Tag: Zulkifli Hasan

  • Gibran Hadir dalam Pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Partai Koalisi

    Gibran Hadir dalam Pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Partai Koalisi

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka terlihat hadir dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan ketua partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (1/11/2024). Momen keikutsertaan Gibran dalam pertemuan tersebut diunggah Prabowo melalui Instagram @prabowo.

    Dalam foto tersebut, Wapres Gibran duduk di sebelah kanan Presiden Prabowo Subianto. Keduanya mengenakan kemeja putih. Di sebelah kanan Gibran, duduk Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Sementara itu, di sebelah kiri Presiden Prabowo terlihat Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Duduk di hadapan mereka adalah para pimpinan partai politik, di antaranya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, serta Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi.

    Dalam foto tersebut, tampak Prabowo, Gibran, dan para pimpinan partai politik sedang menikmati hidangan makan siang bersama.

    Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan pertemuan tersebut bersifat informal dan membahas isu-isu seputar kenegaraan, kebangsaan, serta berbagai permasalahan masyarakat secara umum. Menurutnya, diskusi yang berlangsung dalam suasana santai itu lebih sebagai ajang brainstorming dan obrolan ringan.

    “Tadi hanya makan-makan santai setelah jumatan. Beliau (Prabowo) ingin mendengar berbagai pandangan dan berdiskusi ringan dengan para rekan yang hadir,” ujar Muzani.

  • Elite KIM Plus Makan Siang dengan Prabowo, Ada Zulhas hingga Surya Paloh

    Elite KIM Plus Makan Siang dengan Prabowo, Ada Zulhas hingga Surya Paloh

    Bisnis.com, JAKARTA — Para pimpinan partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Prabowo Subianto atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024), siang. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis, para ketua umum hingga petinggi parpol yang saat ini berada di barisan pemerintahan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan selepas salat Jumat. 

    Mereka adalah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. 

    Lalu, Sekjen PKS Habib Aboe, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. 

    Kemudian, satu per satu mulai keluar sekitar pukul 14.50 WIB. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan ketua umum parpol KIM yang terlihat keluar duluan. 

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengungkap agenda pertemuan Prabowo dengan para elite parpol KIM Plus diisi dengan agenda makan siang. 

    Setelah itu, beberapa ketua umum parpol lainnya turut keluar dari Kompleks Istana Kepresidenan usai agenda makan siang tersebit. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku agenda makan siang itu hanya untuk berdiskusi. 

    “Diskusi itu ya ketawa-tawa ringan, bercanda dan sekali-kali diskusi yang berat, yang ringan, semua dibicarakan. Brainstorming lah ya,” kata pria yang juga Ketua MPR itu kepada wartawan, Jumat (1/11/2024). 

    Muzani menyebut ada harapan agar pertemuan tersebut rutin dilakukan pada Jumat setiap minggunya. 

    “Tapi kan tentu saja disesuaikam dengan kesibukan beliau dan jadwal beliau,” ucapnya. 

    Adapun Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 secara tidak spesifik turut dibicarakan. 

    Seperti diketahui, KIM Plus memiliki kerja sama politik di mana parpol anggotanya mengusung pasangan calon kepala daerah yang sama di sejumlah kabupaten/kota maupun provinsi. Beberapa di antaranya yakni di Jakarta dan Jawa Tengah. 

    “Pilkada tidak terlalu spesifik,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu. 

    Di sisi lain, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan bahwa para ketua umum parpol dan Prabowo, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, turut membicarakan soal kebijakan-kebijakan yang ingin dilakukan pada pemerintahan lima tahun ke depan. 

    “Beberapa hal tentang kebijakan-kebijakan yang barangkali dalam pemikiran-pemikiran yang masih perlu digodok oleh presiden untuk bisa dilaksanakan sebagai kebijakan pemerintah,” ujar pemilik Media Group itu.

  • Prabowo diskusi ringan hingga berat dengan pimpinan parpol

    Prabowo diskusi ringan hingga berat dengan pimpinan parpol

    Seminggu satu kali, apakah sarapan pagi, makan siang, untuk silaturahmi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto mendiskusikan beragam hal mulai dari topik ringan hingga berat dalam pertemuan dengan pimpinan partai politik koalisi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

    “Diskusi itu ya ketawa-ketawa ringan, bercanda, dan sekali-kali diskusi yang berat, yang ringan semua dibicarakan,” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani usai menghadiri pertemuan itu.

