TRIBUNNEWS.COM, Bandung – Fidya Kamalindah, seorang atlet taekwondo asal Bandung, kembali menjadi sorotan publik setelah menghilang selama sepuluh tahun.
Lahir pada 9 April 1995, Fidya kini berusia 28 tahun dan merupakan anak sulung dari pasangan Hindarto (59) dan Khodijah Dede Indriany (50) yang tinggal di Cipamokolan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Fidya dilaporkan hilang pada 26 November 2015, ketika ia berusia 21 tahun.
Ia meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke warnet dan tidak pernah kembali.
Keluarga sempat khawatir dan melaporkan kasus ini ke polisi, namun tidak ada hasil hingga Fidya tiba-tiba muncul setelah satu dekade.
Alasan Fidya Kabur dari Rumah
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram-nya, Fidya menjelaskan bahwa ia tidak menjadi korban penculikan, melainkan kabur dari rumah karena perlakuan kasar yang diterimanya dari sang ayah.
“Terkait kasus penculikan, saya bilang itu adalah fitnah. Saya ingin keluar dari rumah karena saya sudah mendapatkan kekerasan dari kecil,” ungkapnya, dikutip dari Instagram @ryukijanessa.
Fidya mengaku telah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sejak kecil.
Ia menyebutkan bahwa ayahnya terlalu berambisi dan menuntutnya untuk terus menang dalam berbagai pertandingan.
“Sejak kecil hanya mengandalkan saya (untuk mencari uang),” ujar dia.
“Uang hasil tanding saya, gaji bulanan saya. Orang tua saya yang terima hasilnya. Bukan saya yang menikmati,” tambahnya.
Setelah kabur, Fidya menggunakan uang hasil usaha jualan online untuk memulai hidup baru.
Ia juga menyebutkan bahwa ia kini telah menikah dengan seorang pria yang menerimanya dan dikaruniai seorang anak.
“Setelah kabur dari rumah, saya ketemu laki-laki yang Alhamdulilah menerima saya yang sekarang jadi suami saya,” tegas Fidya.
Permintaan untuk Keluarga
Fidya berharap agar keluarganya tidak saling membongkar aib satu sama lain.
Ia ingin menjaga keharmonisan dan tidak memperburuk situasi yang ada.
“Sudah ya teman2, ini masalah keluarga. Saya tidak mau ini semakin melebar kemana2 soal perseteruan saya dan keluarga. Dan saya minta juga kepada keluarga untuk tidak saling membongkar aib.”
“Saya sampai detik ini masih menahan membongkar aib terutama aib orang asing yang ada di rumah. Kalau saya mau saya bisa membongkar aib tersebut. Semoga di bulan ramadhan ini hati kita dilembutkan. Aamiinn,” tulis Fidya Kamalindah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).