebek carok metro sering
    disebut sebagai salah satu sajian bebek terenak di Lampung.

    3. Alasan Mengapa Bebek Bumbu
    Hitam Disukai

    Perpaduan Rasa yang Unik

    Apa yang membuat bebek bumbu hitam begitu digemari adalah perpaduan rasa yang unik.
    Bukan sekadar pedas atau gurih, tapi ada sensasi manis, pahit, dan aroma khas
    yang menyatu dalam setiap suapan. Ini bukan sekadar masakan bebek biasa; ini
    adalah pengalaman kuliner yang kaya akan budaya dan tradisi.

    Bagi pecinta makanan dengan cita rasa
    dalam, bebek bumbu hitam memberikan
    kepuasan tersendiri yang sulit ditemukan pada masakan bebek lainnya.

    Aroma Rempah yang
    Menggugah Selera

    Rempah-rempah yang digunakan tidak hanya
    memperkaya rasa, tetapi juga menghadirkan aroma yang menggoda. Begitu bumbu
    hitam disajikan di atas bebek panas, aromanya langsung membangkitkan selera
    makan.

    Tak sedikit pelanggan yang mengatakan
    bahwa aroma bumbu inilah yang pertama kali membuat mereka jatuh cinta dengan bebek carok metro.

    4. Tips Menikmati Bebek Carok
    Metro

    Waktu Terbaik untuk
    Berkunjung

    Jika kamu ingin menikmati bebek bumbu
    hitam dengan tenang, disarankan datang sebelum jam makan siang atau makan
    malam. Pada jam-jam tersebut, antrian bisa cukup panjang karena banyaknya
    pelanggan yang datang.

    Agar tidak kehabisan, ada baiknya kamu
    melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui telepon atau media sosial mereka.

    Rekomendasi Menu
    Pendamping

    Untuk pengalaman makan yang lebih
    lengkap, jangan lupa pesan nasi putih hangat, lalapan segar seperti timun dan
    kemangi, serta es teh manis sebagai penetral pedasnya sambal carok. Kombinasi
    ini akan membuat kamu ketagihan.

    Jika kamu menyukai pedas ekstrem, cobalah
    sambal carok dengan porsi tambahan. Rasanya pedas, segar, dan cocok dipadukan
    dengan bumbu hitam yang cenderung manis dan pekat.

    5. Review Pengunjung tentang
    Bebek Carok Metro

    Ulasan Pelanggan yang
    Pernah Makan di Sana

    Banyak pengunjung yang memberikan review
    positif mengenai bebek carok metro.
    Di platform seperti Google Review dan Instagram, kamu bisa menemukan banyak
    testimoni yang membuktikan kelezatan menu di sana.

    Salah satu pengunjung menuliskan:
    “Rasanya mantap! Bebeknya empuk, bumbunya pekat, dan sambalnya juara. Wajib
    banget balik lagi ke sini.”

    Ada juga yang mengatakan bahwa mereka
    rela menempuh jarak puluhan kilometer hanya untuk makan di warung ini. Itu
    membuktikan bahwa kelezatan bebek bumbu
    hitam di Bebek Carok Metro memang tidak main-main.

    Kenapa Harus Coba Sekali
    Seumur Hidup

    Kalau kamu adalah pecinta kuliner sejati,
    mencicipi bebek bumbu hitam dari
    Bebek Carok Metro adalah suatu keharusan. Ini bukan hanya tentang rasa, tapi
    juga tentang budaya kuliner lokal yang patut diapresiasi.

    Selain itu, makanan ini bisa menjadi
    referensi menarik jika kamu ingin membuka usaha kuliner khas daerah yang unik
    dan belum banyak pesaingnya. Cita rasa bebek bumbu hitam terbukti disukai oleh
    berbagai kalangan.

    6. Kesimpulan dan Ajakan

    Bebek bumbu hitam bukan hanya sekadar
    makanan, tapi bagian dari kekayaan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan.
    Di tangan kreatif Bebek Carok Metro, sajian ini naik kelas menjadi hidangan
    yang elegan, menggugah selera, dan tentunya membuat ketagihan.

    Buat kamu yang sedang mencari tempat
    makan enak di Metro, Lampung, atau penasaran seperti apa rasanya bebek dengan
    bumbu hitam khas Madura, datanglah ke Bebek Carok Metro. Dijamin kamu akan
    kembali lagi!