Tag: Yusak Billy

  • Pengumuman! Honda Recall CR-V hingga Civic di Indonesia, Ini Masalahnya

    Pengumuman! Honda Recall CR-V hingga Civic di Indonesia, Ini Masalahnya

    Jakarta

    Honda mengumumkan adanya recall pada CR-V hingga Civic di Indonesia. Ini permasalahannya.

    PT Honda Prospect Motor melakukan recall sejumlah model mobilnya di Indonesia. Setidaknya ada 11.652 mobil Honda yang terdampak pada program product update berupa pemeriksaan atau penggantian komponen kali ini. Adapun model-model yang terdampak dalam recall adalah Civic, CR-V, dan juga Accord.

    Permasalahan utamanya ada dua yaitu komponen steering gearbox yang berpotensi mengeluarkan bunyi abnormal dan juga komponen high pressure fuel pump berpotensi menimbulkan bau bahan bakar di kabin. Berikut penjelasannya.

    Daftar Mobil Honda Kena Recall

    Pertama, ada komponen steering gearbox yang berpotensi mengalami kendala seperti bunyi abnormal. Model kendaraan yang teridentifikasi dalam program ini sebanyak 7.632 unit dengan rincian sebagai berikut:

    Honda Civic RS, tahun produksi 2021-2024Honda Civic Type R, tahun produksi 2023-2024Honda CR-V, tahun produksi 2023-2024

    Bagi kendaraan dengan terindentifikasi mengalami masalah, maka akan dilakukan penggantian komponen Steering Gearbox yang memakan waktu 1-4 jam.

    Kedua, ada komponen high pressure fuel pump yang berpotensi menimbulkan bau bahan bakar di ruang kabin. Total ada 4.020 unit kendaraan yang teridentifikasi pada program ini. Program ini menyasar pada dua model yaitu:

    Honda Accord RS hybrid tahun produksi 2024Honda CR-V hybrid tahun produksi 2023-2024Cara Cek Mobil Kena Recall

    Proses pemeriksaan atau penggantian High Pressure Fuel Pump diperkirakan memerlukan waktu sekitar 1 jam. Buat kamu pemilik mobil dengan tahun produksi di atas, langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

    Pemeriksaan Nomor Rangka (VIN)

    Pemilik kendaraan diimbau untuk memeriksa apakah kendaraannya termasuk dalam program ini dengan mengunjungi linkpud.honda-indonesia.com. Perlu dicatat tidak semua kendaraan dengan tahun produksi yang disebutkan di atas teridentifikasi dalam program ini.

    Penggantian Komponen di Dealer Resmi Honda

    Pemilik kendaraan yang teridentifikasi dapat menghubungi atau mendatangi dealer resmi Honda terdekat untuk mendaftar dan menjadwalkan pemeriksaan atau penggantian komponen. Pemeriksaan atau penggantian komponen dapat dilakukan mulai dari Jumat, 3 Januari 2025, dan dilakukan tanpa dikenakan biaya apapun.

    “Honda selalu berkomitmen pada keselamatan dan kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, kami mengambil langkah proaktif ini untuk memastikan bahwa kendaraan Honda tetap memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah kami tetapkan. Seluruh pelanggan yang kendaraannya teridentifikasi berhak mendapatkan pemeriksaan atau penggantian komponen untuk memastikan kendaraannya berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi,” kata Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy dalam siaran persnya.

    (dry/din)

  • Honda Indonesia Recall Ribuan Civic, CR-V dan Accord, Ada Apa?

    Honda Indonesia Recall Ribuan Civic, CR-V dan Accord, Ada Apa?

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Honda Prospect Motor (HPM) mengumumkan penarikan kembali ke dealer alias recall pada tiga model mobil yang dijual di Indonesia, yaitu Civic, All New Honda CR-V dan All New Honda Accord.

    Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, menyampaikan komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan kenyamanan pelanggan.

    “Honda selalu berkomitmen pada keselamatan dan kenyamanan pelanggan. Oleh karena itu, kami mengambil langkah proaktif ini untuk memastikan bahwa kendaraan Honda tetap memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah kami tetapkan,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (3/1).

    “Seluruh pelanggan yang kendaraannya teridentifikasi berhak mendapatkan pemeriksaan atau penggantian komponen untuk memastikan kendaraannya berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi,” sambung dia.

    Yusak mengatakan recall ini berkaitan masalah yang terjadi pada steering gearbox dan high pressure fuel pump.

    Honda mengungkap ada sekitar 7.632 unit mobil yang akan di-recall terkait masalah di steering gearbox, terdiri dari Civic RS tahun produksi 2021-2024, Civic Type R produksi 2023-2024, dan All New Honda CR-V produksi 2023-2024.

