Tanaman: Bawang merah

  • Harga Pangan Hari Ini Sabtu (20/9): Cabai, Daging & Telur Kompak Naik

    Harga Pangan Hari Ini Sabtu (20/9): Cabai, Daging & Telur Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga pada Sabtu (20/9/2025). Komoditas pangan tersebut antara lain seperti kedelai, cabai, daging, hingga telur.

    Melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional, kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai merah besar. 

    Kini, harga cabai merah besar dipatok Rp32.625 per kg. Angka ini melonjak dibanding rata-rata harga pekan lalu, yakni Rp26.280 per kg.

    Selanjutnya, harga cabai merah keriting naik dari Rp41.818 pada pekan lalu menjadi Rp47.629 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah naik dari Rp27.568 menjadi Rp28.890 per kg.

    Lalu, kedelai biji kering (lokal) kini dipatok Rp9.000 per kg. Harga tersebut naik dibanding rata-rata pekan lalu yang senilai Rp8.905 per kg.

    Berikutnya, harga rata-rata bawang merah kini dibanderol Rp27.286 per kg. Angka tersebut naik dibanding pekan sebelumnya, yakni Rp26.099 per kg.

    Tak ketinggalan, harga daging sapi (hidup) naik dari Rp52.239 menjadi Rp54.247 per kg. Daging ayam ras (hidup) juga naik dari Rp21.929 menjadi Rp23.303 per kg.

    Kemudian, harga telur ayam ras naik dari Rp25.229 pada pekan lalu menjadi Rp25.627 per kg hari ini. Adapun harga gula konsumsi naik dari Rp14.747 menjadi Rp15.000 per kg.

    Di sisi lain, sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan harga. Perinciannya, gabah kering panen tingkat petani kini dipatok Rp6.713 per kg. Angka ini turun dibandingkan pekan lalu yang senilai Rp6.800 per kg.

    Lalu, gabah kering panen tingkat penggilingan juga turun dari Rp7.945 menjadi Rp7.906 per kg. Lalu, beras medium penggilingan turun dari Rp13.163 menjadi Rp13.080 per kg.

    Berikutnya, harga beras premium penggilingan turun dari Rp14.477 pada pekan lalu menjadi Rp14.417 per kg.

    Sementara itu, harga jagung pipilan kering kini dipatok Rp5.451 per kg. Angka ini turun dibanding rata-rata harga pada pekan lalu, yakni Rp5.504 per kg.

  • Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    JAKARTA – Sutradara Fajar Nugros menghadirkan film terbaru bertajuk Perempuan Pembawa Sial. Film ini tayang perdana di JAFF 2024 sebelum dirilis secara luas di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

    Film Perempuan Pembawa Sial menceritakan Mirah (Raihaanun) yang akan menikah dengan Aryo (Banyu Bening), namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama setelah Aryo meninggal dalam kejadian tragis. Kemudian, Mirah mencari kehidupan baru dengan tetap bekerja di sebuah pabrik.

    Mirah ternyata mengalami Bahu Laweyan di mana semua orang yang menjalani hubungan dengannya akan berakhir mengenaskan. Mirah mencari tempat baru sampai ia memutuskan menikah dengan atasannya, namun kejadian serupa terjadi kepada pasangannya.

    Kejadian dua kali itu membuat masyarakat dan orang-orang sekitarnya mengutuk keberadaan Mirah. Suatu hari, Mirah bertemu dengan Puti (Clara Bernadeth), adik tirinya yang sudah lama tidak berkomunikasi dengannya.

    Di sisi lain, Mirah juga bertemu dengan Bana (Morgan Oey), penjual di restoran Padang yang tertarik dengan Mirah. Meski begitu, teror tetap menghampiri Mirah hingga ia harus menyelesaikan semuanya.

    Fajar Nugros bersama Husein M. Atmodjo berkolaborasi kembali untuk menciptakan Perempuan Pembawa Sial. Film ini mengangkat kisah klasik Bawang Merah Bawang Putih dengan gaya modern dan tentunya horor.

