Tag: Yoon Suk Yeol

  • Begini Jurus Presiden Baru Korea Selatan Lee Jae-myung Atasi Krisis

    Begini Jurus Presiden Baru Korea Selatan Lee Jae-myung Atasi Krisis

    Seoul, Beritasatu.com – Presiden baru Korea Selatan Lee Jae-myung langsung mengadakan rapat kabinet pertamanya setelah terpilih. Rapat ini difokuskan pada penyusunan paket darurat untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan mendorong pengeluaran rumah tangga agar dapat bergerak.

    Lee mulai menjabat pada hari Rabu (4/6/2025), beberapa jam setelah gelombang kemarahan atas darurat militer singkat yang diberlakukan oleh Yoon Suk Yeol guna memenangkan pemilihan. Upaya pemerintahan militer tersebut menyebabkan Yoon digulingkan, dan mengirimkan gelombang kejut pada negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia ini.

    Dalam sambutan singkat pada publik, Lee mengatakan tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Mereka harus mulai bekerja karena rakyat sedang menghadapi kesulitan. Lee sejauh ini hanya mencalonkan sekutu politik dan veteran legislatif sebagai menteri, dan sedang berusaha keras untuk membentuk kabinet dan staf kantornya untuk menjaga kesinambungan dalam pemerintahan.

    Pemimpin baru itu mengungkapkan kebingungannya setelah memasuki kantor kepresidenan, lantaran kantor itu tidak memiliki komputer, printer, bahkan pena. Dilansir dari Reuters, kantor baru Lee sunyi seperti “kuburan”, setelah pejabat pemerintah yang ditugaskan di sana dicopot dari jabatan mereka.

    Lee menjadikan pemulihan ekonomi sebagai salah satu prioritas utamanya, dan berjanji untuk segera mengeluarkan belanja fiskal setidaknya 30 triliun won atau sekira US$ 22 miliar. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut diproyeksikan hanya sebesar 0,8 persen, turun dari sebelumnya 1,5%.

  • Presiden Baru Korsel Langsung Buka Komunikasi dengan Korut

    Presiden Baru Korsel Langsung Buka Komunikasi dengan Korut

    Seoul

    Lee Jae Myung resmi dilantik sebagai Presiden Korea Selatan (Korsel). Lee bertekad merevitalisasi ekonomi dan mengejar diplomasi pragmatis berdasarkan kepentingan nasional, termasuk membuka dialog dengan Korea Utara (Korut).

    Lee resmi dilantik sebagai Presiden Korsel pada Rabu (4/6) dan memulai masa jabatan lima tahun tanpa masa transisi, setelah dinyatakan memenangkan pilpres 3 Juni kemarin. Pilpres digelar lebih awal menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait penetapan darurat militer singkat pada Desember tahun lalu.

    “Tidak peduli siapa yang Anda dukung dalam pemilu ini, saya akan melayani sebagai presiden untuk semua orang, untuk merangkul dan melayani setiap warga negara,” kata Lee dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap dan Reuters, Rabu (4/6/2025).

    Lee Jae Myung: via REUTERS/ANTHONY WALLACE

    “Sudah saatnya memulihkan keamanan dan perdamaian, yang telah direduksi menjadi alat pertikaian politik; membangun kembali mata pencaharian dan ekonomi yang dirusak oleh ketidakpedulian, ketidakmampuan dan sikap tidak bertanggung jawab; dan menghidupkan kembali demokrasi yang dirusak oleh kendaraan lapis baja dan senapan otomatis,” ucapnya.

    “Saya akan membentuk pemerintahan yang mendukung dan mendorong, bukan yang mengendalikan dan mengatur,” cetus Lee dalam pidatonya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

  • Analisis Pakar Politik soal Kemenangan Lee Jae-myung di Pilpres Korsel

    Analisis Pakar Politik soal Kemenangan Lee Jae-myung di Pilpres Korsel

    Pakar politik menyebut gelombang kemarahan terhadap eks Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyebabkan tingginya jumlah pemilih dalam Pilpres Korsel tahun ini. Hal ini sekaligus menghantarkan Lee Jae-myung sebagai pemenang Pilpres Korsel.

