Tag: Yandri Susanto

  • Tingkatkan Kualitas SDM, Mendes Yandri Usulkan Program 1 Desa 1 TK

    Tingkatkan Kualitas SDM, Mendes Yandri Usulkan Program 1 Desa 1 TK

    Jakarta

    Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI untuk bersama-sama mewujudkan desa dengan SDM berkualitas yang sejahtera.

    Salah satunya melalui program 1 Desa 1 TK karena pentingnya pendidikan yang dimulai sejak anak usia dini, sebagaimana disampaikan Mendes PDT Yandri Susanto saat bersilaturahmi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

    “Bahwa di desa masih banyak persoalan pendidikan terutama mungkin untuk anak usia dini di mana ada TK, PAUD, dan lain sebagainya termasuk SD yang sampai sekarang mungkin masih banyak belum terurai. Kita ingin nanti mensinergikan antara program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan Kemendes di mana kita usahakan 1 desa 1 TK,” ujar Yandri, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).

    Kolaborasi ini akan dilaksanakan melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang disertai dengan upaya pemerintah untuk memanfaatkan talenta-talenta di desa sebagai dasar pembangunan sebagaimana Asta Cita ke-6 Presiden RI Prabowo Subianto. Hal ini sekaligus membuka ruang untuk pemuda desa khususnya yang berlatar belakang pendidik untuk berkontribusi mencerdaskan anak bangsa.

    “Kita akan kolaborasikan bagaimana SDM nya bagaimana infrastrukturnya itu mau kita realisasikan sehingga nanti ini juga peluang bagi anak-anak muda atau para sarjana untuk mengabdikan diri di bidang pendidikan dan tentu melakukan pencerahan terhadap situasi di desa tujuannya adalah kemajuan di desa,” jelas Yandri.

    “Sama ini sesuai Asta Cita ke-6 karena tanpa SDM yang kuat maka desa tidak akan maju maka kita ingin bangun desa bangun Indonesia sejatinya diiringi dengan sumber daya manusia yang kuat pemanfaatan sumber daya alam yang luar biasa,” tambahnya.

    Ide Yandri disepakati Mu’ti yang merencanakan peningkatan kualitas SDM dari anak-anak usia dini. Setidaknya tiga poin penting akan dibahas dalam MoU termasuk didirikannya 1 TK di setiap desa.

    “Jadi nanti mungkin area MoU ada tiga. Satu pendirian TK, dua peningkatan SDM, tiga pelatihan,” kata Mu’ti.

    (akd/ega)

  • Dana Desa Hanya Stimulan, Kepala Desa Harus Lebih Kreatif

    Dana Desa Hanya Stimulan, Kepala Desa Harus Lebih Kreatif

    Sumedang – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau kepala desa untuk memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara optimal guna mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

    Mendagri menjelaskan bahwa APBDes berperan sebagai stimulan bagi desa untuk mencapai kemandirian.

    “Uang yang dari APBN pusat itu hanya stimulan aja. Hanya untuk memancing supaya desanya bisa hidup, mandiri. Kemudian ekonomi daerah itu, desa itu bisa maju,” jelas Mendagri pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025. 
     

    Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (15/1/2025).

    Acara Musyawarah Desa dalam rangka memperingati Hari Desa 2025 ini dihadiri Menteri Desa Yandri Susanto dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait.

    Acara tersebut dihadiri ribuan kepala desa dan perangkat desa dari seluruh Indonesia.

    Sebelumnya di hari yang sama, terkait peringatan Hari Desa Nasional 2025, Mendagri Tito Karnavian juga melaksanakan kegiatan kunjungan ke lokasi kebun demplot KWT Gemilang, pencanangan TANDAN DESA, Meninjau demplot, menanam jagung manis bersama, panen jagung, panen padi di ember dan panen anggur di Desa Cibereum, Sumedang.

    Selain itu Mendagri melakukan kunjungan ke kandang domba dan ayam (kelompok peternakan) dan menyaksikan Kepala Desa menyerahkan domba bergulir dari hasil usaha setahun sebanyak 8 ekor ditambah 12 ekor dari BAZNAZ.

    Lebih lanjut Mendagri mengingatkan kemampuan kewirausahaan penting dimiliki kepala desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). 