    Muzani mencontohkan diskusi topik berat yang dilakukan, misalnya, soal meningkatkan pendapatan negara. Sementara diskusi ringan mengenai menu kuliner di Indonesia.

    “(Diskusi berat) Ya meningkatkan pendapatan negara. Berat dong, iya nggak? Yang ringan itu bagaimana menu kuliner Indonesia enak-enak, menunya banyak, ragamnya banyak. Itulah kekayaan negeri kita yang bisa menjadi kesempatan berusaha masyarakat,” katanya.

    Muzani mengatakan tidak ada pembicaraan mengenai pilkada dalam pertemuan Prabowo dengan para pimpinan partai politik.

    Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pertemuan Prabowo dengan pimpinan parpol koalisi berlangsung cukup cair dalam komunikasi yang saling membesarkan hati satu sama lain.

    Menurut Paloh, hal itu karena banyak tugas-tugas besar yang akan segera dilaksanakan sebagai koalisi kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

    “Beliau menawarkan mungkin tetap ada pertemuan secara rutin yang bisa dilakukan antara seluruh ketua umum partai-partai koalisi pendukung,” jelasnya.

    Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan Presiden Prabowo menginginkan pertemuan dengan pimpinan partai koalisi dilakukan setiap pekan dalam sesi sarapan pagi atau makan siang.

    “Seminggu satu kali, apakah sarapan pagi, makan siang, untuk silaturahmi, karena keunggulan kita silaturahmi, jadi kalau ada apa-apa kita bisa bicarakan, begitu,” ujar Zulkifli.

    Beberapa pimpinan partai politik yang tampak hadir dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo, antara lain dari Partai Gerindra, Partai NasDem, PAN, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Andi Firdaus
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • VIDEO: Naik Traktor, Zulkifli Hasan Dengarkan Curhat Petani

    VIDEO: Naik Traktor, Zulkifli Hasan Dengarkan Curhat Petani

    Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengunjungi Kampung Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Dalam kunjungannya ini Zulhas meninjau langsung padi siap panen, dan berdialog dengan petani setempat.

    Ringkasan

  • Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, Riyono Sarankan Ini kepada Pemerintah

    Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, Riyono Sarankan Ini kepada Pemerintah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tampaknya masih menjadi pilihan pemerintah. Dalam waktu dekat, pemerintah berencana mengimpir 1 juta ton.

    Rencana mengimpor satu juta ton beras pada akhir 2024 dan awal 2025 akan dilakukan dari India.

    Merespons hal itu, anggota Komisi IV DPR RI, Riyono menyebut pemerintah harus berpikir ulang. Legislator Fraksi PKS itu meminta Indonesia bisa menyerap gabah petani lokal sebelum memutuskan mengimpor sejuta beras. “Soal impor satu juta ton beras dari India, pastikan produksi dalam negeri dan penyerapan gabah petani maksimal dahulu,” kata Riyono melalui layanan pesan, Kamis (31/10).

    Legislator Dapil VII Jatim itu menyadari Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi 2024 turun di kisaran 52,66 juta Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 30,34 juta ton beras. Temuan ini membuat produksi beras turun sekitar 1,32 juta ton dibanding 2023 yang mencapai 31,10 juta ton beras. Namun, Riyono menganggap penurunan produksi GKG masih dalam batas kewajaran untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    “Produksi gabah turun seiring turunnya luasan lahan produktif kita, tetapi turunnya masih dalam batas “margin” error yang sebenarnya bisa di toleransi untuk kebutuhan dalam negeri,” lanjut Ketua Bidang Tani Nelayan DPDP PKS itu.

    Toh, kata Riyono, produksi beras mulai Juni sampai September 2024 bakal bertumbuh, dari 2,06 juta ton meningkat menjadi 2,18 juta ton pas Juli tahun ini.

    Peningkatan secara signifikan terjadi pada estimasi produksi beras di Agustus dan September yang masing-masing dapat mencapai angka 2,66 juta ton dan 2,96 juta ton.
    Riyono mengatakan angka itu sudah di atas kebutuhan konsumsi beras bulanan secara nasional yakni sebesar 2,55 juta ton. Dia mengatakan data tadi menandakan rencana impor beras yang digaungkan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan harus dipikirkan matang.

