Tanaman: Bawang merah

  • Penuhi Logistik Rumah Tangga, Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah Ke-106

    Penuhi Logistik Rumah Tangga, Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah Ke-106

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar Pasar Murah ke-106 di Jalan Gundih, area samping Dupak Grosir, Surabaya. Pasar murah ini digelar untuk menjaga keterjangkauan logistik rumah tangga masyarakat.

    Dalam pasar murah yang digelar pada Rabu (24/9) kemarin, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa hadir untuk memastikan harga bahan pokok yang dijual benar-benar lebih murah dibandingkan harga pasar maupun Harga Eceran Tertinggi (HET).

    “Kita terus berkeliling Jawa Timur untuk memastikan keterjangkauan masyarakat terhadap pemenuhan logistik, terutama bahan pokok. Tujuannya agar kebutuhan rumah tangga mereka bisa terpenuhi dengan harga terjangkau,” ujar Khofifah, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

    Dalam pasar murah ini, masyarakat dapat membeli beras premium Rp 14.000/kg atau Rp 70.000/sak (lebih murah dibanding harga pasar Rp 15.516/kg dan HET Rp 14.900/kg). Beras SPHP juga dijual dengan Rp 11.000/kg atau Rp 55.000/sak (lebih rendah dari HET Rp 12.500/kg). Stok yang disediakan mencapai 500 kg beras premium dan 10 ton beras SPHP.

    Selain itu, tersedia pula gula pasir Rp 14.000/kg (stok 150 kg), MinyaKita Rp 13.000/liter (stok 200 liter), telur ayam ras Rp 22.000/kg (stok 100 kg), dan daging ayam Rp 32.000/pack (stok 50 kg). Untuk kebutuhan dapur, bawang merah dijual Rp 28.000/kg dan bawang putih Rp 24.000/kg, lebih murah dibanding harga pasar di Surabaya. Tepung terigu juga tersedia Rp 10.000/kg (stok 48 kg).

    “Pada dasarnya, kami ingin memberikan layanan pemenuhan logistik rumah tangga semaksimal mungkin, sesuai dengan kemampuan dan keterjangkauan masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, salah satu warga yang hadir di Pasar Murah, Sari, mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya Pasar Murah. Berbagai bahan pokok dijual lebih murah dibanding harga pasaran.

    “Terima kasih Ibu Gubernur untuk Pasar Murahnya di tempat ini. Saya belanja telur, tepung, bawang putih, bawang merah. Kalau telur biasanya harga Rp 27 ribu kalau di sini Rp 22 ribu. Bawang merah bawang putih biasanya seperempat kg Rp 10 ribu sama Rp 12 ribu tapi disini bisa Rp 7 ribu sama Rp 6 ribu,” tuturnya.

    Sebagai informasi, target distribusi beras SPHP dari Kantor Bulog Cabang Surabaya sebesar 21.105 ton dengan realisasi sementara 6.194 ton atau 29,35 persen. Distribusi ini mencakup Kota Surabaya 2.941 ton, Kabupaten Sidoarjo 1.981 ton, serta Kabupaten Gresik 1.271 ton.

    (anl/ega)

  • Festival Hari Tani Nasional 2025 di Sumenep: Saatnya Petani Berinovasi

    Festival Hari Tani Nasional 2025 di Sumenep: Saatnya Petani Berinovasi

    Sumenep (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim menilai bahwa Hari Tani merupakan momentum penting, mengingat petani merupakan pilar bangsa dan penggerak roda kehidupan.

    “Petani itu menjaga ketahanan pangan. Tanpa kerja keras petani, kita tidak bisa menikmati pangan yang cukup, yang sehat, dan berkualitas,” kata Imam Hasyim saat membuka Festival Hari Tani Nasional 2025 di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu (24/09/2025).

    Festival bertema ‘Menggerakkan Ekonomi Lokal dengan Meningkatkan Inovasi Produk plPertanian sebagai Kekuatan Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan’ tersebut digagas Badan Eksekutif Mahasiswa
    (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja (Unija) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep.

    “Menghadapi persaingan global ini, petani tidak bisa hanya mengandalkan cara tradisional. Perlu inovasi. Mulai pemilihan bibit unggul, sistem pertanian, pengolahan, hingga pemasaran. Inovasi itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital,” terang Imam Hasyim.

