Tanaman: Alpukat

  • 5 Kelompok Orang yang Sebaiknya Batasi Konsumsi Alpukat

    5 Kelompok Orang yang Sebaiknya Batasi Konsumsi Alpukat

    Jakarta

    Pakar kesehatan Huynh Tan Vu di Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi HCMC Vietnam mewanti-wanti sejumlah kelompok untuk membatasi konsumsi alpukat.

    Meski kaya nutrisi sebagai sumber karbohidrat, protein, kalium, serat, vitamin B, vitamin E, vitamin C, vitamin K, konsumsi alpukat terlalu banyak bagi beberapa orang bisa membahayakan kesehatan.

    Misalnya, pasien dengan masalah usus. Pada kondisi ini, asupan alpukat berlebihan dapat menyebabkan keluhan lain muncul yakni dispepsia, kembung, dan diare.

    Untuk menghindari masalah tersebut, orang dengan gangguan pencernaan atau masalah di usus disarankan hanya mengonsumsi setengah buah alpukat per hari. Berikut kelompok orang yang tidak disarankan mengonsumsi alpukat berlebihan:

    1. Ibu menyusui

    Mengonsumsi alpukat terlalu banyak bisa berdampak pada penurunan produksi ASI. Ibu menyusui tidak disarankan mengonsumsi alpikat secara berlebihan. Pada kondisi normal, disarankan hanya menyantap setengah hingga satu buah sehari.

    2. Reaksi alergi

    Orang yang alergi terhadap senyawa dalam alpukat rentan mengalami sejumlah gejala termasuk mual, sakit kepala, atau sesak napas setelah makan alpukat, sebagai reaksi alergi tubuh mereka.

    3. Gangguan liver

    Mereka dengan riwayat masalah liver juga tidak disarankan mengonsumsi terlalu banyak alpukat. Alpukat mengandung kolagen dalam jumlah tinggi, yang dapat membahayakan sel-sel di liver jika tidak dicerna secara sempurna.

    4. Menjalani pengobatan

    Jenis obat tertentu, misalnya antikoagulan atau obat antiinflamasi nonsteroid, dapat kehilangan efeknya saat dikonsumsi bersama dan bereaksi terhadap alpukat. Alpukat juga dapat meningkatkan kemungkinan efek samping bagi mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol.

    Orang yang sedang menjalani pengobatan harus berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka ingin mengonsumsi buah ini.

    5. Riwayat obesitas

    Pasien obesitas, atau orang yang ingin menurunkan berat badan tidak dianjurkan mengonsumsi banyak alpukat. Alpukat kaya akan lemak, memakan terlalu banyak buah ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan tidak terkendali. Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi jumlah alpukat dalam makanan sehari-hari, jika ingin menurunkan berat badan berlebih.

    Meski begitu, selama dikonsumsi dalam batas wajar dan tidak sedang dalam pengobatan tertentu, alpukat dapat meningkatkan penglihatan, sistem kardiovaskular, dan pencernaan, serta mencegah osteoporosis juga kanker.

    (naf/kna)

  • Terungkap! Rutin Makan Alpukat dalam Jumlah Segini Bisa Bikin Umur Panjang

    Terungkap! Rutin Makan Alpukat dalam Jumlah Segini Bisa Bikin Umur Panjang

    Jakarta

    Menambahkan satu alpukat ke dalam menu harian dapat membantu seseorang hidup lebih lama dan terhindar dari penyakit. Hal ini terkuak dari sebuah studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan dari departemen Ilmu Gizi di Penn State, AS.

    Di antara sekian banyak makanan super, alpukat sering kali menjadi yang teratas. Buah hijau lembut ini telah menjadi makanan pokok di seluruh dunia, muncul di roti panggang, dalam smoothie, salad, dan lainnya.

    Namun di balik popularitasnya, penelitian terkini menunjukkan bahwa mengonsumsi alpukat setiap hari menawarkan manfaat yang jauh melampaui rasa. Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung banyak nutrisi penting.

    Buah ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung, khususnya asam oleat, yang dikenal karena efek perlindungannya terhadap kesehatan kardiovaskular. Selain itu, alpukat merupakan sumber serat yang baik. Buah ini mengandung sekitar 10 gram per buah yang mendukung pencernaan dan kesehatan usus.

    Alpukat juga memiliki berbagai macam vitamin dan mineral, seperti:

    vitamin Kvitamin EVitamin Cbeberapa vitamin B, termasuk folatkalium, bahkan melampaui pisang dalam kandungan kalium per sajianantioksidan kuat, seperti lutein, zeaxanthin, dan beta karoten.

    Manfaat Alpukat untuk Hidup Lebih Lama

    Kandungan kaliumnya yang tinggi membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Menjaga berat badan yang sehat merupakan faktor kunci lain dalam umur panjang, dan alpukat mendukung hal ini dengan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi kemungkinan makan berlebihan.

    Selain itu, konsumsi alpukat secara teratur telah dikaitkan dengan lebih rendahnya risiko penyakit kronis, termasuk diabetes, kanker, dan kondisi peradangan, yang semuanya secara signifikan memengaruhi harapan hidup.

    Lemak sehat dalam alpukat juga berkontribusi pada fungsi kognitif dengan menjaga struktur dan fungsi neuron. Bahkan kulit pun mendapat manfaat, berkat vitamin E dan vitamin C, yang meningkatkan elastisitas dan mendukung perbaikan, membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.

    Untuk meneliti potensi manfaat dari konsumsi alpukat setiap hari, para peneliti melakukan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Developments in Nutrition.

