Tanaman: Alpukat

  • 3 Resep Olahan Beras Merah, Menu Sahur yang Bikin Kenyang Lebih Lama

    3 Resep Olahan Beras Merah, Menu Sahur yang Bikin Kenyang Lebih Lama

    Jakarta, Beritasatu.com – Memilih menu sahur yang tepat sangat penting agar tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah lapar selama menjalankan ibadah puasa. Sahur bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga harus memperhatikan kandungan nutrisi agar energi bertahan lebih lama

    Makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serta vitamin dan mineral dapat membantu menjaga stamina sepanjang hari.

    Salah satu menu sahur sehat yang bisa dicoba adalah olahan beras merah. Karbohidrat kompleks dalam beras merah membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi rasa lapar berlebihan saat berpuasa.

    Selain itu, tambahan sayuran dan protein dalam olahan beras merah ini membuatnya lebih seimbang secara nutrisi. Berikut ini olahan beras merah yang bisa jadi inspirasi menu sahur Anda.

    Resep Oalahan Beras Merah

    1. Nasi goreng beras merah

    Bahan-bahan:

    1 porsi nasi beras merah (dinginkan terlebih dahulu agar tidak lembek saat digoreng).1 butir telur ayam, kocok lepas.100 gram dada ayam tanpa kulit, potong kecil.1 buah wortel, potong dadu kecil.1/2 mangkuk bayam atau sawi hijau, iris kasar.2 siung bawang putih, cincang halus.1 batang daun bawang, iris tipis.1 sdm minyak zaitun atau minyak canola.1/2 sdt garam.1/4 sdt merica bubuk.1 sdt kecap asin rendah natrium.1/2 sdt saus tiram (opsional).1 sdm wijen sangrai untuk taburan.

    Cara Membuat:

    Panaskan minyak zaitun di wajan.Tumis bawang putih hingga harum.Masukkan ayam, aduk hingga matang, lalu sisihkan.Tuangkan telur kocok, orak-arik hingga matang.Tambahkan wortel dan sayuran hijau, aduk hingga layu.Masukkan nasi merah, aduk rata.Tambahkan garam, merica, kecap asin, dan saus tiram.Aduk rata dan masak hingga bumbu meresap.Angkat, taburi dengan wijen sangrai, lalu sajikan selagi masih hangat.

    2. Bubur beras merah dengan ayam suwir

    Bahan-bahan:

    100 gram beras merah.700 ml air.100 gram dada ayam, rebus dan suwir.1 lembar daun salam.1 batang serai, memarkan.1/2 sdt garam.1/4 sdt merica bubuk.1 sdt kaldu ayam bubuk (opsional).1 sdm minyak zaitun.

    Cara Membuat:

    Cuci bersih beras merah, lalu masukkan ke dalam panci dengan air.Tambahkan daun salam dan serai, lalu masak hingga beras menjadi bubur.Tambahkan garam, merica, dan kaldu bubuk, aduk rata.Sajikan dengan ayam suwir dan sedikit minyak zaitun.

    3. Nasi liwet beras merah

    Bahan-bahan:

    2 cup beras merah.Teri nasi4 cup air.2 lembar daun salam.1 batang serai, memarkan.2 siung bawang putih, cincang.2 siung bawang merah, iris tipis.1 sdt garam.1/2 sdt kaldu jamur (opsional).1 sdm minyak kelapa

    Cara Membuat:

    Tumis bawang putih dan bawang merah dengan minyak kelapa hingga harum.Masukkan teri nasi yang sudah dicuci bersih.Masukkan beras merah, aduk sebentar, lalu pindahkan ke dalam rice cooker.Tambahkan air, daun salam, serai, garam, dan kaldu jamur.Masak hingga matang, lalu aduk sebelum disajikan.
    Tambahan Menu Sahur Sehat

    Selain olahan beras merah, Anda juga bisa menambahkan camilan sehat agar asupan nutrisi semakin lengkap. Berikut ini pilihan camilan yang baik untuk menu sahur.

    Yoghurt rendah gula untuk menjaga kesehatan pencernaan.Buah-buahan tinggi serat dan vitamin seperti apel, pisang, dan alpukat untuk membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.

    Dengan memilih menu sahur yang bergizi seimbang, tubuh akan lebih siap menjalani puasa tanpa merasa lemas atau kekurangan energi. Pastikan juga untuk minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi sepanjang hari.

  • Sembelit Saat Puasa? Ini 10 Tip Ampuh Mengatasinya

    Sembelit Saat Puasa? Ini 10 Tip Ampuh Mengatasinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sembelit merupakan salah satu masalah pencernaan yang sering terjadi saat menjalankan ibadah puasa. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh perubahan pola makan serta kurangnya asupan cairan sepanjang hari.

    Akibatnya, perut bisa terasa tidak nyaman, kembung, dan sulit buang air besar, yang tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi sembelit selama berpuasa.

    Berikut ini 10 tip yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan agar tetap lancar selama puasa, dikutip dari Medical News Today, Jumat (21/3/2025).