    Ia mengakui potensi pertanian di Sumenep sangat luar biasa. Mulai bawang merah, cabai jamu, hingga kelapa dan kacang mente. “Kalau hasil-hasil pertanian kita itu bisa diolah menjadi produk bernilai tambah, maka ini akan mampu menggerakkan perekonomian lokal,” ungkapnya.

    Imam Hasyim menambahkan, Pemerintah Kabupaten berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan menggelar berbagai pelatihan, kemudian memfasilitasi akses pasar, dan permodalan.

    “Tapi keberhasilan pembangunan pertanian ini tidak cukup hanya menggantungkan pada Pemerintah. Perlu kolaborasi petani, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat luas,” ujarnya.

    Karena itu, ia mengapresiasi BEM Fakuktas Pertanian Unija Sumenep yang telah menggelar Festival Tani Nasional 2025. Festival tersebut diharapkan mampu menciptakan peluang dan kerja sama di bidang pertanian dengan pihak-pihak lain.

    “Festival Hari Tani ini bukan hanya seremonial, tetapi wadah berbagai pengetahuan, memperkenalkan produk lokal, serta menumbuhkan kebanggaan akan hasil bumi kita sendiri,” ucapnya.

    Dalam Festival Tani Nasional 2025 tersebut juga digelar bazar hasil pertanian dan inovasi produk olahannya oleh petani binaan di 20 kecamatan. (tem/ted)

  • Harga beras medium turun jadi Rp13.150/kg, cabai rawit Rp61.667/kg

    Harga beras medium turun jadi Rp13.150/kg, cabai rawit Rp61.667/kg

    beras premium di harga Rp17.300 per kg naik dari dari sebelumnya Rp16.009 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras medium di tingkat konsumen turun menjadi Rp13.150 per kilogram dari sebelumnya Rp13.879 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp61.667 per kg dari sebelumnya Rp48.928 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 06.40 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp17.300 per kg naik dari dari sebelumnya Rp16.009 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp13.000 per kg naik dari sebelumnya Rp12.569 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.679 per kg turun dari sebelumnya Rp10.743 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp46.200 per kg naik dari sebelumnya Rp40.168 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp37.800 per kg naik dari hari sebelumnya Rp37.562 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp59.667 per kg turun dari sebelumnya Rp60.767 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp55.167 per kg naik dari sebelumnya Rp50.996 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp147.500 per kg turun dari sebelumnya Rp135.288 per kg, daging ayam ras Rp43.286 per kg naik dari sebelumnya Rp38.339 per kg, lalu telur ayam ras Rp33.800 per kg naik dari sebelumnya Rp29.992 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.600 per kg turun dari sebelumnya Rp18.103 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp23.000 per liter naik dari sebelumnya Rp20.946 per liter; minyak goreng curah Rp20.000 per liter naik dari sebelumnya Rp17.535 per liter; Minyakita Rp17.750 per liter naik tipis dari sebelumnya Rp17.501 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp10.000 per kg naik dari sebelumnya Rp9.785 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp13.800 per kg naik dari sebelumnya Rp12.992 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.857 per kg naik dari sebelumnya Rp41.617 per kg; ikan tongkol Rp35.714 per kg naik dari sebelumnya Rp34.771 per kg; ikan bandeng Rp32.500 per kg turun dari sebelumnya Rp35.175 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp9.600 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.609 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp807.500 per kg turun dari sebelumnya Rp105.936 kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri Imbau Daerah dengan Inflasi Tinggi Perkuat Koordinasi Pengendalian bersama BPS hingga Bulog
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Mendagri Imbau Daerah dengan Inflasi Tinggi Perkuat Koordinasi Pengendalian bersama BPS hingga Bulog Nasional 23 September 2025