    Kemampuan ini dapat membantu kepala desa dalam mengidentifikasi potensi di wilayah masing-masing. Berbagai potensi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah PADes.

    Langkah mengoptimalkan potensi itu, misalnya berupa pemanfaatan lahan kosong, memperkuat sektor pangan, serta menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala desa juga dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    “Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan [anggaran] yang dari pusat itu,” ujarnya.

    Mendagri juga mengingatkan desa merupakan kontributor penting dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian. Karena itu, desa didorong untuk berkontribusi dengan memanfaatkan berbagai potensi.

    “Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah hingga 8 persen bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Terlebih bila seluruh desa berkontribusi secara optimal,” ungkap Mendagri. 

    Dia berharap, Peringatan Hari Desa 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun desa. Mendagri berharap, seluruh pihak terkait nantinya dapat bekerja lebih baik dalam memajukan desa.

    “Harapan bangsa Indonesia tidak hanya di tangan pemerintah pusat, tapi berada di tangan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu kepala desa dengan dukungan para kepala daerah,” pungkasnya.

    Sumedang – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau kepala desa untuk memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) secara optimal guna mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

    Mendagri menjelaskan bahwa APBDes berperan sebagai stimulan bagi desa untuk mencapai kemandirian.
     
    “Uang yang dari APBN pusat itu hanya stimulan aja. Hanya untuk memancing supaya desanya bisa hidup, mandiri. Kemudian ekonomi daerah itu, desa itu bisa maju,” jelas Mendagri pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025. 
     

     
    Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (15/1/2025).

    Acara Musyawarah Desa dalam rangka memperingati Hari Desa 2025 ini dihadiri Menteri Desa Yandri Susanto dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait.
     
    Acara tersebut dihadiri ribuan kepala desa dan perangkat desa dari seluruh Indonesia.
     
    Sebelumnya di hari yang sama, terkait peringatan Hari Desa Nasional 2025, Mendagri Tito Karnavian juga melaksanakan kegiatan kunjungan ke lokasi kebun demplot KWT Gemilang, pencanangan TANDAN DESA, Meninjau demplot, menanam jagung manis bersama, panen jagung, panen padi di ember dan panen anggur di Desa Cibereum, Sumedang.
     
    Selain itu Mendagri melakukan kunjungan ke kandang domba dan ayam (kelompok peternakan) dan menyaksikan Kepala Desa menyerahkan domba bergulir dari hasil usaha setahun sebanyak 8 ekor ditambah 12 ekor dari BAZNAZ.
     
    Lebih lanjut Mendagri mengingatkan kemampuan kewirausahaan penting dimiliki kepala desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). 
     
    Kemampuan ini dapat membantu kepala desa dalam mengidentifikasi potensi di wilayah masing-masing. Berbagai potensi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah PADes.
     
    Langkah mengoptimalkan potensi itu, misalnya berupa pemanfaatan lahan kosong, memperkuat sektor pangan, serta menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala desa juga dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
     
    “Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan [anggaran] yang dari pusat itu,” ujarnya.
     

    Mendagri juga mengingatkan desa merupakan kontributor penting dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian. Karena itu, desa didorong untuk berkontribusi dengan memanfaatkan berbagai potensi.
     
    “Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah hingga 8 persen bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Terlebih bila seluruh desa berkontribusi secara optimal,” ungkap Mendagri. 
     
    Dia berharap, Peringatan Hari Desa 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun desa. Mendagri berharap, seluruh pihak terkait nantinya dapat bekerja lebih baik dalam memajukan desa.
     
    “Harapan bangsa Indonesia tidak hanya di tangan pemerintah pusat, tapi berada di tangan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu kepala desa dengan dukungan para kepala daerah,” pungkasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Mendagri minta kades manfaatkan APBDes untuk dukung PE

    Mendagri minta kades manfaatkan APBDes untuk dukung PE

    Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan (anggaran) yang dari pusat itu

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala desa (kades) agar dapat memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (PE).

    Hal itu disampaikan Tito pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025 di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu.

