Jakarta, Beritasatu.com – Mesin dan teknologi yang mendukung transisi energi ke energi baru dan terbarukan (EBT) sangat beragam, tergantung pada sumber energi yang digunakan. Selain EBT, ternyata peran mesin serta teknologi juga sangat memengaruhi transisi energi.
Presiden Wartsila Energy Anders Lindberg mengatakan, salah satu mesin baru andalan dari perusahaan energi asal Finlandia tersebut, yakni 46TS. Mesin ini dirancang untuk menyeimbangkan energi baru dan terbarukan (EBT) serta menyediakan daya baseload yang efisien.
“Transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan energi terbarukan semata. Kita memerlukan mesin yang fleksibel dan sangat efisien untuk mendukung tenaga angin dan surya saat produksi rendah,” jelasnya dilansir dari Antara, Sabtu (15/2/2025).
Sementara, Direktur Penjualan Wartsila Energy Indonesia Febron Siregar mengungkapkan, untuk mendukung kehadiran W46TS yang dijadwalkan tersedia pada 2025, perusahaan menyediakan layanan berkualitas tinggi yang dirancang khusus guna meningkatkan keandalan serta profitabilitas.
“Dengan layanan Lifecycle Wartsila yang telah dioptimalkan dan dukungan jaringan teknis yang luas, kami memastikan pembangkit listrik dapat beroperasi dengan performa terbaik serta tetap kompetitif di pasar,” ujarnya.
Mesin large-bore Wartsila 46TS yang mendukung EBT dan transisi energi ini dikembangkan berdasarkan teknologi generasi sebelumnya, termasuk platform mesin Wartsila 50 yang telah digunakan secara global selama lebih dari 55 juta jam sejak pertama kali diperkenalkan pada 2008.
Dengan efisiensi lebih dari 51% untuk transisi energi dan penggunaan EBT, mesin ini mampu mengurangi konsumsi bahan bakar sekaligus menekan emisi yang dihasilkan.
