Tag: Zulkifli Hasan

  • Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka

    Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 April 2025 – 20:55 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto melaksanakan panen raya dengan menggunakan alat panen modern, hingga menyaksikan langsung transaksi pembelian gabah petani pada kegiatan Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin.

    Acara tersebut merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” kata Presiden Prabowo menyampaikan apresiasinya di hadapan ribuan petani, seperti disaksikan dalam tayangan video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

    Presiden Prabowo tiba di lokasi acara dan disambut oleh jajaran menteri kabinet Merah Putih yang telah hadir serta masyarakat sekitar yang telah menunggu kedatangannya.

    Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, Presiden Prabowo langsung turun ke sawah melakukan panen padi menggunakan alat panen modern “combine harvester”.

    Setelahnya, Presiden Prabowo juga menyaksikan secara langsung proses transaksi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog, sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap harga dan kesejahteraan petani.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog antara Presiden Prabowo bersama para petani. Tak hanya di Majalengka, dialog ini juga terhubung secara virtual dengan petani dari 13 provinsi lainnya yang turut melaksanakan panen raya serentak.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri, termasuk pengendalian harga bahan pokok.

    Presiden Prabowo juga menyoroti kinerja luar biasa dari tim sektor pertanian yang bekerja langsung di lapangan untuk memastikan pasokan dan produksi pangan tetap terjaga, bahkan meningkat di tengah tantangan global.

    “Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” kata Presiden..

    Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam laporannya menyebutkan bahwa keberhasilan panen tahun ini merupakan buah dari kebijakan pro petani yang diterapkan Presiden Prabowo.

    Mentan juga menyebut bahwa serapan Bulog turut melonjak tajam di mana stok beras Nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan, yang merupakan angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

    Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Sumber : Antara

  • Kadang Orang Terlalu Pintar Malah Nggak Jadi Apa-apa

    Kadang Orang Terlalu Pintar Malah Nggak Jadi Apa-apa

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto kembali mengungkit soal pihak intelektual atau sebagaimana istilah yang digunakan, ‘orang yang terlalu pintar’. Ia menyinggung hal itu saat bercengkrama langsung dengan para petani di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.

    Dalam acara panen raya itu, Prabowo mengapresiasi petani berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan suatu negara.

    Kemudian, ia bicara soal kebijakan-kebijakan Kabinet Merah Putih belakangan. Menurut Prabowo, kebijakan yang diambil sangat masuk akal dan didasari oleh niat baik para penyelenggara negara.

    “Elite-elite kita mungkin tidak merasakan betapa pentingnya para petani tugasnya. Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI,” kata Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 8 April 2025.

    “Karena itu, saya sangat bahagia, saya menerima mandat (jadi presiden) Oktober (tanggal) 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” ujarnya.

    Prabowo kemudian menanyakan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menko Pangan Zulkifli Hasan mengenai latar belakang pendidikan mereka.

    Ia mengisyaratkan bahwa biarpun tokoh-tokoh petinggi bangsa tak bersekolah tinggi di luar negeri, kecintaan pada bangsa adalah kunci untuk bisa menjalankan amanat rakyat dengan optimal.

    “Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan, oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung,” kata Prabowo.

    “Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, ha-ha-ha…, Anda nggak (kuliah) ke Oxford? Kita butuh orang-orang pintar, banyak, tapi yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat,” tuturnya.

    Prabowo Soal Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin Panen Raya Nasional di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, sebagai langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat bahwa pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari hingga April 2025 tercatat 13.948.785 ton GKG, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap capaian ini yang menurutnya merupakan hasil dari kerja keras para petani serta sinergi lintas sektor. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata capaian teknis, namun juga keberhasilan moral dan sosial.

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) mengoperasikan mesin pemanen bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kedua kiri) saat panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Presiden Prabowo memimpin panen raya padi secara serentak bersama petani di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom. ANTARA FOTO

    “Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas Presiden Prabowo.

