Tag: Yusuf Dumdum

  • Istri Menteri UMKM Diduga Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa, Yusuf Dumdum: Yang Bersangkutan Harusnya Mundur

    Istri Menteri UMKM Diduga Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa, Yusuf Dumdum: Yang Bersangkutan Harusnya Mundur

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum memberikan sorotan tajam terkait surat resmi dari Kementerian UMKM terkait permintaan fasilitasi untuk agenda kunjungan ke luar negeri berjudul “Misi Budaya” kini viral di media sosial.

    Ini berkaitan dengan istri dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) RI, Maman Abdurrahman.

    “Surat Sakti” tersebut menerangkan bahwa Tina Astari atau Agustina Hastarini akan melakukan kunjungan ke sejumlah negara Eropa.

    Kunjungannya ke beberapa negara untuk mengikuti kegiatan misi budaya dengan permohonan dukungan dari perwakilan diplomatik RI.

    Adapun negara yang menjadi tujuan diantaranya, Turki (Istanbul), Bulgaria (Pomorie dan Sofia), Belanda (Amsterdam), Belgia (Brussels), Prancis (Paris), Swiss (Lucerne), dan Italia (Milan).

    Merespon hal ini, Yusuf Dumdum lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya memberi sorotan tajam.

    Ia menyebut harusnya Menteri UMKM memutuskan mundur dari jabatannya karena masalah ini.

    Apalagi hal ini menurutnya berkaitan dengan masalah adab, etika dan tentunya moral.

    “Kalau negeri yang beradab dan menjunjung tinggi etika dan moral,” tulisnya dikutip Jumat (4/7/2025).

    “Maka pasti Menteri yang bersangkutan langsung mengundurkan diri ketika salah,” sebutnya.

    Lanjut, ia menyebut kejadian seperti ini sudah menjadi sesuatu yang biasa di Indonesia.

    “Tapi mau gimana lagi. Semua sudah kadung cacat dan amburadul,” ungkapnya.

    “Etika dan moral bangsa Konoha rusak sejak munculnya Nabi Palsu!,” pungkasnya.

    Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan, meski kop surat permintaan bantuan tersebut menggunakan nama kementerian, Maman mengaku, tidak ada penyalahgunaan wewenang. Karena istrinya pergi ke Eropa pakai dana pribadi.

  • Isu Ijazah Jokowi Dijadikan Bahan Survei, Yusuf Dumdum: Ampun

    Isu Ijazah Jokowi Dijadikan Bahan Survei, Yusuf Dumdum: Ampun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum merasa heran terkait isu ijazah Jokowi yang masih terus jadi pembahasan. Polemik mengenai keabsahan ijazah itu bahkan sudah berlarut-larut hingga dua tahun belakangan ini.

    Dimana, menurutnya pembahasan terkait ijazah ini sudah lama dan belum selesai jadi pembahasan sampai sekarang.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Yusuf Dumdum menyatakan rasa herannya. Yang paling membuat tercengan adalah terkait isu ini yang bahkan saat ini sudah dibuatkan survei.

    “Ampuunn soal ijazah ini belum kelar-kelar,” tulisnya dikutip Rabu (2/7/2025):

    “Juga sampai dibikin survei 🤦‍♂️,” tuturnya.

    Sebelumnya, Lembaga survei Median juga merilis hasil survei terkait isu terkini, yakni ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Berdasarkan hasil survei, 55,5 persen masyarakat yang mengikuti survei yakin ijazah Jokowi asli.

    Survei ini digelar pada 12-18 Juni 2025. Ada 907 responden dari 38 provinsi yang dilibatkan dalam survei tersebut.

    Adapun untuk metode survei dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebar ke para responden.

    Hasil survei dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna medsos di Indonesia.

    Para responden diberi pertanyaan ‘akhir-akhir ini banyak berita di mana sekelompok orang mempertanyakan keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi, menurut Anda apakah ijazah Jokowi asli atau palsu?’.

    Hasilnya, 14,4 persen menganggap ijazah Jokowi palsu.

    Berikut ini hasilnya,

    Ijazah Jokowi asli 55,5%
    Ijazah Jokowi palsu 14,4%
    TT/TJ 30,1%

  • Eks Relawan Minta Tim Dokter Kepresidenan Jelaskan ke Publik soal Sakitnya Jokowi: Ada Apa Sebenarnya?

    Eks Relawan Minta Tim Dokter Kepresidenan Jelaskan ke Publik soal Sakitnya Jokowi: Ada Apa Sebenarnya?