    Adegan pembukanya singkat tapi menegaskan bahwa sebuah teror besar akan hadir dalam hidup Mirah. Adegan ini menanamkan ekspektasi tinggi untuk apa yang terjadi selanjutnya.

    Sinematografinya juga terasa fokus agar penonton bisa melihat siapa yang menjadi fokus utama. Bagian menarik lainnya adalah rangkaian jumpscare yang ditaruh sutradara di adegan-adegan yang tidak terduga. Momen itu membuat terkejut hingga lelah karena timing-nya yang tidak berjauhan.

    Didik Nini Thowok yang hadir sedikit menjadi ikonis dengan penampilannya, meski sebenarnya porsi penceritaannya bisa dikembangkan dalam plot.

    Ceritanya panjang dan rumit membuat penonton harus mengikuti perjalanan Mirah. Beberapa bagian terasa panjang tapi tetap dinantikan.

    Film ini menawarkan bagaimana masyarakat memandang seorang wanita yang seringkali dijadikan obyek, namun hal itu tidak terlalu dieksplor padahal bisa dikembangkan. Sutradara memilih untuk mengulang rangkaian jumpscare demi membuat film ini tetap menjadi horor.

    Apa yang dibangun dengan terasa potensial berakhir dengan datar dan meninggalkan rasa yang mudah terlupakan. Meski begitu, film ini memiliki paduan kisah klasik yang bisa menjadi kesegaran dalam genre-nya.

    Film Perempuan Pembawa Sial bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

  • Harga Pangan Hari Ini, Kamis (18/9): Beras, Bawang, Minyak Turun

    Harga Pangan Hari Ini, Kamis (18/9): Beras, Bawang, Minyak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan pada pagi hari ini, Kamis (18/9/2025), terpantau cukup fluktuatif dari hari sebelumnya. Beras, bawang, dan minyak terpantau mengalami penurunan harga, tetapi cabai, garam, dan ikan mengalami kenaikan harga. 

    Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 08.30 WIB, harga beras premium di tingkat konsumen secara nasional turun Rp163/kg menjadi Rp15.779/kg dari posisi hari sebelumnya. Namun, lebih tinggi 5,9% dari Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional Rp14.900/kg. 

    Sementara harga beras medium berada di bawah HET Nasional Rp13.500/kg, yakni berada di harga Rp13.483/kg. Begitu pula dengan Beras SPHP yang berada di bawah HET Nasional senilai Rp12.500/kg, yakni Rp12.490/kg. 

    Harga komoditas pokok lainnya yakni bawang merah pada hari ini turun Rp2.183/kg dari hari sebelumnya menjadi Rp38.317/kg dan tetap berada dalam radar Harga Acuan Penjualan (HAP) Nasional senilai Rp36.500—Rp41.500 per kg. 

    Harga bawang putih bonggol secara rata-rata nasional lebih rendah 8,13% dari HAP Rp38.000—Rp40.000 per kg, yakni Rp36.750/kg. 

    Kemudian komoditas cabai merah keriting terpantau masih dalam rentang HAP Nasional (Rp37.000—Rp55.000/kg), tetapi mengalami kenaikan sebesar Rp4.181/kg sehingga menjadi Rp53.147/kg. Sementara harga cabai merah besar secara rata-rata nasional juga naik dari hari kemarin, dari Rp41.218/kg menjadi Rp42.680/kg. 

    Sementara itu, harga cabai rawit merah justru turun harganya dari Rp44.921/kg menjadi Rp41.868/kg dan terpantau masih berada dalam radar HAP Nasional yang senilai Rp40.000 – Rp57.000 per kg. 

    Pada pagi ini pula, harga daging ayam ras dibanderol dengan harga Rp37.884/kg, lebih rendah dari hari sebelumnya yang dijual dengan harga Rp38.705/kg atau masih lebih rendah dari HAP Nasional di harga Rp40.000/kg. Harga telur ayam terjaga di bawah HAP Nasional Rp30.000/kg, yakni Rp29.807/kg. 

