Tanaman: Bawang merah

  • Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg

    Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp43.951 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp46.388 per kg, sedangkan bawang merah Rp36.412 per kg turun dari sebelumnya Rp38.117 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.609 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.646 per kg.

    Beras medium di harga Rp13.679 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.801 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.469 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.624 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.884 per kg turun dari sebelumnya Rp6.232 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.703 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.832 kg.

    Bawang putih bonggol di harga Rp40.531 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.185 per kg. Selanjutnya, cabai merah keriting di harga Rp42.708 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp44.950 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.015 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp42.353 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.069 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.279 per kg, daging ayam ras Rp33.954 per kg turun dari sebelumnya Rp34.777 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.529 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp28.961 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.562 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.506 per kg. Harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.569 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.836 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.315 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.765 per liter; Minyakita di harga Rp17.460 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.606 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.668 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.798 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.624 per kg turun dari sebelumnya Rp12.959 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.774 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.851 per kg; ikan tongkol di harga 34.953 per kg naik dari sebelumnya Rp34.014 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.674 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.620 per kg. Garam konsumsi di harga Rp11.362 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.574 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.779 per kg turun dari sebelumnya Rp106.252 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp135.909 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.625 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg

    Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg

    Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp46.286 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp46.615 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.185 per kg turun dari sebelumnya Rp38.440 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.673 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.641 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.724 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.868 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.670 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.854 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.104 per kg turun dari sebelumnya Rp6.277 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.733 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.843 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.010 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.593 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.708 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.188 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.572 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.591 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.669 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.438 per kg, daging ayam ras Rp35.152 per kg naik dari sebelumnya Rp34.896 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.151 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.144 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.426 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.628 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.833 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.922 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.649 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.784 per liter; Minyakita di harga Rp17.589 per liter stabil dari sebelumnya di level Rp17.589 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.738 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp9.821 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.887 per kg turun dari sebelumnya Rp13.020 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.325 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.940 per kg; ikan tongkol di harga 34.010 per kg turun dari sebelumnya Rp34.154 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.147 per kg naik dari sebelumnya Rp34.404 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.392 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.606 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.337 per kg turun dari sebelumnya Rp106.284 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp137.250 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.634 per kg.

     

    Sumber : Antara

  • Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    lustrasi – Pedagang menyortir telur ayam di Pasar Citra Niaga Jombang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.

    Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam tingkat konsumen mencapai Rp28.933 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp28.910 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.407 per kg turun dari sebelumnya Rp38.185 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.45 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.698 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.614 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.760 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.778 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.633 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.645 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.837 per kg turun dari sebelumnya Rp6.183 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.820 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.877 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.187 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.469 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.352 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.663 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.481 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.770 per kg; cabai rawit merah Rp46.069 per kg naik dari hari sebelumnya Rp46.708 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.152 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.087 per kg, daging ayam ras Rp34.905 per kg naik dari sebelumnya Rp34.893 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.510 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.499 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.713 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.758 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.645 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp17.574 per liter; Minyakita di harga Rp17.614 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.600 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.736 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.757 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.868 per kg turun dari sebelumnya Rp12.888 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.249 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.043 per kg; ikan tongkol di harga 34.520 per kg naik dari sebelumnya Rp33.880 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.631 per kg naik dari sebelumnya Rp34.132 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.708 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.502 per kg turun dari sebelumnya Rp106.528 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.966 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.879 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam tingkat konsumen mencapai Rp28.933 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp28.910 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.407 per kg turun dari sebelumnya Rp38.185 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.45 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.698 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.614 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.760 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.778 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.633 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.645 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.837 per kg turun dari sebelumnya Rp6.183 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.820 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.877 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.187 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.469 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.352 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.663 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.481 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.770 per kg; cabai rawit merah Rp46.069 per kg naik dari hari sebelumnya Rp46.708 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.152 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.087 per kg, daging ayam ras Rp34.905 per kg naik dari sebelumnya Rp34.893 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.510 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.499 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.713 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.758 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.645 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp17.574 per liter; Minyakita di harga Rp17.614 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.600 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.736 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.757 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.868 per kg turun dari sebelumnya Rp12.888 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.249 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.043 per kg; ikan tongkol di harga 34.520 per kg naik dari sebelumnya Rp33.880 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.631 per kg naik dari sebelumnya Rp34.132 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.708 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.502 per kg turun dari sebelumnya Rp106.528 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.966 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.879 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gulma liar benteng ekosistem pertanian