    Menurutnya, APBDes hanyalah stimulan bagi desa untuk lebih mandiri. “Uang yang dari APBN pusat itu hanya stimulan aja. Hanya untuk memancing supaya desanya bisa hidup, mandiri. Kemudian ekonomi daerah itu, desa itu bisa maju,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, Tito mengingatkan kemampuan kewirausahaan penting dimiliki kepala desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

    Kemampuan ini dapat membantu kepala desa dalam mengidentifikasi potensi di wilayah masing-masing. Berbagai potensi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah PADes.

    Langkah mengoptimalkan potensi itu, misalnya, berupa pemanfaatan lahan kosong, memperkuat sektor pangan, serta menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala desa juga dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    “Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan (anggaran) yang dari pusat itu,” ujarnya.

    Mendagri juga mengingatkan desa merupakan kontributor penting dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian. Karena itu, desa didorong untuk berkontribusi dengan memanfaatkan berbagai potensi.

    “Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah hingga 8 persen bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Terlebih bila seluruh desa berkontribusi secara optimal,” ucap Tito.

    Dia berharap Peringatan Hari Desa 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun desa.

    Selain itu, Tito berharap seluruh pihak terkait nantinya dapat bekerja lebih baik dalam memajukan desa.

    “Harapan bangsa Indonesia tidak hanya di tangan pemerintah pusat, tapi berada di tangan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu kepala desa dengan dukungan para kepala daerah,” pungkas dia.

    Adapun acara Musyawarah Desa dalam rangka memperingati Hari Desa 2025 ini dihadiri Menteri Desa Yandri Susanto dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait.

    Acara ini juga dihadiri ribuan kepala desa dan perangkat desa dari seluruh Indonesia.

    Sebelumnya di hari yang sama, terkait peringatan Hari Desa Nasional 2025, Tito melaksanakan kegiatan kunjungan ke lokasi kebun demplot KWT Gemilang, pencanangan TANDAN DESA, menanam jagung manis bersama, panen jagung, panen padi di ember dan panen anggur di Desa Cibereum, Sumedang.

    Selain itu, Tito melakukan kunjungan ke kandang domba dan ayam (kelompok peternakan) dan menyaksikan Kepala Desa menyerahkan domba bergulir dari hasil usaha setahun sebanyak 8 ekor ditambah 12 ekor dari Baznaz.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Januari 2025

    Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan Nasional 15 Januari 2025

    Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan
    Penulis
    KOMPAS.com 
    – Pemerintah malakukan penanaman benih jagung di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Rabu (15/1/2025).
    Agenda itu dihadiri langsung oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (
    Menteri Desa PDT
    )
    Yandri Susanto
    bersama Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria.
    Adapun penanaman jagung itu merupakan rangkaian kegiatan Festival Bangun Desa yang diadakan untuk memeringati Hari Desa.
    Yandri mengatakan, jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang tidak akan diimpor lagi pada 2025.
    “Maka dari itu, semua harus bergerak ke arah yang sama yaitu menuntaskan
    swasembada pangan
    digagas Presiden
    Prabowo
    Subianto,” kata Yandri melalui siaran persnya, Rabu.
    Menurutnya, lahan-lahan pertanian masih tersedia di desa. Ia ingin agar semuanya dimanfaatkan secara maksimal lewat skema pinjam pakai atau tanpa biaya.
    “Pada momen Hari Desa ini, mari kita bangun semangat untuk menuju swasembada pangan. Program ini sejalan dengan Makan Bergizi Gratis, sehingga desa diharapkan menyuplai bahan bakunya,” tuturnya.
    Dengan demikian, sebutnya, perputaran uang di desa bisa berjalan baik dan masyarakat bisa menikmati hasilnya.
    “Oleh karena itu, dana desa sekurangnya 20 persen untuk ketahanan pangan bisa dimaksimalkan. Anggaran ini jangan disalahgunakan atau dijadikan bancakan karena akan diauti dan dimintai pertanggungjawaban agar dana desa bisa dirasakan langsung oleh warga,” ucapnya.
    Lebih jauh, Yandri berharap, Festival Desa ini bisa dijadikan momen bagi semua pihak untuk semakin memajukan desa-desa di Indonesia agar semakin maju dan sejahtera.
    “Jangan sampai arus urbanisasi yang terjadi membuat Indonesia mengalami kasus yang serupa dengan Jepang dan Korea Selatan,” ungkapnya.
    Dia juga menekankan bahwa setiap desa dipersilahkan memilih swasembada pangan sesuai potensi yang dimiliki masing-masing.
    “Semua potensi yang di desa silkan dimaksimalkan,” kata Mendes Yandri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanpa Pangan, Negara Bisa Bubar

    Tanpa Pangan, Negara Bisa Bubar

    Subang, FORTUNE – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengingatkan cita-cita besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto guna mewujudkan Swasembada Pangan di Tanah Air. Amran pun mengatakan bahwa tanpa pangan, suatu negara bisa bubar.