    Studi ini melibatkan 1.008 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mempertahankan pola makan mereka seperti biasa dengan asupan alpukat minimal, sementara kelompok lainnya memasukkan alpukat setiap hari ke dalam makanan mereka selama 26 minggu.

    Temuan ini menunjukkan bahwa menambahkan alpukat ke dalam rutinitas harian dapat memberikan kontribusi bagi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat ini, bukti menunjukkan bahwa alpukat merupakan tambahan yang berharga untuk diet seimbang.

    “Kami menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi satu alpukat per hari secara signifikan meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pedoman diet. Hal ini menunjukkan bahwa strategi seperti mengonsumsi satu alpukat per hari dapat membantu orang mengikuti pedoman diet dan meningkatkan kualitas diet mereka,” kata Kristina Petersen, profesor madya ilmu gizi dan salah satu penulis studi tersebut,” dikutip dari Mirror.

    Penelitian ini serupa dengan temuan yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, yang menyebutkan bahwa mengonsumsi dua porsi alpukat setiap minggu (satu alpukat) dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner hingga 21 persen.

    “Studi tersebut juga menyatakan bahwa mengganti setengah porsi makanan berlemak lainnya (termasuk mentega, margarin, mayones, telur, yoghurt, keju, atau daging olahan) dengan jumlah alpukat yang setara dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner (antara 16 dan 22 persen lebih rendah).”

    (suc/kna)

  • Duduk Perkara Kebijakan Trump Bikin Panas Sederet Negara

    Duduk Perkara Kebijakan Trump Bikin Panas Sederet Negara

    Washington DC

    Kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung bikin heboh. Kanada, Meksiko dan China langsung panas dan membalas kebijakan Trump.

    Dilansir CNN, Minggu (2/2/2025), Trump menandatangani kebijakan ekonomi berupa pengenaan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari Kanada, Meksiko dan China yang telah lama dijanjikannya. Kebijakan itu diteken pada Sabtu (1/2).

    Tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil. Trump, dalam perintah eksekutifnya, juga mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional.

    Dia menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada Selasa mendatang pukul 12.01 waktu setempat.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Alasan Trump Bikin Tarif Tinggi

    Foto: Antrean truk dari Meksiko menuju AS (Getty Images via AFP/APU GOMES)

    Trump beralasan kebijakan tarif dibuat untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS. Trump memang telah berulang kali berjanji mengenakan bea masuk hingga 25% atas semua impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada.

    Dia juga berjanji mengenakan bea masuk 10% atas barang-barang China yang diimpor ke AS. Tarif tersebut tidak akan memiliki pengecualian dan perintah eksekutif yang ditandatangani Trump menutup celah hukum ‘de minimis’ yang telah memungkinkan pengiriman senilai USD 800 atau kurang untuk masuk ke AS dengan bebas pajak.

    Ketentuan itu selama ini digunakan banyak bisnis kecil AS dan perusahaan e-commerce China seperti Shein dan Temu. Pemerintahan Trump menilai celah hukum itu mencegah petugas bea cukai memeriksa paket-paket tersebut dengan benar.

    Pemerintahan Trump hanya menyebut tarif tersebut dirancang untuk menghentikan aliran fentanil dan imigran gelap. Tarif tersebut mencakup pengecualian penting, seperti produk energi Kanada yang dikenai tarif 10%. Banyak warga AS bergantung pada produk energi Kanada, termasuk minyak, listrik, dan gas alam untuk bahan bakar dan pemanas rumah. Biaya barang-barang tersebut bakal naik saat tarif diberlakukan.

    Dia juga mengatakan IEEPA digunakan karena ada ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan terlarang seperti fentanil yang disebutnya ‘membunuh Warga Negara kita’

    “Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Trump.

    Dalam perintah eksekutifnya, seperti dilihat dari situs resmi White House, Trump juga menekankan kebijakan tarif dibuat untuk mencegah obat-obatan terlarang masuk ke AS. Dia menganggap obat-obatan terlarang telah mengacaukan sistem kesehatan dan masyarakat AS.

    “Saya, Donald J Trump, Presiden Amerika Serikat, mendapati bahwa masuknya obat opioid dan obat-obatan terlarang lainnya secara terus-menerus memiliki konsekuensi yang mendalam bagi Negara kita, membahayakan nyawa dan memberikan tekanan berat pada sistem perawatan kesehatan, layanan publik, dan masyarakat kita,” ujarnya.

    Trump turut melontarkan tuduhan ke Kanada dan Meksiko. Dia menuding dua negara itu gagal membendung obat-obatan terlarang hingga masuk ke AS.

    “Tantangan ini mengancam tatanan masyarakat kita. Anggota geng, penyelundup, pedagang manusia, dan obat-obatan terlarang dari segala jenis telah membanjiri perbatasan kita dan masuk ke dalam masyarakat kita. Kanada telah memainkan peran utama dalam tantangan ini, termasuk dengan gagal memberikan perhatian dan sumber daya yang cukup atau berkoordinasi secara berarti dengan mitra penegak hukum Amerika Serikat untuk secara efektif membendung gelombang obat-obatan terlarang,” ujar Trump.

    “Jaringan kriminal terlibat dalam operasi penyelundupan dan perdagangan manusia, yang memungkinkan migrasi ilegal tanpa pemeriksaan melewati perbatasan utara kami. Ada juga peningkatan kehadiran kartel Meksiko yang mengoperasikan laboratorium sintesis fentanil dan nitazene di Kanada,” sambung Trump.

    Tarif Balasan dari Kanada

    Foto: PM Kanada Justin Trudeau (Adrian Wyld/The Canadian Press via AP)

    Beberapa jam setelah tindakan Trump, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan tarif balasan sebesar 25% atas barang-barang dari AS. Kebijakan Kanada itu akan ‘berlaku luas dan mencakup barang-barang sehari-hari’.

