Tag: Yan Permenas Mandenas

  • Anggota DPR Minta Pemerintah Usut Tambang Ilegal di Manokwari

    Anggota DPR Minta Pemerintah Usut Tambang Ilegal di Manokwari

    Jakarta

    Penambangan emas ilegal ditemukan di sepanjang aliran Sungai Wariori dan Wasirawi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Hal ini diungkapkan langsung oleh Anggota DPR RI Dapil Papua Yan Permenas Mandenas.

    Anggota Komisi XIII meninjau langsung lokasi tambang bersama Bupati Manokwari Hermus Indou. Keduanya menemukan kerusakan lingkungan yang semakin parah dan mendesak pemerintah pusat segera turun tangan.

    Paling jelas, Yan Mandenas mengungkapkan kondisi Sungai Wariori sudah berubah drastis akibat pengerukan tambang. Bentuk sungai menurutnya sudah berubah menjadi kolam-kolam besar, sebagian hanya ditinggalkan tanpa diurus.

    “Yang terjadi di Distrik Wasirawi, khususnya di sepanjang batang air dari Kali Wariori atau Sungai Wariori, bentuk daripada sungai ini sudah berubah total, menjadi kolam-kolam besar yang ditinggalkan oleh aktivitas pertambangan emas ilegal,” papar Yan dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).

    Aliran Sungai Wariori yang biasanya deras kini hanya menyisakan lubang-lubang besar berisi air keruh kehijauan. Di salah satu sisi, ekskavator masih beroperasi mengeruk badan sungai, sementara dua pekerja tampak menyemprotkan air ke bebatuan untuk mencari butiran emas. Jejak merkuri sebagai bahan kimia pemisah emas diduga kuat mencemari air, mengancam ribuan warga yang bergantung pada sungai tersebut.

    Suasana di lokasi juga memperlihatkan upaya pekerja tambang untuk menutupi aktivitasnya. Rombongan DPR dan Bupati sempat dihadang batang pohon besar yang ditebang di tengah jalan menuju Wasirawi, seolah sengaja dijatuhkan untuk memperlambat laju kendaraan. Sesampainya di area tambang, banyak pekerja memilih bersembunyi di balik bedeng begitu melihat rombongan tiba.

    Air deras dari hulu ini mengular dengan menghindari lubang-lubang raksasa yang dihalangi benteng pasir. Di beberapa sisi sungai tampak bedeng dengan atap terpal yang menjadi tempat tinggal sementara para buruh tambang.

    Sebagian besar pekerja ternyata bukan berasal dari Papua, melainkan didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sulawesi, Jawa, hingga Sumatera. Mereka direkrut langsung oleh pengusaha tambang yang berhubungan dengan kepala suku sebagai pemilik tanah ulayat.

    Yan menilai lambannya penertiban tidak lepas dari adanya oknum yang membekingi tambang ilegal tersebut. Dia bilang dirinya sudah mengingatkan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal hal ini sejak 3 tahun lalu, namun sampai kini belum ada langkah tegas yang diambil.

    “Kalau tidak ada pejabat yang bermain, mustahil tambang sebesar ini bisa berjalan terus. Peringatan sudah kami sampaikan kepada Menteri ESDM sejak tiga tahun lalu, tetapi hingga kini belum ada langkah tegas. Pemerintah pusat jangan tutup mata,” ujar Yan.

    Hermus Indou, Bupati Manokwari, menekankan dampak serius yang dirasakan masyarakat akibat aktivitas ilegal ini. Dia bilang air sungai yang seharusnya bisa digunakan masyarakat, kini tercemar.

    “Air yang seharusnya digunakan warga untuk bertani kini tercemar bahan kimia berbahaya. Pertanian stagnan dan warga gagal panen,” ujar Hermus.

    Selain pencemaran, Hermus menyoroti banjir yang berulang kali melanda wilayah hilir. Sedimentasi akibat galian tambang membuat aliran Sungai Wariori menyempit dan meluap ke permukiman.