    Ada hampir 35 juta suara pemilih di Pilpres Korsel tahun ini. Data menunjukkan ini merupakan jumlah pemilih tertinggi untuk Pilpres Korsel sejak tahun 1997.

    Klik di sini untuk menonton video-video 20Detik lainnya!

  • Beri Selamat ke Presiden Baru Korsel, Xi Jinping Janji Perkuat Hubungan

    Beri Selamat ke Presiden Baru Korsel, Xi Jinping Janji Perkuat Hubungan

    Beijing

    Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung yang mulai menjabat pada Rabu (4/6). Dalam ucapannya, Xi menjanjikan untuk semakin memperkuat hubungan antara Beijing dan Seoul.

    Secara khusus, seperti dilansir Reuters dan kantor berita Yonhap, Rabu (4/6/2025), Xi menegaskan bahwa China menganggap “sangat penting” untuk memperkuat hubungan dengan Korsel.

    “Ketidakpastian meningkat dalam situasi internasional dan regional,” kata Xi saat mengucapkan selamat kepada Lee via telepon, seperti dilaporkan televisi pemerintah China, CCTV.

    “China dan Korea Selatan adalah tetangga dan mitra penting untuk kerja sama. Kedua negara telah mencapai banyak hal bersama dengan bekerja sama dan mengatasi perbedaan ideologi dan sistem sosial, sejak terjalinnya hubungan diplomatik 33 tahun lalu,” ucap sang Presiden China.

    “Saya menganggap sangat penting untuk mengembangkan hubungan China-Korea Selatan,” tegasnya.

    Lee mendapatkan kemenangan telak dalam pilpres dini yang digelar 3 Juni kemarin, menyusul penetapan darurat militer pada Desember tahun lalu oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang membawa Korsel ke dalam gejolak politik. Yoon telah dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya imbas darurat militer tersebut.

    Lee telah dilantik pada Rabu (4/6) dan memulai masa jabatannya selama lima tahun ke depan tanpa adanya masa transisi.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

  • Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat

    Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat

    Seoul

    Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung memiliki kehidupan yang bergejolak di masa lalu. Semasa kecil, Lee menjadi pekerja karena kemiskinan keluarganya, dan saat beranjak dewasa, dia mengalami insiden yang membuat salah satu lengannya cacat permanen saat bekerja sebagai buruh pabrik.

    Lee juga sempat melakukan percobaan bunuh diri di masa lalu. Sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan berhasil memperbaiki kehidupannya hingga menjadi seorang pengacara dan kemudian menjadi politikus terkemuka di Korsel.

    Saat menjadi politikus pun, Lee sempat menjadi korban serangan penusukan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana yang menghalanginya untuk maju sebagai capres.

    Kehidupan Lee yang penuh gejolak, seperti dilansir Associated Press, Rabu (4/6/2025), mencapai klimaks ketika Lee, yang kini berusia 61 tahun, capres utama Partai Demokratik Korea terpilih sebagai Presiden baru Korsel, menggantikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang dilengserkan karena darurat militer kontroversial.

    Kehidupan Lee menjadi sorotan saat dia menjadi capres Partai Demokratik Korea. Lee yang mantan pengacara hak asasi manusia (HAM) ini memiliki masa kecil yang kelam dan hidup dalam kemiskinan.

    Setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD), Lee terpaksa bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, kota industri di dekat Seoul, karena keluarganya tidak mampu membiayai pendidikannya untuk sekolah menengah.

    Dia sempat bekerja di beberapa pabrik, dan mengalami insiden ketika bekerja di pabrik sarung tangan bisbol, di mana lengan bawah sebelah kirinya tergencet oleh mesin press. Luka itu tidak mendapatkan perawatan yang layak dan mengakibatkan cacat permanen.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Simak kisah Lee selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Merasa putus asa, Lee mencoba bunuh diri sebanyak dua kali, kedua upayanya itu tidak berhasil. Dia kemudian bangkit dan berhasil kuliah di Universitas Chung-Ang Seoul dengan beasiswa penuh, yang membuatnya menjadi pengacara.

