Diperkirakan, jumlah gajah yang hidup di alam liar Sumatra kini hanya tersisa sekitar 2.400 hingga 2.800 individu, dengan populasi di TNWK berada dalam jumlah yang semakin kritis. Oleh karena itu, berbagai organisasi konservasi, baik dari dalam maupun luar negeri, terus bekerja sama untuk mencari solusi terbaik guna melindungi satwa ikonik ini dari ancaman kepunahan.
Selain menjadi pusat konservasi, TNWK juga memiliki potensi besar dalam bidang ekowisata. Wisatawan yang datang ke taman nasional ini dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, seperti berinteraksi langsung dengan gajah di PLG, mengamati burung endemik, menjelajahi hutan dengan trekking, hingga menyusuri sungai dengan perahu.
Pengelola taman nasional juga aktif dalam mengedukasi masyarakat sekitar mengenai pentingnya konservasi dan menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata berbasis konservasi, diharapkan manfaat ekonomi yang diperoleh dapat membantu mengurangi ketergantungan penduduk terhadap eksploitasi hutan secara ilegal.
Keberadaan Taman Nasional Way Kambas tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia, mengingat perannya dalam melestarikan keanekaragaman hayati global. Gajah Sumatra sebagai salah satu ikon konservasi memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi, terutama dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis.
Jika populasi gajah terus mengalami penurunan, maka dampaknya tidak hanya terasa pada satwa itu sendiri, tetapi juga pada seluruh ekosistem yang bergantung padanya. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi konservasi untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program perlindungan telah digalakkan di TNWK, termasuk patroli anti-perburuan liar, penguatan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan, serta kampanye penyadaran akan pentingnya menjaga satwa liar.
Meskipun tantangan yang dihadapi masih besar, upaya-upaya ini memberikan harapan bahwa TNWK akan tetap menjadi rumah bagi Gajah Sumatra dan satwa langka lainnya di masa depan.
Jika dikelola dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, TNWK tidak hanya akan menjadi pusat konservasi yang sukses, tetapi juga menjadi contoh bagaimana manusia dan alam dapat hidup berdampingan secara harmonis.
Penulis: Belvana Fasya Saad