    Trudeau menepati janjinya bahwa Kanada akan membalas dengan tegas dan cepat jika AS mengenakan pungutan. Perwakilan perdagangan negara itu bertemu dengan pejabat pemerintahan Trump baru-baru ini pada hari Jumat dalam upaya untuk mencegah tarif. Kebijakan baru Trump ini merupakan pembalikan dari perdagangan bebas bea di antara tiga negara Amerika Utara yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

    “Malam ini, saya mengumumkan Kanada akan menanggapi tindakan perdagangan AS dengan tarif perdagangan sebesar 25% terhadap barang-barang Amerika senilai USD 155 miliar,” kata Trudeau dalam konferensi pers pada Sabtu malam.

    “Ini akan mencakup tarif langsung atas barang-barang senilai USD 30 miliar mulai hari Selasa, diikuti oleh tarif lebih lanjut atas produk-produk Amerika senilai USD 125 miliar dalam waktu 21 hari, untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Kanada dan rantai pasokan mencari alternatif,” sambungnya.

    Barang-barang yang terkena dampak akan mencakup alkohol, hasil bumi, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, furnitur, bahan-bahan seperti kayu, dan masih banyak lagi.

    Presiden Meksiko Perintahkan ‘Rencana B’

    Presiden Meksiko (Foto: AP Photo/Fernando Llano)

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga bersiap membalas kebijakan Trump. Dia menegaskan Meksiko tak akan tunduk begitu saja pada kebijakan negara lain.

    “Ketika kami bernegosiasi dengan negara lain, ketika kami berbicara dengan negara lain, selalu dengan kepala tegak, tidak pernah menundukkan kepala,” kata Sheinbaum saat berbicara di Chicoloapan de Juárez.

    Dia memerintahkan menterinya melaksanakan rencana B. Namun, dia tak menguraikan apa itu.

    “Saya menginstruksikan Menteri Ekonomi untuk melaksanakan rencana B yang telah kami kerjakan, yang mencakup tindakan tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko,” ujar Sheinbaum dalam sebuah postingan di X.

    Sheinbaum membantah tudingan kartel narkoba di Meksiko memiliki ‘aliansi yang tidak dapat ditoleransi’ dengan pemerintah negara tersebut dan menyediakan ‘tempat berlindung yang aman’ bagi kartel. Sheinbaum menegaskan pemerintahannya tidak memiliki aliansi dengan organisasi kriminal dan menyebut tuduhan AS sebagai fitnah.

    China Mau Adukan AS ke WTO

    Ilustrasi bendera China (Foto: Daniel Berehulak/Getty Images)

    Kementerian Perdagangan China mengatakan penerapan tarif sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan China akan melawan lewat mekanisme di WTO.

    “China akan mengajukan keluhan kepada WTO, dan akan mengambil tindakan balasan yang sesuai untuk dengan tegas membela hak-haknya,” katanya.

    Namun, China tidak dengan menjelaskan tindakan apa yang akan diambil. Kementerian Luar Negeri China mengatakan tarif yang diterapkan Trump ‘tidak konstruktif’. China juga menganggap kebijakan Trump akan merusak upaya kedua negara untuk memerangi narkotika.

    China pun menyatakan memberikan dukungan kepada AS terkait masalah fentanil. Namun, menurut China, penyalahgunaan fentanil adalah masalah Amerika.

    Halaman 2 dari 5

    (haf/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pajak Impor Tinggi Trump: Respon Kanada, Meksiko, dan China – Halaman all

    Pajak Impor Tinggi Trump: Respon Kanada, Meksiko, dan China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada 1 Februari 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani kebijakan yang mengesahkan pemberlakuan pajak impor tinggi kepada tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan China.

    Kebijakan ini merupakan respons terhadap isu-isu seperti imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang dianggap berasal dari negara-negara tersebut.

    Mengutip The Guardian, berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai pajak tersebut.

    Apa Itu Tarif dan Mengapa Trump Memberlakukannya?

    Tarif, atau dalam bahasa Inggris disebut tariff, adalah pajak yang dikenakan pada barang asing yang diimpor ke suatu negara.

    Saat ini, Amerika Serikat merupakan importir barang terbesar di dunia dengan nilai impor mencapai 3,2 triliun USD pada tahun 2022.

    Selama kampanyenya, Trump telah mengancam untuk memberlakukan tarif pada mitra dagang utama AS, yaitu China, Meksiko, dan Kanada.

    Ia secara khusus menyatakan keinginannya untuk mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada serta tarif 10 persen pada China.

    Tujuannya adalah untuk mendesak negara-negara tersebut menyelesaikan masalah yang menjadi keluhan AS.

    Trump meyakini bahwa tarif merupakan alat tawar yang kuat untuk memaksa produsen dan importir AS memproduksi barang di dalam negeri. “Yang perlu Anda lakukan hanyalah membangun pabrik di Amerika Serikat dan Anda tidak akan dikenai tarif apa pun,” ungkap Trump.

    Namun, dengan terjalinnya ekonomi global, dampak dari kebijakan ini cukup kompleks.

    Sebagai contoh, petani AS tidak akan mampu memproduksi alpukat sebanyak yang dihasilkan Meksiko.

    Akibatnya, barang-barang yang terpengaruh oleh tarif ini dapat menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen.

    Apa Dampak Tarif Ini Terhadap Konsumen AS?

    Tarif sebesar 25 persen pada semua impor dari Meksiko dan Kanada, serta tarif 10 persen pada barang dari China, diprediksi akan meningkatkan harga barang-barang yang diimpor.

