Tanaman: Alpukat

  • Atasi Burnout saat Ramadan: Cara Imbangkan Ibadah dan Produktivitas

    Atasi Burnout saat Ramadan: Cara Imbangkan Ibadah dan Produktivitas

    Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Muslim meningkatkan ibadah mereka sekaligus tetap menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun, bagi sebagian orang, kombinasi antara kewajiban ibadah dan tuntutan pekerjaan dapat menyebabkan kelelahan atau burnout. 

    Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat tekanan yang berkepanjangan. Dalam konteks Ramadan, burnout dapat muncul akibat kurangnya manajemen waktu, kurang tidur, serta tekanan untuk tetap produktif di tengah perubahan pola makan dan aktivitas. Artikel ini akan membahas cara mengatasi burnout saat Ramadan dengan menyeimbangkan ibadah dan produktivitas berdasarkan ajaran Islam, ayat Al-Qur’an, dan hadis.

    1. Memahami Konsep Keseimbangan dalam Islam

    Islam menekankan keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

    وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

    Artinya : ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia.” (QS. Al-Qasas: 77)

    Ayat ini menegaskan bahwa umat Muslim perlu menjaga keseimbangan antara ibadah dan kehidupan duniawi agar tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.

    2. Manajemen Waktu yang Efektif

    Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk menghindari burnout. Rasulullah ﷺ bersabda:

    إِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

    Artinya: ”Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Hadis ini mengajarkan pentingnya tidak memforsir diri secara berlebihan. Beberapa tips dalam mengatur waktu selama Ramadan: Prioritaskan ibadah wajib, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an.

    Gunakan teknik manajemen waktu, seperti metode Pomodoro (bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit) untuk meningkatkan fokus. Atur jadwal tidur yang cukup, idealnya 6-7 jam per hari agar tubuh tetap bugar.

    3. Pola Makan Sehat untuk Menjaga Energi

    Pola makan yang baik selama sahur dan berbuka sangat mempengaruhi energi dan produktivitas. Rasulullah SAW bersabda:

    تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

    Artinya: ”Makan sahurlah, karena dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Beberapa tips pola makan sehat: Sahur dengan makanan bergizi, seperti karbohidrat kompleks (oatmeal, roti gandum), protein (telur, ayam), dan lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan). Hindari makanan berminyak dan manis berlebihan saat berbuka untuk menghindari rasa lemas. Minum air yang cukup (minimal 8 gelas sehari) agar tubuh tetap terhidrasi.

    4. Mengatur Beban Kerja agar Tidak Berlebihan

    Dalam bekerja selama Ramadan, penting untuk mengatur ritme kerja agar tidak menyebabkan kelelahan berlebihan. Islam mengajarkan pentingnya bekerja dengan niat yang baik. Rasulullah SAW bersabda:

    إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ

    Artinya: ”Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan, ia melakukannya dengan itqan (sungguh-sungguh dan profesional).” (HR. Thabrani)

    Tips mengatur pekerjaan selama Ramadan:

    Kerjakan tugas paling sulit di pagi hari, ketika energi masih optimal setelah sahur.Kurangi aktivitas yang tidak perlu, seperti terlalu lama di media sosial.Buat daftar tugas harian agar pekerjaan lebih terstruktur dan tidak menumpuk.5. Menjaga Kesehatan Mental dan Emosi

    Burnout tidak hanya berdampak fisik tetapi juga mental. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sangat penting. Rasulullah ﷺ bersabda:

    لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ

    Artinya: ”Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Beberapa cara menjaga kesehatan mental:

    Luangkan waktu untuk refleksi diri dengan memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an.Jangan ragu untuk beristirahat ketika merasa terlalu lelah.Bersedekah dan membantu orang lain, karena memberi dapat meningkatkan kebahagiaan dan ketenangan batin.6. Memanfaatkan Waktu untuk Ibadah Secara Efektif

    Salah satu penyebab burnout adalah perasaan kurangnya waktu untuk beribadah. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan waktu secara bijak. Allah berfirman:

    فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

    Artinya: ”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.” (QS Al-Insyirah: 7-8)

    Beberapa cara efektif meningkatkan kualitas ibadah:

    Membaca Al-Qur’an setelah salat, bahkan hanya satu halaman per hari.Memperbanyak doa dan zikir, terutama setelah salat wajib dan sebelum tidur.Menghadiri kajian Islam online atau offline untuk meningkatkan pemahaman agama Kesimpulan

    Mengatasi burnout selama Ramadan memerlukan keseimbangan antara ibadah dan produktivitas. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qasas: 77. Dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, pola makan sehat, pengaturan pekerjaan, serta menjaga kesehatan mental dan spiritual, seseorang dapat menjalani Ramadan dengan lebih optimal tanpa mengalami kelelahan berlebihan. 

