Tanaman: Bawang merah

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg

    Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg

    Arsip foto – Bawang merah dan bawang putih yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 12:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp41.030 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.702 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.490 per kg turun dari sebelumnya Rp48.265 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.25 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.858 per kg turun dari sebelumnya Rp16.087 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.877 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.219 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.563 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.577 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.413 per kg turun dari sebelumnya Rp6.701 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.559 per kg turun dari sebelumnya Rp10.770 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.570 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.925 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.301 per kg turun dari sebelumnya Rp40.465 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.113 per kg turun dari sebelumnya Rp41.210 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.410 per kg turun dari sebelumnya Rp135.120 per kg, daging ayam ras Rp35.573 per kg naik dari sebelumnya Rp35.282 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.069 per kg turun dari sebelumnya Rp29.197 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.939 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.162 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.312 per liter turun dari sebelumnya Rp20.731 per liter; minyak goreng curah Rp17.192 per liter turun dari sebelumnya Rp17.501 per liter; Minyakita Rp17.266 per liter turun dari sebelumnya Rp17.456 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun dari sebelumnya Rp9.703 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.665 per kg turun dari sebelumnya Rp12.919 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.818 per kg naik dari sebelumnya Rp41.431 per kg; ikan tongkol Rp34.423 per kg naik dari sebelumnya Rp34.360 per kg; ikan bandeng Rp33.813 per kg turun dari sebelumnya Rp34.264 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.310 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.581 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.326 per kg turun dari sebelumnya Rp105.388 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.118 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.915 per kg.

    Sumber : Antara

  • Waduh! BPS Pelototi Harga Bawang Merah-Telur, Cabai-cabaian Gimana?

    Waduh! BPS Pelototi Harga Bawang Merah-Telur, Cabai-cabaian Gimana?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga pangan kembali bergerak di minggu ketiga Agustus 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bawang merah dan telur ayam ras mengalami kenaikan, sementara cabai rawit dan cabai merah justru menunjukkan tren penurunan.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan, bawang merah kini menjadi komoditas yang paling perlu dicermati.

    “Beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah bawang merah, karena ada 309 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Ia menyebut harga bawang merah terus merangkak naik. “Bawang merah, masih dalam tren meningkat. Bawang merah ini terus naik, meningkat dan saat ini di bulan Agustus minggu ketiga, rata-rata harga bawang merahnya naik 12,79% dibandingkan Juli 2025, dan rata-rata bawang merah secara nasional Rp53.098 per kg,” jelasnya.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga bawang merah secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp49.724 per kg, dengan harga tertinggi ada di Papua Tengah sebesar Rp78.333 per kg. Sementara berdasarkan panel harga Infopangan Jakarta, harga bawang merah rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati Rp33.962 per kg, dan harga tertinggi di Rp45.000 per kg (data diakses pukul 12.28 WIB).

    Perlu diketahui, Harga Acuan Penjualan (HAP) bawang merah di tingkat produsen berdasarkan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) No.17 tahun 2023 adalah antara Rp18.500-Rp30.000 per kg, sedangkan di tingkat konsumen antara Rp36.500-Rp41.500 per kg.

    Selain bawang merah, harga telur ayam ras juga menunjukkan kenaikan meski tipis. “Ini telur ayam ras ada kecenderungan dalam tren naik, sudah di atas HAP Konsumen, dan saat ini naik 0,38% walaupun tipis tapi ada kenaikan sedikit,” ujar dia.

    Amalia memaparkan, telur ayam ras mengalami kenaikan harga di 35,28% wilayah di Indonesia. Dengan harga tertinggi menyentuh Rp100.000 per kg di Kabupaten Mamberamo tengah, Kabupaten Puncak Jaya menyentuh Rp95.000 per kg, Kabupaten Intan Jaya Rp80.000 per kg. Adapun HAP telur ayam ras berdasarkan Perbadan No. 6 tahun 2024, HAP telur ayam ras adalah Rp30.000 per kg.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga telur ayam ras secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp29.363 per kg, dengan harga tertinggi ada di Papua Selatan sebesar Rp43.333 per kg. Sementara berdasarkan panel harga Infopangan Jakarta, harga telur ayam ras rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati Rp27.594 per kg, dan harga tertinggi di Rp29.000 per kg (data diakses pukul 12.33 WIB).

