Tag: Zulkifli Hasan

  • Video: Sempurnakan Program MBG, Pemerintah Bakal Pakai Sistem Hybrid

    Video: Sempurnakan Program MBG, Pemerintah Bakal Pakai Sistem Hybrid

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemerintah akan menyempurnakan tata kelola program makan bergizi gratis agar lebih efektif dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Saat ini, program tersebut baru menjangkau sekitar 5 juta orang, sementara targetnya mencapai 80 juta penerima.

    Salah satu langkah percepatan yang akan diambil adalah penerapan sistem hybrid, di mana proses pengawasan dan distribusi makanan dilakukan melalui dapur sekolah yang ada. Langkah ini dinilai lebih realistis dibandingkan menunggu pembangunan infrastruktur dapur dari nol.

    Saksikan dialog Syarifah Rahma bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam Economic Update 2025 di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (30/06/2025).

  • 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025

    1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025

     

    PIKIRAN RAKYAT – Terdapat 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah terbentuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Juni 2025. Dalam periode tersebut, tercatat penerima manfaat mencapai 5.566.648 orang.

    Hal tersebut tercatat dalam hasil Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri/Pimpinan Lembaga yang digelar di Ruang Rapat Utama Kemenko Bidang Pangan, Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, target program MBG adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun. Anggaran yang sudah dialokasikan mencapai Rp 121 triliun hingga Desember 2025.

    Penyelesaian Peraturan Presiden tentang MBG dikatakannya akan dipercepat untuk membenahi tata kelola program.

    “Jelas arahan dari Bapak Presiden, melalui Mensesneg Prasetyo Hadi, kami disuruh percepat agar semakin banyak, semakin cepat, anak-anak kita yang menikmati MBG yang sangat diperlukan mereka untuk pertumbuhan atau gizi yang baik. Perpres mudah-mudahan minggu ini selesai,” katanya.

    Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong percepatan pelaksanaan program MBG untuk memperkuat pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak.

    Pada kesempatan terpisah, Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, mengatakan, jumlah SPPG akan terus bertambah dalam beberapa bulan kedepan. Pada Agustus nanti, ditargetkan ada 7.000 SPPG.

    “Jumlah SPPG ini akan bertambah di bulan Juli dan Agustus. Di bulan Agustus, kami menargetkan penambahan jumlah SPPG sejumlah 7.000 SPPG dan secara eksponensial akan bertambah sampai bulan November dengan target total 32.000 unit SPPG di seluruh Indonesia,” katanya.

    Ia menambahkan, BGN mencatat sebanyak 72.521 orang telah bekerja dalam pelaksanaan operasional MBG di SPPG. Tak menutup kemungkinan bakal ada 1,5 juta tenaga kerja bakal terserap dari Program MBG.

    “Jadi, sampai 22 Juni 2025, BGN telah menyerap tenaga kerja dengan total 72.521 orang. Sampai nanti 32.000 (SPPG) terpenuhi, akan ada setidaknya 1,5 juta lapangan pekerjaan dari program ini,” ucap Redy.

    Wakil Menteri Agama, Romo R. Muhammad Syafi’i, mengatakan, pesantren telah berkontribusi aktif dalam mendukung program MBG, khususnya dalam pengelolaan dapur. Tetapi, hingga saat ini belum ada nota kesepahaman dengan BGN.

    “BGN tidak bisa berjalan sendiri, harus melibatkan banyak pihak dalam artian kerja sama yang resmi dengan Kementerian Agama. Karena Kementerian Agama dengan MBG sampai saat ini belum ada membuat MoU,” katanya.

    Syafi’i menekankan pentingnya kerja sama resmi antara BGN dan Kementerian Agama agar pelaksanaan MBG di lingkungan madrasah dan pesantren lebih terkoordinasi.