    Gulma liar benteng ekosistem pertanian

    Jakarta (ANTARA) – Hampir semua gulma liar di tanah air dianggap pengganggu sektor pertanian. Ia menjadi pesaing tanaman budi daya untuk menyerap nutrisi dan air dari tanah maupun cahaya matahari.

    Padahal, banyak gulma justru berperan penting pada sistem ekologis yang dapat membantu sektor pertanian untuk membentengi diri dari ledakan hama dan penyakit tanaman sehingga kerugian ekonomi yang tinggi dapat dihindarkan.

    Gulma dalam bahasa sederhana dapat diartikan tanaman liar. Ia dapat berupa rumput maupun semak liar.

    Pengelolaan gulma yang tepat dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan karena banyak gulma berperan sebagai inang (rumah) alternatif bagi hama dan penyakit tanaman.

    Maksudnya, ketiadaan gulma di lahan pertanian membuat hama dan penyakit yang semestinya hidup pada gulma, malah menyerang tanaman pokok pertanian sehingga hasil panen terganggu bahkan hancur.

    Salah satu contoh gulma yang dapat menjadi benteng hama dan penyakit adalah Bidens pilosa.

    Petani lebih akrab memanggilnya bunga ketul. B. pilosa terbukti mampu beradaptasi tinggi pada berbagai kondisi lingkungan sehingga membuatnya sulit dikendalikan dengan cara konvensional. Pada pertanian modern, B. pilosa sering juga disebut gulma invasif.

    Bidens pilosa merupakan tanaman liar tahunan dari famili Asteraceae yang tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis.

    Ia sekeluarga dengan bunga matahari yang terkenal dan bunga tithonia juga terkenal sebagai gulma bermanfaat. B. pilosa mudah dikenali dari bunganya yang kecil dengan mahkota putih dan pusat kuning, serta buah berduri yang mudah menempel pada pakaian atau bulu hewan.

    B. pilosa dapat tumbuh subur di lahan terganggu seperti lahan pertanian, pekarangan, atau tepi jalan lalu mendominasi area yang didudukinya.

    Bunga ketul memiliki karakteristik yang menjadikannya inang alternatif bagi berbagai organisme pengganggu tanaman dari golongan serangga maupun mikroorganisme.

    Salah satu hama penting yang berasosiasi dengan B. pilosa adalah Thrips tabaci yang dikenal juga sebagai thrips bawang (onion thrips).

    Hama T. tabaci merupakan hama utama tanaman hortikultura seperti bawang merah, tembakau, dan cabai.

    Hama ini dapat merusak secara langsung dengan mengisap cairan sel tanaman. Ia juga dapat menjadi menjadi vektor virus penting seperti Iris yellow spot virus (IYSV) dan Tomato spotted wilt virus (TSWV).

    Serangga vektor adalah organisme yang menularkan berbagai penyakit tanaman dari satu inang (yaitu tanaman) ke tanaman lainnya.

    Vektor dapat menyebarkan semua jenis patogen tanaman termasuk cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, nematoda, dan protozoa. Penelitian oleh Smith et al. (2011) dan Loredo Varela & Fail (2022) menunjukkan bahwa bunga ketul (B. pilosa) mampu mendukung kelangsungan hidup thrips di luar musim tanam tanaman utama, memperpanjang risiko serangan secara berkelanjutan dalam sistem tanam monokultur.