    “Tidak ada pangan tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar,” ujar Amran dalam keterangannya, Selasa (14/1).

    Oleh karena itu, imbuh dia, sangat penting baginya agar semua bisa menjaga pangan. Hal itu dikatakan Amran di hadapan kepala desa dari berbagai wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa (14/1) saat menghadiri Kick Off Peringatan Hari Desa yang digelar di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

    Dia juga menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.

    “Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa kita rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” kata Amran.

    Kemudian dia menyemangati para pemuda di desa untuk terus bekerja dan berkarya.

    “Jangan malu dari desa. Semua menteri di sini dari desa. Aku dari pelosok timur di kaki gunung. Boleh kita lahir di desa tapi rezeki global,” ungkap Amran.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun bersama sejumlah kementerian atau lembaga, termasuk Kementan RI. Lalu, dia mengatakan bahwa pemerintah ingin membangun ketahanan pangan dari desa serta menciptakan desa-desa yang dapat mengekspor ke luar negeri.

    “Tanpa kolaborasi tidak mungkin terlaksana dengan baik,” tutur Yandri.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas turut menyampaikan kabar gembira bagi petani soal kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung.

    Dia meminta jajaran pimpinan daerah termasuk kepala desa dan pendamping desa untuk mengawal kebijakan strategis tersebut agar dapat terimplementasi di lapangan.

    “Saya minta kepala desa mengawal ini agar program kita swasembada pangan secepat-cepatnya bisa tercapai,” kata Zulhas.

    Untuk diketahui, Hari Desa perdana diperingati pada 15 Januari 2025, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 tentang Hari Desa dengan tagline ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia’

  • Mentan ajak Kades seluruh Indonesia untuk jaga ketahanan pangan

    Mentan ajak Kades seluruh Indonesia untuk jaga ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh Kepala Desa di Indonesia untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan dengan meningkatkan produksi lokal dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan.

    “Tidak ada pangan, tidak ada kehidupan. Tanpa pangan, negara bisa bubar, sehingga sangat penting kita jaga pangan,” kata Mentan usai menyerahkan Modul Ketahanan Pangan untuk Desa kepada perwakilan petani di sela menghadiri Kick Off Peringatan Hari Desa yang digelar di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa.

    Di hadapan para kepala desa dari berbagai wilayah Indonesia, Mentan menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.

    Selain itu, Mentan juga mengingatkan cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia yang ditargetkan dapat terwujud pada tahun 2027.

    “Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini kita bisa rebut manakala kita semua saling bergandengan tangan,” ucap Mentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Amran juga menyemangati para pemuda di desa untuk terus bekerja dan berkarya serta mengambil bagian dalam pengembangan sektor pertanian.

    “Jangan malu dari desa. Semua menteri di sini dari desa. Aku dari pelosok timur di kaki gunung. Boleh kita lahir di desa tapi rezeki global,” ucap Mentan.

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun bersama sejumlah kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Pertanian.

    “Kita ingin membangun ketahanan pangan dari desa juga menciptakan desa-desa yang bisa ekspor ke luar negeri. Tanpa kolaborasi tidak mungkin terlaksana dengan baik,” ujar Yandri.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan kabar gembira bagi petani terkait kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan jagung.

    Ia meminta jajaran pimpinan daerah termasuk kepala desa dan pendamping desa untuk mengawal kebijakan strategis tersebut agar terimplementasi di lapangan.

    “Saya minta kepala desa mengawal ini agar program kita swasembada pangan secepat-cepatnya bisa tercapai,” ujarnya.

    Hari Desa perdana diperingati pada 15 Januari 2025 sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 tentang Hari Desa dengan tagline ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia’.

    Pada kick off, jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala Badan, TNI/Polri, dan pimpinan lembaga terkait, termasuk Menteri Pertanian Andi Amran melakukan Deklarasi Subang.