    Mendagri Imbau Daerah dengan Inflasi Tinggi Perkuat Koordinasi Pengendalian bersama BPS hingga Bulog
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) dengan tingkat inflasi yang masih tinggi memperkuat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Bulog.
    Koordinasi itu diperlukan terutama untuk menemukan penyebab kenaikan inflasi sekaligus langkah pengendaliannya.
    Hal tersebut disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan pembahasan evaluasi dukungan pemda dalam program 3 Juta Rumah. Forum ini berlangsung secara
    hybrid
    dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (23/9/2025).
    Tito menjelaskan, capaian inflasi nasional saat ini relatif terkendali sebesar 2,31 persen secara tahunan (
    year-on-year
    /yoy) pada Agustus 2025.
    Ia menekankan, capaian tersebut sejalan dengan target ideal pemerintah, yakni menjaga inflasi pada rentang 2,5 persen plus minus 1 persen.
    Lebih lanjut, Tito menyampaikan bahwa inflasi tidak boleh terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Inflasi yang terlalu rendah, misalnya di bawah 1 persen, akan menyulitkan produsen seperti petani, nelayan, dan pelaku industri karena harga tidak menutup biaya produksi.
    Sebaliknya, inflasi di atas 3,5 persen akan merugikan masyarakat sebagai konsumen karena harga kebutuhan terlalu tinggi.
    “Keseimbangan antara menyenangkan produsen dan menyenangkan konsumen. Sehingga di angka 2,31 [persen] ini adalah angka yang sangat bagus sekali,” jelas Tito.
    Meski demikian, ia mengingatkan adanya beberapa daerah dengan tingkat inflasi di atas 3,5 persen, seperti Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Papua Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan, Aceh, Riau, dan Sulawesi Barat.
    Untuk itu, Tito mendorong agar kepala daerah lebih intens berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
    “Tolong duduk bersama dengan BPS setempat, kemudian Bulog, kemudian juga dengan Bank Indonesia yang ada di sana, perwakilan, bila perlu dengan asosiasi pengusaha seperti Kadin atau Apindo, untuk mencari penyebabnya apa,” pesannya.
    Menurut Tito, tingginya inflasi di suatu daerah bisa dipengaruhi banyak faktor.
    Hal itu antara lain keterbatasan pasokan bahan pangan, kenaikan harga yang diatur pemerintah, seperti tarif air minum, hingga masalah distribusi akibat cuaca atau hambatan logistik. Bahkan, tidak menutup kemungkinan adanya praktik penimbunan barang oleh oknum tertentu.
    “Itulah perlunya kita melakukan evaluasi,” jelas Tito.
    Di sisi lain, ia menyoroti perkembangan sejumlah komoditas yang memengaruhi Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga September 2025.
    Tito menyebut harga bawang merah mengalami tren penurunan signifikan. Dari 309 kabupaten/kota yang sebelumnya mengalami kenaikan pada minggu ketiga Agustus 2025, kini hanya tersisa 31 daerah pada minggu ketiga September 2025.
    Sementara itu, terdapat 303 kabupaten/kota yang justru mengalami penurunan harga bawang merah pada periode yang sama.
    “Ini yang menarik dan perlu diketahui apakah memang konsumsinya yang berkurang, kayaknya enggak. Atau mungkin karena sudah terjadi pemerataan distribusi,” kata Tito.
    Tak hanya itu, komoditas beras turut menjadi perhatian utama. Tito menjelaskan, operasi pasar yang digelar bersama Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) berhasil menekan lonjakan harga di banyak daerah.
    Pada minggu keempat Agustus 2025, kenaikan harga beras terjadi di 214 daerah. Namun, pada minggu ketiga September 2025, kenaikan tersebut tercatat hanya terjadi di 106 daerah. Jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras pun meningkat.
    Kendati demikian, terdapat sejumlah komoditas yang masih perlu diwaspadai karena tren kenaikannya cukup tinggi. Komoditas itu antara lain cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
    Sebagai informasi, rapat tersebut dihadiri langsung oleh sejumlah narasumber, antara lain Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perdesaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Imran, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden Edy Priyono, serta Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indra Wijayanto.
    Hadir pula secara virtual narasumber lain dari kementerian dan lembaga terkait. Kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh jajaran pemda, termasuk forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beras Premium Turun Jadi Rp15.918/Kg, Cabai Rp47.257/Kg

    Beras Premium Turun Jadi Rp15.918/Kg, Cabai Rp47.257/Kg

    JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium di tingkat konsumen turun menjadi Rp15.918 per kilogram dari sebelumnya Rp15.956 per kg, begitu pun cabai rawit merah Rp47.257 per kg dari sebelumnya Rp47.713 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.40 WIB dikutip Antara, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras medium di harga Rp13.674 per kg turun dari sebelumnya Rp13.852 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.490 per kg turun dari sebelumnya Rp12.544 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.489 per kg turun dari sebelumnya Rp6.650 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.688 per kg turun dari sebelumnya Rp10.715 per kg.