    Peran B. pilosa juga dapat menjangkau lebih luas. Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa gulma ini berpotensi menjadi inang alternatif bagi nematoda patogen tanaman, terutama nematoda puru akar dari genus Meloidogyne.

    Nematoda ini bersifat kosmopolit dengan inang yang luas, termasuk endoparasit menetap, dan dapat menyebabkan kerugian besar pada berbagai komoditas hortikultura (tomat, mentimun, bit, krisan, kentang), pangan (padi, jagung, kacang-kacangan) dan perkebunan (lada, tebu, kopi).

    Kerusakan yang ditimbulkan antara lain pembentukan puru akar, penurunan kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi, serta menyebabkan tanaman tampak kerdil dan tidak produktif. Keberadaan nematoda di gulma ini memperkuat pentingnya pengawasan vegetasi liar di sekitar lahan pertanian.

    Pengelolaan gulma

    Dalam kajian lapangan yang dilakukan di beberapa wilayah tropis, ditemukan bahwa akar B. pilosa menunjukkan gejala infeksi nematoda puru akar, seperti adanya puru kecil pada sistem perakaran.

    Hal ini menunjukkan bahwa B. pilosa tidak hanya menjadi tempat bertahan hidup bagi nematoda selama tidak adanya tanaman inang utama, tetapi juga memungkinkan siklus hidup patogen tersebut tetap berlangsung.

    Ketika musim tanam dimulai kembali, nematoda yang berada di sekitar akar gulma dapat berpindah ke tanaman budi daya, meningkatkan potensi infeksi awal yang sulit dikendalikan secara preventif.

    Keberadaan gulma B. pilosa di sekitar pertanaman, terutama dalam sistem tanam intensif yang minim rotasi dan pengelolaan gulma, dapat menjadi sumber inokulum awal bagi nematoda.

    Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian nematoda tidak cukup hanya dengan perlakuan kimia atau pemilihan varietas tahan, tetapi juga harus memperhatikan vegetasi non-budi daya di sekitar lahan.

    Pengelolaan gulma menjadi bagian integral dari strategi pengendalian nematoda terpadu, yang mencakup aspek ekologis dan keberlanjutan jangka panjang.

    Selain menjadi tempat berkembang biaknya T. tabaci dan nematoda, gulma B. pilosa juga berpotensi menjadi tempat bertahan patogen lainnya seperti cendawan tular tanah dan bakteri.

    Oleh karena itu, dalam pendekatan pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) penting untuk memperhitungkan peran gulma dalam sistem pertanian secara menyeluruh.

    Kegagalan mengelola gulma seperti B. pilosa dapat menyebabkan ketidakefektifan strategi pengendalian lainnya, bahkan memperparah siklus infeksi dari musim ke musim dan memperbesar beban ekonomi bagi petani kecil.

    Strategi pengendalian bunga B. pilosa dapat dilakukan melalui pendekatan mekanis, kimiawi, maupun preventif jangka panjang. Penyiangan rutin dan penggunaan mulsa organik dapat menekan pertumbuhan gulma di antara barisan tanaman.

    Penggunaan herbisida selektif juga bisa diterapkan, namun harus sesuai dengan jenis tanaman dan lingkungan setempat.

    Strategi jangka panjang seperti rotasi tanaman dengan jenis non-inang nematoda, serta penggunaan tanaman penutup yang kompetitif, bisa mempersempit ruang tumbuh bagi gulma B. pilosa, sehingga menurunkan peluang infestasi organisme pengganggu tanaman.

    Pemahaman terhadap peran gulma seperti B. pilosa dalam siklus hidup hama dan penyakit sangat penting dalam membangun sistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan.

    Dengan mengetahui bahwa gulma ini dapat menjadi reservoir bagi hama T. tabaci, vektor virus, serta nematoda, maka tindakan pengelolaan bisa lebih tepat sasaran.