    “Kalau kita mau lihat di lapangan, sudah banyak istimewanya pesantren-pesantren yang dapurnya itu sudah kemudian di-up menjadi dapur MBG. Semuanya harus terlibat dan berperan serta menyukseskan program MBG ini,” katanya.

    Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, memberikan beberapa catatan terhadap MBG berdasarkan hasil reses di beberapa sekolah di Kota Bandung dan Kota Cimahi. MBG dinilainya masih harus melakukan pendataan sesuai kebutuhan sekolah, utamanya kebutuhan latar belakang sosial-ekonomi siswa dan jumlah pendataannya.

    Ledia mengatakan, ada sejumlah sekolah yang sebagian besar siswanya dari kalangan tidak mampu atau hampir semuanya tidak mampu. Ada siswa yang sulit untuk sarapan, tidak punya bekal, dan lain sebagainya. Maka sekolah ini seharusnya menjadi prioritas utama. Sementara ada sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu sehingga tidak begitu memerlukan program MBG.

    “Mengingat pelaksanaan program ini membutuhkan dana sangat besar dan saat ini bahkan belum bisa menjangkau semua sekolah di seluruh Indonesia, maka diperlukan pendataan yang lebih jelas agar diperoleh informasi akurat mana-mana sekolah yang harus diprioritaskan menerima program MBG ini,” katanya.***

  • Zulhas Apresiasi Jakarta International Marathon: Sehat Tak Bisa Diwakilkan

    Zulhas Apresiasi Jakarta International Marathon: Sehat Tak Bisa Diwakilkan

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung membuka BTN Jakarta International Marathon 2025 pagi tadi. Zulhas mengapresiasi acara yang diikuti sekitar 31 ribu pelari dari 51 negara tersebut.

    “BTN bagus sekali ya karena sehat itu nggak bisa diwakilkan,” kata Zulhas di acara BTN Jakarta International Marathon 2025 di Jakarta, dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

    Ketua Umum PAN ini memuji ajang Jakarta International Marathon 2025 yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jakarta dengan Bank BTN. Menurut Zulhas, acara tersebut mampu mendorong masyarakat untuk terus menerapkan gaya hidup sehat melalui olahraga lari.

    “Jadi mencegah itu lebih bagus karena kalau sudah sakit kan biaya tidak produktif dan mahal. Jadi apresiasi terima kasih untuk BTN,” ujarnya.

    Sementara itu, Pramono menjelaskan acara tersebut tergolong sukses diselenggarakan. Hal itu terlihat dari tingginya jumlah peserta yang ikut dalam acara tersebut.

    “Jadi ini pelaksanaan half marathon, full marathon 10 kilo meter yang peserta paling banyak, paling tertib, dan paling rapi. Mudah-mudahan tahun depan bisa ditingkatkan,” kata Pramono.

    “Dan saya secara pribadi berharap kalau tahun ini 31 ribu, tahun depan bisa 35 ribu atau 40 ribu. Yang paling penting adalah ketika Jakarta 5 abad 500 tahun Jakarta pesertanya harus 50 ribu,” ucapnya.

    (idn/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih

    Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih

    Jakarta, CNBC Indonesia- Peningkatan Kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) disebut Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga & Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono sebagai salah satu fokus pemerintah dalam pembentukan 80 Ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Satgas Koperasi Merah Putih yang dipimpin Menko Pangan, Zulkifli Hasan tengah menyiapkan pelatihan para pengelola hingga pengawas terkait pelaksanaan sistem Koperasi Merah Putih.

    Selain itu ke depan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan diarahkan untuk mendorong ekonomi desa/kelurahan dan berperan dalam distribusi pangan, pupuk, sembako, gas hingga sebagai agen layanan keuangan.