    Berikutnya, bawang merah Rp39.261 per kg turun dari sebelumnya Rp40.221 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp36.496 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.199 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp59.025 per kg turun dari sebelumnya Rp59.566 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.507 per kg turun dari sebelumnya Rp48.818 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp135.078 per kg turun dari sebelumnya Rp135.346 per kg, daging ayam ras Rp38.027 per kg turun dari sebelumnya Rp38.180 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.528 per kg turun dari sebelumnya Rp29.800 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.900 per kg turun dari sebelumnya Rp18.071 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.665 per liter turun dari sebelumnya Rp20.846 per liter; minyak goreng curah Rp17.280 per liter naik dari sebelumnya Rp17.532 per liter; Minyakita Rp17.283 per liter turun dari sebelumnya Rp17.436 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.564 per kg turun dari sebelumnya Rp9.729 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.828 per kg turun dari sebelumnya Rp12.970 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.195 per kg naik dari sebelumnya Rp41.896 per kg; ikan tongkol Rp34.779 per kg naik dari sebelumnya Rp34.741 per kg; ikan bandeng Rp34.535 per kg turun dari sebelumnya Rp35.370 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.487 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.587 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.926 per kg turun dari sebelumnya Rp104.729 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.524 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.330 per kg.

  • Pemprov Jatim gelar pasar murah di Mojokerto, dekatkan akses pangan

    Pemprov Jatim gelar pasar murah di Mojokerto, dekatkan akses pangan

    Mojokerto, Jatim (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar pasar murah di Bundaran Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jatim, Senin, guna mendekatkan akses bahan kebutuhan pokok terjangkau kepada masyarakat.

    “Pasar murah ini adalah ikhtiar pemerintah untuk meringankan beban masyarakat. Harga-harga yang dijual di sini lebih murah dibandingkan pasar maupun harga eceran tertinggi (HET),” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir pada pasar murah tersebut.

    Pada gelaran kali ini, Pemprov Jatim menyediakan 10 ton beras medium jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kemasan 5 kilogram, seharga Rp11.000 per kilogram.

    Selain itu, tersedia beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp11.000/kg, Minyakita Rp13.000/liter, gula pasir Rp14.000/kg, tepung terigu Rp10.000/kg, telur ayam ras Rp22.000/paket, daging ayam ras Rp33.000/paket, bawang putih Rp6.000/250 gram, dan bawang merah Rp7.000/250 gram.

    Selain memastikan distribusi kebutuhan pokok, Gubernur Khofifah juga menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal agar produk-produk mereka dapat dikenal lebih luas.

    “Pasar murah ini bukan hanya membantu masyarakat, tetapi juga menguatkan UMKM setempat,” tambahnya.

    Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menekankan komitmen Pemprov Jatim untuk terus menghadirkan pasar murah di berbagai daerah, bukan hanya sebagai strategi pengendalian inflasi, tetapi juga langkah nyata menjaga daya beli masyarakat.

    “Barang-barang ini kebutuhan habis pakai. Kalau bisa dibeli lebih murah, otomatis ekonomi keluarga lebih ringan,” katanya.

    Pemprov Jatim akan terus memaksimalkan penyiapan dan berkoordinasi dengan seluruh pihak, terutama pengambil keputusan, sehingga distribusi dan ketersediaan beras lancar, murah, terjangkau, serta beras petani bisa terserap.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Khofifah melalui penyelenggaraan pasar murah tersebut.

    Ia menegaskan Pemkab Mojokerto juga melaksanakan kegiatan serupa di 18 kecamatan setiap minggunya.

    “Setiap minggu akan kami laksanakan kegiatan pasar murah yang ditempatkan di pendopo masing-masing kecamatan,” katanya.

    Siti Amanah, warga Desa Kemiri, Pacet, mengaku senang adanya pasar murah karena bisa membeli kebutuhan pokok lebih murah.

    “Allhamdulillah, saya beras dua sak SPHP selisih Rp2.000 per kilogram, biasanya Rp13.000/kg di sini Rp11.000. Untuk telur selisih Rp5.000/kg, hingga Minyakita selisih Rp2.000/1 liter,” ucapnya.