  • Bibit padi unggul dapat tingkatkan produksi beras

    Bibit padi unggul dapat tingkatkan produksi beras

    Menteri Perekonomian Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat melakukan peninjauan panen padi di Lahan Sukamandi PT Sang Hyang Seri, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024). ANTARA/Maria Cicilia Galuh

    Menko Zulkifli: Bibit padi unggul dapat tingkatkan produksi beras
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Kamis, 31 Oktober 2024 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengatakan penggunaan bibit padi yang unggul dapat meningkatkan jumlah produksi beras sehingga diharapkan tidak perlu melakukan impor lagi.

    Hal ini disampaikan oleh Zulkifli saat melakukan peninjauan panen padi di lahan Sukamandi PT Sang Hyang Seri, Subang, Jawa Barat, Kamis. Menurutnya, penyebaran bibit dengan standar mutu berkualitas masih belum merata.

    “Saya meninjau sebetulnya, apa sih masalahnya kalau bibit kita itu tidak merata. Kita ingin kalau bibit dengan standar mutunya yang paling bagus, yang terbaik sehingga produksinya bisa meningkat, itu yang kita harapkan,” ujar Zulkifli.

    Menurut Zulkifli, pengadaan bibit yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan produksi pagi. Dengan produksi yang melimpah, maka target swasembada pangan dalam empat tahun ke depan dapat terwujud.

    Selama ini, Indonesia hanya mampu memproduksi beras secara nasional sekitar 31 juta ton. Oleh karena itu, Indonesia masih harus melakukan impor untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

    Dengan bibit padi yang unggul, kata Zulkifli, produksi beras diharapkan bisa terus digenjot. Ia berharap, setidaknya produksi beras di Indonesia dapat meningkat 10 persen.

    “Jadi kalau 10 persen saja, kita kan 31 juta ton, kalau 10 persen saja kan 3 juta, berarti kita bisa 34 juta ton. Kalau 34 juta ton, kita nggak impor lagi. Jadi saya ke sini, apa sih problem-nya pembibitan itu, kok tidak bisa lancar,” kata Zulkifli.

    Salah satu contoh peningkatan produktivitas beras yang dilakukan pemerintah adalah seperti yang dilakukan oleh PT Sang Hyang Seri (Persero). Anggota dari PT RNI atau ID Food ini, menyerahkan lahan sekitar 350 hektar untuk dikelola oleh PT Tani Optima mulai dari penyediaan bibit, pupuk hingga teknologi pertaniannya.

    Diharapkan dengan penggunaan bibit dan pupuk dari perusahaan tersebut, dapat meningkatkan produktivitas padi, dari yang sebelumnya setahun hanya mampu panen satu kali menjadi tiga kali.

    Sumber : Antara

  • Zulhas Pede Produksi Beras RI Naik 6 Juta Ton-Nol Impor, Ini Jurusnya

    Zulhas Pede Produksi Beras RI Naik 6 Juta Ton-Nol Impor, Ini Jurusnya

    Subang, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) meyakini produksi beras dalam negeri bisa meningkat 34 juta sampai dengan 37 juta  ton per tahun. Sementara saat ini rata-rata produksi beras nasional baru mencapai 31 juta ton per tahun.

    Adapun salah satu strategi untuk meningkatkan produksi itu, katanya, dengan menggunakan bibit unggul. Zulhas menilai, jika bibit yang digunakan para petani adalah bibit yang memiliki mutu bagus, maka produksi beras bisa meningkat hingga 10%.

    “Jadi kalau 10% saja, kita kan (produksi) 31 juta ton. Kalau 10% saja kan 3 juta ton, berarti kita bisa (produksi sampai) 34 juta ton. Kalau 34 juta ton, kita nggak impor lagi. Jadi saya ke sini, apa sih problemnya? pembibitan itu kok tidak bisa lancar,” kata Zulhas saat meninjau lahan sawah di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).