    Seperti apa sistem pendanaan hingga pengelolaan bisnis Koperasi Merah Putih? Selengkapnya simak dialog Bunga Cinka dengan Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga & Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 18/06/2025)

  • Jamin Pekerja Dapur MBG, BGN Gandeng BPJamsostek

    Jamin Pekerja Dapur MBG, BGN Gandeng BPJamsostek

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng BPJS Ketenagakerjaan atau lebih dikenal dengan BPJamsostek untuk memberikan jaminan bagi pekerja di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran mengatakan kolaborasi ini berfokus pada penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan pada ekosistem program MBG.

    Samiran menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini mencakup penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan dan dukungan optimalisasi kepesertaan aktif jaminan sosial ketenagakerjaan.

    Di samping itu, kerja sama ini juga mencakup optimalisasi pelayanan program jaminan sosial ketenagakerjaan, serta sinergi data dan informasi dalam rangka optimalisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja di SPPG dalam pelaksanaan MBG.

    “Upaya ini kami lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja yang bertugas di SPPG. Dengan adanya jaminan sosial ini, semoga seluruh petugas SPPG semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam melayani masyarakat,” kata Samiran dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).

    Dia menjelaskan bahwa kerja sama ini juga memungkinkan pemberian fasilitas pelayanan atas risiko kecelakaan kerja dan/atau kematian yang dialami oleh pekerja SPPG yang telah menjadi peserta aktif program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan program yang telah disepakati oleh BGN dan BPJS Ketenagakerjaan.

    Ke depan, Samiran berharap akan semakin banyak kolaborasi lintas sektor yang mendukung program MBG, baik dari sisi dukungan terhadap program MBG secara langsung maupun dukungan kepada petugas di lapangan.

    Dalam catatan Bisnis, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap penerima manfaat program MBG telah mencapai 5,56 juta orang pada Juni 2025.

    Pada periode yang sama, program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto itu telah memiliki 1.861 dapur SPPG.

    “Sampai hari ini, Juni sudah ada 1.861 SPPG [dan] sudah [ada] 5.560.648 orang penerima manfaat, anggaran yang terserap baru Rp5 triliun sampai Juni,” ujar Zulhas usai melakukan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Zulhas mengakui bahwa penerima manfaat dari program MBG masih berjalan lambat.

    “Jadi, saudara-saudara, yang perlu kami sampaikan. Sekarang agak lambat, baru 5 juta [penerima manfaat],” ujarnya.

    Namun, Zulhas menyatakan Menko Pangan bersama dengan sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, akan mempercepat program MBG dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres).

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menargetkan Perpres yang mengatur Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG akan rampung pada pekan ini.

    “Ini rapat kami hari ini menyelesaikan Perpres, kita akan gas, kita percepat, sehingga 82 juta [penerima manfaat] itu di Desember bisa tercapai. Jadi, anak-anak, kepala sekolah, jangan khawatir. Ini setelah Perpres, kita akan percepat sehingga 82 juta penerima manfaat itu bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

    Zulhas menambahkan, nantinya percepatan penerima manfaat MBG ini akan menggunakan dapur sekolah hingga pondok pesantren. Langkah ini dilakukan agar target 82,9 juta penerima manfaat MBG tercapai pada akhir 2025.

  • Makan Bergizi Gratis Tetap Berlanjut saat Libur Sekolah, Ini Syaratnya

    Makan Bergizi Gratis Tetap Berlanjut saat Libur Sekolah, Ini Syaratnya

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa alokasi Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap diberikan kepada anak-anak yang bersedia hadir langsung di sekolah selama masa libur.

    “Anak yang bersedia datang ke sekolah, ketika hadir ke sekolah, maka MBG untuk anak sekolah berlanjut,” ucap Kepala BGN, Dadan Hindayana.

    Maka dari itu, BGN mendesak semua kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap sekolah untuk menginventarisasi jumlah anak yang mau datang ke sekolah saat libur.

    “Seluruh kepala SPPG sekarang harus mendata berapa banyak anak yang bersedia datang ke sekolah,” ujar Dadan dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 27 Juni 2025.

