Tag: Yuhronur Efendi

  • Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Menteri Wihaji Luncurkan Program Nasional ‘Sidaya’ di Lamongan

    Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Menteri Wihaji Luncurkan Program Nasional ‘Sidaya’ di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, meluncurkan program nasional ‘Lanjut Usia Berdaya’ (Sidaya), di Pendopo Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dan diikuti 34 provinsi secara daring, Kamis (4/12/2025).

    Program ini diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, guna meningkatkan kualitas hidup lansia menuju lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif).

    Wihaji menyampaikan, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mengenai penduduk lanjut usia, menyebutkan bahwa proporsi penduduk lansia di Indonesia mencapai 12 persen dari populasi penduduk Indonesia.

    “Hal ini berarti Indonesia telah memasuki era penduduk menua (aging population) karena jumlah penduduk lansia melebihi angka 10 persen,” ujarnya.

    Fenomena aging population ini dapat dimanfaatkan sebagai bonus demografi, yakni lansia dipandang sebagai kontributor pembangunan, apabila lansia memiliki produktivitas bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

    Namun faktanya, kata Wihaji, berdasarkan data BPS 2024, sekitar dua dari lima, atau 42,81 persen lansia, mengalami keluhan kesehatan selama sebulan terakhir, dengan angka morbiditas sebesar 20,71 persen.

    “Maka, tugas besar untuk mewujudkan lansia SMART tidak dapat hanya dilakukan oleh Kemendukbangga, tapi juga harus dilakukan oleh berbagai pihak. Dilakukan dalam bentuk pentahelix dengan integrasi dan sumbangsih secara konkret melalui program Sidaya,” tuturnya.

    Wihaji menjelaskan, Sidaya adalah lansia tangguh yang sehat, produktif, merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya.

    “Sidaya juga merupakan bentuk pendampingan bagi keluarga lansia dan lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multisektor,” kata Wihaji.

    Dalam rangkaian peluncuran Sidaya, Menteri Wihaji secara simbolis menyerahkan alat bantu lansia, menyaksikan wisuda Sekolah Lansia, dan melakukan diskusi interaktif serta mengunjungi booth kegiatan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satya Gatra), pameran program dan gelar dagang lansia entrepreneur, pelayanan kesehatan bagi lansia, dan bilik konseling.

    Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan untuk mendukung pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga, Pemkab Lamongan memiliki 474 Kampung KB, yang terdiri dari 234 desa dasar, 118 desa berkembang, 36 desa mandiri dan 86 desa berkelanjutan.

    “Semua ini berkat dedikasi kader KB menjadi tulang punggung ketahanan keluarga di Lamongan,” ujarnya.

    Lebih lanjut Yuhronur menyampikan, pemberdayaan kepada 112. 849 warga lansia di Lamongan, dilakukan melalui sejumlah inovasi, meliputi Rosela, program kesejahteraan yang memberikan bantuan sosial dan makanan, kemudian layanan Laserku, yang telah menyasar 3.390 lansia, ditopang 542 posyandu lansia aktif untuk memperkuat budaya hidup sehat di desa.

    “Pemkab Lamongan juga terus memperkuat ruang belajar. Sejak dimulai 2022, sebanyak 197 lansia telah diwisuda, termasuk 50 orang di tahun 2025 yang hadir hari ini. Program ini memberikan pengenalan kesehatan dan pengembangan jiwa kewirausahaan,” ujarnya.

    Dalam kunjungannya ke Lamongan, Menteri Wihaji juga melakukan kunjungan ke Keluarga Resiko Stunting (KRS) di Desa Rancang Kencono, Kecamatan Lamongan dan Desa Siman, Kecamatan Sekaran. Kemudian lanjut ke pondok pesantren Al-Fattah Induk dan berdialog dengan para Santri. Keesokan harinya, Jumat (5/12/2025), Menteri Wihaji berkunjung ke pasar tradisional Sekaran dan melakukan diskusi interaktif dengan lansia entrepreneur. [fak/suf]

  • Pemkab Lamongan dan PT Moya Jalin Kolaborasi untuk Perkuat Layanan Air Bersih

    Pemkab Lamongan dan PT Moya Jalin Kolaborasi untuk Perkuat Layanan Air Bersih

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan resmi menggandeng PT Moya Indonesia, untuk memperkuat sistem penyediaan air minum.

    Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Perumda Air Minum Kabupaten Lamongan, dan PT Moya Indonesia, di Guest House Pemkab Lamongan, Jumat (28/11/2025).

    Kerja sama strategis ini diharapkan menjadi langkah besar dalam memastikan ketersediaan air bersih yang lebih layak, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan kerja sama ini akan langsung ditindaklanjuti dengan program riil yang berdampak pada masyarakat. Menurutnya, kebutuhan air bersih masih menjadi tantangan besar, baik untuk sektor rumah tangga maupun industri.

    “Kolaborasi ini akan kami pastikan memiliki tindak lanjut dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Karena sampai saat ini, kebutuhan air di Kabupaten Lamongan masih menjadi persoalan,” ujarnya.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu juga memaparkan fokus pemerintah daerah pada proyek penambahan debit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mojokerto–Lamongan–Gresik (Mojolagres), menjadi 50 liter per detik. Sementara di Plosowahyu, kapasitas suplai ditingkatkan menjadi 100 liter per detik.

    Sementara itu, perwakilan PT Moya Indonesia, Asa Ardian Bodjanegara menyampaikan, kolaborasi ini telah melewati sejumlah kajian teknis dan finansial.

    “Sehingga diharapkan mampu menjadi model kerja sama yang efektif dalam menghadirkan pelayanan air minum berkualitas,” ujarnya.

    Dengan penguatan operasional Perumda Air Minum Lamongan ini, Pemkab berharap layanan air bersih di Lamongan dapat lebih stabil, higienis, serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat. (fak/ted)

  • Pemkab Lamongan Dorong Petani Milenial Kuasai Agribisnis, P4S Solokuro Jadi Mesin Inovasi Baru

    Pemkab Lamongan Dorong Petani Milenial Kuasai Agribisnis, P4S Solokuro Jadi Mesin Inovasi Baru

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus memperkuat ekosistem pertanian modern, dengan menyasar petani muda sebagai motor utama kebangkitan agribisnis.

    Melalui program Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), para petani khususnya generasi milenial, dibina untuk menguasai teknologi, meningkatkan produktivitas, sekaligus memperluas peluang bisnis pertanian.

    Berbasis di Kecamatan Solokuro, P4S telah menjadi ruang inovasi sejak 2022. Di tempat inilah berbagai terobosan lahir, mulai dari greenhouse melon, produksi pupuk kompos dan pupuk cair, hingga pelatihan intensif tanam dan ternak.

    Semua dikelola secara swadaya oleh para pelaku utama pertanian, sehingga ilmunya benar-benar lahir dari praktik lapangan.

    “Pembinaan pertanian dan peternakan oleh P4S harus terus dilanjutkan. Sektor ini punya peran penting dalam ketahanan pangan sekaligus peluang besar bagi bisnis,” ujar Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menghadiri panen melon di Laboratorium Lapang Smart Greenhouse, Desa/Kecamatan Solokuro, Jumat (27/11/2025).

    Inovasi budidaya melon kini menjadi salah satu komoditas yang berkembang pesat. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Mugito, melaporkan bahwa hingga saat ini sudah ada 16 kecamatan yang mengembangkan melon.

    “Kecamatan Brondong menduduki wilayah tertinggi dengan 26 titik yang mengembangkan budidaya melon,” kata Mugito.

    Dengan tren tersebut, Lamongan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka jalan bagi hadirnya petani muda yang lebih kreatif, adaptif, dan berorientasi bisnis. Sebuah langkah penting menuju pertanian masa depan yang modern dan berkelanjutan. (fak/ted)

  • Lamongan Siaga Bencana! Pemkab Turunkan Pasukan Lengkap Hadapi Cuaca Ekstrem

    Lamongan Siaga Bencana! Pemkab Turunkan Pasukan Lengkap Hadapi Cuaca Ekstrem

    Lamongan (beritakatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seiring kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

    Pemeriksaan kesiapan personel gabungan hingga peralatan penanggulangan dilakukan melalui Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Alun-Alun Lamongan, Senin (17/11/2025). Apel tersebut digelar untuk memastikan respons cepat ketika terjadi keadaan darurat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menekankan perlunya konsolidasi seluruh unsur penanganan bencana, terutama setelah munculnya fenomena cuaca ekstrem di beberapa wilayah.

    “Hari ini kita konsolidasi, memastikan seluruh prasarana, sarana, dan perangkat penanggulangan bencana siap digunakan. Tadi kita lihat bersama bahwa alat-alatnya bisa berfungsi, terpelihara, dan siap diterjunkan kapan pun diperlukan,” kata Pak Yes, sapaan akrab Yuhronur.

    Menurutnya, seluruh sarana pendukung seperti kendaraan operasional, peralatan evakuasi, dan perlengkapan darurat harus berada dalam kondisi siap digunakan. “Perubahan iklim saat ini ekstrem. Karena itu semua jenis potensi bencana, mulai banjir, tanah longsor, hingga puting beliung, sudah kita siapkan langkah antisipasinya,” ujarnya.

    Sementara Plt Kalaksa BPBD Lamongan, M. Na’im, menyebut beberapa kecamatan masuk dalam wilayah yang perlu diwaspadai. “Puting beliung tercatat muncul tiba-tiba di kawasan Sukodadi, Pucuk, Ngimbang, dan Sambeng,” kata Na’im.

    Sementara potensi banjir di Bengawan Jero diantisipasi melalui normalisasi saluran air dan pengaktifan kembali pompa penyedot.

    Na’im menekankan bahwa seluruh unsur kebencanaan mulai TNI, Polri, instansi pemerintah, forum pencegahan bencana, hingga relawan telah disiagakan agar dapat bergerak cepat jika terjadi kondisi darurat. “Mitigasi terus diperkuat untuk memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Lamongan,” ucapnya. (fak/kun)

  • Menko PM Serahkan Penghargaan pada Desa dan Pondok Pesantren di Lamongan

    Menko PM Serahkan Penghargaan pada Desa dan Pondok Pesantren di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI terus mendorong upaya penghapusan kemiskinan di daerah, termasuk Jawa Timur.

    Salah satunya melalui kegiatan pilot project “Optimalisasi Peran Pondok Pesantren dan Lembaga Ekonomi Desa di Perdesaan Jawa Timur”, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Kegiatan dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal dan Desa Tertentu Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Prof. Abdul Haris, Jumat (14/11/2025).

    Pilot project ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penguatan Perlindungan Sosial yang Inklusif, dengan fokus memperkuat kolaborasi antara pondok pesantren, koperasi desa, dan badan usaha milik desa (BUMDes) serta UMKM sebagai mitra strategis pemerintah di tingkat akar rumput.

    Dalam arahannya, Haris menekankan pentingnya peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

    “Pesantren tidak hanya mencetak generasi berilmu, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi umat. Melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi desa, kita ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga berarti peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghapusan kemiskinan,” kata Haris.

    Prof. Abdul Haris dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menyerahkan penghargaan kepada desa dan pondok pesantren, Jumat (14/11/2025).

    Kegiatan pilot project ini diisi dengan sesi workshop yang menghadirkan berbagai pihak lintas sektor, antara lain Pondok Pesantren Sunan Drajat, Ponpes Sido Giri, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan UKM, BRIN, Rumah Zakat, BRI, serta Dinas PMD Lamongan, yang memaparkan praktik baik, inovasi, serta model kolaborasi pemberdayaan masyarakat melalui unit usaha pesantren dan koperasi desa.

    Selain itu, kegiatan juga menampilkan Sesi Sinergi dan Booth Pameran Program yang mempertemukan berbagai mitra strategis seperti Bank BRI, BNI, Mandiri, BTN, BSI, Rumah Zakat, BAZNAS, Kemenkop UKM, Kemenag, BRIN, serta pesantren mitra daerah, guna memperkuat kemitraan konkret dan konsultasi program pemberdayaan di tingkat lokal.

    Haris menjelaskan bahwa pilot project ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di perdesaan. Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana pesantren dan lembaga ekonomi desa bisa menjadi pusat sinergi ekonomi rakyat.

    “Model seperti ini dapat mempertemukan potensi lokal, lembaga keuangan, dan inovasi teknologi agar menghasilkan dampak ekonomi yang berkelanjutan. Kami berharap praktik baik yang muncul dari Lamongan ini dapat direplikasi di wilayah lain. Prinsipnya sederhana: pemberdayaan yang inklusif harus dimulai dari akar, dari masyarakat itu sendiri,” tuturnya.

    Haris menekankan, praktik baik dari pilot project ini akan menjadi dasar penguatan jejaring pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren dan ekonomi desa di berbagai daerah.

    “Dari Lamongan, kita ingin mengirim pesan bahwa kemandirian ekonomi masyarakat bisa tumbuh dari akar, dari desa, dari pesantren. Inilah makna sejati pemberdayaan,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan Pemkab Lamongan siap mendukung program pemerintah pusat, melalaui berbagai program yang difokuskan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat.

    “Pesantren tidak hanya menjadi pusat syiar islam tetapi juga berperan sebagai lokomotif pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), pemberdayaan sosial ekonomi umat serta benteng daripada ketahanan moral bangsa,” ujarnya.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyampaikan, program yang dijalankan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi dan SDM antara lain Meg Preneur, UMKM Naik Kelas serta beasiswa Perintis.

    “Kami juga melakukan kolaborasi multi pihak yang telah berjalan dengan baik di Lamongan, dalam membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Sinergi tersebut diharapkan dapat menjadikan Pesantren sebagai penggerak sosial, pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat, sekaligus sebagai motor percepatan pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

    Lebih lanjut Pak Yes mengatakan, saat ini di Lamongan sudah ada sebanyak 96 koperasi merah putih (KMP) yang aktif di 21 Kecamatan.

    “Kegiatan usaha KMP meliputi perdagangan bahan pokok, penyediaan sarana produksi pertanian, pangkalan elpiji, perlengkapan olahraga, hingga suplai bahan 0angan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” kata Pak Yes. (fak/but)

  • Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting Kendalikan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Pemkab Lamongan Gelar High Level Meeting Kendalikan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kegiatan berlangsung di Pendopo Lokatantra, Selasa (11/11/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu mengatakan, HLM menjadi forum penting untuk menjaga stabilitas inflasi di Kabupaten Lamongan dengan meninjau berbagai faktor, seperti data produksi, pasokan, distribusi barang, biaya transportasi, serta harga kebutuhan pokok di pasar lokal.

    “Pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama. Upaya pengendalian tersebut dapat diawali melalui HLM, karena arah dan integrasi data bisa dilakukan,” ujar Pak Yes.

    Menurutnya, forum ini juga berfungsi untuk mengintegrasikan data dan informasi dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar kebijakan yang diambil dapat lebih terkoordinasi dan efektif.

    Pak Yes menyampaikan, pada Oktober 2025 inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 2,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,23. Sementara di Kabupaten Lamongan, melalui sister city tercatat inflasi sebesar 0,43 persen (bulan ke bulan) dan 2,83 persen (tahun ke tahun). Kelompok penyumbang inflasi terbesar berasal dari cabai rawit, cabai merah, dan minyak goreng.

    “Angka inflasi masih terkendali, namun kita harus terus menekan agar tidak terjadi lonjakan. Terlebih saat Nataru berpotensi terjadi inflasi yang tinggi,” ungkapnya.

    Sebagai langkah antisipatif, Pemkab Lamongan menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan inflasi. Di antaranya melalui program Close Loop Economy hasil kolaborasi Koperasi Merah Putih dan WASILA, efisiensi rantai pasok, serta gerakan “Lamongan Menanam Pangan” dengan kegiatan tanam serentak cabai, bawang, dan komoditas hortikultura guna memperkuat ketahanan pangan rumah tangga.

    Selain itu, Pemkab juga mengoptimalkan cadangan pangan daerah melalui sinergi Bulog, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta Disperindag. Sistem Early Warning dari BPS dan Bank Indonesia turut dimanfaatkan untuk memantau potensi gejolak harga.

    Kerja sama antar daerah di kawasan Gerbangkertosusila juga akan diperluas untuk memperlancar pasokan lintas wilayah dan mengurangi disparitas harga. Pemerintah daerah akan memanfaatkan integrasi data dan dashboard TPID yang tersinkronisasi dengan sistem SIGAP untuk pengambilan keputusan cepat dan presisi berbasis data.

    Langkah lain yang dilakukan antara lain memperkuat komunikasi publik TPID agar harga dan stok kebutuhan pokok dipublikasikan secara terbuka, mencegah spekulasi serta panic buying. Revitalisasi pasar tradisional juga menjadi fokus dengan peningkatan kenyamanan, digitalisasi transaksi, dan pengawasan harga secara ketat.

    “Seluruh OPD dan TPID bersinergi untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi di Kabupaten Lamongan. Selain itu kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi maupun pusat,” tegas Pak Yes.

    Sebagai pedoman utama, Pemkab Lamongan menerapkan prinsip 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif antar lembaga.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, memastikan stok beras di Lamongan dalam kondisi aman. “Hasil panen berupa beras sebanyak 522.524 ton, sedangkan kebutuhan beras masyarakat Lamongan sekitar 130 ribu ton,” ujarnya. [fak/beq]

  • Dua Inovasi Pemkab Lamongan Masuk Nominasi IGA 2025

    Dua Inovasi Pemkab Lamongan Masuk Nominasi IGA 2025

    Lamongan (beritajatim.com) – Dua inovasi yang dicetuskan Pemerintah Kabupaten Lamongan masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) tahun 2025. Inivasi pertama adalah Sistem Informasi Pembayaran PBB-P2 (Simaya).

    Inovasi ini memanfaatkan sebuah platform berbasis elektronik (online/web based) yang dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk mengelola administrasi dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) secara digital.

    Sistem ini bertujuan untuk mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah.

    Sejak diluncurkannya SIMAYA terdapat peningkatan pada realisasi PBB-P2 yang signifikan dari tahun 2022 hingga 2024. Pada tahun 2022, realisasi PBB-P2 sebesar Rp 43 miliar, dan di tahun 2024 meningkatkan menjadi Rp 49,97 miliar. Memberikan tambahan pada kontribusi PAD sebesar 0,26 persen.

    Adapun peningkatan akuntabilitas, partisipasi, keadilan sosial hingga transparansi dalam Pelayanan Publik. Tingkat kepuasan masyarakat juga mengalami peningkatan menjadi 90,07 persen di tahun 2024, sedangkan pada tahun 2022 berada pada angka 88,84 persen.

    “Selain mengutamakan akuntabilitas dan transparansi, inovasi ini juga bertujuan memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran (bisa dimana saja dan kapan saja,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat mempresentasikan dua inovasi Lamongan sebagai nominasi Innovative Government Award (IGA) tahun 2025, di ruang sidang utama Gedung A Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

    Selanjutnya pada inovasi non digital, Kota Soto memiliki inovasi Lamongan Sehat Sejahtera Dengan Kunjungan Rumah (Laserku). Inovasi ini semula hanya berfokus pada pengobatan kesehatan dengan kunjungan rumah untuk masyarakat yang rentan, namun seiring berjalannya waktunya berkembang cakupannya. Sehingga menangani aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.

    Hingga saat ini, terhitung sudah ada 5.131 KK yang menerima manfaat dari program Laserku. Memberikan bantuan sembako kepada 852 keluarga, bantuan uang tunai kepada 752 keluarga, memberdayakan ekonomi 114 keluarga, hingga memperbaiki rumah tidak layak huni kepada 518 keluarga.

    Hasil dari implementasi Laserku, mampu meningkatkan angka harapan hidup Kabupaten Lamongan dari 72,40 menjadi 75,07 di tahun 2024. Begitupun dengan indeks kesehatan yang terus menunjukkan perubahan positif dari 0,806 menjadi 0,847 di tahun 2024.

    Diungkapkan oleh Bupati yang akrab disapa Pak Yes, keberlanjutan dari seluruh inovasi yang ada di Kabupaten Lamongan didukung dengan legalisasi inovasi, budaya kerja, dukungan anggaran, dukungan (masyarakat, akademisi, praktisi, swasta, media), kolaborasi antar OPD, dan insentif.

    “Terlebih seluruh inovasi yang ada telah linier dengan RPJMD hingga program prioritas pemerintah provinsi hingga pusat,” ucapnya. (fak/but)

  • Jamula Mantap Lamongan per Oktober 2025 Capai 59,97 Persen

    Jamula Mantap Lamongan per Oktober 2025 Capai 59,97 Persen

    Lamongan (beritajatim.com) – Program Jalan Mulus dan Alus Lamongan (Jamula) Mantap yang digagas Pemerintah Kabupaten Lamongan menunjukkan capaian signifikan. Hingga Oktober 2025, kemantapan jalan di wilayah Lamongan telah mencapai 400,138 kilometer atau sekitar 59,97 persen dari total panjang jalan kabupaten.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjelaskan, sepanjang tahun 2025 pemerintah daerah mengerjakan total 38 ruas jalan dengan berbagai tahapan pembangunan. Dari jumlah tersebut, 20 ruas dengan total panjang 14,47 kilometer sudah rampung dikerjakan menggunakan dana APBD sebesar Rp35,5 miliar.

    Sementara 18 ruas lainnya, dengan panjang mencapai 16,68 kilometer dan anggaran Rp48 miliar, akan diselesaikan pada periode Oktober hingga Desember 2025.

    “Kami upayakan pembangunan 38 ruas di tahun 2025 rampung. Pembangunan infrastruktur, utamanya jalan akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Mayoritas jalan kabupaten sudah terjangkau program Jamula Mantap, beberapa yang belum seperti di jalan poros dan poros strategis,” ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Kamis (30/10/2025).

    Selain peningkatan jalan melalui rekonstruksi, Pemkab Lamongan juga melaksanakan pemeliharaan rutin dan berkala sebagai bagian dari strategi menjaga kualitas infrastruktur.

    Pemeliharaan rutin dilaksanakan di 48 ruas jalan dengan total panjang 24,70 kilometer, sedangkan pemeliharaan berkala dilakukan di 21 ruas dengan panjang 32,18 kilometer.

    “Melalui langkah strategis ini, panjang jalan di Kabupaten Lamongan hingga 31 Desember 2025 bisa mencapai 64,79 persen atau 432,297 kilometer dari total panjang jalan 667 kilometer,” jelas Pak Yes. [fak/beq]

  • Ruas Miru-Jugo Lamongan Rampung, Aspal 2 lapisan Sepanjang 3.235 Kilometer

    Ruas Miru-Jugo Lamongan Rampung, Aspal 2 lapisan Sepanjang 3.235 Kilometer

    Lamongan (beritajatim.com) – Rehabilitasi ruas Miru-Jugo Kecamatan Sekaran telah rampung. Ruas sepanjang 3.235 kilometer yang dibangun menggunakan aspal dua lapisan ini telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Minggu (26/10/2025.

    Yuhronur mengatakan, peningkatan infrastruktur merupakan bentuk pelayanan masyarakat. Tidak hanya berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat, infrastruktur yang memadai juga dapat memajukan potensi wilayah, seperti Desa Miru yang memiliki potensi produktivitas pertanian 10 ton per hektare.

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, meresmikan rehabilitasi ruas jalan Miru-Jugo, di Kecamatan Sekaran, Lamongan, Minggu (26/10/2025).

    “Adanya peningkatan kualitas ruas jalan tentu memberikan multiplier effect untuk masyarakat. Terlebih di Desa Miru terdapat potensi pertanian padi yang luar biasa, sehingga adanya infrastruktur yang memadai akan menguatkan potensi tersebut,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

    Selanjutnya, Pak Yes menyampaikan bahwa peningkatan infrastruktur di Lamongan terus diupayakan. Selain melalui program prioritas Jamula Mantap, juga dilakukan melalui bantuan Pemerintah Provinsi.

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, meresmikan rehabilitasi ruas jalan Miru-Jugo, di Kecamatan Sekaran, Lamongan, Minggu (26/10/2025).

    “Seperti Rehabilitasi ruas Miru-Jugo yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus bersinergi dengan pemerintah daerah, guna memenuhi semua kebutuhan masyarakat.

    “Seperti kebutuhan peningkatan infrastruktur. Karena infrastruktur yang memadai akan menjadi lokomotif akselerasi kesejahteraan masyarakat,” ucapnya. (fak/but)

  • Tim Kemenkopolkam Tinjau Kelengkapan Fisik Pelabuhan Tanjung Pakis Paciran Lamongan

    Tim Kemenkopolkam Tinjau Kelengkapan Fisik Pelabuhan Tanjung Pakis Paciran Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI, didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, melakukan peninjauan langsung terhadap kesiapan fisik Pelabuhan Tanjung Pakis di Kecamatan Paciran, Kamis (23/10/2025).

    Kunjungan ini menjadi langkah lanjutan atas pembahasan sebelumnya, mengenai rencana penetapan pelabuhan tersebut sebagai pintu pemasukan dan pengeluaran media karantina hewan, ikan, dan tumbuhan (HPHK, HPIK, dan OPTK).

    Peninjauan dilakukan untuk memastikan kelengkapan fasilitas pelabuhan sebelum statusnya ditetapkan secara resmi dan dikembangkan menjadi simpul logistik baru di wilayah utara Jawa Timur.

    Bupati Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa peninjauan tersebut menjadi tindak lanjut atas penyampaian Pemkab Lamongan, terkait pemenuhan syarat dan hambatan administrasi sebelumnya.

    “Hari ini Tim Kemenko Polhukam melihat langsung kondisi lapangan. Jika penetapan sebagai pintu karantina disetujui, Pelabuhan Tanjung Pakis akan memberi banyak dampak positif bagi Lamongan dan kawasan regional,” kata Yuhronur.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu optimistis penetapan pelabuhan ini akan memperkuat rantai logistik, menumbuhkan ekonomi lokal, mendorong investasi, hingga membuka pusat aktivitas ekonomi baru.

    “Secara teknis, keberadaan pelabuhan juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Gresik dan Tanjung Perak,” ujarnya.

    Perwakilan Tim Kemenko Polhukam, Heri Budi Purnomo, menegaskan bahwa pengecekan fisik merupakan tahapan penting mengingat Pelabuhan Tanjung Pakis diproyeksikan memiliki peran yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan.

    “Peninjauan ini kami lakukan sebagai dasar penguatan rekomendasi. Apalagi pada tahun 2027, Pelabuhan Tanjung Pakis diproyeksikan naik status menjadi pelabuhan utama. Karena itu seluruh fasilitas pendukung harus benar-benar siap,” tuturnya.

    Pelabuhan Tanjung Pakis sendiri telah dinyatakan memenuhi standar keamanan internasional ISPS (International Standard for Port Security) dan berada di lokasi strategis karena berdekatan dengan sentra perikanan Brondong, Tuban, dan Rembang.

    Dengan dukungan infrastruktur yang terus dilengkapi, pemerintah pusat dan daerah berharap pelabuhan ini kelak menjadi jalur alternatif perdagangan sekaligus gerbang logistik dan karantina yang memperkuat perekonomian Jawa Timur bagian utara. [fak/aje]