    “Harapan dan cobaan selalu datang bersamaan. Peran cobaan bukanlah membuat orang menyerah, tetapi menguji seberapa serius dan putus asa harapan mereka,” ucap Lee dalam memoar yang diterbitkan tahun 2017.

    Lee memutuskan terjun ke dunia politik setelah menyadari tidak dapat mengubah masyarakat melalui gerakan sosial yang dilakukannya sebagai pengacara HAM. Dia berhasil menjadi Wali Kota Seongnam periode tahun 2010-2018 dan Gubernur Provinsi Gyeonggi periode tahun 2018-2021.

    Dia masuk parlemen Korsel pada tahun 2022 setelah memenangkan kursi kosong Distrik B Incheon Gyeyang. Tak lama setelah itu, Lee terpilih menjadi ketua Partai Demokratik Korea pada 28 Agustus tahun yang sama.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Baru Korsel Langsung Buka Komunikasi dengan Korut

    Lee Jae-myung Dilantik Jadi Presiden Baru Korea Selatan

    Jakarta

    Lee Jae-myung dilantik sebagai presiden baru Korea Selatan dalam upacara pengambilan sumpah pada Rabu (04/06) pagi di Majelis Nasional, Seoul. Dalam pidatonya, dia berjanji akan membangkitkan kembali ekonomi yang sedang lesu dan membangun jembatan rekonsiliasi antarwarga.

    Lee dan pemerintah Partai Demokrat yang liberal mewarisi ekonomi yang diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 0,8%, angka pertumbuhan terendah sejak tahun 2020. Selain itu, ia juga harus menyatukan kembali negara yang terpolarisasi akibat upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan, karena memberlakukan darurat militer pada Desember 2024.

    Dalam pidatonya, Lee menekankan bahwa inilah saatnya untuk memulihkan demokrasi setelah “krisis darurat militer”. Ia juga mengatakan akan mengupayakan dialog dengan Korea Utara demi menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

    “Betapapun mahalnya, perdamaian lebih baik daripada perang,” katanya.

    Komisi Pemilihan resmi kukuhkan Lee Jae-myung sebagai Presiden

    Komisi Pemilihan Korea Selatan secara resmi mengumumkan Lee Jae-myung sebagai presiden baru.

    “Masa jabatan presiden dimulai saat pemenang diumumkan, jadi sekarang saya akan mengonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah pukul 6:21 pagi (21:21 WIB),” kata ketua Komisi Pemilihan Roh Tae-ak.

    “Komisi Pemilihan Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih.”

    Siapa sebenarnya Lee Jae-myung?

    Lee Jae-myung punya kisah hidup yang penuh perjuangan. Dari pekerja anak, dia berhasil jadi pemimpin negara. Keluarga Lee tidak mampu membiayai pendidikan menengahnya, sehingga setelah lulus SD, ia harus bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, sebuah kota dekat Seoul.

    Di sebuah pabrik pembuat sarung tangan baseball, lengan kiri bawahnya terluka parah akibat mesin press, yang menyebabkan cacat permanen pada lengannya. Dalam keputusasaan, Lee dua kali mencoba bunuh diri.

    Namun, meski memulai hidup dengan sulit, Lee berhasil masuk Universitas Chung-Ang Seoul dengan beasiswa penuh dan menjadi pengacara hak asasi manusia.

    “Harapan dan ujian selalu datang bersama. Peran ujian bukan untuk membuat orang menyerah, tapi untuk menguji seberapa serius dan seberapa besar harapan mereka,” tulis Lee dalam memoar yang diterbitkan pada 2017.

    Lee mulai terjun ke politik sejak 2005 dan sempat kalah beberapa kali dalam pemilihan. Pada 2010, ia terpilih sebagai Wali Kota Seongnam dan terpilih kembali pada 2014. Ia kemudian menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi, wilayah terpadat di negara itu yang mengelilingi ibu kota, selama lebih dari tiga tahun.

