Tag: Yoav Gallant

  • Terpopuler, Anies dukung Pram-Doel hingga truk tabrak ruko di Semarang

    Terpopuler, Anies dukung Pram-Doel hingga truk tabrak ruko di Semarang

    DKI Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan pada Jumat ini, tampaknya masih layak untuk disimak, yakni Anies Baswedan deklarasikan dukungannya untuk Pramono-Rano hingga dua tewas akibat truk tabrak ruko di Semarang.

    Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Anies Baswedan deklarasikan dukungannya untuk Pramono-Rano

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimis calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno akan meraih kemenangan di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

    ​​​​​​Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Komisi III DPR setujui Setyo Budiyanto jadi Ketua KPK 2024-2029

    Komisi III DPR RI menyetujui Calon Pimpinan KPK Setyo Budiyanto untuk menjadi Ketua KPK masa jabatan 2024-2029 berdasarkan hasil pemungutan suara setelah uji kelayakan dan kepatutan selesai.

    Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠ICC keluarkan surat perintah tangkap Netanyahu atas kejahatan perang

    Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Kamis resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan pimpinan otoritas pertahanan Yoav Gallant atas dugaan tindak kejahatan perang.

    Terkait kejahatan mereka, ICC menemukan dasar yang wajar untuk meyakini bahwa kedua orang tersebut bertanggung jawab atas tindak kejahatan perang dalam bentuk “memanfaatkan kelaparan sebagai metode peperangan dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang meliputi pembunuhan, penyiksaan, dan tindakan tak manusiawi lainnya”.

    Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Pria tewas akibat ledakan tabung APAR di Kelapa Gading

    Seorang pria berusia 57 tahun tewas di Jalan Kelapa Puyuh Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara akibat ledakan tabung alat pemadam api ringan (APAR) di lokasi tersebut.

    Ia mengatakan hasil penyelidikan sementara meledaknya tabung APAR karena korban menjalankan usaha pengisian tabung isi ulang alat pemadam ini di rumahnya.

    Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Dua tewas akibat truk tabrak ruko di Semarang

    Dua orang tewas setelah sebuah truk tronton yang diduga mengalami masalah pada rem menabrak deretan ruko di Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis petang.

    Truk pengangkut aki tersebut meluncur di jalan menurun dari arah selatan ke utara, sebelumnya akhirnya berhenti setelah menabrak bagian depan ruko.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hamas-Turki Sambut Baik Surat Perintah ICC Tangkap Netanyahu, AS Menolak

    Hamas-Turki Sambut Baik Surat Perintah ICC Tangkap Netanyahu, AS Menolak

    Jakarta

    Dunia bereaksi atas langkah Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sekutu Israel seperti Amerika Serikat geram, sementara kelompok Hamas menyambut baik putusan itu.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2024), pengadilan juga mengeluarkan surat perintah untuk mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant serta kepala militer Hamas Mohammed Deif.

    Surat perintah dikeluarkan ICC sebagai tanggapan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam konflik berdarah yang dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023 dan pembalasan Israel.

    AS Menolak

    Amerika Serikat menegaskan pihaknya menolak secara fundamental keputusan ICC. Gedung Putih menilai ICC tak memiliki yurisdiksi atas konflik tersebut.

    “Kami tetap sangat prihatin dengan tindakan terburu-buru Jaksa Penuntut untuk meminta surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini. Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    Mike Waltz selaku penasihat keamanan nasional yang baru di bawah pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump, membela Israel dan menjanjikan “tanggapan yang kuat terhadap bias antisemit ICC & PBB pada bulan Januari.”

    Komentarnya mencerminkan kemarahan besar di kalangan Partai Republik, dengan beberapa menyerukan Senat AS untuk memberikan sanksi kepada ICC, yang beranggotakan 124 warga negara yang secara teori diwajibkan untuk menangkap individu yang tunduk pada surat perintah.

    Untuk diketahui, baik Amerika Serikat maupun Israel bukanlah anggota ICC dan keduanya telah menolak yurisdiksinya.

    Hamas: Ini Keadilan

    “(Ini) merupakan langkah penting menuju keadilan dan dapat mengarah pada pemulihan bagi para korban secara umum, tetapi tetap terbatas dan simbolis jika tidak didukung dengan segala cara oleh semua negara di seluruh dunia,” kata anggota biro politik Hamas Bassem Naim dalam sebuah pernyataan.