    Selanjutnya harga rata-rata minyak goreng kemasan yang dijual secara nasional turun tipis Rp123 menjadi Rp20.845/liter pada pagi ini. Minyak goreng curah masih melampaui HET Rp15.700/liter yakni seharga Rp17.137/liter. Sementara harga Minyakita juga terpantau turun tipis dari Rp17.334/liter menjadi Rp17.235 pada pagi ini. 

    Adapun harga daging kerbau beku (impor) terpantau turun dijual seharga Rp101.816/kg atau 27,27% lebih tinggi dari HAP Nasional Rp80.000/kg. Sementara harga daging kerbau lokal melonjak turun ke angka Rp139.500/kg dari Rp143.333/kg.

    Harga komoditas lainnya seperti gula konsumsi dijual pada pagi hari ini dengan harga Rp17.827/kg. Harga garam konsumsi turun tipis ke angka Rp11.199/kg usai naik pada hari sebelumnya ke angka Rp11.215/kg. 

    Harga jagung tingkat peternak terpantau naik pada pagi ini dari Rp6.218/kg menjadi Rp6.419/kg. Harga kedelai impor stabil di angka Rp10.413/kg.

    Protein hewani lainnya, yakni ikan kembung dapat dibeli dengan harga rata-rata Rp42.474/kg. Harga ikan tongkol naik dari Rp36.408/kg menjadi Rp34.733/kg. Harga ikan bandeng turun dari Rp36.349/kg menjadi Rp34.191/kg pada pagi ini. 

  • Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang putih bonggol, daging ayam hingga telur ayam ras. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (13/9/2025) pukul 07.22 WIB harga beras medium naik 0,13% menjadi Rp14.031 per kg. 

    Namun, harga beras premium turun 0,07% menjadi Rp16.153 per kg dan harga beras SPHP secara nasional juga mengalami penurunan 0,04% menjadi Rp12.559 per kg hari ini.

    Selain beras medium, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,26% menjadi Rp37,912 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,02% menjadi Rp43.125 per kg. 

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah turun 0,41% menjadi Rp47.713 per kg, sementara harga cabai merah keriting turun 0,52% menjadi Rp52.622 per kg dan cabai merah besar turun 0,74% menjadi Rp45.866 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami penurunan 0,11% menjadi Rp135.191 per kg. Sementara daging ayam ras naik 0,4% menjadi Rp37.489 per kg dan telur ayam ras naik 0,92% menjadi Rp29.904 per kg.

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,49% menjadi Rp10.688 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,23% menjadi Rp18.239 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan naik tipis pada kisaran Rp21.049 per kg atau naik 0,24% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 0,25% menjadi Rp17.551 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,12% menjadi Rp9.857 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,48% menjadi Rp13.138 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,45% menjadi Rp6.614 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,16% menjadi Rp42.185 per kg dan ikan tongkol naik 0,29% menjadi Rp35.189 per kg, sementara ikan bandeng naik 0,51% menjadi Rp35.492 per kg. 

  • Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik Megapolitan 11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Harga pangan di Jakarta mengalami fluktuasi pada Kamis (11/9/2025).
    Berdasarkan data dari situs Informasi Pangan Jakarta, sebagian besar komoditas pokok tercatat turun harga, terutama beras dan daging sapi.
    Namun, beberapa bahan kebutuhan rumah tangga justru mengalami kenaikan, seperti bawang putih dan telur ayam ras.
    Berikut rincian harga rata-rata pangan di Jakarta per Kamis (11/9/2025) dibandingkan dengan sehari sebelumnya:
    Minyak dan bumbu dapur
    Beras
    Mayoritas komoditas pangan strategis cenderung turun, terutama beras yang anjlok hingga Rp1.573 per kilogram untuk jenis IR I (IR 64). Penurunan juga terjadi pada daging sapi, bawang merah, hingga cabai rawit hijau.
    Sebaliknya, harga bawang putih dan telur ayam ras naik, meski tidak signifikan. Cabai merah besar juga tercatat naik Rp214 per kilogram.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamentan Sudaryono sebut NTP dijaga dengan peningkatan produktivitas