    Pada 2022, Lee gagal menjadi presiden dengan selisih yang tipis dari Yoon Suk Yeol. Itu merupakan salah satu margin kemenangan terkecil dalam sejarah pemilihan Korea Selatan. Lee juga pernah menghadapi masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi terkait proyek pengembangan properti dan pelanggaran undang-undang pemilu yang berkaitan dengan penyebaran informasi palsu. Ia membantah semua tuduhan dan menegaskan bahwa kasus-kasus itu bermotif politik.

    Menurut para ahli hukum, dengan kemenangan Lee, proses hukum akan ditangguhkan karena kekebalan presiden dan baru akan dilanjutkan setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2030.

    Kandidat konservatif Kim Moon Soo akui kekalahan

    Kim Moon Soo, kandidat konservatif utama, mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden. Ia menyatakan dalam konferensi pers Rabu (04/06) pagi bahwa ia “dengan rendah hati menerima pilihan rakyat” dan mengucapkan selamat kepada rivalnya dari kubu liberal, Lee Jae-myung, atas kemenangan dalam pemilu. Lee berterima kasih kepada para pemilih dan berjanji akan bekerja “agar tidak mengecewakan harapan rakyat kita.”

    Sebelum Kim mengakui kekalahan, hasil perhitungan suara sementara dan exit poll dari stasiun televisi utama menunjukkan Lee memimpin dengan selisih yang nyaman. Dengan lebih dari 86% suara yang sudah dihitung, Lee memimpin lebih dari 48% suara, sementara Kim memperoleh 42,7% suara.

    Enam bulan lalu, mantan Presiden Yoon Suk Yeol — yang berasal dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) konservatif yang sama dengan Kim, memicu krisis politik dengan mendeklarasikan darurat militer. Ia dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya, sehingga memicu pemilihan yang baru ini. Lee mengatakan bahwa ia akan “maju dengan harapan dan memulai awal baru mulai saat ini.”

    Yang perlu kamu tahu soal Pemilu Korea Selatan

    Sekitar 44,4 juta warga Korea Selatan memberikan suara pada pemilihan presiden mendadak Selasa lalu. Pemilu ini digelar karena Yoon Suk Yeol dimakzulkan.

    Kandidat konservatif Kim Moon Soo gagal menarik dukungan pemilih karena partainya mengalami konflik internal. Pemungutan suara di 14.295 TPS di seluruh Korea Selatan dimulai pukul 6 pagi waktu setempat (21:30 GMT hari sebelumnya) dan berlangsung hingga pukul 8 malam.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Melisa Lolindu

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Resmi Dilantik, Presiden Baru Korsel Janji Buka Dialog dengan Korut

    Resmi Dilantik, Presiden Baru Korsel Janji Buka Dialog dengan Korut

    Seoul

    Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung berjanji menyatukan negaranya yang terpecah buntut darurat militer kontroversial tahun lalu. Lee juga bertekad merevitalisasi ekonomi dan mengejar diplomasi pragmatis berdasarkan kepentingan nasional, termasuk membuka dialog dengan Korea Utara (Korut).

    Lee resmi dilantik sebagai Presiden Korsel pada Rabu (4/6) dan memulai masa jabatan lima tahun tanpa masa transisi, setelah dinyatakan memenangkan pilpres 3 Juni kemarin. Pilpres digelar lebih awal menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait penetapan darurat militer singkat pada Desember tahun lalu.

    “Tidak peduli siapa yang Anda dukung dalam pemilu ini, saya akan melayani sebagai presiden untuk semua orang, untuk merangkul dan melayani setiap warga negara,” kata Lee dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap dan Reuters, Rabu (4/6/2025).

    “Sudah saatnya memulihkan keamanan dan perdamaian, yang telah direduksi menjadi alat pertikaian politik; membangun kembali mata pencaharian dan ekonomi yang dirusak oleh ketidakpedulian, ketidakmampuan dan sikap tidak bertanggung jawab; dan menghidupkan kembali demokrasi yang dirusak oleh kendaraan lapis baja dan senapan otomatis,” ucapnya.