    Usai peninjauannya hari ini, Zulhas berharap para petani bisa mendapatkan bibit unggul. Karenanya, dia pun meminta para petani untuk tidak mengelola bibit sendiri, tetapi mencari bibit unggul dari BUMN dan swasta. Menurutnya dengan bibit padi yang unggul, produksi padi bahkan bisa naik 20%.

    “Jadi untuk pembibitan di sini, Mas Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) bilang kalau bibitnya semua bagus, kita bisa naik 20%. Wah kalau 20%, dari 31 juta produksi ditambah 6 juta ton (jadi 37 juta ton). Nggak usah impor lagi kita,” ujarnya.

    Zulhas mengakui, saat ini persebaran bibit unggul masih belum merata. Padahal, menurutnya, bibit dengan kualitas bagus menjadi kunci dari peningkatan produktivitas.

    “Karena (petani) masing-masing itu ada bibitnya dari sendiri, petani-petani itu mengadakan sendiri. Kita ingin kalau bibit ini kan standar mutunya yang paling bagus, yang terbaik sehingga tadi produksinya bisa meningkat. Itu yang kita harapkan,” ucapnya.

    Sebagai informasi, peninjauan lahan sawah yang dilakukan Zulhas hari ini di lahan milik PT Sang Hyang Seri, yang juga berkolaborasi dengan swasta dalam memproduksi padi, PT Tani Optima.

    Direktur Utama PT Tani Optima Budi Tanaka mengatakan, pihaknya mengelola lahan milik Sang Hyang Seri sebesar 350 hektare (ha). Adapun bibit yang digunakan PT Tani Optima, diklaim unggul dengan rata-rata produksi di atas nasional 7 ton per ha.

    “Kita harapannya tahun depan ini bisa sampai double digit ya, double digit itu di atas 10 ton, itu harapannya dan targetnya di sini. Dan itu bagaimana ketika kami sukses ini, kami akan men-transfer itu kepada petani-petaninya,” kata Budi dalam kesempatan yang sama.

    Selain menggunakan bibit unggul, Tani Optima juga menggunakan teknologi modern dalam mengelola lahan padinya. Teknologi yang digunakan di antaranya, drone untuk menyiram obat, mapping terhadap populasi padi hingga hama.

    “Jadi kita memang menerapkan teknologi untuk peningkatan hasil. Kita kalau berbicara selama ini, untuk swasembada pangan itu kan harus namanya yield ya. Jadi dengan cara intensifikasi, dengan kita memperbaiki manajemen budidaya yang benar, saya pikir kita bisa swasembada pangan dengan lebih gampang daripada intensifikasi,” pungkasnya.

    Foto: Direktur Utama PT Tani Optima, Budi Tanaka saat ditemui di lahan sawah Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Direktur Utama PT Tani Optima, Budi Tanaka saat ditemui di lahan sawah Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    (dce)

  • Dari Subang, Zulhas Sidak ke Pasar Kosambi Bandung-Temukan Fakta Ini

    Dari Subang, Zulhas Sidak ke Pasar Kosambi Bandung-Temukan Fakta Ini

    Bandung, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok atau pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Zulhas menemukan harga pangan stabil dan cenderung turun, hanya harga daging ayam yang sedikit mengalami kenaikan.

    Ketua Umum PAN itu berkeliling pasar untuk menemui pedagang ayam, telur, sayuran, hingga kue kering. Zulhas pun menanyakan terkait ketersediaan dan harga komoditas pangan di Pasar Kosambi.

    “Ini telur berapa?” tanya Zulhas ke pedagang telur, Kamis (31/10/2024).

    “Rp 27.500 ribu, Pak,” jawab sang pedagang.

    Foto: Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok atau pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Dok: Tim Media Menko Pangan)
    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok atau pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Dok: Tim Media Menko Pangan)

    Dalam sidaknya, Zulhas memborong telur hingga camilan cuanki yang ada di Pasar Kosambi, lalu dibagikan ke masyarakat. Kemudian usai berkeliling, Zulhas bersyukur harga pangan di Pasar Kosambi Bandung stabil dan cenderung turun.

    “Tadi barusan cek, harga ayam naik sedikit, ada Rp38.000, ada Rp39.000, ada yang Rp40.000. (Harga) bawang stabil, cabai stabil, beras turun sedikit, ada yang turun Rp100, ada yang turun Rp 200. lainnya stabil alhamdulillah,” ucapnya.