    Proses penggantian komponen pada steering gearbox diperkirakan akan memakan waktu sekitar 1-4 jam.

    Selain itu, Honda juga me-recall 4.020 unit kendaraan yang terindikasi terdapat masalah pada komponen high pressure fuel pump yang berpotensi menimbulkan bau bahan bakar di ruang kabin.

    Sebanyak 4.020 unit kendaraan yang teridentifikasi masalah pada komponen ini ditemukan pada model All New Honda Accord RS e:HEV, tahun produksi 2024 dan All New CR-V RS e:HEV produksi 2023-2024.

    Proses pemeriksaan atau penggantian high pressure fuel pump diperkirakan memerlukan waktu sekitar 1 jam.

    Langkah yang perlu dilakukan oleh pemilik kendaraan yakni pemeriksaan nomor rangka (VIN) dengan cara memeriksa apakah kendaraannya termasuk recall dengan mengunjungi laman: pud.honda-indonesia.com.

    “Tidak semua kendaraan dengan tahun produksi yang disebutkan di atas teridentifikasi dalam program ini,” klaim Yusak.

    Dia menjelaskan pemilik kendaraan yang teridentifikasi dapat menghubungi atau mendatangi dealer resmi Honda terdekat untuk mendaftar dan menjadwalkan pemeriksaan atau penggantian komponen.

    Pemeriksaan atau penggantian komponen dapat dilakukan mulai Jumat, 3 Januari 2025, dan tanpa dikenakan biaya apapun.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • HPM Respons Merger Honda dan Nissan

    HPM Respons Merger Honda dan Nissan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia masih mengikuti perkembangan merger antara Honda dan Nissan. Sinergi Honda dan Nissan dengan komitmen membentuk perusahaan induk baru yang akan terdaftar di Bursa Efek Tokyo pada Agustus 2026.

    “Kolaborasi antara Honda dan Nissan merupakan langkah strategis untuk mempercepat inovasi dan pengembangan dalam menghadapi tantangan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi,” kata Sales & Marketing and After Sales Director HPM Yusak Billy, Jumat (27/12).

    Menurut Yusak merger kedua perusahaan sejalan dengan visi global Honda untuk mencapai netralitas karbon dan transisi penuh ke kendaraan listrik (EV) di 2040. Dengan sinergi keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, Yusak berharap dapat menghadirkan produk yang lebih inovatif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan konsumen.

    “Sekaligus mendukung mobilitas yang lebih berkelanjutan di masa depan,” tuturnya.

    Honda dan Nissan mengumumkan rencana merger keduanya dengan memulai kemitraan strategis dan mendirikan perusahaan induk baru pada 2026, Senin (23/12).

    Penggabungan dua merek Jepang tersebut, ditambah dengan partisipasi Mitsubishi Motors – di mana Nissan menjadi pemegang saham utama, akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga setelah Toyota dan Volkswagen, dengan prediksi penjualan mencapai lebih dari 8 juta mobil.

    Seperti diketahui, bentuk sinergi yang dibahas meliputi Honda memasok kendaraan hybrid ke Nissan dan penggunaan bersama pabrik perakitan mobil Nissan di Inggris.

    Merger antara Honda dan Nissan akan menjadi perubahan besar dalam industri otomotif global.

    Pasalnya, kedua perusahaan telah bersepakat untuk bersinergi, dari memulai kemitraan strategis yang berfokus pada kecerdasan buatan dan kendaraan elektrifikasi, hingga membangun perusahaan induk bersama.

    Menurut Honda, merger ini tidak terlepas dari ancaman yang ditimbulkan oleh produsen kendaraan listrik asal China yang mulai mendominasi pasar.

    “Bangkitnya produsen mobil China dan pemain baru telah banyak mengubah industri mobil. Kami harus membangun kemampuan untuk melawan mereka pada 2030, kalau tidak kami akan tertinggal,” kata CEO Honda Toshihiro Mibe, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/12).

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Butuh Insentif Biar Penjualan Mobil Nggak ‘Nyungsep’ Gegara PPN 12%

    Butuh Insentif Biar Penjualan Mobil Nggak ‘Nyungsep’ Gegara PPN 12%

    Jakarta

    Industri otomotif butuh insentif supaya penjualan mobil tak anjlok. Insentif seperti apa yang dibutuhkan?

    Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen serta opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) mulai tahun 2025 diprediksi akan membebani industri otomotif Tanah Air. Penjualan mobil diprediksi akan berat lantaran harga akan meningkat.