    GELORA.CO – Digital creator Yusuf Dumdum mengaku prihatin melihat penampilan Jokowi yang tampak sangat berubah.

    Mantan relawan Jokowi sejak Pilpres 2014 dan 2019 ini mengaku, tak pernah melihat Jokowi sakit dan terlihat parah seperti saat ini.

    Dikutip dari akun X Dumdum, pada Minggu (22/6), mantan pendukung Jokowi yang mengaku sudah “insaf” ini menyebut, netizen dihebohkan dengan penampilan fisik Jokowi tepat dihari ulang tahunnya pada 21 Juni kemaren.

    Kulit wajah Jokowi tampak berubah tidak seperti dulu lagi.

    “Dua kali saya menjadi relawan Jokowi sejak pilpres 2014 dan pilpres 2019. Tapi jujur saya belum pernah melihat kondisi Jokowi sakit dan terlihat parah seperti saat ini. Ada apa sebenarnya dengan Jokowi?”

    “Saya kaget dan kasihan melihat keadaan Jokowi. Ada yang bilang beliau sakit karena karma.”

    “Ada juga yang meyebut karena adzab, tekanan batin, dll. Padahal menurut keterangan ajudan, Jokowi cuma alergi kulit setelah diutus Presiden Prabowo dari Vatikan pada bulan April lalu.”

    Dari sini muncul pertanyaan dan persepsi yang berkembang ditengah masyarakat. “Ah masa sih aleregi kulit sampai separah itu?”

    Begitulah persepsi yang terus berkembang di tengah masyarakat.

    Disaat seperti ini, seharusnya ada tim dokter kepresidenan yang menjelaskan secara resmi terkait kondisi Jokowi.

    Ini penting agar tidak ada simpangsiur di tengah masyarakat.

    Apapun itu Jokowi adalah mantan Presiden.

    Bahkan sebagian pendukung juga ada yang mengklaim.

    “Ah foto pak Jokowi sakit itu hoax dan editan.”

    Begitu klaim sebagian pendukung Jokowi.

    “Tapi melalui tulisan ini saya ingin tegaskan. Foto Jokowi sakit itu asli dan real. Jadi bukan hasil editan atau rekayasa AI.”

    “Banyak media kredibel dan telivisi yang menampilkan kondisi Jokowi sekarang memang berbeda, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.”

    “Saya juga ingin mengajak kepada teman-teman semua, khususnya yang sudah tidak sejalan lagi dengan Jokowi. Mari bedakan antara urusan politik dan kemanusiaan.”

    Soal pandangan politik boleh berbeda, tapi kemanusiaan tetap harus diutamakan.

    “Saya juga ingin mengajak pendukung pak Jokowi agar lebih terbuka dan bisa menerima fakta.”

    Foto kondisi Jokowi yang terbaru itu memang asli.

    Kalau masih ragu bisa dicek sendiri lewat berita yang dirilis oleh media kredibel.

    Zaman sudah canggih, manfaatkan smartphone kalian dengan baik.

    “Terlepas dari apapun anggapan publik terhadaap Jokowi, saya cuma ingin berdoa semoga pak Jokowi diberikan kesembuhan.”

    “Siapapun bisa sakit, termasuk kita semua. Semua sudah atas kehendak-Nya. Tidak ada yang sulit bagi-Nya.” ***

  • Menkeu Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5 Persen, Yusuf Dumdum: IMF Beri Prediksi Berbeda

    Menkeu Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5 Persen, Yusuf Dumdum: IMF Beri Prediksi Berbeda

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum mengungkap prihatinnya terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Yusuf Dumdum menggambarkan situasi rupiah yang semakin hari semakin melemah.

    Ditambah lagi kondisi global saat ini, apalagi ada wacana ekonomi Indonesia akan turun hingga lima persen.

    “Dengan melihat rupiah yang semakin melemah dan kondisi global,” tulisnya dikutip Selasa (29/4/2025).

    “IMF proyeksikan ekonomi RI akan turun dari 5 persen menjadi 4,7 persen di tahun ini dan stagnan hingga tahun 2026,” ujarnya.

    Di sisi lain, ia menyebut optimisme tinggi dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani terkait kondisi Indonesia ke depannya.

    Yusuf Dumdum menyoroti optimisme dari Menkeu Sri Mulyani yang yakin dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai lima persen di tahun 2025 ini.

