Tag: Zulkifli Hasan

  • Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian

    Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memberikan keterangan di lobi Hotel Taleon, St Petersburg, Rusia, Jumat (20/6/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

    Zulhas: Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Juni 2025 – 21:20 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia menyepakati pengembangan teknologi pertanian.

    “Dari Menteri Pertanian sini dan Kementerian Pertanian kita kemarin ada kesepakatan mengenai untuk perkembangan teknologi, karena kita kan dari pertanian tradisional kita mulai mengorganisasi pertanian kita,” ujar Zulkifli Hasan di St Petersburg, Rusia, Jumat (20/6).

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu menilai kerja sama tersebut diperlukan mengingat perkembangan teknologi pertanian Rusia yang lebih maju.

    Selain itu, kata dia, Rusia juga menawarkan sejumlah komoditas, seperti peternakan sapi, gandum, gula, dan pupuk.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kata Zulhas, telah menyambut baik tawaran tersebut. Terlebih, kedua negara telah beberapa kali melakukan pertemuan untuk membahas kerja sama.

    “Rupanya Mentan dan Kementerian Pertanian sudah beberapa kali ada pertemuan dan yang serius tadi organisasi alat-alat pertanian juga dengan peternakan,” ucap dia.

    Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan bahwa Indonesia juga memberikan penawaran, seperti produk pupuk dan modernisasi pertanian yang mendapat respons positif dari pihak Rusia.

    Meski demikian, kerja sama di bidang peternakan dinilainya masih perlu dikaji lebih lanjut mengingat faktor jarak dan keunggulan komparatif negara lain seperti Australia.

    “Ada tawaran yang menarik tadi itu mengenai peternakan, cuma kan jarak saja, ada keunggulan komparatifnya yang Australia. Kalau di sini kan berarti perjalanannya tiga kali lebih lama,” kata pria yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

    Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

    Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok.

    Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

    Sumber : Antara

  • Lawatan Prabowo ke Rusia Tegaskan Sikap Non-Blok dan Peran Mediasi Indonesia

    Lawatan Prabowo ke Rusia Tegaskan Sikap Non-Blok dan Peran Mediasi Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Rusia, melihatnya sebagai penegas posisi non-blok dan kedaulatan politik Indonesia.

    “Saya merasa senang dan bangga, karena selain fokus pada kedaulatan pangan, kita juga menunjukkan dengan jelas posisi non-blok dan kedaulatan kita dalam berpolitik,” ujar Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, dari lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, dikutip PikiranRakyat.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

    Zulhas lalu menjelaskan, meskipun menerima dua undangan bersamaan, Presiden Prabowo memilih untuk memenuhi undangan dari Rusia.

    “Fakta bahwa Bapak Presiden kita memiliki dua pilihan undangan, namun beliau memilih datang ke Rusia, itu sangat membanggakan dan menegaskan bahwa kita benar-benar non-blok,” kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo juga diundang sebagai tamu kehormatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-51 di Alberta, Kanada, pada 16-17 Juni, namun tidak menghadirinya. G7 adalah forum internasional yang beranggotakan tujuh negara ekonomi terbesar dunia: Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.

    Tambahnya, Menko Perdagangan itu lalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Rusia atas sambutan hangat dan penuh kehormatan kepada Presiden Prabowo beserta rombongan.

    “Jelas terlihat bahwa Presiden Putin dan seluruh jajarannya sangat antusias dan gembira menyambut kedatangan kita dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden datang ke sini,” tuturnya.

    Presiden Prabowo melakukan lawatan ke St. Petersburg, Rusia, pada 18-20 Juni untuk dua agenda utama: kunjungan resmi ke Istana Konstantinovsky dan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin pada Kamis siang waktu setempat, serta memenuhi undangan St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 pada Jumat, 20 Juni 2025.

    Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR, Andina Thresia Narang, menilai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia dan pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin membuka ruang bagi Indonesia untuk berperan dalam mediasi perdamaian global.

    “Saya memandang kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia sebagai langkah yang tepat dan strategis, tidak hanya untuk mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi dalam mediasi perdamaian global,” kata Andina dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Ia juga menyambut positif lawatan Presiden Prabowo ke Rusia, yang dinilainya dapat membantu meredakan eskalasi konflik antara Iran dan Israel yang sedang berlangsung.

    Ia meyakini bahwa Presiden Prabowo melihat Rusia mampu menjadi penengah konflik antara Iran dan Israel, sebagai upaya untuk menurunkan eskalasi dan mencegah risiko terjadinya perang dunia ketiga atau ancaman perang nuklir yang lebih luas.

    Selain itu, Andina berharap kunjungan Presiden Prabowo dapat mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), yang meliputi negara-negara seperti Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan.

    Menurutnya, FTA ini berpotensi membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan akses pasar bagi produk-produk unggulan di Tanah Air, seperti pertanian, kelapa sawit, dan produk manufaktur bernilai tambah tinggi.

    Meskipun demikian, ia menekankan bahwa setiap kerja sama yang terjalin harus memberikan manfaat nyata bagi pembangunan nasional.

    “Kami di DPR RI, melalui fungsi pengawasan dan penganggaran, akan memastikan bahwa setiap langkah diplomasi ekonomi dan politik memberikan dampak positif dan nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia,” tegasnya.***

  • Zulhas: Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian

    Zulhas: Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia menyepakati pengembangan teknologi pertanian.

    “Dari Menteri Pertanian sini dan Kementerian Pertanian kita kemarin ada kesepakatan mengenai untuk perkembangan teknologi, karena kita kan dari pertanian tradisional kita mulai mengorganisasi pertanian kita,” ujar Zulkifli Hasan di St Petersburg, Rusia, Jumat.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu menilai kerja sama tersebut diperlukan mengingat perkembangan teknologi pertanian Rusia yang lebih maju.

    Selain itu, kata dia, Rusia juga menawarkan sejumlah komoditas, seperti peternakan sapi, gandum, gula, dan pupuk.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kata Zulhas, telah menyambut baik tawaran tersebut. Terlebih, kedua negara telah beberapa kali melakukan pertemuan untuk membahas kerja sama.

    “Rupanya Mentan dan Kementerian Pertanian sudah beberapa kali ada pertemuan dan yang serius tadi organisasi alat-alat pertanian juga dengan peternakan,” ucap dia.

    Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan bahwa Indonesia juga memberikan penawaran, seperti produk pupuk dan modernisasi pertanian yang mendapat respons positif dari pihak Rusia.

    Meski demikian, kerja sama di bidang peternakan dinilainya masih perlu dikaji lebih lanjut mengingat faktor jarak dan keunggulan komparatif negara lain seperti Australia.

    “Ada tawaran yang menarik tadi itu mengenai peternakan, cuma kan jarak saja, ada keunggulan komparatifnya yang Australia. Kalau di sini kan berarti perjalanannya tiga kali lebih lama,” kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

    Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

    Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok.

    Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Zulhas: Prabowo ke Rusia tunjukkan Indonesia nonblok dan berdaulat

    Zulhas: Prabowo ke Rusia tunjukkan Indonesia nonblok dan berdaulat

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menilai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia menjadi penanda sikap Indonesia yang nonblok dan berdaulat di bidang politik.

    “Saya juga senang, saya juga bangga karena kita selain menuju berdaulat di bidang pangan, kita juga nampak sekali nonblok dan berdaulat di bidang politik,” kata Zulkifli Hasan di lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, Jumat.

    Pria yang akrab disapa Zulhas tersebut mengatakan, Presiden Prabowo memiliki dua undangan di waktu yang bersamaan, tetapi Kepala Negara lebih memilih untuk memenuhi undangan ke Rusia.

    “Bahwa Bapak Presiden kita tahu ada dua pilihan undangan, tapi beliau datang ke Rusia. Itu membanggakan bahwa kita betul-betul nonblok,” kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

    Diketahui, Presiden Prabowo juga diundang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-51 di Alberta, Kanada, pada 16-17 Juni sebagai tamu kehormatan. Namun Presiden tidak menghadiri forum tersebut.

    G7 merupakan forum internasional yang terdiri dari tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.

    Lebih lanjut Zulkifli menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Rusia yang telah menyambut Presiden Prabowo dan rombongan dengan hangat dan penuh kehormatan.

    “Tentu Presiden Putin dan seluruh jajarannya itu nampak sekali sangat gembira menyambut kita itu dengan penuh kehormatan. Mereka senang Bapak Presiden ke sini,” kata Zulhas.