    Ramadan seharusnya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus tetap menjalankan tugas duniawi dengan bijak. Dengan strategi yang tepa, burnout dapat dihindari, dan Ramadan dapat menjadi bulan yang penuh berkah serta produktivitas.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Dari Pekarangan Jadi Ladang Cuan, Warga di Todanan Blora Sukses Budidaya Alpukat Berkat Dana Desa

    Dari Pekarangan Jadi Ladang Cuan, Warga di Todanan Blora Sukses Budidaya Alpukat Berkat Dana Desa

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Desa Bicak, Kecamatan Todanan, menjadi salah satu sentra alpukat yang ada di Kabupaten Blora.

    Warga Desa Bicak kompak membudidayakan alpukat di area pekarangan rumah. 

    Adapun jenis alpukat yang dibudidayakan beragam, di ntaranya alpukat aligator, kendil, hingga mentega.

    Warga memperoleh bibit alpukat dari pemerintah desa.

    Kepala Desa Bicak, Winto, mengatakan bibit alpukat yang dibagikan ke warga, bersumber dari dana desa.

    Menurut Winto, program berbagi bibit alpukat ke warga, merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang ada di desa.

    Bibit alpukat itu dibagikan tiga tahun yang lalu, dan kini warga mulai merasakan hasilnya. 

    “Alhamdulillah, sekarang warga kami sudah bisa merasakan manfaatnya. Bahkan, terkadang satu pohon bisa menghasilkan pendapatan antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta,” terangnya.

    Lebih lanjut, Winto mengatakan keunggulan dari alpukat aligator dan kendil ialah, memiliki buah berukuran besar, dengan berat bisa mencapai satu kilogram per buah. 

    “Kalau panen serentak di Desa Bicak, bisa terkumpul lebih dari satu truk alpukat. Kalau saat ini harga alpukat Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram,” terangnya, Kamis (6/3/2025).

    Winto berharap, dengan budidaya alpukat ini, selain bisa meningkatkan perekonomian warga Bicak, ke depan Desa Bicak diharapkan bisa dikenal sebagai sentra alpukat.

    “Saya berharap, kedepannya nanti tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga tetapi juga menjadikan Desa Bicak sebagai pusat produksi alpukat yang dikenal lebih luas di tingkat regional maupun nasional,” jelasnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Desa Bicak, Diki, merasa senang atas hasil dari budidaya alpukat yang didukung oleh pemerintah desa.

    “Saya sangat bersyukur dan senang karena bantuan dari desa untuk budidaya alpukat ini sudah mulai membuahkan hasil. Sekarang, dari satu pohon saja bisa menghasilkan jutaan rupiah. Ini sangat membantu perekonomian keluarga kami.”

    “Kami selaku warga berharap program ini terus berlanjut dan semakin berkembang, sehingga warga Desa Bicak bisa semakin sejahtera dengan hasil panen alpukat yang melimpah,” paparnya.(Iqs)

  • Budidaya Alpukat di Desa Bicak Todanan Blora Makin Berkembang, Bupati Siap Bantu Pemasaran

    Budidaya Alpukat di Desa Bicak Todanan Blora Makin Berkembang, Bupati Siap Bantu Pemasaran

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi langkah Pemerintah Desa (Pemdes) Bicak, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora.

    Hal itu, setelah Desa Bicak sukses mengembangkan budidaya alpukat dengan menggunakan dana desa.

    Pasalnya, sekitar tiga tahun yang lalu, setiap warga Bicak, diberikan bibit alpukat oleh Pemdes Bicak. 

    Warga Bicak kemudian menanam bibit alpukat itu di pekarangan masing-masing. Dan saat ini, sebagian alpukat itu sudah bisa dipanen.

