Tag: Yusril Ihza Mahendra

  • Eri Cahyadi Dukung Rencana Presiden Prabowo Retreat Kepala Daerah

    Eri Cahyadi Dukung Rencana Presiden Prabowo Retreat Kepala Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, yang akan memberlakukan program retreat untuk kepala daerah terpilih dalam Pemilu Serentak 2024. Eri menyebut program ini tidak hanya memperkuat jiwa kebangsaan, tetapi juga menciptakan kolaborasi kepemimpinan yang positif selama lima tahun ke depan.

    “Saya setuju dengan agenda ini. Semoga dengan begini itu, bisa meningkatkan rasa persaudaraan antar kepala daerah. Kerjasama daerah sehingga insyaallah negara Indonesia akan lebih maju lagi,” ujar Eri Cahyadi, Senin (13/1/2025).

    Menurut Eri, retreat atau penataran bagi kepala daerah yang baru merupakan cara yang efektif untuk menegaskan tugas dan amanah seorang pemimpin. Ia menekankan pentingnya seorang pemimpin memiliki jiwa kebangsaan yang lebih besar dibanding kepentingan pribadi.

    “Menjadi pemimpin itu jiwa kebangsaannya harus jauh lebih tinggi dibanding ‘jiwa’ pribadinya,” tegas Eri.

    Eri, yang baru saja terpilih kembali sebagai Wali Kota Surabaya untuk periode 2025-2030, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya mendukung penuh program ini. Ia juga berharap program ini dapat diwujudkan untuk semua kepala daerah.

    “Semoga ini bisa diwujudkan untuk semua kepala daerah. Kita siap, kita mendukung rencana retreat tersebut,” tambah Eri.

    Program retreat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, pada Jumat (10/1/2025) lalu. Yusril menjelaskan bahwa tujuan utama dari retreat adalah menciptakan keselarasan visi antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Perlu ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri dan kepala badan dikumpulkan di Magelang, supaya kami memiliki perspektif yang sama,” ujar Yusril di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/1/2025). [ram/beq]

  • DPR: Retreat kepala daerah untuk samakan visi dengan pemerintah pusat

    DPR: Retreat kepala daerah untuk samakan visi dengan pemerintah pusat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menilai rencana retreat kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyamakan visi para kepala daerah dengan pemerintah pusat.

    Hal tersebut, kata dia, tak lain dilakukan untuk menyebarluaskan secara baik program-program yang dicanangkan pemerintah pusat agar berjalan sukses di daerah.

    “Yang saya dengar bahwa memang ada rencana seperti itu. Tentunya idenya ini dilaksanakan untuk bagaimana kemudian menyamakan visi para kepala daerah yang baru terpilih, bagaimana kemudian menjalankan program pemerintah pusat secara merata untuk kebaikan rakyat di daerah,” kata dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Ia menilai retreat kepala daerah terpilih yang datang dari beragam latar belakang tersebut dimaksudkan pula untuk menjaga semangat persatuan dan kekompakan dalam memajukan tanah air.

    “Saya pikir semangat ini, semangat kekompakan, semangat persatuan kan kita sama-sama tahu bahwa kepala daerah yang dipilih ini tentu berasal dari partai yang berbeda sehingga perlu (dikumpulkan) dalam satu kegiatan yang saya dengar disampaikan visi-misi dan semangat persatuan,” katanya.

    Sebelumnya, Jumat (10/1), Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Mahendra, menyebutkan rencana para kepala daerah menjalani retreat usai dilantik seperti pernah dilakukan Kabinet Merah Putih (KMP) untuk melakukan sinkronisasi dengan pemerintah pusat.

    “Perlu ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri dan kepala badan dikumpulkan di Magelang, supaya kami memiliki perspektif yang sama,” kata dia, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Meski begitu, dia mengatakan belum ada pembahasan apakah retreat tersebut akan dilaksanakan di lokasi yang sama atau tidak dengan lokasi KMP menguatkan koordinasi yaitu di Bukit Tidar, Magelang, Jawa Tengah.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pernah bersama Yusril, Afriansyah Noor maju calon Ketum PBB

    Pernah bersama Yusril, Afriansyah Noor maju calon Ketum PBB

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Pernah bersama Yusril, Afriansyah Noor maju calon Ketum PBB
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 13 Januari 2025 – 16:08 WIB

    Elshinta.com – Afriansyah Noor memastikan diri maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Bulan Bintang (Caketum PBB) di Muktamar VI di Bali pada 13-15 Januari 2025. 