    Petani tidak hanya mengandalkan pestisida atau nematisida, melainkan juga memperbaiki ekosistem lahan secara menyeluruh melalui pengelolaan vegetasi yang tepat dan berkelanjutan.

    Terakhir, pengelolaan gulma harus menjadi bagian penting dalam strategi pengendalian hama dan penyakit terpadu, dengan pendekatan yang memperhatikan hubungan antara tanaman, gulma, organisme pengganggu, serta dinamika lingkungan sekitarnya.

    *) Penulis adalah Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Bapanas: Harga telur ayam ras Rp28.932/kg, bawang merah Rp37.352/kg

    Bapanas: Harga telur ayam ras Rp28.932/kg, bawang merah Rp37.352/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras tingkat konsumen mencapai Rp28.932 per kilogram (kg) atau turun dibandingkan hari sebelumnya Rp29.257 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.352 per kg juga turun dari sebelumnya Rp38.765 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.630 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.622 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.717 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.860 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.647 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.847 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.814 per kg turun dari sebelumnya Rp6.203 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.852 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.817 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.460 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.923 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.465 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp46.510 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.565 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.472 per kg; cabai rawit merah Rp46.976 per kg naik dari hari sebelumnya Rp48.159 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.266 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.207 per kg, daging ayam ras Rp35.077 per kg turun dari sebelumnya Rp35.107 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.520 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.586 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.606 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp21.016 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.643 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.820 per liter; Minyakita di harga Rp17.463 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.685 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.817 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.762 per kg turun dari sebelumnya Rp13.044 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.193 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.142 per kg; ikan tongkol di harga 34.762 per kg naik dari sebelumnya Rp34.263 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.573 per kg naik dari sebelumnya Rp34.549 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.438 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.675 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.586 per kg turun dari sebelumnya Rp106.133 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.048 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.610 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp37.464 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp38.716 per kg, sedangkan telur ayam ras menjadi Rp29.423 per kg naik dari sebelumnya Rp29.036 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.50 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.736 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.599 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.814 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.772 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.566 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.608 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.044 per kg turun dari sebelumnya Rp6.219 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.900 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.803 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.913 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.941 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp47.071 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp46.893 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.243 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.119 per kg; cabai rawit merah Rp50.682 per kg naik dari hari sebelumnya Rp48.405 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.103 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.269 per kg, daging ayam ras Rp35.613 per kg naik dari sebelumnya Rp34.983 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.522 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.541 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.552 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.837 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.603 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.833 per liter; Minyakita di harga Rp17.507 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.583 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.741 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.818 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.802 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.947 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.252 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.037 per kg; ikan tongkol di harga 35.806 per kg naik dari sebelumnya Rp34.135 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp35.938 per kg naik dari sebelumnya Rp34.284 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.466 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.590 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.781 per kg turun dari sebelumnya Rp106.488 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.063 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.488 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Khofifah Terus Bekerja Keras Demi Jatim Nol Stunting

    Khofifah Terus Bekerja Keras Demi Jatim Nol Stunting

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim melalui Disperindagterus menggelar pasar murah. Agenda ini digencarkan dengan tujuan agar dapat mengendalikan inflasi dan mewujudkan ketahanan pangan di Jawa Timur.

    Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau pasar murah di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (13/5/2025).

    Didampingi Bupati Malang Sanusi beserta Forkopimda Malang dan Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim, Khofifah mengapresiasi masyarakat Malang yang begitu antusias menyambut gelaran pasar murah ini.

    Saat meninjau pasar murah, Khofifah menyempatkan diri menyapa masyarakat dan membagikan telur kepada ibu hamil serta balita, serta memberikan beras kepada lansia.

    Menurut Khofifah, telur yang dibagikan kepada ibu hamil dan balita agar asupan gizi ibu hamil dan balita tercukupi sehingga bebas stunting. Khofifah menyebut, hasil evaluasi Kemenkes, Jatim stunting nomor 2 paling bawah setelah Bali.