    Kanada merupakan pengekspor utama minyak mentah, sedangkan Meksiko mengekspor berbagai buah dan sayuran segar, termasuk suku cadang mobil.

    China, di sisi lain, dikenal sebagai pengekspor utama komponen elektronik.

    Pada tahun 2023, AS diperkirakan mengimpor barang senilai 1,2 triliun USD dari ketiga negara ini.

    Kenaikan harga tidak hanya akan memengaruhi barang yang langsung dibeli oleh konsumen, tetapi juga bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang lainnya di dalam negeri.

    Menurut Tax Foundation, diperkirakan tarif ini akan menambah beban pajak keseluruhan sebesar 1,2 triliun USD.

    Meskipun Trump mengeklaim bahwa pemerintah AS akan mendapatkan lebih banyak pendapatan dari tarif ini, pada akhirnya, konsumen lah yang harus menanggung biaya tambahan tersebut.

    Bagaimana Tanggapan Negara-Negara yang Terkena Pajak Tinggi dari Trump?
    Apa yang Dikatakan China?

    Pemerintah China mengecam keputusan Trump yang akan menerapkan tarif 10 persen.

    Namun, mereka juga menyatakan bahwa mereka tetap terbuka untuk negosiasi guna menghindari konflik yang lebih dalam.

    Bagaimana Respon Kanada?

    Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan bahwa negara tersebut akan membalas dengan menerapkan tarif sebesar 25 persen pada sejumlah barang impor dari AS.

    Dalam pernyataannya, Trudeau mengingatkan bahwa kebijakan Trump akan berdampak nyata bagi masyarakat di kedua negara.

    Barang-barang yang terkena dampak termasuk bir, anggur, bourbon, buah-buahan, dan pakaian.

    Apa Sikap Meksiko?

    Trump menargetkan Meksiko karena dianggap sebagai penyebab utama masalah overdosis fentanil di AS.

    Menanggapi ini, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menolak tuduhan Gedung Putih yang menyebut pemerintah Meksiko bersekongkol dengan organisasi kriminal.

    Ia menegaskan bahwa produsen senjata di AS lebih berperan dalam masalah tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ini Alasan Trump Buat Kebijakan yang Bikin Panas Kanada-Meksico-China

    Ini Alasan Trump Buat Kebijakan yang Bikin Panas Kanada-Meksico-China

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap barang-barang dari Meksiko, Kanada, dan China. Kebijakan itu langsung bikin panas tiga negara tersebut.

    Dilansir CNN, Minggu (2/2/2025), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang dijanjikannya itu pada Sabtu (1/2). Pemerintahan Trump beralasan kebijakan tarif ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Namun, kebijakan tarif itu juga berpotensi menimbulkan kenaikan harga bagi konsumen di AS. Kenaikan harga diprediksi terjadi terhadap berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu hingga mobil.

    Trump telah berulang kali berjanji mengenakan bea masuk hingga 25% atas semua impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada. Dia juga berjanji mengenakan bea masuk 10% atas barang-barang China yang diimpor ke AS. Tarif tersebut tidak akan memiliki pengecualian dan perintah eksekutif yang ditandatangani Trump menutup celah hukum ‘de minimis’ yang telah memungkinkan pengiriman senilai USD 800 atau kurang untuk masuk ke AS dengan bebas pajak.

    Ketentuan itu selama ini digunakan banyak bisnis kecil AS dan perusahaan e-commerce China seperti Shein dan Temu. Pejabat pemerintahan Trump mengatakan celah hukum tersebut telah mencegah petugas bea cukai memeriksa paket-paket tersebut dengan benar.

    Pemerintahan Trump hanya menyebut tarif tersebut dirancang untuk menghentikan aliran fentanil dan imigran gelap. Tarif tersebut mencakup pengecualian penting, seperti produk energi Kanada yang dikenai tarif 10%. Banyak warga AS bergantung pada produk energi Kanada, termasuk minyak, listrik, dan gas alam untuk bahan bakar dan pemanas rumah. Biaya barang-barang tersebut bakal naik saat tarif diberlakukan.

    Untuk memberlakukan tarif tersebut, Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dalam tindakan eksekutifnya. Dia menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional atau ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional.

    Tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada hari Selasa pukul 12.01 waktu setempat. Kebijakan Trump tersebut merupakan kebalikan dari perdagangan bebas bea di antara tiga negara Amerika Utara, yakni Kanada, AS dan Meksiko, yang telah ada selama beberapa tahun.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk Impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan Tarif tambahan sebesar 10% untuk Tiongkok,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Dia mengatakan IEEPA digunakan karena ada ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan terlarang seperti fentanil yang disebutnya ‘membunuh Warga Negara kita’

    “Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Trump.

    Dalam perintah eksekutifnya, seperti dilihat dari situs resmi White House, Trump juga menekankan kebijakan tarif dibuat untuk mencegah obat-obatan terlarang masuk ke AS. Dia menganggap obat-obatan terlarang telah mengacaukan sistem kesehatan dan masyarakat AS.

    “Saya, Donald J Trump, Presiden Amerika Serikat, mendapati bahwa masuknya obat opioid dan obat-obatan terlarang lainnya secara terus-menerus memiliki konsekuensi yang mendalam bagi Negara kita, membahayakan nyawa dan memberikan tekanan berat pada sistem perawatan kesehatan, layanan publik, dan masyarakat kita,” ujarnya.

    Dalam perintah eksekutifnya itu, Trump juga melontarkan tuduhan ke Kanada dan Meksiko. Dia menuding dua negara itu gagal membendung obat-obatan terlarang hingga masuk ke AS.