    Sebaliknya, cabai-cabaian justru mengalami penurunan harga. “Untuk cabai rawit dalam tren menurun. Saat ini rata-rata harga cabai rawit nasional Rp52.340 per kg, di bawah batas atas HAP (rentang Rp40.000-Rp57.000 per kg),” katanya.

    Sementara itu, cabai merah juga sudah turun dan berada dalam level stabil. “Cabai merah sudah di bawah HAP, dan kalau kita lihat sudah dalam tren yang relatif stabil di Rp44.759 per kg, walaupun tadi kita melihat masih ada beberapa kabupaten/kota di mana cabai merah masih memberikan kontributor terhadap kenaikan IPH,” ungkap Amalia.

    Panel harga Bapanas mencatat cabai rawit merah secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp46.387 per kg, dengan harga tertinggi di Papua Barat Rp93.311 per kg. Sedangkan harga cabai merah keriting secara rata-rata nasional Rp46.387 per kg, dengan harga tertinggi di Papua Barat yang menyentuh Rp93.311 per kg).

    Meski demikian, Amalia mengingatkan masih ada daerah-daerah tertentu yang tetap harus mewaspadai cabai merah. “Oleh sebab itu kabupaten/kota yang memang masih memiliki cabai merah sebagai kontributor terhadap kenaikan IPH mungkin perlu menjadi perhatian,” ucapnya.

    Foto: Foto Kolase Cabai dan Telur. (CNBC Indoensia)
    Foto Kolase Cabai dan Telur. (CNBC Indoensia)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep

    Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menggelar pasar murah di Pendopo Kabupaten Sumenep. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim)

    Gubernur Jatim kendalikan inflasi dengan gelar pasar murah di Sumenep
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengendalikan inflasi dengan menggelar pasar murah di Pendopo Kabupaten Sumenep guna mendekatkan akses bahan pokok terjangkau bagi masyarakat.

    “Pastikan turun ke pasar karena memang sebagian besar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) belum terdistribusi maksimal. Bahkan saat rapat koordinasi dengan Menko Pangan, Pemprov Jatim meminta Bulog mendistribusikan beras medium SPHP lebih besar lagi,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Minggu.

    Lebih lanjut, Khofifah menegaskan di tanggal 1 September mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan turun untuk mengecek belanja masyarakat dalam seminggu terakhir. Mulai makanan apa yang dikonsumsi, lauknya dan juga belanja lainnya.

    “Itu berpengaruh pada indikator kemiskinan. Jadi ketepatan waktu sangat penting,” katanya.

    Untuk itu, Khofifah kembali menegaskan, pasar murah dan penjangkauan terhadap logistik menjadi sangat penting sebelum dilakukannya survei. Karenanya Khofifah meminta pemerintah daerah juga proaktif untuk mengecek ketersediaan bahan pokok tak hanya pasar modern tapi hingga pasar tradisional.

    “Pasar murah juga adalah cara kami mendekatkan daya jangkau masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Bisa dilihat dari harga jual bahan pokok yang jauh di bawah harga pasar,” ujar dia.

    Adapun, beberapa harga komoditi pasar murah di Pendopo Sumenep pada 23 Agustus 2025 yaitu beras premium Rp14.000 per kg (Rp70.000 per sak), harga Sumenep Rp15.000 per kg, HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp14.900 per kg dengan jumlah komoditi 200 kg. Kemudian beras medium Rp11.000 per kg (Rp55.000 per sak), harga Sumenep Rp13.000 per kg, HET Rp12.500 per kg dengan jumlah komoditi 10 ton. Gula pasir Rp14.000 per kg, harga Sumenep Rp17.500 per kg, HET Rp17.500 per kg dengan jumlah komoditi 200 kg.

    MinyaKita Rp13.000 per liter, harga Sumenep Rp17.000 per liter, HET Rp15.700 per liter dengan jumlah komoditi 200 liter. Telur ayam ras Rp22.000 per kg, harga Sumenep Rp28.000 per kg, HET Rp30.000 per kg dengan jumlah komoditi 100 kg.