    Presiden juga menyatakan kebahagiaannya karena pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, harga-harga pangan terkendali, stabil, dan terjangkau. Ia menilai keberhasilan ini merupakan buah dari kerja nyata seluruh jajaran pemerintahan dan para petani di seluruh pelosok negeri.

    “Banyak negara saat ini kekurangan beras, harga pangan menjulang. Bahkan di negara terkaya sekalipun, telur langka. Tapi kita, Alhamdulillah, sekarang ekspor telur dan harganya turun. Ini berkat kerja keras semua pihak. Ini hasil kebijakan yang masuk akal dan kesungguhan kita untuk membela rakyat,” tambah Presiden. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Yang Paling Penting Punya Akal Sehat

    Yang Paling Penting Punya Akal Sehat

    GELORA.CO – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku kebijakannya selama enam bulan kepemimpinannya masuk akal. Menurut dia, orang yang terlalu pintar, terkadang tidak menjadi apa-apa.

    Prabowo mengatakan itu di sela kunjungan kerja ke Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.

    “Saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan,” kata Prabowo.

    Lantas, ia pun bertanya kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman hingga Menko Pangan Zulkifli Hasan. Prabowo mempertanyakan asal-usul pendidikan mereka.

    Dia menuturkan tiga pejabat itu bukan lulusan dari universitas luar negeri.

    “Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan. Oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung,” ujar Prabowo.

    “Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, Anda nggak ke Oxford?,” lanjut Prabowo.

    Prabowo menyadari bahwa orang pintar dibutuhkan untuk membangun negeri. Namun, kata dia, orang yang memiliki akal sehat dan mencintai rakyatnya lebih dibutuhkan oleh negara.

    “Kita butuh orang-orang pintar, banyak. Tapi, yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat,” tuturnya.

  • Ajak kerja untuk rakyat, Prabowo tak soal warna partai kepala daerah

    Ajak kerja untuk rakyat, Prabowo tak soal warna partai kepala daerah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ajak kerja untuk rakyat, Prabowo tak soal warna partai kepala daerah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 April 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya tidak mempersoalkan warna atau asal partai dari masing-masing kepala daerah dan mengajak mereka bekerja bersama untuk mengabdi kepada rakyat.

    “Saya merasa sekarang kita semakin kompak tiap hari. Saya lihat menteri-menteri, gubernur, bupati, kita tidak peduli dari mana partai kita. Enggak ada, saya enggak tanya dari partai mana, bupati di sini saya tidak tahu dan saya enggak akan tanya. Yang saya tahu kita kerja untuk rakyat,” kata Prabowo saat memberikan sambutan pada Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat, Senin.

    Dalam tayangan video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin, Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berupaya memajukan kesejahteraan petani yang mendukung ketahanan pangan.

    Dalam sambutannya di hadapan ribuan petani hingga gubernur dari 13 provinsi lainnya, Prabowo pun mengajak seluruh pihak, baik gubernur, bupati, pimpinan TNI dan Polri, untuk kerja bahu-membahu untuk rakyat termasuk petani, tanpa memedulikan warna partai pendukung.

    Menurut Prabowo, urusan partai hanya dapat dikaitkan saat pilkada atau pemilu di mana kontestasi tersebut pun sudah selesai. Setelah itu, masing-masing kepala daerah harus memfokuskan diri bekerja untuk rakyat.

    “Mari kita kerja sama, mari kita bahu membahu, ini jalan kita, bangsa yang besar adalah bangsa yang akan kerja sama. Sama dengan main bola, enggak mungkin tim main bola kalau kesebelasan enggak kompak, nggak kerja sama,” kata Prabowo.

    Presiden menambahkan bahwa dirinya ingin menjadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia.

    Sebagai mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Presiden memahami bahwa hidup petani harus makmur, terutama penghasilannya tercukupi.