    Sebagai informasi, sebelum ke Pasar Kosambi, Zulhas sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Barat, yaitu meninjau lahan pertanian di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui apa permasalahan yang ada di lapangan terkait pertanian padi.

    Zulhas didampingi oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT RNI (Persero) ID FOOD Sis Apik Wijayanto, Direktur Utama Tani Optima Budi Tanaka, Direktur Utama PT. Sang Hyang Seri (member of ID Food), Adhi Cahyono Nugroho dan PJ Bupati Subang, Imran.

    (wur)

  • Pemkab Subang berkomitmen jaga areal persawahan dari alih fungsi

    Pemkab Subang berkomitmen jaga areal persawahan dari alih fungsi

    Areal sawah yang merupakan lahan produktif harus dilindungi. Ini penting, karena selain menjaga status Subang sebagai daerah lumbung padi, juga sebagai upaya mewujudkan swasembada panganSubang (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, berkomitmen untuk menjaga areal persawahan dari alih fungsi lahan, agar ketahanan pangan terjaga, sehingga status Subang sebagai daerah lumbung padi bisa tetap terjaga.

    “Areal sawah yang merupakan lahan produktif harus dilindungi. Ini penting, karena selain menjaga status Subang sebagai daerah lumbung padi, juga sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan,” kata Penjabat Bupati Subang Imran, saat panen raya di Subang, Kamis.

    Ia menyampaikan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan harus terus dilakukan. Salah satunya ialah dengan menjaga keberadaan areal persawahan.

    Menurut dia, untuk melindungi areal persawahan dari alih fungsi lahan, itu bisa dilakukan dengan rencana tata ruang wilayah yang jelas. Apalagi kini Subang tengah menjadi daerah yang bertransformasi menuju daerah industri.

    “Melalui rencana tata ruang wilayah yang jelas, kita bisa lihat lahan mana yang perlu diproteksi untuk ketahanan pangan Subang dan Jawa Barat. Sinergi dari semua pihak, dari pusat sampai petani, ini menjadi kunci mencapai target swasembada,” katanya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan yang hadir dalam panen raya di Subang menyebutkan sejumlah strategi agar Indonesia mampu mencapai target swasembada pangan pada 2028.

    Menurut dia, perbaikan di berbagai sektor pertanian menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan.

    “Semua harus diperbaiki, benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki. Pupuk kan sudah, kemarin dari 4,5 juta (pupuk subsidi) menjadi 9 juta lebih, semua harus kita perbaiki kalau kita mau optimal,” katanya.

    Menurut dia, upaya mencetak sawah yang diinisiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu strategi yang harus terus ditindaklanjuti.

    “Pak Mentan luar biasa sekarang, buka sawah (cetak sawah) di Merauke, buka sawah di Kalimantan Tengah. Jadi dari berbagai lini diperbaiki agar kita bisa dalam waktu cepat swasembada,” ujarnya.

    Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan inovasi teknologi di bidang pangan seperti penggunaan mesin panen padi, penebaran pupuk dengan drone, dan lainnya.

    Menurut Zulkifli, banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani.

    Lebih lanjut, menurut dia, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian.

    Sebelumnya, ia mengungkap strategi untuk mencapai target swasembada pangan dalam waktu lima tahun, adalah melalui perluasan tanam di luar Pulau Jawa.

    Dia mengatakan, secara khusus mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, Papua akan dijadikan sebagai pusat lumbung pangan.

    Baca juga: PTPN VIII akan bangun kawasan industri di Kabupaten Subang
    Baca juga: PT Pindad terus mematangkan rencana pindah ke Subang

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Turun ke Sawah, Menko Pangan Zulhas Panen Padi di Subang

    Turun ke Sawah, Menko Pangan Zulhas Panen Padi di Subang

    Foto Bisnis

    Rifkianto Nugroho – detikFinance

    Kamis, 31 Okt 2024 16:19 WIB

    Jakarta – Menko Pangan Zulkifli Hasan meninjau lahan pertanian di Desa Sukamandi, Subang, Jabar. Tak hanya itu, Zulhas juga menjajal combine harvester untuk memanen padi.