Kirab Festival Bawang Merah di Brebes, Warga: Dapat Bawang Merah Sedikit tapi Handphone Hilang
Tim Redaksi
BREBES, KOMPAS.com –
Pelaksanaan
kirab gunungan
hasil bawang merah di Alun-alun Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diwarnai oleh warga yang
kecopetan
saat berebut hasil bumi, Sabtu (28/6/2025).
Sejumlah warga mengaku kehilangan barang berharga dari tasnya, seperti dompet dan handphone, dalam acara bertajuk
Festival Bawang Merah
(FBM)
Brebes 2025
.
Aksi pelaku copet terbilang nekat meski banyak petugas keamanan dari Polri dan TNI yang berjaga.
Mulanya, ribuan warga sudah berjejer di pinggir jalur pantura menyaksikan jalannya ritual kirab budaya.
Acara ini menampilkan 30 gunungan hasil pertanian, seperti bawang merah dan sayur-sayuran, dari berbagai desa.
Gunungan tersebut menggunakan sejumlah kendaraan yang diarak mulai dari titik awal di depan Stasiun Brebes atau jalur pantura dan berakhir di panggung kehormatan di alun-alun.
Acara ini diikuti oleh penampilan marching band, batik carnival, kesenian angklung, hingga pertunjukan rakyat lainnya yang menjadi daya tarik warga untuk menyaksikan.
Di atas panggung kehormatan, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma terlihat menyambut kedatangan peserta kirab.
Sesampai di alun-alun, mereka didoakan secara khusus oleh tokoh agama.
Usai doa, masyarakat diperbolehkan mengambil hasil bumi sebagai simbol berbagi rezeki dan berkah panen.
Namun, kericuhan sudah mulai terjadi saat ribuan warga merangsek naik ke atas mobil pikap maupun motor roda tiga yang membawa gunungan.
Warga tampak berebut hingga tidak sedikit yang terjatuh ke jalan.
Termasuk seorang warga yang terjatuh dari atas mobil bak terbuka yang sedang melaju.
Tidak hanya itu, banyak warga yang mengaku kecopetan ponsel maupun dompet saat berebut gunungan bawang merah.
Warga asal Kecamatan Brebes, Zein (40), mengaku telah kehilangan ponsel saat dirinya ikut berebut gunungan hasil pertanian di dekat panggung kehormatan.
“Dapat bawang merah hanya sedikit, tapi hape (ponsel) saya hilang. Tadi sekilas sempat terasa juga ada orang yang sedang merogoh kantong saya,” kata Zein kepada wartawan, Sabtu.
Zein menyebut, selain dirinya, banyak warga yang mengaku kehilangan barang bawaan seperti ponsel dan dompet.
Meski kata Zein, sejumlah petugas pengamanan dari berbagai unsur sudah berjaga di lokasi kirab budaya.
“Copet itu nekat. Tadi juga ada polisi yang berusaha mencari copetnya, tapi kurang tahu akhirnya gimana, tertangkap atau tidak,” kata Zein.
Selain itu, ada juga sejumlah warga yang mengaku nyaris menjadi korban pencopetan meski tidak ikut berebut gunungan dan menonton dari kejauhan.
“Saya lagi nonton sama suami, berdiri di pinggir jalan. Ada orang asing dekat suami sedang merogoh saku celana suami. Saya akhirnya berteriak ‘copet, copet’. Orangnya langsung lari tidak tahu ke mana,” kata seorang warga, Raisah.
Sebelumnya, Bupati Brebes Paramitha dalam sambutannya mengaku bersyukur Brebes menjadi salah satu daerah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia, bahkan sampai diekspor ke luar negeri.
“Hari ini kita mencatat sejarah. Bawang Merah Brebes resmi menembus pasar internasional. Dengan luas tanam rata-rata 30.000 hektar dan produksi 300.000 ton per tahun, Brebes telah menjadi kunci ketahanan pangan nasional,” kata Paramitha.
Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui subsidi pupuk, bantuan alat pertanian, dan program lain yang mendukung produktivitas.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam sambutannya menyatakan bahwa kemakmuran petani adalah kunci kemakmuran bangsa.
Muzani berharap harga jual pertanian terus stabil agar petani dapat turut merasakan kesejahteraan.
Seperti diketahui, sebagai lumbung bawang merah nasional, Brebes setiap tahun menggelar Festival Bawang Merah (FBM).
Festival tahun ini berlangsung di Alun-alun Brebes selama dua hari, Jumat-Sabtu (27-28/6/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tanaman: Bawang merah
-
/data/photo/2025/06/28/685fd584c5366.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kirab Festival Bawang Merah di Brebes, Warga: Dapat Bawang Merah Sedikit tapi Handphone Hilang Regional 28 Juni 2025
-

Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg
Arsip foto – Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/Harianto.
Bapanas: Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Sabtu, 28 Juni 2025 – 10:13 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp40.700 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.824 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp59.391 per kg turun dari sebelumnya Rp60.655 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 06.44 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.241 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.796 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp14.252 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.112 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.154 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp6.144 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.840 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.858 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.000 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.574 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp33.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.773 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.115 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp129.045 per kg turun dari sebelumnya Rp135.393 per kg, daging ayam ras Rp35.383 per kg naik dari sebelumnya Rp34.751 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.710 per kg naik dari sebelumnya 29.271 per kg.
Gula konsumsi di harga Rp18.375 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.444 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.654 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.761 per liter; minyak goreng curah Rp17.782 per liter naik dari sebelumnya Rp17.533 per liter; Minyakita Rp17.122 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.550 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp10.000 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp9.740 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.796 per kg turun dari sebelumnya Rp12.979 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp34.083 per kg turun dari sebelumnya Rp40.643 per kg; ikan tongkol 28.615 per kg turun dari sebelumnya Rp33.564 per kg; ikan bandeng Rp36.450 per kg naik dari sebelumnya Rp34.017 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.963 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.656 per kg.
Sumber : Antara
-

Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg
Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto
Bapanas: Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Jumat, 27 Juni 2025 – 14:57 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.528 per kilogram (kg) menurun dibandingkan sebelumnya Rp44.594 per kg, juga cabai rawit merah Rp56.906 per kg menurun dari sebelumnya Rp59.560 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.880 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.777 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.068 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.019 per kg, lalu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Rp12.606 per kg naik dari sebelumnya Rp12.588 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.910 per kg turun dari sebelumnya Rp6.105 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.826 per kg naik dari sebelumnya Rp10.858 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.384 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.336 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.248 per kg turun dari sebelumnya Rp42.233 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.617 per kg turun dari sebelumnya Rp41.378 per kg. Lalu daging sapi murni Rp135.192 per kg naik dari sebelumnya Rp135.082 per kg, daging ayam ras Rp34.307 per kg turun dari sebelumnya Rp34.774 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.924 per kg turun tipis dari sebelumnya 29.235 per kg.
Gula konsumsi di harga Rp18.398 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.390 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.558 per liter turun dari sebelumnya Rp20.703 per liter; minyak goreng curah Rp17.400 per liter turun dari sebelumnya Rp17.547 per liter; Minyakita Rp17.431 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.546 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.627 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.745 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.771 per kg turun dari sebelumnya Rp12.889 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp40.990 per kg naik dari sebelumnya Rp40.683 per kg; ikan tongkol 33.994 per kg naik dari sebelumnya Rp33.771 per kg; ikan bandeng Rp34.051 per kg turun dari sebelumnya Rp34.423 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.680 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.651 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.251 per kg turun dari sebelumnya Rp105.088 kg; daging kerbau segar lokal Rp138.333 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.714 per kg.
Sumber : Elshinta.Com
-

Harga Pangan Hari Ini 27 Juni: Cabai, Beras, Telur, dan Bawang Turun
Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, cabai, daging hingga telur ayam.
Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (27/6/2025) pukul 07.50 WIB harga beras premium berada dikisaran Rp15.777 atau turun 0,33% hari ini dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara, harga beras medium turun 0,63% menjadi Rp14.026 per kg, namun beras SPHP secara nasional mengalami kenaikan 0,01% menjadi Rp12.588 per kg hari ini.
Tak hanya itu, harga cabai merah keriting turun 2,62% menjadi Rp42.190 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah turun 1,14% menjadi Rp59.522 per kg dan cabai merah besar turun 4,03% menjadi Rp41.273per kg.
Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 3,6% menjadi Rp39.313 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 2,21% menjadi Rp44.577 per kg.