    Adapun dalam acara tersebut, sejumlah pejabat yang turut mendampingi Presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Sumber : Antara

  • Prabowo: Gelar Akademis Tak Jamin Kebijakan Prorakyat

    Prabowo: Gelar Akademis Tak Jamin Kebijakan Prorakyat

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan, faktor akademis tidak menjamin seseorang dapat membuat kebijakan yang prorakyat.

    Prabowo menekankan, yang lebih penting dalam pemerintahan adalah menempatkan orang-orang yang benar-benar cinta kepada rakyat.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prabowo ketika memimpin panen raya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

    “Kita butuh banyak orang pintar, tapi yang paling penting adalah mereka yang memiliki akal sehat dan benar-benar mencintai rakyat, karena mereka berasal dari rakyat,” ujar Prabowo, Senin (7/4/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo sempat menanyakan satu per satu pejabat yang mendampinginya mengenai perguruan tinggi tempat mereka menimba ilmu.

    Di antaranya, ada Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Prabowo menerima jawaban bahwa pejabat-pejabat tersebut bukan lulusan luar negeri, melainkan lulusan dari perguruan tinggi daerah. Meski demikian, mereka terbukti bekerja keras untuk kepentingan rakyat.

    “Saya kadang melihat orang yang terlalu pintar malah tidak jadi apa-apa. Lihat, Kang Dedi, lulusan mana? Bukan dari Amerika, bukan? Oh, Purwakarta,” ungkap Prabowo.

    Prabowo menegaskan dalam kepemimpinan, hal terpenting adalah kecintaan terhadap rakyat, karena kebijakan yang baik haruslah rasional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    Prabowo menyatakan semangatnya karena dikelilingi oleh pembantu-pembantu hebat dalam kabinet. Ia menilai kebijakan prorakyat yang telah dikeluarkan selama pemerintahannya merupakan bukti bahwa timnya bekerja dengan baik.

    “Saya merasa benar-benar punya tim yang hebat. Menteri-menteri saya hebat. Kalau ada yang nyinyir, itu biasa. Pemimpin ibarat pohon besar yang sering diterpa angin kencang. Semakin kita naik ke puncak, semakin berat tantangan, semakin banyak pengorbanan yang harus kita hadapi,” tutup Prabowo Subianto yang menyebut gelar akademis tidak menjamin kebijakan prorakyat.

  • Gaya Prabowo Saat Berdialog dengan Petani di Majalengka

    Gaya Prabowo Saat Berdialog dengan Petani di Majalengka

    Bisnis.com, MAJALENGKA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Majalengka untuk berdialog langsung dengan para petani di lingkungan setempat.

    Dalam momen Panen Raya Nasional yang digelar serentak di 14 provinsi sentra produksi padi Indonesia, Presiden Ke-8 RI itu menggelar dialog langsung dengan para petani dari berbagai daerah melalui sambungan virtual yang digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Presiden Prabowo Subianto./Ist

    Dalam kunjungan yang berlangsung di tengah hamparan sawah hijau tersebut, Prabowo duduk bersama petani dan mendengarkan langsung aspirasi mereka terkait tantangan sektor pertanian.

    Prabowo tampak mengenakan kemeja safari berwarna krem dan kacamata hitam, sementara beberapa petani mengenakan pakaian sederhana dengan topi atau kaus lengan panjang. 

    Di samping Prabowo, terlihat sejumlah pejabat mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Presiden Prabowo Subianto./Ist

    Tak terkecuali terlihat beberapa perwakilan masyarakat desa yang turut mendengarkan jalannya diskusi.

    Prabowo memimpin langsung dialog yang tersambung dengan para gubernur dan petani dari 14 provinsi serta 156 bupati/wali kota di seluruh Indonesia itu dalam membahas isu terkait harga gabah dan distribusi pupuk.

    Salah satunya, dari ujung barat Indonesia, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan aspirasi masyarakat tani Aceh kepada Presiden, khususnya terkait kebutuhan irigasi dan alat pertanian. Dia juga menyoroti lahan tadah hujan yang belum terjamah irigasi di Aceh Utara.