    Oleh karena itu, Bupati Arief mengapresiasi gerakan Pemdes Bicak. Di mana hal itu akan meningkatkan perekonomian warga.

    “Hasilnya sudah dirasakan, dan kata masyarakat tiap panen bisa menghasilkan jutaan rupiah. Luar biasa ini ! Sistem penjualannya juga sudah lewat media sosial. Apalagi jenis alpukat Aligator ini satu buah bisa mencapai berat satu kilogram,” katanya, usai memetik alpukat aligator di halaman rumah warga Desa Bicak, Kamis (6/3/2025).

    Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa potensi pengembangan alpukat sangat besar, untuk mendongkrak perekonomian warga.

    “Bayangkan saja, kalau setiap rumah punya 20 pohon alpukat. Apalagi buah alpukat ini tidak kenal musim,” jelasnya.

    Arief menyampaikan pemerintah daerah akan membantu dalam menjaga stabilitas harga dan memperluas pasar. 

    “Nanti kita akan melakukan koneksi agar nilai jualnya tetap stabil. Ini tugasnya dinas, untuk sistem pemasarannya, jangan sampai harga anjlok begitu saja,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Bicak, Winto, menjelaskan bahwa program budidaya alpukat ini berawal dari program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Dana Desa. 

    Selain itu, petani juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian melalui kelompok tani.

    “Waktu itu banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan. Jadi saya mengimbau warga untuk menanam alpukat. Selain bisa mencegah banjir, juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” terangnya.

    Namun, Winto menyampaikan saat ini sektor pemasaran masih menjadi tantangan utama. 

    “Semoga dengan kedatangan Pak Bupati, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Bicak dan membawa solusi bagi sistem pemasaran kami,” harapnya.(Iqs)

  • Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan Regional 6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
    (KRJ) kembali digelar tahun ini, menandai eksistensinya yang telah berjalan selama 21 tahun.
    KRJ merupakan acara tahunan yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh
    Masjid Jogokariyan
    . Event ini menghadirkan ratusan UMKM serta ribuan takjil yang dibagikan kepada warga.
    Tahun ini, sekitar 390 UMKM turut serta memeriahkan KRJ. Mereka berjejer memenuhi sepanjang Jalan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY, yang membentang sepanjang 800 meter.
    Para pedagang menawarkan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan harga yang relatif terjangkau.
    Makanan dijual mulai dari Rp 5.000, begitu juga dengan minuman.
    Salah satu pedagang, Andri, mengaku telah berjualan di KRJ sejak 20 tahun lalu. Ia menawarkan berbagai jenis jajanan pasar yang selalu diminati pembeli.
    Ia mengungkapkan bahwa KRJ dulu belum seramai sekarang, baik dari segi jumlah pedagang maupun pengunjung.
    Namun, seiring waktu, event ini semakin berkembang dan makin banyak pedagang serta kuliner kekinian yang meramaikan.
    “Kalau minat semakin meningkat, sekarang banyak jajanan kekinian. Iya (persaingan semakin ketat), tapi ya Alhamdulillah,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
    Andri menyebutkan bahwa selama KRJ, ia bisa meraup omzet kotor sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari. Ia mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.
    “Sehari-hari juga jualan, tapi gak segede ini, cuma kecil di timur masjid,” ucapnya.
    Meski persaingan antar pedagang semakin ketat, Andri tetap optimis karena memiliki menu khas yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan.
    “Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang,” ujarnya.
    Pedagang lain, Vian, yang merupakan warga Jogokariyan, mengaku bahwa KRJ sangat membantu perekonomiannya.
    Vian sudah berjualan di KRJ selama 10 tahun dan tahun ini ia menjajakan berbagai jenis minuman es, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino.
    “Meskipun warga, kita tetap mendaftar. Sekarang jualan berbagai jenis minuman es. Sebelumnya jualan dimsum, es pot, es kepal,” katanya.
    Ia merasakan peningkatan ekonomi yang signifikan berkat KRJ.
    “Peningkatan ekonomi jelas, buat sodakoh lebih banyak,” ungkapnya.
    Setiap harinya, Vian bisa menjual hingga 500 cup minuman dengan omzet mencapai Rp 2 juta.
    “Omzet kurang lebih Rp 2 juta,” imbuhnya.
    Wakil Ketua Panitia KRJ ke-21, Muhammad Akbar, mengatakan bahwa jumlah pedagang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Tahun ini, pasar sore lebih banyak pedagangnya. Tahun lalu ada 350 pedagang, sekarang hampir 400,” kata Akbar.
    Dengan bertambahnya jumlah pedagang dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan terus menjadi destinasi kuliner khas Ramadhan di Yogyakarta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur dapat membantu tubuh tetap berenergi dan terhidrasi sepanjang hari. Salah satu cara terbaik untuk merasa kenyang lebih lama saat puasa Ramadan adalah dengan mengonsumsi buah tinggi serat.