    “Tantangan ini mengancam tatanan masyarakat kita. Anggota geng, penyelundup, pedagang manusia, dan obat-obatan terlarang dari segala jenis telah membanjiri perbatasan kita dan masuk ke dalam masyarakat kita. Kanada telah memainkan peran utama dalam tantangan ini, termasuk dengan gagal memberikan perhatian dan sumber daya yang cukup atau berkoordinasi secara berarti dengan mitra penegak hukum Amerika Serikat untuk secara efektif membendung gelombang obat-obatan terlarang,” ujar Trump.

    “Jaringan kriminal terlibat dalam operasi penyelundupan dan perdagangan manusia, yang memungkinkan migrasi ilegal tanpa pemeriksaan melewati perbatasan utara kami. Ada juga peningkatan kehadiran kartel Meksiko yang mengoperasikan laboratorium sintesis fentanil dan nitazene di Kanada,” sambung Trump.

    Meksiko, Kanada dan China Berang ke Trump

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pun berang dengan kebijakan Trump. Dia langsung mengumumkan tarif balasan sebesar 25% atas barang-barang dari AS yang akan ‘berlaku luas dan mencakup barang-barang sehari-hari’. Dia menepati janjinya bahwa Kanada akan membalas dengan tegas dan cepat jika AS mengenakan pungutan.

    Barang-barang yang terkena dampak akan mencakup alkohol, hasil bumi, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, furnitur, bahan-bahan seperti kayu, dan masih banyak lagi.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga menantang kebijakan Trump. Dia memerintahkan menterinya untuk melaksanakan rencana B. Namun, dia tak menguraikan apa itu.

    Kementerian Perdagangan China mengatakan penerapan tarif sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan China akan melawan lewat mekanisme di WTO.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penjelasan Kebijakan Pajak Impor Tinggi Donald Trump, Negara Mana Saja yang Terdampak? – Halaman all

    Penjelasan Kebijakan Pajak Impor Tinggi Donald Trump, Negara Mana Saja yang Terdampak? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS, Donald Trump, menandatangani pemberlakuan pajak impor (tarif) kepada Kanada, Meksiko, dan China pada Sabtu (1/2/2025).

    Pemberlakuan tarif tersebut merupakan balasan atas imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang menurut Trump masuk ke AS dari negara-negara tersebut, menurut laporan dari The Guardian.

    Gedung Putih menyatakan bahwa tarif akan diterapkan mulai 1 Februari 2025.

    Namun, sesuai perintah eksekutif presiden, tarif baru akan mulai berlaku “pada atau setelah pukul 12:01 dini hari waktu Timur pada tanggal 4 Februari 2025.”

    Dari Mar-a-Lago, Florida, Donald Trump menandatangani tiga perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25 persen pada semua barang dari Kanada dan Meksiko, serta tarif sebesar 10 persen pada ekspor minyak Kanada dan barang-barang dari China.

    Semua tarif ini diberlakukan berdasarkan wewenang Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional.

    Jika negara-negara yang terdampak membalas, pejabat Gedung Putih mengindikasikan bahwa tarif akan dinaikkan lagi.

    Berikut 3 hal yang perlu diketahui mengenai kebijakan Trump ini, seperti dikutip dari The Guardian.

    1. Apa itu tarif dan mengapa Trump memberlakukannya pada negara-negara tersebut?

    Tarif (dalam bahasa Inggris: tariff) adalah pajak yang dikenakan pada barang asing yang diimpor ke suatu negara.

    Saat ini, AS merupakan importir barang terbesar di dunia.

    Pada tahun 2022, nilai impor barang di AS mencapai $3,2 triliun.

    Selama masa kampanyenya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif pada tiga mitra dagang terbesar AS: China, Meksiko, dan Kanada.

    Trump secara khusus menyatakan ingin mengenakan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada serta tarif 10% pada China hingga negara-negara tersebut menangani masalah imigrasi ilegal dan peredaran obat-obatan terlarang yang masuk ke AS.

    Trump percaya bahwa tarif adalah alat tawar-menawar yang kuat, tetapi dengan biaya yang tinggi.

    Trump memandang tarif sebagai kebijakan yang dapat memberikan tekanan kepada produsen dan importir AS untuk memproduksi barang di dalam negeri.

    “Yang perlu Anda lakukan hanyalah membangun pabrik di Amerika Serikat, dan Anda tidak akan dikenai tarif apa pun,” ujar Trump.

    Namun, ekonomi global telah saling terkait selama beberapa dekade. Sebagai contoh, petani di AS tidak akan mampu memproduksi alpukat sebanyak yang diproduksi Meksiko selama bertahun-tahun.

    Artinya, importir mungkin akan meneruskan biaya tarif kepada konsumen, yang akan menyebabkan kenaikan harga.

    2. Apa dampak tarif ini terhadap konsumen AS?

    Tarif sebesar 25% pada semua impor dari Meksiko dan Kanada akan menaikkan harga barang.

    Kanada adalah pengekspor utama minyak mentah, sementara Meksiko mengekspor banyak buah dan sayuran segar.

    Meksiko juga merupakan pengekspor suku cadang mobil terbesar ke AS.

    China adalah pengekspor utama chip yang digunakan dalam perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop.

    Secara keseluruhan, AS mengimpor barang senilai $1,2 triliun dari Kanada, Meksiko, dan China pada tahun 2023.

    Tidak hanya barang-barang yang dibeli langsung oleh konsumen yang terkena dampak, tetapi juga bahan baku impor yang digunakan untuk membuat produk lain di dalam negeri.

    Harga bahan baku yang lebih tinggi pada akhirnya akan membebani konsumen.

    Tax Foundation, sebuah lembaga pemikir bipartisan, memperkirakan bahwa tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada serta tarif 10% untuk China akan meningkatkan pajak keseluruhan sebesar $1,2 triliun.