    “Ada sembilan kecamatan yang tidak terjamah oleh irigasi. Mudah-mudahan ke depan Aceh lebih makmur dan lebih maju di bidang pertanian, khususnya sebagai lumbung padi,” tambahnya.

    Prabowo pun menanggapi semua masukan dengan penuh perhatian dan menggarisbawahi bahwa pembangunan pertanian harus berpihak pada rakyat.

    “Saya ingin jadi Presiden, ingin jadi pemimpin yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya. Dan ini keinginan daripada semua menteri, semua gubernur, semua bupati. Kita akan bahagia kalau rakyat kita senyum, kita akan bahagia kalau para petani kita makmur,” tegas Prabowo.

  • Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4).

    Terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memanen padi di sawah.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BACA JUGA: Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    Yayasan Bhakti Bela Negara mengusung konsep revolusi pertanian yang saat ini Demplot pengembangan tanaman padi siap panen luasan 10 Ha yang telah diolah secara organik ditanam saat 5 Januari 2025 dari 1.000 Ha yang direncanakan,diikutkan dalam program panen raya tersebut.

    Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara, Seno Adjie mengatakan, pihaknya mendukung dan ikut serta sebagai wakil Kabupaten Pandeglang, Provisi Banten.

    Seno Adjie menyampaikan, tujuan giat ini adalah pengecekan dan evaluasi program ketahanan pangan nasional oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    “Presiden senang bahwa semua Potensi panen sesuai dengan target dan memastikan akan terus memberikan program yang mendukung Swasembada pangan nasional dan semakin yakin Indonesia akan menjadi Negara lumbung pangan Dunia,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pasca Lebaran, Penitipan Kucing Kembali Lengang, Namun Tantangan Masih Ada

    Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekertariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam.

    Tetapi, kata Yusuf, hal ini juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional.

    “Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya.

  • Prabowo Happy, Sebut Harga Sembako Aman Terkendali & Terjangkau

    Prabowo Happy, Sebut Harga Sembako Aman Terkendali & Terjangkau

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025). Dalam panen raya kali ini, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

    Saat melakukan panen raya, Prabowo juga berterima kasih kepada jajaran kementerian dan lembaga di bidang pangan yang telah berhasil mengendalikan harga pangan saat Lebaran 2025.

    “Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dari semua jenjang, mulai dari pusat, para menko, menteri, panglima TNI, kapolri, semua pihak yang bekerja keras. Sehingga bulan Ramadan, bulan puasa, bagi umat Islam di Indonesia, dan juga Hari Raya Idul Fitri, tahun ini kita nikmati dalam keadaan aman, damai. Dan juga yang saya sangat bahagia harga-harga bahan pokok terkendali, aman, dan masih terjangkau oleh rakyat Indonesia, saya sangat bahagia,” kata Prabowo dalam pidatonya saat melakukan panen raya, Senin (7/4/2025).

    Prabowo melanjutkan bahwa Indonesia berhasil melewati masa yang cukup sulit selama bertahun-tahun terkait pengendalian harga pangan. Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia dapat melihat hasilnya berkat kerja keras jajaran kementerian dan lembaga di bidang pangan.

    “Kemudian, bahwa kita dalam pertama kali bertahun-tahun harga-harga pangan terkendali. Ini juga saya ucapkan terima kasih kepada tim pertanian, di bawah koordinasi Menko Pangan, Menteri Pertanian kerja sangat keras Setiap kali saya cari. Dan Alhamdulillah, sekarang kita lihat hasilnya,” ujar Prabowo.

    Prabowo menambahkan Indonesia berhasil melewati masa sulit di bidang pangan di tengah banyak negara yang sedang mengalami krisis pangan seperti kekurangan beras, harga pangan meninggi, dan telur yang langka.

