Tag: Yuni Shara

  • 4 Artis yang Rumahnya Kena Banjir, Ada yang Harus Dievakuasi

    4 Artis yang Rumahnya Kena Banjir, Ada yang Harus Dievakuasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya tidak berdampak pada warga biasa, tetapi juga menggenangi rumah selebritas Tanah Air.

    Berikut ini adalah deretan artis yang rumahnya terkena dampak banjir, yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (5/3/2025):

    Rumah Artis Indonesia yang Kebanjiran 

    1. Michella Adlen

    Di posisi pertama, ada Michella Adlen yang rumahnya terendam cukup parah hingga harus dievakuasi bersama kedua anak dan keluarganya menggunakan perahu karet.

    Michella Adlen dan keluarga dievakuasi akibat banjir menghantam kediamannya. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Proses evakuasi tersebut terlihat di Instagram-nya, dan Michella mengungkapkan rasa syukurnya setelah berhasil dievakuasi.

    “Alhamdulillah aku dan anak-anak sudah berhasil dievakuasi,” tulis Michella Adlen yang rumahnya kebanjiran.

    2. Baim Wong 

    Suami Paula Verhoeven, Baim Wong, membagikan pengalaman saat rumahnya terendam banjir. Di Instagram, Baim menunjukkan kondisi rumahnya yang dipenuhi air, dengan beberapa barang yang sudah dinaikkan ke atas sofa.

    “Pengalaman kebanjiran pertama kali. Jadi mengerti bagaimana rasanya kehilangan barang-barang elektronik,” ujar Baim.

    Kediaman Baim Wong mengalami kebanjiran. – (Beritasatu.com/Instagram)

    Ia juga mengungkapkan bahwa sofa, kasur, dan karpet rumahnya terkena air banjir.

    3. Parto “Patrio” 

    Pelawak Parto “Patrio” juga terkena dampak banjir. Meskipun air tidak masuk ke dalam rumahnya, jalanan di depan kediamannya terendam banjir. Dalam sebuah unggahan, Parto menunjukkan situasi di luar rumahnya.

    Komplek perumahan Parto Patrio mengalami kebanjiran. – (Beritasatu.com/Instagram)

    “Pagi-siang-sore,” ucapnya menggambarkan keadaan banjir di sekitarnya.

    4. Yuni Shara 

    Artis cantik Yuni Shara juga tidak luput dari musibah banjir. Pada 2020, rumahnya terendam banjir dan ia membagikan momen tersebut di Instagram. 

    Rumah Yuni Shara sempat kebanjiran pada 2020 – (Beritasatu.com/Instagram)

    Dalam foto yang diunggah, Yuni tampak mengenakan hot pants jeans, kaos biru, dan sepatu boots cokelat sambil membersihkan rumahnya yang terendam banjir.

  • Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”

    Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”

    Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat “Main Dor”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
    Yenny Wahid
    mengatakan, aparat kepolisian perlu melakukan reformasi menyeluruh dalam lembaganya.
    Reformasi ini menurutnya penting untuk memastikan bahwa kepolisian tidak lagi “trigger happy” atau mudah menarik pelatuk pistol.
    “Tugas kita bersama adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya: menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang,” ujar Yenny dalam sambutannya pada acara
    Haul ke-15 Gus Dur
    di Ciganjur, Sabtu (21/12/2024).
    Yenny mengungkapkan, salah satu keputusan terbesar Gus Dur dalam menegakkan demokrasi di Indonesia adalah memisahkan kepolisian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
    Langkah ini, menurut Yenny, bukanlah keputusan yang mudah, mengingat pada masa Orde Baru, kepolisian dan TNI berada dalam satu komando, yang menciptakan potensi penyalahgunaan kekuasaan serta represi terhadap masyarakat.
    “Gus Dur dengan kejernihan pikirannya, memahami bahwa untuk mewujudkan negara yang benar-benar demokratis, kita harus memastikan bahwa kepolisian menjadi institusi sipil yang berfungsi untuk rakyat, bukan sebagai alat kekuasaan yang menindas,” tegasnya.
    Yenny juga memberikan apresiasi terhadap TNI yang telah belajar dari kesalahan masa lalu dan kini menerapkan disiplin diri yang kuat agar tidak terlibat dalam politik praktis.
    Bahkan, menurut Yenny, pemilihan Presiden Prabowo Subianto yang terpilih melalui mekanisme demokrasi adalah bukti bahwa TNI kini lebih berhati-hati dalam hal politik.
    Namun, fenomena yang berbeda terjadi pada aparat kepolisian. Polisi yang seharusnya melindungi rakyat justru kini menjadi ancaman bagi masyarakat.
    Yenny menyebutkan beberapa kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian, seperti peristiwa di SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, serta pembunuhan seorang warga di Palangkaraya.
    “Mereka adalah contoh-contoh kecil dari para korban abuse of power dari aparat kepolisian,” ujarnya.
    Amnesty Internasional mencatat bahwa pada 2024 terdapat 116 kasus yang melibatkan polisi, dengan 29 di antaranya berupa pembunuhan di luar hukum dan 26 kasus lainnya terkait penyiksaan dan tindakan kejam. Selain itu, Kontras mencatat 645 kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian.
    Yenny mengajak semua orang untuk merasakan sejenak apa yang dirasakan Gus Dur ketika ia melihat ketidakadilan, kebrutalan, serta masyarakat yang terabaikan dan tertindas.
    “Bayangkanlah sejenak bagaimana perasaan kita jika kita berada di posisi mereka yang selalu dipinggirkan—mereka yang suaranya tak didengar, yang hak-haknya diinjak-injak. Apakah kita akan diam begitu saja? Apakah kita akan membiarkan mereka terus berada dalam kesulitan?” tandasnya.

    Haul Ke-15 Gus Dur
    bertemakan “Menajamkan Nurani, Membela yang Lemah” dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum PBNU Zulfa Mustofa, Zawawi Imron, Mahfud MD, KH Musthofa Bisri (Mustasyar PBNU), Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
    Terlihat juga Gubernur DKI terpilih Pramono Anung dan Wakilnya Rano Karno, Wakil Bupati Cianjur terpilih Ramzi. Penyanyi Yuni Shara, Krisdayanti, Ketua KPU RI Afifuddin, mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin, KH Husein Muhammad.
    Haul ke-15 Gus Dur diharapkan menjadi momen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan Gus Dur serta mempererat silaturahmi antar masyarakat dari berbagai latar belakang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ingatkan Semangat Gus Dur, Yenny Wahid Tolak Wacana Polisi di Bawah TNI dan Kementerian – Halaman all

    Ingatkan Semangat Gus Dur, Yenny Wahid Tolak Wacana Polisi di Bawah TNI dan Kementerian – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri dari almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) secara tegas menyatakan tidak setuju dengan wacana institusi kepolisian berada di bawah TNI atau kementerian tertentu.

    Hal ini disampaikan Yenny dalam sambutan pada acara Haul ke-15 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu malam (21/12/2024).

    Ia mengungkit salah satu keputusan terbesar Gus Dur dalam menegakkan reformasi di Indonesia adalah memisahkan kepolisian dari TNI. Langkah Gus Dur itu ditempuh tidak mudah, mengingat pada masa Orde Baru, kepolisian dan TNI berada dalam satu komando yang membuat terciptanya potensi penyalahgunaan kekuasaan dan represi terhadap masyarakat.

    “Gus Dur dengan kejernihan pikirannya, memahami bahwa untuk mewujudkan negara yang benar-benar demokratis, kita harus memastikan bahwa kepolisian menjadi institusi sipil yang berfungsi untuk rakyat, bukan sebagai alat kekuasaan yang menindas,” kata Yenny.

    Ia menyatakan saat ini tugas semua pihak adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya, yakni sebagai pelindung rakyat bukan pelindung segelintir orang untuk kepentingan kelompok.

    “Tugas kita bersama adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya, menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang,” ujar Yenny.

    Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ini pun membandingkan beda nasib TNI dan kepolisian di era sekarang. Menurutnya TNI sudah banyak belajar dari kesalahan masa lalu dan menerapkan disiplin kuat agar tidak terlibat dalam poliitik praktis.

    Bahkan menurutnya Pilpres 2024 dan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden adalah cermin dari TNI yang kini lebih berhati – hati dalam persoalan politik.

    Tapi di sisi lain fenomena berbeda terjadi di tubuh kepolisian. Polisi yang seharusnya menjadi pelindung rakyat, kini justru menjadi ancaman. Terlebih beberapa waktu ke belakang terjadi sejumlah kasus yang melibatkan kepolisian. Misalnya, peristiwa di SMKN 4 Semarang dan pembunuhan seorang warga di Palangkaraya.

    Selain itu catatan Amnesty Internasional juga menunjukkan kekerasan aparat kepolisian di mana 116 kasus dengan 29 diantaranya berupa pembunuhan di luar hukum dan 26 kasus lainnya terkait penyiksaan dan tindakan kejam. Selain itu KontraS juga mencatat ada 645 kasus kekerasan yang melibatkan kepolisian.

    “Mereka adalah contoh-contoh kecil dari para korban abuse of power dari aparat kepolisian,” kata dia.

    “Bayangkanlah sejenak bagaimana perasaan kita jika kita berada di posisi mereka yang selalu dipinggirkan—mereka yang suaranya tak didengar, yang hak-haknya diinjak-injak. Apakah kita akan diam begitu saja? Apakah kita akan membiarkan mereka terus berada dalam kesulitan?” tandasnya.