    Ini karena pasar murah menyediakan aneka bahan pokok dengan harga terjangkau di bawah harga pasar. Pasar murah digelar sebagai upaya meningkatkan daya beli dan mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat.

    “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat begitu tinggi menyambut gembira pasar murah, karena bahan pokok yang dijual lebih murah dari harga pasar,” kata Khofifah.

    Sejumlah bahan pangan yang dijual mulai beras, minyak, gula, telur, ayam, bawang putih, bawang merah dan juga telur ayam. Semua yang disediakan di pasar murah Singosari ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Semisal, untuk beras premium pasar murah dijual Rp14 ribu/kg, padahal harga di pasar Kabupaten Malang Rp14.670/kg. Sedangkan untuk HET diketahui ada di angka Rp14.900/kg. Total ada 200 kg beras premium yang disediakan.

    Kemudian, beras medium di dijual dengan harga Rp12 ribu/kg, sementara harga di pasaran Kabupaten Malang adalah Rp12.700/kg, sedangkan HET ada di angka Rp12.500/kg. Di pasar murah ini total disediakan 3 ton beras medium yang bisa diakses masyarakat.

    Berikutnya, Minyakita dijual dengan harga Rp13 ribu/liter, lebih miring ketimbang harga pasaran di Kabupaten Malang sebesar Rp16/liter, sedangkan HET Rp 15.700/liter. Total jumlah komoditi minyak yang disediakan ada sebanyak 300 liter.

    Untuk gula pasir di pasar murah dijual Rp14 ribu/kg, lazimnya di Malang dijual Rp17 ribu/kg. Sedangkan, HET Rp17.500/kg, jumlah komoditi disediakan sebanyak 100 kg. Lalu, telur ayam ras dijual Rp22.000/kg, yang umumnya dijual Rp26.200/kg. Sedangkan, HET Rp30 ribu/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 100 kg.

    Bawang Putih Sinco dijual dengan harga Rp30 ribu/kg, sementara harga Kabupaten Malang diketahui Rp36.200/kg dan HET Rp38 ribu/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 50 kg.

    Bawang Merah dijual dengan harga Rp30 ribu/kg, sedangkan harga di pasar Kab. Malang ada di angka Rp35.200/kg dan HET Rp41.500/kg, dengan jumlah komoditi yang disediakan 50 kg.

    Untuk tepung terigu Rp10 ribu/kg, sementara harga di pasaran Malang Rp10.600/Kg. Jumlah komoditi tepung terigu yang disiapkan di pasar murah sebanyak 40 kg.

    “Jadi, bahan pokok yang dijual di pasar murah sangat jauh dari harga di pasar. Dengan tujuan supaya subsidi benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, lokasi pasar murah sengaja digelar di dekat permukiman warga untuk menjangkau kebutuhan bahan pokok.

    “Saya bersyukur antusiasme masyarakat karena harga yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasar. Insya Allah bermanfaat dan barokah,” ungkapnya.

    “Insya Allah progam stunting di Jatim sukses. Terus bekerja keras hingga stunting nol bagi Jatim,” imbuhnya.

    Gelaran Pasar Murah disambut antusias warga sekitar, salah satunya Eka (20) ibu hamil mengaku sangat terbantu, karena bisa membawa pulang 1 kg telur.

    “Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Telurnya nanti bisa juga buat anak saya yang masih balita,” ucapnya.

    Hal yang sama disampaikan Mariati (34). Ia yang turut mengantre sejak pagi juga mengatakan sangat senang bisa mendapatkan berbagai bahan pangan dengan harga murah.

    “Harapannya kegiatan semacam ini bisa terus ada. Supaya masyarakat desa bisa semakin maju. Terima kasih Ibu Khofifah,” ungkapnya.