    Trump telah membanggakan bahwa pemerintah AS akan menerima lebih banyak pendapatan melalui tarif ini, tetapi pada akhirnya konsumen AS yang akan menanggung biayanya.

    3. Bagaimana tanggapan negara-negara yang terkena pajak tinggi dari Trump?

    Menurut Reuters, pemerintah China mengecam rencana Trump untuk mengenakan tarif 10%.

    Namun, China tetap membuka peluang untuk melakukan negosiasi dengan AS demi menghindari konflik yang semakin dalam.

    Kanada berencana membalas tarif Presiden Donald Trump dengan memberlakukan tarif juga sebesar 25% pada sejumlah besar barang impor dari AS, ujar Perdana Menteri Justin Trudeau pada Sabtu (1/2/2025).

    Trudeau memperingatkan warga Amerika bahwa tindakan Trump akan memiliki konsekuensi nyata bagi mereka.

    Pemimpin Kanada tersebut menyatakan bahwa tarif ini akan mencakup produk-produk seperti bir, anggur, bourbon, buah-buahan, dan jus, termasuk jus jeruk dari negara bagian asal Trump, Florida.

    Kanada juga akan menargetkan barang-barang seperti pakaian, peralatan olahraga, dan peralatan rumah tangga.

    Trudeau mengatakan bahwa minggu-minggu ke depan akan menjadi masa sulit bagi warga Kanada, tetapi warga Amerika juga akan merasakan dampaknya akibat kebijakan Trump.

    Trump menargetkan Meksiko karena Meksiko dianggap sebagai penyebab utama masalah overdosis fentanil di AS.

    Mengutip Al Jazeera, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan: “Kami dengan tegas menolak tuduhan Gedung Putih terhadap pemerintah Meksiko yang menyebut bahwa kami bersekongkol dengan organisasi kriminal.”

    Ia menambahkan bahwa jika ada yang bersekongkol dengan kelompok-kelompok ini, itu adalah produsen senjata di AS yang mempersenjatai organisasi-organisasi kriminal tersebut dan memungkinkan mereka melakukan kejahatan baik di Meksiko maupun di AS.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Kebijakan Trump Bikin Panas, Kanada-China-Meksiko Langsung Membalas!

    Kebijakan Trump Bikin Panas, Kanada-China-Meksiko Langsung Membalas!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Tiga negara yang terdampak langsung kebijakan Trump itu pun melakukan pembalasan.

    Dilansir CNN, Minggu (2/2/2025), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil.

    Trump, dalam tindakan eksekutifnya, mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional. Dia menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’ yang memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada Selasa mendatang pukul 12.01 waktu setempat.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Dia mengatakan IEEPA digunakan ‘karena ancaman besar dari imigran gelap dan obat-obatan terlarang yang membunuh Warga Negara kita’.

    “Termasuk fentanil. Kita perlu melindungi warga Amerika, dan merupakan tugas saya sebagai Presiden untuk memastikan keselamatan semua orang,” ujar Trump.

    Kanada, Meksiko dan China Membalas Trump

    Beberapa jam setelah tindakan Trump, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan tarif balasan sebesar 25% atas barang-barang dari AS yang akan ‘berlaku luas dan mencakup barang-barang sehari-hari’. Dia menepati janjinya bahwa Kanada akan membalas dengan tegas dan cepat jika AS mengenakan pungutan.

    Perwakilan perdagangan negara itu bertemu dengan pejabat pemerintahan Trump baru-baru ini pada hari Jumat dalam upaya untuk mencegah tarif. Sebagai informasi, kebijakan baru Trump tersebut merupakan pembalikan dari perdagangan bebas bea di antara tiga negara Amerika Utara yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

    “Malam ini, saya mengumumkan Kanada akan menanggapi tindakan perdagangan AS dengan tarif perdagangan sebesar 25% terhadap barang-barang Amerika senilai USD 155 miliar,” kata Trudeau dalam konferensi pers pada Sabtu malam.

    “Ini akan mencakup tarif langsung atas barang-barang senilai USD 30 miliar mulai hari Selasa, diikuti oleh tarif lebih lanjut atas produk-produk Amerika senilai USD 125 miliar dalam waktu 21 hari, untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan Kanada dan rantai pasokan mencari alternatif,” sambungnya.

    Barang-barang yang terkena dampak akan mencakup alkohol, hasil bumi, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga, furnitur, bahan-bahan seperti kayu, dan masih banyak lagi.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga langsung menantang kebijakan Trump. Dia menegaskan Meksiko tak akan tunduk begitu saja pada kebijakan negara lain.

    “Ketika kami bernegosiasi dengan negara lain, ketika kami berbicara dengan negara lain, selalu dengan kepala tegak, tidak pernah menundukkan kepala,” kata Sheinbaum saat berbicara di Chicoloapan de Juárez.

    Dia memerintahkan menterinya untuk melaksanakan rencana B. Namun, dia tak menguraikan apa itu.

    “Saya menginstruksikan Menteri Ekonomi untuk melaksanakan rencana B yang telah kami kerjakan, yang mencakup tindakan tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko,” ujar Sheinbaum dalam sebuah postingan di X.

    Sheinbaum juga membantah Gedung Putih yang menyebut organisasi perdagangan narkoba di Meksiko memiliki ‘aliansi yang tidak dapat ditoleransi’ dengan pemerintah negara tersebut dan menyediakan ‘tempat berlindung yang aman’ bagi kartel. Sheinbaum menegaskan pemerintahannya tidak memiliki aliansi dengan organisasi kriminal dan menyebut tuduhan AS sebagai fitnah.