    Hermus menambahkan, kendala lain yang dihadapi pemerintah daerah adalah keterbatasan kewenangan. Pihaknya hanya bisa koordinasi dengan aparat penegak hukum agar dilakukan penertiban. Pihaknya mengusulkan apabila tambang ingin dikelola harus dibuat tata kelola khusus melalui koperasi masyarakat.

    Kembali ke Yan Mandenas, dia mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan penertiban tambang ilegal dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR 2025, yang menyoroti 1.068 titik tambang ilegal dengan potensi kerugian negara Rp 300 triliun.

    “Kami dari Partai Gerindra ingin mengawal semangat Presiden. Menteri ESDM, apalagi putra Papua, mendapatkan jabatan strategis, seharusnya lebih berani. Sudah waktunya dia bicara,” tegas Yan.

    Tonton juga video “Komisi XII Soal Prabowo Peringatkan Jenderal Terlibat Tambang Ilegal” di sini:

    (acd/acd)

  • Instruksi Presiden soal Tambang Ilegal, Anggota DPR RI Ingatkan ESDM Tak Main-main

    Instruksi Presiden soal Tambang Ilegal, Anggota DPR RI Ingatkan ESDM Tak Main-main

    JAKARTA – Anggota DPR RI Yan Permenas Mandenas meminta pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk serius menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto tentang penertiban tambang ilegal.

    Yan Mandenas enyoroti masih maraknya tambang ilegal di Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Barat.

    “Saya berharap para pembantu Presiden bisa menerjemahkan dan membuka secara terang-benderang tambang ilegal yang masih marak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua itu, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 16 Agustus.

    Ia mengungkapkan beberapa lokasi di antaranya di Kampung Wasirawi, Distrik Wasirawi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

    Selanjutnya, di Distrik Wapoga, Kabupaten Waropen, Papua. Kemudian, di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan (tambang emas) serta di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya (tambang nikel).

    “Beberapa lokasi ini hingga kini masih beroperasi meski mendapat kecaman dari masyarakat dan pemerintah daerah,” ujar Yan Mandenas.

    Ia menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia harus dikembalikan untuk kepentingan masyarakat, bukan kelompok tertentu.

    “Sehingga semua sumber daya alam potensi tambang kita yang tersebar di seluruh Indonesia dapat dikelola oleh masyarakat dan bukan dikelola oleh oknum-oknum tertentu yang menguntungkan kelompok dan korporasi, tetapi mengatasnamakan masyarakat setempat atau masyarakat adat,” katanya.

    Ia juga mengungkapkan adanya indikasi pembiaran oleh aparat hingga kementerian terkait dalam penanganan tambang ilegal.

    “Jadi, pada prinsipnya ada indikasi terjadi proses pembiaran. Hingga saat ini belum dilakukan penertiban dan ada indikasi keterlibatan oknum-oknum tertentu di kementerian atau lembaga terkait. Salah satu konflik yang terjadi di daerah, sampai dengan adanya pemberontakan adalah perlindungan terhadap tambang-tambang ilegal yang masih marak beroperasi sampai saat ini di Papua,” ungkapnya.

    Untuk itu, ia pun mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang berkomitmen menata ulang tata kelola SDA menuju kemandirian bangsa.

    Ia mengharapkan momentum HUT Ke-80 RI menjadi titik balik bagi pemerintah dalam melakukan penertiban besar-besaran terhadap praktik pertambangan ilegal.

    “Saya berharap para pembantu Presiden Prabowo dapat menunjukkan semangat dalam melakukan perubahan besar-besaran. Semua sumber daya alam yang kita miliki harus dikelola untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, bukan justru dikuasai oleh kelompok tertentu atau korporasi yang mengatasnamakan masyarakat adat,” ucapnya.

    Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8), Presiden Prabowo menegaskan tidak akan melindungi siapa pun, termasuk anggota koalisi dan partainya, jika terbukti terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

    Prabowo mengungkapkan terdapat 1.063 tambang ilegal di Indonesia dengan potensi kerugian negara mencapai Rp300 triliun.

    “Saya telah diberi laporan oleh aparat-aparat bahwa terdapat 1.063 tambang ilegal, di mana potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan minimal Rp300 triliun,” ungkap Prabowo.

  • Dukung Prabowo, Legislator Desak Menteri ESDM Tertibkan Tambang Ilegal di Papua

    Dukung Prabowo, Legislator Desak Menteri ESDM Tertibkan Tambang Ilegal di Papua

    Jakarta

    Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Yan Permenas Mandenas mendukung arahan tegas Presiden Prabowo Subianto pelaku tambak ilegal. Ia lantas menyoroti masih banyaknya tambak ilegal di Papua.

    Yan Mandenas meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk serius menindaklanjuti instruksi Prabowo. Ia menilai praktik tambang ilegal di Papua masih marak.

    “Saya berharap para pembantu Presiden bisa menerjemahkan dan membuka terang-benderang tambang Ilegal yang masih marak di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia,” kata Yan kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

    Ia lantas menyebut beberapa lokasi yang masih terdapat tambang ilegal seperti di Papua Barat, tepatnya di Kampung Wasirawi, Distrik Wasirawi, Kabupaten Manokwari, lalu di Papua Kabupaten Waropen Distrik Wapoga, Papua Tengah Kabupaten Nabire Lokasi Bayau Biru, Papua Pegunungan Kabupaten Yahukimo, dan Papua Barat Daya Kabupaten Raja Ampat.

    “Beberapa lokasi ini hingga kini masih beroperasi meski mendapat kecaman dari masyarakat dan pemerintah daerah,” kata Yan.

    “Sehingga semua sumber daya alam potensi tambang kita yang tersebar di seluruh Indonesia dapat dikelola oleh masyarakat dan bukan dikelola oleh oknum-oknum tertentu yang menguntungkan kelompok dan korporasi, tapi mengatasnamakan masyarakat setempat atau masyarakat adat,” tegasnya.

    Politikus Gerindra itu mengungkap adanya keterlibatan oleh sejumlah pihak terkait penanganan tambang ilegal di Papua. Bahkan menurutnya, hingga memunculkan konflik di salah satu wilayah.

    Lebih lanjut, Yan Mandenas mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang berkomitmen menata ulang tata kelola sumber daya alam menuju kemandirian bangsa. Ia berharap momentum HUT ke-80 RI menjadi titik balik bagi pemerintah dalam melakukan penertiban besar-besaran terhadap praktik pertambangan ilegal.

    “Saya berharap para pembantu Presiden Prabowo dapat menunjukkan semangat dalam melakukan perubahan besar-besaran. Semua sumber daya alam yang kita miliki harus dikelola untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, bukan justru dikuasai oleh kelompok tertentu atau korporasi yang mengatasnamakan masyarakat adat,” ujarnya.

    Sebelumnya, Prabowo menegaskan bakal menindak pelanggar tambang. Prabowo tak akan melindungi siapa pun, termasuk anggota koalisi dan partainya sendiri, jika ada yang terlibat.

    “Saya telah diberi laporan oleh aparat-aparat bahwa terdapat 1.063 tambang ilegal. Dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan minimal Rp 300 triliun,” ucap Prabowo saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8).

    Prabowo lalu meminta seluruh anggota Dewan memberikan dukungan untuk menindak pelanggar-pelanggar aturan di bidang tambang. Permintaan itu disampaikan Prabowo juga kepada partai-partai politik.

    Ia kemudian memperingatkan pihak-pihak yang membekingi tambang ilegal dan merugikan negara, bahwa pemerintah akan menindak tegas. Prabowo menyebut tindakan tegas ini dilakukan demi kepentingan rakyat.