    Pasalnya, dirinya mengaku mendapat  dukungan dari beberapa daerah di mana setidaknya sudah 9 dari 38 DPW-PBB se-Indonesia memintanya untuk maju menjadi Caketum PBB. 

    “Saya baru dua hari lalu mengatakan ingin maju. Ada desakan dari DPC, DPW untuk saya maju. Telepon semua, WhatsApp (WA) juga,” kata Ferry sebagaimana rilis yang diterima Elshinta.com, Minggu (12/1).

    Dikatakan mantan Sekretaris Jenderal PBB ini, tiga di antara DPW itu adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten dan Bengkulu. Semua itu muncul dari kebersamaan ketika mendampingi Ketua Umum saat itu Yusril Ihza Mahendra.

    “Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC maupun DPW itu kan masih saya yang tanda tangan. Jadi saya memiliki ke­dekatan emosional dengan mereka,” ujar pria yang biasa disapa Ferry.

    Mantan Wakil Menteri Tenaga kerja ini, beragam perjuangan ber­sama dilakukan untuk partai saat bersama Yusril. Misalnya, ketika proses verifi­kasi administrasi hingga faktual di Pemilu 2024 dan kala itu, PBB kali pertama menjadi kontestan tanpa gugatan hukum.

    “Sama-sama kita melakukan kerja sama membangun partai di semua tingkatan. Itu memang saya bangun betul bersama Ketum Yusril,” imbuh Ferry seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Senin (13/1). 

    Ferry mengatakan kontestasi meraih posisi PBB-1 bukan perkara mudah. Apalagi salah satunya rivalnya yang merupakan keponakan Yusril yaitu Gugum Ridho Putra sudah  melakukan deklarasi.

    Sejumlah nama masuk radar bursa Caketum PBB, yaitu Pj Ketum PBB Fahri Bachmid, Sekjen PBB Mohamdad Masduki, putra Yusril yaitu Yuri Kemal Fadlullah dan Jumhur Lantong.

    Meski begitu, Ferry mengaku siap berpartisipasi karena ini demi semangat bersama mem­bangun PBB. Ia juga sudah berkomunikasi dengan Prof Yusril ihwal keinginannya maju di bursa Caketum PBB medio 2025-2030.

     “Artinya, dalam demokrasi sesuai aturan main yang ada saya siap maju,” pungkas Ferry yang saat ini menjabat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Spanduk eks Sekjen PBB bertebaran di Muktamar VI

    Spanduk eks Sekjen PBB bertebaran di Muktamar VI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Spanduk eks Sekjen PBB bertebaran di Muktamar VI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 13 Januari 2025 – 16:24 WIB

    Elshinta.com – Partai Bulan Bintang (PBB) tengah menggelar Muktamar VI di Denpasar, Bali yang berlangsung pada 13 Januari hingga 15 Januari mendatang. 

    Di beberapa ruas jalan di Denpasar, Bali, misalnya poster hingga spanduk bertebaran mendukung calon Ketua Umum PBB untuk dukungan Afriansyah Noor atau yang akrab disapa Ferry Noor.

    Dukungan kepada eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB ini memenuhi sudut kota. Spanduk bertuliskan “Bangkit Bersatu PBB Maju untuk Merah Putih” terpampang.

    Di spanduk itu, sosok Ferry bersanding dengan bertuliskan bakal calon Ketua Umum PBB periode 2025-2030. Ia pun dijagokan beberapa DPC dan DPW untuk maju sebagai Ketum menggantikan posisi Yusril Ihza Mahendra.

    Selaim Ferry, sejumlah nama juga masuk radar bursa Caketum PBB, yaitu Pj Ketum PBB Fahri Bachmid, Sekjen PBB Mohamdad Masduki, putra Yusril yaitu Yuri Kemal Fadlullah dan Jumhur Lantong.