    Untuk itu, dibutuhkan adanya insentif agar masyarakat mau membeli mobil dengan demikian penjualan tidak jeblok.

    “Insentif salah satu cara untuk bisa menggairahkan pasar ya. Kami yakin pemerintah juga sudah mempertimbangkan pemberian insentif untuk menggairahkan pasar otomotif,” jelas ungkap Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy saat dihubungi detikOto, Rabu (4/12/2024).

    Billy tak menjabarkan detail terkait jenis insentif yang bisa menggairahkan penjualan mobil di Tanah Air. Namun katanya, pemerintah akan mempertimbangkan masukan-masukan dari para produsen mobil dalam negeri.

    Toyota juga mengamini hal tersebut. Bagi Toyota perlu ada dukungan supaya dampak dari penerapan PPN 12 persen sekaligus opsen pajak kendaraan dan BBN tak besar. Salah satu insentif yang bisa diterapkan, kata Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, berupa diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

    “Ya bisa seperti itu,” terangnya dihubungi terpisah.

    Sebelumnya, pemerintah memang sempat menerapkan diskon PPnBM saat Covid-19 melanda Tanah Air. Kebijakan itu diterapkan pemerintah pada 2021-2022. Langkah taktis ini diambil saat muncul masalah penurunan penjualan mobil dalam negeri.

    Tak semua produk otomotif dapat masuk dalam skema ini. Syarat terpentingnya adalah mobil yang sudah diproduksi lokal dengan tingkat kandungan lokal tinggi. Mobil yang mendapat diskon PPnBM itu harganya jadi lebih murah. Bahkan kala itu ada yang harganya turun sampai Rp 60 jutaan.

    Hasilnya, PPnBM sukses jadi obat saat penjualan otomotif loyo. Penjualan bisa tembus menjadi 887.000 unit pada 2021, dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 532.000 unit.

    Relaksasi itu kemudian berlanjut pada 2022, hasilnya penjualan otomotif kembali melonjak ke level 1,04 juta unit, bahkan prestasi itu bisa melampaui capaian tahun 2019 yang mendapat 1,03 juta unit.

    Pemerintah saat ini masih mematangkan kebijakan fiskal lain di luar kenaikan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, selain PPN 12%, minggu depan akan diumumkan juga soal kebijakan fiskal lainnya. Contohnya terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan, yang akan diberikan insentifnya.

    Selain itu, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Airlangga mengatakan deretan kebijakan fiskal itu akan dimatangkan, apakah akan dilanjutkan pada tahun depan.

    “Contohnya kan di tahun ini kan ada PPnBM untuk otomotif, kemudian ada PPN untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu nanti kita umumkan untuk tahun depan,” terang Ailangga.

    (dry/rgr)

  • PPN Naik 12% Tahun 2025, Toyota-Honda Masih Hitung Harga Mobil yang Pas

    PPN Naik 12% Tahun 2025, Toyota-Honda Masih Hitung Harga Mobil yang Pas

    Jakarta

    Toyota dan Honda tengah menghitung besar kenaikan harga mobil terkait dengan penerapan PPN 12 persen. Naik jadi berapa ya kira-kira?

    Rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen mulai tahun 2025 membuat pabrikan harus memutar otak dalam penentuan harga jual mobilnya. Ya, harga mobil dipastikan bakal ikut terkerek saat PPN naik jadi 12 persen. Ditambah lagi, ada opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

    Dengan terbitnya aturan itu, sekarang pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menambahkan pungutan tambahan atas PKB dan BBNKB. Aturan tersebut diundangkan pada 5 Januari 2022 dan berlaku tiga tahun setelahnya, yang artinya bakal diterapkan pada 5 Januari 2025 tahun depan.

    Ini tentu akan membuat harga mobil makin melambung. Sejauh ini belum diketahui dengan pasti besar kenaikan harga mobil. Yang jelas, para produsen tengah menghitung dengan matang harga mobil untuk tahun 2025.

    “Saat ini kami sedang menghitung kira-kira kenaikannya di berapa persen sambil mempertimbangkan aspek lain seperti kurs, biaya produksi & distribusi, dan lainnya. Selain kenaikan PPN, ada kenaikan pajak dari opsen juga,” terang Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy saat dikonfirmasi detikOto, Rabu (4/12/2024).

    Senada dengan Toyota, Honda pun masih belum bisa memastikan harga jual mobilnya mulai tahun depan. Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengungkap tengah melakukan perhitungan harga mobil Honda dengan adanya PPN 12 persen dan opsen pajak.

    “Nanti akan diinformasikan bila sudah ada perhitungannya,” ungkap Billy dihubungi terpisah.