    (eva/maa)

  • Anggota DPR minta pemerintah tertibkan izin penambangan di Tanah Papua

    Anggota DPR minta pemerintah tertibkan izin penambangan di Tanah Papua

    Jayapura (ANTARA) – Anggota DPR asal Papua Yan Permenas Mandenas berharap pemerintah pusat segera menertibkan izin penambangan di Tanah Papua agar tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

    Selain berdampak pada lingkungan juga masyarakat yang bermukim di wilayah itu juga ikut terdampak.

    “Sebagai contoh kasus pencemaran lingkungan yang terjadi di kawasan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang marak diminta untuk dihentikan karena berakibat kerusakan lingkungan,” kata anggota DPR RI Dapil Papua Yan Mandenas kepada ANTARA, Minggu.

    Dalam keterangannya Yan Mandenas menyatakan, dukungannya terhadap langkah pemerintah untuk menertibkan izin tambang yang tidak prosedural dan bermasalah secara administrasi di seluruh Tanah Papua, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang mengeluarkan izin tersebut.

    Pemeriksaan terhadap pejabat berwenang terkait izin sehingga diproses dan diterbitkan karena diduga ada indikasi korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) dalam proses penerbitan izin tambang yang tidak prosedural.

    “Perizinan tambang perlu dikaji ulang, guna memastikan bahwa kegiatan pertambangan memiliki izin lingkungan yang diterbitkan sesuai prosedur karena pemberian izin diberikan lebih dari satu kementerian,” kata Mandenas.

    Dia mengatakan, tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, telah beroperasi lama dan mendapat penolakan dari masyarakat setempat termasuk pemilik hak ulayat.

    Walaupun terjadi penolakan namun terjadi pembiaran oleh pemerintahan sebelumnya, baik pusat maupun daerah, hingga masalah ini muncul ke permukaan setelah adanya protes dari aktivis lingkungan.

    Karena itu penegak hukum diharapkan turun untuk melakukan pemeriksaan, kata Mandenas seraya mengaku, penegakan hukum itu menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas koruptor dan mengembalikan kekayaan alam sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat.

    “Bila ada indikasi suap dalam penerbitan izin, maka harus diperiksa dan diproses hukum,” tegas Mandenas.

    Menurutnya, dengan dilakukannya penertiban maka diharapkan keberadaan kawasan penambangan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pemilik hak ulayat dan pengelolaannya sesuai dengan Amdal.

    Apalagi saat ini kegiatan penambangan juga terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Papua seperti di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga, Pegunungan Arfak, Nabire, Paniai, Waropen , Intan Jaya, dan Sarmi .

    “Mudah-mudahan dengan dilakukannya penertiban maka pengelolaan pertambangan dapat dilakukan sesuai prosedur dan kesejahteraan masyarakat pemilik hak ulayat meningkat serta merasakannya,” harap Yan Mandenas.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terpopuler, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi TNI

    Terpopuler, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi TNI

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak pada Ahad pagi, mulai dari pembangunan Flyover Sitinjau Lauik hingga mutasi jabatan yang terjadi pada tubuh TNI. Berikut rangkuman berita selengkapnya :

    1.Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik didasari tingginya angka kecelakaan

    Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan, pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik (flyover) yang berada di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat dilatarbelakangi tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Selengkapnya di sini.

    2.PLTU Celukan Bawang Tegaskan Bukan Penyebab Blackout Bali

    PT General Energy Bali (GEB), pengelola PLTU Celukan Bawang, memastikan bahwa pembangkit listrik mereka bukanlah penyebab blackout yang melumpuhkan seluruh Bali, Jumat sore (2/5). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menyusul simpang siur informasi di publik. Selengkapnya di sini.

    3.PKL dibekingi ormas ganggu pintu masuk Pasar Induk Kramat Jati

    Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta Perumda Pasar Jaya segera melanjutkan revitalisasi pasar itu, khususnya bagi pedagang yang berjualan di los C dan H. Selengkapnya di sini.