    Uni Eropa Sebut Surat Penangkapan Bersifat Mengikat

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell mengatakan surat perintah itu bersifat “mengikat” dan harus dilaksanakan.

    “Ini bukan keputusan politik. Ini adalah keputusan pengadilan, pengadilan keadilan, pengadilan keadilan internasional. Dan keputusan pengadilan harus dihormati dan dilaksanakan,” katanya saat berkunjung ke Yordania.

    Amnesty International Sebut Netanyahu Buronan

    Amnesty International menyatakan bahwa kini Netanyahu resmi menjadi buronan. Pihaknya mendesak seluruh negara anggota ICC hingga sekutu Israel menunjukkan rasa hormat terhadap putusan tersebut.

    “Perdana Menteri Netanyahu sekarang resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan.

    “Kami mendesak semua negara anggota ICC, dan negara-negara non-pihak termasuk Amerika Serikat dan sekutu Israel lainnya, untuk menunjukkan rasa hormat mereka terhadap keputusan pengadilan… dengan menangkap dan menyerahkan mereka yang dicari oleh ICC,” tambah Callamard.

    “Negara-negara anggota ICC dan seluruh masyarakat internasional tidak boleh berhenti sampai orang-orang ini diadili di hadapan hakim-hakim ICC yang independen dan tidak memihak.”

    Italia Akan Mengevaluasi

    Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pihaknya mendukung langkah ICC sambil terus mengevaluasi bersama.

    “Kami mendukung ICC, sambil selalu mengingat bahwa pengadilan harus memainkan peran hukum dan bukan peran politik. Kami akan mengevaluasi bersama dengan sekutu-sekutu kami apa yang harus dilakukan dan bagaimana menafsirkan keputusan ini,” kata Antonio.

    Argentina: Perbedaan Pendapat yang Mendalam

    Argentina “menyatakan perbedaan pendapatnya yang mendalam” dengan keputusan tersebut, yang “mengabaikan hak sah Israel untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus oleh organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah,” Presiden Javier Milei memposting di X.

    Turki: Keputusan Positif

    Turki menilai Keputusan ICC positif meskipun terlambat. Turki berharap keputusan pengadilan dapat mengakhiri genosida di Palestina.

    “(Itu) adalah keputusan yang terlambat tetapi positif untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri genosida di Palestina,” kata Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc di X.

    “Penguasa Israel yang biadab, yang menargetkan saudara-saudari Palestina kita yang tidak bersalah… harus diadili sesegera mungkin atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan mereka.”

    (taa/lir)

  • Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) melakukan anti-Semitisme. Hal tersebut merespons ICC yang menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2024), Netanyahu juga membandingkan situasi ini dengan kasus terkenal yang terjadi di abad ke-19, di mana kapten tentara Yahudi Prancis Alfred Dreyfus dihukum secara keliru atas pengkhianatan.

    “Keputusan anti-Semit dari Pengadilan Kriminal Internasional dapat dibandingkan dengan pengadilan Dreyfus modern–dan akan berakhir dengan cara yang sama,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Netanyahu menganggap perang Israel terhadap Gaza adil dan menganggap wajar jika Israel menolak tudingan tak masuk akal.

    Netanyahu kemudian menuduh Kepala Jaksa ICC Karim Khan, yang meminta pengadilan menerbitkan surat penangkapan terhadap dirinya, sebagai upaya “untuk menyelamatkan dirinya dari tuduhan serius pelecehan seksual”. Untuk diketahui, Khan telah membantah tuduhan tersebut.

    Netanyahu mengatakan para hakim “didorong oleh kebencian anti-Semit terhadap Israel” dan bersumpah bahwa surat perintah penangkapan “tidak akan mencegah Negara Israel membela warganya”.

    Sementara, Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan langkah pengadilan tersebut sebagai “hari yang gelap bagi keadilan”.

    Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan ICC telah “kehilangan semua legitimasi” dengan “serangannya terhadap hak Israel untuk membela diri”.

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendesak pemerintah untuk menanggapi dengan mencaplok seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

    Pemimpin oposisi beraliran tengah Israel Yair Lapid juga mengkritik keputusan pengadilan tersebut.