    Dicalonkannya Ferry karena selama ini ia bersama Yusril Ihza Mahendra telah berjuang untuk membesarkan PBB. Tak ayal, sudah 9 DPW se-Indonesia memintanya untuk masuk sebagai ketua umum.

    Ferry mendaku tiga di antara DPW itu adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten dan Bengkulu. Semua itu muncul dari kebersamaan ketika mendampingi Ketua Umum saat itu Yusril Ihza Mahendra.

    “Surat Keputusan (SK) kepengurusan DPC maupun DPW itu kan masih saya yang tanda tangan. Jadi saya memiliki ke­dekatan emosional dengan mereka,” ujar Ferry.

    Eks Wakil Menteri Tenaga kerja ini, memgatakan beragam perjuangan ber­sama dilakukan untuk partai saat bersama Yusril. Salah satunya, ketika proses verifi­kasi administrasi hingga faktual di Pemilu 2024 dan kala itu, PBB kali pertama menjadi kontestan tanpa gugatan hukum.

    “Sama-sama kita melakukan kerja sama membangun partai di semua tingkatan. Itu memang saya bangun betul bersama Ketum Yusril,” imbuh Ferry seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Heru Lianto, Senin (13/1). 

    Ferry mengamini, kon­testasi meraih posisi ketum PBB bukan perkara mudah. Apalagi salah satunya rivalnya yang merupakan keponakan Yusril yaitu Gugum Ridho Putra sudah  melakukan deklarasi.

    Meski begitu, Ferry mengaku siap berpartisipasi karena ini demi semangat bersama mem­bangun PBB. Ia juga sebelumnya telah berkomunikasi dengan Prof Yusril ihwal soal keinginannya maju di bursa Caketum PBB medio 2025-2030.

     “Artinya, dalam demokrasi sesuai aturan main yang ada saya siap maju,” terang Ferry, yang saat ini menjabat Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Sinopsis ‘Ambyar Mak Byar’, Film Baru Happy Asmara dan Gilga Sahid

    Sinopsis ‘Ambyar Mak Byar’, Film Baru Happy Asmara dan Gilga Sahid

    Liputan6.com, Bandung – Film baru bertajuk “Ambyar Mak Byar” telah resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak Kamis (9/1/2025). Film yang diproduksi oleh anak perusahaan Visinema yaitu BION Studios itu berhasil menarik perhatian publik.

    Selain itu, film Ambyar Mak Byar diperankan oleh sederet bintang populer mulai dari Happy Asmara, Gilga Sahid, Evan Loss, Anggie Williams, Yusril Fahriza, Erick Estrada, hingga Ariyo Wahab.

    Film ini ditulis dan disutradarai oleh Puguh PS Admadja yang dikenal sebagai penulis film Cek Ombak, After Life, Kembar 5, hingga Lokananta. Kemudian film ini mengangkat genre romansa, komedi, dan drama yang menarik.

    Ambyar Mak Byar mempunyai durasi film sekitar 1 jam 55 menit dan mengangkat premis cerita tentang sebuah grup musik yang berjuang untuk meraih mimpinya. Namun, grup tersebut harus menghadapi sejumlah permasalahan termasuk cinta.

    Melalui film ini penyanyi sekaligus artis Happy Asmara akan berperan sebagai karakter bernama Bethari. Sementara itu, Gilga Sahid yang juga dikenal sebagai suami Happy Asmara akan berperan sebagai karakter bernama Jeru.

    Sebagai informasi, film Ambyar Mak Byar sebelumnya sudah diperkenalkan kepada publik sejak pertengahan bulan November 2024. Film tersebut dikemas dengan menampilkan warisan budaya lokal berpadu dengan kisah menarik.

    “Ambyar Mak Byar adalah gambaran bagaimana kami mengemas warisan budaya lokal, seperti campursari menjadi sebuah kisah yang relevan, unik, dan menyentuh hati masyarakat luas,” kata Chief of Business Stream BION Studios, Ajeng Parameswari.

  • MK Hapus Presidential Threshold 20%, DPR Ancang-ancang Omnibus Law Politik

    MK Hapus Presidential Threshold 20%, DPR Ancang-ancang Omnibus Law Politik

    Bisnis.com, JAKARTA — Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) berpotensi memuluskan jalan bagi sebagain pihak yang ingin mengubah sistem pemilu. Golkar dan Gerindra mulai mendorong wacana tentang ‘penguatan demokrasi’ pasca putusan melalui amandemen UU Pemilu. 

    Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung, misalnya, secara eksplisit menuturkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) putusan perkara No.62/PUU-XXII/2024 itu sejalan dengan momentum untuk perbaikan sistem politik dan demokrasi Indonesia. 

    Dia turut menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto di HUT ke-60 Partai Golkar, mengenai wacana Pilkada melalui DPRD. Prabowo memang sedang mendorong supaya pilkada langsung diganti dengan sistem representasi melalui parlemen. Hanya saja, wacana itu menuai polemik karena akan ‘merampas’ hak masyarakat untuk memilih pemimpinnya secara langsung. 

    Kendati demikian, Doli menyampaikan bahwa permohonan uji materi terhadap pasal 222 UU Pemilu yang sudah dilakukan lebih dari 30 kali itu bukanlah jawaban untuk seluruh permasalahan mengenai Pemilu di Indonesia. 

    “Presidential threshold cuma salah satu isu dari sekian banyak isu yang menjadi bagian pembahasan penyempurnaan sistem Pemilu kita. Dan setiap isu bukanlah berdiri sendiri. Setiap isu saling terkait satu sama lain,” tuturnya belum lama ini. 

    Senada dengan Golkar, Ketua Fraksi Gerindra DPR, Budisatrio Djiwandono, menyatakan pihaknya memandang putusan Mahakamah Konstitusi (MK) yang menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) minimal 20% merupakan langkah penting dalam penguatan demokrasi di Indonesia.

    Keponakan Prabowo ini menambahkan bahwa Fraksi Gerindra akan menjadikan putusan MK sebagai acuan penting dalam pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu di DPR.

    “Kami menghormati dan siap mematuhi keputusan MK. Segera setelah ini kami akan mempelajari lebih detail putusan tersebut sebelum kami jadikan acuan dalam pembahasan revisi UU Pemilu,” ucap Budisatrio dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2025).

    Budi juga menegaskan, Gerindra berpegang teguh pada prinsip-prinsip demokrasi sehingga partainya memastikan akan menjunjung putusan MK sebagai bagian dari amanat demokrasi. Menurutnya, Gerindra sepenuhnya sadar bahwa putusan MK bersifat mengikat dan bagian dari pilar demokrasi yang harus dijaga.

    “Masih ada sejumlah tahapan yang harus dilewati sebelum putusan ini diresmikan sebagai produk revisi UU. Maka dari itu, Fraksi Gerindra akan terus mengawal prosesnya, agar penerapan putusan bisa berjalan efektif dan selaras dengan amanat dalam putusan MK,” ujar Budi.

    Masuk Omnibus Law Politik?

    Adapun Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut akan mengkaji putusan MK soal penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) minimal 20%.

    Kendati demikian, dia belum bisa memastikan secara pasti apakah memang betul putusan itu bisa dimasukkan dalam revisi UU Pemilu atau bahkan penyusunan Omnibus Law tentang politik.

    “Saya belum tahu. Bahwa itu kemudian akan dimasukkan dalam revisi undang-undang atau kemudian ada undang-undang yang diomnibuskan itu nanti belum kita putuskan,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/1/2025).

    Dilanjutkan Dasco, putusan MK pada 2 Januari 2025 kemarin nantinya pasti akan disikapi lebih lanjut oleh DPR dengan melakukan kajian-kajian. Ketua Harian Gerindra ini turut mengemukakan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat. Oleh sebab itu, putusannya wajib untuk ditaati

    Menurut dia, dengan adanya putusan itu maka diketahui MK membuka ruang untuk pencalonan presiden dan wakil presiden, tetapi juga ada keinginan agar jangan sampai calonnya terlalu banyak ataupun sedikit.

    “Sehingga kita akan coba kaji dengan teman-teman di parlemen untuk mengupas dan juga kemudian membahas bagaimana sih itu yang namanya rekayasa konstitusi yang diputuskan oleh MK itu akan dijalankan oleh DPR, supaya kemudian tidak menyalahi lagi aturan yang ada,” pungkasnya.

    Menteri Sudah Berembuk

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa para menteri dan perwakilan partai-partai politik sudah berkoordinasi untuk menindaklanjuti putusan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) terkait presidential threshold (PT).

    “Memang belum ada rapat koordinasi secara langsung untuk membahas masalah (putusan MK) ini, tapi konsultasi antar para menteri juga dengan parpol-parpol itu sudah terjadi untuk membahas implikasi dari putusan MK yang merupakan pasal 222 UU No. 7 Tahun 2017 itu,” kata Yusril.

    Yusril menyebutkan setelah adanya putusan terbaru MK, pasal 222 UU no. 7 tahun 2017 yang mengatur ketentuan presidential threshold artinya sudah tidak relevan dan dinyatakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sehingga dibutuhkan pengaturan baru.

    Maka dari itu pemerintah harus berkoordinasi dengan pihak yang paling terdampak yaitu partai-partai politik agar pengaturan baru terkait pemilihan umum (pemilu) bisa diajukan dengan lebih tepat kepada DPR untuk membuat regulasi baru sejalan dengan putusan MK.

    Lebih lanjut, Yusril menyebutkan bahwa pengaturan baru yang akan diajukan nantinya berdasarkan lima panduan rekayasa konstitusional yang telah dikeluarkan lembaga yudikatif tersebut.

    Salah satu rekomendasi rekayasa konstitusional tersebut ialah terkait pengaturan pencalonan dari setiap partai politik yang harus proposional. Yusril mencontohkan misalnya ada 30 partai politik yang akan menjadi peserta pemilu, artinya ada kemungkinan 30 calon presiden bisa diajukan dalam pemilu terkait. Namun tentu hal itu tidak akan efektif sehingga mekanisme koalisi seharusnya diperbolehkan.

    “Tapi kalau bergabung jangan sampai 29 (partai) mencalonkan satu orang, lalu yang satu partai mencalonkan, akhirnya cuma jadi dua lagi (capresnya). Jadi bagaimana mekanismenya? In between, antara terlalu banyak atau terlalu sedikit, nah itu yang mesti dikompromikan,” katanya.

    Maka dari itu koordinasi dengan partai politik dibutuhkan sehingga pemerintah bisa menyusun rancangan kebijakan yang tepat untuk menjaga berlangsungnya proses demokrasi setelah putusan baru MK tersebut.

    Rancangan itu tentu akan disampaikan Pemerintah ke DPR agar bisa memastikan pemilu selanjutnya berjalan dengan lancar, meski begitu Yusril mengatakan rancangan itu masih belum akan disampaikan dalam waktu dekat mengingat pemilu terdekat akan berlangsung 5 tahun lagi yaitu 2029.

    “Satu sikap nanti dibawa ke DPR karena memang memerlukan pembentukan peraturan perundang-undangan yang baru,”tutupnya.

  • Afriansyah Noor siap maju sebagai Calon Ketua Umum PBB

    Afriansyah Noor siap maju sebagai Calon Ketua Umum PBB

    Jakarta (ANTARA) – Mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon ketua umum partai berlambang bulan dan bintang itu di Muktamar VI yang berlangsung di Bali pada 13-15 Januari 2025.

    Pernyataan itu dilontarkan setelah mendapatkan desakan dan dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB di sejumlah provinsi di Indonesia.

    “Setidaknya sudah ada sembilan dari 38 DPW-PBB se-Indonesia yang meminta saya untuk maju menjadi Caketum PBB. Saya baru dua hari lalu mengatakan ingin maju,” kata Afriansyah dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Ada desakan dari DPC dan DPW agar dirinya maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) PBB.

    Menurut dia, DPW yang mendorongnya untuk maju sebagai Caketum PBB, antara lain, dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Banten dan Bengkulu. Semua itu muncul dari kebersamaan ketika mendampingi Ketua Umum PBB saat itu Yusril Ihza Mahendra.

    “Surat keputusan (SK) kepengurusan DPC maupun DPW itu kan masih saya yang tanda tangan. Jadi saya memiliki ke­dekatan emosional dengan mereka,” kata pria yang biasa disapa Ferry itu.

    Mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenker) itu menambahkan, beragam perjuangan bersama dilakukan untuk partai saat bersama Yusril. Seperti, ketika proses verifi­kasi administrasi hingga faktual di Pemilu 2024 dan PBB kali pertama menjadi kontestan tanpa gugatan hukum.

    “Sama-sama kita melakukan kerja sama membangun partai di semua tingkatan. Itu memang saya bangun betul bersama Pak Yusril,” kata Ferry.

    Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini mengamini bahwa kon­testasi meraih posisi Ketum PBB bukan perkara mudah. Apalagi salah satu rivalnya yang merupakan keponakan Yusril, yaitu Gugum Ridho Putra sudah melakukan deklarasi.

    Sejumlah nama masuk radar bursa Caketum PBB, yaitu Pj Ketum PBB Fahri Bachmid, Sekjen PBB Mohamdad Masduki, putra Yusril yaitu Yuri Kemal Fadlullah dan Jumhur Lantong.

    Kendati demikian, Ferry mengaku siap berpartisipasi demi semangat bersama membangun PBB.

    “Saya juga berkomunikasi dengan Prof Yusril ihwal keinginan maju di bursa caketum PBB periode 2025-2030. Dalam demokrasi sesuai aturan main yang ada saya siap maju,” ujar Ferry.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Januari 2025

    Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget Megapolitan 11 Januari 2025

    Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta terpilih
    Pramono Anung
    mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menggelar retret bagi kepala daerah terpilih.
    “Ya pokoknya yang namanya kepala daerah, mau diajak apa saja sama pemerintah pusat ikut banget,” ujar Pramono di GBK Basket Hall, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2025).
    Menurut Pramono, acara tersebut diperlukan agar visi dan misi pemerintah pusat dan daerah bisa menyatu.
    “Untuk mengawali pemerintahan tentunya bagus ya, karena ini semangat kebersamaan, intinya kan itu,” kata Pramono saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (11/1/2025).
    Politikus PDI Perjuangan itu menekankan, kerja-kerja pemerintah daerah harus melalui koordinasi dengan pemerintah pusat sebagaimana diatur undang-undang.
    “Undang-undang yang mengatur hubungan pemerintah daerah dan pusat itu ada 152 kata. Kebetulan waktu itu saya termasuk yang menyiapkan, jadi saya hafal dan tahu banget bahwa pemerintah daerah itu berada dalam koordinasi pemerintah pusat,” kata dia.
    Oleh sebab itu, Pramono tidak mempermasalahkan rencana retret tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat.
    “Kalau retret kan terserah pemerintah pusat dalam hal ini apa yang dipersiapkan. Mengenai pelantikan sendiri kan masih debat tebal di internal pemerintah, sehingga kami menunggu saja,” ucap Pramono.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bakal mengumpulkan kepala daerah terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk retret.
    Hal ini dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra usai bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).
    Diketahui, retret ini pernah digelar Prabowo dan dilakukan para menteri, wakil menteri, kepala badan, hingga utusan khusus presiden di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada Oktober 2024.
    “Dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri, dan kepala badan dikumpulkan di Magelang,” kata Yusril, Jumat.
    Kendati begitu, ia mengaku belum mengetahui kapan retret bakal dilaksanakan. Begitu pun tempat pelaksanaannya, apakah akan dilakukan di Akademi Militer Magelang seperti para menteri sebelumnya.
    “Ya rencananya seperti (retret) itu, dikumpulkan di satu tempat. Belum tahu (di Magelang atau bukan),” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Dukung Rencana Prabowo Gelar Retret Kepala Daerah Terpilih
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Januari 2025

    Pramono Anung Dukung Rencana Prabowo Gelar Retret Kepala Daerah Terpilih Megapolitan 11 Januari 2025

    Pramono Anung Dukung Rencana Prabowo Gelar Retret Kepala Daerah Terpilih
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta terpilih
    Pramono Anung
    , mendukung rencana Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk menggelar retret bagi para kepala daerah terpilih.
    Menurut Pramono, acara tersebut diperlukan agar visi dan misi dalam pemerintahan bisa menyatu, terutama antara pemerintah pusat dan daerah.
    “Untuk mengawali pemerintahan tentunya bagus ya, karena ini semangat kebersamaan, intinya kan itu,” kata Pramono saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (11/1/2025).
    Pramono menekankan, pemerintah daerah harus taat kepada pemerintah pusat sebagaimana diatur undang-undang
    “Undang-undang yang mengatur hubungan pemerintah daerah dan pusat itu ada 152 kata. Kebetulan waktu itu saya termasuk yang menyiapkan, jadi saya hafal dan tahu banget bahwa pemerintah daerah itu berada dalam koordinasi pemerintah pusat,” kata dia.
    Oleh sebab itu, Pramono tidak terlalu mempermasalahkan rencana retret tersebut dan lebih menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat.
    “Kalau retret kan terserah pemerintah pusat dalam hal ini apa yang dipersiapkan. Mengenai pelantikan sendiri kan masih debat tebal di internal pemerintah, sehingga kami menunggu saja,” ucap Pramono.
    Presiden Prabowo Subianto bakal mengumpulkan kepala daerah terpilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk retret.
     
    Hal ini dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra usai bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).
    Diketahui, retret ini pernah digelar Prabowo dan dilakukan para menteri, wakil menteri, kepala badan, hingga utusan khusus presiden di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada Oktober 2024.
    “Dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri, dan kepala badan dikumpulkan di Magelang,” kata Yusril, Jumat.
    Kendati begitu, ia mengaku belum mengetahui kapan waktu pasti retret bakal dilaksanakan.
    Begitu pun tempat pelaksanaannya, termasuk opsi retret dilakukan di Akademi Militer Magelang seperti para menteri sebelumnya.
    “Ya rencananya seperti (retret) itu, dikumpulkan di satu tempat. Belum tahu (di Magelang atau bukan),” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wacana Kepala Daerah Retreat di Akmil Magelang, Pramono Anung Tunduk dan Patuh

    Wacana Kepala Daerah Retreat di Akmil Magelang, Pramono Anung Tunduk dan Patuh

    loading…

    Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pramono Anung memberikan keterangan kepada media di Makara Art Center Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025). FOTO/REFI SANDI

    JAKARTA – Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pramono Anung menanggapi wacana retreat di Akademi Militer ( Akmil ), Magelang, Jawa Tengah selama dua bulan bagi kepala daerah terpilih. Menurutnya, seorang kepala daerah tunduk taat patuh pada pemerintah pusat.

    “Jadi yang pertama sebagai kepala daerah, tunduk taat patuh kepada apa yang dipersiapkan oleh pemerintah pusat. Karena undang-undang yang mengatur tentang hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat itu ada 152 kata, kebetulan waktu itu saya termasuk yang menyiapkan, jadi saya hafal dan tahu banget bahwa yang namanya pemerintah daerah itu dalam koordinasi pemerintah pusat,” kata Pramono di Makara Art Center Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada Sabtu (11/1/2025).

    “Sehingga apa yang dipersiapkan oleh Presiden Prabowo untuk retreat dan sebagainya seyogianya semua kepala dari mengikutinya dengan baik,” imbuhnya.

    Pramono mengatakan, dirinya bersama Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Rano Karno alias Bang Doel juga masih menunggu jadwal pelantikan dari pemerintah pusat. Sebab, ada sejumlah wilayah di Indonesia yang menjalani sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Ya kalau retreat kan terserah pemerintah pusat dalam hal ini apa yang dipersiapkan, mengenai pelantikan sendiri kan masih debatable di dalam internal pemerintah, sehingga kami menunggu bagi kepala kepala daerah yang tidak ada gugatan di MK ya kami menunggu saja,” ucapnya.

    Mantan Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menilai retreat bagus untuk mengawali sebuah pemerintahan di daerah.

    “Ya untuk mengawali pemerintahan tentunya bagus ya, karena ini semangat kebersamaan, intinya kan itu ya,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto ingin kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024 mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah seperti jajaran kabinet Merah Putih beberapa waktu lalu.

    “Keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri dan kepala badan dikumpulkan di Magelang,” kata Menteri Koordinator (Menko) Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Yusril menjelaskan, tujuan Prabowo ingin kepala daerah mengikuti retreat agar dapat menyamakan perspektif. “Supaya kita memiliki perspektif yang sama, yang sekarang dihadapi oleh pemerintah,” jelasnya.

    (abd)