    Hal senada disampaikan Fitri, warga Kutorejo, Pacet, yang membeli dua sak beras SPHP dengan harga Rp11.000/kg, lebih murah dibanding harga pasar yang Rp13.000-15.000/kg.

    “Kami berharap pasar murah seperti ini sering dilakukan, agar belanja kebutuhan rumah tangga bisa lebih ringan,” katanya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga beras medium turun jadi Rp13.657/kg, cabai rawit Rp45.791/kg

    Harga beras medium turun jadi Rp13.657/kg, cabai rawit Rp45.791/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras medium di tingkat konsumen turun menjadi Rp13.657 per kilogram dari sebelumnya Rp13.837 per kg, begitu pun cabai rawit merah Rp45.791 per kg dari sebelumnya Rp47.336 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 08.20 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp16.007 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.958 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.398 per kg turun dari sebelumnya Rp12.536 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.464 per kg naik dari sebelumnya Rp6.649 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.813 per kg naik dari sebelumnya Rp10.744 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp39.752 per kg turun dari sebelumnya Rp39.873 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp37.457 per kg naik dari hari sebelumnya Rp37.065 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.200 per kg turun dari sebelumnya Rp59.345 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.724 per kg turun dari sebelumnya Rp48.521 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.612 per kg turun dari sebelumnya Rp135.480 per kg, daging ayam ras Rp37.813 per kg turun dari sebelumnya Rp38.035 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.690 per kg naik dari sebelumnya Rp29.660 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.845 per kg turun dari sebelumnya Rp18.046 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.650 per liter turun dari sebelumnya Rp20.771 per liter; minyak goreng curah Rp16.885 per liter turun dari sebelumnya Rp17.545 per liter; Minyakita Rp17.458 per liter turun dari sebelumnya Rp17.463 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.566 per kg turun dari sebelumnya Rp9.702 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.300 per kg turun dari sebelumnya Rp12.990 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp44.885 per kg naik dari sebelumnya Rp41.810 per kg; ikan tongkol Rp35.927 per kg naik dari sebelumnya Rp34.677 per kg; ikan bandeng Rp35.755 per kg turun dari sebelumnya Rp34.955 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.437 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.577 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp123.333 per kg turun dari sebelumnya Rp105.735 kg, daging kerbau segar lokal Rp137.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.302 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga beras premium turun jadi Rp15.918/kg, cabai rawit Rp47.257/kg

    Harga beras premium turun jadi Rp15.918/kg, cabai rawit Rp47.257/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium di tingkat konsumen turun menjadi Rp15.918 per kilogram dari sebelumnya Rp15.956 per kg, begitu pun cabai rawit merah Rp47.257 per kg dari sebelumnya Rp47.713 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.40 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras medium di harga Rp13.674 per kg turun dari sebelumnya Rp13.852 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.490 per kg turun dari sebelumnya Rp12.544 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.489 per kg turun dari sebelumnya Rp6.650 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.688 per kg turun dari sebelumnya Rp10.715 per kg.

    Berikutnya, bawang merah Rp39.261 per kg turun dari sebelumnya Rp40.221 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp36.496 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.199 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp59.025 per kg turun dari sebelumnya Rp59.566 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.507 per kg turun dari sebelumnya Rp48.818 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp135.078 per kg turun dari sebelumnya Rp135.346 per kg, daging ayam ras Rp38.027 per kg turun dari sebelumnya Rp38.180 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.528 per kg turun dari sebelumnya Rp29.800 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.900 per kg turun dari sebelumnya Rp18.071 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.665 per liter turun dari sebelumnya Rp20.846 per liter; minyak goreng curah Rp17.280 per liter naik dari sebelumnya Rp17.532 per liter; Minyakita Rp17.283 per liter turun dari sebelumnya Rp17.436 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.564 per kg turun dari sebelumnya Rp9.729 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.828 per kg turun dari sebelumnya Rp12.970 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.195 per kg naik dari sebelumnya Rp41.896 per kg; ikan tongkol Rp34.779 per kg naik dari sebelumnya Rp34.741 per kg; ikan bandeng Rp34.535 per kg turun dari sebelumnya Rp35.370 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.487 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.587 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.926 per kg turun dari sebelumnya Rp104.729 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.524 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.330 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini, 21 September 2025: Beras Turun, Daging Ayam & Ikan Naik

    Harga Pangan Hari Ini, 21 September 2025: Beras Turun, Daging Ayam & Ikan Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama mengalami pergerakan beragam pada Minggu (21/9/2025). Beras tercatat turun, sementara beberapa komoditas kaya protein seperti daging ayam dan ikan justru naik.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.10 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,42% menjadi Rp15.889 per kilogram dibandingkan hari sebelumnya. Beras medium turun lebih dalam, yakni 1,72% ke Rp13.614 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun 0,80% ke Rp12.444 per kilogram.