    “Israel membela kehidupan warganya dari organisasi teroris yang menyerang, membunuh, dan memperkosa rakyat kami. Surat perintah penangkapan ini merupakan hadiah untuk terorisme,” kata Lapid dalam sebuah pernyataan.

    Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2024).

    Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    (taa/dnu)

  • ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!

    ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!

    Jakarta

    Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2024).

    Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    Surat perintah penangkapan tersebut telah diklasifikasikan sebagai ‘rahasia’, untuk melindungi para saksi dan menjaga kelancaran jalannya investigasi, demikian kata pengadilan.

    “Namun, Majelis memutuskan untuk merilis informasi di bawah ini karena tindakan yang serupa dengan yang disebutkan dalam surat perintah penangkapan tampaknya masih berlangsung,” kata pengadilan.

    “Selain itu, Majelis menganggap bahwa demi kepentingan para korban dan keluarga mereka, mereka harus diberi tahu tentang keberadaan surat perintah tersebut,” imbuhnya.

    Netanyahu sendiri telah memecat Gallant sebagai menteri pertahanan pada tanggal 5 November.

    Khan juga meminta surat perintah terhadap para pemimpin Hamas termasuk Mohammed Deif atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Jaksa mencabut permohonan untuk Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok tersebut, pada tanggal 2 Agustus “karena perubahan keadaan yang disebabkan oleh kematian Haniyeh” di Teheran pada tanggal 31 Juli, kata ICC sebelumnya dalam sebuah pernyataan.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, Israel telah berperang di Gaza.

    Perang tersebut dipicu oleh serangan terhadap Israel oleh militan Hamas, serangan lintas batas yang mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka-angka resmi Israel.

    Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Kamis bahwa sedikitnya 44.056 orang telah tewas dalam lebih dari 13 bulan perang antara Israel dan militan Palestina. Jumlah korban tersebut termasuk 71 kematian dalam 24 jam sebelumnya hingga 104.268 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai.

    (taa/lir)

  • Menhan Israel Bersumpah Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah

    Menhan Israel Bersumpah Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel yang baru, Israel Katz, bersumpah tidak akan ada pelonggaran dalam perang melawan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Katz sebelumnya menegaskan tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah.

    “Kita tidak akan melakukan gencatan senjata, kita tidak akan melonggarkan situasi, dan kita tidak akan mengizinkan pengaturan apa pun yang tidak mencakup pencapaian tujuan perang kita,” tegas Katz dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024).

    “Kita akan terus menyerang Hizbullah di mana pun,” cetusnya.

    Penegasan terbaru itu disampaikan Katz saat berbicara kepada jajaran komandan senior militer Israel, dalam kunjungan ke perbatasan utara dengan Lebanon pada Rabu (13/11) waktu setempat.

    Itu menjadi kunjungan pertamanya sejak dia ditunjuk dan dilantik menjadi Menhan Israel, untuk menggantikan Yoav Gallant yang dipecat oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    “Kita telah menyerang Hizbullah dengan pukulan keras dan melenyapkan (pemimpin Hizbullah Hassan) Nasrallah — dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk terus menyerang mereka dengan kekuatan penuh untuk mewujudkan hasil kemenangan,” ucap Katz saat berbicara kepada panglima militer Israel, Herzi Halevi.

  • Menhan Israel Bersumpah Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah

    Israel Tegaskan Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon hingga tujuan perang tercapai. Katz yang baru saja dilantik sebagai Menhan ini, menegaskan Tel Aviv akan terus menyerang Hizbullah di Lebanon dengan kekuatan penuh.

    Penegasan itu, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Selasa (12/11/2024), disampaikan oleh Katz setelah menggelar rapat dengan jajaran petinggi militer Israel. Katz baru saja dilantik sebagai Menhan Israel untuk menggantikan Yoav Gallant yang dipecat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    “Tidak akan ada gencatan senjata dan tidak ada jeda (pertempuran) di Lebanon,” tegas Katz dalam pernyataannya via media sosial X.

    Lebih lanjut, Katz mengatakan bahwa operasi ofensif Israel “harus terus berlanjut untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dan mencapai hasil kemenangan”.

    “Kita akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai,” cetusnya.