Komoditas daging sapi murni turun 4,23% menjadi Rp133.129 per kg. Harga daging ayam ras turun 1,05% menjadi Rp33.763 per kg dan telur ayam ras turun 1,78% menjadi Rp28.098 per kg.
Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 5,78% menjadi Rp10.920 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,34% menjadi Rp18.384 per kg.
Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 1,92% dikisaran Rp21.732 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 1,84% menjadi Rp17.302 per kg.
Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,87% menjadi Rp9.304 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 3,40% menjadi Rp12.220 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 5,74% menjadi Rp5.802 per kg.
Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 4,9% menjadi Rp43.205 per kg dan ikan tongkol naik 5,81% menjadi Rp36.027 per kg, sementara ikan bandeng turun 8,02% menjadi Rp33.901per kg.
-

Bangun Kemandirian Desa, Kejagung & Kemendes Luncurkan Jaksa Garda Desa
Jakarta –
Kejaksaan Agung RI bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) meluncurkan program Jaksa Garda Desa di 8 kota/kabupaten se-Provinsi Banten. Program ini bertujuan membangun kemandirian kemandirian desa dan mengelola dana desa secara transparan, akuntabel dan bebas dari penyimpangan.
Menteri Desa PDT Yandri Susanto mengatakan program yang diinisiasi oleh Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel), Reda Manthovani ini dapat membantu ketahanan pangan di Provinsi Banten.
“Kita memiliki kepentingan serius dengan program Jaksa Garda Desa dengan melakukan pola tanam untuk ketahanan pangan dan juga kesejahteraan masyarakat desa,” kata Yandri dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Desa Sarakan, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (25/6/2025).
Yandri berharap program Jaksa Garda Desa yang didukung seluruh Kejaksaan Negeri se-Indonesia itu dapat mempercepat capaian Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.
Yandri pun mengajak Kepala Desa di Indonesia untuk lebih melek teknologi, termasuk untuk bisa meningkatkan produksi hasil bumi untuk sukseskan ketahanan pangan. Hal ini berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis karena program ini nantinya membutuhkan bahan baku yang banyak.
Lewat MBG ini, kata Yandri, desa-desa diharapkan menjadi pelaku utama untuk menyediakan bahan baku seperti cabai dan telur.
“Ada siklus ekonomi dari program ini. Olehnya, kita perlu mulai menata desa tematik yang nantinya jadi pemasok utama untuk 83 juta penerima manfaat,” kata Mantan Wakil Ketua MPR RI ini.
“Melalui Kopdes Merah Putih kita memotong tengkulak dan memastikan pelayanan kepada masyarakat desa semakin dekat,” papar Yandri.
Yandri juga menegaskan jika kepala desa tidak perlu takut lagi untuk menggunakan Dana Desa karena ada program Jaksa Garda Desa.
Lewat Jaksa Garda Desa, Yandri mengajak Kades, BPD dan Pendamping Desa untuk berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung untuk membangun desa.
Sementara itu Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Reda Manthovani berharap dengan program Pemberdayaan Lahan melalui pola tanam ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten.
Reda berharap Jaksa mengawal dan membimbing Kepala Desa saat mengelola Dana Desa berjalan sesuai dengan peruntukannya.
“Saya harapkan kepada Para Jaksa untuk menindaklanjuti program kerjasama ini,” jelas Reda.
Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, Yandri dan Jamintel Reda Manthovani bersama sejumlah tamu turut melakukan penanaman bibit bawang merah.
Turut hadir pada kegiatan ini, Jaksa Agung Muda Intelijen Reda Manthovani bersama jajaran Kejaksaan RI, Gubernur Banten Andra Soni, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, Bupati Kabupaten Lebak Hasbi Jayabaya, Plh Bupati Serang Rudy Suhartanto, Bupati Pandeglang Dewi Setyani, Pimpinan PT Pupuk Indonesia, Pimpinan Telkomsel University, dan Para tokoh masyarakat, akademisi, serta pelaku pembangunan desa.