    “Sementara Menteri keuangan Sri Mulyani masih optimis pertumbuhan ekonomi RI tahun ini masih diangka 5 persen. 🫣,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Bukti Segitiga Solo, Oligarki dan Parcok Masih Kuat!

    Bukti Segitiga Solo, Oligarki dan Parcok Masih Kuat!

    – Mantan Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin dan kawan-kawan dilepas sementara oleh pihak kepolisian alias ditangguhkan. 

    Arsin cs adalah tersangka dalam kasus pagar laut di Tangerang.

    Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri, Brigjen Djuhandani Raharjo Puro menyatakan bahwa, masa penahanan Arsin dan tiga tersangka lain dua kali diperpanjang.

    Jika merujuk KUHAP, perpanjangan penahanan berlaku dua kali dengan total 60 hari.

    “Sehubungan sudah habisnya masa penahanan, maka penyidik akan menangguhkan penahanan kepada keempat tersangka kasus Kohod Tangerang sebelum 24 April habisnya masa penahanan,” katanya dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Alasan penangguhan penahanan itu karena para tersangka bersikap kooperatif sejak awal.

    Soal berkas perkara yang dikembalikan jaksa penuntut umum, dirinya mengaku bahwa tak ada kesamaan pandangan antara Bareskrim dengan Kejaksaan. 

    Alhasil, masih ada kesalahpahaman melihat konstruksi perkara pagar laut.

    “Terkait hal tersebut, semua kasus pagar laut yang terjadi di Tangerang, penyidik tidak akan melakukan penahanan dikarenakan para tersangka kooperatif,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, berkas empat tersangka kasus pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di area pagar laut Tangerang dikembalikan Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Pengembalian dilakukan Senin, 14 April 2025 lalu. 

    “Bahwa jaksa penuntut umum pada Jampidum telah mengembalikan berkas perkara atas nama Arsin Bin Asip dan kawan-kawan yang disangka melanggar pasal-pasal pemalsuan,” kata Kapuspenkum, Kejagung Harli Siregar, Rabu (16/4/2025).

    Direktur A Jampidum, Nanang Soleh Ibrahim menambahkan, alasan berkas dikembalikan karena perkara tersebut ada tindak pidana korupsi.

    “Ya, sekali lagi perkara tindak pidana korupsi. Karena menyangkut di situ ada suap, ada pemalsuannya juga ada, penyalahgunaan kewenangan juga ada semua,” tutur Nanang.

    Bukti Segitiga SOP masih kuat!

    Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyindir dengan penegak hukum tidak berani menyentuh oligarki.

    “Sudah dapat diduga bahwa penegak hukum tidak akan berani dan mau menyentuh oligarki yang selama ini menguasai mereka,” tulis Said Didu dikutip di akun X-nya dikutip Monitorindonesia.com, Jumat (25/4/2025).

    Menurutnya, hal ini juga sebagai bukti bahawa rezim Prabowo tak bisa berkutik.

    “Ini bukti bahwa segitiga SOP (Solo, Oligarki, dan Parcok) masih sangat kuat. Rezim Prabowo saat ini tidak bisa berkutik,” sindirinya.

    Sementara itu politisi senior Andi Sinulingga yang mendengar kabar ini juga terkejut dan memberikan respons yang tidak terduga.

    “Gilaaaaaaaak!!!,” sebut Andi Sinulingga.

    Sementara pegiat media sosial Yusuf Dumdum mengaku tidak percaya terkait putusan ini.

    Karena hal inilah yang menurutnya menjadi salah satu penyebab banyak investor yang kabur.

    “Pantas kita tidak dipercaya negera luar. Investor pada kabur ! Lha wong kita suka main drama korea,” katanya.

    Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro sebelumnya mengatakan pihaknya telah menyepakati penetapan empat tersangka dalam kasus ini. 

    Keempat tersangka itu terlibat dalam pemalsuan berbagai dokumen yang digunakan untuk pengajuan hak bangunan.

    ’’Kami menetapkan tersangka terhadap Saudara A sebagai Kades Kohod, Saudara UK selaku Sekdes Kohod, Saudara SP sebagai penerima kuasa, dan Saudara CE sebagai penerima kuasa,” ungkap Brigjen Djuhandhani dalam keterangan pers yang disampaikan pada Selasa (18/2/2025). 

    Keempat tersangka diduga bersama-sama membuat dokumen palsu sejak Desember 2023 hingga November 2024 yang ditengarai oleh Kades dan Sekdes Kohod.