    “Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin haknya untuk menegakkan dan mencegah terorisme secara mandiri, memastikan tujuan perang di Lebanon tercapai, termasuk melucuti persenjataan Hizbullah, mendorong mereka keluar dari Sungai Litani, dan mengizinkan penduduk wilayah utara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman,” ujar Katz.

    Sungai Litani merupakan sungai yang mengalir melintasi wilayah Lebanon bagian selatan, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah utara perbatasan Israel.

  • Pemecatan Menhan Gallant Tindakan Gila Netanyahu!

    Pemecatan Menhan Gallant Tindakan Gila Netanyahu!

    Video Oposisi Israel: Pemecatan Menhan Gallant Tindakan Gila Netanyahu!

    276 Views | Kamis, 07 Nov 2024 06:18 WIB

    Para pemimpin oposisi Israel menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tak layak atas jabatannya. Menurut mereka pemecatan Menteri pertahanan Israel Yoav Gallant di tengah perang merupakan ‘tindakan gila’. Diketahui, Yoav dipecat karena ia tidak percaya pada Netanyahu terkait pengelolaan operasi militer Israel yang sedang berlangsung.

    Yumna Khan/Reuters – 20DETIK

  • ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!

    Langkah Netanyahu Pecat Menhan Picu Kemarahan Warga Israel

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Langkah tersebut memicu kemarahan ribuan warga Israel.

    Dirangkum detikcom, Rabu (6/11/2024), pemberhentian Gallant dari kursi Menteri Pertahanan Israel dilakukan karena hilangnya kepercayaan selama perang di Gaza melawan Hamas.

    “Di tengah perang, lebih dari sebelumnya, kepercayaan penuh antara perdana menteri dan menteri pertahanan dibutuhkan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/11/2024).

    Netanyahu dan Gallant diketahui kerap berselisih paham mengenai serangan militer balasan Israel terhadap Hamas menyusul serangan mematikan kelompok militan Palestina itu terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

    Netanyahu tidak memungkiri kerja Gallant sangat produktif apalagi saat awal-awal kampanye. Namun, dalam perjalanannya, Netanyahu mengaku kepercayaannya terkikis.

    “Meskipun pada bulan-bulan awal kampanye terdapat kepercayaan dan kerja yang sangat produktif, selama beberapa bulan terakhir kepercayaan tersebut telah terkikis,” ucapnya.

    Netanyahu telah menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz sebagai menteri pertahanan baru. Netanyahu mengatakan Katz telah membuktikan kemampuan dan kontribusinya terhadap keamanan nasional.

    Usai penunjukan dirinya, Katz menjanjikan “kemenangan atas musuh-musuh kita dan mencapai tujuan perang”, termasuk “penghancuran Hamas di Gaza, kekalahan Hizbullah di Lebanon” dan pemulangan para sandera.

    Sementara, jabatan Menlu Israel akan dipegang oleh Gideon Saar, yang sebelumnya merupakan Menteri Israel tanpa portofolio.

    Respons Gallant

    Gallant menanggapi pemecatannya di media sosial. Gallant mengatakan keamanan negara Israel akan selalu menjadi misi hidupnya.

    “Keamanan Negara Israel adalah dan akan selalu menjadi misi hidup saya,” ujarnya.

    Selanjutnya aksi protes menyusul pemecatan Gallant. Selengkapnya di halaman berikut.

  • Marah, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu yang Pecat Menhan

    Marah, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu yang Pecat Menhan

    Tel Aviv

    Ribuan warga Israel menggelar unjuk rasa untuk memprotes langkah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant. Dalam aksinya, para demonstran yang marah, menuntut pemerintah melakukan segala hal untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Aksi protes ini, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (6/11/2024), meletus segera setelah kantor PM Israel mengumumkan pemecatan Gallant pada Selasa (5/11) waktu setempat, menyusul perbedaan pendapat soal perang melawan Hamas.

    Ribuan orang turun ke jalanan di pusat komersial Tel Aviv, dengan meneriakkan slogan-slogan menentang Netanyahu. Mereka menuntut pemulangan 97 sandera yang hingga kini masih ditahan Hamas dan aliansinya di Jalur Gaza.

    Para demonstran, dalam aksinya, memblokir lalu lintas dan melakukan aksi pembakaran di tengah jalan. Beberapa dari mereka mengenakan kaos bertuliskan “Bawa mereka pulang sekarang!” yang merujuk pada para sandera di Jalur Gaza.

