Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

TRIBUNJATIM.COM – Amerika Serikat kini menghadapi kebakaran hebat yang terjadi di negara bagiannya, Los Angeles, California.

Puluhan warga tewas akibat kebakaran ini, sementara ribuan bangunan ludes dilalap api.

Kendati demikian, musibah ini kerap disebut karma oleh publik Indonesia.

Mengetahui hal itu, Cinta Kuya langsung tak setuju dan membuat video tentang hal itu.

Hal ini kemudian menjadi sorotan.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Dilansir dari tayangan kanal YouTube-nya, Selasa (14/1/2025), Cinta Kuya akhirnya angkat bicara.

Ya, Cinta Kuya rupanya tak setuju dengan anggapan netizen soal karma.

Dimana hal itu dipicu dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang memberikan bantuan kepada Israel.

Yang dianggap telah melakukan genosida di Gaza, Palestina.

Alhasil, netizen pun jadi mempertanyakan dan mencibir mengapa Cinta Kuya justru membantu korban kebakaran Los Angeles.

Menanggapi hal itu, Cinta membeberkan bahwa ternyata banyak masyarakat Amerika yang sebenarnya tak setuju dan tak mendukung kebijakan pemerintah.

“Jangan samakan pemerintah Amerika dan kebijakannya dengan masyarakat biasa di Amerika.

Karena, banyak sekali warga Amerika sendiri yang tidak setuju dan mengutuk keras apa yang dilakukan pemerintah pada Palestina,” beber Cinta Kuya.

Cinta Kuya bahkan membeberkan soal warga Amerika yang sering melakukan demonstrasi dan justru mendukung Palestina.

“Bahkan, demo-demo mendukung Palestina sangat sering di Amerika yang peserta demonya warga Amerika sendiri,” imbuh Cinta Kuya.

Lebih lanjut, Cinta Kuya juga tak setuju netizen Indonesia langsung memukul rata semua.

Padahal, banyak juga warga korban di Los Angeles yang merupakan orang Indonesia dan beragama muslim.

“Apapun itu korban kebakaran di LA adalah warga biasa yang juga orang Indonesia dan beragama muslim,” ujar Cinta Kuya.

Sementara itu, dilansir postingan akun gosip di Instagram, Selasa (14/12/2025), beredar video tatkala Cinta bersama rekan-rekannya memberikan bantuan makanan gratis untuk korban kebakaran di Los Angeles.

Dan ya, video itu tampaknya direkam dan dibagikan oleh Uya Kuya.

Setelahnya, Uya Kuya juga sempat menjawab pertanyan dari netizen.

“Donasi juga buat Palestina,” tanya netizen.

“Udah dong, kamu udah belum?” balas Uya Kuya.

Kebakaran di Los Angeles

Kebakaran hutan melanda dan merembet sejumlah lokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

Kebakaran besar itu terjadi sejak Selasa (7/1/2025).

Ribuan rumah dan gedung serta 15.000 bangunan lain ikut beresiko terbakar.

Sebab, api yang membakar hutan itu dengan cepat menyebar.

Hingga kini, kebakaran Los Angeles tersebut masih belum bisa dipadamkan total.

Diperkirakan 5 orang tewas, 180 ribu orang mengungsi, dan satwa penghuni hutan terdampak dengan tragis.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025), setidaknya ada tujuh lokasi kebakaran di Los Angeles, yang diawali di wilayah Pacific Palisade pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.30 waktu setempat.

Bencana yang disebut dengan Kebakaran Palisades itu berkembang dari 20 hektar menjadi lebih dari 200 hektar hanya dalam waktu 20 menit saja.

Diberitakan Kompas.com, Jumat,  kebakaran Los Angeles sudah merembet ke lokasi hunian para bintang Hollywood. Seperti Paris Hilton, Ben Afflect, juga Miley Cyrus.

Lantas, mengapa api di Kebakaran Palisades cepat meluas dan susah padam?

Perkiraan awal kerugian

Dilansir dari BBC, Kamis, penduduk di lingkungan Pacific Palisades di sebelah barat Los Angeles mengaku mulai melihat asap mengepul dari perbukitan di seberang rumah mereka pada pagi hari tanggal 7 Januari.

Dalam beberapa jam setelahnya, kobaran api sudah menyebar, melalap rumah-rumah, teater, restoran, toko, sekolah, dan seluruh permukiman.

Pada pagi hari tanggal 9 Januari, Kebakaran Palisades meliputi area seluas 17.234 hektar dan kebakaran lainnya terjadi di seluruh wilayah LA.

Kepala ahli meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter menyatakan, perkiraan awal kerugian dari kebakaran ini berkisar antara 57 miliar dollar AS atau sekitar Rp 922 triliun.

Alasan api cepat meluas

Masih dari BBC, berikut ini beberapa alasan mengapai api cepat meluas dan susah dipadamkan: 

1. Efek El Nino

Periode curah hujan lebat pada tahun 2024 terkait El Nino diperkirakan telah menyebabkan kondisi dengan risiko kebakaran tinggi pada musim dingin ini. 

“Hujan sering kali dianggap sebagai hal yang buruk bagi kebakaran, dan jika hujan terjadi saat terjadi kebakaran, maka hal tersebut berdampak buruk bagi kebakaran tersebut,” kata Rory Hadden, peneliti ilmu api di Universitas Edinburgh.

Selain itu, curah hujan sebelum kebakaran dapat menyebabkan banyak tumbuhnya vegetasi, yang kemudian menjadi bahan bakar potensial.

“Kemudian kita memasuki periode cuaca yang lebih kering, dan kemudian vegetasi tersebut mengering dengan sangat cepat, dan jumlahnya semakin banyak. Jadi, kita dapat membuat lebih banyak bahan bakar.” 

Hal inilah yang membuat api sudah padam.

2. Lanskap perbukitan

Lanskap perbukitan di sekitar Los Angeles juga meningkatkan risiko kebakaran hutan cepat meluas. 

“Kebakaran akan menyebar dengan sangat cepat ke arah bukit,” kata Hadden.

“Fitur geografis seperti ngarai, jurang, hal-hal semacam ini, dapat menciptakan perilaku kebakaran yang sangat ekstrem, yang menantang bagi siapa pun untuk memadamkan api.”

Topografi ini tidak hanya meningkatkan risiko penyebaran api, namun juga mempersulit evakuasi.

Di kawasan Palisades, jalan-jalan sempit di lereng bukit menimbulkan tantangan tambahan bagi orang-orang yang mencoba untuk mengungsi menyelamatkan diri. 

3. Angin Santa Ana

Kebakaran juga diperparah oleh angin topan yang kuat.

Angin kencang ini mendorong api yang berawal dari lereng pegunungan di sebelah barat Los Angeles menjadi api yang bergerak cepat, yang menyebar melalui vegetasi yang sudah kering hingga melanda lingkungan Pacific Palisades dekat Santa Monica.

“Yang membuat kebakaran ini begitu luar biasa adalah kecepatan angin yang datang dari pusat Gurun California,” ujar Hadden.

Angin ini dikenal sebagai angin Santa Ana atau Fohn, dan dapat menyebabkan kebakaran hutan meluas dan tidak menentu.

“Angin tersebut sangat, sangat kering. Anginnya bergerak sangat, sangat cepat, sehingga begitu terjadi kebakaran, sangat mudah bagi api untuk bertahan dan kemudian membesar dan menyebar dengan sangat, sangat cepat,” kata Hadden yang juga mengatakan kecepatan angin yang dilaporkan mencapai lebih dari 100mph (160 km/jam).

—– 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Merangkum Semua Peristiwa