    ’’Di mana keempatnya diduga telah bersama-sama membuat surat palsu berupa girik, surat pernyataan penguasaan fisik sebidang tanah, surat pernyataan tidak sengketa,” katanya.

    Selain itu, mereka juga membuat surat keterangan tanah, surat pernyataan kesaksian, Surat kuasa pengurusan permohonan sertifikat dari warga desa Kohod dan dokumen lain yang dibuatkan Kades dan Sekdes.

    “Dimana seolah-olah oleh pemohon mengajukan permohonan melakukan pengukuran dan permohonan Hak kantor pertanahan Kabupaten Tangerang hingga terbitlah 260 SHM atas nama warga Kohod,” pungkasnya.

  • Menkeu Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh hingga 5 Persen, Yusuf Dumdum: IMF Beri Prediksi Berbeda

    Eks Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Carikan Kerja Menantunya, Yusuf Dumdum: Kalau di Indonesia Mulai Anak – Cucu

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial melempar sindiran terkait mantan Presiden Korea Selatan yang dituduh Korupsi karena kedapatan mencari pekerjaan ke menantunya.

    Sebelumnya, Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dituduh korupsi karena mempekerjakan menantunya di sebuah maskapai penerbangan.

    “Moon didakwa atas korupsi karena menerima 217 juta won (USD 150.000) sehubungan dengan memfasilitasi pekerjaan menantunya di sebuah maskapai penerbangan”, kata Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP

    Kasus ini juga tentunya menambah drama politik yang mencengkeram Korea Selatan. 

    Yusuf Dumdum kemudian melakui cuitan di media sosial X pribadinya memberikan sindiran.

    Ia menyebut Korea Selatan tidak asik karena menghukum mantan pejabat negara karena mencarikan pekerjaan untuk orang terdekatnya.

    “Ah gak seru nih Korsel. Masa nyariin kerjaan buat menantu aja dihukum,” tulisnya dikutip Jumat (25/4/2025).

    Hal ini menurutnya berbanding terbalik di Indonesia. Bukan hanya menantu satu keluarga pun dipastikan aman untuk masalah pekerjaan.

    “Kalau di Indonesia bukan hanya menantu. Mulai dari anak sampai cucu cicit juga dicariin semua pasti aman. 😁,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Presiden Prabowo Diisukan Bakal Hadiri Kongres PDIP

    Presiden Prabowo Diisukan Bakal Hadiri Kongres PDIP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum menyoroti tajam foto Puan Maharani bersama dua elit Gerindra.

    Terlihat dalam foto tersebut, Puan diapit oleh Sekertaris Jendral (Sekjen) Ahmad Muzani dan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad.

    Dari foto ini, ia memprediksi bakal banyak kejutan yang akan terjadi di bulan April ini.

    “Puan Maharani diapit dua elit Gerindra. Sekjen dan ketua Harian. Kongres PDIP bulan April seertinya akan banyak kejutan,” tulisnya di platform X, dikutip Kamis (3/4/2025).

    Kejutan-kejutan ini bisa terjadi di rencana pertemuan antara Presiden Prabowo dan Megawati Soekarno.

    “Kabar pertemuan Pak Prabowo dan bu Megawati juga sudah dikonfirmasi Dasco dan Puan. Info A1/2 : Selain bertemu dengan bu Mega, Prabowo juga akan hadir dalam acara Kongres PDIP,” tuturnya.

    Sebelumnya, ada kabar rencana Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut akan ada pertemuan secepatnya.

    “Sama-sama sepakat, itu secepatnya,” ungkap Wakil Ketua DPR RI ini.

    “Secepatnya itu kapan ayok kita tunggu aja tadi sudah sempat ngomong dikit-dikit sih sama Mbak Puan,” paparnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Bakal Digelar sebelum Kongres PDIP?

    Pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati Bakal Digelar sebelum Kongres PDIP?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kabarnya segera bertemu dalam waktu dekat ini.

    Kabar tersebut telah dibenarkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

    Wacana pertemuan itu makin gencar usai putra tunggal Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau akrab dipanggil Didit Prabowo mengunjungi kediaman presiden ke-5 hingga 7 Indonesia pada hari lebaran 31 Maret lalu.

    Didit didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

    Pegiat media sosial, Yusuf Dumdum memberi sorotan tajam terkait wacana Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Pasca lebaran akan ada kejutan. Kejutan yang bikin sebagian orang merasa dongkol dan sebagian lagi merasa hepi,” tulisnya dicuitan media sosial X pribadinya, dikutip Kamis, (3/4/2025).