    Bawang merah Rp7.000 per 250 gr, harga Sumenep Rp42.500 per kg, HET Rp41.500 per kg dengan jumlah komoditi 10 kg. Bawang putih sinco Rp6.000 per 250 gr, harga Sumenep Rp30.000 per kg, HET Rp38.000 per kg dengan jumlah komoditi 10 kg. Tepung terigu Rp10.000 per kg, harga Sumenep Rp12.250 per kg dengan jumlah komoditi 50 kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Arsip foto – Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp42.548 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.768 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.973 per kg turun dari sebelumnya Rp48.610 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.38 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.934 per kg turun dari sebelumnya Rp16.099 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp12.993 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.305 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.591 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.585 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.386 per kg turun dari sebelumnya Rp6.470 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.694 per kg turun dari sebelumnya Rp10.760 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.908 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.684 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.460 per kg turun dari sebelumnya Rp40.508 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp37.133 per kg turun dari sebelumnya Rp41.237 per kg. Lalu, daging sapi murni Rp134.643 per kg turun dari sebelumnya Rp134.976 per kg, daging ayam ras Rp34.919 per kg turun dari sebelumnya Rp35.246 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.851 per kg turun dari sebelumnya Rp29.237 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.990 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.166 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.309 per liter turun dari sebelumnya Rp20.742 per liter; minyak goreng curah Rp17.260 per liter turun dari sebelumnya Rp17.541 per liter; Minyakita Rp17.144 per liter turun dari sebelumnya Rp17.461 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun dari sebelumnya Rp9.733 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.728 per kg turun dari sebelumnya Rp12.927 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp41.517 per kg turu dari sebelumnya Rp41.674 per kg; ikan tongkol Rp34.108 per kg turun dari sebelumnya Rp34.644 per kg; ikan bandeng Rp33.196 per kg turun dari sebelumnya Rp34.520 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.369 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.580 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.503 per kg turun dari sebelumnya Rp106.820 kg, daging kerbau segar lokal Rp136.071 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.344 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg

    Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg

    Komoditas cabai merah keriting yang dijual di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp43.405 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp46.136 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.872 per kg turun dari sebelumnya Rp49.212 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 10.20 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.942 per kg turun dari sebelumnya Rp16.237 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.050 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.322 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.549 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.587 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.356 per kg turun dari sebelumnya Rp6.556 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.659 per kg turun dari sebelumnya Rp10.774 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.603 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.908 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.011 per kg turun dari sebelumnya Rp40.894 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp39.252 per kg turun dari sebelumnya Rp41.172 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.293 per kg naik dari sebelumnya Rp134.761 per kg, daging ayam ras Rp35.036 per kg turun dari sebelumnya Rp35.379 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.920 per kg turun dari sebelumnya Rp29.313 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.978 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.166 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.222 per liter turun dari sebelumnya Rp20.857 per liter; minyak goreng curah Rp17.303 per liter turun dari sebelumnya Rp17.520 per liter; Minyakita Rp17.256 per liter turun dari sebelumnya Rp17.501 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.580 per kg turun dari sebelumnya Rp9.730 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.734 per kg turun dari sebelumnya Rp12.931 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.955 per kg naik dari sebelumnya Rp41.636 per kg; ikan tongkol Rp34.615 per kg turun dari sebelumnya Rp34.654 per kg; ikan bandeng Rp33.441 per kg turun dari sebelumnya Rp34.749 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.507 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.570 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp105.574 per kg naik dari sebelumnya Rp105.327 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.261 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.563 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini (23/8): Beras Kompak Turun, Daging Sapi-Ikan Naik

    Harga Pangan Hari Ini (23/8): Beras Kompak Turun, Daging Sapi-Ikan Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional komoditas pangan utama yakni beras kompak turun pada akhir pekan ini, Sabtu (23/8/2025). Namun, harga daging sapi murni hingga ragam jenis ikan bergerak naik.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.15 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 1,42% menjadi Rp16.006 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Beras medium juga turun 1,79% ke angka Rp14.065 per kg, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,02% menjadi Rp12.584 per kg.

    Lebih lanjut, jagung peternak tercatat turun 2,72% menjadi Rp6.378 per kg, diikuti kedelai biji kering impor yang turun 0,07% menjadi Rp10.766 per kg, dan bawang merah yang turun 12,31% menjadi Rp43.152 per kg.

    Bawang putih bonggol terpantau turun 5,91% menjadi Rp35.667 per kg. Cabai merah keriting turun 7,36% ke angka Rp37.884 per kg, cabai merah besar melandai 3,79% menuju Rp39.611 per kg, sementara cabai rawit merah lebih murah 3,6% menjadi Rp44.476 per kg.

