Modus COD dan Ngaku Polisi, Pasutri di Batam Rampas HP Sambil Todong Pisau
Tim Redaksi
BATAM, KOMPAS.com
– Pasangan suami-istri berinisial RP dan S diamankan Unit Satreskrim Polresta Barelang atas dugaan pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada Rabu (4/6/2025) dini hari di kawasan Kepri Mall, Batam, Kepulauan Riau.
Selain RP dan S, polisi juga menangkap satu tersangka perempuan lain berinisial K. Ketiganya diamankan pada Selasa (10/6/2025) di kawasan Pasar Tanjung Pantun, Batuampar.
“Mereka ini komplotan, selain pasangan suami istri dan rekan perempuan mereka ini. Ada tersangka lain berinisial R, A, dan B yang masih kita cari keberadaannya,” jelas Kapolresta Barelang Batam, Kombes Pol Zaenal Arifin saat ditemui di Polresta Barelang, Rabu (11/6/2025).
Zaenal menjelaskan, komplotan ini menggunakan modus berpura-pura membeli handphone melalui sistem COD (
cash on delivery
) yang sebelumnya dijanjikan lewat media sosial. Saat korban tiba di lokasi, para pelaku mengancamnya dengan senjata tajam.
Tidak hanya itu, salah satu pelaku yang masih buron juga sempat mengaku sebagai anggota kepolisian guna menakut-nakuti korban.
“Modus mengajak COD pembelian
handphone
dan tersangka mengaku anggota kepolisian. Korban dipukul dan diancam dengan pisau,” jelasnya.
Total tersangka berjumlah enam orang. Mereka diduga memukuli korban dan merampas barang bawaannya.
Saat diperiksa, tersangka RP mengaku baru pertama kali melakukan tindak kejahatan tersebut. Ia dan istrinya awalnya hanya diajak oleh rekannya untuk berkeliling kota, sebelum kemudian mengetahui maksud sebenarnya.
“Awalnya saya dan istri diajak keliling kota, sampai tiba di lokasi baru dikasih tahu mau
ngapain
. Untuk hasil kejahatan kemarin ada tiga
handphone
, dan semua dipegang ama kawan saya yang kabur. Dia juga yang sebut anggota Polri,” jelasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Zaenal Arifin
-
/data/photo/2025/06/11/68495b48960d2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Modus COD dan Ngaku Polisi, Pasutri di Batam Rampas HP Sambil Todong Pisau Regional 11 Juni 2025
-

Perampokan Brutal di Probolinggo: Korban Dibacok, Motor Raib
Probolinggo (beritajatom.com) – Aksi perampokan disertai kekerasan terjadi di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Sabtu (31/5/2025) dini hari. Seorang pria bernama Tholib (39) menjadi korban pembacokan setelah rumahnya disusupi empat orang pelaku bersenjata tajam. Selain melukai korban, para pelaku juga berhasil membawa kabur sepeda motor milik keluarga.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu Tholib diketahui sedang tidur di teras rumah, sementara istrinya, Nike Kuswantini, dan anak-anak mereka berada di dalam rumah.
Kondisi pintu rumah yang tidak tertutup memungkinkan pelaku dengan mudah masuk ke dalam.
Menurut kesaksian sepupu korban, Yanto, para pelaku datang berkelompok. Salah satu pelaku mengancam menggunakan celurit, sementara lainnya masuk ke ruang tengah rumah dan mulai mengacak-acak isi rumah.
“Tholib sempat melawan saat mengetahui rumahnya dimasuki, tapi malah dibacok,” ujar Yanto.
Akibat pembacokan tersebut, Tholib mengalami luka serius di bagian pipi, kepala, dan tangan. Setelah melukai korban dan membawa motor kabur ke arah barat, pelaku melarikan diri.
Warga yang mendengar teriakan keluarga korban segera berdatangan dan membantu membawa Tholib ke RSUD dr. Moh. Saleh untuk mendapatkan perawatan.
Pihak kepolisian dari Polres Probolinggo Kota tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan dari saksi.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zaenal Arifin, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
“Kami sedang menelusuri identitas pelaku dan kendaraan yang dibawa kabur,” ujarnya.
Kejadian ini mengejutkan warga sekitar. Mereka berharap aparat keamanan meningkatkan patroli dan segera menangkap pelaku sebelum kembali menebar teror. (ada/ian)
-

Polresta Barelang Reka Ulang Kasus Pembunuhan Pegawai Honorer Batam
BATAM – Unit Reskrim Polsek Sekupang, Polresta Barelang melaksanakan reka ulang kasus pembunuhan berencana dilakukan oleh pegawai honorer Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Kepulauan Riau.
Rekonstruksi atau reka ulang tersebut dipimpin langsung Kapolresta Barelang Kombes Zaenal Arifin, didampingi Kasatreskrim AKP Debby Tri Andrestian, Kapolsek Sekupang Kompol Benhur Gultom, jaksa penuntut umum dan pengacara.
Dalam reka ulang yang digelar di kntor DCKTR Kota Batam itu, hadir tersangka FK (26) yang memperagakan 38 adegan. Untuk korban dan saksi-saksi reka ulang diperagakan oleh penyidik.
“Dari 38 adegan yang diperagakan, pada adegan ke 29 tersangka melukai korban di bagian leher sebanyak tiga kali,” kata Kapolresta Barelang Kombes Zaenal Arifin dilansir ANTARA, Senin, 5 Mei.
Dalam reka adegan itu, diawali saat tersangka berangkat kerja ke Kantor DCKTR di Sekupang pukul 07.00 WIB. Kemudian pukul 09.00 WIB, tersangka pulang ke kosannya di Jalan Kartini 6 untuk berganti baju dari pakaian dinas ke pakaian kaos.
Pelaku juga memperagakan adegan saat membeli sebilah pisau di salah satu toserba di wilayah Tiban Centre. Kemudian tersangka kembali lagi ke kantor sekitar pukul 10.00 WIB.
Sekitar pukul 11.20 WIB, tersangka menemui korban yang sedang duduk di belakang kantor DCKTR bersama lima saksi. Salah satunya saksi Habib yang mengetahui kejadian.
“Saksi Habib melapor kepada pelapor berinisial RK usia 33 tahun, bahwa korban HR ditikam oleh tersangka,” kata Zaenal.
Sebelum melukai korban, tersangka sempat bersalaman dengan korban dan meminta maaf karena masih suasana Idul Fitri. Setelah itu, tersangka bergerak ke arah belakang korban dan melukai korban menggunakan tangan kirinya.
Setelah tersangka melukai korban, saksi Habib dan lima rekannya menarik tangan tersangka lalu melepaskan pisau yang ditangannya dan membawa korban ke RS Otorita Batam. Nyawa korban tidak berhasil diselamatkan, dinyatakan meninggal akibat luka yang menyebabkan kehabisan darah.
Pada penyidikan perkara ini, penyidik menyita 17 barang bukti, di antaranya pisau yang digunakan tersangka, dan pakaian.
Tindakan tersangka dilakukan atas dasar sakit hati dengan korban yang kerap membully selama bekerja sebagai pegawai honorer di dinas tersebut sejak 2022.
Terpisah, Kapolsek Sekupang Kompol Benhur Gultom menyebut reka ulang ini merupakan salah satu langkah penyidikan untuk membuat terang perkara.
Setelah reka ulang, pihaknya segera melengkapi berkas perkara untuk selanjutnya dilimpahkan tahap satu kepada jaksa penuntut umum (JPU).
“Kami segera melengkapi berkas perkara setelah rekonstruksi ini supaya bisa segera ditahap satukan,” kata Benhurn.
-

Cemburu, Warga Probolinggo Bacok Tetangga di Ladang
Probolinggo (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan berujung maut kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Seorang pria berinisial H menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, RM, pada Rabu (19/2/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi di ladang milik korban di Desa Phosangit Tengah, Kecamatan Wonomerto. Diduga, motif pembacokan ini adalah cemburu.
Kapolsek Wonomerto, AKP Bagus Purnama, menjelaskan bahwa saat kejadian, korban sedang memupuk tanamannya di ladang. Tiba-tiba, RM datang bersama tiga orang temannya dan langsung melakukan penyerangan.
“Korban mengalami luka di bagian perut dan lengan tangan,” ujar Bagus.
Setelah melakukan pembacokan, pelaku dan teman-temannya melarikan diri. Sementara itu, korban yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke RSUD Dr. Saleh Kota Probolinggo untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Kami sudah mengamankan satu pelaku berinisial RM beserta barang bukti berupa sandal, jaket, dan dua senjata tajam jenis celurit,” lanjutnya.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo, IPTU Zaenal Arifin, menambahkan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui motif pasti dari pelaku.
“Kami masih akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk mengungkap kasus ini,” kata IPTU Zaenal Arifin. (ada/but)
-

Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Kerja di PT DABN
Probolinggo (beritajatim.com) – Tragedi kecelakaan kerja kembali terjadi di Kota Probolinggo. Fino Indra Permana (35), seorang karyawan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), tewas tenggelam. Korban tewas setelah pikap yang dikemudikannya tercebur ke laut pada Selasa (4/2/2025).
Kejadian nahas ini menggemparkan warga Kota Probolinggo. Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zaenal Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. “Kami masih mendalami penyebab kecelakaan ini,” ujarnya Rabu (5/2/2025).
Salah satu dugaan sementara adalah kurangnya rambu-rambu dan marka jalan di area pelabuhan. Hal ini membuat para pekerja, termasuk korban, kurang waspada terhadap batas area kerja.
“Dugaan kurangnya rambu-rambu dan marka jalan ini masih kami dalami,” kata Iptu Zaenal. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penyebab sebenarnya.”
Pihak kepolisian juga akan memeriksa kondisi kendaraan yang dikendarai korban untuk mengetahui apakah ada kerusakan teknis yang menyebabkan kecelakaan.
Sebelumnya Direktur Operasional Pelabuhan DABN, Andi Irawan, saat dikonfirmasi terkait kejadian ini, membenarkan bahwa korban merupakan karyawan mereka. “Korban memang karyawan kami,” ujarnya singkat.
Pihak perusahaan juga telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait kejadian ini. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan.
Kecelakaan kerja ini menjadi sorotan publik dan mengundang keprihatinan. Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (ada/but)
/data/photo/2025/04/23/680870d28c62b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/04/06/67f23a208447f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/03/67ee585db1cb4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