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada tanggal 18—20 Juni untuk melaksanakan dua agenda utama, yaitu kunjungan resmi ke Istana Konstantinovsky dan bertemu Presiden Putin untuk pertemuan bilateral pada Kamis siang waktu setempat, kemudian memenuhi undangan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Pewarta: Fathur Rochman, Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 31 Narasumber Setingkat Menteri yang Dijadwalkan Hadir dalam Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua

    31 Narasumber Setingkat Menteri yang Dijadwalkan Hadir dalam Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua

    31 Narasumber Setingkat Menteri yang Dijadwalkan Hadir dalam Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mengundang kembali pejabat setingkat menteri untuk mengisi
    retreat kepala daerah
    gelombang kedua.
    Retreat gelombang kedua ini akan diselenggarakan pada 22-26 Juni 2025, di Kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN),
    Jatinangor
    , Jawa Barat.
    “Kami mengundang juga para Menko dan para menteri seperti yang kami undang ketika (retreat gelombang pertama) di Magelang,” kata Wamendagri Bima Arya saat ditemui di IPDN Jatinangor, Kamis (20/6/2025).
    Dalam rapat persiapan di Jatinangor, beberapa narasumber yang disebut akan hadir adalah Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.
    Kemudian, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga disebut akan hadir.
    Bima Arya juga menyebut, para menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN), seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Desa Yandri Susanto, juga akan hadir.
    Dalam pemaparannya, disebutkan terdapat 31 daftar narasumber pejabat setingkat menteri yang dijadwalkan menjadi narasumber yakni:
    – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional
    – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
    – Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan
    – Menko Politik dan Keamanan
    – Menko Perekonomian
    – Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
    – Menko Pemberdayaan Masyarakat
    – Menteri Ekonomi Kreatif
    – Menteri Pekerjaan Umum
    – Kepala Badan Gizi Nasional
    – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
    – Menteri Kesehatan
    – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
    – Menteri Investasi dan Hilirisasi
    – Menteri Perindustrian
    – Menteri Koperasi
    – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
    – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
    – Jaksa Agung
    – Kapolri
    – Menteri Agama
    – Menteri Kebudayaan
    – Kepala Kantor Komunikasi Presiden
    – Kepala Staf Kepresidenan
    – Menteri Pendayagunaan ASN dan Reformasi Birokrasi
    – Wakil Menteri Keuangan
    – Menteri Pertanian
    – Menteri Perhubungan
    – Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indonesia-Rusia sepakati empat kerja sama, disaksikan Prabowo dan Putin

    Indonesia-Rusia sepakati empat kerja sama, disaksikan Prabowo dan Putin

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia menyepakati empat dokumen kerja sama yang pengumumannya disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, prosesi pertukaran empat dokumen kerja sama itu digelar sebelum pernyataan pers bersama oleh Presiden Prabowo dan Presiden Putin.

    Adapun MoU yang disepakati oleh Indonesia dan Rusia itu meliputi:

    1. Persetujuan kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI dan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia;

    2. ⁠Memorandum Saling Pengertian tentang kerja sama bidang transportasi antara Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Perhubungan Rusia;

    3. ⁠Memorandum Saling Pengertian tentang kerja sama bidang pengembangan digital dan media massa antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia;

    4. ⁠Nota Kesepahaman antara Danantara dengan Russian Direct Investment Fund tentang pendirian platform investasi Indonesia-Rusia senilai 2 miliar euro.

    Putin kemudian menyebut volume perdagangan Indonesia dan Rusia selama 4 bulan pertama tahun ini naik 40 persen, jika dibandingkan pada angka tahun lalu sebesar 4,3 miliar dolar AS.

    Dalam acara yang sama, Presiden Prabowo menilai kerja sama Indonesia dan Rusia di seluruh bidang mengalami peningkatan yang berarti.

    Presiden Prabowo juga menilai pertemuannya dengan Presiden Putin berlangsung intens, hangat, dan produktif.

    Di Istana Konstantinovskiy, Presiden Prabowo turut didampingi sejumlah pejabat negara, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Ada pula Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Mentan dampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18-20 Juni 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Pertanian di Jakarta, Kamis menyebutkan kunjungan itu dilakukan atas undangan langsung dari Presiden Vladimir Putin, sekaligus dalam rangka menghadiri dan menjadi pembicara utama pada forum ekonomi bergengsi St. Petersburg International Economic Forum 2025 (SPIEF 2025).

    Selain menghadiri forum ekonomi, Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda penting lainnya, termasuk pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin.

    Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor. Presiden Prabowo juga direncanakan mengunjungi makam pahlawan Rusia sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa tersebut.