    Turut hadir, Kepala Dir. Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya Malang, Kepala KPH Malang, Perhutani Divre Jatim, Ka. UPT Pengelola Kawasan Hutan Universitas Brawijaya Malang, Camat Singosari dan Kades Klampok. [tok/beq]

  • Harga Pangan Hari Ini Jumat (9/5): Cabai Rawit Merah Turun, Bawang Putih Mahal

    Harga Pangan Hari Ini Jumat (9/5): Cabai Rawit Merah Turun, Bawang Putih Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga aneka cabai seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting mulai mengalami penurunan. Sementara itu, harga bawang putih bonggol masih melambung di tingkat konsumen.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (9/5/2025) pukul 10.49 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional tembus Rp56.543 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya hampir mendekati batas atas harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Aneka cabai lainnya juga mengalami penurunan, yakni harga rata-rata cabai merah keriting yang dibanderol Rp52.401 per kilogram. Harganya berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp47.657 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp39.719 per kilogram, atau harganya berada di rentang Rp36.500–Rp41.500 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata bawang putih bonggol dibanderol Rp42.993 per kilogram secara nasional, sedangkan HAP nasional adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Beralih ke beras, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.587 per kilogram secara nasional, sedikit melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang semestinya Rp14.900 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras medium dibanderol Rp13.747 per kilogram secara nasional. Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.635 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional Rp12.500 per kilogram.

    Panel harga Bapanas juga menunjukkan, rata-rata daging sapi murni di tingkat konsumen dibanderol seharga Rp135.831 per kilogram. Untuk rata-rata daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp140.517 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp105.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp34.395 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp29.031 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga pangan lainnya seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng secara nasional rata-ratanya dibanderol Rp41.546 per kilogram, Rp34.364 per kilogram, dan Rp34.349 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp20.845 per liter dan Rp17.841 per liter. Harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.553 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Untuk harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.532 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.643 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lebih lanjut, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing seharga Rp12.983 per kilogram dan Rp9.794 per kilogram.

    Lalu, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp6.223 per kilogram, sedangkan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.685 per kilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini Jumat (9/5): Cabai Rawit Merah Turun, Bawang Putih Mahal

    Harga Pangan Hari Ini Jumat (9/5): Cabai Rawit Merah Turun, Bawang Putih Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga aneka cabai seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting mulai mengalami penurunan. Sementara itu, harga bawang putih bonggol masih melambung di tingkat konsumen.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (9/5/2025) pukul 10.49 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional tembus Rp56.543 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya hampir mendekati batas atas harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Aneka cabai lainnya juga mengalami penurunan, yakni harga rata-rata cabai merah keriting yang dibanderol Rp52.401 per kilogram. Harganya berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp47.657 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp39.719 per kilogram, atau harganya berada di rentang Rp36.500–Rp41.500 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata bawang putih bonggol dibanderol Rp42.993 per kilogram secara nasional, sedangkan HAP nasional adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Beralih ke beras, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.587 per kilogram secara nasional, sedikit melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang semestinya Rp14.900 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras medium dibanderol Rp13.747 per kilogram secara nasional. Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.635 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional Rp12.500 per kilogram.

    Panel harga Bapanas juga menunjukkan, rata-rata daging sapi murni di tingkat konsumen dibanderol seharga Rp135.831 per kilogram. Untuk rata-rata daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp140.517 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp105.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp34.395 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp29.031 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga pangan lainnya seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng secara nasional rata-ratanya dibanderol Rp41.546 per kilogram, Rp34.364 per kilogram, dan Rp34.349 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp20.845 per liter dan Rp17.841 per liter. Harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.553 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Untuk harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.532 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.643 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lebih lanjut, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing seharga Rp12.983 per kilogram dan Rp9.794 per kilogram.

    Lalu, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp6.223 per kilogram, sedangkan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.685 per kilogram.