Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Banjir yang melanda dua desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disebabkan tingginya curah hujan dengan durasi yang lama dalam sepekan terakhir.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda,
Taufiq Hermawan
, menyatakan bahwa curah hujan yang tinggi berkontribusi signifikan terhadap terjadinya banjir di wilayah tersebut.
“Faktor-faktor lainnya juga memberi kontribusi terhadap banjir yang terjadi di
Kecamatan Kesamben
(Jombang) ini,” kata Taufiq kepada Kompas.com saat meninjau lokasi banjir di Desa Jombok, Kabupaten Jombang, Kamis (12/12/2024).
Taufiq menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab banjir adalah adanya penghambat laju air di sungai atau saluran air menuju daerah hilir.
“Jadi kalau tidak ada penghambat, laju air akan lancar-lancar saja dan tidak sampai meluber,” ungkapnya.
BMKG memperkirakan dalam sepekan ke depan, kondisi cuaca di Jombang akan tetap hujan dengan curah tinggi dan durasi yang lama.
Taufiq mengimbau berbagai pihak mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, baik di wilayah rawan banjir maupun di daerah dataran tinggi.
“Potensi hujannya masih ada, terutama untuk 5 sampai 7 hari ke depan. Intensitasnya sedang hingga lebat untuk sebagian besar wilayah Jombang dan Mojokerto,” ujar Taufiq.
Sejak Sabtu (7/12/2024), banjir melanda Dusun Beluk di Desa Jombok dan Dusun Kedondong di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Selain itu, Dusun Bekucuk di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, juga mengalami hal serupa.
Ketiga wilayah tersebut terletak di perbatasan antara Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Desa Tempuran berada tepat di sebelah timur Desa Jombok.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.