Tak Hanya Soal Delay, Penggemar Day6 Protes Promotor soal Tiket hingga Hal Teknis Megapolitan 5 Mei 2025

Tak Hanya Soal Delay, Penggemar Day6 Protes Promotor soal Tiket hingga Hal Teknis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Mei 2025

Tak Hanya Soal Delay, Penggemar Day6 Protes Promotor soal Tiket hingga Hal Teknis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Konser band asal Korea Selatan,
Day6
, bertajuk “Forever Young” yang berlangsung di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (3/5/2025) lalu, diwarnai sejumlah kekacauan yang memicu protes dari penggemar.
Konser yang seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB terpaksa diundur hingga pukul 20.30 WIB akibat cuaca buruk.
Pihak promotor,
MecimaPro
, telah menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan melalui media sosial. Namun, penggemar Day6 yang hadir pada hari itu tetap merasa kesal.
Protes mereka bukan hanya terkait keterlambatan akibat cuaca, melainkan juga permasalahan panjang yang tidak menemukan titik temu sejak awal penjualan tiket.
“Kalau soal cuaca kami maklumin ya. Tapi mitigasi Mecima tuh buruk,” ungkap Nata (26), seorang penggemar yang dihubungi
Kompas.com
pada Senin (5/5/2025).
Ia menilai seharusnya promotor dapat melakukan antisipasi lebih baik, seperti membungkus kursi dengan plastik sebelum konser dimulai.
“Dari mulai kursi yang di
floor
, bagian
pink, orange, yellow, green
, itu enggak diplastikin. Temen-temen yang duduk di sana pasti kebasahan,” tambah Nata, yang merupakan penonton dari kategori tiket Purple.
Nata juga mengkritik kurangnya petunjuk tertulis untuk mengarahkan penonton ke pintu masuk sesuai kategori tiket.
“Harusnya setelah hujan setidaknya ada kertas gitu buat petunjuk arah section-nya. Setahuku papan
section
itu roboh ketiup angin, terus enggak dipasang lagi,” terangnya.
Staf yang berjaga juga dinilai kurang informatif. Nata dan teman-temannya harus bertanya kepada staf untuk mendapatkan arahan menuju pintu masuk yang sesuai.
“Ini harus nanya
section
-nya ada di mana. Enggak ada yang umumin pake toa juga. Temenku sampai nanya dulu ke staf yang jaga antrean,” sambungnya.
Setelah penundaan 1,5 jam, kekacauan tidak berhenti di situ.
Berbagai masalah teknis muncul, mulai dari
prompter
lirik lagu yang mati di awal konser, layar yang terkendala, suara yang tidak stabil, hingga instrumen yang dimainkan personel band mengalami masalah.
Meskipun mengalami berbagai kekacauan, Nata mengaku merasa senang dan puas bisa menyaksikan idolanya secara langsung, namun tetap merasa marah dan kecewa terhadap promotor.
“Kalau dibilang puas ya aku puas karena bisa nonton Day6, walaupun capek dan sedih. Kalo soal kecewanya ya karena ke promotornya,” ungkapnya.
Rachel (25), penggemar lainnya, secara tegas menyatakan bahwa MecimaPro adalah pihak yang patut disalahkan atas segala kekacauan tersebut.
“Intinya permasalahan konser kemarin sepenuhnya karena MecimaPro selaku promotor konser dari Indonesia, yang sama sekali tidak menghargai konsumennya,” ungkap Rachel.
Ia menilai tindakan promotor merugikan banyak pihak, mulai dari tidak mengembalikan uang konsumen, menolak kritik, hingga miskomunikasi dengan pihak-pihak lainnya.
Rachel menekankan, MecimaPro tidak pernah menyampaikan rasa bersalah dan meminta maaf kepada konsumennya.
Sebelum konser berlangsung, penggemar juga mengalami berbagai masalah, seperti kesulitan mengakses portal penjualan tiket, pemindahan lokasi konser secara mendadak, dan keterlambatan pengiriman nomor kursi yang seharusnya diterima bersamaan dengan tiket elektronik.
Hingga saat ini, belum ada respons dari promotor terkait protes yang dilayangkan penggemar Day6 mengenai kekacauan dalam konser tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.