    4.DPR desak transparansi atas hilangnya Tomi Marbun di Papua Barat

    Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua Yan Permenas Mandenas menyerukan transparansi dan netralitas dalam operasi pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun, seorang aparat kepolisian yang hilang saat menjalankan tugas dalam operasi pemberantasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat pada Desember 2024. Selengkapnya di sini.

    5.Kapuspen TNI tegaskan mutasi jabatan murni kebutuhan organisasi

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan bahwa seluruh proses mutasi jabatan di lingkungan TNI murni berdasarkan kebutuhan organisasi dan pergiliran dinas (tour of duty). Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Iptu Tomi Hilang Saat Kejar KKB, Polda Papua Barat Tunggu TPF

    Iptu Tomi Hilang Saat Kejar KKB, Polda Papua Barat Tunggu TPF

    Manokwari, Beritasatu.com – Polda Papua Barat menunggu kedatangan tim pencari fakta (TPF) sebelum melanjutkan operasi pencarian tahap ketiga terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang hilang sejak 18 Desember 2024. Iptu Tomi hilang diduga hanyut terbawa arus saat menyeberangi Sungai Rawara dalam upaya pemantauan terhadap pentolan kelompok kriminal bersenjata (KKB), Marthen Aikingking, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Kemungkinan besok atau lusa, tim pencari fakta tiba di Manokwari. Nanti saya kabari teman-teman wartawan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ongky Isgunawan, di Manokwari, Jumat (21/3/2025).

    Tim pencari fakta ini dibentuk oleh Mabes Polri sebagai tindak lanjut rekomendasi dari Komisi III DPR RI dalam rapat dengar pendapat sebelumnya. Polda Papua Barat akan menyampaikan seluruh kronologi terkait Iptu Tomi hilang dalam operasi penangkapan KKB di Teluk Bintuni.

    “Semua kronologi akan kami paparkan ke tim pencari fakta Mabes Polri yang dipimpin Inspektorat Pengawasan Umum,” tambah Ongky.

    Saat ini, Polda Papua Barat bersama Polres Teluk Bintuni tengah mempersiapkan personel, logistik, serta sarana dan prasarana guna mendukung kelancaran operasi pencarian. Mengingat kondisi geografis yang sulit dan kawasan tersebut tergolong zona merah atau daerah rawan kontak senjata dengan KKB, kesiapan logistik menjadi faktor krusial.

    “Sarana dan prasarana harus memadai, karena kondisi geografisnya sangat sulit. Setelah semua persiapan lengkap, operasi pencarian tahap ketiga akan dibuka,” jelas Ongky.

    Operasi tahap ketiga ini tidak hanya melibatkan kepolisian, tetapi juga personel dari TNI Angkatan Darat dan Basarnas. Kepolisian memastikan bahwa keselamatan seluruh personel dari berbagai instansi yang terlibat dalam pencarian tetap menjadi prioritas utama.

    “Kami sudah mengevaluasi operasi pencarian tahap pertama dan kedua agar tahap ketiga ini bisa membuahkan hasil yang lebih baik,” tambahnya.

    Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, Yan Permenas Mandenas, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim pencari fakta guna mengungkap kebenaran di balik Iptu Tomi hilang. Hal ini menyusul pernyataan dari Ria Tarigan, istri Iptu Tomi, yang menilai terdapat banyak kejanggalan dan perbedaan versi dalam kronologi peristiwa tersebut.

    “Polda Papua Barat harus membuka kembali pencarian Iptu Tomi hilang dan melakukan pengawasan ketat, serta melaporkan perkembangan pencarian kepada pihak keluarga,” tegas Mandenas.

  • DPR: ‘Face recognition’ di PLBN Skouw tingkatkan efisiensi pemeriksaan

    DPR: ‘Face recognition’ di PLBN Skouw tingkatkan efisiensi pemeriksaan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XIII DPR RI Yan Permenas Mandenas menilai penggunaan sistem pengenalan wajah atau face recognition untuk mendata pelintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dapat meningkatkan efisiensi dalam pemeriksaan.