    “Ternyata dalam waktu yang tidak lama, berhasil kita, mampu kita, dimana banyak negara kekurangan beras, dimana banyak negara harga pangan menjulang. Bahkan di negara yang terbesar dan terkaya di dunia, sekarang telur itu langka,” tambah Prabowo.

    Adapun dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo sempat meninjau panen padi dengan menggunakan combine harvester, berdialog dengan para petani, serta menyaksikan langsung prosesi penimbangan gabah kering petani hasil panen panen raya.

    Panen raya tersebut dilakukan sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

    Dalam kesempatan ini, Zulhas juga menegaskan bahwa puncak panen raya ini semakin memperkuat optimisme pemerintah bahwa Indonesia akan swasembada pangan khususnya beras.

    (ayh/ayh)

  • Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengaku bangga karena Indonesia dapat mengendalikan harga-harga pangan setelah Lebaran Idul Fitri 1446 H atau 2025. Hal ini diungkap oleh Prabowo saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Namun, Prabowo tetap meminta kepada menteri dan wakil menteri terkait pangan untuk dapat menurunkan kembali harga daging, ikan, telur dan susu.

    “Saya minta ke menteri pertanian dan wakil menteri pertanian dan semua unsur bekerja keras lagi supaya harga daging, harga telur, susu bisa turun lagi,” kata Prabowo dalam pidatonya saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Adapun Prabowo meminta untuk menurunkan kembali harga ketiga pangan tersebut agar masyarakat dapat memperoleh peningkatan protein dengan harga terjangkau.

    “Supaya rakyat semuanya bisa menikmati peningkatan protein, karena protein sangat penting untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, rakyat kita sekarang harus bisa menikmati protein dalam harga yang sangat terjangkau,” ujar Prabowo.

    Sebelumnya hari ini, Prabowo beserta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat.

    Dalam tayangan YouTube di kanal Sekretariat Presiden, terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menko Pangan Zulhas dan Mentan Amran saat panen padi di sawah.

    Panen raya padi digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Dalam kegiatan tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran yang telah berhasil mengendalikan pangan saat masa Lebaran 2025.

    “Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dari semua jenjang, mulai dari pusat, para menko, menteri, panglima TNI, kapolri, semua pihak yang bekerja keras. Sehingga bulan Ramadan, bulan puasa, bagi umat Islam di Indonesia, dan juga Hari Raya Idul Fitri, tahun ini kita nikmati dalam keadaan aman, damai. Dan juga yang saya sangat bahagia harga-harga bahan pokok terkendali, aman, dan masih terjangkau oleh rakyat Indonesia, saya sangat bahagia,” kata Prabowo.

    (ayh/ayh)

  • Disambut Petani, Prabowo Hadiri Panen Raya di Majalengka

    Disambut Petani, Prabowo Hadiri Panen Raya di Majalengka

    Bisnis.com, MAJALENGKA – Presiden Prabowo Subianto, menghadiri acara panen raya yang berlangsung di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025).

    Kehadiran orang nomor satu di Indonesia disambut oleh Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Bupati Majalengka Eman Suherman, dan Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto.

    Menurut pantauan Bisnis, tiba pukul 10.56 WIB, Kepala Negara disambut meriah oleh masyarakat setempat, terutama oleh para siswa yang berdiri di sepanjang jalan menuju lokasi acara panen raya yang mengenakan seragam pramuka.

    Dengan mengenakan pakaian khasnya yakni safari, Presiden Ke-8 RI tampak tersenyum sambil menyapa para petani yang hadir dalam acara tersebut. Suasana acara berlangsung hangat dan penuh antusiasme, dengan para petani merasa sangat dihargai atas kehadiran orang nomor satu di Indonesia.

    Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana pin mengamini bahwa acara panen raya di Majalengka ini menjadi simbol keberhasilan pertanian lokal dan harapan untuk terus meningkatkan produksi pangan di seluruh Indonesia.

    “Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional. Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkas Yusuf.