    Wamentan Sudaryono sebut NTP dijaga dengan peningkatan produktivitas

    Ya caranya meningkatkan produksi. Kan gini loh, nilai tukar itu apa sih? Nilai tukar itu kan uang yang dia dapat dibanding yang dia belanjakan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan tren positif Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 123,57 pada Agustus 2025, terus dijaga melalui peningkatan produktivitas lahan dan hasil panen, agar kesejahteraan petani meningkat serta daya beli masyarakat tetap stabil.

    “Ya caranya adalah meningkatkan produksi. Kan gini loh, nilai tukar itu apa sih? Nilai tukar itu kan uang yang dia dapat dibanding yang dia belanjakan,” kata Wamentan ditemui di Jakarta, Rabu.

    Mas Dar sapaan akrab Wamentan Sudaryono menjelaskan NTP merupakan rasio antara pendapatan petani dari hasil bertani dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, sehingga nilai di atas 100 menunjukkan pendapatan petani lebih besar dibanding pengeluarannya.

    “Kalau dibawa 100 berarti lebih banyak yang dikeluarkan daripada yang didapat. Ini kan sekarang sudah 100 lebih, 120, 123 (NTP). Nah artinya, kalau mau naik lagi di atas itu berarti apa? Kan pengeluaran rata-rata konstan, Nah maka pendapatannya harus dinaikkan dengan peningkatan produksi,” jelasnya.

    Ia menyebut kenaikan NTP tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan, memastikan ketersediaan hasil pertanian, serta memberikan dukungan agar pendapatan petani terus mengalami peningkatan.

    Menurut dia, pendapatan petani diperoleh dari perkalian antara harga dasar gabah atau harga pembelian pemerintah (HPP) dengan jumlah hasil panen, sehingga keduanya harus dijaga untuk mempertahankan kesejahteraan petani.

    “Coba petani nanam-nanam, duit yang didapat dari mana? Kan dari faktor perkalian antara HPP (gabah Rp6.500 per kg) dikali jumlah panen yang dia dapat,” jelasnya.

    Sudaryono menekankan dua cara utama meningkatkan pendapatan petani, yakni dengan menaikkan produktivitas per hektare lahan serta memperbanyak jumlah panen dalam satu tahun pada lahan yang dipanen.

    “Jumlah panen ada dua faktor. Jumlah panen dalam satu hektare dapatnya berapa dinaikkan. Namanya itu yield, yield-nya dinaikkan dalam satu hektar. Atau sawah yang sama panennya lebih banyak dalam setahun, itu juga menambah pendapatan petani,” kata Wamentan.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional meningkat 0,76 persen menjadi 123,57 pada Agustus 2025 dari sebelumnya 122,64 pada Juli 2025.

    “Peningkatan NTP terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik 0,84 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) naik sebesar 0,08 persen,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (1/9).

    Dengan demikian, Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menjadi 153,95 dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) menjadi 124,58.

    Pudji menjelaskan komoditas yang mendominasi kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) nasional adalah gabah, kelapa sawit, jagung, dan bawang merah.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendag Budi Pastikan Harga Barang Pokok di Bali Terkendali

    Mendag Budi Pastikan Harga Barang Pokok di Bali Terkendali

    JAKARTA – Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Bali cukup dan harganya terkendali.

    Dia bilang ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga bapok di seluruh wilayah Indonesia menjadi prioritas pemerintah.

    Hal ini disampaikan Budi usai melakukan kunjungan ke Pasar Nyanggelan, Denpasar, Bali, pada Selasa, 9 September. 

    “Hari ini, kami sudah cek pasokan dan harga di Pasar Nyanggelan. Kami pastikan stok bapok di sini cukup dan harga terkendali. Pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok agar mudah diakses masyarakat,” ujar Budi dalam keterangan resmi, Selasa, 9 September.