    Semua pemangku kepentingan sepakat untuk berkolaborasi melaksanakan program pembangunan desa untuk mewujudkan Astacita ke-6 yaitu Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kami Siap Sukseskan Asta Cita Prabowo

    Kami Siap Sukseskan Asta Cita Prabowo

    Jakarta

    Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggelar Peringatan Pertama Hari Desa di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang, hari ini. Untuk pertama kalinya, peringatan Hari Desa digelar, setelah keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024, yang menetapkan tanggal 15 Januari sebagai Hari Desa.

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan peringatan Hari Desa sangat penting dilakukan. Sebab, Hari Desa menjadi momentum untuk mewujudkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto yang akan memperkuat desa sebagai pusat perekonomian Indonesia.

    Oleh karena itu, Yandri berkomitmen untuk mengatasi berbagai masalah di desa seluruh Indonesia.

    “Kita yakin bahwa pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal on the track menuju kemandirian yang berkelanjutan, melalui upaya pembangunan pedesaan dan wilayah yang berdaya saing, mandiri, berimbang, berketahanan dan berkelanjutan,” kata Yandri dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).

    Pada peringatan Hari Desa, Yandri mengungkap berbagai persoalan yang ada di 75.265 desa di Indonesia, di mana 22.544 desa masih mengalami kesulitan akses internet. Selain itu, masih ada 10.463 desa tertinggal dan desa sangat tertinggal serta terdapat 36 kabupaten tertinggal.

    Tak hanya itu, lanjut Yandri, masih ada 2.919 desa tidak teraliri listrik dan dengan jumlah keluarga mencapai 1,9 juta keluarga. Untuk mengatasi berbagai persoalan itu, ia pun menegaskan diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

    “Jadi Menteri Desa itu tugas yang mulia, menggeser air mata kemiskinan jadi air mata kebahagiaan,” imbuh Yandri.

    Pada kesempatan ini, Yandri juga memimpin pembacaan Deklarasi Subang. Adapun deklarasi ini menjadi peringatan perdana Hari Desa di Subang.

    “Membangun dari desa dan membangun dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan yang terbaik buat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.

    Setelah itu, Yandri dan Wamendes Ariza mengunjungi stand pameran BUMDes di lokasi acara bersama Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDT. Acara ini dihadiri ribuan orang yang terdiri dari Para Kepala Desa, Pendamping Desa dan Warga Desa sekitar lokasi acara.

    Sebagai informasi, pada deklarasi tersebut, Yandri turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala Kantor Staf Presiden ⁠Letjen TNI (Purn) AM Putranto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Hadir pula Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Ahmad Riza Patria, Kabarhakam Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, Anggota DPR RI Dessy Ratnasari, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Wakil Menteri Dalam Negeri ⁠Ribka Haluk, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.

    Kemudian, Utusan Khusus Presiden Bidang Pemuda dan Pekerja Seni serta Pariwisata Raffi Ahmad dan Zita Anjani, Pj Bupati Subang Imran, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, Direktur PT Adaro, perwakilan BNI, BRI, Pupuk Indonesia, Bank bjb dan Pimred detikcom.

    (anl/ega)

  • Tanam Padi-Jagung, Peringatan Hari Desa di Subang Dukung Ketahanan Pangan

    Tanam Padi-Jagung, Peringatan Hari Desa di Subang Dukung Ketahanan Pangan

    Jakarta

    Peringatan Hari Desa di di Lapangan Desa Cisaat (Lapangan Zinedine Zidane), Kecamatan Ciater, Subang jadi salah satu langkah untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini dilakukan melalui penanaman beberapa tanaman pangan.

    Seperti diketahui, ketahanan pangan merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat dilantik beberapa bulan yang lalu. Lewat program ini, Prabowo menginginkan Indonesia dapat memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

    “Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” tegasnya saat pelantikan Presiden beberapa waktu lalu.

    “Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” lanjutnya.

    Adapun kegiatan Peringatan Hari Desa yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI (Kemendes PDT) mendukung ketahanan pangan dengan melakukan penanaman padi dan jagung di desa.

    Selain itu kegiatan yang mengambil tema ‘Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan’ ini juga akan menggelar festival bangun desa bangun Indonesia, launching buku panduan lomba,serta launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa.

    Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 dari Prabowo Subianto, yaitu ‘Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan’ yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pembangunan desa.

    Acara yang digelar pada 14-15 Januari di Lapangan Desa Cisaat (Lapangan Zinedine Zidane), Kecamatan Ciater, Subang ini bakal dihadiri oleh Mendes PDT, Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, dan beberapa Menteri/Kepala Lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, serta sejumlah kepala daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar.

    Penetapan Hari Desa bertujuan untuk untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa desa merupakan unsur pemerintahan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Peringatan Hari Desa yang didukung oleh PT Adaro Andalan Indonesia TBK.

    (anl/ega)

  • Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan

    Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan

    Jakarta

    Desa merupakan unsur pemerintahan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran penting desa juga didukung oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

    Sebagai ‘garda terdepan’ dalam pembangunan nasional, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 menetapkan Hari Desa yang jatuh setiap 15 Januari.

    Hari Desa menjadi momentum untuk membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta desa sebagai titik sentral pembangunan.

    Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 dari Presiden Prabowo Subianto, yaitu ‘Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan’ yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pembangunan desa.

    Pemerintah melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI (Kemendes PDT) perdana menggelar ‘Peringatan Hari Desa’. Acara ini digelar di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jabar pada 14-15 Januari 2025.

    Nantinya, acara tersebut bakal dihadiri oleh Mendes PDT Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, dan beberapa Menteri/Kepala Lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, serta sejumlah kepala daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar. Selain itu acara ini juga dihadiri ribuan kepala desa dan masyatarakat yang juga memeriahkan acara Hari Desa.

    Pada acara puncak, ada pula launching festival bangun desa bangun Indonesia, launching buku panduan lomba, launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa, serta gerakan ketahanan pangan di desa dengan penanaman padi dan jagung. Lewat acara tersebut, diharapkan semangat untuk membangun desa bisa terjaga.

    Peringatan Hari Desa yang didukung oleh PT Adaro Andalan Indonesia TBK.

    (akn/akn)

  • Tagline Hari Desa 2025: Bangun Desa Bangun Indonesia

    Tagline Hari Desa 2025: Bangun Desa Bangun Indonesia

    Jakarta

    Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 menetapkan peringatan Hari Desa jatuh pada 15 Januari. Perdana digelar tahun ini, Hari Desa 2025 mengusung tagline ‘Bangun Desa Bangun Indonesia’

    Sebagaimana diketahui, desa berperan penting dalam pemerataan kesejahteraan dan memperkokoh bingkai NKRI. Tak hanya itu, Hari Desa juga memperkuat peran desa dan dalam rangka membangun pemahaman masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pusat pertumbuhan, dan kebudayaan daerah serta untuk mempublikasikan kemajuan desa.

    Pertimbangan ketiga, bahwa diundangkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang mengatur secara komprehensif mengenai peran dan kedudukan desa pada tanggal 15 Januari 2014. Hal ini menjadi momentum yang memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas desa dalam sistem ketatanegaraan Indonesia demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Acara yang bertemakan ‘Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan’ ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pembangunan desa. Pasalnya, kehadiran desa sangat penting untuk mewujudkan Indonesia maju. Desa memiliki berbagai peran penting seperti pada aspek ekonomi, sosial, hingga budaya.

    Misalnya menyuplai beragam kebutuhan pokok hingga tenaga kerja di perkotaan. Desa juga memiliki daya tarik tersendiri untuk menjadi pusat ekonomi baru.

    Kick-off ‘Peringatan Hari Desa’ 2025 akan digelar di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jabar pada 14-15 Januari 2025. Nantinya, acara tersebut bakal dihadiri oleh Mendes PDT Yandri Susanto, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria, dan beberapa Menteri/Kepala Lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, serta sejumlah kepala daerah, tokoh agama, hingga masyarakat sekitar. Selain itu acara ini juga dihadiri ribuan kepala desa dan masyarakat yang juga memeriahkan acara Hari Desa.

    Lewat acara tersebut, diharapkan semangat untuk membangun desa bisa terjaga. Sehingga desa bisa lebih maju dan tentunya bisa mensejahterakan warganya.

    Peringatan Hari Desa yang didukung oleh PT Adaro Andalan Indonesia TBK.

    (akn/ega)