Hadir pula mendampingi Yandri, Dirjen PEID Tabrani, Irjen Teguh, Kepala BPSDM Agustomi Masik dan Inspektur Wilayah 5 Husin Fahmi.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg
Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto
Bapanas: Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Rabu, 25 Juni 2025 – 12:00 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.651 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp45.070 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp56.369 per kg naik dari sebelumnya Rp59.820 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya seperti beras premium di tingkat pedagang eceran secara nasional, dijual pada harga Rp15.782 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp15.806 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp14.011 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp14.094 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.164 per kg turun dari sebelumnya Rp6.177 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.798 per kg turun dari sebelumnya Rp10.844 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp39.004 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.561 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.726 per kg turun dari sebelumnya Rp43.356 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.423 per kg turun dari sebelumnya Rp43.302 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp133.958 per kg turun dari sebelumnya Rp135.336 per kg, daging ayam ras Rp34.212 per kg turun dari sebelumnya Rp34.806 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.368 per kg naik tipis dari sebelumnya 29.350 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.504 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.459 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.564 per liter turun dari sebelumnya Rp20.891 per liter; minyak goreng curah Rp17.297 per liter turun dari sebelumnya Rp17.588per liter; Minyakita Rp17.349 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.579 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.619 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.774 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.685 per kg turun dari sebelumnya Rp13.055 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp41.414 per kg naik dari sebelumnya Rp40.881 per kg; ikan tongkol 34.452 per kg naik dari sebelumnya Rp34.179 per kg; ikan bandeng Rp34.110 per kg turun dari sebelumnya Rp34.660 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.440 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.668 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp98.708 per kg turun dari sebelumnya Rp104.980 kg; daging kerbau segar lokal Rp137.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.190 per kg.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3018311/original/036799900_1578647640-shutterstock_123745735.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ragam Olahan Ikan Tuhuk, Sang Maskot Kabupaten Pesisir Barat
Liputan6.com, Lampung – Ikan tuhuk atau blue marlin dikenal sebagai maskot Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Ikan ini banyak diolah menjadi makanan lezat khas Lampung.
Keberadaan ikan tuhuk sebagai ikon Kabupaten Pesisir Barat dibuktikan dengan keberadaan patung berupa tugu. Selain itu, ikan tuhuk juga tampil dalam logo daerah dan kerap dijadikan sebagai bahan dasar lomba masak tingkat kabupaten.
Mengutip dari Portal Informasi Indonesia, ikan tuhuk memiliki ciri khas berupa moncong bertombak dengan sirip tegak. Ikan ini menjadi tangkapan favorit nelayan di perairan Samudra Hindia di dekat Krui.
Bobot ikan tuhuk mencapai 200 kilogram. Oleh sebab itu, ikan ini hanya bisa ditangkap dengan cara dipancing.
Daging ikan tuhuk berwarna merah dengan tekstur tebal dan padat, mirip tuna. Ikan ini sangat mudah ditemukan di pasar-pasar sekitar Krui.
Ikan tuhuk yang banyak dijual di pasar adalah marlin hitam, bukan marlin biru. Hal ini karena marlin hitam lebih mudah ditangkap.
Oleh masyarakat setempat, ikan tuhuk juga disebut sebagai setuhuk kendati atau ikan nibung. Ikan ini menjadi rahasia lezatnya kuliner khas Lampung.
1. Gulai Taboh Iwak Tuhuk
Salah satu kuliner berbahan dasar ikan tuhuk yang paling populer adalah gulai taboh iwak tuhuk atau gulai segar ikan marlin. Masakan khas pesisir ini dibuat dengan tambahan rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, bawang merah, batang serai, garam, cabai merah yang dihaluskan, dan santan kelapa.
Selain itu, ada pula sentuhan belimbing wuluh untuk menambahkan cita rasa segar. Tak jarang, beberapa bonggol petai juga ditambahkan.
Ikan tuhuk yang dimasak menjadi gulai taboh iwak tuhuk biasanya dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Penggunaannya pun sesuai selera, tak ada pakem khusus.
2. Perosmasin Ikan Tuhuk
Selain gulai taboh iwak tuhuk, ikan khas ini juga menjadi bahan dasar masakan berkuah lainnya. Adalah perosmasin ikan tuhuk atau asam pedas ikan marlin yang dibuat tanpa menggunakan santan.
Kedua masakan ini dibuat dengan menggunakan bahan baku yang mirip. Perbedaanya hanya pada absennya santan dalam perosmasin ikan tuhuk.