    DI sisi lain, kebijakan kenaikan pajak itu diramal bisa mempengaruhi penjualan mobil. Untuk itu, diharapkan adanya insentif yang bisa menggenjot penjualan mobil dalam negeri. Kebijakan yang dimaksud salah satunya adalah penerapan diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang terbukti mengerek penjualan di zaman Covid-19 melanda.

    “Kami berharap ada support dari pemerintah, khususnya untuk industri otomotif nasional. Supaya impact-nya tidak besar,” jelas Anton.

    Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap penjualan mobil di Indonesia tahun depan akan berat. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengakui dampak besar yang disumbangkan oleh industri otomotif. Agus membocorkan, pemerintah akan memberikan insentif untuk industri otomotif.

    “Salah satu prioritas dari program yang sekarang sedang dirumuskan itu adalah menyiapkan program-program insentif dan stimulus bagi industri otomotif,” kata Agus.

    (dry/din)

  • Pajak Naik, Daya Beli Makin Lemah

    Pajak Naik, Daya Beli Makin Lemah

    Jakarta

    Kenaikan pajak bisa berimbas terhadap daya beli, sebab harga mobil dipastikan naik. Konsumen begitu sensitif dengan harga, di sisi lain pasar otomotif sedang menunjukkan tren lemahnya daya beli di Indonesia.

    Pasar otomotif tahun depan dirasa lebih menantang. Pemerintah Indonesia tahun depan kemungkinan akan menerapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sebelumnya 11 persen menjadi 12 persen.

    Bukan cuma PPN, tahun depan ada potensi kenaikan pajak dari bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Perubahan aturan pajak itu tercantum pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD).

    Dengan terbitnya aturan tersebut, sekarang pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menambahkan pungutan tambahan atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atau yang disebut sebagai opsen.

    Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut kenaikan pajak ini bakal memengaruhi harga.

    “Faktor untuk membentuk harga mobil salah satunya memang pajak, kami berpendapat dengan adanya kenaikan pajak ini berpotensi dapat membuat demand, daya beli berkurang, kalau daya beli berkurang impact juga ke penjualan di otomotif,” kata Billy di ICE BSD Tangerang, belum lama ini.

    “Kami yakin dan percaya pemerintah pasti paham, seiring dengan pemulihan ekonomi, kemudian ada rencana stimulus. Kami berharap kepentingan antara pemegang merek dan pemerintah sama-sama untuk mengatasi lemahnya pasar,” tambahnya lagi.

    Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menggambarkan, kenaikan PPN itu bisa membuat mobil Rp 200 jutaan naik harga sekitar Rp 2 jutaan.

    “Kalau Anda lihat PPN 12 persen itu naik, jadi per satu persen itu untuk mobil (seharga) sekitar Rp 200 juta, dampaknya sekitar Rp 2 juta. Kemudian yang Rp 400 juta dampaknya Rp 4 juta,” kata Nangoi ditemui di ICE BSD, Tangerang.

    “Itu memang sangat berdampak. Tapi yang lebih berat buat kami, melihat kenaikan daripada (Undang-Undang) Nomor 1 Tahun 2022 mengenai BBNKB, karena itu kenaikannya sangat tinggi. Saat ini berlaku kira-kira sekitar 12 sampai 12,5 persen, kalau berlaku sampai misalnya 19,5 persen atau 20 persen, dia naik 6 persen saja, untuk mobil Rp 200 juta, dampaknya sekitar Rp 12 juta. Untuk mobil Rp 400 juta dampaknya kira-kira sekitar Rp 24 juta, ditambah PPN, ditambah segala macam, dampaknya agak berat,” tambahnya lagi.

    Menanggapi hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pihaknya sudah menyiapkan sejumlah stimulus untuk menggedor daya beli. Apalagi tahun depan banyak kenaikan pungutan pajak.

    “Oleh sebab itu, insentif di dalam menjawab atau membuat konsumen tidak berat, itu harus ada insentif-insentif, semacam kayak PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) DTP (Ditanggung Pemerintah) atau sebagainya,” kata Agus.

    “Saya tadi sampaikan dalam UU No 1 tahun 2022, BBNKB itu juga salah satu memberatkan sektor otomotif, nanti kita bahas besarannya seperti apa, dari PPN 12 persen, dari bea balik namanya berapa persen, nanti kita rumuskan dalam suatu stimulus yang lebih komprehensif,” tambah dia.

    (riar/din)

  • Honda Brio yang Sulit Digusur Rival-rivalnya

    Honda Brio yang Sulit Digusur Rival-rivalnya

    Jakarta

    Honda Brio begitu perkasa. Di segmen city car maupun LCGC, Honda Brio belum terkalahkan. Begini data penjualannya.