    Kondisi silaturahmi dalam suasana lebaran jadi momen penting dan kesempatan untuk melakukan komunikasi politik antar elit.

    “Halal bihalal saat lebaran bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga menjadi momen penting utk menjalin komunikasi politik antar elit,” sebutnya.

    Dia mengungkap bocoran bahwa pertemuan keduanya akan digelar sebelum kongres PDIP. Kongres PDIP rencananya akan digelar April ini.

    “Benarkah Pertemuan antara bu Mega dan Prabowo kali ini akan segera terjadi? Kita lihat saja nanti. Saya dengar dari seorang teman. Sebelum Kongres PDIP, intinya semua sudah beres,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang menyebut akan ada pertemuan secepatnya.

  • Puan Maharani Respons Polemik TNI Aktif yang Duduki Jabatan Sipil, Yusuf Dumdum: Kawal RUU TNI

    Puan Maharani Respons Polemik TNI Aktif yang Duduki Jabatan Sipil, Yusuf Dumdum: Kawal RUU TNI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPR Puan Maharani ikut merespon terkait prajurit aktif yang menjabat di kementerian/lembaga.

    Menurut Puan, ia memahami bahwa hal itu sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    “Bahwa Panglima tentu saja itu sesuai dengan UU TNI yang sekarang,” katanya, dikutip, Rabu, (12/3/2025).

    Ia pun mengungkap saat ini Revisi UU TNI juga dalam proses di Komisi I DPR.

    Ketua DPP PDIP itu mengatakan perlunya melihat apakah ketentuan di UU TNI sebelumnya diubah.

    Khususnya terkait prajurit yang mengisi jabatan sipil wajib mundur.

    Terkait hal ini, Pegiat media sosial Yusuf Dumdum dan menyebut DPR RI terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat.

    “Ketua DPR RI @puanmaharani_ri memberikan respon soal Prajurit TNI duduki jabatan Sipil Harus Mundur. @DPR_RI terbuka menerima masukan masyarakat,” katanya dikutip dari cuitan akun X pribadinya.

    Lanjut, Yusuf meminta agar UU TNI ini terus mendapatkan pengawalan karena masih dalam tahap pembahasan.

    “Mari kawal RUU TNI yang masih dibahas oleh pemerintah dan DPR RI,” sebutnya.

    “Panglima TNI, Menhan dan Presiden @prabowo juga telah meminta agar TNI aktif yang menduduki jabatan sipil harus mundur dan pensiun dini,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Ditunda, Yusuf Dumdum Sindir PSI yang Bagi-Bagi Jabatan

    Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Ditunda, Yusuf Dumdum Sindir PSI yang Bagi-Bagi Jabatan

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah memutuskan untuk memundurkan jadwal pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024.

    Pengunduran itu diputuskan untuk CPNS yang akan diangkat pada 1 Oktober 2025 mendatang sedangkan PPPK pada 1 Maret 2026 mendatang.

    Hal ini berdasarkan surat edaran Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 02/PANPEL.BKN/CPNS/IX/2024, penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau pengangkatan CPNS seharusnya dilakukan 22 Februari hingga 23 Maret 2025. Sedangkan untuk PPPK seharusnya pada Februari 2025 dan Julian 2025.

    Terkait hal ini, Pegiat media sosial Yusuf Dumdum mengaku mendapatkan banyak keluhan dan curhatan dari penundaan ini.

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Yusuf Dumdum mendengar dan keluhan terkait calon PNS dan PPPK yang sudah terlanjur resign.

    “Banyak keluhan yang datang lewat DM saya mengenai penundaan pengangkatan CPNS yang seharusnya bulan Maret namun diundur hingga 1 Okbtober 2025,” tulisnya dikutip Minggu (9/3/2025).

    “Untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mundur dari Oktober menjadi 1 Maret 2026,” tambahnya.

    “Mereka rata-rata ternyata sudah terlanjur resign dr kerjaan sebelumnya karena harus mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Namun sungguh malang, disaat mereka telah korbankan semua ternyata kini pengangkatan harus ditunda,” ujarnya.

    Yusuf pun menyinggung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini sibuk bagi-bagi jabatan di Istana.

    “Sementara, ada partai yang tdk lolos saat pemilu kemaren malah sekarang sibuk bagi2 jabatan,” paparnya.