Takut Terdampak Trade War Trump, Jepang Mulai Lobi AS soal Rencana Tarif Impor Mobil – Halaman all

Takut Terdampak Trade War Trump, Jepang Mulai Lobi AS soal Rencana Tarif Impor Mobil – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM –  Pemerintah Jepang tengah melobi Amerika Serikat (AS), terkait rencana usulan tarif dagang yang akan diberlakukan Presiden Donald Trump pada produk kendaraan dan otomotif.

Langkah tersebut diambil Jepang setelah Trump mengumumkan kenaikan tarif impor mobil dan semikonduktor yang akan diberlakukan pada 2 April 2025. 

Trump tidak menyebutkan secara spesifik apakah tarif tersebut akan menargetkan negara-negara tertentu atau berlaku untuk semua kendaraan yang diimpor ke AS.

Namun pungutan tersebut kemungkinan besar berdampak pada industri otomotif Jepang.

Alasan tersebut yang mendorong Negara Sakura ini untuk mengambil langkah antisipasi, dengan melobi AS demi menghindari pukulan besar terhadap perekonomian Jepang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dampak Kebijakan Trump

Para ekonom memperkirakan apabila kebijakan Trump diberlakukan dampaknya akan sangat besar.

Ini lantaran produk mobil merupakan komponen terbesar ekspor Jepang, dengan Amerika Serikat sebagai pasar nomor satu.

Dimana sepertiga ekspor Jepang ke AS adalah mobil. Bahkan di tahun lalu, ekspor mobil menyumbang 17 persen dari seluruh pengiriman keluar Jepang, dan lebih dari sepertiganya dikirim ke AS.

Oleh karenanya apabila pajak  tarif 25 persen diterapkan di semua negara, termasuk Jepang maka harga mobil akan naik.

Apabila permintaan pembelian tidak dapat mengimbangi, itu berarti permintaan ekspor perusahaan besar Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan yang memiliki pabrik di AS akan turun.

Hal tersebut tentunya akan mengancam perekonomian Jepang.

Lebih lanjut, kebijakan Trump juga berpotensi mengganggu rantai pasokan global.

Lantaran banyak komponen kendaraan yang diproduksi di Jepang dan diekspor ke berbagai negara termasuk AS.

Pengenaan tarif bisa mengganggu aliran komponen ini, menyebabkan peningkatan biaya produksi dan mempengaruhi industri otomotif di seluruh dunia.

Tak hanya itu, Pengenaan tarif impor terhadap kendaraan Jepang dapat mempengaruhi nilai tukar yen.

Jika ekspor kendaraan menurun, hal ini bisa mengarah pada penurunan permintaan yen di pasar internasional, yang pada gilirannya bisa menyebabkan depresiasi nilai tukar yen.

Secara keseluruhan, tarif impor terhadap kendaraan Jepang akan membawa dampak negatif bagi ekonomi Jepang.

Perusahaan-perusahaan otomotif, serta hubungan dagang antara Jepang dan AS. Jika kebijakan ini dilanjutkan dalam jangka panjang, bisa menambah ketidakpastian ekonomi bagi kedua negara.

“Pemerintah AS, mengingat pentingnya industri otomotif Jepang. Kami pertama-tama akan hati-hati memeriksa rincian spesifik dari tindakan yang akan diambil dan dampaknya terhadap Jepang, dan kemudian merespons dengan tepat,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers.

Alasan Trump Perketat Kebijakan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan agresif, lewat kenaikan tarif pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi sekitar 25 persen, mulai 2 April 2025.

“Saya mungkin akan memberitahu Anda pada tanggal 2 April, tetapi jumlahnya akan mendekati 25 persen,” kata Trump kepada wartawan di klubnya Mar-a-Lago ketika ditanya tentang rencananya untuk tarif otomotif, mengutip dari Financial Post.

Kendati memicu dampak negatif bagi industri otomotif dunia, namun Trump berpendapat bahwa tarif ini akan memberikan keuntungan bagi produsen domestik.

Membuat produk impor lebih mahal dan mempersulit persaingan. Dengan cara ini, diharapkan produsen lokal dapat lebih kompetitif di pasar AS. 

Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dengan mendorong produksi barang-barang yang lebih strategis, seperti semikonduktor dan produk farmasi, di dalam negeri. 

Dengan begitu AS dapat mengumpulkan lebih banyak pendapatan.

(Tribunnews.com / Namira)