    Daging ayam ras turut termasuk dalam komoditas yang harganya menurun tipis, yakni 0,10% menjadi Rp35.342 per kg. Telur ayam ras pun turun 0,6% menjadi Rp29.137 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi turun 1,08% menjadi Rp17.970, garam konsumsi juga turun 0,67% menjadi Rp11.493 per kg. Tepung terigu curah turun 0,66% menjadi Rp9.666, sementara tepung terigu kemasan turun 1,53% menjadi Rp12.773.

    Minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing turun 2,79% dan 1,02% menjadi Rp20.275 dan Rp17.342 per liter, sementara Minyakita turun 1,27% menjadi Rp17.279.

    Komoditas daging kerbau segar lokal turun 2,87% menjadi Rp137.500 per kg, sedangkan daging kerbau beku impor turun tipis 0,15% menjadi Rp105.174. Ikan bandeng juga turun 2,45% menjadi Rp33.897 per kg.

    Di sisi lain, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain sapi murni yang meningkat 0,33% menjadi Rp135.208 per kg. Ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.852 per kg, sementara ikan tongkol naik 0,70% ke angka Rp34.895 per kg.

  • Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg

    Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg

    Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Rau, Serang, Banten. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 12:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp43.148 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp46.835 per kg, sedangkan bawang merah Rp44.481 per kg turun dari sebelumnya Rp50.032 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.05 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.334 per kg naik dari sebelumnya Rp16.089 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.033 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.320 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.547 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.591 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.188 per kg turun dari sebelumnya Rp6.524 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.618 per kg turun dari sebelumnya Rp10.895 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.937 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.109 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp36.854 per kg turun dari sebelumnya Rp40.783 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp36.639 per kg turun dari sebelumnya Rp41.493 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp133.136 per kg naik dari sebelumnya Rp135.276 per kg, daging ayam ras Rp35.203 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp35.122 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.238 per kg turun dari sebelumnya Rp29.361 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.965 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.192 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.387 per liter turun dari sebelumnya Rp20.771 per liter; minyak goreng curah Rp17.199 per liter turun dari sebelumnya Rp17.564 per liter; Minyakita Rp17.284 per liter turun dari sebelumnya Rp17.522 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.531 per kg turun dari sebelumnya Rp9.750 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.454 per kg turun dari sebelumnya Rp12.928 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.911 per kg naik dari sebelumnya Rp41.729 per kg; ikan tongkol Rp34.720 per kg naik dari sebelumnya Rp34.579 per kg; ikan bandeng Rp35.096 per kg naik dari sebelumnya Rp34.561 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.452 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.651 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.944 per kg turun dari sebelumnya Rp105.676 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.696 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.722 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mentan Akui Harga Beras Masih di Atas HET Meski Gabah Turun

    Mentan Akui Harga Beras Masih di Atas HET Meski Gabah Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui harga rata-rata beras di tingkat konsumen masih melampaui harga eceran tertinggi (HET), meski harganya berangsur mengalami penurunan.

    Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian, Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Dirut Bulog di Komisi IV, Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).

    “Mengenai beras oplos dan HET. Betul yang disampaikan Bu Ketua [Titiek Soeharto] bahwa harga [beras] di atas HET,” kata Amran.

    Namun, Amran menyatakan bahwa rata-rata harga beras di tingkat konsumen berangsur mengalami tren penurunan pada Agustus 2025.

    Berdasarkan data yang dipaparkan, Kementan mengungkap rata-rata harga beras premium dan beras medium di tingkat konsumen mengalami penurunan di zona 1. Adapun, zona 1 mencakup wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.

    Data menunjukkan, rata-rata harga beras premium dan medium di zona 1 masing-masing dibanderol Rp15.552 per kilogram dan Rp13.974 per kilogram. Untuk diketahui, HET beras premium dan medium di zona 1 ditetapkan sebesar Rp14.900 per kilogram dan Rp12.500 per kilogram.

    “Harga ini sudah terjadi penurunan dan harga yang kami terima terakhir tadi pagi itu rata-rata average seluruh Indonesia posisi Rp6.900 untuk seluruh Indonesia. Ini harga di tingkat gabah,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Amran mengungkap bahwa produksi beras nasional tetap terjaga dengan harga gabah mengalami penurunan. Namun, kondisi ini berbeda dengan harga beras yang diterima konsumen.

    “Kami ingin menyampaikan hal penting tentang tata kelola perberasan Indonesia, mulai dari produksi aman, bahkan data tadi itu gabah produksi, harga gabah turun, tetapi [beras] harga di konsumen naik. Ini anomali juga terjadi,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan harga rata-rata beras mengalami tren penurunan, namun harganya masih melampaui HET.