    Sejumlah spanduk bertuliskan slogan-slogan bertuliskan “Kami berhak mendapatkan pemimpin yang lebih baik” dan “Tidak ada seorang pun yang tertinggal!”. Salah satu demonstran memakai borgol dan masker wajah yang mirip dengan Netanyahu.

    Pengumuman pemecatan Gallant oleh Netanyahu itu bertepatan dengan digelarnya pemilihan presiden (pilpres) AS, pendukung militer utama Israel. Sosok Gallant dikenal sebagai tokoh garis keras dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon, yang juga mendorong gencatan senjata dan kesepakatan sandera di Jalur Gaza.

    Netanyahu dan Gallant sering berselisih mengenai serangan balasan terhadap Hamas, usai terjadi serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

  • Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant, Kenapa?

    Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang dianggap sebagai figur penyeimbang dari unsur sayap kanan dalam pemerintahan koalisi Israel.

    Dalam sebuah pernyataan video pada Selasa (5/11/2024) malam waktu setempat, Netanyahu menyatakan bahwa “perbedaan signifikan dalam menangani pertempuran” di Gaza telah muncul.

    “Dalam situasi perang, diperlukan kepercayaan penuh antara perdana menteri dan menteri pertahanan … Dalam beberapa bulan terakhir, kepercayaan antara saya dan menteri pertahanan telah rusak,” katanya, sebagaimana dilansir The Guardian.

    Adapun keputusan ini memicu protes di seluruh negeri.

    Sebagai pengganti Gallant, Netanyahu menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz dari partai Likud. Gideon Saar, pemimpin partai New Hope yang bergabung kembali dengan koalisi Netanyahu, akan mengisi posisi Menteri Luar Negeri.

    Katz menulis di platform X bahwa mereka akan bekerja sama “untuk membawa sistem keamanan menuju kemenangan melawan musuh dan mencapai tujuan perang, yaitu pengembalian seluruh sandera sebagai misi utama, penghancuran Hamas di Gaza, penumpasan Hizbullah di Lebanon, pembatasan agresi Iran, serta pemulangan warga di wilayah utara dan selatan dengan aman.”

    Tidak lama setelah pengumuman tersebut, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Tel Aviv, memblokir jalan utama kota tersebut. Sekitar 1.000 orang melakukan demonstrasi di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem, sementara protes dan blokade jalan juga terjadi di beberapa lokasi lain di Israel.

    Gallant telah lama berbeda pendapat dengan Netanyahu, terutama sejak koalisi Netanyahu terbentuk pada akhir 2022. Ketegangan terjadi karena Gallant adalah satu-satunya pejabat senior pemerintah yang menentang rencana reformasi yudisial, yang dianggap kritis oleh sebagian besar pihak dan dianggap mengancam demokrasi Israel.

    Keputusan untuk memecat Gallant juga disinyalir dipengaruhi oleh dorongan Gallant baru-baru ini untuk memberlakukan wajib militer bagi komunitas Ultra-Ortodoks. Kebijakan ini mendapat perlawanan keras dari partai Ultra-Ortodoks di Knesset, yang merupakan sekutu lama Netanyahu.

    Gallant menyatakan bahwa pemecatannya didorong oleh perbedaan pandangan mengenai wajib militer bagi Ultra-Ortodoks, kewajiban moral Israel untuk memulangkan sandera, serta perlunya penyelidikan menyeluruh atas serangan teror yang terjadi pada 7 Oktober.

    Gallant, yang merupakan mantan jenderal, dipandang sebagai figur moderat dalam kabinet Netanyahu baik di Israel maupun internasional. Dia menyebutkan bahwa kemenangan militer Israel telah menciptakan kondisi untuk solusi diplomatik di Gaza. “Keamanan negara Israel akan selalu menjadi misi hidup saya,” tulisnya di platform X setelah Netanyahu mengumumkan pemecatannya.

    Keputusan ini memicu respons cepat dari komunitas internasional. Gedung Putih memberikan penghormatan pada Gallant sebagai “mitra penting” dan menyatakan bahwa Amerika Serikat akan “terus bekerja sama dengan Menteri Pertahanan Israel yang baru.”

    (luc/luc)