    Rombongan kenegaraan turut diisi oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang sudah tiba lebih dulu, termasuk Mentan Amran, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin; Menko Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Investasi Rosan Roeslani; dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Partisipasi Mentan Amran dalam kunjungan itu menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat hubungan kerja sama dengan Rusia, khususnya di sektor pangan dan pertanian.

    Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

    Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok. Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Prabowo bertemu Putin didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono

    Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat.

    Saint Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui hubungan Indonesia dan Rusia makin erat dan kuat, terutama di tengah gejolak geopolitik global.

    Delegasi pemerintah Republik Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan resmi ke Istana Konstantine, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    Presiden Putin, saat membuka pertemuan dengan Presiden Prabowo, menjelaskan bahwa pertemuan dua pemimpin negara di Istana Konstantine, St. Petersburg, Kamis, bertujuan untuk memperluas bidang-bidang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang militer dan penjelajahan luar angkasa.

    “Banyak peluang untuk kerja sama dan masih banyak kapasitas untuk berkembang,” kata Presiden Putin kepada Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Putin juga mengungkap harapannya terhadap Indonesia yang belum lama ini menjadi anggota penuh BRICS.

    “Harapan saya kepada Indonesia, Indonesia dapat memberikan sumbangan besar dalam kegiatan organisasi ini. Kami sangat senang bertemu Bapak Prabowo di sini. Selamat datang,” sambung Presiden Putin.

    Presiden Prabowo lantas menyampaikan terima kasihnya kepada Rusia yang mendukung Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh BRICS.

    “Saya sangat berterima kasih Rusia mendukung Indonesia menjadi anggota penuh BRICS dengan waktu yang sangat cepat,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin.

    Presiden Prabowo kemudian menilai kerja sama Indonesia dan Rusia makin erat, terlebih setelah Presiden Prabowo resmi menjabat.

    “Hubungan kita terus meningkat. Pejabat-pejabat senior dari Rusia datang. Saya sudah berjumpa dengan Wakil Perdana Menteri Mantirov pada tahun ini. Saya kira bertemu Wakil PM Mantirov ke Jakarta dua kali, di Saint Petersburg satu kali,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo lantas mengatakan kepada Presiden Putin, “Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali, belum setahun, sudah tiga kali ke Rusia.”

    Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Putin di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, yang merupakan kota kelahiran Presiden Putin.

    Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh dua orang kepercayaannya, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan beberapa pejabat pemerintah Rusia.

    Pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara dua pemimpin negara itu berlangsung terbuka selama kurang lebih 10 menit.

    Selepas itu, Presiden Putin menjamu Presiden Prabowo makan siang yang disertai dengan pertemuan bilateral antara delegasi pemerintah Rusia dan pemerintah Indonesia.

    Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo juga didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden kenang tragedi Pengepungan Leningrad di Piskarovskoye

    Presiden kenang tragedi Pengepungan Leningrad di Piskarovskoye

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto meletakkan karangan bunga (laying wreath) untuk mengenang tragedi Pengepungan Leningrad di Taman Makam Memorial Piskarovskoye, St. Petersburg, Rusia, Kamis pagi.

    Kegiatan di Piskarovskoye merupakan agenda pertama Presiden Prabowo pada hari kedua lawatan luar negerinya di St. Petersburg, Rusia.

    Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 10.30 waktu setempat, didampingi oleh sejumlah pejabat Pemerintah Republik Indonesia, yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Dubes RI untuk Rusia Jose Antonio Morato Tavares, dan Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.

    Prosesi peletakan bunga di Piskarovskoye oleh Presiden Prabowo dibantu tiga prajurit yang berjalan di depan Presiden.

    Selepas karangan bunga diletakkan di depan Patung Motherland Mother, Presiden Prabowo mengheningkan cipta sejenak, kemudian memberikan penghormatan untuk mengenang tragedi kemanusiaan Pengepungan Leningrad.

    Di Saint Petersburg, yang dulunya bernama Leningrad, jutaan warga sipil meninggal dunia akibat blokade yang dilakukan oleh pasukan Nazi. Tragedi itu terjadi pada masa Perang Dunia II, mulai tahun 1941 sampai dengan 1944.

    Selepas Presiden memberi penghormatan, prosesi peletakan bunga juga diikuti oleh jajaran pejabat Pemerintah RI yang mendampingi Presiden Prabowo di Piskarovskoye.

    Presiden Prabowo bersama jajaran pejabat Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Rusia kemudian berfoto bersama, dan menyaksikan defile pasukan.