    Sejumlah komoditas lain juga mengalami penurunan. Jagung peternak turun 4,89% ke Rp6.325 per kilogram, kedelai biji kering impor turun 2,52% menjadi Rp10.445 per kilogram, dan bawang merah merosot 4,75% ke Rp38.310 per kilogram. Bawang putih bonggol turun 3,72% ke Rp35.816 per kilogram.

    Harga cabai pun turun serentak. Cabai merah keriting turun 8,12% ke Rp54.730 per kilogram, cabai merah besar merosot 10,89% ke Rp43.500 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 7,97% menjadi Rp43.909 per kilogram.

    Adapun daging sapi murni turun 1,96% menjadi Rp132.669 per kg, sementara telur ayam ras turun 0,4% ke Rp29.680 per kilogram. Gula konsumsi turun 1,74% ke Rp17.757 per kilogram, garam konsumsi turun 3,6% ke Rp11.170 per kilogram, tepung terigu curah turun 2,88% ke Rp9.449, dan tepung terigu kemasan lebih murah 3,67% ke Rp12.494.

    Untuk minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 2,1% dan 2,44% menjadi Rp20.408 dan Rp17.105 per liter. Sementara itu, Minyakita juga turun 2% menjadi Rp17.087 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 1,88% ke Rp138.667 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 5,58% ke Rp98.889 per kilogram. Ikan bandeng ikut turun 0,42% menjadi Rp35.223 per kilogram.

    Sebaliknya, beberapa komoditas mencatat kenaikan harga. Daging ayam ras naik tipis 0,61% ke Rp38.414 per kilogram. Ikan kembung naik 0,25% ke Rp42.000 per kilogram, sementara ikan tongkol naik 0,73% ke Rp34.993 per kilogram.

  • Harga Beras Premium dan Cabai Rawit Kompak Turun di Akhir Pekan

    Harga Beras Premium dan Cabai Rawit Kompak Turun di Akhir Pekan

    JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium di tingkat konsumen turun menjadi Rp15.916 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp15.988 per kg, begitu pun cabai rawit merah Rp46.677 per kg dari sebelumnya Rp47.995 per kg.

    Mengutip Antara, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu, pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras medium di harga Rp13.734 per kg turun dari sebelumnya Rp13.847 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.504 per kg turun dari sebelumnya Rp12.555 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.520 per kg turun dari sebelumnya Rp6.642 per kg, kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.632 per kg turun dari sebelumnya Rp10.699 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp39.315 per kg turun dari sebelumnya Rp40.473 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp36.738 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.328 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.365 per kg turun dari sebelumnya Rp58.623 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp47.322 per kg turun dari sebelumnya Rp48.359 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.691 per kg turun dari sebelumnya Rp134.976 per kg, daging ayam ras Rp38.197 per kg naik dari sebelumnya Rp38.115 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.824 per kg turun dari sebelumnya Rp29.842 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.011 per kg turun dari sebelumnya Rp18.063 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.965 per liter naik dari sebelumnya Rp20.899 per liter, minyak goreng curah Rp17.361 per liter turun dari sebelumnya Rp17.557 per liter, MinyaKita Rp17.340 per liter turun dari sebelumnya Rp17.444 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.617 per kg turun dari sebelumnya Rp9.747 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.885 per kg turun dari sebelumnya Rp12.934 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.826 per kg naik dari sebelumnya Rp42.005 per kg, ikan tongkol Rp34.747 per kg turun dari sebelumnya Rp34.759 per kg, ikan bandeng Rp34.653 per kg turun dari sebelumnya Rp35.389 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.430 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.522 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.221 per kg turun dari sebelumnya Rp106.099 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.421 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.924 per kg.