    Ambil di Posyandu

    Program MBG untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui akan dilanjutkan dengan mekanisme pengiriman langsung ke rumah dan posyandu di wilayah masing-masing.

    “Untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, itu dilanjutkan dikirim ke rumah dan posyandu masing-masing,” kata Dadan.

    BGN sebelumnya menyatakan bahwa program MBG besutan Presiden Prabowo Subianto tidak hanya meningkatkan gizi, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal.

    “Melihat besarnya manfaat program MBG itu, kami mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat membantu menyukseskan program tersebut,” ucap Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, Tengku Syahdana.

    Untuk memastikan keberhasilan program MBG, ia menerangkan bahwa BGN secara berkelanjutan melakukan sosialisasi dan pemberdayaan UMKM di wilayah implementasi program, sebagai upaya penguatan ekonomi setempat.

    Di Sumatra Selatan (Sumsel), kegiatan sosialisasi ini telah menjangkau beberapa kabupaten/kota, dengan lokasi terbaru pada Juni 2025 di Desa Batu Gajah, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara).

    Jumlah penerima MBG

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa hingga saat ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 5.560.648 penerima manfaat melalui 1.861 unit satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

    “Sudah ada penerima manfaat 5.560.648 orang anggaran yang terserap baru Rp5 triliun sampai Juni,” ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa kementerian/lembaga terkait sedang membahas tata kelola percepatan penyaluran MBG, mengingat keinginan Presiden Prabowo untuk mempercepat dan memperluas distribusi program ini.

    Untuk target cakupan penerima manfaat MBG hingga akhir tahun, lanjut Menko Pangan, ditargetkan mampu menyasar 82,9 juta orang, dengan total anggaran mencapai Rp121 triliun.***

     

  • Bank Mandiri Dukung Kemenko Pangan dalam Penguatan Kapasitas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

    Bank Mandiri Dukung Kemenko Pangan dalam Penguatan Kapasitas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih


    PIKIRAN RAKYAT –
    Bank Mandiri berkomitmen mendukung agenda strategis pemerintah dalam mengakselerasi transformasi ekonomi kerakyatan, termasuk pada penguatan koperasi desa agar dapat menciptakan nilai tambah secara optimal dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Terbaru, Bank Mandiri mewujudkan dukungan tersebut pada kick-off pelatihan Capacity Building SDM dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang digelar pada Rabu–Kamis, 25–26 Juni 2025. Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) ini menjadi langkah awal penting dan menentukan dalam mendorong koperasi desa sebagai pilar penggerak ekonomi kerakyatan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

    Terkait hal itu, Bank Mandiri menyediakan fasilitas pelatihan di Gedung Nawasena, Mandiri University, Kawasan Mandiri Wijayakusuma, Jakarta Barat bagi lebih dari 1.300 peserta yang merupakan pengurus dan perwakilan dari lebih 150 KDKMP yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 348 peserta hadir secara langsung (luring), sedangkan 1.000 peserta lainnya bergabung secara daring melalui platform digital.

    “Bank Mandiri percaya bahwa koperasi desa memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Melalui sinergi ini, kami berharap dapat membantu Kemenko Pangan memperkuat fondasi kelembagaan koperasi dan mengakselerasi kapasitas SDM-nya agar lebih adaptif terhadap tantangan dan kebutuhan zaman,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di sela kick-off Pelatihan Capacity Building Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Jakarta, Rabu (25/6) yang dihadiri Menko Pangan sekaligus Ketua Satgas KDKMP Zulkifli Hasan, menteri dan wakil menteri terkait, serta beberapa Direktur BUMN.

    Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan bahwa Bank Mandiri tidak hanya menyediakan fasilitas dan dukungan logistik, tetapi juga berkontribusi dalam pengisian materi pelatihan. Materi yang disampaikan mengenai pemahaman keuangan serta sharing session agar kehadiran KDKMP memberikan dampak yang lebih optimal dalam memperkuat ekonomi desa dan kemandirian bangsa.