    Hal itu disampaikan Yan dalam kunjungan kerjanya ke PLBN Skouw, Jayapura, Papua, Jumat (31/1).

    Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, kunjungan itu diawali dengan peninjauan berbagai fasilitas, termasuk kantor PLBN Skouw dan area netral zone, yang menjadi titik strategis dalam aktivitas lintas batas.

    Dalam kunjungannya, Yan meninjau langsung kondisi perbatasan serta mendengar aspirasi dari para petugas di perbatasan, menyoroti berbagai inovasi yang diterapkan di PLBN Skouw.

    Namun, di balik inovasi tersebut, masih terdapat berbagai tantangan. Salah satu permasalahan utama adalah banyaknya warga negara Papua Nugini (PNG) yang masih menggunakan Traditional Border Card (TBC) yang telah kadaluarsa.

    Selain itu, penggunaan jalur tidak resmi oleh pelintas batas ilegal juga menjadi perhatian serius.

    Tidak hanya membahas aspek teknis perlintasan, dia juga menampung aspirasi terkait hak ulayat dan kearifan lokal, yang sering kali menjadi tantangan dalam penerapan aturan di lapangan.

    Ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara kepentingan negara dan hak masyarakat adat agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif tanpa mengesampingkan aspek sosial dan budaya.

    “Kita harus mencari solusi terbaik agar regulasi negara tetap berjalan, namun masyarakat adat juga merasa diperhatikan,” kata Yan.

    Yan juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap arus lintas WNA di PLBN Skouw.

    Dirinya mengingatkan bahwa pengawasan yang lemah dapat membuka celah bagi berbagai ancaman, seperti penyelundupan narkoba, senjata api, dan masuknya orang asing.

    Dia menegaskan bahwa sinergi antara instansi terkait, seperti imigrasi, kepolisian, dan TNI, harus semakin diperkuat untuk memastikan perbatasan tetap aman dan terkendali.

    Yan mendorong peningkatan sumber daya dan fasilitas di PLBN, termasuk penambahan personel dan peralatan pendukung guna mendukung kelancaran pemeriksaan di perbatasan.

    “Kita harus memastikan bahwa PLBN Skouw tidak hanya menjadi gerbang masuk, tetapi juga menjadi benteng pertahanan negara dalam mengawasi aktivitas lintas batas,” tegasnya.

    Selain membahas aspek keamanan, Yan memiliki visi besar terhadap PLBN Skouw, yakni menjadikannya sebagai pusat perdagangan di wilayah Asia Pasifik.

    Menurutnya, dengan posisi strategisnya, perbatasan ini dapat menjadi jalur utama dalam pertukaran ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini.

    Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang intensif antara pemerintah pusat, daerah, dan Papua Nugini, termasuk melalui pertukaran kunjungan dan kerja sama ekonomi.

    Yan menilai negara-negara di kawasan Pasifik memiliki kebutuhan besar akan pasokan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari, yang dapat dipenuhi melalui jalur perdagangan dari Indonesia.

    “Kepercayaan antara kedua negara menjadi kunci utama. Jika keamanan dan keselamatan di perbatasan terjaga, maka kerja sama ekonomi juga akan semakin kuat,” ujar Yan.

    Sementara itu, Kepala PLBN Skouw B. Mathilda Pusung menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Yan Permenas Mandenas terhadap berbagai isu di perbatasan.

    “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan masukan yang diberikan. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengawasan di PLBN Skouw,” tambah Mathilda.

    Ia menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan seluruh instansi terkait dalam menjaga keamanan dan memanfaatkan fasilitas negara secara optimal guna menekan potensi ancaman di perbatasan.

    Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi di PLBN Skouw dapat segera menemukan solusi, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pos perlintasan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat perbatasan.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025