    Data Bapanas menunjukkan, harga beras premium hanya turun tipis 0,94% atau sebesar Rp153 per kilogram dibandingkan pekan lalu.

    Dari sana, harga beras premium masih mahal di semua zonasi, yakni zona 1, zona 2, dan zona 3 masing-masing sebesar Rp15.436 per kilogram atau naik 3,6%, Rp16.565 per kilogram atau naik 7,56%, dan Rp18.373 per kilogram atau naik 16,28%.

    Setali tiga uang, harga beras medium di zonasi naik di atas HET meski mengalami penurunan sebesar Rp134 per kilogram atau 0,93% dibandingkan pekan sebelumnya.

    Perinciannya, harga beras medium di zona 1 mencapai Rp13.873 per kilogram atau naik 10,98% dan zona 2 dibanderol Rp14.553 per kilogram atau naik 11,09%. Serta, harga beras medium di zona 3 terpantau melonjak 21,71% dari HET menjadi Rp16.431 per kilogram.

    “Harga beras premium tadi seperti disampaikan Pak Mentan di atas HET, tetapi juga terjadi penurunan. Harga medium di semua zona di atas HET, namun memang ada penurunan sebesar Rp134 per kilogram,” ujar Arief.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menyoroti harga beras yang masih melambung tinggi di atas HET.

    Titiek menyebut, masyarakat kembali dihadapkan pada tantangan serius di sektor pangan dalam satu bulan terakhir, mulai dari harga beras, bawang merah, hingga minyak goreng.

    “Harga beberapa komoditas utama seperti beras, bawang merah, hingga minyak goreng mengalami kenaikan, masih berada di level tinggi, bahkan untuk komoditas beras melampaui harga eceran tertinggi yang ditentukan,” ujar Titiek.

    Menurut Titiek, kondisi harga beras yang mahal ini semakin menekan daya beli masyarakat, terutama masyarakat rumah tangga berpendapatan rendah.

    Dia juga menyoroti adanya kasus praktik beras oplosan yang dijual tak sesuai mutu dan kualitas beras. Berdasarkan hasil pemeriksaan, beber Titiek, sebagian merek yang dipasarkan ke dalam kategori beras premium tidak memenuhi kriteria mutu dan tidak sesuai antara isi dengan yang tertulis pada kemasan.

    “Praktik seperti ini [beras oplosan tak sesuai mutu dan kualitas] tentu saja merugikan masyarakat, merusak kepercayaan konsumen, mengganggu stabilitas pasar dan berpotensi menimbulkan keresahan sosial,” ujarnya.

    Titiek menyatakan bahwa pemerintah bersama aparat penegak hukum telah melakukan tindakan terhadap pelaku yang melakukan praktik beras oplosan.

    Kendati demikian, menurutnya, adanya praktik beras oplosan menandakan bahwa masalah ini menyentuh aspek mendasar dari tata kelola pangan, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengawasan.

    Di sisi lain, Titiek juga menyoroti rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami kenaikan mencapai Rp7.000–Rp7.500 per kilogram. Harganya melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani.

    “Akibatnya, penggilingan kesulitan memproduksi beras dengan harga sesuai HET. Hal ini menandakan adanya ketidakseimbangan serius antara regulasi harga, biaya produksi, dan tata niaga pangan kita,” tandasnya.

  • Beras SPHP Dinilai Jadi Solusi Terjangkau di Tengah Lonjakan Harga

    Beras SPHP Dinilai Jadi Solusi Terjangkau di Tengah Lonjakan Harga

    Banten: Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Perum Bulog dinilai berhasil menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Beras SPHP dinilai jadi solusi terjangkau di tengah lonjakan harga.

    “Harga beras relatif stabil. Salah satu faktor penentunya adalah intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog. Dengan harga Rp12.500 per kilogram, atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram, konsumen dapat membeli beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat mengunjungi Pasar Induk Rau, Serang, Rabu 20 Agustus 2025.

    Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Ketiganya memantau langsung harga dan ketersediaan beras di tengah lonjakan harga beras premium yang mencapai 33% dalam beberapa waktu terakhir.

    Target 1,3 Juta Ton Beras SPHP

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025.

    “Tanggung jawab kami adalah menyalurkan 1,3 juta ton beras. Stok masih sangat mencukupi, dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menyalurkan maksimal demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.

    Rizal menambahkan, saat ini Bulog memiliki stok beras mencapai 4,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta ton dialokasikan untuk program SPHP dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan lainnya.