    “Saya akan membentuk pemerintahan yang mendukung dan mendorong, bukan yang mengendalikan dan mengatur,” cetus Lee dalam pidatonya.

    Dalam pidatonya, Lee juga membahas soal hubungan dengan Korut yang memanas beberapa waktu terakhir. Dia menggarisbawahi perlunya pencegahan yang kuat terhadap ancaman Pyongyang, namun juga bertekad tetap membuka pintu untuk melanjutkan dialog dengan Korut.

    “Kami akan membuka saluran komunikasi dan mengupayakan dialog dan kerja sama dengan Korea Utara untuk membangun perdamaian abadi di Semenanjung Korea,” cetusnya.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Lee dalam pidatonya membahas kebijakan luar negeri juga bertekad mempertahankan aliansi keamanan yang kuat dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, serta membawa keseimbangan pada diplomasi.

    “Kami akan memperkuat kerja sama Korea Selatan-AS-Jepang berdasarkan aliansi Korea-AS yang solid dan mendekati hubungan dengan negara-negara tetangga dari perspektif kepraktisan dan kepentingan nasional,” sebutnya.

    Pelantikan Lee digelar dalam seremoni skala kecil di Majelis Nasional, dengan hanya dihadiri oleh kepala tiga cabang pemerintahan, para anggota kabinet dan para anggota parlemen Korsel. Tidak ada pejabat atau delegasi asing yang diundang.

    Seremoni pelantikan resmi untuk Lee akan digelar pada 17 Juli mendatang bersamaan dengan Hari Konstitusi negara tersebut.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

    Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

    Seoul

    Komisi Pemilihan Umum Nasional (CEN) Korea Selatan (Korsel) menetapkan kandidat Partai Demokrat, Lee Jae-myung (60), sebagai presiden terpilih. Lee menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan karena darurat militer yang gagal.

    “Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” kata kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    Gugatan hukum, skandal, pasukan bersenjata, dan penyerang bersenjata pisau semuanya gagal menghalangi Lee Jae-myung untuk bangkit dari kemiskinan menjadi presiden Korea Selatan.

    Setelah kalah tipis pada tahun 2022, kandidat Partai Demokrat yang condong ke kiri itu kini siap memangku jabatan setelah ditetapkan CEN pada hari Rabu dengan kemenangan telak.

    Lawan-lawannya mengecam Lee, karena gaya populisnya. Namun, kisah pribadinya yang berubah menjadi kaya raya membuatnya berbeda dari banyak elit politik Korea Selatan.

    Kehidupan Lee

    Setelah putus sekolah untuk bekerja di pabrik demi menghidupi keluarganya, Lee menderita cedera siku yang melumpuhkan akibat kecelakaan industri.

    Ia kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar hukum dan lulus ujian advokat untuk menjadi pengacara.

    “Anda dapat mengkhawatirkan orang-orang di luar yang menggigil kedinginan sementara Anda duduk di ruang tamu yang hangat,” kata Lee kepada AFP dalam sebuah wawancara pada tahun 2022.

    “Namun, Anda tidak akan pernah benar-benar memahami penderitaan mereka,” imbuhnya.

    Sempat Jadi Walikota-Gubernur

    Lee sebelumnya menjabat sebagai wali kota Seongnam, di selatan Seoul. Dia menjabat selama delapan tahun.

    Dalam perannya tersebut, ia membantu menutup pasar daging anjing terbesar di negara itu, mengakhiri perdagangan yang pernah melibatkan 80.000 ekor anjing per tahun.

    Ia kemudian menjabat sebagai gubernur Provinsi Gyeonggi — wilayah terpadat di negara itu yang mengelilingi ibu kota. Dia menjabat selama lebih dari tiga tahun.