    Pesona Honda Brio banyak memikat masyarakat Indonesia. Terlebih di segmen city car dan juga Low Cost Green Car (LCGC), mobil mungil berkapasitas lima penumpang ini sulit dikalahkan rival-rivalnya. Di segmen city car misalnya, Honda Brio masih perkasa atas Toyota Agya GR Sport maupun Daihatsu Sirion.

    Berkaca pada data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi Agya GR Sport sepanjang Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 243 unit. Selanjutnya untuk Sirion, pada periode yang sama distribusinya hanya 179 unit.

    Sementara itu, Honda Brio RS distribusinya unggul jauh. Dalam 10 bulan tahun 2024, distribusinya mencapai 4.794 unit. Di segmen LCGC pun Brio belum bisa dikejar rival-rivalnya.

    Distribusi Honda Brio Satya tercatat tembus 37.441 unit sepanjang Januari hingga Oktober. Dibandingkan dengan model sejenis di segmen serupa seperti Daihatsu Ayla maupun Toyota Agya, selisihnya cukup jauh. Distribusi Ayla hanya sekitar 12.796 unit. Sementara Toyota mendistribusikan 16.112 Agya ke seluruh dealernya dalam kurun waktu tersebut.

    Dari jumlah distribusi itu, terlihat jelas Honda Brio unggul jauh. Honda tak menampik Brio memang amat diminati khususnya kalangan entry level alias konsumen yang baru pertama kali beli mobil.

    “Brio ini kan diminati banyak sekali di entry level ya. Jadi orang pertama kali punya mobil, first time buyer, banyak beli Brio, terutama Satya. Orang yang dari kendaraan umum, dari roda dua (banyak yang membeli Brio,” ujar Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy terkait Brio belum lama ini.

    Brio menjadi jawaban masyarakat Indonesia yang mencari mobil dengan harga terjangkau. Dari sisi harga, Brio memang cukup ramah di kantong. Honda Brio paling murah dibanderol Rp 167,9 juta hingga yang termahal tembus Rp 253,1 juta.

    (dry/rgr)

  • Penjualan Mobil Honda Naik, Ini Model Terlarisnya

    Penjualan Mobil Honda Naik, Ini Model Terlarisnya

    Jakarta

    Honda mengalami peningkatan penjualan sepanjang Oktober 2024 dibandingkan bulan lalu. Tren penjualan Honda masih didominasi model Sport Utility Vehicles (SUV) dan City Car.

    Berdasarkan data retail (distribusi dealer ke konsumen) tiga penjualan teratas Honda antara lain, Honda Brio sebanyak 4.491 unit, Honda HR-V sebesar 1.318 unit atau meningkat sebesar 13 persen dari bulan lalu. Disusul oleh Honda WR-V yang mengalami peningkatan10 persen dengan penjualan sebanyak 1.099 unit.

    Model lain seperti Honda BR-V yang naik sebesar 16 persen dengan total 785 unit.Kemudian Honda CR-V turut mencatatkan penjualan sebesar 175 unit.

    Sementara itu, Honda Brio tetap menjadi kontributor utama terhadap penjualan Honda dengan pangsa pasar sebesar 56 persen, atau sebanyak 4.491 unit.

    Tidak disebutkan secara rinci besaran penjualan City Hatchback, Mobilio, Accord, City, hingga Civic Type R. Honda hanya mencatatkan total penjualan sebesar 180 unit untuk model lainnya.

    Honda mencatat penjualan retail sebanyak 8.048 unit pada Oktober 2024, meningkat sebesar 5,8 persen dibandingkan dengan penjualan pada September 2024.

    “Pada akhir tahun 2024 ini kami terus berupaya untuk menggerakkan pasar dengan mendekatkan diri kepada konsumen melalui berbagai inisiatif,” kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM).

    “Salah satunya adalah penyelenggaraan event yang memberikan pengalaman interaktif serta program penjualan yang memudahkan konsumen dalam memiliki produk Honda. Kami mengucapkan terima kasih kepada konsumen atas kepercayaannya dan kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk berkualitas serta layanan purna jual terbaik untuk konsumen,” tambah dia.

    Sebagai informasi tambahan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan hingga akhir tahun 2024 tembus 850 ribu unit. Target itu turun dari awal tahun yang sudah dicanangkan sebesar 1,1 juta unit.

    Penjualan mobil tertinggi di Indonesia terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 1.229.811 unit. Tetapi angkanya terus merosot di tahun berikutnya namun tetap berada di level satu jutaan.

    (riar/dry)