    Serat membantu melancarkan pencernaan, memperlambat proses pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Berikut ini delapan buah kaya serat yang cocok untuk dikonsumsi saat sahur, yang dikutip dari Healthline, Rabu (5/3/2025).

    Buah Tinggi Serat untuk Sahur

    1. Pir

    Pir adalah salah satu buah yang paling tinggi serat dan sangat cocok dikonsumsi saat sahur. Serat dalam pir dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

    Selain itu, pir juga kaya akan antioksidan serta vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh selama puasa. Mengonsumsi pir secara utuh, tanpa dikupas kulitnya, akan memberikan manfaat serat yang lebih optimal.

    2. Stroberi

    Stroberi tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin C. Kandungan antioksidan dalam stroberi membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

    Stroberi memiliki kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh selama puasa. Anda bisa mengonsumsi stroberi secara langsung, mencampurnya dengan yoghurt, atau menjadikannya smoothie sehat untuk sahur.

    3. Alpukat

    Alpukat merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Selain tinggi serat, alpukat juga kaya akan lemak sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Konsumsi alpukat saat sahur dapat memberikan energi tahan lama, membantu menstabilkan kadar gula darah, dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

    Hal itu karena kandungan kalium yang tinggi pada alpukat. Buah ini bisa dikonsumsi langsung, dibuat salad, atau dicampur dengan roti gandum untuk sahur yang lebih mengenyangkan.

    4. Apel

    Apel dikenal sebagai buah yang baik untuk pencernaan karena mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut dalam apel membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah.

    Sementara serat tidak larut mendukung kesehatan usus dan memperlancar pencernaan. Apel juga mengandung banyak air, sehingga membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama selama berpuasa.

    5. Raspberry

    Raspberry adalah buah yang sangat kaya akan serat serta mengandung vitamin C dan mangan. Serat dalam raspberry berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

    Kandungan antioksidan dalam buah ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa. Raspberry bisa dikonsumsi langsung atau dicampurkan dalam smoothie dan yoghurt untuk menu sahur yang lebih variatif.

    6. Pisang

    Pisang adalah buah yang sangat populer untuk sahur karena memberikan energi cepat serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Pisang juga kaya akan kalium, yang membantu mencegah keram otot dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh selama puasa.

    Pisang hijau atau mentah juga mengandung pati resisten, yang berfungsi seperti serat dalam mendukung kesehatan usus. Anda bisa mengonsumsi pisang secara langsung atau mengolahnya menjadi smoothies untuk variasi menu sahur.

    7. Wortel

    Meskipun bukan buah, wortel adalah sumber serat yang baik dan juga kaya akan beta karoten, yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

    Mengonsumsi wortel saat sahur juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Wortel bisa dikonsumsi dalam bentuk jus, salad, atau dikukus sebagai lauk sahur.

    8. Gandum

    Meskipun bukan buah atau sayuran, gandum adalah salah satu sumber serat terbaik yang bisa dikonsumsi saat sahur. Gandum mengandung beta glukan, serat larut yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Mengonsumsi gandum dalam bentuk oatmeal atau roti gandum bisa menjadi pilihan sahur yang mengenyangkan dan sehat.

    Mengonsumsi buah tinggi serat saat sahur dapat membantu tubuh tetap bertenaga, melancarkan pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Selain buah-buahan, beberapa sayuran dan biji-bijian tinggi serat juga bisa menjadi pilihan untuk menu sahur yang lebih seimbang.