    Tip Mengatasi Sembelit Saat Puasa

    1. Konsumsi makanan kaya serat

    Serat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan karena membantu melunakkan feses dan memperlancar pergerakan usus. Untuk itu, pastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka kaya akan serat.

    Beberapa sumber serat yang baik meliputi buah-buahan, seperti pepaya, pisang, dan apel, serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Selain itu, makanan berbahan dasar gandum utuh, seperti oatmeal, roti gandum, dan nasi merah, juga dapat membantu melancarkan buang air besar.

    2. Pastikan tubuh tetap terhidrasi

    Kurangnya cairan dalam tubuh dapat membuat feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga memicu sembelit. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup dari waktu berbuka hingga sahur.

    Disarankan untuk mengonsumsi minimal delapan gelas air sehari dengan pola 2-4-2, yaitu dua gelas saat berbuka, empat gelas antara berbuka dan sahur, serta dua gelas saat sahur.

    Selain air putih, makanan dengan kandungan air tinggi, seperti semangka, mentimun, sup, dan tomat, juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    3. Batasi konsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak

    Makanan tinggi lemak dan rendah serat, seperti gorengan, daging merah, makanan cepat saji, serta makanan olahan, dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat feses lebih sulit dikeluarkan.

    Agar sistem pencernaan tetap sehat selama puasa, sebaiknya kurangi konsumsi makanan tersebut dan beralih ke makanan yang lebih sehat. Pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna, seperti ikan, tahu, tempe, serta makanan rebus atau panggang yang lebih rendah lemak.

    4. Kurangi minuman berkafein

    Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan soda, bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, minuman ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya bisa memperparah sembelit.

    Jika sulit menghindari kopi atau teh, pastikan untuk membatasi konsumsinya dan menggantinya dengan minuman yang lebih sehat, seperti infused water atau teh herbal. Selain itu, seimbangkan asupan kafein dengan memperbanyak minum air putih.

    5. Tetap aktif dan bergerak

    Kurangnya aktivitas fisik selama puasa dapat memperlambat pergerakan usus, sehingga meningkatkan risiko sembelit. Meskipun sedang berpuasa, tetaplah berusaha untuk aktif bergerak.

    Beberapa aktivitas yang dapat membantu melancarkan pencernaan antara lain berjalan kaki ringan selama 10–15 menit setelah berbuka atau sebelum sahur. Selain itu, olahraga ringan seperti yoga dan peregangan sederhana juga bisa membantu merangsang gerakan usus.

    6. Hindari makan berlebihan saat berbuka

    Makan dalam porsi besar sekaligus saat berbuka dapat memberikan beban berlebih pada sistem pencernaan, sehingga memperlambat proses buang air besar.

    Sebaiknya, berbuka puasa dengan makanan ringan terlebih dahulu, seperti kurma dan air putih, kemudian beri jeda sekitar 15–30 menit sebelum mengonsumsi makanan utama. Dengan cara ini, tubuh akan memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan secara lebih efektif.

    7. Jangan melewatkan sahur

    Melewatkan sahur tidak hanya membuat tubuh kekurangan energi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan sembelit. Hal ini disebabkan karena tubuh akan mengalami periode puasa yang lebih panjang tanpa asupan makanan dan cairan yang cukup.

    Agar pencernaan tetap lancar, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan protein saat sahur. Beberapa pilihan makanan yang baik untuk sahur antara lain oatmeal dengan buah, telur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

    8. Konsumsi probiotik

    Probiotik adalah bakteri baik yang berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan membantu melancarkan pencernaan. Mengonsumsi makanan yang kaya probiotik, seperti yoghurt, kefir, tempe, kimchi, dan asinan sayur, dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan mencegah sembelit.

    Jika perlu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik untuk mendukung fungsi pencernaan selama puasa.

    9. Perbanyak asupan magnesium

    Magnesium berperan dalam merelaksasi otot-otot usus dan membantu menarik air ke dalam usus, yang membuat feses lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Beberapa makanan kaya magnesium yang bisa dikonsumsi antara lain pisang, alpukat, kacang almond, bayam, dan biji labu.

    Jika Anda sering mengalami sembelit, pastikan asupan magnesium cukup dengan memasukkan makanan tersebut ke dalam menu sahur dan berbuka.

    10. Hindari stres berlebih

    Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti sembelit atau diare. Saat berpuasa, coba kelola stres dengan baik melalui aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi, membaca, atau melakukan peregangan ringan.

    Tidur yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem pencernaan. Usahakan tidur minimal 6–8 jam per malam agar tubuh tetap bugar selama puasa.

    Dengan menerapkan kebiasaan sehat ini, Anda dapat mencegah dan mengatasi sembelit saat berpuasa, sehingga ibadah puasa dapat berjalan dengan lebih nyaman. Tetap perhatikan asupan makanan, minum cukup air, dan jangan lupa untuk tetap aktif agar kesehatan pencernaan tetap terjaga.

  • Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Jakarta – Ginjal merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi menyaring darah, membuang limbah melalui urine, memproduksi hormon, hingga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal, pola makan memegang peranan penting. Mengonsumsi makanan yang rendah natrium dan kalium serta tinggi serat dapat membantu ginjal berfungsi lebih baik.