    Kalah Pilpres 2022

    Lee sempat maju pada Pilpres Korea 2022 lalu. Lee kalah dalam pencalonan presiden dari Yoon dengan selisih suara yang sangat tipis dalam sejarah Korea Selatan.

    Pada tahun 2024, ia ditikam di leher oleh seorang pria yang mengaku sebagai pendukungnya dan diterbangkan ke rumah sakit untuk operasi darurat. Penyerang tersebut kemudian mengakui bahwa ia berniat membunuh Lee untuk mencegahnya menjadi presiden.

    Lee telah berjanji, antara lain, untuk meningkatkan industri kecerdasan buatan Korea Selatan, dengan tujuan menjadikan negara tersebut salah satu dari tiga pemimpin global teratas di bidang tersebut.

    Ia juga menyerukan agar mereka yang terlibat dalam upaya darurat militer dimintai pertanggungjawaban — dengan janji untuk “membawa unsur-unsur pemberontakan ke pengadilan”.

    Selama masa-masa awal berpolitik, Lee menuai kritik atas serangan konfrontatifnya terhadap lawan politik.

    Namun, Kim Hye-kyung, istri yang selama 34 tahun yang telah dinikahinya dan dikaruniai dua orang anak, menegaskan bahwa Lee berbicara dengan pertimbangan.

    “Ia adalah seseorang yang bangkit dari pinggiran, dari paling bawah,” katanya dalam sebuah wawancara tahun 2017.

    “Sama seperti seekor kutu yang harus melompat untuk diperhatikan, saya harap orang-orang dapat memahami dan memandangnya dalam konteks itu,” imbuhnya.

    Masalah Hukum

    Lee sendiri telah dirundung masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi yang terkait dengan pembangunan real estat dan pelanggaran hukum pemilu melalui penyebaran informasi palsu.

    Ia telah membantah melakukan kesalahan apa pun, dan menegaskan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.

    Pada awal Mei, Mahkamah Agung Seoul membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah yang membebaskan Lee dari dakwaan hukum pemilu dan memerintahkan pengadilan ulang.

    Namun, dengan semakin dekatnya pemilu, Pengadilan Tinggi Seoul menunda persidangan hingga setelah pemungutan suara tanggal 3 Juni.

    Dengan kemenangan Lee, para ahli hukum mengatakan persidangan akan ditangguhkan karena kekebalan presiden, dan baru akan dilanjutkan setelah masa jabatan tunggalnya yang berdurasi lima tahun berakhir pada tahun 2030.

    Lawan-lawan Lee berpendapat bahwa dakwaan tersebut cukup serius untuk mendiskualifikasinya dari pencalonan.

    “Dengan tuduhan korupsi seperti ini, bagaimana Anda bisa mencalonkan diri untuk jabatan publik?” kata Kim Moon-soo, pesaing utamanya dalam pemilu, dalam debat yang disiarkan televisi baru-baru ini.

    (lir/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat

    KPU Korsel Tetapkan Lee Jae-myung Jadi Presiden Terpilih

    Seoul

    Otoritas pemilu Korea Selatan secara resmi mendeklarasikan kandidat dari Partai Demokrat Lee Jae-myung sebagai presiden terpilih. Lee telah memenangkan pemilihan dadakan yang dipicu oleh pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol atas upaya darurat militer yang gagal.

    “Masa jabatan presiden dimulai saat pemenangnya dikonfirmasi, jadi saya sekarang akan mengonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah 6.21 pagi (21.21 GMT),” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    “Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” imbuhnya.

    Sementara dilansir Yonhap News Agency, Lee langsung memangku jabatan tanpa masa transisi. Sebab pemilihan dadakan diadakan pada hari Selasa untuk menggantikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang digulingkan karena upaya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Jakarta

    Warga Korea Selatan begitu antusias mengikuti pemilihan presiden (pilpres). Para dukun Korsel pun adu sakti untuk meramalkan sosok presiden terpilih.

    Warga Korsel antusias untuk menggunakan hak suaranya dalam pilpres terlihat di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang diwarnai antrean pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, juga diwarnai pergantian pemimpin sementara, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju.

    Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Laporan Komisi Pemilu Nasional Korsel (NEC), seperti dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Selasa (3/6/2025), menyebutkan bahwa sekitar tiga jam setelah pemungutan suara dimulai pukul 06.00 waktu setempat, tercatat sudah ada 4.09 juta orang atau 9,2 persen pemilih yang telah menggunakan hak suaranya.

    Bagaimana kondisi Pilpres Korsel? Baca halaman selanjutnya.

    44 Juta pemilih

    Foto: Pilpres Korea Selatan (Kim Hong-Ji/Reuters)

    Total ada 44.391.871 orang yang terdaftar sebagai pemilih sah dalam pilpres kali ini. Pemungutan suara akan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, di sebanyak 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah Korsel.

    Angka yang dilaporkan NEC itu belum mencakup jumlah pemilih yang telah menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara awal yang berlangsung selama dua hari pekan lalu.

    Menurut NEC, tercatat lebih dari 15,4 juta orang, atau 34,74 persen pemilih terdaftar, yang telah memberikan suara mereka selama pemungutan suara awal pada Kamis (29/5) dan Jumat (30/5) lalu. Angka itu tercatat sebagai angkat tertinggi kedua sejak pemungutan suara awal diperkenalkan pada tahun 2014.

    Di Gwangju, salah satu warga setempat bernama Jung Se Yoon (65) yang seorang pensiunan guru mengatakan bahwa pilpres kali ini merupakan “titik balik”.

    “Akan butuh waktu lama lagi bagi negara ini untuk bangkit kembali jika kita kehilangan kesempatan ini,” ucapnya.

    Para Dukun Adu Sakti

    Foto: Para pemilih Korsel mengantre di salah satu tempat pemungutan suara saat pilpres digelar pada Selasa (3/6) waktu setempat (AFP/PEDRO PARDO)

    Pilpres ini juga diwarnai adu kesaktian para dukun setempat dalam meramalkan pemenangnya. Salah satu dukun Korsel bahkan mengklaim dirinya telah mendapatkan penglihatan soal pemenang pilpres ini bertahun-tahun lalu.

    Penghitungan suara akan digelar setelah pemungutan suara diakhiri, dengan pemenangnya kemungkinan baru bisa diketahui sekitar tengah malam. Meksipun proses penghitungan suara diperkirakan baru akan selesai pada Rabu (4/6) pagi besok.

    Namun bagi Yang Su Bong, salah satu dukun Korsel atau mudang — dukun perempuan — tradisional Korea, seperti dilansir AFP, Selasa (3/6/2025), sudah jelas bahwa capres terdepan dari Partai Demokrat Korsel, Lee Jae Myung, akan muncul sebagai pemenang pilpres.

    Prediksi itu sesuai dengan semua jajak pendapat utama yang menempatkan Lee di peringkat pertama dan jauh mengungguli keempat capres lainnya.

    Survei terbaru Gallup menunjukkan sebanyak 49 persen responden menilai Lee sebagai capres terbaik. Kim Moon Soo, yang merupakan capres Partai Kekuatan Rakyat (PPP) — bekas partai Yoon, menempati posisi kedua dalam survei, dengan 35 persen responden mendukungnya.

    “Sejak awal, saya telah melihat Lee Jae Myung menjadi presiden,” kata Yang saat berbicara kepada AFP di kantornya yang ada di kota pelabuhan Incheon.

    “Saya melihat aura kepresidenan,” ucapnya, sembari mengatakan dirinya menghadapi “kritikan dan bahkan ancaman” atas prediksinya itu. “Namun, saya tidak bisa berbohong tentang apa yang saya lihat,” ujar Yang.

    Meskipun Korsel kini negara maju, tidak bisa dipungkiri bahwa praktik perdukunan telah membentuk budaya dan kepercayaan di Semenanjung Korea selama berabad-abad. Warga Korsel masih sering meminta nasihat para dukun untuk segala hal, mulai dari percintaan hingga keputusan bisnis penting.

    Tonton juga “Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini