PIKIRAN RAKYAT – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan transformasi Bank DKI sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan Jakarta menuju top 50 Global. Pramono ingin mentransformasi Bank DKI yang sebelumnya beberapa kali mengalami permasalahan.
Dikatakan Pramono, rebranding Bank DKI seperti melakukan perubahan nama pada bank tersebut.
“Kita harus memikirkan untuk mengubah nama Bank DKI ini apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global sehingga kita lakukan yang namanya rebranding dan nanti kita bangun betul-betul bangun building Bank Jakarta,” kata Pramono dalam unggahan video di akun media sosial, Senin, 14 April 2025.
Pramono mengatakan bahwa bank tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius karena hampir setiap periode pada perbankan itu selalu ada saja kasusnya. Dia mengatakan Bank DKI tidak dikelola secara profesional.
“Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional,” kata dia.
Pramono menegaskan tidak boleh ada lagi titipan untuk jabatan. Pramono mengatakan bahwa sepenuhnya harus dikelola secara profesional.
“Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional, ada ruang ruang yang gampang orang untuk bisa mempertahankan itu dari dalam terutama, maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional, gak boleh lagi titipan dari siapa pun untuk direksi Bank DKI,” ucapnya.
Pramono Anung sebelumnya telah memutuskan mencopot Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono dari jabatannya menyusul adanya masalah yang sempat terjadi dalam layanan bank tersebut. Penyampaian hal ini dilakukan dalam sebuah rapat yang diunggah di akun media sosial Instagram Pramono.
Terpisah seusai mengikuti agenda di DPRD DKI, Pramono kembali menyampaikan untuk meminta keterlibatan lembaga independen internasional untuk melakukan audit terkait adanya dugaan kebocoran sistem pada Bank DKI. Sebelumnya Bank DKI mengalami gangguan yang mengakibatkan nasabah mengeluhkan layanan perbankan itu sejak 30 Maret 2025.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News