  • INH: Warga Gaza Kesulitan Sediakan Makanan yang Cukup untuk Sahur dan Berbuka – Halaman all

    INH: Warga Gaza Kesulitan Sediakan Makanan yang Cukup untuk Sahur dan Berbuka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Kota Gaza terus menghadapi krisis kemanusiaan yang parah akibat konflik berkepanjangan dengan Israel. 

    Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah membatasi akses warga Gaza terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar. 

    Situasi ini semakin diperparah dengan agresi militer Israel yang telah menghancurkan infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas publik.  

    Menurut laporan PBB, lebih dari 80 persen masyarakat  Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. 

    Krisis pangan yang terjadi telah menyebabkan tingkat malnutrisi yang tinggi, terutama di kalangan anak-anak dan perempuan hamil.  

    Sistem kesehatan di Gaza juga berada di ambang kehancuran akibat kurangnya pasokan obat-obatan dan peralatan medis.

      

    Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, bulan Ramadan menjadi momen yang penuh tantangan bagi warga Gaza. 

    Muhammad Husein, Founder International Networking for Humanitarian (INH), mengatakan, biasanya, Ramadan adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan menikmati hidangan berbuka puasa bersama. 

    Namun, tahun ini, banyak keluarga di Gaza kesulitan menyediakan makanan yang cukup untuk berbuka dan sahur.  

    “Banyak keluarga di Gaza kesulitan menyediakan makanan yang cukup untuk berbuka dan sahur,” kata Husein dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).  

    Dalam situasi seperti ini, bantuan kemanusiaan dari berbagai negara dan organisasi internasional menjadi sangat penting. 

    Masyarakat Indonesia, melalui lembaga-lembaga kemanusiaan seperti INH, terus menunjukkan solidaritasnya dengan memberikan bantuan pangan dan kebutuhan dasar lainnya kepada warga Gaza.  

    Salah satu bentuk nyata dari kepedulian masyarakat Indonesia adalah program bantuan keranjang sayuran yang didistribusikan oleh INH. 

    Bantuan tersebut didistribusikan di berbagai pusat pengungsian yang tersebar di seluruh wilayah Gaza Utara. 

    Sebanyak 1.700 penerima manfaat menerima keranjang sayuran dengan berat antara 9-10 kg per keranjang. 

    Setiap keranjang berisi berbagai jenis sayuran segar dan bergizi, seperti tomat, kentang, bawang bombay, mentimun, cabai, paprika, alpukat, wortel, lemon, dan bawang putih. 

     

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat Indonesia dan INH, serta dukungan dari berbagai lembaga amal dan filantropi lainnya. 

    “Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga Gaza, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah,” kata Husein. 

     

    Husein menargetkan mengawali ramadan tahun ini kita kirim sebanyak 12 kontainer dengan berisi 10 ribu paket makanan untuk keluarga di Gaza.

    Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang terus mendukung program-program kemanusiaan. 

    “Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas tidak mengenal batas,” ujarnya.  

    Diharapkan, melalui inisiatif-inisiatif seperti ini, solidaritas global akan semakin menguat dan memberikan pengaruh positif bagi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.  

    “Kami berharap suatu hari nanti, warga Gaza dapat hidup dalam damai dan sejahtera, tanpa harus menghadapi krisis pangan dan konflik yang berkepanjangan. Sampai saat itu tiba, kami akan terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka,” katanya.

     

  • 8
                    
                        Kembali ke Desa Peron Kendal, Jokowi Pastikan Peluang Ekspor Alpukat Pluwang ke Abu Dhabi
                        Regional

    8 Kembali ke Desa Peron Kendal, Jokowi Pastikan Peluang Ekspor Alpukat Pluwang ke Abu Dhabi Regional

    Kembali ke Desa Peron Kendal, Jokowi Pastikan Peluang Ekspor Alpukat Pluwang ke Abu Dhabi
    Tim Redaksi
    KENDAL, KOMPAS.com
    – Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (
    Jokowi
    ), melakukan kunjungan ke
    Desa Peron
    , Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2025).
    Dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh ilmuwan Willy Smits untuk meninjau langsung budi daya alpukat warga setempat yang telah menjalani uji coba untuk pasar ekspor.
    Jokowi menyatakan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk memastikan bahwa
    alpukat Pluwang
    dapat diekspor hingga ke mancanegara, khususnya ke Abu Dhabi.
    “Saya bersama Bapak Willy berkunjung ke Desa Peron untuk memastikan alpukat Pluwang bisa diekspor hingga mancanegara,” ujar Jokowi.