    Dalam Haul ke-15 ini, turut hadir Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, KH D Zawawi Imron, mantan Menko Polhukam Mahfud MD, KH Musthofa Bisri, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dan wakilnya Veronica Tan, Gubernur DKI terpilih Pramono Anung dan Wakilnya Rano Karno, Wakil Bupati Cianjur terpilih Ramzi. 

    Kemudian turut hadir juga penyanyi Yuni Shara, Krisdayanti, Ketua KPU RI Mochammad Afifudin, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, KH Husein Muhammad. 

     

     

  • KD Tegaskan Dukungan untuk Azriel Hermansyah Jika Terjun ke Dunia Politik

    KD Tegaskan Dukungan untuk Azriel Hermansyah Jika Terjun ke Dunia Politik

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi sekaligus politisi Krisdayanti atau KD mendukung langkah putranya  Azriel Hermansyah yang berpikir untuk terjun ke dunia politik.

    Pasalnya, putra kedua KD dari pernikahannya dengan Anang Hermansyah itu kerap menunjukkan ketertarikannya pada dunia politik. Azriel Hermansyah kerap mengajaknya berdiskusi tentang perkembangan politik di Indonesia saat ini.

    “Saya senang ada satu anak saya yang tertarik ke politik. Tidak hanya mengambil jurusan politik di Unair, dia ternyata cukup mengamati politik di Indonesia,” kata KD dikutip dari channel Youtube, Senin (16/12/2024).

    “Jadi ketika nanti terjun ke politik dan masuk partai, dia sudah punya pengalaman tentang politik di Indonesia. Jadi kalaupun dia (Azriel) mau terjun ke politik, aku sih dukung-dukung saja,” tambah KD.

    KD tahu anak muda sekarang agak apatis terhadap politik. Dia melihat rendahnya partisipasi anak muda di Pilkada 2024. Namun, kalau anak muda tertarik dunia politik, mengapa tidak.

    Namun begitu, KD tetap menyerahkan semua keputusan kepada putranya untuk memilih apa pun yang dirinya suka, termasuk bila ingin berpolitik.

    “Yang pasti dia selalu bilang, dia ingin kalaupun masuk politik, dia ingin lepas dari bayang-bayang orang tuanya. Dia ingin tampil sebagai jati dirinya sendiri dan itu bagus buat saya,” tegasnya.  

    KD juga melihat putra kakaknya, Yuni Shara, Cello Obient Siahaan juga memiliki ketertarikan pada dunia politik sama dengan Azriel.  

    “Anaknya Yuni, Cello juga ternyata cukup melek tentang politik di Indonesia. Namun, lagi-lagi sebagai orang tua, kami hanya mensupport apa pun keinginan mereka, termasuk bila ingin terjun ke politik,” kata KD yang mendukung Azril terjun ke dunia politik.
     

  • Apa Benar Biaya Sekolah PAUD Milik Yuni Shara di Batu Jatim Hanya Rp 3.500 Per Bulan?

    Apa Benar Biaya Sekolah PAUD Milik Yuni Shara di Batu Jatim Hanya Rp 3.500 Per Bulan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi senior Yuni Shara menjadi sorotan netizen. Pasalnya, beredar kabar biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) pendidikan anak usia dini (PAUD) milik Yuni Shara hanya sebesar Rp 3.500 per bulan. Benarkah?

    Diketahui, Yuni Shara memang memiliki sekolah PAUD yang bernama Cahaya Permata Abadi yang sudah ada sejak 2014. Sekolah itu berada di kampung halamannya, Batu, Jawa Timur.

    Akun media sosial X @chsmenantu, yang mengaku sebagai warga Batu, Jawa Timur membantah adanya kabar perihal uang SPP sekolah Paud milik Yuni Shara hanya sebesar Rp 3.500 ribu.

    “Enggak ya, aku itu warga Batu. SPP-nya itu Rp 200 ribu. Namun, untuk uang masuknya jutaan. Paling mahal sekota Batu,” jelas akun X @chsmenantu, Selasa (3/12/2024).

    Akun tersebut mengatakan, semua murid yang sekolah di tempat Yuni Shara masuk dalam kategori orang mampu dengan perekonomian menengah ke atas.

    “Yang masuk saja orang-orang kaya, mobil-mobil yang antar jemput bisa bikin macet,” tambahnya.

    Ia meminta kepada masyarakat jangan mensalahtafsirkan terkait uang SPP sekolah milik Yuni Shara tersebut.

    “Gaes, jangan salah paham ya. Saya cuma mau meluruskan soal SPP-nya yang dibilang Rp 3.500. SPP-nya sekolah Yuni ya enggak Rp 3.500 juga,” jelasnya lagi.

    “Sekolah Yuni Shara dari mulai gedung dan fasilitas memang masuk dalam kategori paling bagus di Batu, Jawa Timur,” tandasnya.