    Program SPHP telah didistribusikan melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi desa, TNI-Polri, hingga retail modern seperti Alfamart, Indomaret, dan Hypermart. Proses distribusi dipantau melalui aplikasi Klik SPHP sehingga penyaluran di tingkat pengecer lebih transparan dan terkontrol.

    Sinergi Lintas Instansi Jaga Stabilitas Harga

    Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa stabilitas harga beras terjaga berkat sinergi antara Bulog, Bapanas, Pemerintah Kota Serang, dan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendistribusikan beras SPHP.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga beras di Banten,” ujarnya.

    Tito menambahkan, berdasarkan data BPS, inflasi tahunan (year-on-year) pada Juli 2025 mencapai 2,37%. Angka ini masih dalam rentang target inflasi 1,5%-3,5% yang ditetapkan pemerintah.

    “Meskipun beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras berkontribusi terhadap inflasi Juli, namun secara keseluruhan masih terkendali,” jelasnya.

    Pemantauan Komoditas Lainnya

    Tito yang didampingi Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Gubernur Banten Andra Soni juga meninjau harga kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, bawang, tomat, dan minyak goreng. Hasil tinjauan menunjukkan sebagian besar komoditas pangan masih relatif stabil dengan angka inflasi nasional masih dalam rentang aman di angka 2,37%.

    “Saya mempersilahkan masyarakat untuk membeli beras SPHP. Kualitasnya baik, harganya terjangkau, dan tersedia di banyak titik distribusi,” kata Tito.

    Kemendagri bersama Bapanas dan Bulog akan terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh Indonesia melalui sistem monitoring yang terintegrasi. Program SPHP akan terus dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

    Banten: Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Perum Bulog dinilai berhasil menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Beras SPHP dinilai jadi solusi terjangkau di tengah lonjakan harga.
     
    “Harga beras relatif stabil. Salah satu faktor penentunya adalah intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog. Dengan harga Rp12.500 per kilogram, atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram, konsumen dapat membeli beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat mengunjungi Pasar Induk Rau, Serang, Rabu 20 Agustus 2025.
     
    Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Ketiganya memantau langsung harga dan ketersediaan beras di tengah lonjakan harga beras premium yang mencapai 33% dalam beberapa waktu terakhir.

    Target 1,3 Juta Ton Beras SPHP
     
    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025.
     
    “Tanggung jawab kami adalah menyalurkan 1,3 juta ton beras. Stok masih sangat mencukupi, dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menyalurkan maksimal demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
     
    Rizal menambahkan, saat ini Bulog memiliki stok beras mencapai 4,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta ton dialokasikan untuk program SPHP dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan lainnya.
     
    Program SPHP telah didistribusikan melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi desa, TNI-Polri, hingga retail modern seperti Alfamart, Indomaret, dan Hypermart. Proses distribusi dipantau melalui aplikasi Klik SPHP sehingga penyaluran di tingkat pengecer lebih transparan dan terkontrol.
     
    Sinergi Lintas Instansi Jaga Stabilitas Harga
     
    Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa stabilitas harga beras terjaga berkat sinergi antara Bulog, Bapanas, Pemerintah Kota Serang, dan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendistribusikan beras SPHP.
     
    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga beras di Banten,” ujarnya.
     
    Tito menambahkan, berdasarkan data BPS, inflasi tahunan (year-on-year) pada Juli 2025 mencapai 2,37%. Angka ini masih dalam rentang target inflasi 1,5%-3,5% yang ditetapkan pemerintah.
     
    “Meskipun beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras berkontribusi terhadap inflasi Juli, namun secara keseluruhan masih terkendali,” jelasnya.
     
    Pemantauan Komoditas Lainnya
     
    Tito yang didampingi Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Gubernur Banten Andra Soni juga meninjau harga kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, bawang, tomat, dan minyak goreng. Hasil tinjauan menunjukkan sebagian besar komoditas pangan masih relatif stabil dengan angka inflasi nasional masih dalam rentang aman di angka 2,37%.
     
    “Saya mempersilahkan masyarakat untuk membeli beras SPHP. Kualitasnya baik, harganya terjangkau, dan tersedia di banyak titik distribusi,” kata Tito.
     
    Kemendagri bersama Bapanas dan Bulog akan terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh Indonesia melalui sistem monitoring yang terintegrasi. Program SPHP akan terus dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)