    Istimewa/IG @Jokowi Presiden ke-7 RI Joko Widodo berbagi cerita tentang Alpukat asal Desa Peron, Kendal, Jawa Tengah yang dijual di Abu Dabhi, dikutip dari Instagram resminya, Senin (10/2/2025).
    Jokowi menegaskan bahwa tiga bulan sebelumnya, ia juga telah mengunjungi Desa Peron dan memperoleh gambaran mengenai tujuan
    ekspor alpukat
    tersebut.
    “Saya sempat meninjau salah satu supermarket yang ada di Abu Dhabi. Saya akan mendukung penuh dan memfasilitasi untuk pengembangan
    ekspor alpukat Pluwang
    ini ke sana,” tambahnya.
    Selain meninjau budi daya alpukat, Jokowi juga melihat proses pembuatan gula aren yang dilakukan oleh warga setempat.
    Ia tampak serius menyaksikan proses tersebut dan beberapa kali bertanya kepada para petani.
    Dalam kesempatan itu, Jokowi juga melakukan blusukan ke kebun pohon aren dan berdiskusi panjang lebar dengan petani.
    Ia didampingi oleh seorang pakar yang memberikan masukan langsung kepada petani agar nira, bahan dasar gula aren, dapat dimaksimalkan.
    Seorang petani alpukat Pluwang di Desa Peron, Suroso menjelaskan bahwa alpukat ini merupakan hasil perpaduan antara alpukat lokal dan impor.

    Alpukat Pluwang
    itu perpaduan antara alpukat lokal dengan alpukat impor. Saya menjadi petani alpukat sudah 20 tahun dan alhamdulillah hasilnya memuaskan hingga saat ini. Ini bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Desa Peron,” kata dia.
    “Semoga tidak hanya alpukat saja yang bisa diekspor, tetapi juga potensi lain seperti gula aren,” imbuhnya.
    Suroso, yang juga menjabat sebagai pengurus Bumdes Mukti Makmur Desa Peron, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Jokowi.
    Ia merasa sangat senang atas kunjungan Jokowi yang kedua kalinya ke desa tersebut.
    “Alhamdulillah, kemarin alpukat sudah uji coba ekspor dengan Lulu Group ke Abu Dhabi. Semoga gula aren juga menyusul ekspor. Terima kasih, Pak Jokowi, sudah membantu kami untuk belajar manajemen, dan ini sangat membantu perekonomian masyarakat Desa Peron,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pilih Makanan Sahur yang Tepat, Anak Lebih Kuat Puasa Seharian

    Pilih Makanan Sahur yang Tepat, Anak Lebih Kuat Puasa Seharian

    Jakarta, Beritasatu.com – Memilih makanan sahur yang tepat sangat penting agar anak tetap bertenaga dan tidak mudah lapar selama berpuasa. Kuncinya adalah mengonsumsi karbohidrat kompleks, yang dapat memberikan energi tahan lama.

    Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Harjoedi Adji Tjahjono, nasi adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat sahur karena dicerna lebih lambat oleh tubuh.

    “Karbohidrat kompleks dipecah lebih lama di dalam tubuh, sehingga energi dilepaskan bertahap sepanjang hari. Contohnya adalah nasi dan roti gandum,” ujar Harjoedi dalam media briefing IDAI secara virtual, Selasa (4/3/2025).

    Selain nasi, roti gandum juga menjadi pilihan makanan sahur mengandung karbohidrat kompleks, yang baik untuk anak karena memberikan efek kenyang lebih lama.

    Selain karbohidrat kompleks, protein juga berperan penting dalam menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung pertumbuhan anak. Protein bisa diperoleh dari telur, ayam, tempe, dan tahu.

    “Untuk lemak, pilih yang sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun. Ini bisa menjadi sumber energi tahan lama bagi anak,” tambahnya.

    Agar anak tetap terhidrasi selama puasa, pastikan konsumsi sayur dan buah kaya air seperti bayam, brokoli, melon, dan jeruk. Kombinasi gizi yang seimbang ini akan membantu anak menjalani puasa dengan lebih segar dan bertenaga sepanjang hari.