    Kementerian Perdagangan China mengatakan penerapan tarif sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan China akan melawan lewat mekanisme di WTO.

    “China akan mengajukan keluhan kepada WTO, dan akan mengambil tindakan balasan yang sesuai untuk dengan tegas membela hak-haknya,” katanya.

    Namun, China tidak dengan menjelaskan tindakan apa yang akan diambil. Kementerian Luar Negeri China mengatakan tarif yang diterapkan Trump ‘tidak konstruktif’ dan hanya akan merusak upaya kedua negara untuk memerangi narkotika. China menyatakan memberikan dukungan kepada AS terkait masalah fentanil, tetapi menurut China fentanil adalah masalah Amerika.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Daftar Barang yang Harganya Naik Pesat usai Aturan Baru AS, Akankah Ada Inflasi?

    Daftar Barang yang Harganya Naik Pesat usai Aturan Baru AS, Akankah Ada Inflasi?

    PIKIRAN RAKYAT – Sabtu, 1 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menandatangani perintah eksekutif, untuk memberlakukan tarif tinggi pada tiga mitra dagang terbesar AS, yakni Kanada, Meksiko, dan China. Langkah ini menimbulkan kenaikan harga di berbagai sektor.

    Tarif terbaru AS terhadap ketiga negara itu berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025. Hal ini memicu ketegangan sebab target tarif menyumbang lebih dari sepertiga produk yang diimpor ke AS, dan mendukung puluhan juta pekerjaan di sana.

    Berikut ini adalah informasi yang perlu diketahui tentang dampak yang diharapkan dari tarif tersebut:

    Seberapa Besar Dampak Kenaikan Tarif?

    Semua barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko akan dikenakan tarif sebesar 25 persen, kecuali produk energi dari Kanada yang akan dikenakan tarif 10 persen, menurut kebijakan terbaru AS. Perintah itu juga memberlakukan tarif 10 persen pada barang-barang dari China.

    Sektor otomotif dan peralatan listrik di Meksiko sangat terpapar pada gangguan akibat tarif ini, begitu juga dengan pengolahan mineral di Kanada, menurut para ekonom di S&P Global. Di Amerika Serikat, risiko terbesar terletak pada sektor pertanian, perikanan, logam, dan produksi mobil.

    Barang Apa Saja yang Akan Naik Harganya?

    Pemerintah AS, melalui kebijakan tarif yang baru, berpotensi memicu kenaikan harga barang bagi konsumen. Beberapa perusahaan hanya punya dua pilihan, meneruskan biaya tarif kepada konsumen dengan menaikkan harga barang, atau memilih untuk menanggung biaya tersebut sendiri.

    Selain itu, beberapa perusahaan juga bisa berusaha membebankan biaya tarif ini kepada pemasok luar negeri dengan merundingkan harga yang lebih rendah.

    Menurut penelitian yang dilakukan selama masa jabatan pertama Presiden Trump, ketika tarif dikenakan pada China, sebagian besar biaya tarif tersebut diteruskan kepada konsumen Amerika. Ini adalah skenario yang kemungkinan besar akan terulang kembali.

    “Ini bisa berarti harga barang di pasar, di dealer mobil, dan di pompa bensin akan naik,” kata sumber yang terlibat di lapangan, dikutip dari The NewYork Times, Minggu, 2 Februari 2025.

    Kenaikan harga juga diperkirakan terjadi pada produk energi. Sekitar 60 persen minyak yang diimpor oleh AS berasal dari Kanada.

    Meskipun tarif pada produk energi Kanada lebih rendah dibandingkan dengan produk impor lainnya, tarif ini tetap berpotensi menyebabkan kenaikan harga bahan bakar, khususnya di wilayah Midwest, tempat kilang mengolah minyak Kanada menjadi bensin dan solar.

    Hal ini memicu kekhawatiran tentang tekanan inflasi di berbagai sektor. Analis di Goldman Sachs mengungkapkan bahwa jika Trump melanjutkan penerapan tarif secara menyeluruh, hal tersebut dapat menaikkan harga di AS sekaligus memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    Mayoritas ekonom juga memperkirakan bahwa hambatan perdagangan baru ini bisa menyebabkan lonjakan inflasi sementara.

    Kenaikan harga bisa terjadi dalam waktu singkat, terutama pada barang-barang yang tidak tahan lama, seperti bahan makanan.

    “Sebagian besar alpukat di AS diimpor dari Meksiko, dan harga alpukat bisa naik dalam beberapa minggu setelah tarif diterapkan,” kata Felix Tintelnot, seorang profesor ekonomi di Duke University.

    Tak hanya alpukat, harga barang lain seperti mentimun dan tomat juga diperkirakan akan melonjak. Namun, harga barang tahan lama, seperti mobil, mungkin akan mengalami kenaikan lebih lambat karena adanya persediaan yang masih ada, atau karena perusahaan menganggap tarif tersebut bersifat sementara.

    Meskipun kenaikan harga mungkin membutuhkan waktu, jika tarif ini terus diberlakukan, kenaikan harga tersebut akan datang juga.

    “Itu mungkin akan memakan waktu, tetapi jika tarif ini berlanjut, maka kenaikan harga tersebut pasti akan datang,” ujar Tintelnot. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump Siap Sahkan Tarif Impor untuk Meksiko, Kanada, dan China

    Trump Siap Sahkan Tarif Impor untuk Meksiko, Kanada, dan China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu (1/2/2025), untuk menerapkan tarif baru 25% pada barang impor dari Meksiko dan Kanada serta 10% untuk produk dari China.

    Langkah ini diperkirakan akan mengguncang perdagangan yang bernilai lebih dari US$2,1 triliun per tahun.

    Dari kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, Trump menyatakan bahwa mitra dagang utama AS tidak memiliki banyak opsi untuk menghindari kebijakan ini.

    Ia menetapkan tenggat waktu 1 Februari untuk mendorong tindakan tegas dalam menghentikan aliran fentanyl dan bahan kimia prekursor dari China yang masuk ke AS melalui Meksiko dan Kanada, serta menekan imigrasi ilegal di perbatasan selatan dan utara.

    Namun, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump membantah bahwa ancaman tarifnya hanyalah strategi negosiasi.

    “Tidak, ini bukan taktik tawar-menawar… kami memiliki defisit perdagangan besar dengan ketiga negara ini,” tegasnya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/2/2025).

    Trump juga menekankan bahwa tarif tersebut akan menghasilkan pendapatan besar bagi AS dan bisa dinaikkan lebih lanjut. Meski demikian, Trump memberi isyarat bahwa minyak Kanada mungkin mendapat pengecualian, dengan tarif hanya 10% dibandingkan 25% untuk produk Kanada lainnya.

    Namun, ia juga mengindikasikan bahwa tarif yang lebih luas terhadap minyak dan gas alam akan diterapkan pada pertengahan Februari, yang langsung mendorong kenaikan harga minyak di pasar global.

    Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan biaya bagi konsumen AS dan berpotensi mengganggu rantai pasokan industri, terutama sektor otomotif yang sangat bergantung pada komponen lintas batas.

    Jake Colvin, presiden Dewan Perdagangan Luar Negeri Nasional, yang mewakili perusahaan-perusahaan besar AS dalam hal perdagangan, mengatakan bahwa pengenaan tarif pada mitra dagang utama AS dapat berdampak pada ketersediaan segala sesuatu yang terkait.

    “Dari alpukat hingga mobil, dan dapat mengalihkan fokus hubungan perdagangan dari diplomasi ke konfrontasi,” kata Colvin.

    Pemerintah Kanada telah menyusun daftar target untuk tindakan balasan, termasuk tarif pada jus jeruk Florida. Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan kesiapan untuk membalas tetapi tetap membuka pintu dialog dengan Washington.

    Di Beijing, pemerintah China mengecam kebijakan tersebut dan memperingatkan bahwa langkah ini hanya akan memperburuk ketegangan global.

    “Tidak ada pemenang dalam perang dagang. Langkah ini tidak menguntungkan siapa pun, baik AS, China, maupun dunia,” kata juru bicara Kedutaan Besar China di Washington.

     

  • Kolaborasi Aksi Tanam, Yayasan Odesa Indonesia dan SMAK 1 BPK Penabur Bandung Bagikan 3.000 Bibit Pohon

    Kolaborasi Aksi Tanam, Yayasan Odesa Indonesia dan SMAK 1 BPK Penabur Bandung Bagikan 3.000 Bibit Pohon

    JABAR EKSPRES – Yayasan Odesa Indonesia kembali melakukan kegiatan aksi tanam, kini berkolaborasi bersama Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) 1 BPK Penabur Bandung di wilayah Desa Mekar Manik, Desa Cimenyan, Mandala Mekar dan Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

    Ketua Odesa Indonesia, Faiz Manshur mengatakan, pada kegiatan ini ada sebanyak 3.000 lebih pembagian bibit pohon untuk petani-petani.

    “Secara simbolis kita bikin kegiatan aksi tanam, sekaligus memperkenalkan warga kota agar ngerti lahan yang kita tanami itu seperti apa,” katanya, Kamis (1/2).

    Faiz menerangkan, kegiatan aksi tanam dilakukan sebagai langkah edukasi, agar warga Kota Bandung yang tidak mengerti keadaan krisis ini supaya melihat langsung.

    BACA JUGA: Peringati HUT ke-52, PDI Perjuangan Jabar bakal Lakukan Penanaman Pohon Serentak

    “Nah, donasi ini dikumpulkan oleh para dermawan dan kita sampaikan langsung ke petani sesuai dengan kebutuhan mereka,” terangnya.

    Faiz menjelaskan, bibit yang dibawa disesuaikan dengan kebutuhan, di antaranya pohon durian, alpukat dan jenis-jenis tanaman lainnya yang diperlukan petani.

    Bibit pohon diberikan ke beberapa petani baik yang memiliki lahan atau petaninya hanya menggarap tanah milik orang lain, dengan catatan pemilik lahan juga setuju kalau ditanami bibit tersebut.

    BACA JUGA: Lestarikan Lingkungan, Pemkab Bogor Bersama KLHK Tanam Pohon di Argowisata Gunung Mas

    “Nah, Terus yang paling penting bersedia merawat. Nah, indikasi atau kriteria kesediaan dia merawat tentu kita dampingi terusn, kita pantau terus. Kalau ini petaninya enggak serius enggak merawat, enggak kita kasih,” jelas Faiz.

    Dia berpesan, bibit pohon yang sudah diberikan supaya jangan hanya tertanam alias tak sebatas tertancap di tanah saja, tapi harus berhasil sampai tumbuh besar bahkan hingga berbuah.

    “Nah, jadi itu namanya selain tepat sasaran, juga harus berkelanjutan dampaknya,” tutup Faiz.

    Diketahui, sejak 2016 lalu, Yayasan Odesa Indonesia terus melakukan kegiatan aksi tanam. Setiap kegiatan melibatkan tiga elemen, yakni pemberi bantuan bibit atau donatur, pengurus dan mahasiswa, serta petani yang menerima bantuan bibit.

    BACA JUGA: Hendak Tawuran, Seorang Remaja Tewas Kecelakaan Tabrak Pohon di Bogor