    Pada sharing session tersebut, Bank Mandiri menggandeng Goris Mustaqim, salah satu tokoh penggerak sosial dan mentor nasional dalam program Wirausaha Muda Mandiri (WMM), untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta. Kehadiran Goris diharapkan mampu memberikan perspektif praktis dalam membangun ekosistem wirausaha berbasis desa yang kolaboratif dan berdampak luas.

    Melalui pelatihan ini, Bank Mandiri optimis para pengurus koperasi dapat lebih siap dalam mengimplementasikan peran strategis KDKMP di desa masing-masing, terutama dalam memperluas inklusi keuangan, mendorong wirausaha lokal, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

    Komitmen Bank Mandiri ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam menciptakan pekerjaan layak, mengurangi kesenjangan, dan memperluas akses terhadap layanan keuangan formal. Dengan sinergi yang kuat antara lembaga keuangan, pemerintah, dan komunitas desa, koperasi dapat menjadi simpul penting dalam membangun ekonomi Indonesia dari desa. ***

  • Penerima MBG Sudah 5,5 Juta Orang, Anggaran Terserap Rp5 Triliun

    Penerima MBG Sudah 5,5 Juta Orang, Anggaran Terserap Rp5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap hingga saat ini penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) telah mencapai 5,56 juta orang pada Juni 2025.

    Selain itu, program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto telah memiliki 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) per Juni 2025.

    “Sampai hari ini, Juni sudah ada 1.861 SPPG [dan] sudah [ada] 5.560.648 orang penerima manfaat, anggaran yang terserap baru Rp5 triliun sampai Juni,” kata Zulhas usai melakukan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Zulhas juga mengakui bahwa penerima manfaat dari program MBG masih berjalan lambat. Adapun, penerima manfaat MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta orang pada 2025.

    “Jadi, saudara-saudara, yang perlu kami sampaikan. Sekarang agak lambat, baru 5 juta [penerima manfaat],” ujarnya.

    Meski begitu, Zulhas menyatakan bahwa Menko Pangan bersama dengan sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, akan mempercepat program MBG dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres).

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menargetkan Perpres yang mengatur Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG akan rampung pada pekan ini.

    “Ini rapat kami hari ini menyelesaikan Perpres, kita akan gas, kita percepat, sehingga 82 juta [penerima manfaat] itu di Desember bisa tercapai. Jadi, anak-anak, kepala sekolah, jangan khawatir. Ini setelah Perpres, kita akan percepat sehingga 82 juta penerima manfaat itu bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

    Dia menjelaskan bahwa nantinya percepatan penerima manfaat MBG ini akan menggunakan dapur sekolah hingga pondok pesantren. Langkah ini dilakukan agar 82,9 juta penerima manfaat MBG tercapai.

    “Jadi, dapur sekolah bisa kita pakai. Dapur yang pondok untuk mempercepat perlaksanaan sehingga 82 juta itu bisa tercapai,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025), 

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan pihaknya akan mempercepat 32.000 SPPG untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat MBG pada November 2025.

    “Dan sesuai dengan target Pak Presiden, mudah-mudahan tercapai, Pak. Doakan kerja kita tetap cepat, 32.000 [SPPG] melayani 82,9 juta [penerima manfaat MBG] itu di bulan November akhir,” kata Dadan.

    Dadan menyebut target 82,9 juta penerima manfaat MBG itu nantinya akan menyedot anggaran hingga Rp25 triliun per bulan atau setara dengan Rp1 triliun per hari.

    Bahkan, Dadan juga menyebut anggaran yang diserap BGN setara dengan anggaran di kementerian lain dengan estimasi satu tahun.

    “Insya Allah nanti Agustus ini akan mencapai 7.000 SPPG dan saat itulah kita sudah akan menyerap anggaran kurang lebih Rp7 triliun per bulan. Sekarang ini kita baru menyerap Rp1,1 triliun, itu sudah lebih besar dibandingkan anggaran salah satu kementerian satu bulan,” tandasnya.