    Sementara makanan yang terlalu banyak garam, alkohol, dan makanan olahan lainnya harus dihindari dengan segala cara jika memiliki ginjal yang bermasalah.

    Lantas, apa saja makanan yang perlu dihindari?

    dr Mohit Khirbat, Konsultan Nefrologi Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India, mengatakan bahwa makanan tinggi kalium seperti pisang, buah jeruk, kacang-kacangan, kentang, hingga alpukat harus dihindari oleh pengidap gangguan ginjal. Termasuk juga makanan olahan tinggi natrium harus dihindari lantaran dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Makanan tinggi fosfor seperti daging olahan dan keju juga harus dihindari untuk mencegah komplikasi yang berhubungan dengan ginjal,” katanya dikutip dari Hindu Times.

    “Minuman dan camilan manis dapat menyebabkan diabetes dan penambahan berat badan dan harus dihilangkan dari pola makan. Asupan protein yang berlebihan terutama dari sumber non-vegetarian dapat membebani ginjal karena beban asam yang berlebihan,” imbuhnya lagi.

    Asupan natrium yang berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal. Karenanya, ia menyarankan untuk membatasi mengonsumsi makanan-makanan tersebut.

    “Batasi makanan olahan, makanan kaleng, makanan restoran, daging olahan, dan camilan asin,” kata dr Khirbat.

    (ath/suc)

  • Pengidap Autoimun Boleh Puasa, Tapi Jangan Abaikan Hal Ini!

    Pengidap Autoimun Boleh Puasa, Tapi Jangan Abaikan Hal Ini!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Apakah penderita autoimun boleh berpuasa? Begini tipsnya menurut dokter.

    Berpuasa di bulan Ramadan bisa jadi tantangan berat bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti sakit autoimun misalnya.

    Penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri.

    Karena tak ingin ketinggalan momen puasa Ramadan, mungkin beberapa dari mereka yang memiliki kondisi tersebut tetap memaksakan diri ikut berpuasa. Jika begini, apakah aman dilakukan?

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi dan Imunologi, Yovita Mulyakusuma, menjelaskan penting bagi penyintas autoimun menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

    Hal ini dilakukan agar sistem imun tubuhnya tetap terkendali dengan baik.

    “Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan puasa, karena penyakit autoimun bermacam-macam jenis, dan kondisi tubuh masing-masing penyintas berbeda,” kata dia, dikutip dari keterangan pers resmi Eka Hospital Cibubur, baru-baru ini.

    Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun.

    Akan tetapi dengan persiapan yang baik dan memperhatikan beberapa hal berikut, penyintas autoimun diperbolehkan untuk puasa tanpa mengorbankan kondisi kesehatan mereka.

    Salah satu yang utama, kata Dokter Yovita yakni penting untuk berkonsultasi ke dokter.

    Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, apakah memungkinkan untuk puasa atau tidak.

    Selain itu, berikut beberapa tips yang harus diperhatikan bagi penyintas autoimun yang berpuasa di bulan Ramadan:

    1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi

    Saat menjalankan puasa, penyintas autoimun penting untuk memastikan tubuh mereka terhidrasi dengan baik.

    Sebab dehidrasi, dapat mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh yang sudah bekerja lebih keras pada tubuh seseorang yang memiliki autoimun.

    Pastikan Anda menjaga asupan air minum sejak berbuka hingga sahur untuk menghindari dehidrasi, dan sebisa mungkin hindari minuman berkafein.

    Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung air, juga dapat membantu hidrasi.

    2. Konsumsi makanan kaya nutrisi saat sahur dan berbuka

    Selain kecukupan air minum, menjaga asupan nutrisi juga penting untuk menjaga sistem imun tetap berfungsi dengan baik.

    Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa, yakni saat sahur dan berbuka.

    Dokter Yovita menyarankan, agar perbanyak konsumsi makanan alami dengan proses yang sederhana.

    Makanan tinggi protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan juga baik dikonsumsi untuk mendukung regenerasi sel-sel tubuh.

    Selain itu, cukupi kebutuhan serat dengan konsumsi sayur mayur serta memilih asupan karbohidrat kompleks agar bisa kenyang dan memiliki energi yang tahan lama.

    Sebagai tambahan saran, Anda dapat memilih lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat, dan mengurangi daging merah.

    3. Hindari menu pantangan

    Saat berbuka ataupun saur, menghindari makanan yang menjadi pantangan wajib dilakukan.

    Secara umum, penyintas autoimun sebaiknya menghindari makanan yang dapat memicu proses radang, yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi garam. 

    Penyintas autoimun juga sebaiknya menghindari makanan yang diproses berlebihan, makanan olahan, makanan dengan pengawet, dan pewarna.

    4. Minum obat teratur

    Apabila masih ada obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi secara rutin, sebaiknya konsultasikan hal ini dengan dokter sehingga dapat dilakukan penyesuaian. 

    Jangan menghentikan atau mengurangi sendiri obat-obatan rutin yang diberikan oleh dokter agar tidak terjadi putus obat atau kekambuhan.

    5. Kelola stres dan jaga pola tidur

    Manajemen stres yang baik serta istirahat cukup juga penting bagi penyintas autoimun.

    Tidurlah yang cukup agar tubuh tetap bugar dan hindari melakukan aktivitas berat.

    Sebagai saran, Kamu bisa melakukan olahraga ringan sesuai kondisi tubuh masing-masing, melakukan kegiatan yang menenangkan untuk menghindari stress agar tidak memicu flare.

    6. Pantau gejala dan kondisi tubuh sendiri

    Segera konsultasikan ke dokter apabila saat berpuasa terdapat beberapa gejala seperti pusing, sakit kepala, kelelahan ekstrim, mual, nyeri atau tanda-tanda flare.

    Meski beberapa penyintas autoimun boleh berpuasa, namun hal ini tidak dapat dipaksakan bagi beberapa kasus.

    Segera konsultasikan kembali dengan dokter Anda apabila ada gejala mencurigakan timbul selama berpuasa.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau Whatsapp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Puasa Bikin Mudah Lelah dan Mager? Begini Caranya Biar Tetap Bertenaga

    Puasa Bikin Mudah Lelah dan Mager? Begini Caranya Biar Tetap Bertenaga

    Jakarta

    Puasa dari pagi hingga sore sambil beraktivitas pasti tidak mudah. Rasa lelah akan cenderung lebih terasa saat berpuasa.

    Namun, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan agar tetap berenergi dan tetap fokus selama berpuasa. Apa saja?

    Psikolog holistik di Dubai, Devika Mankani, merekomendasikan untuk membuat jadwal dengan ritme yang alami setiap harinya.

    “Pagi hari adalah waktu yang paling produktif, jadi selesaikan tugas-tugas yang membutuhkan fokus tinggi di awal. Di pertengahan pagi jadwalkan tugas-tugas atau rapat yang lebih ringan,” jelas Mankani.

    “Rasa lesu di sore hari adalah hal yang nyata, jadi simpan pekerjaan rutin atau yang lebih ringan di periode ini,” lanjutnya.

    Dikutip dari Gulf News, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar selalu bertenaga untuk beraktivitas selama berpuasa:

    1. Memperhatikan asupan sahur

    Sahur adalah hal yang paling penting agar bisa tahan berpuasa sehari penuh. Menurut ahli gizi di Dubai, Sharifa Khan, memilih menu sahur yang seimbang adalah kunci untuk menjaga tingkat energi tetap stabil sepanjang hari.

    Untuk mendapatkan energi yang stabil sepanjang hari, fokuslah pada karbohidrat kompleks seperti gandum, biji-bijian utuh, dan beras merah yang dapat melepaskan energi secara perlahan. Bisa ditambahkan makanan yang kaya protein, seperti telur, yogurt, atau kacang-kacangan, dan diakhiri dengan yang dapat menghidrasi misalnya semangka.

    Perlu diingat, selama sahur hindari terlalu banyak mengonsumsi kafein, karena dapat membuat dehidrasi.

    2. Tetap terhidrasi

    Dehidrasi adalah salah satu penyebab terbesar kelelahan selama Ramadan. Meski tidak dapat minum di siang hari, seseorang dapat tetap terhidrasi selama jam-jam buka puasa. Pastikan minum banyak air di antara waktu berbuka puasa dan sahur.

    Selain air, dapat juga mengonsumsi makanan yang menghidrasi saat berbuka puasa. Misalnya seperti buah jeruk, semangka, anggur, melon, atau sup untuk menghidrasi tubuh.

    3. Makan yang seimbang saat berbuka puasa

    Ketika berbuka puasa adalah kesempatan untuk menyehatkan tubuh. Setelah berjam-jam berpuasa, tubuh membutuhkan asupan yang seimbang.

    Disarankan untuk menghindari makanan yang digoreng atau terlalu banyak mengandung gula tambahan. Sebab, hal tersebut dapat membuat tubuh merasa lesu dan lebih lelah.

    Cobalah mulai berbuka puasa dengan camilan ringan yang menghidrasi, seperti kurma dan air putih. Kemudian, beralihlah ke makanan yang bergizi yang mengandung protein rendah lemak. Misalnya ayam, ikan, atau kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

    “Jangan lupa juga lemak sehat, misalnya alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun, untuk membuat Anda kenyang dan berenergi,” kata Khan.

    “Seporsi kecil sesuatu yang manis, seperti sepotong cokelat hitam atau salad buah, dapat memuaskan keinginan Anda tanpa menyebabkan gula darah Anda turun,” sambungnya.

    4. Tidur sejenak untuk mengisi tenaga

    Kelesuan di sore hari sering kali disebabkan oleh penurunan gula darah dan ritme sirkadian alami. Untuk mencegahnya, bisa dengan memilih karbohidrat dan protein yang lambat diserap saat sahur, seperti gandum, telur, atau kacang-kacangan, untuk mempertahankan energi.

    Jika memungkinkan, bergeraklah selama lima menit sambil melakukan peregangan, berjalan, atau bahkan berdiri dapat meningkatkan sirkulasi dan kewaspadaan.

    Khan mengungkapkan terlalu memaksakan diri beraktivitas saat lelah, dapat membuat tubuh semakin lelah. Jadi, cobalah untuk tidur siang, meskipun hanya selama 20-30 menit, dapat mengisi ulang tenaga, membantu meningkatkan fokus, dan suasana hati.

    5. Lakukan olahraga ringan

    Olahraga ringan dapat membantu menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar. Pilihlah olahraga yang ringan, seperti berjalan atau peregangan.

    Cobalah untuk berolahraga singkat selama 15-20 menit atau melakukan yoga ringan untuk meningkatkan energi. Kegiatan ini juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa.

    6. Kurangi stres

    Stres dapat menjadi penyebab utama rasa lelah dan terkurasnya energi selama berpuasa. Cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk melepaskan diri dari kesibukan dan bernapaslah.

    Memperbanyak berdoa dan meluangkan waktu untuk santai dapat membantu diri menjadi lebih tenang selama berpuasa.

    7. Perhatikan pola tidur

    Saat berpuasa, tidur yang berkualitas menjadi lebih penting. Meskipun jadwal tidur mungkin terganggu selama Ramadan, sangat penting untuk memanfaatkan waktu tidur sebaik-baiknya.

    Cobalah untuk tidur secara bertahap, beristirahat lebih lama setelah salat Tarawih dan kemudian tidur lebih singkat sebelum Sahur.

    Menggunakan penutup mata dan membuat lingkungan tidur setenang serta segelap mungkin juga dapat meningkatkan kualitas tidur.

    (sao/kna)

  • Di Depan Menhut dan Ketua HKTI, Ketua Dewan Pembina PKTHMTB Siapkan 100 Hektare Tanam Sorgum – Halaman all

    Di Depan Menhut dan Ketua HKTI, Ketua Dewan Pembina PKTHMTB Siapkan 100 Hektare Tanam Sorgum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – Panen Perdana sorgum di Wilayah Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) Kabupaten Karawang dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan program Asta Cita oleh Perkumpulan Kelompok Tani Hutan Mandiri Teluk Jambe Bersatu (PKTHMTB) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berlangsung sukses, Sabtu (13/3/2025).

    Hadir Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dan dan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr. Andriko Noto Susanto. Selain itu hadir H. M. Taufiq R. Abdul Syakur Ketua Dewan Pembina PKTHMTB Karawang dan Diana Widiastuti Ketua Panitia Panen Perdana Sorgum PKTHMTB/HKTI.

    Saat sambutan, H. M. Taufiq R. Abdul Syakur Ketua Dewan Pembina PKTHMTB Karawang mengatakan, dalam rangka mendukung program Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), PKTHMTB bekerjasama dengan HKTI akan membangun 100 hektare lahan pertanian sorgum di Wilayah IPHPS Karawang.

    “Kami PKTHMTB bersama HKTI akan menanam beras Sorgum dan Jagung di Wilayah IPHPS Karawang seluas 100 hektare. Sementara sudah panen perdana 2 hektar dari 10 hektar penanaman awal tanaman Sorgum,” kata Haji Taufiq sapaan akrabnya.

    Kata dia di hadapan Menhut Raja Juli Antoni dan Menbud Fadli Zon dan para undangan yang hadir, PKTHMTB Karawang memiliki izin IPHPS sekitar 1500 hektare pengelolaan hutan sosial. Nantinya, lahan sawah yang akan dicetak tanaman Sorgum ini, berguna penguatan swasembada pangan.

    “Selain untuk memberdayakan petani dan masyarakat di sekitar kawasan hutan sosial, penanaman beras Sorgum ini, untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan. Jika penanaman 100 sorgum ini berhasil, maka rakyat petani akan semakin sejahtera,” terang Haji Taufiq.

    Menurutnya, PKTHMTB sudah memiliki Ijin Pengelolaan Hak Perhutanan Sosial (IPHPS) sekitar 1500 hektare sejak 2017, dengan masa berlaku 35 tahun dan bisa diperpanjang satu kali periode. Sebelumnya tanah ini, dipergunakan pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan ekstrem, yang awalnya sekitar 1100 lebih Kepala Keluarga (KK).

    “Kami sudah berhasil mengentaskan kemiskinan di daerah Teluk Jambe Karawang ini, sehingga sisa miskin ekstrem 1126 KK dan 781 miskin. Kenapa tetap masih ada? Karena memang ada laju pertumbuhan penduduk dan kami sampai saat ini ikut memberdayakan,” ucap Haji Taufiq.

    Saat acara Panen Perdana Sorgum oleh PKTHMTB/HKTI ini dilakukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerjasama penanaman 100 Ha Sorgum dan 100 Ha Jagung, antara HKTI dan Koperasi Konsumen Lestari Hutan Indonesia Raya (Koperasi KLHIR). Dimana ditandatangani antara para pihak, 1. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang diwakili oleh Ketua Umum, Dr. Fadli Zon dan pihak 2. Koperasi Konsumen Lestari Hutan Indonesia Raya, yang diwakili oleh Ketua Umum, HM. Taufiq Rahman Abdul Syakur.

    “Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan dan penanaman 100 hektar tanaman sorgum dan 100 hektar tanaman jagung. Guna mendukung ketahanan pangan nasional serta pengelolaan lahan pertanian yang berkelanjutan,” jelas Haji Taufiq.

    Lanjutnya, maksud dan tujuan MoU ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memberdayakan petani lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung diversifikasi pangan dan pengembangan ekonomi berkelanjutan.

    Ruang lingkup kerjasamanya meliputi penyiapan lahan seluas 200 hektare, penyediaan bibit unggul, pupuk, dan sarana produksi.

    Kemudian pendampingan teknis dan pengawasan proses budidaya, dan 4. Pengolahan hasil panen dan strategi pemasaran. 

    Menurutnya, kedua belah pihak memiliki hak dan kewajiban, dimana HKTI bertanggung jawab dalam pendampingan teknis, pelatihan petani, bantuan pupuk, bibit dan akses pasar. Sementara Koperasi Konsumen Lestari Hutan Indonesia Raya bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan, proses budidaya, dan pengolahan hasil panen.

    “Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap dua yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama yang berkedudukan di Karawang, 15 Maret 2025,” pungkas Taufiq Rahman Abdul Syakur selaku Ketua Umum Koperasi KLHIR.

    Menhut Raja Juli Antoni dan Menbud Fadli Zon Panen Beras Sorgum

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, sorgum merupakan “tanaman ajaib” yang memiliki banyak manfaat, termasuk untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

    Hal itu disampaikan Menhut saat melakukan panen perdana sorgum di Karawang, Jawa Barat, Sabtu.

    “Saya pernah ke NTT kabupaten Kupang, panen sorgum juga di NTT, sorgun terkenal jadi jagung rote. Ini memang pohon ajaib dari ujung sampai akarnya bisa bermanfaat,” kata Menhut dikutip dari keterangan resmi.

    Raja Antoni mengatakan, sorgum sendiri dapat diolah menjadi beras, tepung, gula hingga pakan ternak.

    “Bisa jadi pangan beras, jadi tepung, jadi roti basah atau kue kering bisa menjadi sumber energi biotanol bisa jadi gula nira, pakan ternak yang luar biasa bagus jauh lebih bagus dari jagung dan berasnya lebih sehat,” ujar dia.

    Adapun perdana sorgum ini merupakan binaan PKTHMTB-HKTI, di Wilayah Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) Karawang. Dalam acara turut hadir Fadli Zon selaku Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sekaligus Menteri Kebudayaan.

    Lebih lanjut, Menhut Raja Antoni menilai perlu adanya klaster pangan dari perhutanan sosial. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk menekan biaya produksi agar petani mendapat untung yang lebih tinggi, serta mewujudkan ketahanan pangan sesuai dengan tujuan Presiden Prabowo Subianto.

    “Mungkin perlu dibuat semacam klaster pangan dari perhutanan sosial ini sehingga nilai perekonomiannya lebih baik. Sorghum baik, tapi kalau ditanam terpisah-pisah ongkosnya mahal dan apa yang didapat petani sedikit. Kalau kita buat klastering yang baik saya percaya ketahanan pangan dan energi yang dijanjikan Pak Prabowo dapat segera terjadi,” ujar Menhut.

    Senada dengan Raja Juli, Ketua HKTI Fadli Zon mengatakan sorgum memiliki banyak manfaat. Ia menyebut sorgum merupakan tanaman tradisional yang ada sejak dulu, serta bisa menambah penghasilan para petani karena penanaman sorghum dapat dilakukan dengan cara tumpang sari.

    “Sorgum bisa ditumpang sarikan dengan cabai jadi mungkin bisa menambah penghasilan petani. Ketahanan pangan adalah kunci kedaulatan bangsa dan Pak Prabowo sudah mulai dengan program prioritas makam bergizi gratis,” kata Fadli Zon.

    Acara ditutup penanaman buah Alpukat dan penyerahan bantuan sosial bagi puluhan anak-anak Yatim-piatu di wilayah hutan sosial Karawang. 

    Turut menyerahkan bantuan secara simbolis, Menhut Raja Juli Antoni, Ketua HKTI/Menbud Fadli Zon dan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (BPN), Dr. Andriko Noto Susanto. Disusul H. M. Taufiq R. Abdul Syakur Ketua Dewan Pembina PKTHMTB Karawang dan Diana Widiastuti Ketua Panitia Panen Perdana Sorgum PKTHMTB/HKTI.

    Foto istimewa

  • 6 Makanan Rekomendasi Buat Sobat Aslam Biar GERD Nggak Kambuh

    6 Makanan Rekomendasi Buat Sobat Aslam Biar GERD Nggak Kambuh

    Jakarta

    Perubahan pola makan masih menjadi cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah gastroesophageal reflux disease (GERD). Makanan apa saja sih yang direkomendasikan untuk pengidap GERD agar nggak sering kambuh?

    Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Makanan Tinggi Serat

    Mengonsumsi makanan tinggi serat membuat rasa kenyang menjadi lebih lama dan mencegah makan berlebihan, yang dikaitkan dengan masalah asam lambung.

    Beberapa jenis makanan tinggi serat yang dapat dikonsumsi seperti biji-bijian utuh, sayur umbi-umbian seperti wortel dan bit, lalu sayuran hijau seperti asparagus dan brokoli.

    2. Makanan Bersifat Basa

    Makanan yang bersifat asam dapat meningkatkan risiko kenaikan asam lambung ke kerongkongan. Masyarakat, khususnya orang yang memiliki masalah lambung, mungkin bisa lebih mengutamakan makanan yang bersifat basa.

    Beberapa makanan yang bersifat basa seperti pisang, melon, kembang kol, adas, dan kacang-kacangan. Sebaiknya batasi buah-buahan sitrus seperti jeruk untuk mencegah masalah GERD.

    3. Makanan Tinggi Kadar Air

    Selain meningkatkan hidrasi, makanan yang mengandung banyak air juga dapat mengencerkan dan melemahkan asam lambung. Ini sangat cocok untuk orang-orang dengan masalah asam lambung.

    Beberapa jenis makanan dengan kandungan air tinggi yang bisa dikonsumsi seperti seledri, timun, selada, semangka, sup, dan teh herbal.

    4. Jahe

    Jahe memiliki sifat anti-peradangan alami. Banyak orang menggunakan jenis rempah ini untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan, mual, hingga GERD.

    Jahe memiliki kemampuan yang baik untuk pengosongan lambung. Jahe memudahkan makanan yang ada di lambung untuk bergerak lebih cepat ke usus, serta dapat meredakan gejala masalah lambung.

    5. Daging Rendah Lemak

    Daging rendah lemak seperti ayam, kalkun, ikan, dan makanan laut, punya kecenderungan untuk tidak menimbulkan gejala refluks asam dibandingkan daging berlemak. Untuk menjaga keamanan lambung, daging rendah lemak sebaiknya diolah dengan cara dibakar, dipanggang, atau direbus.

    6. Lemak Tak Jenuh

    Tubuh tetap membutuhkan lemak untuk berfungsi dengan baik. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah bagaimana masyarakat bisa memilih opsi lemak lebih sehat.

    Beberapa jenis lemak tak jenuh bisa didapatkan dari alpukat, kacang kenari, biji rami, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari. Jenis lemak-lemak tersebut cenderung tidak menyebabkan refluks asam dibandingkan lemak hewani atau lemak yang ditambahkan dalam makanan olahan.

    Cobalah untuk membatasi makanan yang digoreng untuk mencegah masalah GERD muncul kembali.

    (avk/kna)

  • 5 Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    5 Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Sahur merupakan waktu yang tepat untuk mendisiplinkan diri. Karena itu, pilihan makanan yang sehat dapat memperkuat hubungan spiritual dan menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

    Pendekatan yang seimbang terhadap nutrisi, hidrasi dan kadar gula yang seimbang dapat meningkatkan energi dan kesehatan tubuh selama bulan Ramadan.

    Bagi penderita diabetes, asupan yang sehat dan seimbang saat sahur sangat penting untuk menstabilkan kadar gula darah selama berpuasa.

    Memilih makanan yang tepat dapat membantu mencegah lonjakan gula darah dan menjaga tingkat energi tetap stabil.

    Tips Makan Sehat Saat Sahur selama Ramadan

    Melansir dari Times of India, berikut ini adalah lima tips makan sehat saat sahur selama bulan Ramadan:

    1. Awali Sahur dengan Diet Seimbang

    Sahur yang padat nutrisi membuat Anda tetap berenergi sepanjang hari. Membuat pilihan yang tepat selama sahur dapat membuat tubuh tetap merasa kenyang dan bertenaga.

    Karena itu, disarankan untuk mengonsumsi protein rendah lemak dan sayur-sayuran untuk memberikan asupan nutrisi pada tubuh.

    Makanan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, telur, ayam dan ikan dapat menyediakan nutrisi penting, memperlambat pencernaan dan mempertahankan rasa kenyang.

    Selain itu, hindari makan makanan olahan saat sahur untuk menghindari dehidrasi dan tubuh terasa lesu.

    2. Tetap Terhidrasi

    Hidrasi berperan penting dalam pengendalian gula darah dan mencegah tubuh merasa lelah. Oleh sebab itu, minumlah air yang cukup untuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula dan mencegah pelepasan hormon stres akibat dehidrasi, yang dapat menyebabkan gula darah meningkat.

    Hidrasi dapat mencegah kelelahan, terutama bagi penderita diabetes. Disarankan untuk minum 10-12 gelas air saat waktu berbuka dan sahur.

    Selain itu, konsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air seperti jeruk dan semangka juga disarankan. Hal ini dapat membuat tetap aktif dan berenergi sepanjang hari.

    3. Konsumsi Karbohidrat Berserat Tinggi

    Mengonsumsi biji-bijian utuh seperti gandum, oat dan beras merah yang kaya akan serat, vitamin dan mineral dapat membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

    Kacang-kacangan seperti lentil dan buncis memiliki indeks glikemik rendah, sehingga dapat memperlambat kenaikan gula darah.

    Makan makanan tinggi serat dapat memperlambat pencernaan, mencegah lonjakan dan penurunan gula darah secara tiba-tiba.

    4. Mengonsumsi Lemak Sehat

    Makan makanan yang mengandung lemak sehat dapat  memberikan energi secara berkelanjutan dan membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan.

    Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak sehat adalah kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti almond, walnut, alpukat, salmon dan makerel. Makanan ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

    5. Makanan yang Wajib Dihindari

    Untuk menjaga tubuh tetap sehat selama puasa, hindarilah makan makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti roti, kue kering dan permen. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak makan makanan olahan, gorengan dan minuman manis.

    Makan makanan sehat dengan nutrisi seimbang sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itu, mengonsumsi karbohidrat tinggi serat, protein rendah lemak dan makanan yang mengandung lemak sehat dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi, membantu mengontrol gula darah secara efektif dan mempertahankan energi selama puasa di bulan Ramadan.
     

  • Koperasi Desa Merah Putih Akan Segera Dikembangkan di 421 Desa Se-Kabupaten Garut – Halaman all

    Koperasi Desa Merah Putih Akan Segera Dikembangkan di 421 Desa Se-Kabupaten Garut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi, Panel Barus mengecek potensi usaha yang akan terintegrasi dengan Program Koperasi Desa Merah Putih, yang saat ini akan segera dikembangkan di 421 desa se-Kabupaten Garut. 

    Menurut Panel, Koperasi Desa Merah Putih memiliki peran strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi desa. 

    Sebab, dia menilai koperasi ini tidak hanya sebagai sarana ekonomi, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun semangat kebersamaan, gotong-royong, dan keberlanjutan di tingkat desa.

    “Saya sudah berdiskusi dengan Kepala Desa, dengan pengurus dari berbagai koperasi di kawasan Garut Selatan. Dalam diskusi juga ada Pak Ridzky Ridznurdin, Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Garut,” kata Panel kepada Tribunnews, Jumat (14/3/2025).

    “Di sini potensi ekonominya besar sekali. Ada pariwisata, ada kentang, alpukat, dan kopi arabicanya khas dan enak. Juga ada susu segar dengan ribuan sapi yang produksi puluhan ribu liter per hari,” sambung dia.

    Dalam kunjungannya, Panel juga meninjau beberapa lokasi, seperti Kedai Kopi Aceng di Desa Kramatwangi, Lokasi Wisata Alam Nangklak Jaya di Desa Sirna Jaya, dan Peternakan Sapi Perah di Desa Balai Wangi. 

    Dalam kesempatan tersebut, Panel berinteraksi langsung dengan masyarakat dan anggota koperasi untuk memahami lebih lanjut tentang perkembangan koperasi dan potensi ekonomi desa.

    Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih, diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi desa, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat desa, memperkuat ketahanan pangan desa, dan pada akhirnya kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.

    “Saat ini konsentrasi kami adalah mendorong Koperasi Desa Merah Putih menjadi topik perbincangan di level masyarakat desa, agar partisipasi dan ownership warga desa terbangun terhadap Kopdes ini,” jelas Panel.

    Dalam kunjungannya, Panel Barus didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Kemitraan Leonardi Pratama, Asisten Deputi Akselerasi Jaringan Usaha Cecep Setiawan, Benediktus Prasetyo dan Roysepta Abimanyu sebagai Tenaga Ahli Menteri.

  • Mitos atau Fakta Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dilarang Konsumsi Semua Jenis Buah-buahan? – Halaman all

    Mitos atau Fakta Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dilarang Konsumsi Semua Jenis Buah-buahan? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah mitos seputar pasien penyakit ginjal kronik (PGK) sering kali beredar di masyarakat.

    Diantaranya adalah larangan konsumsi semua jenis buah-buahan.

    Benarkah demikian?

    Berikut penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH dalam kegiatan temu media bersama Bayer di Jakarta pada Kamis (13/3/2025).

    “Jawabannya adalah mitos,” kata dokter Tunggul.

    Ia membeberkan fakta bahwa pasien penyakit ginjal kronik tetap diperbolehkan mengkonsumsi buah-buahan.

    Namun ada baiknya, pasien memilih buah-buahan dengan kadar kalium rendah dan tidak mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

    Buah rendah kalium itu berupa apel, blueberry, raspberry, anggur, peach, nanas, pear, dan cranberry.

    Sementara, buah tinggi kalium adalah pisang, kelapa, kurma, belimbing, alpukat, kiwi, maupun jambu biji.

    Selain itu ada mitos lain yang beredar yakni mengkonsumsi obat hipertensi seumur hidup dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

    Dokter Tunggul menyebut, hal itu mitos.

    Hipertensi merupakan salah satu penyebab Penyakit Ginjal Kronik.

    Adapun tujuan mengkonsumsi obat antihipertensi adalah untuk mencegah progresi kerusakan ginjal akibat hipertensi. Sehingga konsumsi obat anti hipertensi seumur hidup tidak menyebabkan kerusakan pada ginjal. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu agar mendapatkan obat antihipertensi yang tepat untuk mengontrol tekanan darah.