    Dengan pola makan sahur yang tepat, anak bisa menjalani puasa dengan lebih nyaman dan tetap sehat selama Ramadan.

  • Tips Jitu Atasi Asam Urat Kambuh Saat Puasa Ramadan

    Tips Jitu Atasi Asam Urat Kambuh Saat Puasa Ramadan

    Pola makan memegang peranan penting dalam mengendalikan asam urat. Saat sahur, fokuslah pada makanan rendah purin seperti nasi merah, oat, telur, kacang-kacangan, dan sayur mayur rendah purin (ubi jalar, terung, tomat, brokoli, kentang). Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, dan makanan olahan. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum cukup air putih.

    Untuk berbuka puasa, mulailah dengan kurma dan air putih untuk mengembalikan energi dan hidrasi. Kemudian, lanjutkan dengan makanan bergizi seimbang, termasuk karbohidrat kompleks (nasi, kentang), protein (daging tanpa lemak, ikan, tempe), sayur dan buah-buahan rendah purin (jeruk, stroberi, semangka, mentimun, alpukat, ceri). Hindari makanan dan minuman manis, berminyak, dan tinggi lemak. Makan dalam porsi kecil dan sering untuk menghindari beban pencernaan yang berat.

    Makanan yang direkomendasikan selama puasa antara lain jeruk, stroberi, alpukat, ceri, mentimun, semangka, kentang, daging ayam tanpa lemak, sayuran rendah purin, teh hijau, yoghurt, ikan salmon, telur, dan karbohidrat kompleks. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan menu tersebut sesuai dengan kondisi Anda.

  • Penuhi Kebutuhan Pangan saat Ramadan, INH Distribusikan Sayuran untuk Warga Gaza

    Penuhi Kebutuhan Pangan saat Ramadan, INH Distribusikan Sayuran untuk Warga Gaza

    loading…

    Masyarakat Indonesia melalui INH kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga di Gaza, Palestina, melalui program bantuan keranjang sayuran. Foto/istimewa

    JAKARTA – Masyarakat Indonesia kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga di Gaza, Palestina , melalui program bantuan keranjang sayuran. Bantuan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Ramadan 1446 Hijriah.

    Bantuan ini disalurkan oleh lembaga kemanusiaan Indonesia, International Networking for Humanitarian (INH) sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada warga Gaza yang masih menghadapi tantangan ekonomi dan krisis pangan yang berkepanjangan.

    Bantuan tersebut didistribusikan di berbagai pusat pengungsian yang tersebar di seluruh provinsi utara Gaza. Sebanyak 1.700 penerima manfaat menerima keranjang sayuran dengan berat antara 9-10 Kg per keranjang. Setiap keranjang berisi berbagai jenis sayuran segar dan bergizi, seperti tomat, kentang, bawang bombay, mentimun, cabai, paprika, alpukat, wortel, lemon, dan bawang putih.

    Program ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat Indonesia dan INH, serta dukungan dari berbagai lembaga amal dan philanthropy lainya. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga Gaza, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

    “Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang terus mendukung program-program kemanusiaan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas tidak mengenal batas,” ujar Founder INH Muhammad Husein, Selasa (4/3/2025).

    Menurutnya, krisis pangan dan bencana kelaparan akibat agresi dan genosida Israel di Gaza mengakibatkan banyak warga yang hidup hanya mengantungkan dari bantuan. Terlebih, saat ini pihak Israel telah mengumumkan secara resmi soal penutupan bantuan kemanusiaan yang akan masuk kedalam wilayah Gaza.

    “Kita nggak mau warga Gaza mengawali Ramadan dengan kelaparan dan kesulitan bagaimana mereka menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur kita targetkan mengawali Ramadan tahun ini kita kirim sebanyak 12 kontainer dengan berisi 10.000 paket makanan untuk keluarga di Gaza,” jelasnya.

    Dia menambahkan, bantuan ini merupakan tahap awal Ramadan sebagai bukti nyata masyarakat Indonesia tidak hanya teriak untuk membantu saudara-saudaranya di gaza akan tetapi juga melakukan aksi nyata kepedulian kepada mereka.