  • Respons Zulhas Soal Anggaran MBG Jadi Rp121 Triliun

    Respons Zulhas Soal Anggaran MBG Jadi Rp121 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) buka suara ihwal anggaran program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi Rp121 triliun.

    Untuk diketahui, mulanya pemerintah menargetkan penerima manfaat di 2025 sebanyak 17,9 juta orang dengan anggaran senilai Rp71 triliun.

    Namun, target penerima manfaat MBG pada tahun ini dinaikkan dan menuju 82,9 juta penerima dan dilayani oleh 32.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    Alhasil, pemerintah telah menyiapkan anggaran tambahan dari pagu awal menjadi Rp171 triliun.

    Menko Zulhas mengatakan pemerintah akan menggelontorkan anggaran senilai Rp121 triliun untuk program MBG hingga Desember 2025. 

    “Kita setelah ini, kita gas untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat dengan anggaran sebesar Rp121 triliun,” kata Zulhas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Zulhas menjelaskan anggaran MBG yang kini ditetapkan Rp121 triliun nantinya akan dikejar hingga mencapai Rp171 triliun, setelah Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG rampung pekan ini

    “Kesanggupannya [melaksanakan MBG]. Kan [awalnya] Rp171 triliun ya [anggaran untuk MBG], tapi kalau lihat dari sekarang mungkin bisa Rp121 triliun, begitu kan. Makanya setelah Perpres [selesai], kita kejar, bisa juga sampai Rp171 triliun,” jelasnya.

    Pasalnya, Zulhas menjelaskan bahwa hingga saat ini realisasi program MBG baru menyerap Rp5 triliun pada Juni 2025.

    “Sekarang kan baru Rp5 triliun kan. Ini sudah bulan Juni. Ini mau digas kita agar percepat penyalurannya,” tandasnya.

  • Menko Pangan: Perpres Tata Kelola MBG Rampung Pekan Ini

    Menko Pangan: Perpres Tata Kelola MBG Rampung Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan rampung pekan ini.

    Adapun, percepatan Perpres yang mengatur Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG melibatkan sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

    Zulhas menyatakan Presiden Prabowo Subianto melalui Mensesneg Prasetyo Hadi memerintahkan untuk mempercepat pelaksanaan MBG agar 82,9 juta penerima manfaat terealisasi hingga akhir 2025.

    “Jelas arahan dari Bapak Presiden [Prabowo Subianto], melalui Mensesneg, kita disuruh percepat agar semakin banyak, semakin cepat, anak-anak kita yang menikmati makan bergizi [MBG], sangat diperlukan mereka untuk pertumbuhan atau gizi yang baik,” kata Zulhas usai melakukan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Sejalan dengan perintah Kepala Negara RI, Zulhas menargetkan Perpres terkait Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal rampung pekan ini.

    “Hari ini, kami tadi rapat, Perpres [Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG] mudah-mudahan minggu ini selesai. Setelah itu, ada perintah tidak langsung melalui Mensesneg tadi untuk kita gas, kita percepat,” ujarnya.

    Tercatat, per 26 Juni 2025, Zulhas mengungkap program MBG baru menjangkau 5,56 juta penerima manfaat dan memiliki 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Adapun, anggaran yang terserap dari program ini baru mencapai Rp5 triliun.

    “Sampai hari ini, Juni sudah ada 1.861 SPPG, sudah [ada] penerima manfaat 5.560.648 orang penerima manfaat, anggaran yang terserap baru Rp5 triliun sampai Juni,” ungkapnya.

    Adapun, pemerintah akan menggelontorkan anggaran senilai Rp121 triliun untuk program MBG sampai Desember 2025. 

    “Kita setelah ini, kita gas untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat dengan anggaran sebesar Rp121 triliun,” tandasnya.