    Berdasarkan pantauan, pasokan dan harga bapok di Pasar Nyanggelan cukup dan stabil. Sejumlah komoditas dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan, seperti gula pasir Rp17.300 per kg, daging sapi Rp120.000 per kg, telur ayam ras Rp27.700 per kg, cabai keriting Rp35.000 per kg, cabai rawit merah Rp25.000 per kg, bawang merah Rp35.000 per kg, dan bawang putih Rp30.000 per kg.

    Kemudian, komoditas yang dijual sesuai HET dan harga acuan adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500 per kg, Minyakita Rp15.700 per liter, dan daging ayam ras Rp40.000 per kg.

    Selain itu, beras medium dijual dengan harga Rp15.000 per kg, beras premium di kisaran harga Rp16.000 hingga Rp16.500 per kg, minyak goreng premium Rp20.600 per liter, tepung terigu Rp12.000 per kg, dan cabai merah besar Rp31.600 per kg.

    “Ada sejumlah harga komoditas yang naik seperti telur dan cabai, tetapi masih di bawah harga acuan. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga pasokan dan harga di pasar tetap aman,” ujar Budi.

    Bud bilang, Kemendag ikut serta dalam koordinasi lintas lembaga untuk memastikan pasokan dan stabilitas harga bapok terkendali. Kemendag berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), yaitu sebuah sistem pemantauan nasional harga bapok yang dikelola Kemendag.

    Kemendag juga berkoordinasi dengan asosiasi dan pemasok (supplier) untuk memastikan pasokan bapok terjaga Pasar Nyanggelan yang terletak di Desa Adat Panjer, Denpasar merupakan pasar yang sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat dan Pasar Tertib Ukur.

    Sertifikasi SNI diperoleh pada 2018 lewat versi 8152:2015, yang kemudian mendapat pembaruan versi 8152:2021 pada 2022 dan berlaku selama lima tahun.

    Kemudian predikat Pasar Tertib Ukur diperoleh pada 2014 dan kembali diraih pada 2023.

    Pasar seluas 4.595m2 ini berdiri sejak 1995 dan telah direvitalisasi pada 2013 melalui Dana Tugas Pembantuan Kemendag.

    Pasar Nyanggelan kini mampu menampung sekitar 250 pedagang.

  • Bapanas: Harga beras premium Rp16.088/kg, medium Rp13.741/kg

    Bapanas: Harga beras premium Rp16.088/kg, medium Rp13.741/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium tingkat konsumen naik menjadi Rp16.088 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp16.037 per kg, sedangkan beras medium Rp13.741 per kg turun dari sebelumnya Rp13.918 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu, pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.561 per kg naik dari sebelumnya Rp12.543 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.644 per kg naik dari sebelumnya Rp6.623 per kg, kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.773 per kg naik dari sebelumnya Rp10.725 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp41.916 per kg turun dari sebelumnya Rp43.390 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp36.196 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.658 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp50.166 per kg turun dari sebelumnya Rp53.549 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp44.891 per kg turun dari sebelumnya Rp45.760 per kg, cabai rawit merah Rp44.836 per kg turun dari sebelumnya Rp46.934 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.252 per kg naik dari sebelumnya Rp135.046 per kg, daging ayam ras Rp37.106 per kg naik dari sebelumnya Rp36.734 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.378 per kg turun dari sebelumnya Rp29.492 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.003 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.112 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.475 per liter turun dari sebelumnya Rp20.857 per liter, minyak goreng curah Rp17.219 per liter turun dari sebelumnya Rp17.515 per liter, MinyaKita Rp17.314 per liter turun dari sebelumnya Rp17.473 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.571 per kg turun dari sebelumnya Rp9.751 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.594 per kg turun dari sebelumnya Rp12.955 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.724 per kg naik dari sebelumnya Rp41.704 per kg, ikan tongkol Rp35.584 per kg naik dari sebelumnya Rp34.833 per kg, ikan bandeng Rp35.397 per kg naik dari sebelumnya Rp34.994 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.993 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.510 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp106.875 per kg naik dari sebelumnya Rp105.842 kg, daging kerbau segar lokal Rp137.778 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.228 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Harga di Jambi: Ayam Potong Naik Jadi Rp 38,000, Cabai Merah Turun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 September 2025