    Presiden Prabowo kemudian berjalan menuju kendaraan untuk meninggalkan Piskarovskoye. Dalam perjalanannya menuju mobil kepresidenan, Presiden Prabowo sempat berbincang-bincang dengan seorang dosen Sastra Indonesia dari salah satu universitas di St. Petersburg, Svetlana.

    Svetlana, yang cukup dikenal di kalangan komunitas diaspora Indonesia, juga menunjukkan buku kepada Presiden Prabowo.

    Selepas itu, Presiden Prabowo bersama rombongan meninggalkan lokasi dan melanjutkan perjalanan untuk kunjungan resmi di Istana Kongres Nasional Constantine.

    Di Istana Constantine, Presiden Prabowo akan disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada 18–20 Juni untuk melaksanakan dua agenda utama, yaitu kunjungan resmi ke Istana Constantine dan bertemu Presiden Putin untuk pertemuan bilateral Kamis siang waktu setempat, kemudian memenuhi undangan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Diaspora Indonesia sambut meriah Presiden Prabowo di St. Petersburg

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo

    St. Petersburg, Rusia (ANTARA) – Sejumlah diaspora Indonesia termasuk mahasiswa Indonesia di Rusia menyambut meriah kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Kota St. Petersburg, Rusia, Rabu malam.

    Sebanyak 50 orang lebih warga negara Indonesia yang menetap di St. Petersburg memenuhi pelataran hotel tempat Presiden menginap di pusat kota St. Petersburg, dengan mengenakan pakaian tradisional khas Indonesia, di antaranya pakaian khas Jawa Tengah, Kalimantan, atasan kebaya lengkap dengan kain batiknya.

    Sejumlah diaspora itu kemudian begitu antusias melihat kedatangan Presiden di pelataran hotel, dan mereka kompak memanggil-manggil nama Presiden: “Presiden Prabowo! Bapak Presiden!”

    Presiden Prabowo pun menghentikan langkahnya dan menghampiri diaspora dan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di pelataran hotel. Presiden kemudian menyalami beberapa dari mereka.

    Ambar, salah satu diaspora Indonesia, yang datang bersama suami dan kedua anaknya, berkesempatan mengobrol dengan Presiden Prabowo.

    “Berapa anaknya?” tanya Presiden kepada Ambar.

    “Dua Bapak, Zenya dan Vladimir,” balas Ambar yang kemudian memperkenalkan dua anaknya kepada Presiden.

    Dua anaknya Ambar, yang menyambut kedatangan Presiden, ikut memeriahkan acara dengan memakai pakaian tradisional khas Kalimantan dan Jawa. Keduanya kemudian mendekat ke arah Presiden dan bersalaman.

    Presiden kemudian sempat bertanya kepada Vladimir: “Kamu ganteng sekali” ungkapan itu kemudian mengundang tawa diaspora lainnya. Vladimir pun memanfaatkan kesempatan bertemu Presiden dengan meminta mainan lego.

    Presiden pun memanggil sekretaris pribadinya, Rizky Irmansyah, untuk membelikan lego untuk Vladimir.

    Presiden lanjut bertanya asal daerah diaspora Indonesia lainnya. Ada yang berasal dari Ambon, ada pula yang dari Papua. Dalam sela-sela pertemuan Presiden dengan para diaspora, ada dari mereka yang memanggil-manggil nama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Seskab Teddy! Letkol Teddy!” kata beberapa diaspora.

    Presiden berinteraksi dengan diaspora dan mahasiswa Indonesia di pelataran hotel selama kurang lebih 15 menit. Presiden Prabowo kemudian berpamitan dengan para diaspora Indonesia itu dan masuk ke dalam hotel untuk makan malam dan beristirahat. Saat Presiden masuk ke dalam hotel, beberapa diaspora berseru: “Panjang umur Presiden!”

    Di lobi hotel, kedatangan Presiden Prabowo, yang didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, disambut oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Kemudian, ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.

    Di St. Petersburg, Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan yang termasuk di antaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Kamis (19/6), kemudian memenuhi undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).

    Lawatan Prabowo ke St. Petersburg pada 18–20 Juni 2025 merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dirinya resmi menjabat sebagai Presiden RI. Walaupun demikian, Presiden Prabowo, saat masih sebagai presiden terpilih, juga telah berkunjung ke Moskow, Rusia, dan diterima oleh Presiden Putin pada 31 Juli 2024.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.