    Update Harga di Jambi: Ayam Potong Naik Jadi Rp 38,000, Cabai Merah Turun Regional 9 September 2025

    Update Harga di Jambi: Ayam Potong Naik Jadi Rp 38,000, Cabai Merah Turun
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    – Setelah sempat menyentuh harga Rp65 ribu per kilogram, harga cabai merah di Pasar Angso Duo Jambi mengalami penurunan menjadi Rp48 ribu per kilogram pada Selasa (9/9/2025). Sedangkan harga ayam potong naik. 
    “Sudah turun, kalau hari Minggu harganya Rp60.000 sampai Rp65.000,” ungkap seorang pedagang cabai yang diwawancarai oleh Kompas.com pada Selasa pagi.
    Di sisi lain, harga kebutuhan pokok lainnya masih menunjukkan tren kenaikan. Ayam potong, misalnya, kini dijual seharga Rp38 ribu per kilogram.
    Eva, seorang pedagang ayam potong menjelaskan, harga daging ayam potong telah meningkat dalam empat hari terakhir.
    “Harga normalnya hanya Rp32.000, kini nyaris menyentuh Rp40.000. Kondisi ini membuat penjualan saya menurun drastis,” kata Eva.
    Sebelumnya, Eva mampu menjual antara 80 hingga 100 ekor ayam potong dalam sehari. Namun, saat ini, penjualannya turun menjadi hanya 50 ekor per hari.
    “Ya kalau normalnya kan Rp32.000, sekarang Rp38.000. Jadinya penjualan saya turun drastis,” tambahnya.
    Sementara itu, untuk harga kebutuhan pokok lainnya relatif stabil.
    Cabai rawit dihargai Rp32.000 per kilogram, bawang merah Rp30.000 per kilogram, dan bawang putih Rp32.000 per kilogram.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bapanas: Beras premium turun jadi Rp15.996/kg, medium Rp13.737/kg

    Bapanas: Beras premium turun jadi Rp15.996/kg, medium Rp13.737/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium tingkat konsumen turun menjadi Rp15.996 per kilogram dari sebelumnya Rp16.141 per kg, begitu pun beras medium Rp13.737 per kg turun dari sebelumnya Rp14.034 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.40 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.525 per kg turun dari sebelumnya Rp12.561 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.440 per kg turun dari sebelumnya Rp6.636 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.596 per kg turun dari sebelumnya Rp10.709 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp40.962 per kg turun dari sebelumnya Rp44.096 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp35.774 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.898 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp50.793 per kg turun dari sebelumnya Rp52.704 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.707 per kg turun dari sebelumnya Rp45.331 per kg; cabai rawit merah Rp44.403 per kg turun dari sebelumnya Rp46.827 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.593 per kg naik dari sebelumnya Rp135.252 per kg, daging ayam ras Rp36.366 per kg turun dari sebelumnya Rp36.717 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.131 per kg turun dari sebelumnya Rp29.855 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.027 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.242 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.605 per liter turun dari sebelumnya Rp21.032 per liter; minyak goreng curah Rp17.222 per liter turun dari sebelumnya Rp17.503 per liter; Minyakita Rp17.292 per liter turun dari sebelumnya Rp17.508 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.557 per kg turun dari sebelumnya Rp9.864 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.720 per kg turun dari sebelumnya Rp13.079 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.507 per kg naik dari sebelumnya Rp41.757 per kg; ikan tongkol Rp35.303 per kg turun dari sebelumnya Rp35.563 per kg; ikan bandeng Rp34.009 per kg turun dari sebelumnya Rp35.303 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.218 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.627 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.575 per kg turun dari sebelumnya Rp107.141 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.409 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.443 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.